• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Deksametason

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Deksametason"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

INJEKSI DEKSAMETASON INJEKSI DEKSAMETASON

I.

I. Nama SediaanNama Sediaan  Nama Generik

 Nama Generik : Injeksi Dexamethason: Injeksi Dexamethason  Nama Dagang

 Nama Dagang : Injeksi Dexatin: Injeksi Dexatin

II.

II. Kekuatan SediaanKekuatan Sediaan

Deksametason 4,4 mg/mL Deksametason 4,4 mg/mL

III.

III. Data Preformulasi Zat AktifData Preformulasi Zat Aktif Deksametason Natrium Fosfat Deksametason Natrium Fosfat Pemerian

Pemerian Serbuk hablur, putih atau agak kuning; tidak berbauSerbuk hablur, putih atau agak kuning; tidak berbau atau berbau etanol lemah; agak higroskopis.

atau berbau etanol lemah; agak higroskopis.

Kelarutan

Kelarutan Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanolMudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%); praktis tidak larut dalam kloroform dan eter; (95%); praktis tidak larut dalam kloroform dan eter; sangat sukar larut dalam dioksan.

sangat sukar larut dalam dioksan.

Struktur Kimia Struktur Kimia

Rumus Molekul

(2)

Berat Molekul

Berat Molekul 516,4516,4 Titik Lebur 

Titik Lebur  170-229°C170-229°C  pH larutan

 pH larutan 7,0 – 7,0 –  8,5 dalam larutan. 8,5 dalam larutan.

Kontra

Kontra indikasi indikasi Tukak Tukak lambung, lambung, glaukoma, glaukoma, ostoporosis, ostoporosis, psikosis,psikosis,  psikoneorosis

 psikoneorosis berat, berat, infeksi infeksi bakteri bakteri akut, akut, penderitapenderita TBC akut, herpes zozter, herpes simplex, infeksi TBC akut, herpes zozter, herpes simplex, infeksi fungsi sitemik dan sindrom cushing

fungsi sitemik dan sindrom cushing

Stabilitas

Stabilitas Labil terhadap panas, tidak boleh menggunakanLabil terhadap panas, tidak boleh menggunakan autoclave, injeksinya harus terlindung dari cahaya autoclave, injeksinya harus terlindung dari cahaya dan dingin.

dan dingin.

Penyimpanan

Penyimpanan suhu < suhu < 40°C, 40°C, lebih lebih baik baik pada pada suhu suhu 15°C 15°C - - 30°C30°C

Efek

Efek samping samping Pemakaian Pemakaian jangka jangka lama lama pada pada anak anak tidak tidak dianjurkan,dianjurkan,  pengaruh pada

 pengaruh pada reseptor alfa adrenergik menyebabkanreseptor alfa adrenergik menyebabkan  pembuluh

 pembuluh darah darah mukosa, mukosa, kulit kulit dan dan ginjal,ginjal,  penglihatan

 penglihatan kabur, kabur, rasa rasa ngantuk, ngantuk, pusing pusing dan dan sakitsakit kepala.

kepala.

Inkompabilitas

Inkompabilitas Inkompabilitas Inkompabilitas terhadap terhadap senyawa-senyawa senyawa-senyawa alkoholalkohol

Indikasi

(3)

glukokortikoid glukokortikoid Wadah dan Wadah dan Penyimpanan Penyimpanan

Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya

( Dirjen POM, 1995:286-287). ( Dirjen POM, 1995:286-287).

IV.

IV. Pengembangan FormulaPengembangan Formula Formula Umum : Formula Umum : Tiap 1 ml mengandung : Tiap 1 ml mengandung : Dexamethason 4,4 mg/mL Dexamethason 4,4 mg/mL Bahan

Bahan tambahan tambahan yang yang cocok cocok q.sq.s Aqua

Aqua p.i p.i ad ad 1 1 mlml

(DEPKES RI, 1978:94) (DEPKES RI, 1978:94)

(4)

Analisis Formula : Analisis Formula :

Formula Alasan

Formula Alasan

a.

a. Dipilih Dipilih bentuk bentuk garam garam daridari Deksametason, yaitu Deksametason Deksametason, yaitu Deksametason  Natrium

 Natrium Fosfat Fosfat (DEPKES (DEPKES RI,RI, 1979: 195-196)

1979: 195-196)

Deksametason praktis tidak larut Deksametason praktis tidak larut dalam air, tetapi untuk sediaan injeksi dalam air, tetapi untuk sediaan injeksi disarankan zat aktif yang mudah larut disarankan zat aktif yang mudah larut air. Maka diganti menjadi bentuk air. Maka diganti menjadi bentuk garamnya, untuk meningkatkan garamnya, untuk meningkatkan kelarutannya dalam air 

kelarutannya dalam air ((DEPKES RI,DEPKES RI, 1995: 289 )

1995: 289 )  b.

 b. Digunakan sterilisasi metode akhir,Digunakan sterilisasi metode akhir, dengan teknik sterilisasi pengion dengan teknik sterilisasi pengion (sinar gamma) dan sterilisasi filtrasi (sinar gamma) dan sterilisasi filtrasi

Deksametason merupakan zat yang Deksametason merupakan zat yang labih terhadap panas, maka itu labih terhadap panas, maka itu digunakan sterilisasi pengion dengan digunakan sterilisasi pengion dengan  bantuan sinar gamma agar zat te

 bantuan sinar gamma agar zat tersebutrsebut  bebas

 bebas dari dari bakteri bakteri dan dan mikrobamikroba  pengganggu.

 pengganggu. Dilanjut Dilanjut dengandengan sterilisasi filtrasi pada metode sterilisasi filtrasi pada metode akhirnya untuk menghilangkan akhirnya untuk menghilangkan  bakteri dan mikroba

 bakteri dan mikroba pengganggu padapengganggu pada saat pembuatan injeksi, dan saat pembuatan injeksi, dan deksametason telah menjadi larutan. deksametason telah menjadi larutan. c.

c. Untuk mencegah kontaminan perluUntuk mencegah kontaminan perlu  penambahan

 penambahan pengawet pengawet yaituyaitu Benzalkonium Chloride dengan Benzalkonium Chloride dengan

Terdapat air sebagai pelarut dalam Terdapat air sebagai pelarut dalam larutan injeksi tersebut, dan air larutan injeksi tersebut, dan air merupakan media terbaik untuk merupakan media terbaik untuk

(5)

konsentrasi 0.01 %. (Rowe,et all, konsentrasi 0.01 %. (Rowe,et all, 2006:56-57)

2006:56-57)

 pertumbuhan

 pertumbuhan mikroba. mikroba. SertaSerta digunakan sterilisasi filtrasi pada digunakan sterilisasi filtrasi pada injeksi Deksametason Na Fosfat

injeksi Deksametason Na Fosfat d.

d. Penyimpanan ampul dijauhkan dariPenyimpanan ampul dijauhkan dari  paparan

 paparan cahaya, cahaya, maka maka harusharus digunakan ampul berwarna coklat digunakan ampul berwarna coklat

Deksametason labil terhadap paparan Deksametason labil terhadap paparan cahaya terlalu lama(DIRJEN POM, cahaya terlalu lama(DIRJEN POM, 1995).

