• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tugas Umum Magang-AndryanaNA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Tugas Umum Magang-AndryanaNA"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN MAGANG INDUSTRI

PT.PLN (PERSERO) WIL.KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU TANJUNG BATU

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Laporan Magang Industri ini

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan S1 Terapan Pada

Jurusan : Teknik Kimia

Program Studi : S1 Terapan Teknologi Kimia Industri

Disusun Oleh :

NAMA : ANDRYANA NUR AZIZAH NIM : 13 644 028

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

TAHUN 2016

LEMBAR PENGESAHAN I

LAPORAN MAGANG INDUSTRI

(2)

PT. PLN (PERSERO) WIL.KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN

MAHAKAM, PLTGU TANJUNG BATU

Telah disahkan dan disetujui di: Tenggarong

Tanggal, ……….2016

Menyetujui, Pembimbing Magang

PT.PLN (PERSERO) WIL.KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM, PLTGU TANJUNG BATU

Paramitha Ayuningtyas Anggraini

Mengetahui,

Manajer PLTGU Tanjung Batu

Kadek Ferry Gunawan, ST

Spv. Ling, K2 & Adm PLTGU Tanjung Batu

(3)

LEMBAR PENGESAHAN II

LAPORAN MAGANG INDUSTRI

PT. PLN (PERSERO) WIL.KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN

MAHAKAM, PLTGU TANJUNG BATU

Telah disahkan dan disetujui di: Samarinda

Tanggal, ……….2016

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Kimia

Program Studi Teknologi Kimia Industri Politeknik Negeri Samarinda,

Ramli, ST., M.Eng

NIP.19720403 200012 1 001

Dosen Pembimbing Magang Industri Program Studi Teknologi Kimia Industri Politeknik Negeri Samarinda,

(4)

Ibnu Eka Rahayu, S.ST, M.T NIP. 19811103 200604 1 004 KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan Magang Industri dan menyelesaikan Laporan Magang Industri di PLTGU Tanjung Batu tepat pada waktunya.

Tujuan pelaksanaan Magang Industri serta penulisan Laporan Magang Industri ini untuk memenuhi kurikulum pendidikan sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mendapatkan gelas Sarjana Sains Terapan Jurusan Teknik Kimia di Politeknik Negeri Samarinda. Dalam pelaksanaan serta penulisan Laporan Magang Industri, penulis mendapat dukungan dan masukan yang tak ternilai dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan baik lahir maupun batin sehingga magang ini berjalan baik sampai penyusunan Laporan Magang ini dapat terselesaikan.

2. Kedua orang tua yang telah banyak men-support baik secara materil maupun moril. Terima kasih atas segala doa, dukungan, pengertian, serta kasih sayang yang diberikan selama ini.

3. Bapak Kadek Ferry Gunawan selaku Manajer di PLTGU Tanjung Batu.

4. Bapak Herdi Sumbaryono selaku Spv.Lingkungan,K2 dan Adm di PLTGU Tanjung Batu.

5. Ibu Paramitha Ayuningtyas Anggraini selaku Pembimbing Lapangan di Water Treatment Plant

6. Bapak Ibnu Eka Rahayu, S.ST, M.T selaku dosen Pembimbing Magang S1-Terapan Jurusan Teknik Kimia di Politeknik Negeri Samarinda.

7. Seluruh dosen S1-Terapan jurusan Teknik Kimia, staff pengajar dan akademisi Politeknik Negeri Samarinda.

8. Serta seluruh regu Pemeliharaan Listrik di PLTGU Tanjung Batu yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

(5)

9.

Serta seluruh regu Pemeliharaan Mesin di PLTGU Tanjung Batu yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

10. Segala pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian dan tidak bisa penulis sebutkan satu – persatu.

Akhirnya, mengingat keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Maka dengan senang hati penulis menanti kritik dan saran yang membangun untuk

penyempurnaan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan sederhana ini dapat berguna bagi pembaca.

11.

(6)

DAFTAR ISI

LAPORAN MAGANG INDUSTRI

Halaman Pengesahan I i

Halaman Pengesahan II ii Kata Pengantar iii Daftar Isi v

Daftar Gambar vii Daftar Tabel viii

Abstrak ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Magang Industri 1

1.1.1 Latar Belakang 1

1.1.2 Tujuan Magang Industri 2

1.1.3 Ruang Lingkup Magang Industri 2 1.1.4 Metode Pengumpulan Data 2 1.2 Profil Perusahaan 3

1.2.1 Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Tanjung Batu 3

1.2.2 Visi, Misi dan Motto PT.PLN (Persero)Wilayah Kalimantan Timur 5 1.2.3 Produk dan Pemasaran 5

1.2.4 Tata Letask Pabrik 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14

2.1 Bahan 14

2.1.1 Bahan Utama 14 2.1.2 Bahan Penunjang 14 2.2 Sistem Produksi 16

2.2.1 Unit PLTG Peaking 16 2.2.2 Unit PLTGU Tanjung Batu17

2.2.3 Unit Utilitas (Water Treatment) 21 2.3 Utilitas dan Pengolahan Limbah 21

(7)

2.3.1 Unit Utilitas atau Water Treatment Plant 21

2.3.2 Pengolahan Limbah atau Waste Water Treatment Plant 30

BAB III PENUTUP 32

3.1 Kesimpulan 32 3.2 Saran 32 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN TUGAS KHUSUS DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Denah PLTGU Tanjung Batu 6

Gambar 1.2 Lokasi Turbin dan Boiler pada PLTGU Tanjung Batu 7 Gambar 1.3 Water Treatment Plant pada PLTGU Tanjung Batu 8 Gambar 1.4 Denah PLTG Peaking 9

Gambar 1.5 Lokasi Turbin dan Generator PLTG Peaking 11 Gambar 1.6 Waste Water Treatment Plant PLTG Peaking 11 Gambar 1.7 Struktur Organisasi PLTGU Tanjung Batu 12 Gambar 2.1 Siklus Combined Cycle Power Plant 19

Gambar 2.2 Heat Recovery Steam Generator (HRSG) 20

Gambar 2.3 Flow Diagram Pre-Treatment PLTGU Tanjung Batu 22 Gambar 2.4 Flow Diagram Demineralisasi PLTGU Tanjung Batu 25 Gambar 2.5 Flow Diagram WWTP PLTG Peaking 31

DAFTAR TABEL

(8)

Tabel 2.1 Feed Water 14

Tabel 2.3 Boiler Water 15 Tabel 2.3 Demin Water 27

ABSTRAK

Limbah yang dihasilkan oleh PLTG Peaking adalah limbah cair yang berupa campuran antara air dan minyak (solar dan oli). Limbah tersebut kemudian dipisahkan antara air dan solar-oli pada oil trap tank dengan menggunakan scrapper. Air limbah tersebut memiliki bau yang tidak sedap, memiliki turbidity yang tinggi serta masih sedikit mengandung komponen solar dan oli. Penelitian ini dilakukan dengan cara pemberian koagulan dan flokulan pada limbah air. Tujuan penelitian ini diharapkan saat air limbah dibuang ke sungai tidak ada komponen solar dan oli yang terikut karena dapat mencemari sungai.

Kata kunci : flokulan, koagulan, limbah.

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Magang Industri 1.1.1 Latar Belakang

Isu besar dalam dunia pendidikan kita, khususnya jenjang perguruan tinggi, adalah menjadi lokomotif penggerak pembangunan yang didasarkan pada wawasan keunggulan bangsa yang dicirikan dari kemampuan profesionalisme seorang individu. Oleh karena itu, guna meningkatkan profesionalisme para generasi penerus bangsa perlu adanya pengenalan terhadap permasalahan yang ada di dunia kerja, salah satunya melalui magang.

Politeknik merupakan salah satu jalur pendidikan profesional dengan penekanan proporsi kurikulum berbanding sama besar antara praktek dengan teori. Hal ini disebabkan setelah lulus para mahasiswa diharapkan dapat siap kerja, namun disadari bahwa walaupun porsi praktek sudah besar, akan tetapi masih tetap diperlukan pengalaman lapangan yang sebenarnya. Hal ini dimaksudkan sebagai bekal pengetahuan sehingga tidak memerlukan latihan khusus atau penyesuaian yang terlalu lama jika mereka telah lulus nanti. Oleh karena itu, dirasa penting untuk melakukan Program Magang. Berkaitan dengan proses magang inilah diperlukan kerja sama pihak perusahaan dan instansi pemerintah (yang nantinya sebagai pengguna lulusan Politeknik) untuk menampung mahasiswa yang akan melaksanakan magang.

Melalui magang industri diperusahaan, mahasiswa diharapkan mampu menemukan permasalahan, yang kemudian akan dianalisa, ditangani, dan diatasi dengan tepat. Dengan terjun langsung dan menemukan realita dan permasalahan yang ada dilapangan/industri.

