• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN, DAN PERBAIKAN GIZI IBU DAN ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN, DAN PERBAIKAN GIZI IBU DAN ANAK"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERTANIAN, KETAHANAN

PANGAN, DAN PERBAIKAN GIZI

IBU DAN ANAK

DRAJ AT MART IANT O

DE PART E ME N GIZI MAS YARAKAT FAKULTAS E KOL OGI MANUS IA INS T IT UT P E RTANIAN BOGOR 2 5 F E BRUARI 2 0 1 5

(2)

POKOK BAHASAN

PERAN PERTANIAN DAN KETAHANAN

PANGAN TERHADAP PERBAIKAN GIZI

IBU & ANAK : PENGALAMAN GLOBAL

PROGRAM PERTANIAN DAN

KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA

DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP

PERBAIKAN GIZI IBU & ANAK

(3)

Figure 1: Framework for actions to improve maternal and child nutrition[1]

Source: Unicef, 2014

Peran pertanian dan ketahanan pangan dalam perbaikan

gizi ibu dan anak...(1) :

(4)

Peran pertanian dan ketahanan pangan dalam perbaikan

gizi ibu dan anak ...(2):

(5)

PENGALAMAN GLOBAL KAITAN PERTANIAN,

KETAHANAN PANGAN DAN GIZI...(1)

DAMPAK KEBIJAKAN/PROGRAM PERTANIAN TERHADAP

KETAHANAN PANGAN (dari berbagai sumber...)

1. Dampak ketahanan pangan dari kebijakan pertanian

yang mempengaruhi harga produk tergantung dari

apakah petani adalah

net consumer atau net producer

2. Program pertanian yang menyediakan lapangan

pekerjaan pada buruh tani atau mereka yang tidak

punya pekerjaan terbukti meningkatkan ketahanan

pangan rumahtangga

3. Dampak ketahanan pangan dari produksi cash crop

tergantung dari stabilitas harga produk dan apakah

terdapat surplus tenaga kerja dan lahan

(6)

PENGALAMAN GLOBAL KAITAN PERTANIAN,

KETAHANAN PANGAN DAN GIZI...(2)

4. Dampak program pertanian terhadap ketahanan pangan rumahtangga lebih nyata bila kegiatannya melibatkan

wanita, pola tanam beragam (tumpangsari, tumpang gilir), mendorong berkembangnya industri kecil/rumahtangga untuk pengolahan produk, meningkatkan produksi dan pendapatan tanpa mengurangi bagian yang bisa

dikonsumsi anggota rumahtangga (Pengalaman di beberapa negara)

5. Dampak kebijakan pertanian yang mendorong mekanisasi secara masif/skala besar yang menekan peggunaan tenaga kerja pertanian (buruh tani) secara umum berdampak

negarif terhadap ketahanan pangan rumahtangga buruh tani (Saefudin, Y)

(7)

PENGALAMAN GLOBAL KAITAN PERTANIAN,

KETAHANAN PANGAN DAN GIZI...(3)

DAMPAK KEBIJAKAN/PROGRAM PERTANIAN/

KETAHANAN PANGANTERHADAP PERBAIKAN GIZI

1. Pengalaman Rwanda (von Braun J, et al, 2001):

-

Peningkatan konsumsi pangan hingga 2 kali lipat

menurunkan prevalensi stunting 25%

-

Efek yang sama didapat melalui deworming; efek dua

kali lipat bila ada perbaikan MCK yang memenuhi

syarat kesehatan

2. Pengalaman Filipina (Bouis H, Haddad L. 1990 )

Distribusi lahan pada rumahtangga miski yang tidak

memiliki lahan berdampak ppsotif pada status gizi anak

balita, namun tidak berdampak pada rumahtangga yang

sebelumnya telah memiliki lahan

(8)

PENGALAMAN GLOBAL KAITAN PERTANIAN,

KETAHANAN PANGAN DAN GIZI...(3)