1995).

e.

e. Dilakukan perhitungan tonisitasDilakukan perhitungan tonisitas dengan metode ekuivalensi NaCl, dengan metode ekuivalensi NaCl, serta diperlukan penambahan NaCl serta diperlukan penambahan NaCl

Syarat setiap sediaan injeksi harus Syarat setiap sediaan injeksi harus isotonis atau agak hipertonis

isotonis atau agak hipertonis

V.

V. Perhitungan TonisitasPerhitungan Tonisitas 1.

1. Perhitungan KonsentrasiPerhitungan Konsentrasi

  Deksametason Deksametason :: ,/× ,/×   ×× 10100%0% == 0,0,444% 4% // 

 Benzalkonium Benzalkonium Klorida Klorida : : 0,01 0,01 % % b/vb/v 

 Aqua Aqua p.i p.i ad ad 5,3mL5,3mL

2.

2. Perhitungan TonisitasPerhitungan Tonisitas

No

No Nama Nama Bahan Bahan Jumlah Jumlah % % zat zat E E T= T= ExWExW 1

(6)

2 Benzalkonium 2 Benzalkonium Klorida Klorida 0,01 0,01 %b/v %b/v 0,18 0,18 0,00180,0018 Jumlah Jumlah 0,0810,081 (Hipotonis) (Hipotonis)

 NaCl yang ditambahkan agar isotonis :  NaCl yang ditambahkan agar isotonis :

=0,9-(0,081) =0,9-(0,081) =0,819 g/100ml =0,819 g/100ml

 NaCl yang ditambahkan dalam 5,3 mL = 0,0434 g/5mL = 43,407 mg/5mL  NaCl yang ditambahkan dalam 5,3 mL = 0,0434 g/5mL = 43,407 mg/5mL

VI.

VI. Formula AkhirFormula Akhir Deksametason

Deksametason 4,4 4,4 mg/mlmg/ml Benzalkonium

Benzalkonium Klorida Klorida 0,01%0,01%  Natrium Klorida

 Natrium Klorida 43,407 mg43,407 mg Aqua

Aqua p.i p.i ad ad 5,3 5,3 mlml

VII.

VII. Data Preformulasi EksipienData Preformulasi Eksipien 1.

1. Benzalkonium KloridaBenzalkonium Klorida Pemerian

Pemerian Putih Putih atau atau putih putih kekuningan, kekuningan, serbuk serbuk amorf, amorf, gel gel tebal tebal atauatau serpihan agar-agar

serpihan agar-agar (Rowe, 2009:56) (Rowe, 2009:56) Kelarutan

(7)

etanol (95%), metanol, propanol & air etanol (95%), metanol, propanol & air (Rowe, 2009:56)

(Rowe, 2009:56) Stabilitas

Stabilitas Benzalkonium Benzalkonium klorida klorida merupakan merupakan higroskopis higroskopis dan dan dapatdapat dipengaruhi oleh cahaya udara, dan logam.

dipengaruhi oleh cahaya udara, dan logam.

Larutan yang stabil selama pH dan berbagai suhu dapat Larutan yang stabil selama pH dan berbagai suhu dapat disterilkan dengan autoklaf tanpa kehilangan efektivitas.

disterilkan dengan autoklaf tanpa kehilangan efektivitas.

Larutan dapat disimpan untuk waktu yang lama pada suhu Larutan dapat disimpan untuk waktu yang lama pada suhu kamar. kamar. (Rowe, 2009 (Rowe, 2009::57)57) Kegunaan Pengawet Kegunaan Pengawet (Rowe, 2009:56) (Rowe, 2009:56) Inkompatibilitas

Inkompatibilitas Tidak Tidak kompatibel kompatibel dengan aldengan aluminium, surfuminium, surfaktan aktan anionik, anionik, sitrat,sitrat, kapas, fluorescein, hidrogen peroksida, hypromellose, iodida, kapas, fluorescein, hidrogen peroksida, hypromellose, iodida, kaolin, lanolin, nitrat, surfaktan nonionik dalam konsentrasi kaolin, lanolin, nitrat, surfaktan nonionik dalam konsentrasi tinggi, permanganates, protein, salisilat, garam perak, sabun, tinggi, permanganates, protein, salisilat, garam perak, sabun, sulfonamid, oksalat, seng oksida, seng sulfat, beberapa sulfonamid, oksalat, seng oksida, seng sulfat, beberapa campuran karet, dan beberapa campuran plastik.

campuran karet, dan beberapa campuran plastik. (Rowe, 2009:57)

(Rowe, 2009:57)

2.

2. Natrium KloridaNatrium Klorida Pemerian

Pemerian Hablur Hablur bentuk bentuk kubus, kubus, tidak tidak berwarna berwarna atau atau serbuk serbuk hablur hablur putih;putih; rasa asin.

rasa asin.

(DEPKES RI,1995:584) (DEPKES RI,1995:584)

(8)

Kelarutan

Kelarutan Mudah Mudah larut larut dalam dalam air; air; sedikit sedikit lebih lebih mudah mudah larut larut dalam dalam airair mendidih; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol.

mendidih; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol. (DEPKES RI, 1995:584)

(DEPKES RI, 1995:584) Stabilitas

Stabilitas Tahan Tahan Pemanasan Pemanasan Stabil Stabil dalam dalam airair

Harus disimpan dalam wadah tertutup baik ditempat yang sejuk Harus disimpan dalam wadah tertutup baik ditempat yang sejuk dan kering. Memiliki pH 4,5 dan 7

dan kering. Memiliki pH 4,5 dan 7 (Rowe, 2009:639)

(Rowe, 2009:639) Kegunaan

Kegunaan Pengencer Pengencer tablet tablet dan dan kapsul, kapsul, agen agen tonisitas.tonisitas. (Rowe, 2009:639)

(Rowe, 2009:639) Inkompatibilitas

Inkompatibilitas Larutan natrium Larutan natrium klorida berair bersklorida berair bersifat korosif ifat korosif untuk besi.untuk besi. mereka juga bereaksi membentuk endapan dengan garam mereka juga bereaksi membentuk endapan dengan garam  perak,

 perak, timbal, timbal, dan dan merkuri. merkuri. Oksidator Oksidator kuat kuat membebaskanmembebaskan klorin dari larutan diasamkan natrium klorida. Kelarutan klorin dari larutan diasamkan natrium klorida. Kelarutan  pengawet

 pengawet antimikroba antimikroba Methylparaben Methylparaben menurun menurun dalam dalam larutanlarutan natrium klorida berair dan viskositas gel karbomer dan larutan natrium klorida berair dan viskositas gel karbomer dan larutan dari hidroksietil selulosa atau hidroksipropil selulosa berkurang dari hidroksietil selulosa atau hidroksipropil selulosa berkurang dengan penambahan natrium klorida

dengan penambahan natrium klorida (Rowe, 2009:639)

(Rowe, 2009:639)

3.

