Aznan Lelo Tri Widyawati
Aznan Lelo_Tri Widyawati
Dep. Farmakologi & Terapeutik,
Dep. Farmakologi & Terapeutik,
Fakultas Kedokteran
U i
it
S
t
Ut
Universitas Sumatera Utara
MENGAPA ?
MENGAPA ?
• Antibiotik obat yang lazim diresepkan
Antibiotik obat yang lazim diresepkan
• Indonesia Æ tropis Ækejadian infeksi sangat
tinggi Æpenggunaan antibiotik tinggi
tinggi Æpenggunaan antibiotik tinggi
• Kesalahan dalam penggunaan dan
b i
pemberiannya.
• Pasien akan sering mengalami efek samping
yang tidak diinginkan.
Rational Antimicrobial Therapy
at o a
t
c ob a
e apy
SOP
INFECTION CULTURE SENSITIVITY
TEST ANTIMICROBA TEST EDUCATED GUESS DOSAGE & ADM THERAPY
¾ resistance
ADM. EVALUATION¾ resistance
¾ intolerable side effect
¾ hi h
t
menguji kepekaan bakteri patogen secara
menguji kepekaan bakteri patogen secara
in vitro
terhadap antimikroba
UJI
KEPEKAAN
mengukur konsentrasi obat yang diperlukan untuk menghambat perkembangan atau
What does a 'culture and
sensitivity' tell us?
• A 'culture and sensitivity' is the name given to the
laboratory test that determines what bacteria or yeast
may be present in a sample, and what drug will kill that
bacteria/yeast.
y
– Sensitive or resistance• It will tell us:
Exactly which organism is causing the problem – Exactly which organism is causing the problem. – What the best medication is to use.
• When your physician prescribes a medication for an
f
f
infection without performing a culture or sensitivity, he
or she is just making a "best guess" as to the type of
infection and proper treatment.
Bagaimana antibiotik digunakan?
Bagaimana antibiotik digunakan?
• Secara umum, antibiotik digunakan untuk tiga kepentingan, , g g p g , yaitu terapi empiris, definitif, dan pencegahan. • Empiris • Empiris – biasanya merupakan terapi awal sebelum data laboratorium ada, dan ini yang paling sering dilakukan. ( – berdasarkan educated guess (dugaan berbasis pengetahuan).Bagaimana antibiotik digunakan?
Bagaimana antibiotik digunakan?
• Definitif
– dilakukan setelah kuman ditemukan lewat biakan kuman atau uji kepekaan.
Antibiotik yang dipilih idealnya dapat membunuh bakteri – Antibiotik yang dipilih idealnya dapat membunuh bakteri penyebab, tepat sasaran, bisa ditoleransi pasien, dengan mempertimbangkan umur anak, keadaannya, adanya penyakit atau komplikasi, fungsi ginjal, hati, dan sebagainya, namun kelemahannya adalah faktor waktu. • Profilaksis (pencegahan) – Biasanya digunakan pada infeksi saluran kemih berulang, pasien dengan transplantasi organ tubuh atau pasien p g p g p dalam kemoterapi maupun tindakan bedah.