DAMPAK KEBIJAKAN/PROGRAM PERTANIAN/

KETAHANAN PANGAN TERHADAP PERBAIKAN GIZI

1. Pengalaman Rwanda (von Braun J, et al, 2001):

-

Peningkatan konsumsi pangan hingga 2 kali lipat

menurunkan prevalensi stunting 25%

-

Efek yang sama didapat melalui deworming; efek dua

kali lipat bila ada perbaikan MCK yang memenuhi

syarat kesehatan

2. Pengalaman Filipina (Bouis H, Haddad L. 1990 ):

Distribusi lahan pada rumahtangga miskin yang tidak

memiliki lahan berdampak posotif pada status gizi anak

balita, namun tidak berdampak pada rumahtangga yang

sebelumnya telah memiliki lahan

(9)

PENGALAMAN GLOBAL KAITAN PERTANIAN,

KETAHANAN PANGAN DAN GIZI...(4)

DAMPAK KEBIJAKAN/PROGRAM PERTANIAN/ KETAHANAN PANGANTERHADAP PERBAIKAN GIZI

3. Pengalaman Bangladesh (Institute of Nutrition and Food Science, Dhaka University & Tufts University, 2003):

Program Bangladesh Integrated project (polikultur sayuran-aneka ternak-ikan) berdampak pada:

a. peningkatan konsumsi protein hewani anak pra sekolah dan WUS

b. Peningkatan asupan vitamin A

c. Menurunkan prevalensi stunted dan wasted d. Meningkatkan BMI WUS

4. Pengalaman Filipina (Bouis H, Haddad L. 1990 ) Distribusi lahan pada rumahtangga miski yang tidak memiliki lahan berdampak ppsotif pada status gizi anak balita, namun tidak berdampak pada rumahtangga yang sebelumnya telah

(10)

PENGALAMAN GLOBAL KAITAN PERTANIAN,

KETAHANAN PANGAN DAN GIZI...(5)

DAMPAK KEBIJAKAN/PROGRAM PERTANIAN/

KETAHANAN PANGANTERHADAP PERBAIKAN GIZI

4. Pengalaman Mesir (

Galal et al,

1987):

Intervensi program peternakan berdampak pada

penurunan prevalensi anemi pada anak sekolah

5. Berti P, et al (2004) mereview berbagai intervensi

program pertanian menemukan bahwa hanya

kegiatan home gardening yang memberikan dampak

pada intake zat gizi (khususnya vitamin A) dan status

gizi. Efektifitas meningkat bila program ini diikuti

(11)

PENGALAMAN GLOBAL KAITAN PERTANIAN,

KETAHANAN PANGAN DAN GIZI...(6)

DAMPAK KEBIJAKAN/PROGRAM PERTANIAN/

KETAHANAN PANGANTERHADAP PERBAIKAN GIZI

5. Hagebunata V, et al (1999):

Intervensi program pertanian yang disertai

penyuluhan gizi memberikan dampak gizi jauh

lebih baik dibaanding tanpa penyuluhan gizi.

6. Leroy and Frongilo (2004) mereview berbagai

intervensi program pertanian menemukan bahwa

kegiatan yang melibatkan wanita secara aktif dan

pendampingan/penyuluhan gizi memberikan

(12)

KESIMPULAN UMUM DAMPAK GIZI PROGRAM

PERTANIAN/KETAHANAN PANGAN DARI

PENGALAMAN DI BERBAGAI NEGARA

Dampak gizi program pertanian/ketahanan pangan muncul apabila:

1. Rumahtangga mengkonsumsi produk yang dihasilkan 2. Intervensi pertanian integrasi penyuluhan gizi

3. Intervensi terutama berupa peningkatan pemanfaatan pekarangan, komoditas yang diusahakan beragam dan memiliki kualitas gizi yang tinggi (sumber protein,

vitamin, mineral)

4. Melibatkan secara aktif wanita, namu tidak terlalu intensif agar tidak mengurangi kualitas pola asuh makan dan

(13)