3. Aqua Pro InjeksiAqua Pro Injeksi Pemerian

Pemerian Cairan Cairan jernih, jernih, tidak tidak berwarna, berwarna, tidak tidak berbau.berbau. (DEPKES RI, 1995:112)

(DEPKES RI, 1995:112) Kelarutan

Kelarutan Larut Larut dengan dengan kebanyakan kebanyakan pelarut pelarut polar.polar. (Rowe, 2009:776)

(9)

Stabilitas

Stabilitas Stabil Stabil disegala disegala bentuk bentuk (es, (es, cair, cair, gas/uap)gas/uap) (Rowe, 2009:776)

(Rowe, 2009:776) Kegunaan

Kegunaan Pelarut/ Pelarut/ pembawa. pembawa. (Rowe, (Rowe, 2009:776)2009:776) Inkompatibilitas

Inkompatibilitas Dalam formulasDalam formulasi farmasi, aii farmasi, air dapat berer dapat bereaksi dengan obat-aksi dengan obat-obatan dan eksipien lain yang rentan terhadap hidrolisis obatan dan eksipien lain yang rentan terhadap hidrolisis (penguraian dalam keberadaan air atau uap air) di suhu kamar (penguraian dalam keberadaan air atau uap air) di suhu kamar yang tinggi. Air dapat bereaksi cepat dengan logam alkali dan yang tinggi. Air dapat bereaksi cepat dengan logam alkali dan dengan logam alkali dan oksida mereka, seperti kalsium oksida dengan logam alkali dan oksida mereka, seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga bereaksi dengan garam dan magnesium oksida. Air juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk hidrat dari berbagai komposisi, dan anhidrat untuk membentuk hidrat dari berbagai komposisi, dan dengan beberapa organik bahan dan kalsium karbida.

dengan beberapa organik bahan dan kalsium karbida. (Rowe, 2009:776)

(Rowe, 2009:776)

VIII.

VIII. Perhitungan dan PenimbanganPerhitungan dan Penimbangan a.

a. Perhitungan BahanPerhitungan Bahan 1.

1. Deksametason Deksametason : : 4,4mg/ml4,4mg/ml×× 55 == 2222 2.

2. Benzalkonium Benzalkonium Klorida Klorida :: , , 

 

  ×× 55 == 00,,0000005 5  == 00,,5 5 

3.

3.  Natrium Klorida  Natrium Klorida : 43,407 mg: 43,407 mg 4.

4. Aqua Aqua p.i p.i ad ad 5,3ml5,3ml

b.

b. Penimbangan BahanPenimbangan Bahan No

(10)

1.

1. Deksametason Deksametason 22 22 mg mg 220 220 mgmg 2.

2. Benzalkonium Klorida Benzalkonium Klorida 0,5 0,5 mg mg 5 5 mgmg 5.

5. Natrium Klorida Natrium Klorida 43,407 mg 43,407 mg 434,1 434,1 mgmg 6.

6. Aqua p.i Aqua p.i Ad Ad 5,3 5,3 ml ml Ad Ad 53 53 mlml

IX.

IX. Penentuan Metode SterilisasiPenentuan Metode Sterilisasi

Metode sterilisasi yang digunakan pada pembuatan injeksi Metode sterilisasi yang digunakan pada pembuatan injeksi deksametason adalah metode sterilisasi radiasi pengion (sinar gamma) dan deksametason adalah metode sterilisasi radiasi pengion (sinar gamma) dan steriliasi filtrasi. Pemilihan metode ini karena deksametason tidak stabil steriliasi filtrasi. Pemilihan metode ini karena deksametason tidak stabil terhadap panas.

terhadap panas.

Metode sterilisasi alat Metode sterilisasi alat

Alat

Alat Metode Metode Sterilisasi Sterilisasi Alasan Alasan MetodeMetode Sterilisasi Sterilisasi Pipet

Pipet Tetes Tetes Sterilisasi Sterilisasi PanasPanas Lembab

Lembab

Karena pada pipet tetes Karena pada pipet tetes terdapat tutup karet yang terdapat tutup karet yang akan meleleh jika terkena akan meleleh jika terkena

suhu tinggi dengan suhu tinggi dengan waktu yang cukup waktu yang cukup lama

lama, tidak tahan panas, tidak tahan panas

Pipet

(11)

Lembab

Lembab yang tidak yang tidak bolehboleh memuai jika terkena memuai jika terkena suhu tinggi dengan suhu tinggi dengan waktu yang cukup lama waktu yang cukup lama Gelas

Gelas Kimia Kimia Sterilisasi Sterilisasi PanasPanas Kering

Kering

Bukan termasuk alat Bukan termasuk alat  presisi yang ukurannya  presisi yang ukurannya

tidak boleh berubah tidak boleh berubah  jika terkena suhu tinggi  jika terkena suhu tinggi

dengan waktu yang dengan waktu yang cukup lama

cukup lama Gelas

Gelas Ukur Ukur Sterilisasi Sterilisasi PanasPanas Lembab

Lembab

Termasuk alat presisi Termasuk alat presisi yang tidak boleh yang tidak boleh memuai jika terkena memuai jika terkena suhu tinggi dengan suhu tinggi dengan waktu yang cukup lama waktu yang cukup lama Erlenmeyer

Erlenmeyer Sterilisasi Sterilisasi PanasPanas Kering

Kering

Bukan termasuk alat Bukan termasuk alat  presisi yang ukurannya  presisi yang ukurannya

tidak boleh berubah tidak boleh berubah  jika terkena suhu tinggi  jika terkena suhu tinggi

dengan waktu yang dengan waktu yang cukup lama

cukup lama Batang

Batang Pengaduk Pengaduk Sterilisasi Sterilisasi PanasPanas Kering

Kering

Bukan termasuk alat Bukan termasuk alat  presisi yang ukurannya  presisi yang ukurannya

tidak boleh berubah tidak boleh berubah

(12)

 jika terkena suhu tinggi  jika terkena suhu tinggi

dengan waktu yang dengan waktu yang cukup lama

cukup lama Kaca

Kaca Arloji Arloji Sterilisasi Sterilisasi PanasPanas Kering

Kering

Bukan termasuk alat Bukan termasuk alat  presisi yang ukurannya  presisi yang ukurannya

tidak boleh berubah tidak boleh berubah  jika terkena suhu tinggi  jika terkena suhu tinggi

dengan waktu yang dengan waktu yang cukup lama

cukup lama Ampul

Ampul Coklat Coklat Sterilisasi PanasSterilisasi Panas Lembab

Lembab

Karena ampul tidak tahan Karena ampul tidak tahan suhu tinggi dengan waktu suhu tinggi dengan waktu yang lumayan lama, maka yang lumayan lama, maka dibantu dengan uap air dibantu dengan uap air dan tidak akan

dan tidak akan

mempengaruhi bentuk mempengaruhi bentuk sediaan akhirnya sediaan akhirnya

Metode sterilisasi bahan Metode sterilisasi bahan

Bahan

Bahan Metode Metode Sterilisasi Sterilisasi Alasan Alasan MetodeMetode Sterilisasi Sterilisasi Deksametason