(10)

1.1.2 Tujuan Magang Industri

Pelaksanaan Program Magang Industri bagi mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda khususnya program pendidikan Teknologi Kimia Industri memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Memenuhi persyaratan akademik, yaitu Mata Kuliah Magang Industri yang wajib diikuti oleh Mahasiswa S1 Terapan Program Studi Teknologi Kimia Industri Politeknik Negeri Samarinda yang dilaksanakan minimal 4 bulan.

2. Sebagai salah satu syarat kelengkapan kurikulum dalam menempuh pendidikan S1 Terapan Program Studi Teknologi Kimia Industri Politeknik Negeri Samarinda .

3. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi Mahasiswa S1 Terapan Program Studi Teknologi Kimia Industri Politeknik Negeri Samarinda agar dapat menghubungkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan praktik yang dijumpai di lapangan.

1.1.3 Ruang Lingkup Magang Industri

Ruang lingkup kegiatan magang indutsri di PLTGU Tanjung Batu adalah meihat gambaran umum pada plant operation, water treatment plant, laboratorium dan process engineering.

1.1.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data (informasi) penulis melakukan studi lapangan dan studi pustaka.

1. Studi Lapangan

Data yang kami peroleh dari studi lapangan berasal dari:  Pengamatan selama magang industri.

 Bimbingan mentor, kru kontrol dan narasumber lain. 2. Studi Pustaka

Yaitu mencari informasi dengan cara mempelajari jurnal, dokumen dan buku-buku yang berhubungan.

1.2 Profil Perusahaa

1.2.1 Sejarah Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Tanjung Batu

PT. PLN (Persero) Wilayah KALTIMRA (Kalimantan Timur & Kalimantan Utara) Sektor Pembangkitan Mahakam dan Penyaluran

(11)

Mahakam merupakan unit yang terbentuk berdasarkan Keputusan Direktur Utama PT. PLN (Persero) No : 045.K/023/DIR/1996 tanggal 06 Mei 1996 dan merupakan unit kesepuluh di lingkungan PT. PLN (Persero).

PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) Tanjung Batu didirikan pada tanggal 10 Oktober 1996 bersamaan dengan berdirinya Sektor Mahakam. Dengan luas wilayah 30 Hektar yang berlokasi di dusun Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Sebrang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Alasan pemilihan lokasi tersebut sebagai tempat PLTGU dan sebagai kantor adalah:

1. Penyaluran bahan bakar mudah.

2. Kebutuhan air pendingin (air sungai) cukup memadai. 3. Tidak berdekatan dengan pemukiman penduduk. 4. Lokasi milik sendiri.

PLTGU Tanjung Batu di bawah tanggung jawab PT. PLN (Persero) Wilayah KALTIMRA Sektor Pembangkitan Mahakam mulai beroprasi sejak 15 Januari 1997 dengan kapasitas daya 60 MW. PLTGU Tanjung Batu dalam mengoprasikan tidak hanya pembangkit yang dikelola PT. PLN Sektor Mahakam tetapi juga pembangkit yang dikelola oleh perusahaan diluar PT. PLN yang selanjutnya disebut pembangkit sewa. Pembangkit sewa yang berada di PLTGU Tanjung Batu yaitu PT. Kaltimex Energi dengan sistem PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas) yang memiliki 8 engine dengan kapasitas daya terpasang (8 x 1 MW). Pembangunan PLTGU didasarkan untuk memenuhi sebagian target dari beban kerja dan tanggung jawab PT. PLN (Persero) Wilayah KALTIMRA Sektor Pembangkitan Mahakam.

PLTGU merupakan pembangkit modern yang sedang dikembangkan saat ini, yaitu gabungan dari dua jenis pembangkit listrik PLTG dan PLTU. PLTG Open Cycle merupakan pembangkit yang cepat untuk start dan mempunyai respon yang baik terhadap perubahan beban, tetapi mempunyai kelemahan yaitu konsumsi energinya besar (efisiensinya rendah) sehingga tidak menguntungkan bila dioprasikan sebagai base load.

(12)

Gas buang dari PLTG yang umumnya mempunyai laju alir yang tinggi dan temperatur yang tinggi yaitu di atas 400°C, dimanfatkan (dialirkan) ke dalam ketel uap PLTU untuk menghasilkan uap penggerak turbin uap. Dengan cara ini, umumnya didapat PLTU dengan daya sebesar 50% daya PLTG. Ketel uap yang digunakan untuk memanfaatkan gas buang PLTG mempunyai desain khusus untuk memanfaatkan gas buang yang biasanya disebut HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Dengan cara tersebut dapat menaikkan efisiensi keseluruhan dan dapat memanfaatkan energi secara optimal. (Marsudi, 2005:116)

Keuntungan PLTGU yaitu : 1. Efisiensi termalnya tinggi

2. Biaya pemakaian bahan bakar (konsumsi energi) lebih rendah 3. Pembangunannya relative cepat

4. Kapasitas dayanya bervariasi dari kecil hingga besar

5. Menggunakan bahan bakar gas yang bersih dan ramah lingkungan 6. Fleksibilitasnya tinggi

7. Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya investasi lahan lebih sedikit.

8. Waktu yang dibutuhkan untuk membangkitkan beban maksimum relatif singkat.

Pada tahun 2012, di wilayah PLTGU Tanjung Batu dibangunlah PLTG Peaking dengan kapasitas (2 x 60 MW). PLTG yang dibangun PT. PLN ini telah terhubung dengan Sistem Mahakam sehingga secara langsung sudah memberikan kontribusi bagi pemenuhan listrik masyarakat.

PLTG yang berada dibawah pengawasan PLTGU Tanjung Batu ini mempunyai 2 unit Gas Turbine. Unit pertama resmi beroprasi pada 17 Maret 2014 dan unit kedua resmi beroprasi pada 18 April 2014.

Sesuai namanya, Peaking yang berarti memuncak, maka PLTG Peaking ini dibangun untuk mem-backup Sistem Mahakam saat beban puncak pada jam-jam puncak pemakaian listrik masyarakat.

1.2.2 Visi, Misi dan Motto PT.PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur.Visi

(13)

Menjadi Perusahaan yang sehat dan terpercaya yang bertumbuh kembang dengan bertumpu pada potensi insani dalam penyediaan tenaga listrik di Kalimantan TImur.

Misi

1. Menjamin ketersediaan Tenaga Listrik dengan kualitas dan kuantitas sesuai persyaratan yang dibutuhkan.

2. Memberikan pelayanan prima kepada pelanggan. 3. Meningkatkan profesionalitas dan integritas SDM.

4. Mengelola proses bisnis ketenagalistrikan sesuai kaidah GCG. 5. Memanfaatkan Sumber Daya Alam di Kalimantan Timur 6. Menjalankan usaha yang berwawasan lingkungan.  Motto

Listrik untuk kehidupan yang lebih baik. 1.2.3 Produk dan Pemasaran

PLTGU Tanjung Batu dibangun untuk memenuhi sebagian target dari beban kerja dan tanggung jawab PT.PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur Sektor Mahakam yang menghasilkan produk berupa daya yang memiliki kapasitas (3 x 20) MW dengan daya mampu sebesar (2 x 17) MW untuk Gas Turbine dan (1 x 10) MW untuk Steam Turbine.

Kemudian, pada tahun 2012 dibangunlah PLTG Peaking untuk mem-backup Sistem Mahakam saat beban puncak pada jam-jam puncak pemakaian listrik masyarakat yang memiliki kapasitas daya terpasang (2 x 60) MW dan daya mampu (2 x 58) MW.

Pemasaran daya yang dihasilkan PLTGU Tanjung Batu dan PLTG Peaking adalah kota Tenggarong, Samarinda, Balikpapan dan sekitarnya. 1.2.4 Tata Letak Pabrik

PLTGU Tanjung Batu terletak di Tanjung Batu, Desa Embalut, Tenggarong Sebrang Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Jarak tempuh sekitar 25 km ke arah barat daya Samarinda dengan waktu tempuh 45 menit jalan darat dan 60 menit menyusuri Sungai Mahakam.

Luas area PLTGU Tanjung Batu ini 20 Ha dari 183 Ha yang disediakan Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Timur.

