NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Sinyal candle chart mengkonfirmasikan positif bagi pergerakan IHSG dalam beberapa hari kedepan. Kendati dari leading indikator masih mengkonfirmasikan negatif bagi IHSG, seperti tercermin dari MACD dan Stochastic. Demikian dari lagging indikator baik MA5 dan MA20, mensinyalkan negatif bagi IHSG...
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4874.309 -22.543 7,292.45 5,007.76
LQ-45 830.996 -4.938 1,767.69 3,474.70
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG ditutup melemah 22,54 poin (0,46%) dari level 4.896,85 ke level 4.874,31 pada perdagangan hari Kamis (23/6) dipicu oleh sentimen negatif global.
Dari domestik, Komisi VI DPR-RI menolak usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tiga BUMN dalam APBN-P 2016 yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia sebesar Rp1 triliun, PT Pelindo III Rp1 triliun, dan PT Bahana PUI Rp500 miliar. Pada kesempatan itu Komisi VI DPR memutuskan memberikan PMN kepada 20 BUMN sebesar Rp44,38 triliun dari APBN-P 2016. Adapun, pemerintah menyatakan bahwa diskusi dengan DPR sejauh ini sudah mengerucut pada beberapa hal yang disepakati terkait rencana kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty).
Dari global, bursa saham Wall Street Amerika Serikat (AS) berada dalam posisi rendah pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis dinihari WIB, karena investor fokus pada referendum yang akan digelar Inggris untuk menentukan status keanggotaannya di Uni Eropa. Di awal perdagangan, saham-saham naik setelah data AS menunjukkan peningkatan jumlah penjualan rumah di Mei, tertinggi dalam 9 tahun. Dengan demikian memberikan gambaran perekonomian AS di kuartal II. Di sisi lain, perhatian para investor terfokus pada voting rakyat Inggris terkait statusnya dalam Uni Eropa. Selain itu, para pelaku pasar juga mencermati testimoni kedua Gubernur Federal Reserve Janet Yellen dalam kongres hari Selasa lalu. Yellen menurunkan risiko resesi, tetapi masih tetap khawatir pada dampak referendum Inggris dan perlambatan penyerapan tenaga kerja di AS. Yellen meyakini pasar tenaga kerja tetap dalam kondisi sehat dan terus membaik, khususnya dalam upah. Dia juga mencatat usaha kecil dapat memperoleh akses kredit yang sedang tumbuh.
Dari regional, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 13,59 poin (0,47%) dari level 2.905,55 ke level 2.891,96 dipicu ketidakpastian global terkait hasil referendum Inggris. Di sisi lain, indeks Hang Seng ditutup menguat 73,22 poin (0,35%) dari level 20.795,12 ke level 20.868,34. Selanjutnya, indeks Nikkei 225 ditutup menguat sebesar 172,63 poin (1,08%) dari level 16.065,72 ke level 16.238,35 di tengah penantian para investor terhadap hasil referendum Inggris terkait potensi Brexit.
Dari Eropa, bursa Eropa dibuka tentatif menguat.
Hasil dari referendum Inggris yang berlangsung pada Kamis, 23 Juni kemarin, untuk menentukan Inggris meninggalkan Uni Eropa atau tetap bergabung menjadi perhatian dunia. Namun pasar tidak menyukai jika Inggris keluar dari Uni Eropa. Pasalnya, akan memicu permasalahan baru di kawasan Eropa yang tengah di hadapi oleh perlambatan ekonomi. Data terbaru untuk kawasan Eropa menunjukan bahwa pertumbuhan usaha di kawasan Zona Euro menurun lebih besar dari perkiraan pada bulan ini, menunjukkan bahwa kinerja ekonomi pada kuartal II diperkirakan tidak mencapai laju yang kuat seperti yang dicapai pada awal tahun ini. Indikator pertumbuhan awal dalam sebulan menunjukkan bahwa PMI komposit turun ke level terendah 17 bulan di 52.8 dari bulan Mei di 53.1.
Ketidakpastian Brexit dan pelemahan pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa, kian memberikan pandangan yang lebih burak akan dampak yang terjadi jika voting Brexit mampu mengungguli. Gubernur bank sentral AS, Janet Yellen dan Bank of England Mark Carney memperingatkan keputusan Inggris keluar Uni Eropa akan mengecewakan pasar gobal, Dipihak lain, George Soros mengatakan keputusan keluarnya Inggris akan mengakibatkan Jumat Hitam di pasar mata uang. Perdagangan hari ini menjadi perdagangan menengangkan bagi pasar saham global, termasuk imbas bagi pasar saham Indonesia.