Deksametason Sterilisasi Sterilisasi Filtrasi Filtrasi dandan Steriliasi Pengion Steriliasi Pengion

Deksametason tidak Deksametason tidak tahan terhadap panas, tahan terhadap panas,

dilanjut dengan dilanjut dengan

(13)

steriliasi filtrasi untuk steriliasi filtrasi untuk menjamin kesterilan menjamin kesterilan deksametason yang deksametason yang sudah menjadi bentuk sudah menjadi bentuk

larutan larutan Benzalkonium

Benzalkonium Klorida Klorida Sterilisasi Sterilisasi PanasPanas Kering Kering

Zat tersebut berbentuk Zat tersebut berbentuk

serbuk dan tahan serbuk dan tahan terhadap suhu tinggi terhadap suhu tinggi  Natrium Klorida

 Natrium Klorida Sterilisasi PanasSterilisasi Panas Kering Kering

Zat tersebut berbentuk Zat tersebut berbentuk

serbuk dan tahan serbuk dan tahan terhadap suhu tinggi terhadap suhu tinggi

X.

X. Prosedur PembuatanProsedur Pembuatan

Disiapkan ditimbang semua bahan yang akan digunakan Disiapkan ditimbang semua bahan yang akan digunakan

↓ ↓

Dilakukan sterilisasi Deksametason dengan teknik sterilisasi pengion Dilakukan sterilisasi Deksametason dengan teknik sterilisasi pengion

dengan sinar gamma, dan Natrium Klorida secara panas kering dengan sinar gamma, dan Natrium Klorida secara panas kering

↓ ↓

Dilarutkan Dexametason dalam gelas kimia dengan pelarut aqua pro Dilarutkan Dexametason dalam gelas kimia dengan pelarut aqua pro

injection secukupnya, diaduk hingga zat larut injection secukupnya, diaduk hingga zat larut

↓ ↓

Dalam wadah terpisah, dilarutkan Benzalkonium klorida dengan aqua pro Dalam wadah terpisah, dilarutkan Benzalkonium klorida dengan aqua pro

injection injection

(14)

↓ ↓

Dilarutkan Natrium Klorida dalam kaca arloji dengan aqua pro injection Dilarutkan Natrium Klorida dalam kaca arloji dengan aqua pro injection

secukupnya secukupnya

↓ ↓

Dicampurkan Dexametason, Benzalkonium Klorida dan

Dicampurkan Dexametason, Benzalkonium Klorida dan Natrium KloriaNatrium Kloria dalam gelas ukur, kemudian ditambahkan aqua pro injection ad 53 mL dalam gelas ukur, kemudian ditambahkan aqua pro injection ad 53 mL

↓ ↓

Dimasukkan larutan tersebut ke dalam suntikan suting ptfe 0,45 µm Dimasukkan larutan tersebut ke dalam suntikan suting ptfe 0,45 µm

↓ ↓

Disaring larutan menggunakan suntikan suting ptfe 0,45 µm ke dalam Disaring larutan menggunakan suntikan suting ptfe 0,45 µm ke dalam

wadah steril (gelas kimia) wadah steril (gelas kimia)

↓ ↓

Dimasukkan larutan yang sudah disterilisasi ke dalam

Dimasukkan larutan yang sudah disterilisasi ke dalam ampul coklatampul coklat dengan menggunakan pipet volume steril

dengan menggunakan pipet volume steril ↓

Dilas bagian mulut ampul agar tertutup Dilas bagian mulut ampul agar tertutup

↓ ↓

Dilakukan evaluasi sediaan injeksi (larutan) meliputi : penetapan pH, Dilakukan evaluasi sediaan injeksi (larutan) meliputi : penetapan pH,  penetapan volume injeksi dalam wadah, uji kejernihan larutan, uji  penetapan volume injeksi dalam wadah, uji kejernihan larutan, uji

kebocoran kebocoran

XI.

XI. Hasil EvaluasiHasil Evaluasi 1.

1. Penetapan pHPenetapan pH

Sediaan injeksi dexsametason meliki pH 7. Sediaan injeksi dexsametason meliki pH 7.

(15)

2.

2. Uji penetapan volume injeksi dalam wadahUji penetapan volume injeksi dalam wadah

Sediaan memiliki volume yang sama dama setiap wadah ampul yaitu 5,3 Sediaan memiliki volume yang sama dama setiap wadah ampul yaitu 5,3 mL

mL 3.

3. Uji kejernihan larutanUji kejernihan larutan

Sediaan menunjukkan hasil positif +++ dilihat dari tidak adanya Sediaan menunjukkan hasil positif +++ dilihat dari tidak adanya  pengendapan dalam vial.

 pengendapan dalam vial. 4.

4. Uji kebocoranUji kebocoran

Uji ini dilakukan dengan melihat ampul apakah ada air yang keluar dari Uji ini dilakukan dengan melihat ampul apakah ada air yang keluar dari dalam ampul

dalam ampul

atau tidak, sediaan menunjukkan tidak adanya kebocoran atau tidak, sediaan menunjukkan tidak adanya kebocoran

XII.

XII. PembahasanPembahasan

Pada praktikum ini dilakukan pembuatan sediaan steril berupa Pada praktikum ini dilakukan pembuatan sediaan steril berupa injeksi deksametason. Pembuatan harus dilakukan secara steril, alat-alat injeksi deksametason. Pembuatan harus dilakukan secara steril, alat-alat yang akan digunakan pun harus sudah disterilisasi terlebih dahulu agar yang akan digunakan pun harus sudah disterilisasi terlebih dahulu agar terbebas dari mikroorganisme hidup yang akan mengganggu kualitas dari terbebas dari mikroorganisme hidup yang akan mengganggu kualitas dari sediaan steril tersebut. Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk sediaan steril tersebut. Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. Secara tradisional keadaan steril adalah menciptakan keadaan steril. Secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan  penghilangan

 penghilangan semua semua mikroorganisme mikroorganisme hidup. hidup. Konsep Konsep ini ini menyatakanmenyatakan  bahwa

 bahwa steril steril adalah adalah istilah istilah yang yang mempunyai mempunyai kondisi kondisi konotasi konotasi relatif, relatif, dandan kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari mikrorganisme kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari mikrorganisme hanya dapat diduga atas dapat proyeksi kinetis angka kematian mikroba. hanya dapat diduga atas dapat proyeksi kinetis angka kematian mikroba. (Lachman,1986).

(16)

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harusdilarutkan atau didispersikan dahulu sebelum atau serbuk yang harusdilarutkan atau didispersikan dahulu sebelum digunakan yang harus disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam digunakan yang harus disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lender. Injeksi diracik dengan kulit atau melalui kulit atau selaput lender. Injeksi diracik dengan melarutkan, mengemulsikan atau mensuspensikan sejumlah kedalam melarutkan, mengemulsikan atau mensuspensikan sejumlah kedalam dosistunggal atau wadah dosis tunggal. (FI IV hal.13)

dosistunggal atau wadah dosis tunggal. (FI IV hal.13) Syarat

Syarat sediaan sediaan injeksi injeksi :: 1.