(14)

Gambar 1.1 Denah PLTGU Tanjung Batu Keterangan :

1. Kantor PLTGU Tanjung Batu

2. Gudang

3. Workshop

4. Tangki Bahan Bakar 5. Tangki Busa

6. Gas Plant

7. PT. Semco

8. Gas Skid

9. Clorination Plant 10. Pump House Water 11. Blackstart Diesel 12. Service Water Tank 13. HRSG 1 & 2

14. Water Treatment Plant 15. Steam Turbine Area 16. Gas Turbine

17. UCP GT 1 & 2 18. Main Trafo 20 KV 19. Ruangan Operator (DCS) 20. Switch Yard

21. Kantor Rolls Royce (Custome Building)

22. Lokasi Evakuasi 23. Security

24. Pump House Hydrant 25. Dermaga Bahan Bakar

26. Demine Water Tank

(15)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

15

27. Tata letak pabrik PLTGU Tanjung Batu terlihat seperti gambar 2.1. Dari gambar keseluruhan PLTGU Tanjung Batu akan dijelaskan tata letak unit produksi yang terdiri dari unit PLTG dan PLTU.

28. Unit PLTG yang terdiri dari Kompresor, Combustion Chamber (Ruang Bakar), Gas Turbine (1 & 2) dan Generator terletak dalam satu area yang ditunjukkan oleh nomor 16, yang letaknya bersebelahan dengan HRSG (1 & 2) yang ditunjukkan oleh nomor 13 karena gas buang dari Gas Turbine langsung menuju HRSG.

29. Unit PLTU yang terdiri dari HRSG (1 & 2), Steam Turbine dan Generator. Untuk Steam Turbine dan Generator terletak dalam satu area yang ditunjukkan oleh nomor 15, area ini bersebelahan dengan Unit Utilitas (Water Treatment Plant)dan bersebelahan dengan area PLTG.

30.Berikut adalah gambar dari PLTGU Tanjung Batu : 31.

32.Gambar 1.2 Lokasi Turbin dan Boiler pada PLTGU Tanjung Batu

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(16)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

16

33.

34.Gambar 1.3 Water Treatment Plant pada PLTGU Tanjung Batu 35.

36. Masih di area yang sama, berdiri pula PLTG Peaking yang berada dibawah pengawasan PLTGU Tanjung Batu dengan tata letak sebagai berikut :

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(17)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

17

37.

38. Gambar 1.4 Denah PLTG Peaking

39. Keterangan : 1. Switchyard

2. Main Transformer

3. Generator Medium Voltage Cell

4. Gas Turbine

5. Exh. Duct & Silencer 6. Exh. Stack

7. Battery Container

8. Packed Electronic & Electrical Control Cabinet (PEECC)

9. Air Processing Unit

10. Lube Oil Module Secondary Containment

11. Oil Gas Module

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(18)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

18

12. Liquid Fuel, Air Atomizing / Water Injection Module

13. Sump Tank

14. Washing Water Recovery 15. Turbine Washing Skid (1 for 2

GT)

16. CO2 Bottles Container

17. Fin Fan Cooler (DP). Water Cooling Pumps & Expansion Tank

18. Continuous Emissions Monitoring System (CEMS) 19. HRSG (Future Plant) 20. Foam Tank System

21. Fuel Oil Treatment Plant 22. Fuel Oil Feeding Pump 23. Fuel Gas Treatment Plant 24. Condensate Tank

25. Fuel Oil Tank (2300 m3) 26. Service Water Tank (800 m3) 27. Demin Water Tank (500 m3) 28. Fire Fighting Pump

29. Water Treatment Plant 30. MCC Building

31. PDC Transformer 32. Air Receiver 5000 L 33. Gas Metering

34. Waste Water Treatment 35. Portable Water Tank 36. Guard House 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.

45. Berikut adalah gambar dari PLTG Peaking :

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(19)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

19

46.

47. Gambar 1.5 Lokasi Turbin dan Generator PLTG Peaking 48.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(20)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

20

49.

50. Gambar 1.6 Waste Water Treatment Plant PLTG Peaking 51.

52.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(21)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum 21 1.2.5 Struktur Organisasi 1.2.6 1.2.7 1.2.8 1.2.9 1.2.10 1.2.11 1.2.12 1.2.13 1.2.14 1.2.15 1.2.16 1.2.17

1.2.18 Gambar 1.7 Struktur Organisasi PLTGU Tanjung Batu

1.2.19 Adapun ringkasan tugas masing-masing jabatan tersebut sebagai berikut :

1. Manager Unit : Mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi pengolahan pengoprasian, pemeliharaan pembangkitan dan peralatan bantunya dalam rangka memproduksi listrik yang baik, kontinyu dan optimal dengan gangguan yang sekecil atau seminimal mungkin.

2. Spv. Operasi dan Produksi : Memonitor keandalan pengoprasian mesin pembangkit, memberikan informasi pengoprasian dan pemeliharaan serta menjaga agar instalasi pembangkit dapat beroprasi sesuai dengan rencana kerja yang telah ditentukan.

3. Spv. Pemeliharaan : Dibagi menjadi dua yaitu :

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(22)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

22

1.2.20 Pemeliharaan Mesin : Melaksanakan Pengawasan terhadap pekerjaan pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh Roll Royce dan membuat laporan progress sesuai aturan yang telah ditetapkan guna mendukung tercapainya target PLTGU Tanjung Batu

1.2.21 Pemeliharaan Listrik : Melaksanakan Pengawasan terhadap pekerjaan pemeliharaan, gangguan dan modifikasi bidang elektrik yang dilakukan oleh Roll Royce dan membuat laporan progress sesuai aturan yang telah ditetapkan guna mendukung tercapainya target PLTGU Tanjung Batu.

4. Spv. Keuangan dan Administrasi : Melaksanakan pekerjaan administrasi dan keuangan unit pembangkit, mengawasi penerimaan dan pelayanan barang-barang gudang dan mengusahakan persediaan barang material dan peralatan pembangkitan yang mampu mendukung memproduksi tenaga listrik seoptimal mungkin.

5. Operator : Melaksanakan tugas dari supervisor dan sesuai bidang, seperti mengontrol, mengoprasikan, memelihara, mengecek dan mencatat.

1.2.22 BAB II

1.2.23 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan

2.1.1 Bahan Utama

1.2.24 Bahan utama yang diguanakan oleh PLTGU Tanjung Batu dan PLTG Peaking adalah HSD (High Speed Diesel). HSD merupakan bahan bakar jenis solar yang digunakan untuk mesin diesel yang memiliki performa untuk jumlah cetane 45-48. Pada dasarnya bahan bakar ini diperuntukkan untuk kendaraan bermotor dan bahan bakar peralatan industri.

1.2.25 HSD (High Speed Diesel) pada Pembangkit Listrik di Tanjung Batu disuplai oleh PT.KPM dan PT.AKR. Penggunaan HSD di PLTGU Tanjung Batu dan PLTG Peaking pada bulan Januari 2016 adalah 5.870.839 Liter dan pada bulan Februari 2016 mencapai 8.285.314 Liter. Jumlah Pemakaian HSD tidak tentu jumlahnya, bergantung pada lamanya oprasi

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(23)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

23

dan beban pembangkit yang dihasilkan karena semakin besar beban yang dihasilkan maka putaran turbin akan semakin cepat sehingga memerlukan pembakaran yang lebih besar.

2.1.2 Bahan Penunjang

1.2.26 Pada PLTGU Tanjung Batu, air dari Sungai Mahakam merupakan bahan baku untuk HRSG di unit PLTU. Air yang tingkat kekeruhannya (turbidity) masih tinggi diproses menjadi air jernih (Service Water) yang kemudian di proses menjadi Demin Water. Standar air yang diizinkan masuk ke HRSG (boiler) adalah sebagai berikut:

1.2.27 Tabel. 2.1 Feed Water 1.2.28 Feed Water Analysis

1.2.29 Appearance 1.2.30 Clear and colourless 1.2.31 Total Iron (as Fe) (ppm) 1.2.32 0.01 max 1.2.33 Total Copper (as Cu)

(ppm) 1.2.34 0.003 max

1.2.35 Oil and grease (ppm) 1.2.36 0.1 max 1.2.37 Hardness 1.2.38 Not detectable 1.2.39 Carbonates 1.2.40 Not detectable 1.2.41 Bicarbonates 1.2.42 Not detectable 1.2.43 Conductivity (μs/cm) 1.2.44 0.2 max 1.2.45 Silica (as SiO2) (ppm) 1.2.46 0.02 max 1.2.47 TDS (ppm) 1.2.48 0.1 max 1.2.49 pH (after dosing) 1.2.50 8.5 to 9.2 * 1.2.51 Dissolved O2 (after

dosing) (ppm) 1.2.52 0.02 max *

1.2.53 Sumber : Operation & Maintenance Instruction Samarinda CCPP, 1995

1.2.54

1.2.55 Tabel. 2.2 Boiler Water

1.2.56 1.2.57 HP CIRCUIT 1.2.58 LP

CIRCUIT 1.2.59 Appearance 1.2.60 Clear & 1.2.61 Clear &

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(24)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

