RANGRANG DALAM TOPLES
RDT
PROPOSAL INVESTASI
BUDIDAYA KROTO RANGRANG
KELOMPOK BUDIDAYA KROTO
TOPLES
DALAM
RANGRANG
ELIK HARI MUKTAFIN
Srimulyo, RT.09/RW.03, Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Jawa Tengah, 57281
081270324006
PROPOSAL KERJASAMA
1
I. PENDAHULUAN
Kroto adalah telur semut rangrang, Kroto menjadi sangat pepuler karena berguna untuk pakan burung yang memiliki kandungan gizi yang tinggi, meskipun harganya sangat tinggi, namun permintaan pasar tetap tinggi pula. Penggemar burung kicauan kian hari kian meningkat untuk perlombaan, sehingga otomatis permintaan pasar akan kroto meningkat. Bahkan di beberapa daerah, pasokan kroto sangat langka, sehingga penjual memberlakukan pembatasan pembelian, setiap pembeli hanya bisa membeli beberapa ons kroto.
Harga kroto di pasaran fluktuatif alias naik turun, tergantung pasokan dari pencari kroto di alam, sementara persediaan kroto dari alam kian hari kian menipis, maka harga kroto juga akan semakin melambung. Harga yang dipatok oleh para pengepul yang langsung membeli kroto dari para pencari sekarang adalah Rp. 25.000 hingga Rp. 35.000 per kilo gram. Sementara harga eceran di pasar mencapai Rp. 50.000 hingga Rp. 100.000 per kg, bahkan jika musim penghujan dan hari raya, harga kroto bisa mencapai Rp. 150.000 hingga Rp. 175.000 per kg. Selain itu, kroto rangrang juga dapat di olah menjadi berbagai produk lainya, salah satunya adalah produk kesehatan/obat.
Ini merupakan peluang yang sangat menguntungkan dan menjanjikan untuk 3-4 tahun kedepan, untuk itu kami menjalankan budidaya kroto rangrang. Untuk menangkap peluang pasar ini kami melalkukan program intensif budidaya kroto rangrang. Untuk menunjang produktifitas budidaya kroto rangrang, kami melibatkan investor untuk membantu mengembangkan usaha ini dengan konsep bagi hasil. Apabila Bapak/Ibuk calon investor mempunyai tabungan / uang lebih yang sedang tidak terpakai, investasi ini dapat menjadi alternatif untuk mengembangkan modal Bapak/Ibuk. Dengan investasi budidaya kroto rangrang, keuntungan bisa mencapai 40% (belum bagi hasil) dari modal untuk setiap panenya, lebih tinggi daripada di simpan di bank.
Untuk meminimalisasi resiko gagal panen, kami bekerjasama dengan Distributor Produk Agrikultur Indonesia dan CV. Mitra Sukses Bersama, kami mengambil bibit kroto dari CV. Mitra Sukses Bersama dan CV. Mitra Sukses Bersama berkewajiban untuk membeli kembali hasil panen budidaya kroto sesuai kontrak kerjasama kami, sehingga resiko usaha ini sangat kecil.
2
II. PROGRAM INTENSIF BUDIDAYA KROTO RANGRANG
Dikarenakan masih besarnya potensi budidaya kroto rangrang di Indonesia, maka kami kelompok budidaya kroto rangrang RDT (Rangrang Dalam Toples) telah merintis usaha budidaya kroto rangrang secara lebih modern. Berikut ini adalah profil kami :
Nama Pembudidaya : RDT (Kroto Dalam Toples)
Bidang Usaha : Budidaya Kroto (Semut Rangrang)
Alamat : Srimulyo, RT.09/03, Duyungan, Sidoharjo, Sragen Pengelola : Elik Hari Muktafin
No HP : 081270324006 Whatapp : 081270324006
BBM : D40DF0F9
RDT telah berjalan dua tahun terakhir, kami mempunyai lahan (ruangan) untuk pembudidayaan berupa ruangan dengan luas total 600m2 yang dapat menampung hingga 2000 paket dan mempunyai 2 orang penanggung jawab kandan yang bertangung jawab untuk merawat dan memberi makan kroto secara berkala.
Sebelum mengembangkan sayap ke budidaya kroto rangrang, sebelumnya kami telah memiliki budidaya ternak burung “Love Bird” yang sudah berjalan sejak tahun 2009 di tempat yang sama dengan tempat budidaya kroto rangrang. Burung Love Bird yang kami budidaya sekarang berjumlah sekitar 60 indukan, dan 20 anakan burung pada bulan Juli 2017. Sekarang kami berfokus untuk mengembangkan budidaya kroto rangrang karena mempunyai pasar yang bagus hingga 4-5 tahun kedepan.