1. Aman, tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan atau efekAman, tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan atau efek toksis

toksis 2.

2. Harus jernih, berarti tidak ada partikel padat kecuali sediaanHarus jernih, berarti tidak ada partikel padat kecuali sediaan  berbentuk suspense

 berbentuk suspense 3.

3. Tidak berwarna, kecuali memang obatnya berwarna atau ada zatTidak berwarna, kecuali memang obatnya berwarna atau ada zat yang berwarna didalamnya

yang berwarna didalamnya 4.

4. Isohibris, dimaksudkan apabila diinjeksikan ke dalam badan tidakIsohibris, dimaksudkan apabila diinjeksikan ke dalam badan tidak terasa sakit dan penyerapan obat optimal. Isohibris artinya pH terasa sakit dan penyerapan obat optimal. Isohibris artinya pH larutan tersebut ama dengan pH dalam darah tubuh manusia

larutan tersebut ama dengan pH dalam darah tubuh manusia 5.

5. Isotonis, memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan tubuhIsotonis, memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan tubuh manusia

manusia

Sediaan injeksi memliki kelebihan dan kekurangan, yaitu Sediaan injeksi memliki kelebihan dan kekurangan, yaitu diantaranya :

diantaranya :

Kelebihannya : Kelebihannya :

(17)

1.

1. Dapat dicapai efek fisiologis segera, untuk kondisi penyakitDapat dicapai efek fisiologis segera, untuk kondisi penyakit tertentu

tertentu 2.

2. Dapat diberikan untuk sediaan yang tidak efektif diberikanDapat diberikan untuk sediaan yang tidak efektif diberikan secara oral atau obat yang dapat rusak oleh asam lambung secara oral atau obat yang dapat rusak oleh asam lambung 3.

3. Baik Baik untuk untuk penderita penderita yang yang tidak tidak memungkinkanmemungkinkan mengkonsumsi obat secara oral

mengkonsumsi obat secara oral 4.

4. Dapat memberikan efek lokal seperti pada anetesiDapat memberikan efek lokal seperti pada anetesi Kekurangan sediaan injeksi :

Kekurangan sediaan injeksi : 1.

1. Pemberian sediaan harus dilakukan oleh personal yangPemberian sediaan harus dilakukan oleh personal yang terlatih

terlatih 2.

2. Menimbulkan rtasa nyeri pada lokasi penyuntikkanMenimbulkan rtasa nyeri pada lokasi penyuntikkan 3.

3. Sulit untuk menghilangkan natau mengubah efek fisiologisSulit untuk menghilangkan natau mengubah efek fisiologis karena obat berada di sistemik

karena obat berada di sistemik 4.

4. Harganya relative lebih mahalHarganya relative lebih mahal 5.

5. Masalah lain dapat timbul padapemberian obat injeksiMasalah lain dapat timbul padapemberian obat injeksi seperti septisema, infeksi jamur, inkompatibilitas, dan seperti septisema, infeksi jamur, inkompatibilitas, dan interaksi obat (Lachman, 1994).

interaksi obat (Lachman, 1994).

Formulasi sediaan injeksi Dexamethasone yaitu menggunakan Formulasi sediaan injeksi Dexamethasone yaitu menggunakan  bahan

 bahan Dexametason Dexametason Natrium Natrium Fosfat, Fosfat, NaCl, NaCl, dan dan aqua aqua pro pro injection.injection. Dexamethasone sebagai zat aktif, NaCl berfungsi sebagai pengisotonis, Dexamethasone sebagai zat aktif, NaCl berfungsi sebagai pengisotonis, dan aqua pro injection digunakan sebagai pelarut yang akan melarutkan dan aqua pro injection digunakan sebagai pelarut yang akan melarutkan zat-zat terlarut. Digunakan aqua pro injection karena pada sediaan steril zat-zat terlarut. Digunakan aqua pro injection karena pada sediaan steril  berupa

(18)

Bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat injeksi harus Bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat injeksi harus dipastikan kesterilannya dengan melakukan sterilisasi terhadap dipastikan kesterilannya dengan melakukan sterilisasi terhadap masing-masing bahan dengan caranya masing-masing-masing-masing. Hal ini guna untuk masing bahan dengan caranya masing-masing. Hal ini guna untuk mencegah penurunan kualitas injeksi dari bahan injeksi yang akan mencegah penurunan kualitas injeksi dari bahan injeksi yang akan  berpengaruh

 berpengaruh pada pada khasiat khasiat nya nya kepada kepada tubuh tubuh dan dan menjadi menjadi berbahaya berbahaya bagibagi tubuh.

tubuh.

Sebelum melakukan pembuatan injeksi larutan Deksametason, Sebelum melakukan pembuatan injeksi larutan Deksametason, harus dilakukan perhitungan tonisitas terlebih dahulu. Perhitungan harus dilakukan perhitungan tonisitas terlebih dahulu. Perhitungan tonisitas dilakukan untuk mengetahui apakah larutan bersifat isotonis, tonisitas dilakukan untuk mengetahui apakah larutan bersifat isotonis, hipertonis atau hipotonis. Isotonis adalah suatu keadaan dimana tekanan hipertonis atau hipotonis. Isotonis adalah suatu keadaan dimana tekanan osmosis larutan obat yang sama dengan tekanan osmosis tubuh kita osmosis larutan obat yang sama dengan tekanan osmosis tubuh kita (darah, air mata). Sedangkan hipotonis adalah keadaan dimana tekanan (darah, air mata). Sedangkan hipotonis adalah keadaan dimana tekanan osmosis larutan obat kurang dari tekanan osmosis cairan tubuh. Hipertonis osmosis larutan obat kurang dari tekanan osmosis cairan tubuh. Hipertonis adalah tekanan osmosis larutan obat lebih dari tekanan osmotis cairan adalah tekanan osmosis larutan obat lebih dari tekanan osmotis cairan tubuh.

tubuh. Tekanan osmosik Tekanan osmosik diartikan sebagai diartikan sebagai gaya yang gaya yang dapat menyebabkandapat menyebabkan air atau bahan pelarut lainnya melintas masuk melewati membran air atau bahan pelarut lainnya melintas masuk melewati membran semipermeable ke dalam larutan pekat. Karena syarat suatu injeksi yaitu semipermeable ke dalam larutan pekat. Karena syarat suatu injeksi yaitu salah satunya harus isotonis atau agak hipertonis. Dari hasil perhitungan salah satunya harus isotonis atau agak hipertonis. Dari hasil perhitungan didapatkan tonisitas larutan yaitu 0,081, yang dimana larutan tersebut didapatkan tonisitas larutan yaitu 0,081, yang dimana larutan tersebut hipotonis, yang dapat menyebabkan cairan dari luar sel masuk ke dalam hipotonis, yang dapat menyebabkan cairan dari luar sel masuk ke dalam sel akan menyebabkan lisis, hal ini bersifat irreversible dan berbahaya. Sel sel akan menyebabkan lisis, hal ini bersifat irreversible dan berbahaya. Sel yang pecah akan ikut dalam aliran darah dan terjadi penyumbatan yang pecah akan ikut dalam aliran darah dan terjadi penyumbatan  pembuluh

 pembuluh darah. darah. Cara Cara mengisotoniskan mengisotoniskan larutan larutan berdasarkan berdasarkan atasatas  perhitungan