24

colourless colourless 1.2.62 Total hardness 1.2.63 Not detectable 1.2.64 Not

detectable 1.2.65 Molar ratio (Na)/(PO4) 1.2.66 < 2.8 1.2.67 < 2.8 1.2.68 Dissolved oxygen (ppb) with reducing agent in excess

1.2.69 Not detectable 1.2.70 Not detectable 1.2.71 pH at 25oC 1.2.72 9.5 to 10.5 1.2.73 9.5 to 10.5 1.2.74 Total iron (ppb) 1.2.75 < 0.5 1.2.76 < 1.0 1.2.77 Total copper (ppb) 1.2.78 < 0.1 1.2.79 < 0.3 1.2.80 Conductivit y (µS/cm)-recommended value 1.2.81 < 1400 1.2.82 < 5000 1.2.83 Silica (ppm SiO2) 1.2.84 < 10 1.2.85 < 100 1.2.86 Phosphate (ppm PO4) 1.2.87 1 to 15 1.2.88 10 to 20 1.2.89 Sumber : Operation & Maintenance Instruction Samarinda CCPP,

1995 1.2.90 1.2.91 1.2.92 1.2.93 2.2 Sistem Produksi

1.2.94 Pembangkit listrik di Tanjung Batu memiliki 2 pembangkit utama yaitu Unit PLTG Peaking dan Unit PLTGU Tanjung Batu serta unit Penunjang yaitu Unit Utilitas.

2.2.1 Unit PLTG Peaking

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(25)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

25

1.2.95 Pada PLTG Peaking (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) yang terjadi merupakan siklus Bryton.

1.2.96 Udara bebas dihisap oleh kompresor untuk menghasilkan udara bertekanan yang digunakan sebagai udara pembakaran, temperatur udara keluar kompresor berkisar antara 280-315°C dan tekanan udara terkompresi mencapai 8,45 barg. Udara bertekanan tersebut dikabutkan dengan bantuan nozzle menuju Combustion Chamber (ruang bakar) bersamaan dengan bahan bakar (bahan bakar yang digunakan PLTG Peaking adalah High Speed Diesel). Gas panas hasil pembakaran yang memiliki temperatur ±700°C diarahkan untuk memutar sudu pada turbin gas.

1.2.97 Turbin gas merubah energi panas menjadi energi kinetik kemudian energi putar poros turbin dirubah menjadi energi listrik pada generator.

1.2.98 Setelah memutar turbin, gas tersebut dibuang ke atmosfir melalui bypass stack. Untuk mengurangi kandungan NOX pada gas hasil

pembakaran saat dibuang ke atmosfir, dilakukan water injection dengan air demin untuk mengikat kandungan NOX. Water injection dilakukan di

combustion chamber jika beban yang dihasilkan mencapai > 40 MW, karena semakin besar beban yang dihasilkan maka memerlukan pembakaran yang lebih besar.

1.2.99 Pada unit PLTG Peaking terdapat 2 gas turbin dan 2 generator yang masing-masing memiliki kapasitas daya terpasang sebesar 70 MW. Tegangan listrik dari generator dinaikkan melalui trafo step up yang selanjutnya energi listrik yang dihasilkan disalurkan melalui jaringan transmisi ke seluruh sistem kelistrikan Mahakam.

1.2.100 1.2.101

2.2.2 Unit PLTGU Tanjung Batu

1.2.102 Combined Cycle Power Plant (CCPP) adalah jenis pembangkit listrik yang paling efisien dibandingkan dengan pambangkit tenaga listrik lainnya. Sistem dayanya disebut siklus kombinasi (combined

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(26)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

26

cycle) yang merupakan perpaduan antara siklus turbin gas atau siklus terbuka atau siklus Brayton (PLTG) dan siklus turbin uap atau siklus tertutup atau siklus Rankine (PLTU). Di PLTGU Tanjung Batu, penggunaan siklus kombinasi ini dilakukan agar gas buang dari turbin gas dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber energy untuk menggerakkan turbin uap, karena gas buang dari turbin gas yang masih bertemperatur tinggi ± 750°C dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air sehingga menghasilkan superheated. Alat yang digunakan untuk memanfaatkan panas gas buang dari turbin gas adalah HRSG (Heat Recovery System Generator) yang prinsip kerjanya sama dengan boiler. Gas buang dari turbin gas tidak langsung dibuang melalui bypass stack akan tetapi sebagian masuk ke HRSG. Setelah masuk ke HRSG maka gas sisa pembakaran tadi dimanfaatkan untuk memanaskan air dan air tersebut akan berubah menjadi uap bertekanan tinggi yang kemudian digunakan untuk memutar turbin. Hasil pembuangan akan dikondensasi dan dialirkan kembali ke HRSG. Begitu seterusnya sehingga terbentuk siklus tertutup.

1.2.103

1.2.104 Gambar 2.1 Siklus Combined Cycle Power Plant

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(27)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

27

1.2.105

PLTG (Siklus Turbin Gas)

1.2.106 Prinsip kerja PLTG di PLTGU Tanjung Batu sama halnya dengan prinsip kerja di PLTG Peaking, yaitu udara bebas dihisap oleh kompresor untuk menghasilkan udara bertekanan yang digunakan sebagai udara pembakaran. Kompresor menghasilkan tekanan udara terkompresi mencapai 10,5 barg. Akibat dari meningkatnya tekanan, maka suhu udara keluar kompresor juga naik mencapai 280 – 315°C.

1.2.107 Udara bertekanan tersebut dikabutkan dengan bantuan nozzle menuju Combustion Chamber (ruang bakar) bersama dengan bahan bakar (bahan bakar yang digunakan PLTGU Tanjung Batu adalah HSD). Gas panas hasil pembakaran yang memiliki temperatur ± 600 -800°C diarahkan untuk memutar turbin gas. Turbin berputar, generator pun ikut berputar dan listrik pun dihasilkan.

1.2.108 Berbeda dengan PLTG Peaking, yang mana gas sisa dari memutar turbin gas hanya dibuang ke atmosfir melali bypass stack. Gas buang dari turbin di PLTGU Tanjung Batu yang masih bertemperatur ±750°C tidak langsung dibuang melalui bypass stack akan tetapi sebagian masuk ke HRSG.

PLTU (Siklus Turbin Uap)

1.2.109 Di siklus turbin uap, mula mula air demin dipompa oleh demin transfer pump menuju bagian bawah kondensor yang disebut hot well. Dari hot well air dipompakan dengan condensate extraction pump ke deaerator untuk menghilangkan O2 dan gas-gas lain yang terkandung

dalam air, disamping itu juga deaerator berfungsi sebagai pemanas air namun suhunya dipertahankan < 100°C tidak sampai titik didih air agar tidak banyak air yang terbuang menjadi uap. Dari deaerator air demin tersebut dibagi menjadi 2 aliran sebagai umpan HRSG yaitu HP Circuit dan LP Circuit.

1.2.110 Sebelum dipompakan menuju HRSG air umpan tersebut diinjeksikan dengan Hydrazine (N2H4). Hydrazine merupakan suatu

reduktor yang memiliki hasil samping nitrogen dan air. Oleh karena itu,

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(28)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

28

Hydrazine digunakan sebagai inhibitor korosi yang dapat mengontrol konsentrasi oksigen terlarut untuk mengurangi korosi.

1.2.111 Selanjutnya pada HP Circuit air umpan dipompakan oleh HP Feed Pump menuju HP Economizer. Di HP Economizer air yang sudah bersuhu hampir 100°C dipanaskan hingga mencapai suhu ±140°C. Setelah dipanaskan di economizer air tersebut dialirkan menuju HP Steam Drum.

1.2.112 Dari HP Steam Drum air yang sudah menjadi uap basah berada di bagian atas yang kemudian masuk ke HP Superheater dan air yang belum menjadi uap disirkulasikan dengan HP Circulation Pump ke HP Evaporator untuk mengubah air yang sudah berada pada titik didih menjadi uap basah dan kemudian akan dikembalikan menuju HP Steam Drum sebagai uap basah dengan temperatur ± 460°C yang selanjutnya masuk ke HP Superheater.

1.2.113 Di HP Superheater uap basah akan dirubah menjadi uap kering yang memiliki temperatur ±500-550°C, uap kering tersebut kemudian digunakan untuk memutar HP Steam Turbine. Uap buangan dari HP Steam Turbine yang masih bersuhu ±450°C selanjutnya digunakan untuk memutar LP Steam Turbine.

1.2.114 Pada LP Circuit air umpan dari deaerator dipompakan oleh LP Feed Pump menuju LP Economizer. Sama halnya dengan HP Economizer, di LP Economizer air yang sudah bersuhu hampir 100°C dipanaskan hingga mencapai suhu ±140°C. Setelah dipanaskan di economizer air tersebut dialirkan menuju LP Steam Drum.