Selection of Antimicrobial Therapy
Selection of Antimicrobial Therapy
• Drug Factors
• Drug Factors
• Host Factors
• Pathogen Factors
Selection of Antimicrobial Therapy:
Drug Factors
Variable antibiotic tissue penetration
p
– Protected sites: pulmonary secretions, the central nervous system, eye, prostate, abscess, boneDrug clearance: many are renally cleared
– Exceptions: the macrolides, amphotericin, caspofungin, voriconazole clindamycin tetracyclines moxifloxacin voriconazole, clindamycin, tetracyclines, moxifloxacin,Selection of Antimicrobial Therapy:
Drug Factors
Bioavailability
– Good absorption for most quinolones, linezolid, cotrimoxazole, metronidazole, fluconazole, voriconazole, , , , , clindamycin, cephalexin, doxycycline, minocyclineToxicity profile
Toxicity profile
Cost truths:
i h th b d d l/ t l – generic cheaper than brand name and oral/enteral cheaper than parenteral, BUT: antimicrobial costs represent a small fraction of infection treatmentFailure of Antimicrobial Therapy
Failure of Antimicrobial Therapy
• Caused by drug selection
• Caused by drug selection
• Caused by host factors
y
• Caused by microorganisms
Pertimbangan Pemilihan
Antibiotik
Tempat infeksi
Tipe infeksi
Sumber infeksi
Sumber infeksi
Keadaan klinis pasien
Faktor obat / antibiotik
S
iti it
k
t h d
tibi tik
Bacteria by Site of Infection
Mouth Peptococcus Peptostreptococcus Skin/Soft Tissue S. aureus S. pyogenesBone and Joint
S. aureus S. epidermidis Actinomyces S. epidermidis Pasteurella Streptococci N. gonorrhoeae Gram-negative rods Abdomen E. coli, Proteus Klebsiella Urinary Tract E. coli, Proteus Klebsiella Upper Respiratory S. pneumoniae H. influenzae Enterococcus Bacteroides sp. Enterococcus Staph saprophyticus M. catarrhalis S. pyogenes
Lower Respiratory Lower Respiratory Meningitis Lower Respiratory Community S. pneumoniae H. influenzae Lower Respiratory Hospital K. pneumoniae P. aeruginosa Meningitis S. pneumoniae N. meningitidis H. influenza G S K. pneumoniae Legionella pneumophila Mycoplasma, Chlamydia Enterobacter sp. Serratia sp. S. aureus Group B Strep E. coli Listeria
Culture and Sensitivity
Culture and Sensitivity
• Culture of infected area is done to determine type of
Culture of infected area is done to determine type of
bacteria responsible for infection
– Sites: urine, wound, sputum, throat, blood, etc. – Results show type of bacteria grown• Sensitivity report specifies to which antibiotics the
cultured bacteria are sensitive
– Used to guide antibiotic therapy choices Cultures should be obtained prior to initiation of antibiotic therapyClassification of Antibiotics
Kasus
Kasus
Penderita X 27 tahun datang dengan keluhan
Penderita X, 27 tahun, datang dengan keluhan
batuk kronis yang sudah berlangsung setengah
tahun berdahak yang berwarna dan berbau
tahun, berdahak yang berwarna dan berbau.
Dokter telah melakukan uji kepekaan terhadap
pasien dengan hasil bahwa Klebsiella sp yang
pasien dengan hasil bahwa Klebsiella sp. yang
ada dalam tubuh pasien masih sensitif terhadap
Amoksisilin, Doksisiklin, Eritromisin, Kanamisin,
Amoksisilin, Doksisiklin, Eritromisin, Kanamisin,
dan Tetrasiklin seperti yang ditunjukkan pada
jawaban uji kepekaan berikut
jawaban uji kepekaan berikut.
an
pek
aa
U
ji
Ke
aban
U
Ja
w
a
o
nto
h
C
o
Antibiotik yang Sensitif menurut
Hasil Uji Kepekaan
•
Amoksisilin
D k i ikli
•
Yang mana yang paling
layak untuk diberikan?
•
Doksisiklin
•
Eritromisin
•
Pertimbangan
farmakologi apa yang
•
Eritromisin
•
Kanamisin
•
harus dikemukakan?
Bagaimana caranya?