III. TEKNOLOGI BUDIDAYA KROTO RANGRANG
Budidaya kroto yang kami jalankan mengunakan media toples, dengan hitungan 1 paket terdiri dari 2 toples plastik besar. Dengan media toples, pembudidayaan dapat di tempatkan pada ruangan khusus, sehingga dapat mendukung pertumbuhan kroto. Pemberian makan dan minum kroto juga harus di jaga konsistensinya agar mendapatkan kualitas kroto yang bagus, sehinga penjadwalan pemberian makan tidak boleh sembarangan.
3
(Gambar Tempat Bibir Kroto Rangrang dalam Toples)
Alat dan bahan yang di butuhkan dalam budidaya kroto rangrang ini adalah :
1. Bibit kroto dalam toples
Bibit kroto terdiri dari toples plastik besar dengan bibit angrang dan ratu angrang di dalamnya.
2. Lahan (ruangan)
Lahan adalah temapt yang di butuhkan untuk budidya kroto, berupa ruangan yang di sesuaikan suhu dan kelembapanya untuk mendukung perkembangan kroto.
3. Rak
Rak penyimpanan yang di gunakan untuk meletakkan toples kroto rangrang secara vertikal sehingga menghemat ruangan.
4. Makanan dan Minuman
Makanan utama semut rangrang berupa air gula dan ulat hongkong dan makanan pendukung lainya yang diberikan secara berkala. Ulat hongkong berperan penting untuk pertumbuhan rangrang dan mempercepat terbentuknya kroto rangrang.
Dalam sekali periode, bibit kroto rangrang membutuhkan waktu 5 bulan untuk dapat di panen. Dan hasil panen akan di beli oleh CV. Mitra Sukses Bersama dengan harga sesuai MOU di awal masa budidaya. Bisa dibilang budidaya kroto ini “mudah mudah susah”, kalau sudah tau teknik dan polanya akan sangat mudah. Investor tidak perlu terlibat langsung dalam budidaya, karena seluruh proses budidaya menjadi tanggung jawab RDT.
Tempat Air
Toples Plastik 5 liter
Tempat Makanan & Minuman
Penyangga
4
IV. FOTO TEMPAT BUDIDAYA KROTO RANGRANG
(Foto Kroto Rangrang di Rak dalam Ruangan Budidaya)
V. KONSEP USAHA
Konsep dari usaha budidaya kroto rangrang ini adalah bagi hasil yang melibatkan pemilik modal sebagai investor, kelompok budidaya kroto RDT sebagai pengelola.
Kami sadar dalam setiap usaha pasti ada resikonya, untuk meminimalisasi resiko dalam usaha ini. RDT telah melakukan perjanjian kerjasama dengan CV. Mitra Sukses Bersama (Suplier kroto di Indonesia). RDT berkewajiban mengambil bibit kroto dari CV. Mitra Sukses Bersama, dan CV. Mitra Sukses Bersama berkewajiban membeli kembali hasil panen kroto dalam keadaan apapun.
1. Rincian Investasi
Dana yang di dapatkan dari investor akan digunakan untuk pembelian bibit ke CV. Mitra Sukses Bersama. Bibit kroto akan di tempatkan di lahan/ruangan yang sudah disediakan oleh RDT, dan akan di beli kembali oleh pihak CV. Mitra Sukses Bersama. Bentuk dari pembelian bibit kroto berupa paket bibit. Satu paket bibit terdiri dari 2 toples besar yang di beli dari CV. Mitra Sukses Bersama dengan harga Rp. 1.500.000 / paket. Dan akan di beli kembali kembali oleh CV. Mitra Sukses Bersama dengan harga Rp. 2.200.000 dalam keadaan apapun, penentuan ini sudah tercantum pada MOU di awal masa pembibitan.
5
2. Periode Investasi
Periode investasi bagi setiap investor adalah selama 1 (satu) kali panen/periode dan dievaluasi pada akhir periode, keuntungan dapat diambil per-masa panen / 5 bulan. Dengan konsep ini, modal dapat di ambil kembali oleh investor pada saat panen, atau
modal dapat di belikan bibit lagi untuk periode selanjutnya.
Awal dimulainya periode tidak tergantung tangal dan bulan, investasi dapat dilakukan kapan pun, dan masa panen terhitung sejak bibit kroto datang. Untuk investasi di bawah 12 paket (dalam uang Rp. 18.000.000) harus menunggu beberapa hari untuk pengadaan bibit, karena minimal pengiriman bibit adalah 12 paket (pengiriman di gabung dengan peket yang lain).
3. Bagi Hasil
Kami menerima investasi besar maupun investasi kecil, besaran dana investasi berpengaruh pada besaran keuntungan. Investasi ini berjalan dengan konsep bagi hasil, dimana pembagian keuntungan INVESTOR 50% : RDT 50% dari keuntungan. Investor mendapat keuntungan sebesar 50% dari total keuntungan bersih, sedangkan RDT mendapat keuntungan 50% (sudah termasuk biaya pengadaan lahan, pembuatan rak, dan pemeliharaan di tanggung oleh RDT).