1.2.115 Dari LP Steam Drum air yang sudah menjadi uap basah berada di bagian atas yang kemudian masuk ke LP Superheater dan air yang belum menjadi uap disirkulasikan dengan LP Circulation Pump ke LP Evaporator untuk mengubah air yang sudah berada pada titik didih menjadi uap basah dan kemudian akan dikembalikan menuju LP Steam Drum sebagai uap basah dengan temperatur ± 210°C yang selanjutnya masuk ke LP Superheater.

1.2.116 Di LP Superheater uap basah akan dirubah menjadi uap kering yang memiliki temperatur ±250°C. Uap kering dari LP

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(29)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

29

Superheater bersamaan dengan uap panas buangan dari HP Steam Turbine digunakan untuk memutar LP Steam Turbine.

1.2.117 HP & LP Steam Turbin berputar maka generator pun ikut berputar dan menghasilkan listrik.

1.2.118 Uap panas buangan dari LP Steam Turbine selanjutnya dikondensasikan di kondensor yang kemudian disirkulasikan kembali ke Hot Well sebagai umpan boiler hingga menjadi uap kering, begitu seterusnya sehingga membentuk siklus tertutup.

1.2.119

1.2.120Gambar 2.2 Heat Recovery Steam Generator (HRSG) 1.2.121 PLTGU Tanjung Batu menggunakan jenis unfired, dimana energi gas buang digunakan sebagai input energi.

1.2.122 PLTGU Tanjung Batu memiliki 2 Gas Turbin, 2 HRSG dan 1 Steam Turbin. Total daya yang di hasilkan sebesar 60 MW.

1.2.123

2.2.3 Unit Utilitas (Water Treatmant)

1.2.124 Untuk menunjang kelancaran proses produksi yang berupa PLTG dan PLTGU maka unit utilitas disediakan sebagai unit

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(30)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

30

penunjang. Unit ini menghasilkan air proses yang digunakan sebagai bahan baku unit produksi. Kegunaan air dalam proses industri sangat banyak sekali, selain sebagai air baku pada industri air minum dan pemutar turbin pada pembangkit tenaga listrik, juga sebagai alat bantu utama dalam kerja pada proses-proses industri. Pembuatan air baku ini masuk dalam unit utilitas yang akan digunakan pada HRSG.

1.2.125 Yang dimaksud dengan pengolahan air (Water Treatment) adalah usaha-usaha teknis yang dilakukan untuk merubah sifat-sifat air menjadi air yang dikehendaki atau memiliki batasan-batasan tertentu sesuai dengan yang dibutuhkan.

1.2.126 Pengolahan air atau Water Treatment Plant di PLTGU Tanjung Batu dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu Pre-Treatment dan Demineralisasi.

2.3 Utilitas dan Pengolahan Limbah

2.3.1 Unit Utilitas atau Water Treatment Plant

1.2.127 Unit utilitas atau Water Treatment Plant di PLTGU Tanjung Batu dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu Pre-Treatment dan Demineralisasi.

1. Pre-Treament

1.2.128 Pre Treatment adalah proses pengolahan air tahap awal, di

mana air sungai yang tingkat kekeruhannya (turbidity) masih tinggi diproses menjadi air jernih. Air olahan dari Pre Treatment disebut air

service.

1.2.129Berikut Flow Diagram Pre-Treatment di PLTGU Tanjung Batu: 1.2.130

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(31)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

31

1.2.131

1.2.132

1.2.133Gambar 2.3 Flow Diagram Pre-Treatment PLTGU Tanjung Batu

1.2.134

1.2.135 Air sungai Mahakam sebagai intake di PLTGU Tanjung Batu di filter oleh Bar Screen atau bangunan penangkap air untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang hanyut bersama air sungai. Bangunan penangkap air terdiri dari 3 bagian yaitu :

a. Pintu air yang dilengkapi dengan saringan besar untuk menghambat kotoran-kotoran besar seperti kayu-kayu hanyut yang berukuran besar.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(32)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

32

Pintu air ini terletak pada pinggir sungai, yang kerapatan saringannya kurang lebih 10 cm x 100 cm, luas 10 m x 2,5 m.

b. Penyaring sedang sebagai penangkap kotoran – kotoran yang agak besar yang lolos dari saringan besar.

c. Strainer merupakan penyaring yang ada pada pompa.

1.2.136 Air sungai yang sudah bebas dari kotoran dipompakan menuju Reactivator Clarifier. Pompa air sungai terdiri dari 2 jenis pompa, yaitu :

a. 2 unit pompa otomatis : Pompa ini bekerja secara otomatis pada level air aman atau level air tidak rendah.

b. Pompa emergency : Pompa ini dioperasikan jika pompa otomatis rusak atau level air sungai berada pada low level.

1.2.137 Sebelum masuk ke unit Reactivator Clarifier dilakukan

penambahan Alumunium Sulfat pada air di dalam pipa, hal ini dilakukan

agar Alumunium Sulfat bereaksi terlebih dahulu dengan kotoran dari air sungai sebelum bereaksi dengan Polyelectrolyte. Reaksi Alumunium Sulfat dalam air adalah sebagai berikut :

1.2.138 Al2(SO4

)3 . 18 H2O + 6 H2O → 2Al(OH)3 + 3H2SO4 +18 H2O …... (1)

1.2.139 H2SO4 yang dihasilkan dari penambahan Alumunium

Sulfat akan menyebabkan air bersifat asam, oleh karena itu selain Alumunium Sulfat diinjeksikan pula Lime pada air di dalam pipa untuk mengoptimalkan nilai pH agar reaksi kimia pada proses berjalan dengan baik. Injeksi Lime dilakukan apabila pH air berada pada <7.

1.2.140 Penambahan Lime juga dilakukan pada Reactivator

Clarifier. Selain untuk menetralkan pH, Lime juga dapat digunakan untuk

melunakkan air sadah. Karena air sadah mengandung ion-ion Ca2+ dan

Mg2+ yang dapat membentuk endapan berupa kerak yang akan menempel

pada mesin-mesin. Untuk itulah ditambah Lime agar membentuk endapan kapur dan magnesium :

1.2.141 Ca(HC

O3)2 + Ca(OH)2 → 2CaCO3 ↓ + 2H2O ……(2)

1.2.142 Mg(HC

O3)2 + Ca(OH)2 → MgCO3 ↓ + CaCO3 + 2H2O ……(3)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(33)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

33

1.2.143 Pada Reactivator Clarifier ditambahkan pula Polyelectrolyte. Polyelectrolyte ditambahkan untuk membantu koagulan

yang bertindak untuk menjembatani bergabungnya pratikel dan gumpalan yang sudah terbentuk menjadi pratikel-partikel yang berukuran lebih besar (Flok) sehingga dapat mengendap dengan sendirinya (karena gravitsai), proses flokulasi dilakukan dengan cara pengadukan lambat (Slow Mixing).

1.2.144 Air bersih hasil klarifikasi dialirkan ke Break Tank sebagai tempat penampungan sementara.

1.2.145 Dari Break Tank air dipompa dengan Clarified Water

Pump menuju Dual Media Filter untuk disaring kembali. Bagian isian Dual Media Filter adalah :

a. Bagian bawah : Bagian ini berisi pasir besar yang memiliki ukuran 8 – 16 mesh sebanyak 300 liter.

b. Bagian tengah : Bagian ini berisi pasir yang memiliki ukuran 14 – 25 mesh sebanyak 1900 liter.

c. Bagian atas : Pada bagian ini berisi arang antrachite sebanyak 1100 liter.

1.2.146 Partikel tersuspensi yang ada pada air akan terkumpul di

Dual Media Filter akibat proses filtrasi. Terbentuknya padatan dalam

filter secara berahap akan menyebabkan media filter tersumbat sehingga meningkatkan differential pressure dan dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan berkurangnya kecepatan aliran. Oleh karena itu perlu dilakukan backwash secara berkala untuk menghilangkan padatan yang terakumulasi. Backwash pada Dual Media Filter di PLTGU Tanjung Batu biasanya dilakukan saat differential pressure pada alat menunjukkan tekanan sebesar 0.4 bar.

1.2.147Proses backwash dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Dwell

1.2.148 Dwell dilakukan selama 1 menit, yaitu mendiamkan isi vessel sebelum proses Backwash.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(34)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

34

2. Drain Down

1.2.149 Drain down dilakukan selama 3,15 menit/189 detik, yaitu

proses pengeluran air sisa produksi dari dalam vessel. 3. Air Scour

1.2.150 Air Scour merupakan proses pengadukan isi vessel

menggunakan udara agar padatan yang menyumbat di filter dapat terpisah dari media filter. Proses ini dilakukan selama 10 menit.

