• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DATA 3.1 Media Pengertian Media Media Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DATA 3.1 Media Pengertian Media Media Komunikasi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DATA

3.1 Media

3.1.1 Pengertian Media

Media merupakan alat dan bahan fisik yang terdapat di lingkungan untuk menyajikan pesan kegiatan sehingga dapat merangsang keingintahuan. Media juga merupakan sarana interaksi penerima dengan isi pesan dalam media, maka penerima hendaknya mengetahui seluk- beluk dan manfaat media agar dapat berlangsungnya komunikasi dan interaksi dengan efektif dan efesien.

Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “ medium “ yang berarti “ pengantar atau perantara “, dengan demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

3.1.2 Media Komunikasi

Media komunikasi didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk komunikasi. Pengertian media komunikasi dapat diartikan sebagai alat bantu untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima untuk kelancaran proses komunikasi.

Bentuk komunikasi yang memerlukan media komunikasi yang tidak memungkinkan antara sumber dan penerima untuk menjalankan proses komunikasinya tanpa alat. Biasanya tergantung dari jarak antara sumber terhadap penerima yang pada akhirnya memerlukan media komunikasi atau tidak. Misalnya komunikasi antara sumber dan penerima tidak bertatap muka langsung.

(2)

Dalam media komunikasi, media yang digunakan ialah media komunikasi massa. Pengertian media komunikasi massa itu sendiri ialah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka antara lain setiap orang dapat membaca, melihat, dan mendengarkannya.

Ada dua jenis media komunikasi massa :

• Media cetak, media yang menggunakan unsur percetakan untuk

menyampaikan pesannya sehingga dapat dilihat dan dibaca oleh penerimanya seperti majalah, surat kabar, poster, spanduk, brosur, stiker, dan lain sebagainya.

• Media elektronik, media ini menggunakan perangkat elektonik

untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima. Pesan dapat dilihat, didengar, dan dibaca oleh khalayak luas secara kompleks beda dengan sekedar media cetak dikarena dengan kemajuan teknologi yang semakin hari semakin cepat. Contohnya televisi, radio, komputer, internet, dan lain sebagainya.

3.1.3 Media Promosi Kesehatan 3.1.3.1 Pengertian Promosi Kesehatan

Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari oleh untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya bahwa masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

(3)

Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Pengertian/batasan atau definisi promosi kesehatan dari beberapa ahli, antara lain :

a. Green and Kreuter (1991) :

“ Any planned combination of education and environmental supports for action and conditions of living conducive to health of individuals, groups and communities ”.

“ Gabungan dari pendidikan dan dukungan lingkungan untuk tindakan dan kondisi hidup yang kondusif bagi kesehatan individu, kelompok dan masyarakat “.

b. WHO memberikan definisi :

“Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan determinan kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan mereka “.

(4)

c. Departemen Kesehatan merumuskan definisi :

“Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkankegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan.” Definisi yang dirumuskan Departemen Kesehatan, lebih menggambarkan bahwa promosi kesehatan adalah gabungan antara pendidikan kesehatan yang dudukung oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan. Gabungan kedua upaya ini akan memberdayakan masyarakat sehingga dapat mengontrol determinan-determinan kesehatan.

Promosi Kesehatan, bertujuan untuk meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber masyarakat, serta terciptanya lingkungan yang kondusif

untuk mendorong terbentuknya kemampuan masyarakat.4

Visi, Misi, dan Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

1. Visi.

Visi Promosi Kesehatan merupakan bagian integral dari Visi Indonesia Sehat, maka Visi Promosi Kesehatan ditetapkan “ Perilaku Hidup Bersih & Sehat ” atau “ PHBS ”. Artinya adalah bahwa keadaan dimana individu-individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka :

       4 http://www.bbpkciloto.org

(5)

a. mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,

b. menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan,

c. memanfaatkan pelayanan kesehatan

d. mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

2. Misi

Misi Promosi Kesehatan adalah :

a. memberdayakan individu, keluarga, dan kelompok-kelompok dalam masyarakat, baik melalui pendekatan individu dan keluarga, maupun pengorganisasian dan penggerakan masyarakat.

b. membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI 6.

c. mengadvokasi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan serta pihak-pihak lain yang berkepentingan (stekeholders) dalam rangka :

1) mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan

perudang-undangan yang berwawasan kesehatan.

2) mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnya pemberdayaan masyarakat dalam program-program kesehatan.

3) meningkatkan kemitraan sinergis antara pemerintah pusat

dan daerah serta antara pemerintah dengan masyarakat (termasuk LSM).

4) meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan

(6)

3. Ruang Lingkup.

Promosi kesehatan telah berubah dan menjadi bagian “ Era baru kesehatan masyarakat “. Era ini dengan puncak penyelenggaraan konferensi Alma Alta, istilah promosi kesehatan dikukuhkan dan juga untuk pertama kali secara nyata bahwa kondisi fundamental dan sumberdaya untuk sehat adalah ” perdamaian, perumahan, pangan, pendapatan, ekosistem yang stabil, kelestarian sumberdaya, keadilan sosial, dan kesetaraan. Hal ini disebut juga prasyarat dasar (basic prerequisites) untuk kesehatan.5

3.1.3.2 Tujuan Promosi Kesehatan

Merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Mengingat tujuan meningkatkan kesehatan bukan sekedar masyarakat mau hidup sehat, tetapi juga mampu untuk hidup sehat, maka dalam promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan agar masyarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga bagaimana masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Promosi kesehatan masyarakat penting untuk menunjang program program kesehatan yang lain. Akan tetapi pada kenyataannya pengakuan ini tidak didukung oleh kenyataan. Artinya dalam program-program pelayanan kesehatan kurang melibatkan pendidikan kesehatan. Meskipun program itu mungkin telah melibatkan pendidikan kesehatan tetapi kurang memberikan bobot. Argumentasi mereka adalah karena pendidikan       

(7)

kesehatan itu tidak segera dan jelas memperlihatkan hasil. Dengan perkataan lain pendidikan kesehatan itu tidak segera membawa manfaat bagi masyarakat dan yang mudah dilihat atau diukur. Hal ini memang benar karena pendidikan adalah merupakan behavioral investment jangka panjang. Hasil investasi pendidikan kesehatan baru dapat dilihat beberapa tahun kemudian. Dalam waktu yang pendek (immediate impact) pendidikan kesehatan hanya menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan masyarakat. Sedangkan peningkatan pengetahuan saja belum akan berpengaruh langsung terhadap indikator kesehatan.

Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh terhadap perilakusebagai hasil jangka menengah (intermediate impact) dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh kepada meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran (outcome) pendidikan kesehatan. Hal ini berbeda dengan program kesehatan yang lain, terutama program pengobatan yang dapat langsung memberikan hasil (immediate impact) terhadap penurunan kesakitan.

3.1.3.3 Lingkup Promosi Kesehatan

Pada era ini, model kesehatan yang baru yaitu sosial model of health, mulai diterima, meninggalkan medical model pada model sosial, masalah kesehatan dilihat lebih pada penyebabnya, bukan semata-mata denagn mengobati penyakit merupakan akibat dari masalah kesehatan. Dengan diterimanya promosi kesehatan sebagai upaya utama kesehatan. a. Ottawa ( 1986 ).

Pada tahun 1986 di Ottawa, Canada dilangsungkan KonferensiInternational pertama, menghasilkan, Deklarasi Ottawa (Ottawa

(8)

Charter) yang merumuskan 5 (lima) pilar utama atau 5 (lima) ruang lingkup promosi kesehatan, yaitu :

1) Build Healthy Public Policy (membangun kebijakan public yang berwawasan kesehatan).

Setiap pembuat kebijakan publk harus memeprhatikan dampak kesehatan dari setiap keputusan yang dibuatnya. Demikian juga harus dibangun kebijakan publik yang menguntungkan kesehatan. Kebijakan publik antara lain berbentuk peraturan perundang-undangan, kebijakan fiskal, kebiajakan pajak, dan pengembangan organisasi dan kelembagaan. Contoh : kebijakan kawasan tanpa rokok, pembatasan merokok, pembatasan iklan rokok, pemakaian helm dan sabuk pengaman, ada dinas kesehatan di propinsi/kab/kota dengan unit promosi kesehatan.

2) Create supportive environment (menciptakan lingkungan yang mendukung).

Lingkungan sosial yang mendukung sangat besar perannya dalam mempengaruhi kesehatan dan perilaku seseorang. Contoh: lingkungan yang mendukung dengan penyediaan tempat khusus untuk menyusui bayi di tempat-tempat umum, penyediaan tempat sampah, pengembangan tempat konseling remaja dll.

3) Strengthen, community action (memperkuat gerakan masyarakat). Promosi kesehatan mendorong dan memfasilitasi upaya masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Contoh: mendorong terbentuknya yayasan/lembaga konsumen kesehatan, mendorong pembentukan posyandu, mendorong pembiayaan kesehatan bersumberdaya masyarakat dll.