(19)

larutan terhadap cairan osmotis. Untuk mencapai keadaan isotonis, maka larutan terhadap cairan osmotis. Untuk mencapai keadaan isotonis, maka  perlu ditasmbahkan NaCl. Setelah dilakukan perhitungan tonisistas dengan  perlu ditasmbahkan NaCl. Setelah dilakukan perhitungan tonisistas dengan metode ekuivalen, didapatkan jumlah massa NaCl yang harus metode ekuivalen, didapatkan jumlah massa NaCl yang harus ditambahkan ke dalam larutan injeksi sebanyak 5mL yaitu sebanyak 0,819 ditambahkan ke dalam larutan injeksi sebanyak 5mL yaitu sebanyak 0,819 g/L untuk mencapai keadaan isotonis. Tonisistas merupakan keadaan g/L untuk mencapai keadaan isotonis. Tonisistas merupakan keadaan cairan yang mempunyai tekanan osmotik yang sama dengan cairan tubuh cairan yang mempunyai tekanan osmotik yang sama dengan cairan tubuh (Voight, 1995).

(Voight, 1995).

Deksametason, seperti kortikosteroid lainnya memiliki efek anti Deksametason, seperti kortikosteroid lainnya memiliki efek anti inflamasi dan anti alergi dengan pencegahan pelepasan histamine. inflamasi dan anti alergi dengan pencegahan pelepasan histamine. Deksametason merupakan salah satu kortikosteroid sintetis terampuh. Deksametason merupakan salah satu kortikosteroid sintetis terampuh. Kemampuannya dalam menaggulangi peradangan dan alergi kurang lebih Kemampuannya dalam menaggulangi peradangan dan alergi kurang lebih sepuluh kali lebih hebat dari pada yang dimiliki prednisone (Katzung, sepuluh kali lebih hebat dari pada yang dimiliki prednisone (Katzung, 1998). Penggunaan deksametason banyak dimanfaatkan pada terapi 1998). Penggunaan deksametason banyak dimanfaatkan pada terapi arthritis rheumatoid, systemik lupus erithematosus, rhinitis alergika, asma, arthritis rheumatoid, systemik lupus erithematosus, rhinitis alergika, asma, leukemia, lymphoma, anemia hemolitik atau auto immune, selain itu leukemia, lymphoma, anemia hemolitik atau auto immune, selain itu deksametason dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis sindroma deksametason dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis sindroma cushing. Efek samping pemberian deksametason antara lain terjadinya cushing. Efek samping pemberian deksametason antara lain terjadinya insomnia, osteoporosis, retensi cairan tubuh, glaukoma dan lain-lain insomnia, osteoporosis, retensi cairan tubuh, glaukoma dan lain-lain (Suherman, 2007).

(Suherman, 2007).

Kortikosteroid seperti deksametason bekerja dengan cara Kortikosteroid seperti deksametason bekerja dengan cara mempengaruhi kecepatan sintesis protein. Molekul hormon memasuki sel mempengaruhi kecepatan sintesis protein. Molekul hormon memasuki sel  jaringan

 jaringan melalui melalui membran membran plasma plasma secara secara difusi difusi pasif pasif di di jaringan jaringan target,target, kemudian bereaksi dengan reseptor protein

kemudian bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasmayang spesifik dalam sitoplasma sel jaringan dan membentuk kompleks reseptor steroid. Kompleks ini sel jaringan dan membentuk kompleks reseptor steroid. Kompleks ini

(20)

mengalami perubahan konformasi, lalu bergerak menuju nukleus dan mengalami perubahan konformasi, lalu bergerak menuju nukleus dan  berikatan

 berikatan dengan dengan kromatin. kromatin. Ikatan Ikatan ini ini menstimulasi menstimulasi transkripsi transkripsi RNA RNA dandan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein ini merupakan perantara sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein ini merupakan perantara efek fisiologik steroid. Kortisol dan analog sintetiknya pada pemberian efek fisiologik steroid. Kortisol dan analog sintetiknya pada pemberian oral diabsorpsi cukup baik. Glukokortikoid dapat diabsorpsi melalui kulit, oral diabsorpsi cukup baik. Glukokortikoid dapat diabsorpsi melalui kulit, sakus konjungtiva dan ruang sinovial. Metabolitnya merupakan senyawa sakus konjungtiva dan ruang sinovial. Metabolitnya merupakan senyawa inaktif atau berpotensi rendah. Setelah penyuntikan IV, sebagian besar inaktif atau berpotensi rendah. Setelah penyuntikan IV, sebagian besar dalam waktu 72 jam diekskresi dalam urin, sedangkan di feses dan dalam waktu 72 jam diekskresi dalam urin, sedangkan di feses dan empedu hampir tidak ada. Diperkirakan paling sedikit 70% kortisol yang empedu hampir tidak ada. Diperkirakan paling sedikit 70% kortisol yang diekskresi mengalami metabolisme di hepar (Suherman, 2007).

diekskresi mengalami metabolisme di hepar (Suherman, 2007).

Efek terapeutik glukokortikoid seperti deksametason yang paling Efek terapeutik glukokortikoid seperti deksametason yang paling  penting

 penting adalah adalah kemampuannya kemampuannya untuk untuk mengurangi mengurangi respons respons peradanganperadangan secara dramatis dan untuk menekan imunitas. Telah diketahui bahwa secara dramatis dan untuk menekan imunitas. Telah diketahui bahwa  penurunan

 penurunan dan dan penghambatan penghambatan limfosit limfosit dan dan makrofag makrofag perifer perifer memegangmemegang  peranan.

 peranan. Juga Juga penghambatan penghambatan fosfolipase fosfolipase A2 A2 secara secara tidak tidak langsung langsung yangyang menghambat pelepasan asam arakidonat, prekursor prostaglandin dan menghambat pelepasan asam arakidonat, prekursor prostaglandin dan leukotrien, dari fosfolipid yang terikat pada membran (M

leukotrien, dari fosfolipid yang terikat pada membran (M ycek, 2001).ycek, 2001). Injeksi Deksametason dikemas dalam wadah

Injeksi Deksametason dikemas dalam wadah  single-dose single-dose, yakni, yakni suatu wadah kedap udara yang mempertahankan jumlah obat steril yang suatu wadah kedap udara yang mempertahankan jumlah obat steril yang dimaksudkan untuk pemberian parenteral sebagai dosis tunggal dan yang dimaksudkan untuk pemberian parenteral sebagai dosis tunggal dan yang  bila dibuka

 bila dibuka tidak ditutup rapat kembali tidak ditutup rapat kembali dengan jaminan dengan jaminan tetap steril. Dalamtetap steril. Dalam  pembuatan

 pembuatan sediaan sediaan injeksi injeksi Deksametason, Deksametason, diperlukan diperlukan aqua aqua pro pro inejctioninejction untuk melarutkan Deksametason Na Fosfat. Dimana Deksametason untuk melarutkan Deksametason Na Fosfat. Dimana Deksametason  bersifat sukar larut air; agak sukar