Banyak yang telah diutarakan mengenai dampak jika Inggris keluar dari Uni Eropa terhadap perekonomian Inggris. Namun dampak buruk juga bisa berimbas ke negara-negara emerging market yang diakibatkan kemungkinan adanya pelarian modal global ke aset yang lebih aman dan keluarnya investor dari negara-negara berkembang. Diperkirakan kawasan negara berkembang yang terkena dampak Brexit yang memiliki ketergantungan besar pada pendanaan ekternal dan modal yang bersumber dari luar negeri serta negara berkembangan yang menggantungkan ekspornya ke Eropa. Sedangkan negara-negara berkembangan khususnya di Asia yang telah menganut ekonomi terbuka akan terkena dampak tidak langsung, karena brexit akan berdampak pada perekonomian global. Termasuk dampaknya bagi perekonomian Indonesia. Namun hal yang menjadi sorotan bagi Indonesia ketika terpukulnya poundsterling yang mengakibatkan apresiasinya dolar AS yang juga mengungguli mata uang utama negara lainnya. Dampak apresiasi dolar AS akan menekan rupiah yang dapat memicu kepanikan investasi pada aset berisiko lainnya termasuk saham.
Antisipasi kejadian yang tidak dikehendaki pasar dari keputusan referendum Inggris, IHSG diperkirakan bergerak volatil dengan dibayangi peluang tekanan, seiring kondisi indeks global yang rawan terkoreksi akibat kondisi pasar yang tengah memiliki fokus tidak jelas.
DAILY REPORT
24 Juni 2016
• Komisi VI DPR RI setujui PMN untuk WIKA, PTPP, JSMR, KRAS • PTPP kaji obligasi Rp2 triliun
• ARII peroleh kontrak batubara Rp 1,75 triliun • SSMM menandatangani kontrak US$12,5 juta • PPRO bidik pasar apartemen Depok • JKON tambah saham di JTD
• MTLA targetkan pembangunan stasiun Cibitung rampung akhir 2017 • BCAP tengah incar 3 bank ritel untuk diakuisisi
• RUPS SMRA setuju bagi dividen tahun 2015 sebesar Rp 5/saham • SMRA tunda divestasi anak usaha
• Realisasi capex SMRA per Juni 2016 capai 30% • DEWA akhiri kontrak penambangan batu bara BRAU • Harga lahan industri DMAS menjadi Rp2,3 juta per m2 • Harga lahan MDLN menigkat 18% YoY
• LPCK mulai bangun Orange County • SSIA jual lahan 1,1 hektare per Mei 2016
• BMTR akan melepas 10-20% saham Sky Vision Network • MSKY dapat kreditur
• Rugi KRAS diperkirakan turun
• PANR jajaki revaluasi, mitra strategis, dan rights issue • SDRA siapkan single platform
• PANS bagi dividen Rp 80/saham
• Abma Properties targetkan dana IPO Rp 4,5 triliun • Waskita Beton bidik dana IPO Rp 4 triliun
• Dirjen Bea Cukai belum bisa perkirakan cukai rokok di APBN 2017
Support Level 4854/4833/4810
Resistance Level 4897/4920/4941
Major Trend Up
24 June 2016
24 June 2016
Komisi VI DPR-RI memutuskan pemberian penyertaan modal negara kepada 20 badan usaha milik negara (BUMN) sebesar Rp 44,38 triliun dari APBN-P 2016 yang terdiri atas PMN tunai sebesar Rp 28,25 triliun dan non-tunai Rp 16,13 triliun. BUMN yang mendapat PMN tunai yaitu PT Hutama Karya sebesar Rp 2 triliun, Perum Bulog Rp 2 triliun, PT Angkasa Pura II Rp 2 triliun, PT Barata Indonesia Rp 500 miliar, Wijaya Karya (WIKA) Rp 4 triliun, Pembangunan Perumahan (PTPP) Rp 2,25 triliun, Perum Perumnas Rp 250 miliar, PT INKA Rp 1 triliun, PT PLN Rp 23,5 triliun, PT Askrindo Rp 500 miliar, PT Perum Jamkrindo Rp 500 miliar, Jasa Marga (JSMR) Rp 1,25 triliun, Pertani Rp 500 miliar. Sedang BUMN yang mendapatkan PMN non-tunai yaitu PT Perikanan Nusantara Rp 29,4 miliar, PT RNI Rp 692,53 miliar, PT Pelni Rp 564,81 miliar, Perum Perumnas Rp 235 miliar, Krakatau Steel (KRAS) Rp 956,49 miliar, PT Amarta Karya Rp 92,15 miliar, PTPN I Rp 25,05 miliar dan PTPN VIII Rp 32,77 miliar.
Pembangunan Perumahan (PTPP) tengah mempertimbangkan penerbitan obligasi senilai Rp2 triliun sebagai salah satu sumber pendanaan perseroan pada 2016. Penerbitan obligasi tersebut akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan rencana investasi senilai Rp2,8 triliun.
Jaya Konstruksi Manggal (JKON) akan menambah kepemilikan saham di anak usahanya yaitu PT Jakarta Tollroad Development (JTD) melalui pengambilan saham baru yang dikeluarkan JTD sebanyak 23.493 saham seri C dengan nilai transaksi Rp 154.167.033.222. Sebelumnya JKON sudah memiliki sebanyak 2.857 saham atau yang mewakili 20,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam JTD. Dengan transaksi ini memungkinkan anak perusahaan perseroan memaksimalkan modal untuk menyediakan jalan tol yang berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan sarana jalan tol di Indonesia.