CATATAN: PERHATIKAN PULA DAMPAK “NEGATIF” PROGRAM PERTANIAN TERHADAP GIZI DAN KESEHATAN

Irigasi baru dapat meningkatkan insiden malaria

Program peternakan memungkinkan menyebarnya zoonosis,

penyakit infeksi yang disebarkan oleh binatang ternak

Pelibatan wanita yang terlalu intensif dalam kegiatan

pertanian meningkatkan beban kerja wanita (Kasus Kenya) dan dapat berakibat pada menurunnya pola asuh (makan dan kesehatan)

Keberhasilan pengenalan komoditas baru tidak secara

otomatis meningkatkan konsumsi pangan komoditas tersbut. Perhatian perlu diberikan terhadap dampak alokasi waktu

dan kebutuhan energi untuk mengolah makanan

(Pengalaman introduksi beras di Mali sebagai pendamping Shorgum)

(14)

PENGALAMAN INDONESIA

Program Prioritas Badan Ketahanan Pangan*

1) Gerakan Percepatan Penganekaragaman

Konsumsi Pangan (P2KP), melalui:

Pengembangan Kawasan Rumah Pangan

Lestari (KRPL)

Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal

(MP3L)

2) Pengembangan Desa/Kawasan Mandiri Pangan

3) Penguatan Lembaga Distribusi Pangan

Masyarakat (LDPM)

4) Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat

(15)

15

Tujuan:

Memfasilitasi dan mendorong terwujudnya pola konsumsi

pangan masyarakat bergizi seimbang dan aman

Sasaran:

Kelompok Wanita Tani

Kegiatan:

1)

Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan dan

Demplot;

2)

Pengembangan Kebun Bibit ;

3)

Pengembangan Kebun Sekolah;

4)

Pengenalan dan Pengembangan Menu B2SA.

(16)
(17)

17

Kegiatan MP3L:

1) Identifikasi pangan lokal; (a) potensi bahan baku; dan (b)

calon produsen/usaha pengolahan pangan.

2) Pengembangan produk pangan pokok lokal;

3) Uji coba produk pangan pokok lokal kepada masyarakat;

4) Uji laboratorium; dan

Komoditas yang dikembangkan: sagu, ubi kayu, dan jagung.

Output : Tersedianya produk pangan pokok lokal selain

beras, contoh: beras analog, tepung mocaf, beras cerdas,

nasi jagung, tepung sagu, enbal, dll.

(18)

18

PENGEMBANGAN DESA/KAWASAN

MANDIRI PANGAN

Tujuan:

Pemberdayaan masyarakat miskin/rawan pangan menjadi

kaum mandiri untuk mengurangi kemiskinan dan mewujudkan

ketahanan pangan dan gizi

Sasaran :

Rumah Tangga Miskin (RTM) yang mempunyai potensi

pengembangan komoditas unggulan spesifik lokal dan potensi

pengembangan titik tumbuh sebagai pusat ekonomi di wilayah

desa/kawasan.

Kegiatan:

Dilaksanakan dalam 5 tahapan yaitu: (1) Persiapan; (2)

Penumbuhan; (3) Pengembangan; (4) Kemandirian; dan (5)

Strategi Keberlanjutan Kegiatan.

(19)

19

DAMPAK GIZI PROGRAM KETAHANAN PANGAN DI

INDONESIA (?)

Dalam beberapa hal telah mempertimbangkan keberhasilan yang dicapai negara lain (contoh KRPL: pekarangan, melibatkan

wanita, aneka komoditas sumber)

Evaluasi dampak gizi (konsumsi, status gizi) pada ibu dan anak belum banyak dilakukan. Kajian dampak positif pekarangan

terhadap konsumsi pangan dan zat gizi rumahtangga umumnya dilakukan pada tahun 80-an, belum megukur dampak existing program

Evaluasi KRPL terhadap konsumsi pangan rhtangga umpernah dilakukan namun tidak/belum dipublikasikan dalam jurnal

terakreditasi

Dokumen perencanaan program ketahanan pangan belum memasukkan evaluasi terhadap status gizi