1.2.151 1.2.152 4. Dwell

1.2.153 Isi vessel didiamkan kembali selama 1 menit agar media filter kembali ketempatnya semula setelah proses pengadukan oleh udara.

5. Backwash

1.2.154 Mengalirkan air dari bawah keatas dengan filter

backwash pump selama 8 menit agar kotoran pada filter dapat keluar.

6. Dwell

1.2.155 Isi vessel didiamkan kembali selama 1 menit agar media filter kembali ketempatnya semula setelah proses backwash.

7. Refill

1.2.156 Pengisian ulang tangki Dual Media Filter dengan air

service.

8. Rinse

1.2.157 Air diumpankan masuk dari atas vessel untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran yang tertinggal dipermukaan, dinding ataupun di dasar vessel, kemudian kotoran tersebut dibuang keluar bersama air bilasan. Rinse dilakukan selama 4,4 menit.

1.2.158Air yang telah difilter disebut dengan Service Water yang

dialirkan menuju Service Water Storage Tank sebagai tempat penampungan air yang telah melalui proses Pre-Treatment.

2. Demineralisasi

1.2.159Untuk menghasilkan air dengan kemurnian yang tinggi dilakukanlah proses Demineralisasi. Air ini sering disebut dengan air demin. Di PLTGU Tanjung Batu, air demin ini digunakan sebagai air umpan untuk boiler. Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika, sulfat, chloride (klorida) dan karbonat dengan

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(35)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

35

menggunakan resin. Berikut Flow Diagram dari proses Demineralisasi di PLTGU Tanjung Batu :

1.2.160

1.2.161Gambar 2.4 Flow Diagram Demineralisasi PLTGU Tanjung Batu

1.2.162 Air Service dari Service Water Storage Tank di pompa oleh Demin Feed Pump menuju Activated Carbon Filters. Di dalam Activated Carbon Filters air service kembali di filter dengan bahan karbon seperti arang aktif, air yang keluar dari unit ini memiliki konduktifitas yang lebih rendah dari pada sebelummnya, memiliki kadar turbiditi yang lebih rendah dan menghilangkan bau pada air. Dari Activated Carbon Filter air dialirkan menuju Cation Units. Cation Unit bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang berupa ion-ion positif yang terdapat dalam air seperti Ca2+, Mg2+, dan Na+ ditukar dengan

ion H+ yang dimiliki resin sehingga kation-kation tersebut terikat dengan

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(36)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

36

resin dan air yang keluar hanya mengandung ion H+. Reaksi – reaksi

yang dapat terjadi di Cation Units sebagai berikut :

1.2.163 CaSO4 + -C-SO3-H+ ↔ -C-SO3Ca2+ + H2SO4 ……(4) 1.2.164 MgCl + -C-SO3-H+ ↔ -C-SO3 Mg2+ + HCl ……(5) 1.2.165 NaHCO 3 + -C-SO3-H+ ↔ -C-SO3 Na+ + H2CO3 ……(6)

1.2.166 Selanjutnya air yang sudah bebas dari ion-ion positif dialirkan menuju Anion Units. Pada Anion Units terjadi pengikatan ion-ion negatif oleh resin, anion-ion-anion-ion tersebut seperti SO42-, Cl-, dan CO3

2-ditukar dengan anion OH- yang dimiliki resin sehingga air yang keluar

dari unit ini hanya memiliki anion OH-. Reaksi – reaksi yang terjadi di

Anion Units sebagai berikut :

1.2.167 HCl + CH2N(CH3)3-OH- ↔ C-NH4-Cl- + H2O ……(7) 1.2.168 H2SO4 + CH2N(CH3)3-OH- ↔ C-NH4-SO42- + H2O ……(8) 1.2.169 H2CO3+ CH2N(CH3)3-OH- ↔ C-NH4-CO32- + H2O ……(9) 1.2.170 H2SiO3 + CH2N(CH3)3-OH- ↔ C-NH4-SiO3- + H2O …..(10)

1.2.171 Reaksi-reaksi diatas menghasilkan air murni yang hanya mengandung unsur H2O, oleh karena itu air demin selalu bersifat netral.

1.2.172 Selanjutnya air outlet Anion Units masuk ke Mix Bed Units, unit ini merupakan gabungan dari unit kation dan unit anion. Bagian atas unit ini adalah unit anion dan bagian bawah unit ini adalah unit kation. Mix Bed Units ini berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses sebelumnya, sehingga diharapkan air yang keluar dari Mix Bed Units memiliki tingkat kemurnian yang cukup tinggi. 1.2.173 Air yang bebas mineral tersebut atau disebut air demin dimasukkan ke Demin Water Storage Tank yang selanjutnya digunakan sebagai air umpan boiler.

1.2.174Standar dari Demin Water adalah sebagai berikut : 1.2.175 Tabel. 2.3 Demin Water

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(37)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

37

1.2.176 Demin Water Analysis

1.2.177 Appearance 1.2.178 Clear and colourless 1.2.179 Total iron (as Fe)

(ppm)

1.2.180 0.01 max 1.2.181 Total copper (ac

Cu) (ppm)

1.2.182 0.003 max 1.2.183 Oil and grease

(ppm)

1.2.184 0.1 max 1.2.185 Hardness 1.2.186 Not detectable 1.2.187 Carbonates 1.2.188 Not detectable 1.2.189 Bicarbonates 1.2.190 Not detectable 1.2.191 Conductivity

(µS/cm)

1.2.192 0.2 max @ 25°C 1.2.193 Silica (as SiO2)

(ppm)

1.2.194 0.02 max 1.2.195 TDS (ppm) 1.2.196 0.1 max 1.2.197 Sumber : Operation & Maintenance Instruction Samarinda CCPP, 1995

1.2.198Sampai bulan Februari 2016 produksi Demin Water adalah 200-300 m3/bulan.

1.2.199 Unit anion, kation, dan mix bed dapat mengalami kejenuhan yaitu kondisi dimana resin-resin yang berada didalam unit sudah penuh mengikat ion-ion positif dan negatif sehingga tidak mampu lagi untuk mengikat ion-ion positif dan negatif yang berada pada air service.

1.2.200 Untuk menghindari hal tersebut dilakukanlah regenerasi agar ion-ion positif maupun negatif yang terikat pada resin terlepas sehingga resin dapat digunakan kembali untuk mengikat ion-ion yang ada pada air service.

1.2.201 Regenerasi di Water Treatment Plant PLTGU Tanjung Batu dilakukan setiap produksi air demin telah mencapai volume 180 m3.

1.2.202Proses regenerasi unit anion dan kation dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Dwell : mendiamkan isi tangki selama 1 menit.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(38)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

38

2. Sub Surface Backwash : air demin dari Demin Storage Tank dipompa dengan Demin Feed Pump selama 10 menit, dialirkan melalui dasar tangki dengan kecepatan yang sangat tinggi bertujuan untuk membuang/membersihkan sisa kotoran yang menempel pada pada resin.

3. Settle : menenangkan resin di dalam tangki kation selama 4 menit dan 14 menit untuk tangki anion.

4. Drain Down : membuang hasil sub surface backwash.

5. Acid Pre-Inject : mengalirkan air demin sebelum injeksi acid.

1.2.203 Caustic Pre-Inject : mengalirkan air demin sebelum injeksi caustic.

6. Acid Inject : menginjeksikan HCl 3,5% pada unit kation menggunakan HCl Pump dan Regen Water Pump dilakukan selama 32 menit, hal ini bertujuan untuk mengikat kation pada resin.

1.2.204 Caustic Inject : menginjeksikan NaOH 2,8% pada unit anion menggunakan NaOH Pump dan Regen Water Pump dilakukan selama 25 menit, hal ini bertujuan untuk mengikat anion pada resin. 7. Acid Displacement : membuang sisa acid di stream kation dengan

Regen Water Pump selama 35 menit.

1.2.205 Caustic Displacement : membuang sisa caustic di stream anion dengan Regen Water Pump selama 42 menit.

8. Refill : mengisi ulang tangki kation selama 4,7 menit dan tangki anion selama 12,3 menit dengan air demin yang dipompa melalui Demin Feed Pump.

9. Rinse to Drain : pembilasan dan pengangkatan kotoran yang telah diproses menggunakan air demin selama 8 menit pada unit kation dan selama 12,3 menit pada unit anion.

10. Recycle : tahap terakhir dari proses regen dengan mengalirkan air dari tangki demin masuk ke unit kation maupun anion selama 25 menit sampai memperoleh kondisi terbaik yaitu konduktivitas ≤ 300 μs/cm dan pH 3-4 untuk unit kation dan kondisi terbaik untuk unit anion adalah konduktivitas ≤ 10 μs/cm, silica ≤ 0,02 ppm, dan pH 8-10.