Sumberdaya Sewatama (SSMM) menandatangani kerjasama dengan Max Power Ltd, Hanglades untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) berkapasitas 78,5 MW, senilai US$12,5 juta. Adanya kerjasama ini menambah deretan panjang proyek perawatan dan pengoperasian pembangkit listrik yang ditangani SSMM. Sejak tahun 2012, divisi O&M Sewatama sudah menangani PLTG berkapasitas 110 MW di Gunung Megang dan PLTG Borang berkapasitas 60 MW di Sumatra Selatan. Selain itu, ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Indonesia dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Atlas Resources (ARII) memperoleh kontrak penjualan batubara senilai Rp 1,75 triliun kepada PLN. Kontrak berjangka waktu 20 tahun ini ditargetkan sebagai penyumbang sebesar 90% pendapatan perseroan tahun ini. Perseroan akan menyuplai sebanyak 3,5 juta ton batubara per tahun kepada PLN. Tetapi yang sudah ditandatangani dan berjalan baru sebesar 2,5 juta ton dengan nilai USD 100 juta. Pendapatan diproyeksikan bertumbuh sebesar 150% menjadi USD 70 juta tahun ini.
Darma Henwa (DEWA) telah mengakhiri kontrak penambangan di proyek batu bara Binungan Timur, Kalimantan Timur milik PT Berau Coal. Kontrak-kontrak yang diakhiri diantaranya, overburden stripping work, coal hauling, dan heavy equipment services for Binungan Mine Operation (BMO) Blok 7 East Pit H. Proyek batubara Binungan Timur dianggap kurang feasible untuk dilanjutkan, oleh karenanya perseroan dan PT Berau Coal sepakat untuk memproses pengakhiran kontrak tersebut. Saat ini perseroan dan Berau Coal telah menyelesaikan proses pengakhiran kontrak yang ditandai dengan penyelesaian seluruh kewajiban dari kedua belah pihak.
Krakatau Steel (KRAS) memperkirakan rugi bersih sebesar US$51,62 juta pada akhir 2016 atau menurun dibandigkan dengan US$326,51 juta pada 2015. KRAS memperkirakan pendapatan usaha sebesar US$1,63 miliar pada 2016 atau meningkat 23% YoY. Biaya usaha diperkirakan meningkat menjadi US$1,56 miliar dan laba operasi diprediksi mencapai US$67,94 juta.
PP Properti (PPRO) akan membangun apartemen di Depok untuk memenuhi kebutuhan hunian di kota tersebut. Di Depok, PPRO berinvestasi Rp600 miliar. Adapun, perusahaan akan menggandeng mitra untuk membangun dua tower apartemen di Depok di lahan seluas 5.500 m2.
Metropolitan Land (MTLA) menargetkan proses pembangunan fisik Stasiun Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, akan rampung pada akhir tahun 2017. Saat ini perseroan sedang mempersiapkan proses pemancangan tiang Stasiun Cibitung yang rencananya berjalan pasca Idul Fitri 1437 H. Proses pemancangan tiang akan dilanjutkan dengan penbangunan fisik terminal yang diproyeksikan berjalan selama setahun mulai awal tahun 2017. Pembangunan fasilitas itu sepenuhnya dibiayai oleh Metland dengan dana yang dialokasikan mencapai Rp 40 miliar. Stasiun itu akan berdiri tepat di tepi rel yang akan digunakan pemerintah untuk double-double track (DDT) kereta listrik trayek Cibitung - Manggarai.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Summarecon Agung (SMRA) menyetujui untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2015 sebesar Rp 5 per saham. Laba bersih tahun 2015 juga akan dialokasikan untuk dana cadangan dan laba ditahan, guna memperkuat permodalan dan ekspansi bisnis perusahaan dibidang properti.
Summarecon Agung (SMRA) mencatat realisasi belanja modal sebesar 30% per Juni 2016. Perseroan mengalokasikan belanja modal tahun 2016 sebanyak Rp 2,6 triliun. Sebagian besar belanja modal yang sudah terserap digunakan untuk pengembangan infrastruktur di sejumlah kota mandiri yang dikembangkan perseroan. Hingga Mei 2016, SMRA telah meraup prapenjualan atau marketing sales sebanyak Rp 1,4 triliun atau 31% dari target tahun 2016 sebesar Rp 4,5 triliun.
Summarecon Agung (SMRA) menunda rencana divestasi anak usaha yang menaungi bisnis properti investasi perseroan. Perseroan masih menimbang opsi penawaran umum perdana dan dana investasi real estate sebagai skema yang akan dipilih. Harga lahan industri Puradelta Lestari (DMAS) mengalami
kenaikan dari Rp1,9-Rp2 juta per m2 pada 2015 menjadi Rp2,3
juta per m2
saat ini. Perseroan saat ini tengah melakukan negosiasi dengan sejumlah investor dan diharapkan pada akhir Juni transaksi tersebut dapat terselesaikan. Jika transaksi tersebut selesai, DMAS dapat merealisasikan target penjualan sebesar 70%-80% atau sekitar 35-40 hektare. Adapun hingga Maret 2016, perseroan baru mencatatkan penjualan lahan seluas 2,3 hektare. Modernland Realty (MDLN) melihat peluang kenaikan harga menyusul operasional pintu tol baru pada akhir tahun ini. Harga
rata-rata saat ini mencapai Rp2 juta per m2
atau meningkat 18% YoY.