VI. HAK DAN KEWAJIBAN 1. INVESTOR
- Memberikan modal kepada RDT untuk pembelian bibit kroto rangrang. - Mendapatkan pelaporan hasil panen dari Kelompok budidaya kroto RDT. - Mendapatkan 50% dari keuntungan bersih hasil panen.
- Berhak meneruskan, merubah jumlah investasi atau berhenti berinvestasi pada setiap periode panen (setelah panen).
2. Kelompok budidaya kroto rangrang RDT
- Menyediakan lahan (ruangan) dan Rak untuk budidaya kroto
- Menyediakan dan memberikan makanan / minuman untuk kroto secara berkala - Memberikan laporan perkembangan usaha dan keuangan kepada investor - Mengambil bibit kroto dan menjual hasil panen kroto rangrang hanya pada CV.
6
- Mendapatkan 50% dari keuntungan bersih hasil panen.
3. CV. Mitra Sukses Bersama
- Menyediakan bibit kroto rangrang kepada RDT
- Berkewajiban membeli kembali hasil panen kroto rangrang dari RDT dalam keadaan apapun. (telah tercantum dalam surat perjanjian antara RDT dengan CV. Mitra Sukses Bersama)
VII. ANALISIS USAHA BUDIDAYA KROTO RANGRANG
Besarnya nilai keuntungan untuk setiap 1x panen adalah 40% dari modal awal (belum di bagi hasil). Atau nilai investasi mengalami pertumbuhan 15% dari jumlah modal awal. Jadi semakin besar modal awal, maka semakin besar pula keuntungannya. Hal ini terjadi karena seluruh modal di gunakan untuk pengadaan bibit, dan biaya pendukung di penuhi oleh pihak RDT.
Berikut ini adalah analisis usaha budidaya kroto rangrang kelompok budidaya RDT : a. Harga bibit kroto rangrang = Rp. 1.500.000
b. Masa pemeliharaan = 5 bulan
c. Kebutuhan pakan = 150 hari x Rp. 200 /paket/hari = Rp. 30.000
d. Biaya sewa lahan = - (lahan milik pribadi RDT) e. Harga jual = Rp. 2.200.000
f. Keuntungan kotor = Rp. 2.200.000 – Rp. 1.500.000 = Rp. 700.000
g. Keuntungan Bersih = Rp. 700.000 – Rp. 30.000 = Rp. 670.000 /paket/panen
Jadi untuk setiap paket kroto, akan mendapat keuntungan kotor : Rp. 670.000 /paket/panen. Apabila jumlah paket yang di budidaya ada 20 paket, maka keuntungan saat panen adalah Rp.670.000 x 20 = Rp. 13.400.000 (belum di bagi hasil). Keuntungan mencapai 40% dari jumlah modal awal, lebih tinggi daripada menyimpan uang di bank.
7
VIII. ILUSTRASI KASUS
Contoh Ilustrasi Kasus 1
Pak Ahmad berencana meng investasikan uangnya kepada kelompok budidaya kroto rangrangn RDT. Pak Ahmad mempunyai modal Rp. 45.000.000, berapa bilai keuntungan dan bagi hasil yang diterima Pak Ahmad? (Rp.45.000.000 = 30 paket)
A. Modal Awal
- Pembelian bibit kroto 30 paket x Rp.1.500.000 = Rp. 45.000.000 +
Total Modal Awal = Rp. 45.000.000
B. Laba Kotor
- Penjualan hasil panen kroto 30 paket x Rp.2.200.000 = Rp. 66.000.000
- Total Modal Awal = Rp. 45.000.000 -
Total Laba Kotor = Rp. 21.000.000
C. Biaya Operasional
- Biaya pakan 150 hari 30 x 150 x Rp.200 = Rp. 900.000 - Sewa lahan (milik probadi RDT) = Rp. 0 +
Total Biaya Operasional = Rp. 900.000 D. Laba Bersih
- Total Laba Kotor = Rp. 21.000.000
- Total Biaya Operasioanl = Rp. 900.000 -
Total Laba Bersih = Rp. 20.100.000
E. Bagi Hasil
- Pak Ahmad 50% x Rp.20.100.000 = Rp. 10.050.000 - Kelompok budidaya RDT 50% x Rp.20.100.000 = Rp. 10.050.000
Jadi apabila Pak Ahmad berinvestasi sebesar Rp. 45.000.000, maka dalam 1 periode masa panen Pak Ahmad mendapatkan keuntungan bersih dari bagi hasil sebesar Rp.