(20)

VISI

“Terwujudnya sistem pertanian – bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi

berbasis sumberdaya lokal untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani

SASARAN STRATEGIS

1. Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula

2. Peningkatan diversifikasi pangan

3. Peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor, dan substitusi impor

4. Penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi

5. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani

TARGET SUKSES

• Swasembada : Padi, Jagung, Kedelai • Peningkatan produksi :  Tebu  Hasil Ternak  Cabe  Bawang Merah • Diversifikasi Pangan :  Skor PPH

(21)

TANTANGAN PROGRAM PERTANIAN/

KETAHANAN PANGAN KE DEPAN:

1. Fokus pada swasembada PAJALE (Padi Jagung

Kedele)

2.

Program Pekarangan/KRPL “terancam”

kegiatan BKP lebih ke arah kajian, kementan

kearah peningkatan produksi pangan

3. Kelembagaan Badan Ketahanan Pangan

“terancam” hilang, kemungkinan menjadi Badan

Otoritas Pangan yang lebih menangani kebijakan

dan program pangan secara makro

(22)

KESIMPULAN UMUM DAMPAK GIZI PROGRAM

PERTANIAN/KETAHANAN PANGAN DARI

PENGALAMAN DI BERBAGAI NEGARA

Dampak gizi program pertanian/ketahanan pangan

muncul apabila:

1. Rumahtangga mengkonsumsi produk yang dihasilkan

2. Intervensi pertanian integrasi penyuluhan gizi

3. Intervensi terutama berupa peningkatan pemanfaatan

pekarangan, komoditas yang diusahakan beragam

dan memiliki kualitas gizi yang tinggi (sumber protein,

vitamin, mineral)

4. Melibatkan secara aktif wanita, namu tidak terlalu

intensif agar tidak mengurangi kualitas pola asuh

makan dan kesehatan

(23)

REKOMENDASI

1. Perlunya melakukan evaluasi dan publikasi

dampak gizi (khususnya pada ibu dan anak) pada

program ketahanan pangan dan pertanian yang

relevan sebagai upaya peningkatan efektifitas dan

cost-effectiveness program ketahanan pangan

dan pertanian dalam perbaikan gizimasyarakat di

masa depan

2. Advokasi yang lebih awal dan intensif dari pakar

pangan, gizi dan kesehatan kepada pengambil

kebijakan di bidang pertanian (termasuk

perkebunan, perikanan dan peternakan) untuk

tetap mengembangkan program-program

pertanian dan ketahanan pangan yang memiliki

dampak gizi + Agar program ini masuk pula dalam

tupoksi Lembaga Pangan yang baru.

(24)

TERIMAKASIH

Gambar

Figure 1: Framework for actions to improve maternal and child                 nutrition [1]

Referensi

Dokumen terkait

Upaya untuk melakukan perbaikan terhadap produktivitas kerja dengan pendekatan ergonomic dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan perancangan fasilitas

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 13 (Tahun 1994) untuk investasi dinyatakan agak berbeda dengan perusahaan, karena investasi yang dilakukan

If you want to take finer control of the authentication and authorization process, however, WIF offers you a powerful and flexible programming model that will give you complete

Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen dari ketiga persamaan, beban pajak kini tahun t, aset pajak tangguhan dari

Berpengaruhnya current ratio, debt to equity ratio, return on equity, dan earning per share secara simultan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang tercermin di dalam

Kromatografi lapis tipis (KLT) merupakan suatu metode yang dapat memisahkan suatu senyawa dari campurannya dengan menggunakan 2 fase yaitu fase diam dan fase gerak.. Fase

Mencermati perkembangan APBD 2009 ± 2012 dan APBD Tahun Anggaran 2012 yang dikonsolidasikan , maka melalui analisis APBD dapat diketahui seberapa besar kemampuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kompensasi, komunikasi, motivasi, terhadap disiplin kerjatenaga pengajar di lingkungan Politeknik Maritim Negeri