(21)

dioksan dan dalam methanol; sukar larut dalam kloroform ; sangat sukar dioksan dan dalam methanol; sukar larut dalam kloroform ; sangat sukar larut dalam eter (Ditjen POM, 1995). Maka itu digunakan Deksametason larut dalam eter (Ditjen POM, 1995). Maka itu digunakan Deksametason dalam bentuk garamnya yaitu Deksametason Natrium Fosfat untuk dalam bentuk garamnya yaitu Deksametason Natrium Fosfat untuk meningkatkan kelarutannya. Digunakan 4,4 mg/mL Deksametason meningkatkan kelarutannya. Digunakan 4,4 mg/mL Deksametason Na-Fosfat, karena

Fosfat, karena dalam dalam 4mg/mL Deksametason 4mg/mL Deksametason setara dengan setara dengan 4,4 mg/mL4,4 mg/mL Deksametason Na Fosfat. Metode pembuatan injeksi deksametason Deksametason Na Fosfat. Metode pembuatan injeksi deksametason dilakukan dengan metode sterilisasi awal aseptis, untuk mencegah dilakukan dengan metode sterilisasi awal aseptis, untuk mencegah  penurunan kualitas

 penurunan kualitas injeksi dari injeksi dari bahan inbahan injeksi yang jeksi yang akan akan berpengaruh padberpengaruh padaa khasiat nya kepada tubuh dan menjadi berbahaya bagi tubuh. Alat-alat khasiat nya kepada tubuh dan menjadi berbahaya bagi tubuh. Alat-alat yang akan digunakan harus disterilisasi terlebih dahulu secara yang akan digunakan harus disterilisasi terlebih dahulu secara panas-lembab dengan alat autoklaf. Deksametason Na-Fosfat disterilisasi secara lembab dengan alat autoklaf. Deksametason Na-Fosfat disterilisasi secara radiasi pengion dengan bantuan sinar gamma. Deksametason merupakan radiasi pengion dengan bantuan sinar gamma. Deksametason merupakan zat yang labil terhadap suhu tinggi dalam waktu yang lama, maka itu zat yang labil terhadap suhu tinggi dalam waktu yang lama, maka itu digunakan sinar gamma untuk sterilisasinya. Dan Natrium Klorida yang digunakan sinar gamma untuk sterilisasinya. Dan Natrium Klorida yang harus disterilkan dengan cara sterilisasi panas kering dengan alat oven, harus disterilkan dengan cara sterilisasi panas kering dengan alat oven, karena Natrium Klorida merupakan zat serbuk yang tahan panas. Alat dan karena Natrium Klorida merupakan zat serbuk yang tahan panas. Alat dan  bahan

 bahan yang yang sudah sudah disterilkan disterilkan dilanjutkan dilanjutkan dengan dengan proses proses pembuatan pembuatan dandan  pengemasan

 pengemasan sediaan sediaan dilakukan dilakukan didalam didalam Laminar Laminar Air Air Flow Flow untukuntuk mencegah kontaminasi pada proses pembuatan dan pengemasan.

mencegah kontaminasi pada proses pembuatan dan pengemasan.

Pembuatan injeksi dexsametason natrium fosfat yaitu dengan cara Pembuatan injeksi dexsametason natrium fosfat yaitu dengan cara melarutkan dexsametason, benzalkonium klorida dan juga NaCl yang melarutkan dexsametason, benzalkonium klorida dan juga NaCl yang ditambahkan sebagai zat pengisotonis dalam aqua pro injektion. Setelah ditambahkan sebagai zat pengisotonis dalam aqua pro injektion. Setelah semua bahan larut, kemudian dimasukan ke dalam suntikan sunting ptfe semua bahan larut, kemudian dimasukan ke dalam suntikan sunting ptfe 0,45

(22)

aktif tidak tahan terhadap panas, dan juga untuk menyeragamkan ukuran aktif tidak tahan terhadap panas, dan juga untuk menyeragamkan ukuran  partikel. Karena

 partikel. Karena injeksi harus injeksi harus memiliki ukuran memiliki ukuran partikel partikel yang seragam yang seragam dandan kecil. Setelah dilakukan steriliasi akhir, larutan injeksi dimasukkan ke kecil. Setelah dilakukan steriliasi akhir, larutan injeksi dimasukkan ke dalam ampul coklat menggunakan pipet volum sebanyak 5,3 mL secara dalam ampul coklat menggunakan pipet volum sebanyak 5,3 mL secara hati-hati agar tidak banyak larutan yang terbuang. Digunakan ampul hati-hati agar tidak banyak larutan yang terbuang. Digunakan ampul  berwarna

 berwarna coklat coklat karena karena deksametason deksametason na na fosfat fosfat labil labil terhadap terhadap paparanpaparan cahaya matahari, mudah terurai oleh cahaya matahari.

cahaya matahari, mudah terurai oleh cahaya matahari. Setelah

Setelah pembuatan spembuatan sediaan dilakukan, ediaan dilakukan, selanjutnya yselanjutnya yaitu eaitu evaluasivaluasi sediaan yang meliputi penetapan pH, penetapan volume injeksi dalam sediaan yang meliputi penetapan pH, penetapan volume injeksi dalam wadah, uji kejernihan larutan, uji kebocoran. Berdasarkan hasil evaluasi wadah, uji kejernihan larutan, uji kebocoran. Berdasarkan hasil evaluasi sediaan yang dilakukan pada injeksi deksametason, pH yang didapatkan sediaan yang dilakukan pada injeksi deksametason, pH yang didapatkan yaitu 7 dengan menggunakan pH meter. Nilai pH tersebut masih yaitu 7 dengan menggunakan pH meter. Nilai pH tersebut masih diperbolehkan untuk digunakan karena masih mendekati oleh pH tubuh diperbolehkan untuk digunakan karena masih mendekati oleh pH tubuh yaitu 7,4. Syarat suatu injeksi yaitu salah satu diantaranya juga harus yaitu 7,4. Syarat suatu injeksi yaitu salah satu diantaranya juga harus isohibris, yaitu pH larutan yang masuk ke dalam tubuh sama atau isohibris, yaitu pH larutan yang masuk ke dalam tubuh sama atau mendekati dengan pH dalam tubuh.

mendekati dengan pH dalam tubuh.

