• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II METODOLOGI [6]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab II METODOLOGI [6]"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bab II METODOLOGI

2.1. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi bahwa proses redesign logo perlu dilakukan apabila logo yang sudah ada memiliki tingkat memorabilia yang lemah di mata para konsumen. Sehingga fungsi logo sebagai alat bagi perusahaan untuk mendapatkan posisi yang baik do mata konsumen atau masyarakat menjadi tidak efisien.

2.2. Rumusan Masalah

Dengan mengaitkan masalah mengenai redesign logo Bank Mandiri tersebut dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :

 menumbuhkan image yang memiliki tingkat memorabilia yang kuat di mata konsumen serta memberikan “suasana baru”.

( Misalnya desain logo dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah Bank Mandiri dan dapat tertanam dengan baik dalam benak masyarakat / memmorable)

2.3. Batasan Masalah

Masalah akan di batasi pada :

 Objek yang diteliti adalah kondisi aktual Bank Mandiri yang mendukung identitas visual dan elemen yang digunakan pada media perancangannya.

2.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari riset ini yaitu agar membuat logo baru pada perusahaan Bank Mandiri, yang memiliki tingkat memorabilia yang kuat di mata masyarakat, khususnya para konsumen.sehingga dapat meningkatkan posisi Bank Mandiri di mata masyarakat, khususnya para konsumen.

(2)

2.5.Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu dengan akan dirubahnya desain logo pada bank Mandiri maka diharapkan dapat membangun sebuah image atau citra yang berbeda bagi Bank Mandiri, serta lebih mudah diingat (memmorable) oleh para konsumen. Sehingga dapat meningkatkan posisi Bank Mandiri di mata masyarakat, khususnya para konsumen agar tertarik menjadi nasabah Bank Mandiri.

2.6. Metode Riset

Metode riset yang akan digunakan yaitu kualitatif yaitu dengan melakukan survey langsung dan menyebarkan angket / kuesioner serta melakukan wawancara kepada masyarakat untuk mengukur tingkat memorabilia logo Bank Mandiri.

(3)
(4)

2.8. Landasan Teori

2.8.1. Landasan Umum  Logo

Logo merupakan topik yang sering sekali dibicarakan, karena dalam kehidupan sehari – hari kita selalu bersinggungan dengan logo. Misalnya saja pada saat membeli sebuah produk, yang pertama dilihat adalah logo dari produk tersebut, logo yang sudah ”familiar” atau dikenal baik dimata masyarakat , cenderung lebih banyak disukai oleh masyarakat. karena konsumen lebih merasa produk / jasa itu sudah pasti memiliki kualitas yang bagus.

Logo juga merupakan wajah dari perusahaan dan identity yang paling essential dalam perusahaan . Apabila dilakukan dengan baik dan diproses dengan tepat, ditambah desainnya bagus dan elemen-elemen yang digunakan pun sesuai , maka logo bisa memvisualisasikan dan mengangkat ketertarikan awal secara mata / visual dimata konsumen.

Istilah logo ditinjau dari pendekatan antropologi (ilmu yang mempelajari suku- suku ) mempunyai pengertian adanya fanatisme suatu kelompok yang ingin memperlihatikan eksistensi suatu kelompok ( Logosentrisme ) (adaptasi dari John Murphy dan Michael Roew ).

Pilihan personal, prasangka, dan stereotypes menjelaskan arti – arti dan bentuk dari logo itu sendiri. Dan dalam sebuah logo yang terpenting adalah apa yang dibutuhkan bukan apa yang di maui

Tetapi perlu di ingat juga, bahwa sebuah logo bisa sukses apabila brand-nya meraih loyalitas yang tinggi dimata para konsumennya. Hal ini dikarenakan suksesnya sebuah brand atau merek diukur dari sisi financial. Dan Brand loyalty yang tinggi di peroleh tak lain dari brand experience yang bagus.

Bila di ibaratkan, sebuah logo bagaikan jangkar dalam sebuah kapal, dan anda tidak akan lantas memiliki kapal hanya dengan membuat jangkar. Sama hal nya juga dengan mempunyai sebuah jangkar namun untuk sebuah kapal yang asal ada. Jadi intinya, kapal laut tanpa sebuah jangkar yang baik sampai kapan pun tidak akan mempunyai sebuah manfaat apapun. kita juga tidak akan

(5)

mendapatkan persepsi identifikasi dan identitas brand yang kuat hanya melalui sebuah logo.

Sama hal nya seperti kapal laut, identitas visual adalah satu sistem dimana banyak bagian (media) beroperasi, saling terkait dan berbagi fungsi. Sebuah logo, hanya akan berfungsi bila terdapat media-media lain; poster, fashion, produk, kemasan, dsb. Logo akan menjangkarkan media-media ini. Tanpa logo, media-media dengan kemungkinan desain yang bervariasi ini akan lebih sulit diidentifikasi demikian pula sebaliknya, hampir mustahil ( kecuali tentunya untuk produk-produk eksperimental ) sebuah logo dapat bertahan bila tidak ada media lain untuk dijangkarkan.