Lippo Cikarang (LPCK) menggandeng kontraktor Total Bangun Persada (TOTL) dalam pembangunan tahap pertama megaproyek Orange County Cikarang, Jawa Barat. Kerja sama ini dilakukan
24 June 2016
24 June 2016
dengan penandatanganan kontrak pekerjaan senilai Rp1,5 triliun. Surya Semesta Internusa (SSIA) mengestimasi harga jual stabil. Hingga tiga bulan pertama 2016, perseroan belum membukukan prapenjualan lahan industri, sedangkan per Mei 2016 penjualan lahan baru mencapai 1,1 hektare.
MNC Sky Vision (MSKY) sudah memperoleh kreditur untuk mendanai ulang pinjaman yang jatuh tempo pada tahun ini sekitar US$235 juta. Perseroan lebih memilih pinjaman perbankan dibandingkan penerbitan obligasi karena pinjaman perbankan lebih cepat didapat meskipun biaya penerbitan obligasi saat ini cenderung murah karena kupon yang tengah turun.
Global Mediacom (BMTR) tengah mengevaluasi tiga hingga empat investor asing yang berminat mengakuisisi 10-20% saham anak usahanya yang baru, Sky Vision Network (SVN). Morgan Stanley Asia Indonesia ditunjuk sebagai penasihat rencana transaksi saham tersebut. SVN merupakan perusahaan yang akan membawahi bisnis televisi berbayar MNC Sky Vision (MSKY) dan perusahaan broadband fiber optic, MNC Kabel Mediakom. Panorama Sentrawisata (PANR) akan memperkuat struktur permodalan melalui revaluasi aset, kerja sama dengan mitra strategis, dan rights issue. Perseroan berpotensi mendapatkan tambahan ekuitas senilai Rp 700 miliar dari revaluasi aset dan rights issue. PANR menargetkan proses revaluasi aset selesai sebelum akhir Juni 2016. Melalui revaluasi aset, perseroan memproyeksikan akan mendapatkan tambahan ekuitas sebesar Rp 200 miliar. PANR menargetkan dana sebesar Rp 300-500 miliar dari rights issue. Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue untuk membiayai ekspansi dan membayar sebagian utang. Sementara itu, dalam RUPST, pemegang saham PANR menyepakati rencana pembagian dividen sebesar Rp 4,9 miliar atau setara dengan 10% dari laba bersih tahun lalu.
Panin Sekuritas (PANS) sepakat menggunakan 90,5% dari laba bersih tahun lalu atau sebesar Rp 57,2 miliar sebagai dividen tunai. Jumlah tersebut setara Rp 80 per saham.
Setelah sebelumnya batal mengakuisisi Bank Pundi Indonesia (BEKS), MNC Kapital Indonesia (BCAP) menyatakan tengah mengincar tiga bank untuk diakuisisi. Bank yang dimaksud adalah bank dari segmen retail. Bank yang diincar perseroan ini memiliki size yang tidak terlalu besar karena bank yang akan diakuisisi lebih dari satu.
Bank Woori Saudara Indonesia (SDRA) akan menerapkan integrasi sistem komunikasi (single platform) untuk core banking system agar mampu mendorong efisiensi. Single platform dilakukan guna mempercepat proses layanan dan otomatisasi proses perbankan yang dilakukan oleh perseroan.
Waskita Beton Precast menargetkan perolehan dana hingga sebesar Rp 4 triliun dalam IPO saham. Waskita Beton telah melakukan ekspos mini dan berencana melepas hingga 40% saham ke publik. Modal disetor anak usaha Waskita Karya (WSKT) tersebut sekitar Rp 1,1 triliun. Dana hasil IPO Waskita Beton digunakan untuk memperkuat modal guna menopang ekspansi pada masa mendatang.
ABMA Properties menargetkan perolehan dana sekitar Rp 4,5 triliun dari IPO saham. Jumlah saham yang dilepas ke publik mencapai 35%. ABMA Properties merupakan salah satu bagian dari Saligading Bersama, yakni perusahaan induk yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari properti, hotel, teknologi informasi,
budidaya perikanan, hiburan, dan industri makanan.