1.2.206Proses regenerasi pada Mix Bed Units adalah sebagai berikut : 1. Dwell : mendiamkan isi tangki selama 1 menit.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(39)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

39

2. Backwash : Mengalirkan air dari bawah keatas dengan Demin Feed Pumps selama 10 menit agar kotoran pada resin dapat keluar.

3. Settle : menenangkan resin didalam tangki selama 5 menit.

4. Caustic Pre-Inject : mengalirkan air demin sebelum injeksi caustic. 5. Caustic Pre-Inject dan Acid Pre-Inject : mengalirkan air demin

sebelum injeksi caustic dan acid selama 1 menit dengan Regen Water Pump.

6. Caustic Inject dan Acid Inject : menginjeksikan HCl 3,5% dan NaOH 2,8% menggunakan HCl Pumps, NaOH Pumps, dan Regen Water Pumps dilakukan selama 20 menit.

7. Caustic Displacement dan Acid Displacement : membuang sisa caustic dan acid di stream menggunakan Regen Water Pumps selama 26 menit.

8. Drain Down : membuang hasil backwash.

9. Air Blow : menghamburkan resin dengan cara pengadukan menggunakan udara.

10. Forced Settle : menenangkan resin secara cepat selama 1 menit menggunakan Regen Water Pump agar resin kembali ke posisi semula sesuai dengan massa jenisnya masing-masing, kation berada diatas dan anion berada dibawah.

11. Refill : mengisi ulang tangki dengan air demin yang dipompa melalui Regen Water Pumps.

12. Rinse : pembilasan dan pengangkatan kotoran yang telah diproses menggunakan air demin yang dipompa dengan Demin Feed Pumps selama 2,5 menit.

13. Recycle : tahap terakhir dari proses regen dengan mengalirkan air dari tangki demin dengan Demin Feed Pump ke unit Mix Bed selama 15 menit sampai memperoleh kondisi terbaik yaitu konduktivitas ≤0,2 μs/cm, silica ≤ 0,02 ppm, dan pH 6-7.

2.3.2 Pengolahan Limbah atau Waste Water Treatment Plant

1.2.207 Limbah yang dihasilkan oleh PLTGU Tanjung Batu dan PLTG Peaking adalah limbah cair yang berupa campuran antara air, solar, dan oli.

1.2.208 Sumber-sumber dari limbah cair tersebut yaitu : 1. Hasil regenerasi di WTP (Water Treatment Plant)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(40)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

40

2. Air bilasan saat pemisahan solar dan impuritsnya di separator yang dilakukan setiap dua jam sekali, yang mana efisiensi pemisahan tidak sempurna 100% sehingga ada solar yang terikut keluar bersama air bilasan

3. Rembesan oli pelumas mesin di unit-unit PLTGU dan PLTG 4. Kebocoran yang terjadi pada pipa-pipa solar dan oli.

1.2.209 Limbah tersebut bercampur menjadi satu karena memiliki aliran drainase yang sama.

1.2.210 Selanjutnya limbah tersebut diolah di WWTP (Waste Water Treatment Plant). Di WWTP limbah ditampung di Collecting Pond. Dengan Collection Transfer Pump limbah dipompakan dari Colleting Pond menuju Oil Trap Tank dimana air dan minyak dipisahkan berdasarkan perbedaan massa jenis menggunakan Scrapper.

1.2.211 Limbah minyak yang sudah terpisah masuk ke Waste Oil Pond yang selanjutnya akan diolah oleh pihak ketiga yaitu PT. Putra Daerah Mandiri Jaya (PT. PDMJ). Sedangkan limbah air masuk ke Neutralization Tank dimana terjadi proses treatment koagulasi dan flokulasi serta penginjeksian acid ataupun caustic untuk menjaga pH limbah tetap netral ±7. Limbah air yang sudah ditreatment tersebut kemudian masuk ke Oil Trap untuk mengendapkan sisa minyak yang masih terikut, kemudian air tersebut langsung dibuang ke Sungai Mahakam.

1.2.212 Berikut Flow Diagram WWTP secara sederhana : 1.2.213

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(41)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

41

1.2.214

1.2.215 Gambar 2.5 Flow Diagram WWTP PLTG Peaking 1.2.216

1.2.217

1.2.218 BAB III

1.2.219 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1.2.220 Dari magang industri yang telah dilakukan di PLTGU Tanjung Batu dapat disimpulkan bebrapa hal, yaitu :

1. PLTGU Tanjung Batu di bawah tanggung jawab PT. PLN (Persero) Wilayah KALTIMRA Sektor Pembangkitan Mahakam mulai beroprasi sejak 15 Januari 1997 memiliki 2 unit produksi utama yaitu PLTGU Tanjung Batu dan PLTG Peaking yang dibangun pada tahun 2012.

2. PLTGU Tanjung Batu merupakan salah satu pembangkit listrik yang menggunakan siklus kombinasi (Combined Cycle) yaitu perpaduan antara siklus turbin gas atau siklus Brayton (PLTG) dan siklus turbin uap atau siklus Rankine (PLTU).

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(42)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

42

3. PLTGU Tanjung Batu merupakan salah satu pembangkit listrik yang efisien dibandingkan pembangkit lainnya, karena sisa gas buang dari turbin gas PLTG di manfaatkan sebagai sumber energi pada HRSG di PLTU.

4. Bahan bakar yang digunakan oleh PLTGU Tanjung batu adalah solar jenis HSD (High Speed Diesel).

5. Selain dua unit utama, PLTGU Tanjung Batu memiliki Unit Utilitas yang menyediakan kebutuhan air bagi keperluan pabrik dan community.

6. Limbah yang dihasilkan PLTGU Tanjung Batu dan PLTG Peaking adalah limbah cair yang berupa campuran antara solar, oli , dani air.

7. Pengolahan limbah yang berupa campuran solar, oli, dan air di PLTGU Tanjung Batu dan PLTG Peaking adalah pemisahan berdasarkan prinsip massa jenis

1.2.221 3.2 Saran

1. Sebaiknya bahan bakar yang digunakan adalah gas alam karena panas yang dihasilkan jauh lebih besar serta hasil pembakaran yang bersih dan hampir tidak menghasilkan emisi buangan yang dapat merusak lingkungan (memancarkan 60-90% lebih sedikit polutan asap).

2. Melakukan perawatan alat secara berkala agar alat dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan kinerja pabrik dapat berjalan lancar, aman dan lebih efisien.

3. Sebaiknya drainase limbah antara air hasil regen dan solar-oli dapat dibedakan agar mudah dalam penanganannya.

1.2.222

1.2.223 DAFTAR PUSTAKA

1.2.224 Adlin, Faris N. 2013. Laporan Kerja Praktik : Analisis Permasalahan pada Trafo Pembangkit PT.PLN PLTGU Tanjung Batu.Yogyakarata : Universitas Gadjah Mada.

1.2.225 Ahtagia, R. 2015. Laporan Umum Magang Industri PLTGU Tanjung Batu. Samarinda : Politeknik Negeri Samarinda

1.2.226 Anjas, R. 2015. Definisi Bahan Bakar Diesel (Solar). Dapat dilihat pada : http://www.prosesindustri.com/2015/02/defenisi-bahan-bakar-diesel-solar.html. Diakses pada 07 Maret 2016 pukul 15:09 WITA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(43)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

43

1.2.227 Damaschke, Nate. Alternative Energy : Natural Gas. Dapat dilihat pada : http://www.tc.umn.edu/~dama0023/naturalgas.html . Diakses pada 15 Maret 2016 pukul 10:18 WITA

1.2.228 Goswami, D.Y.; et. al. 1999. “Energy Conversation” Mechanical Ebgineering Handbook (Ed. Frank Kreith). Boca Raton : CRC Press LLC.

1.2.229 Jayanti, B.M.P. 2014. Laporan Umum Praktek Kerja Lapangan PLTGU Tanjung Batu. Samarinda : Politeknik Negeri Samarinda.