Sebagai identitas perusahaan yang fungsinya adalah agar lebih mudah dikenal masyrakat dan juga untuk membedakan perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya , sebuah logo hendaknya dapat menampilkan pesan yang baik tentang perusahaan. Karena bila logo tersebut disukai oleh masyarakat, maka besar kemungkinan masyarakat akan tertarik pada jasa / produk yang ditawarkan perusahaan tersebut. Namun sebaliknya apabila logo tersebut kurang menarik, maka bisa jadi masyarakat tidak akan “melirik” ke organisasi / perusahaan tersebut.

Logo merupakan perangkat penting bagi sebuah perusahaan modern, hal ini disebabkan oleh karena ;

 Merupakan identitas perusahaan yang tampil 24 jam dan dress code atau penampilan segi grafisnya bisa di cetak di berbagai material, tempat, layar, dan monitor Tv dan komputer.

 Dapat mempengaruhi dan memberi suatu persepsi dan citra tertentu bagi masyarakat yang dalam hal ini sebagai konsumen.

 Dapat mempengaruhi dan memberi suatu persepsi dan citra tertentu bagi masyarakat yang dalam hal ini sebagai konsumen.

 Memberikan suatu makna tertentu dibalik lambang atau logo tersebut.

(6)

Dapat ditarik kesimpulan bahwa logo menampilkan suatu ciri khas pada diri setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang produk maupun jasa, sekaligus merupakan pembeda dengan perusahaan lainnya dalam iklim kompetitif atau era globalisasi.

2.8.2. Landasan Khusus

 Profil Bank Mandiri

Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik pemerintah yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi Bank Mandiri. Keempat bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan perbankan di Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih dari 140 tahun yang lalu.

Pada saat ini, berkat kerja keras lebih dari 21.000 karyawan yang tersebar di 909 kantor cabang dan didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang investment banking, perbankan syariah serta bancassurance, Bank Mandiri menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik Negara, komersiil, usaha kecil dan mikro serta nasabah consumer

Bank Mandiri yang memiliki slogan “Terdepan, Terpercaya. Tumbuh bersama Anda” saat ini Bank Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia dalam jumlah aktiva, kredit dan dana pihak ketiga. Total aktiva per 31 Desember 2005 sebesar Rp 254, 3 triliun (USD25,9 miliar) dengan pangsa pasar sebesar 18,0% dari total aktiva perbankan di Indonesia.

Seiring dengan makin berkembangnya perusahaan, maka Bank Mandiri memandang perlu untuk mewujudkan jati dirinya melalui visualisasi tampilan dengan mengganti logo yang modern, lebih berkelas, menonjol serta selalu lekat dalam ingatan. Tahun 2008 yang merupakan awal dari fase Outperform The Market, merupakan saat

(7)

dimana Bank Mandiri harus menciptakan momentum guna meraih berbagai kesempatan menjadi Regional Champion Bank.

Tahun 2008 yang merupakan awal dari fase Outperform The Market, merupakan saat dimana Bank Mandiri harus menciptakan momentum guna meraih berbagai kesempatan menjadi Regional Champion Bank. Dalam menciptakan momentum tersebut,Bank Mandiri memandang perlu untuk membekali diri dengan tampilan logo dan tag line (slogan) baru yang merupakan bagian integral dari proses brand transformation, serta merefleksikan jiwa baru Bank Mandiri.

Perubahan logo ini sudah dipersiapkan dalam upaya melengkapi proses transformasi yang sedang berjalan dan akan dilakukan secara bertahap, efektif dan efisien dalam tiga tahun ke depan. Seluruh proses perubahan logo dilakukan sesuai dengan kondisi perusahaan dan kebutuhan pasar serta mengacu pada International Best Practice dan prinsip Good Corporate Governance.

Logo baru Bank Mandiri yang menampilkan tulisan “mandiri” tanpa kata bank adalah sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia ke depan yang akan mengijinkan Bank untuk menjual produk-produk non Bank seperti reksadana, bank assurance , saham, obligasi, serta dapat memiliki anak usaha non perbankan dan produk-produk non bank lainnya. Logo tersebut juga tak lain merupakan metafora dari budaya korporat yang berorientasi ke dalam (menggalang persatuan agar menjadi bank yang kuat dan dapat dipercaya) serta merupakan metafora pengikat 4 bank yang dimerger. Metafora sendiri hanya sesuai digunakan pada logo yang target-audience-nya dari golongan menengah ke atas.

Seiring dengan peluncuran logo dan tag line (slogan) baru, Bank Mandiri juga mencanangkan tahun 2008 sebagai Tahun Wirausaha Muda Mandiri. Program Wirausaha Muda Mandiri yang merupakan wujud kepedulian sosial bank terbesar di tanah air ini, ditargetkan mampu menjaring 1000 wirausahawan baru.