Direktorat Jendeal (Ditjen) Bea dan Cukai hingga saat ini belum bisa memperkirakan besaran cukai rokok dalam APBN 2017. Meskipun pada awal Juni 2016 Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan cukai rokok untuk tahun 2017 akan naik. Saat ini Dirjen Bea dan Cukai masih fokus pada APBN-P 2016. Dalam APBNP 2016 target cukai rokok naik sebesar Rp 2 triliun, dari Rp 139 triliun menjadi Rp 141 triliun.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan akan menetapkan Daftar Bank Berdampak Sistemik atau Domestic Systematically Important Bank (DSIB) pada Juli 2016. Penetapan DSIB merupakan tindak lanjut atau rencana aksi dari UU PPKSK yang disahkan pada Maret 2016. Bank yang masuk kategori DSIB merupakan bank yang memiliki jaringan bisnis yang luas, dan keterkaitan dengan lini bisnis lain di industri keuangan. DSIB wajib memenuhi ketentuan rasio kecukupan modal dan likuiditas. Selain itu DSIB juga wajib melaporkan segala bentuk rencana aksi korporasi untuk disetujui oleh OJK. Calon bank yang masuk DSIB, antara lain memiliki rasio kecukupan modal inti atau Capital Adequacy Ratio (CAR) 16%. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebelumnya menyatakan nama bank yang masuk kategori DSIB tidak akan diumumkan. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dari "Bank for International Settlements", sebuah lembaga keuangan internasional yang teraflisiasi dengan banyak bank sentral di dunia.
24 June 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 49.87 -0.24 TLKM (US) 60 19,756 232
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.69 -0.01 ANTM (GR) 0.03 420 -75
Gold (US$)/Ounce 1267.00 10.16
Nickel (US$)/MT 9225.00 -5.00
Tin (US$)/MT 17250.00 100.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 52.95 -9.45
Coal (RB) (US$)/MT* 57.95 -5.41
CPO (ROTH) (US$)/MT 652.50 -2.50
CPO (MYR)/MT 2475.00 -13.00
Rubber (MYR/Kg) 680.00 0.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 678.60 -0.11
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18011.07 1.29 3.36 16.75 14.89 3.06 2.91 5,363.3
USA NASDAQ COMPOSITE 4910.04 1.59 -1.94 21.46 18.18 3.41 3.12 7,742.0
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6338.10 1.23 1.53 17.19 14.68 1.79 1.73 1,581.5
CHINA SHANGHAI SE A SH 3027.08 -0.47 -18.28 13.21 11.67 1.38 1.26 3,751.6
CHINA SHENZHEN SE A SH 2003.68 -0.32 -17.05 27.69 22.25 3.11 2.79 3,132.0
HONG KONG HANG SENG INDEX 20868.34 0.35 -4.77 11.39 10.32 1.05 0.99 1,692.5
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4874.31 -0.46 6.12 15.59 13.50 2.30 2.08 395.2
JAPAN NIKKEI 225 16238.35 1.07 -14.69 16.09 14.74 1.39 1.31 2,764.5
MALAYSIA KLCI 1639.98 0.14 -3.10 16.09 14.87 1.64 1.55 244.9
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2793.85 0.28 -3.08 12.70 12.17 1.08 1.03 291.3
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,248.00 -35.00 1000 IDR/ USD 0.08 0.0002
EUR/IDR 15,010.12 -25.68 EUR / USD 1.13 -0.0055
JPY/IDR 126.31 -0.52 JPY / USD 0.01 0.0001
SGD/IDR 9,857.22 -57.80 SGD / USD 0.74 -0.0036
AUD/IDR 9,971.74 -37.82 AUD / USD 0.75 -0.0086
GBP/IDR 19,328.17 -256.59 GBP / USD 1.46 -0.0288
CNY/IDR 2,013.14 8.88 CNY / USD 0.15 -0.0001
MYR/IDR 3,298.39 6.36 MYR / USD 0.25 0.0012
KRW/IDR 11.52 0.02 100 KRW / USD 0.09 0.0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.30
BI Rate (%) Indonesia 6.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.88
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description May-16 April-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.40 0.16 SBI (9M) 6.60
Inflation YOY % 3.33 3.60 SBIS (9M) 6.60
Inflation MOM % 0.24 -0.45 SBI (12M) 6.75
Foreign Reserve (USD) 103.60 Bn 107.71 Bn SBIS (12M) 6.75
24 June 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
24 Jun US Durable Goods Orders Turun menjadi 0.5% dari 3.4%
27 Jun US Markit US Services PMI --
28 Jun US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 1% dari 0.8%
28 Jun US Personal Consumption --
28 Jun US GDP Price Index Tetap sebesar 0.6%
28 Jun US Consumer Confidence Index Naik menjadi 93.1 dari 92.6
29 Jun US Personal Income Turun menjadi 0.3% dari 0.4%
29 Jun US Personal Spending Turun menjadi 0.3% dari 1.0%
29 Jun US Real Personal Spending --
29 Jun US PCE Deflator MoM Turun menjadi 0.2% dari 0.3%