10.050.000 / panen dan modal awal akan digunakan untuk periode selanjutnya. Tapi, apabila
Pak Ahmad tidak ingin meneruskan investasi, maka modal akan di kembalikan 100% dan Pak Ahmad menerima modal + keuntungan sebesar Rp. 55.050.000.
8
Contoh Ilustrasi Kasus 2
Pak Ahmad berencana meng investasikan uangnya kepada kelompok budidaya kroto rangrangn RDT. Pak Ahmad mempunyai modal Rp. 150.000.000, berapa bilai keuntungan dan bagi hasil yang diterima Pak Ahmad? (Rp.150.000.000 = 100 paket)
A. Modal Awal
- Pembelian bibit kroto 100 paket x Rp.1.500.000 = Rp. 150,000,000 +
Total Modal Awal = Rp. 150,000,000
B. Laba Kotor
- Penjualan hasil panen kroto 100 paket x Rp.2.200.000 = Rp. 220,000,000
- Total Modal Awal = Rp. 150,000,000 -
Total Laba Kotor = Rp. 70,000,000
C. Biaya Operasional
- Biaya pakan 150 hari 100 x 150 x Rp.200 = Rp. 3,000,000 - Sewa lahan (milik probadi RDT) = Rp. 0 +
Total Biaya Operasional = Rp. 3,000,000 D. Laba Bersih
- Total Laba Kotor = Rp. 70,000,000
- Total Biaya Operasioanl = Rp. 3,000,000 -
Total Laba Bersih = Rp. 67,000,000
E. Bagi Hasil
- Pak Ahmad 50% x Rp. 67,000,000 = Rp. 33,500,000 - Kelompok budidaya RDT 50% x Rp. 67,000,000 = Rp. 33,500,000
Jadi apabila Pak Ahmad berinvestasi sebesar Rp. 150,000,000, maka dalam 1 periode masa panen Pak Ahmad mendapatkan keuntungan bersih dari bagi hasil sebesar Rp.
33,500,000 / panen dan modal awal akan digunakan untuk periode selanjutnya. Tapi, apabila
Pak Ahmad tidak ingin meneruskan investasi, maka modal akan di kembalikan 100% dan Pak Ahmad menerima modal + keuntungan sebesar Rp. 183,500,000.
9
Contoh Ilustrasi Kasus 3
Pak Ahmad berencana meng investasikan uangnya kepada kelompok budidaya kroto rangrangn RDT. Pak Ahmad mempunyai modal Rp. 18,000,000, berapa bilai keuntungan dan bagi hasil yang diterima Pak Ahmad? (Rp. 18,000,000 = 12 paket)
F. Modal Awal
- Pembelian bibit kroto 12 paket x Rp.1.500.000 = Rp. 18,800,000 +
Total Modal Awal = Rp. 18,800,000
G. Laba Kotor
- Penjualan hasil panen kroto 12 paket x Rp.2.200.000 = Rp. 26,400,000
- Total Modal Awal = Rp. 18,000,000 -
Total Laba Kotor = Rp. 8,400,000
H. Biaya Operasional
- Biaya pakan 150 hari 12 x 150 x Rp.200 = Rp. 360,000 - Sewa lahan (milik probadi RDT) = Rp. 0 +
Total Biaya Operasional = Rp. 360,000 I. Laba Bersih
- Total Laba Kotor = Rp. 8,400,000
- Total Biaya Operasioanl = Rp. 360,000 -
Total Laba Bersih = Rp. 8,040,000
J. Bagi Hasil
- Pak Ahmad 50% x Rp. 8,040,000 = Rp. 4,020,000 - Kelompok budidaya RDT 50% x Rp. 8,040,000 = Rp. 4,020,000
Jadi apabila Pak Ahmad berinvestasi sebesar Rp. 18,000,000, maka dalam 1 periode masa panen Pak Ahmad mendapatkan keuntungan bersih dari bagi hasil sebesar Rp.
4,020,000 / panen dan modal awal akan digunakan untuk periode selanjutnya. Tapi, apabila
Pak Ahmad tidak ingin meneruskan investasi, maka modal akan di kembalikan 100% dan Pak Ahmad menerima modal + keuntungan sebesar Rp. 22,020,000.
10
IX. KETERANGAN LAINYA
1. Apabila terdapat kegagalan panen / panen tidak sesuai yang di harapkan CV. Mitra Sukses Bersama berkewajiban membeli kembali hasil panen kroto dalam keadaan apapun dengan harga Rp. 2.200.000 / paket.
2. Apabila terjadi kerusakan/hilang akibat kesalahan pihak kelompok budidaya kroto RDT, maka kerugian akan di tanggung sepenuhnya oleh pihak kelompok budidaya kroto RDT. 3. Apabila terjadi kerusakaan/hilang akibat bencana alam, maka kerugian di tanggung