(8)

Realisasi dari program tersebut adalah dengan mendidik para mahasiswa dan memberikan fasilitas pembiayaan bagi mereka yang hendak membuka usaha baru sebagai upaya untuk menciptakan paradigma baru di kalangan anak muda, khususnya mahasiswa, dari job seeker menjadi job creator.

Keseluruhan program Wirausaha Muda Mandiri akan mencapai puncaknya pada perayaan 100 tahun Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei 2008, dimana pada acara tersebut diharapkan telah lahir 1.000 orang Wirausaha Muda Mandiri. Dengan menguasai pasar Indonesia sebagai fastest growing market di Asia Tenggara, Bank Mandiri berada dalam posisi lebih menguntungkan dibanding pesaing pesaing regional.

 Visi dan Misi Perusahaan Visi :

 Bank terpercaya pilihan anda

 Memberikan citra yang baik bagi perusahaan ini dan menjadi Regional Champions Bank di Asia.

Misi :

 Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar  Mengembangkan sumber daya manusia professional  Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder  Melaksanakan manajemen terbuka

 Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan  Nilai Budaya

Setiap perusahaan pasti memiliki budaya tersendiri dalam diri perusahan tersebut begitu pula pada Bank Mandiri, sebagai bank swasta, Bank Mandiri selalu menjaga kepercyaan , intergritas, profesionalisme dalam memberi pelayanan, selalu fokus pada konsumen serta memberikan kesempurnaan pada setiap servis untuk para konsumen .

(9)

 1o Perilaku Utama

Bank Mandiri sebagai salah satu bank swasta yang sudah memiliki nama besar, pasti memiliki tanggung jawab untuk memberikan citra yang baik bagi masyarakat, karena itulah dalam diri Bank Mandiri terdapat beberapa perilaku yang wajib dilakukan atau diterapkan baik itu oleh para pegawai Bank Mandiri maupun para ownernya selama berada di lingkungan Bank Mandiri.

Perilaku ini bertujuan agar Bank Mandiri memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat. Sikap Saling menghargai , bekerjasama , Jujur, tulus, terbuka , Dispilin , konsisten , Berpikir, berkata, bertindak terpuji , Kompeten namun bertanggung jawab , Memberikan solusi dan hasil terbaik , Inovatif, proaktif, cepat tanggap , Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan , berorientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus namun tetap Peduli lingkungan.

 Segmentasi Pasar

 Demografis (Jenis / Tipe Orang)

Masyarakat yang menyukai hal – hal yang berhubungan dengan investasi, dll serta adanya rasa aman dalam memilih jasa bank.  Geografis (Berdasarkan Lokasi)

Secara geografis segmentasi masyarakat umum yang yang ingin menjadi nasabah Bank Mandiri adalah masyarakat yang berdomisili di indonesia.

 S.E.S. (Social Economi Status)

Golongan masyarakat kalangan menengah.  Gender (Jenis Kelamin)

Siapa saja bisa menjadi nasabah Bank Mandiri, baik itu laki – laki maupun perempuan.

 Cohor (Usia)

Masyarakat yang bisa menjadi nasabah adalah masyarakat yang sudah berumur 17 tahun keatas atau yang sudah memilik kartu tanda penduduk (KTP).

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan tujuan penulisan Kefias Kerja Wajib yang bahan - bahannya diperoleh dari hasil Praktik Kerja Lapangan, maka isi KKW-pun harus meliputi seluruh

 peralatan kantor dalam kegiatan administrasi Pengetahuan: • Tes tulis • Tes lisan • Penugasan • Portofolio Keterampilan: • Penilaian unjuk kerja • Proyek/  penugasan

– Tes virologis HIV yang positif (HIV-RNA atau HIV-DNA atau antigen HIV p24 yang ultrasensitif) dikonfirmasi ddengan tes virologis kedua yang didapatkan dengan cara berbeda lebih

Pada bagian-bagian selanjutnya akan diturunkan bahwa parameter mean dan variansi pada distribusi tersebut di dasarkan kepada hasil pendekatan bagi matriks korelasi R, dan..

Dapat dilihat bahwa ODHA dalam film ini ditampilkan sebagai sosok yang positif yang bisa memberikan semangat hidup pada orang lain, bukan seperti kecenderungan

Di akhir tahun ajaran, kami akan mengirimkan rekapitulasi pengiriman beasiswa, raport anak asuh dan disertai dengan email konfirmasi lagi apakah orangtua asuh/donatur

Kesimpulan yang didapat untuk Kinerja e-service quality pada online shop p-clothes berdasarkan hasil analisis deskriptif secara keseluruhan berada dalam kategori

Dalam menjamin kualitas farmasetik, sediaan yang dibuat harus memenuhi beberapa parameter fisik yang meliputi daya sebar, viskositas, dan daya lekat Uji sifat fisik repelan