29 Jun US PCE Deflator YoY --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BMRI IJ 6750 0.83 1.62 HMSP IJ 3650 -2.14 -8.69 BBCA IJ 3800 0.39 1.14 ICBP IJ 12825 -1.86 -1.77 SMAR IJ 9075 11.11 0.97 BBRI IJ 13800 -0.71 -1.71 LPKR IJ 10325 2.94 0.65 GGRM IJ 880 -1.39 -1.66 UNTR IJ 845 1.26 0.61 LPPF IJ 3280 -2.36 -1.29 TBIG IJ 585 1.52 0.45 BSDE IJ 3810 -2.88 -1.08 BUMI IJ 4720 18.46 0.41 ASII IJ 1250 -0.36 -0.95 MPPA IJ 8000 3.87 0.28 TLKM IJ 4280 -0.26 -0.94 MIKA IJ 17175 0.77 0.27 PGAS IJ 800 -1.65 -0.91 SSMS IJ 3500 1.37 0.22 INDF IJ 500 -1.41 -0.82
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Duta Intidaya Trade & Service 170-190 478.04 17-21 Jun’16 28 Jun’16 Trimegah Securities
PT Graha Andrasentra Property 140 2,300.00 20-24 Jun’16 04 Jul’16 Danatama Securities
PT Capital Financial Indonesia
Investment Finance
130.00 5,500.00 29 Jun-12 Jul’16 19 Jul’16 Sinarmas Sekuritas
PT Buyung Poetra Sembada
24 June 2016
24 June 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
DPNS 5.00 Cash Dividend 23 Jun-16 24 Jun-16 28 Jun-16 20 Jul-16
GEMA 16.00 Cash Dividend 23 Jun-16 24 Jun-16 28 Jun-16 20 Jul-16
MREI 50.00 Cash Dividend 23 Jun-16 24 Jun-16 28 Jun-16 20 Jul-16
SQBI 16,000.00 Cash Dividend 23 Jun-16 24 Jun-16 28 Jun-16 20 Jul-16
TIFA 7.00 Cash Dividend 24 Jun-16 27 Jun-16 29 Jun-16 21 Jul-16
GGRM 2600.00 Cash Dividend 28 Jun-16 29 Jun-16 01 Jul-16 22 Jul-16
TSPC 50.00 Cash Dividend 28 Jun-16 29 Jun-16 01 Jul-16 22 Jul-16
MTDL 35:1 Stock Dividend 01 Jul-16 11 Jul-16 13 Jul-16 22 Jul-16
CTRA TBA Stock Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 26 Jul-16
CTRS 69:1 Stock Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 26 Jul-16
CTRP TBA Stock Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 26 Jul-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
KREN Stock Split 1:5 -- -- 23 Jun’16 23 Jun’16
BLTZ Rights Issue TBA 5700-8560 TBA TBA TBA
BTEK Rights Issue 5:22 1000.00 28 Jun’16 29 Jun’16 12 Jul – 25 Jul’16
AKKU Rights Issue 2:49 101.00 29 Jun’16 30 Jun’16 13 Jul – 19 Jul’16
BHIT Rights Issue 5:1 185.00 01 July’16 11 July’16 15 Jul – 28 Jul’16
BINA Rights Issue 84:25 240.00 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16
BEKS Rights Issue 1000:3294 18.35 05 Aug’16 08 Aug’16 12 Aug – 22 Aug’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
APLN RUPST 24-Jun-16
BKDP RUPST 24-Jun-16
MFIN RUPST 24-Jun-16
IKAI RUPST 24-Jun-16
MAIN RUPST 24-Jun-16
TRAM RUPST 24-Jun-16
MIRA RUPST 24-Jun-16
SMMA RUPST 24-Jun-16
MASA RUPST 24-Jun-16
BABP RUPST/LB 24-Jun-16
BSIM RUPST/LB 24-Jun-16
BVIC RUPST 24-Jun-16
CKRA RUPST 24-Jun-16
CPRO RUPST/LB 24-Jun-16
ASDM RUPST 27-Jun-16
GMCW RUPST/LB 27-Jun-16
GSMF RUPST 27-Jun-16
BACA RUPST/LB 27-Jun-16
BPFI RUPST/LB 27-Jun-16
TMPI RUPST/LB 27-Jun-16
PTSN RUPST 27-Jun-16
KBRI RUPST 27-Jun-16
BBNP RUPST 27-Jun-16
BPFI RUPST/LB 27-Jun-16
UNIT RUPST/LB 27-Jun-16
YULE RUPST 27-Jun-16
TRUB RUPST 27-Jun-16
PWON RUPST 27-Jun-16
DILD RUPST 27-Jun-16
ZBRA RUPST/LB 27-Jun-16
SAFE RUPST/LB 27-Jun-16
APOL RUPST 28-Jun-16
BTEL RUPST/LB 28-Jun-16
24 June 2016
24 June 2016
ADHI
TRADING BUY
S1 2700 R1 2760 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2640 R2 2820
Closing
Price 2720
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 2700-Rp 2760 • Entry Rp 2720, take Profit Rp 2760
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 74.54 Negatif
MACD 10.07 Negatif
True Strength Index (TSI) 20.51 Positif
Bollinger Band (Mid) 2661 Positif
MA5 2746 Negatif 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000
December 2016 February March April May Jun
ADHI 2,720 2,720 2,660.5 2,650 2,484.72 2,420 2,420 2,720 2,722.5 2,746 2,830 3,017.69 3,017.69 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 72.41, Stochastic %K = 68.52, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
68.5185 68.5185 20 72.4074 72.4074 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 ADHI - MACD (5,3) = -3.90, Signal() = -10.15
-10.1466 -3.9026 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADHI - TSI(3,5,3) = 20.51, Volume() = 13,733,500.00
20.5095
0.00000
24.5125 13,733,50
ADHIWilliam's % R(14)= 40 74Volume()= 13 733 500 00 -40.7407
13,733,50
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
LPKR
TRADING BUY
S1 1025 R1 1065 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 985 R2 1105
Closing
Price 1050
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 1025-Rp 1065
• Entry Rp 1050, take Profit Rp 1065
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 37.68 Positif
MACD 8.33 Positif