1.2.230 Keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi. 2013. Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar 48 yang Dipasarkan di

dalam Negeri. Dapat dilihat pada :

http://jdih.esdm.go.id/peraturan/Kepdirjenmgs_Nomor_

1.2.231 978.K_10_DJM.S_2013.pdf. Diakses pada 07 Maret 2016 pukul 11:43 WITA

1.2.232 Marsudi, D. 2005. PEMBANGKITAN ENEGRI LISTRIK. Jakarat : Penerbit Erlangga

1.2.233 Meilan, N.S. 2014. Laporan Praktek Kerja Lapangan PLTGU Tanjung Batu. Samarinda : Politeknik Negeri Samarinda.

1.2.234 Onny. Siklus Brayton. Dapat dilihat pada : http://artikel-teknologi.com/siklus-brayton/. Diakses pada 09 Maret 2016 pukul 19:21 WITA 1.2.235 Onny. Siklus Rankine. Dapat dilihat pada :

http://artikel-teknologi.com/siklus-rankine/. Diakses pada 10 Maret 2016 pukul 10:35 WITA 1.2.236 PT. Bayang Anis. 2013. Deskripsi HSD (High Speed Diesel). Dapat

dilihat pada : http://bayanganis.co.id/index.php/produk-a-layanan/hsd-high-speed-diesel/54-hsd-high-speed-diesel. Diakses pada 07 Maret 2016 pukul 15:13 WITA. 1.2.237 Lusiana, Rosalinda. 2010. Penentuan Penggunaan Soda Kapur Ca(OH)2

pada Proses Flokulasi, Pencapaian pH Standar Air Baku di PT. Coca-Cola Bottlng Indonesia Unit Medan. Medan : Analisa Farmasi dan Makanan, Universitas Sumatera Utara.

1.2.238 Syahputra, MF. 2010. Pengaruh Pemakaian Fosfat Treatment dalam Mengontrol pH Vs Fosfat pada Package Boiler, dan Waste Heat Boiler di Unit Utility PT. Pupuk Iskandar Muda. Medan : Kimia Industri, Universitas Sumatera Utara.

1.2.239 1.2.240

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(44)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum 44

1.2.241

1.2.242

1.2.243

1.2.244

1.2.245

1.2.246

1.2.247 LAMPIRA

N

1.2.248

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(45)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum

45

1.2.249 Lampiran 1

1.2.250 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDRAL MINYAK DAN GAS BUMI 1.2.251 NOMOR : 978.K/10/DJM.S/2013

1.2.252 TANGGAL : 19 NOPEMBER 2013 1.2.253

1.2.254 STANDAR DAN MUTU (SPESIFIKASI) BAHAN BAKAR MINYAK

1.2.255 JENIS MINYAK SOLAR 48 YANG DIPASARKAN DI DALAM NEGERI 1.2.256 1.2.257 No 1.2.258 Karakteristik 1.2.259 Sa tu an

1.2.260 Batasan 1.2.261 Metode Uji 1.2.265 M i n . 1.2.266 M a k s . 1.2.267 A ST M 1.2.268 L ai n 1.2.269 1 1.2.270 Bilangan Cetana 1.2.271 1.2.272 1.2.273 1.2.274 1.2.275

1.2.277 Angka Cetana atau 1.2.278 1.2.279 48 1.2.280

-1.2.281 D 61 3 1.2.282 1.2.284 Indeks Cetana 1.2.285 1.2.286 45 1.2.287 - 1.2.288 47D 37 1.2.289 1.2.290 2

1.2.291 Berat Jenis (pada suhu 15°C) 1.2.292 kg /m 3 1.2.293 8 1 5 1.2.294 8 6 0 1.2.295 D 12 98 ata u D 40 52 1.2.296 1.2.297 3

1.2.298 Viskositas (pada suhu 40°C) 1.2.299 m m3 /s 1.2.300 2 , 0 1.2.301 4 , 5 1.2.302 D4 45 1.2.303 1.2.304 4 1.2.305 Kandungan Sulfur 1.2.306 % m/ m 1.2.307 - 1.2.308 0 , 3 5 1 ) 1.2.309 D 26 22 ata u D5 45 3 ata u D 42 94 ata u D7 03 9 1.2.310 1.2.315 0 , 3 0 2 ) 1.2.322 0 , 2 5 3 ) 1.2.329 0 , 0 5 4 ) 1.2.336 0 ,

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(46)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum 46 0 0 5 5 ) 1.2.339 5 1.2.340 Destilasi : 1.2.341 1.2.342 1.2.343 1.2.344 D 86 1.2.345 1.2.347 90% vol. penguapan 1.2.348 °C 1.2.349 -1.2.350 3 7 0 1.2.353 6 1.2.354 Titik Nyala 1.2.355 °C 1.2.356 5 2 1.2.357 -1.2.358 D 93 1.2.359 1.2.360 7 1.2.361 Titik Tuang 1.2.362 °C 1.2.363 - 1.2.364 18 1.2.365 97D 1.2.366 1.2.367 8 1.2.368 Residu Karbon 1.2.369 % m/ m 1.2.370 - 1.2.371 0, 1 1.2.372 D 45 30 ata u D1 89 1.2.373 1.2.374 9 1.2.375 Kandungan Air 1.2.376 m m/ kg 1.2.377 -1.2.378 5 0 0 1.2.379 D 63 04 1.2.380 1.2.381 10 1.2.382 Biological Growth*) 1.2.383 kg /m 3 1.2.384 Nihil 1.2.385 1.2.386 1.2.387 11 1.2.388 Kandungan FAME *) 1.2.389 % v/ v 1.2.390 - 1.2.391 - 1.2.392 1.2.393 1.2.394 12 1.2.395 Kandungan Metanol *) 1.2.396 % v/ v 1.2.397 Tak Terdeteksi 1.2.398 D 48 15 1.2.399 1.2.400

13 1.2.401 Korosi Bilah Tembaga

1.2.402 me rit 1.2.403 -1.2.404 K e l a s 1 1.2.405 D 13 0 1.2.406 1.2.407 14 1.2.408 Kandungan Abu 1.2.409 % m/ m 1.2.410 -1.2.411 0 , 0 1 1.2.412 D 48 2 1.2.413 1.2.414 15 1.2.415 Kandungan Sedimen 1.2.416 % m/ m 1.2.417 -1.2.418 0 , 0 1 1.2.419 D 47 3 1.2.420 1.2.421

16 1.2.422 Bilangan Asam Kuat

1.2.423 m g K O H/ g 1.2.424 - 1.2.425 0 1.2.426 D 66 4 1.2.427 1.2.428

17 1.2.429 Bilangan Asam Total

1.2.430 m g K O H/ g 1.2.431 -1.2.432 0 , 6 1.2.433 D 66 4 1.2.434 1.2.435 18 1.2.436 Penampilan Visual 1.2.437 1.2.438 Jernih dan Terang 1.2.439 1.2.440 1.2.441 19 1.2.442 Warna 1.2.443 No . A ST M 1.2.444 - 1.2.4453.0 1.2.446 D 15 00 1.2.447

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(47)

PT. PLN (PERSERO) WIL. KALTIMRA SEKTOR PEMBANGKITAN MAHAKAM PLTGU Tanjung Batu

Tugas Umum 47 1.2.448 20 1.2.449 Lubricity (HFRR wear scar dia. @60°C) 1.2.450 mi cr on 1.2.451 - 1.2.452460 6) 1.2.453 D 60 79 1.2.454

1.2.455 *) Kandungan FAME mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 25 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri ESDM No. 32 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain.

1.2.456 CATATAN UMUM:

1. Aditif harus kompatibel dengan minyak mesin (tidak menambah kekotoran minyak/kerak). Aditif yang mengandung komponen pembentuk abu (ash foaming) tidak diperbolehkan.

2. Penanganan (handling) harus dilakukan secara baik untuk mengurangi kontaminasi (debu, air, bahan bakar lain, dll)

3. Pelabelan pada pompa harus memadai dan terdefinisi. 1.2.457

JURUSAN TEKNIK KIMIA

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Selama Penulis melaksanakan kegiatan magang di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Banten, Penulis tidak menemui permasalahan yang dihadapi perusahaan khususnya

c) Terdapat pengaruh sistem informasi pelayanan pelanggan terhadap kinerja perusahaan PT PLN (persero) Rayon Tanjung Batu secara parsial ditunjukkan dengan nilai

Laporan akhir ini membahas tentang bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (UIKSBS)..

Memastikan bahwa proses yang di perlukan untuk sistem manajemen terpadu PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan telah ditetapkan, dilaksanakan dan di pelihara

Agar mencegah realisasi anggaran yang semakin meningkat untuk setiap tahun nya, pada tahun 2016 dan tahun seterusnya pihak PLN (Persero) Pembangkitan Belawan

(1) Dalam rangka penyaluran Gas Bumi untuk pembangkit tenaga listrik, PT PLN (Persero) atau Badan Usaha Pembangkitan Tenaga Listrik sebagai pembeli Gas Bumi

xxvi 3.2 PELAKSANAAN PKL AHMAD RIZKY SYAFRULLAH 14311797 3.1.1 Bidang Kerja Selama melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan PKL di PT PLN PERSERO area tanjung karang penulis

PLN PERSERO UP3 Bekasi Rincian RKPM Minggu ke : 3 Hari/Tgl Kegiatan yang dilaksanakan Permasalahan yang dihadapi Solusi/ pemecahan masalah Foto Kegiatan Senin, 17 Februari 2020