Selanjutnya dilakukan uji kejernihan pada sediaan. Berdasarkan Selanjutnya dilakukan uji kejernihan pada sediaan. Berdasarkan hasil

hasil pengamatan pengamatan yang yang dilakukan dilakukan pada spada sediaan iediaan injeksi njeksi deksametasondeksametason  jernih

 jernih dan dan tidak tidak terdapat terdapat endapan. endapan. Hal Hal ini ini menunjukan menunjukan semua semua zatzat (deksametason, benzalkonium klorida dan NaCl) yang dilarutkan dengan (deksametason, benzalkonium klorida dan NaCl) yang dilarutkan dengan aqua pro injeksi ke dalam

aqua pro injeksi ke dalam ampul sudah terlarut sempurna.ampul sudah terlarut sempurna.

Selanjutnya dilakukan uji penetapan volume dalam wadah, atau Selanjutnya dilakukan uji penetapan volume dalam wadah, atau volume terpindahkan, dengan cara memindahkan isi larutan dalam ampul volume terpindahkan, dengan cara memindahkan isi larutan dalam ampul ke dalam gelas ukur dan dilihat banyak larutannya. Hasilnya yaitu 5,3 mL ke dalam gelas ukur dan dilihat banyak larutannya. Hasilnya yaitu 5,3 mL

(23)

yang menandakan sesuai dengan jumlah sediaan yang harus diisikan ke yang menandakan sesuai dengan jumlah sediaan yang harus diisikan ke dalam tiap ampul.

dalam tiap ampul.

Kemudian dilakukan uji kebocoran dengan melihat ampul apakah ada air Kemudian dilakukan uji kebocoran dengan melihat ampul apakah ada air yang keluar dari dalam ampul atau tidak, pada tiap sediaan menunjukkan yang keluar dari dalam ampul atau tidak, pada tiap sediaan menunjukkan tidak adanya kebocoran.

(24)

XIII.

XIII. KesimpulanKesimpulan 1.

1. Larutan injeksi Deksametason Na-Fosfat tersebut bersifat hipotonisLarutan injeksi Deksametason Na-Fosfat tersebut bersifat hipotonis yaitu 0,081, yang artinya

yaitu 0,081, yang artinya larutan tersebut memiliki tekanan osmotislarutan tersebut memiliki tekanan osmotis larutan obat kurang dari tekanan osmotis cairan tubuh. larutan obat kurang dari tekanan osmotis cairan tubuh. Ditambahkan NaCl sebanyak 0,819 agar larutan tersebut isotonis Ditambahkan NaCl sebanyak 0,819 agar larutan tersebut isotonis 2.

2. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan injeksi layakDari hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan injeksi layak dipakai karena memiliki pH 7 yang artinya isohibris, larutan jernih dipakai karena memiliki pH 7 yang artinya isohibris, larutan jernih tidak ada endapan, tidak ada kebocoran ampul, dan volume tiap tidak ada endapan, tidak ada kebocoran ampul, dan volume tiap wadah yaitu 5,3 mL

wadah yaitu 5,3 mL

XIV.

XIV. Wadah dan KemasanWadah dan Kemasan XV.

(25)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(1978). Formularium Nasional

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(1978). Formularium Nasional EdisiEdisi Kedua. Jakarta: Depkes RI

Kedua. Jakarta: Depkes RI

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia Edisi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia Edisi

Ketiga. Jakarta: Depkes RI Ketiga. Jakarta: Depkes RI

Depkes RI.

Depkes RI. (1995 ). Farmakope Indonesia Edisi IV(1995 ). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Dirjen . Jakarta : Dirjen POMPOM

Fraise, S.L., Maillard,

J-Fraise, S.L., Maillard, J-Y. dan Sattar, S.A., (2013), Russell, Hugo, and Ayliffe’Y. dan Sattar, S.A., (2013), Russell, Hugo, and Ayliffe’ss Principles and Practice of Disinfection, Preservation and Sterilization, Principles and Practice of Disinfection, Preservation and Sterilization, Blackwell Publishing Ltd., West Sussex

Blackwell Publishing Ltd., West Sussex

Katzung, B.G. (1998).

Katzung, B.G. (1998).  Farmakologi  Farmakologi Dasar Dasar dan dan Klinik.Klinik. Edisi keempat.Edisi keempat. Penerjemah: Bagian Farmakologi FKUA. Jakarta: Penerbit Salemba Medik Penerjemah: Bagian Farmakologi FKUA. Jakarta: Penerbit Salemba Medik aa

Lachman, L, et all. 1986.

Lachman, L, et all. 1986. The Theory and Practise of Industrial Pharmacy,The Theory and Practise of Industrial Pharmacy, Third Third Edition, Lea and Febiger : Philadelpia.

Edition, Lea and Febiger : Philadelpia.

Rowe, Raymond C; Paul J Sheskey dan Marian E. Quinn. (2009). Handbook of Rowe, Raymond C; Paul J Sheskey dan Marian E. Quinn. (2009). Handbook of

Pharmaceutical Excipients Edisi 6. USA : Pharmaceutical Press Pharmaceutical Excipients Edisi 6. USA : Pharmaceutical Press

Suherman, K.S. (2007).

Suherman, K.S. (2007).  Adrenokortikotropin,  Adrenokortikotropin, Adrenokortikosteroid, Adrenokortikosteroid, Analog- Analog-Sintetik dan Antagonisnya.

Sintetik dan Antagonisnya. Dalam Farmakologi dan Terapi. Edisi kelima.Dalam Farmakologi dan Terapi. Edisi kelima. Jakarta: Penerbit Bagian farmakologi FKUI

Jakarta: Penerbit Bagian farmakologi FKUI

Voight, Rudolf. 1995.

Voight, Rudolf. 1995. Buku Pelajari Teknologi Farmasi Buku Pelajari Teknologi Farmasi. Gadjah Mada University. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa untuk uji inaktivasi pengawet benzalkonium klorida 0,01% b/v pada sediaan injeksi difenhidramin HCl dosis ganda didapatkan

Dalam pembuatan natrium nitrat ini digunakan proses sintesis dengan bahan baku natrium klorida (NaCl) dan asam nitrat (HNO.

Konsentrasi Natrium Klorida (NaCl) dan Lama Perendaman Buffer Fosfat Terhadap Perolehan Crude Papain Dari Daun Papain (Carica Papaya, L.)”, berdasarkan hasil

Garam Kalium klorida dan garam natrium nitrat masing-masing dilarutkan kedalam aquadest dengan tujuan agar garam Kalium klorida dan garam natrium nitrat dapat melarut

Tulisan ini merupakan skripsi dengan judul “Pengaruh Konsentrasi Natrium Klorida (NaCl) dan Lama Perendaman Buffer Fosfat Terhadap Perolehan Crude Papain Dari

Maka dengan mempertimbangkan hal tersebut kami memilih bahan baku natrium karbonat, natrium hidroksida, dan asam fosfat dalam pembuatan trinatrium fosfat dengan menggunakan proses

Cara pembuatan yang mereka patenkan adalah dengan melarutkan katalis natrium karbonat kering ke dalam gliserol, kemudian direaksikan dengan ester metil dari asam lemak rantai sedang

Pada titrasi ini terjadi reaksi netralisasi antara larutan natrium hidroksida berlebih dengan larutan asam klorida dan menghasilkan garam natrium klorida dan air, dimana kelebihan