True Strength Index (TSI) 38.25 Positif
Bollinger Band (Mid) 990 Positif
MA5 1004 Positif 900.0 960.0 1,020.0 1,080.0 1,140.0 1,200.0 1,260.0 1,320.0 1,380.0
December 2016 February March April May Jun
LPKR Decending Triangle Bullish Breakout 1,000 992.5 990.25 945 945 945 930.359 1,004 1,049.39 1,049.39 1,050 1,050 1,050 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 76.14, Stochastic %K = 91.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
76.1382 76.1382 20 80 91.5459 91.5459 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 LPKR - MACD (5,3) = -12.97, Signal() = -9.34 -12.9739 -9.33751 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 LPKR - TSI(3,5,3) = 38.25, Volume() = 115,184,096.00 23.7949 0.00000 38.2471 115,184,09 LPKRWilliam's % R(14)= 8 70Volume()= 115 184 096 00 -8.69565 115,184,09
24 June 2016
24 June 2016
CTRA
TRADING BUY
S1 1395 R1 1445 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1345 R2 1495
Closing
Price 1420
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 1395-Rp 1445 • Entry Rp 1420, take Profit Rp 1445
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 48.89 Negatif
MACD 10.16 Negatif
True Strength Index (TSI) 30.39 Positif
Bollinger Band (Mid) 1380 Positif
MA5 1439 Negatif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700
December 2016 February March April May Jun
CT RA Upward Sloping Channel
1,420 1,412.5 1,380.25 1,308.6 1,308.6 1,283 1,275 1,420 1,420 1,439 1,650 1,711.43 1,711.43 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 CT RA - Stochastic %D(6,3,3) = 38.37, Stochastic %K = 29.26, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
29.2616 29.2616 20 38.3674 38.3674 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 CT RA - MACD (5,3) = -3.05, Signal() = -7.59 -7.5908 -3.05124 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 CT RA - TSI(3,5,3) = 30.39, Volume() = 14,930,500.00 30.386 0.00000 41.4997 14,930,50 CT RAWilliam's % R(14)= 61 33Volume()= 14 930 500 00 -61.3333 14,930,50
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DILD
TRADING BUY
S1 565 R1 580 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 550 R2 595
Closing
Price 575
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 565-Rp 595 • Entry Rp 575, take Profit Rp 595
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 54.73 Positif
MACD 3.36 Positif
True Strength Index (TSI) 49.38 Positif
Bollinger Band (Mid) 558 Positif
MA5 566 Positif 460.0 480.0 500.0 520.0 540.0 560.0 580.0 600.0
December 2016 February March April May Jun
DILD Broadening Wedge
566 558.25 557.5 535 532.917 532.917 520.286 575 575 575 580 599.651 599.651 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 DILD - Stochastic %D(6,3,3) = 77.43, Stochastic %K = 85.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 77.425
77.425 20 80 85.1852 85.1852 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 DILD - MACD (5,3) = -4.14, Signal() = -3.74
-4.13566 -3.74365 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 DILD - TSI(3,5,3) = 49.38, Volume() = 20,183,700.00
38.3579 0.00000 49.3849
20,183,70
DILDWilliam's % R(14)= 11 11Volume()= 20 183 700 00 -11.1111
20,183,70
24 June 2016
24 June 2016
GJTL
TRADING BUY
S1 970 R1 1000 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 940 R2 1030
Closing
Price 985
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 970-Rp 1000 • Entry Rp 985, take Profit Rp 1000
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 85.07 Negatif
MACD 17.84 Negatif
True Strength Index (TSI) 33.59 Positif
Bollinger Band (Mid) 867 Positif
MA5 973 Positif 500 600 700 800 900 1,000
December 2016 February March April May Jun
GJTL Upward Sloping Channel
976.923 976.923 973 968.125 925 867 724.939 985 985 985 1,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 GJTL - Stochastic %D(6,3,3) = 68.84, Stochastic %K = 66.59, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
66.5873 66.5873 20 68.836 68.836 80 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 GJTL - MACD (5,3) = -7.28, Signal() = -9.42 -9.41656 -7.28399 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GJTL - TSI(3,5,3) = 33.59, Volume() = 12,022,800.00 33.5929 0.00000 43.6738 12,022,80 GJTLWilliam's % R(14)= 16 07Volume()= 12 022 800 00 -16.0714 12,022,80
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
MPPA
TRADING BUY
S1 1420 R1 1510 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1330 R2 1600