(9)

       

4) Develop personal skill (mengembangkan keterampilan individu).

Agar masyarakat mampu membuat keputusan yang efektif mengenai kesehatannya, masyarkat perlu informasi, pendidikan/pelatihan dan berbagai keterampilan. Tugas promosi kesehatan adalah memberdayakan masyarakat agar dapat mengambil keputusan dan alih tanggungjawab kesehatan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, mengembangkan keterampilan individu akan lebih efektif bila dilakukan melalui tetatan-tatanan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, dan tatan lain yang sudah ada di masyarakat. 5) Reorient health service (menata kembali arah pelayanan kesehatan).

Upaya-upaya preventif dan promotif lebih diutamakan tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Deklarasi Ottawa telah menjadi rujukan dan panduan baik dalam pengembangan kesehatan masyarakat maupun dalam kegiatan promosi kesehatan diberbagai Negara. Promosi Kesehatan sebagai proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.6

3.2 Profil Posyandu

Posyandu Semangka Didirikan pada tanggal 10 Agustus 1985, lembaga sosial ini mempunyai visi dan misi posyandu diantaranya yaitu :

Visi :

- Meningkatkan kesehatan masyarakat terutama Ibu dan anak

  6 http://www.bbpkciloto.org

(10)

       

Misi :

- Melaksanakan penimbangan, imunisasi, pemeriksaan Ibu hamil dan KB.

- Memberikan makanan kepada balita yang kurang berat badannya.

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah kegiatan yang

dilaksanakan oleh, dari dan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan anak pada khususnya.

Posyandu merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, dilaksanakan oleh keluarga bersama dengan masyarakat di bawah bimbingan petugas kesehatan dari

Puskesmas setempat.7

Tujuan Penyelenggaraan Posyandu :

1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (

ibu Hamil, melahirkan dan nifas)

2. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk

mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.

  7 

(11)

       

3. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga

Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.8

Kegiatan pokok Posyandu : 1. KIA (Kegiatan Ibu & Anak) 2. KB (Keluarga Berencana) 3. lmunisasi.

4. Gizi.

5. Pemberian Makanan Tambahan

3.3 Semangka

3.3.1 Filosofi Semangka

Menurut para peneliti, buah semangka ini pertama kali dipanen 5000 tahun yang lalu di Mesir. Asal mula buah semangka berasal dari gurun Kalahari, Afrika dan dari benua hitam inilah semangka dibawa sampai ke Negara-negara didunia.

Buah berbentuk bola ini merupakan sejenis tanaman merambat, daging pada umumnya merah, berair dan berbiji tetapi ada juga yang berwarna kuning. Biasa dimakan, namun dapat digunakan sebagai obat juga.

Semangka merupakan buah yang selalu tumbuh sepanjang tahun. Buah tropis yang satu ini telah dapat dibuahkan tanpa kenal musim. Dibalik kesegaran dan warna yang merah, buah ini pasti menggoda selera siapa saja yang melihatnya. Kombinasi kadar air dan kalium yang tinggi

 

8

(12)

       

menjadikan semangka dapat diandalkan sebagai makanan diuretika, yang berfungsi merangsang keluarnya air seni lebih banyak.

Kulit buah dan dagingnya yang rasanya manis, sifatnya dingin, berhubungan ke meridian jantung, lambung dan kandung kemih. Semangka berkhasiat sebagai penyejuk tubuh saat cuaca panas, anti

radang, memperbaiki jaringan usus dan menghilangkan haus.9

Referensi

Dokumen terkait

Minyak nabati yang akan ditransesterifikasi harus memiliki angka asam yang lebih kecil dari 1%. Selain itu, semua bahan yang akan digunakan harus bebas dari air. Karena air

Pada tahun 2016 di Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak masih belum memiliki fasilitas yang baik untuk menunjang pelayanan PONEK, yaitu belum adanya

17) harus mencegah, di wilayah kewenangan hukumnya perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia, yang tidak termasuk

Kecuali ditetapkan lain, pembuangan limbah cair sebagaimana tersebut dalam keputusan Gubernur tentang Baku Mutu Limbah Cair untuk wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ke

Sist stem em pe pela laya yana nan n ke kese seha hata tan n ya yang ng be berk rkem emba bang ng ak akhi hirr-a -akh khir ir in ini i un untu tuk k tu tuju juan

Lembaran daftar isi ini berisi tentang pokok-pokok materi yang terdapat dalam buku indeks beranotasi yang berguna bagi pengguna untuk menelusur informasi yang terdapat dalam

[r]