•
Tetrasiklin
– spectrum kerja
– bakterisid atau b‐statik
F
k ki
tik
– Farmakokinetik
Amoksisilin
Amoksisilin
•
Bakterisidal
Bakterisidal
•
Spektrum sedang
L bih ktif t h d
k b
k
b kt i
–
Lebih aktif terhadap kebanyakan bakteri gram
positif daripada bakteri gram negatif
D
t did
d i l h b kt i
h il β
•
Dapat didegradasi oleh bakteri penghasil β‐
laktamase
–
sehingga dalam pemberiannya dapat diberikan
bersama dengan asam klavulanat atau sulbaktam
Organisme yang peka atau resisten
terhadap Amoksisilin
PEKA TIDAK PEKA
PEKA TIDAK PEKA
(RESISTEN)
GRAM POSITIF GRAM NEGATIF
Streptococcus spp. Strain bakteri yang tidak Organisme penghasil Streptococcus pneumoniae yang peka terhadap penicillin memproduksi β-laktamase, yaitu: Haemophilus influenzae, Neisseria gonorrhoeae Penicillinase, umumnya Staphylococcus spp. penghasil Penicillinase, Neisseria gonorrhoeaei penghasil Penicillinase penicillin Staphylococcus spp. yang tidak memproduksi β-laktamase, dan Neisseria gonorrhoeae, Neisseria meningitidis, Escherichia coli, Proteus mirabilis penghasil Penicillinase, dan juga Haemophilus
influenzae penghasil
Penicillinase
Semua strain Pseudomonas
Enterococcus faecalis Proteus mirabilis, Salmonella spp
Semua strain Pseudomonas
spp., Klebsiella spp., Enterobacter spp., Proteus spp. indol positif, Serratia positif, Serratia marcescens, dan Citrobacter spp.
Farmakokinetik Amoksisilin
Farmakokinetik Amoksisilin
• Biovalabilitas oral sebesar 95 %,
• Didistribusi luas dalam tubuh dan
Didistribusi luas dalam tubuh dan
pengikatannya oleh protein plasma hanya
20 %.
0 %.
Apakah akan diresepkan amoksisilin? Apakah akan diresepkan amoksisilin? Apakah pasien akan dirawat inap atau
rawat jalan?
Berapa kali sekalikah diberikan?p
Doksisiklin
Doksisiklin
•
Bakteriostatik
Bakteriostatik
•
Spektrum sedang
– Lebih aktif terhadap kebanyakan bakteri gram negatif daripada bakteri gram positif – mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, Shigella spp., , g , g pp , Acinetobacter spp., Haemophilus influenzae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia psittaci, Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae Neisseria gonorrhoeae, – infeksi saluran pernapasan dan saluran kemih akibat Klebsiella spp., Streptococcus pneumoniae dan infeksi h ll h l ( )Apakah akan diresepkan doksisiklin? Apakah pasien dalam keadaan kritis?
Berapa kali sekalikah diberikan?
L h lf lif !
Eritromisin
Eritromisin
• Bakteriostatik
Bakteriostatik
• Spektrum sempit,
– antibiotik makrolid yang memiliki spektrum yang sama atau lebih besar daripada golongan penicillin, dan sering dipakai oleh orang yang memiliki alergi terhadap penicillin • S. viridans, S. pyogenes, S. pneumoniae mempunyai kepekaan , py g , p p y pyang bervariasi terhadap eritromisin. S. aureus hanya
sebagian peka terhadap obat ini (strain nosokomial). Batang gram positif yang peka terhadap eritromisin ialah
gram positif yang peka terhadap eritromisin ialah
• Clostridium perfringens, Corynebacterium diphteriae, dan
Listeria monocytogenes.
d k k f h d k b k k
Apakah akan diresepkan eritromisin? Apakah pasien ada kelainan hati?
Nasehat apakah yang harus disampaikan?
Ti d d ibi i !
• Eritromisin tidak aktif terhadap kebanyakan kuman gram negatif
Kanamisin
Kanamisin
•
Bakterisidal
•
Spektrum sempit, terutama gram negatif
•
Farmakokinetik
Farmakokinetik
–
Sangat sukar diabsorpsi melalui saluran cerna.
–
Namun dalam pemberian parenteral kanamisin
Namun dalam pemberian parenteral, kanamisin
dalam bentuk garam sulfat yang diberikan
intramuskular memiliki absorbsi yang sangat baik.
Apakah akan diresepkan kanamisin? Apakah akan diresepkan kanamisin? Apakah pasien akan dirawat inap atau
rawat jalan?
Hati‐hati ototoksik dan nefrotoksik? Hati hati ototoksik dan nefrotoksik?