Closing
Price 1475
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1420-Rp 1510 • Entry Rp 1475, take Profit Rp 1510
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 49.67 Positif
MACD 22.29 Positif
True Strength Index (TSI) 77.93 Positif
Bollinger Band (Mid) 1302 Positif
MA5 1352 Positif 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600
December 2016 February March April May Jun
MPPAAscending Triangle 1,326.25 1,310 1,301.75 1,275.59 1,275.59 1,270 1,185 1,350 1,350 1,352 1,475 1,475 1,475 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MPPA - Stochastic %D(6,3,3) = 71.38, Stochastic %K = 81.68, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
71.3755 71.3755 20 80 81.6845 81.6845 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 MPPA - MACD (5,3) = -35.48, Signal() = -23.75
-35.4759 -23.7523 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0
MPPA - TSI(3,5,3) = 77.93, Volume() = 45,833,200.00 54.4321
0.00000 77.9271
45,833,20
MPPAWilliam's % R(14)= 6 38Volume()= 45 833 200 00 -6.38298
45,833,20
24 June 2016
24 June 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
23-06-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture
AALI Trading Sell 14500 14500 14350 14025 14350 14675 15000 Negatif Negatif Negatif 16200 13125
LSIP Trading Sell 1390 1390 1380 1350 1380 1410 1440 Negatif Negatif Negatif 1595 1400
SGRO Trading Sell 1930 1930 1900 1845 1900 1955 2010 Negatif Negatif Negatif 2010 1825
Mining
PTBA Trading Sell 7950 7950 7875 7675 7875 8075 8275 Negatif Negatif Positif 8300 6125
ADRO Trading Buy 850 850 865 815 840 865 890 Positif Positif Positif 945 655
MEDC Trading Sell 1415 1415 1400 1360 1400 1440 1480 Negatif Negatif Negatif 1650 1145
INCO Trading Sell 1765 1765 1755 1730 1755 1780 1805 Negatif Negatif Negatif 1870 1490
ANTM Trading Sell 730 730 725 710 725 740 755 Negatif Negatif Negatif 780 625
TINS Trading Sell 715 715 710 695 710 725 740 Negatif Negatif Negatif 760 620
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 940 940 925 890 925 960 995 Negatif Negatif Negatif 965 875
SMGR Trading Sell 8975 8975 8925 8850 8925 9000 9075 Negatif Negatif Negatif 9825 8675
INTP Trading Sell 16100 16100 16050 15950 16050 16150 16250 Negatif Negatif Negatif 18825 15525
SMCB Trading Buy 1070 1070 1090 1030 1060 1090 1120 Negatif Negatif Positif 1120 965
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 6950 6950 7175 6725 6875 7025 7175 Positif Positif Positif 7000 6000
GJTL Trading Buy 985 985 1000 940 970 1000 1030 Negatif Negatif Positif 1030 665
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7000 7000 6950 6800 6950 7100 7250 Negatif Negatif Negatif 7400 6825
GGRM Trading Sell 65450 65450 64625 62675 64625 66575 68525 Negatif Negatif Positif 74400 62150
UNVR Trading Sell 43400 43400 43075 42550 43075 43600 44125 Negatif Negatif Negatif 44800 42500
KLBF Trading Sell 1400 1400 1390 1370 1390 1410 1430 Negatif Negatif Negatif 1470 1295
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 2020 2020 2070 1925 1995 2070 2140 Positif Negatif Negatif 2090 1695
PTPP Trading Sell 3820 3820 3790 3720 3790 3860 3930 Negatif Negatif Negatif 3930 3300
WIKA Trading Sell 2860 2860 2800 2660 2800 2940 3080 Negatif Negatif Negatif 2970 2200
ADHI Trading Buy 2720 2720 2760 2640 2700 2760 2820 Positif Positif Negatif 2830 2420
WSKT Trading Sell 2490 2490 2460 2390 2460 2530 2600 Negatif Negatif Positif 2660 2360
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 2380 2380 2360 2300 2360 2420 2480 Negatif Negatif Negatif 2560 2170
JSMR Trading Buy 5225 5225 5375 5075 5175 5275 5375 Positif Positif Negatif 5575 5200
ISAT Trading Buy 6500 6500 6625 6325 6425 6525 6625 Positif Positif Positif 6750 6275
TLKM Trading Sell 3860 3860 3840 3800 3840 3880 3920 Negatif Negatif Negatif 3930 3580
Finance
BMRI Trading Buy 9075 9075 9225 8925 9025 9125 9225 Positif Positif Positif 9675 8650
BBRI Trading Buy 10425 10425 10725 10125 10325 10525 10725 Positif Negatif Positif 10675 9525
BBNI Trading Sell 4890 4890 4860 4800 4860 4920 4980 Negatif Negatif Positif 4920 4270
BBCA Trading Buy 12950 12950 13200 12675 12850 13025 13200 Positif Positif Positif 13300 12675
BBTN Trading Buy 1690 1690 1730 1655 1680 1705 1730 Positif Positif Positif 1840 1590
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 14025 14025 14625 13350 13775 14200 14625 Positif Positif Positif 14775 12550