• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW. XPLORENESIA Episode Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW. XPLORENESIA Episode Sumatera Barat"

Copied!
357
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM TELEVISI NON DRAMA MAGAZINE SHOW

XPLORENESIA Episode “Sumatera Barat”

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

Muhammad Miftah Farid

42150498 Produser

Andre Rinaldi

42150737 Pengarah Acara

Bustomi Arifin

42150215 Penulis Naskah

Alam Tuhid

42150685 Penata Kamera

Kevin Nuriana

42151039 Penata Suara

Teguh Iman Muttaqi

42150121 Penata Cahaya

Panji Bukhori

42150910 Penyuntin Gambar

Harris Fahmi Fauzan

42150544 Penata Artistik

JURUSAN PENYIARAN

Akademi Komunikasi Bina Sarana Informasi Jakarta

(2)

PERSETUJUAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR Tugas Akhir ini diajukan oleh :

Nama : MUHAMMAD MIFTAH FARID NIM : 42150498

Program Studi : BROADCASTING Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : ANDRE RINALDI NIM : 42150737

Program Studi : BROADCASTING Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : BUSTOMI ARIFIN NIM : 42150215

Program Studi : BROADCASTING Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : ALAM TAUHID NIM : 42150685

Program Studi : BROADCASTING Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : PANJI BUKHORI NIM : 42150910

Program Studi : BROADCASTING Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

(3)

Nama : KEVIN NURIANA NIM : 42151039

Program Studi : BROADCASTING Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : HARRIS FAHMI FAUZAN NIM : 42150544

Program Studi : BROADCASTING Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Nama : TEGUH IMAN MUTTAQIN NIM : 42150121

Program Studi : BROADCASTING Jenjang : Diploma Tiga (D.III)

Judul Tugas Akhir : Program Televisi Non Drama Magazine Show XPLORENESIA ( Explore Indonesia)

Untuk Dipertahankan pada periode 1 – 2018 dihadapan penguji dan diterima sebagai Bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya (A.Md) Pada program Diploma III Penyiaran di Akademi Komunikasi BSI Jakarta.

Jakarta, 23 Juli 2018

PEMBIMBING TUGAS AKHIR Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM

... DEWAN PENGUJI

Penguji I : ………

Penguji II : ………. T

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150498

Nama Lengkap : Muhammad Miftah Farid

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen Pembimbing 1. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

2. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

3. 2 Mei 2018 ACC Konsep

4. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro 5. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 6. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 7. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 8. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro 9. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

 Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

 Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

 Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh, Dosen Pembimbing

(13)

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150737

Nama Lengkap : Andre Rinaldi

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen Pembimbing 10. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

11. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

12. 2 Mei 2018 ACC Konsep

13. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro 14. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 15. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 16. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 17. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro 18. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

 Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

 Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

 Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh, Dosen Pembimbing

(14)

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150215

Nama Lengkap : Bustomi Arifin

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen Pembimbing 19. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

20. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

21. 2 Mei 2018 ACC Konsep

22. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro 23. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 24. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 25. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 26. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro 27. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

 Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

 Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

 Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh, Dosen Pembimbing

(15)

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150685

Nama Lengkap : Alam Tauhid

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen Pembimbing 28. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

29. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

30. 2 Mei 2018 ACC Konsep

31. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro 32. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 33. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 34. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 35. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro 36. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

 Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

 Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

 Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh, Dosen Pembimbing

(16)

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42151039

Nama Lengkap : Kevin Nuriana

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen Pembimbing 37. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

38. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

39. 2 Mei 2018 ACC Konsep

40. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro 41. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 42. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 43. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 44. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro 45. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

 Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

 Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

 Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh, Dosen Pembimbing

(17)

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150121

Nama Lengkap : Teguh Iman Muttaqin

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen Pembimbing 46. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

47. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

48. 2 Mei 2018 ACC Konsep

49. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro 50. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 51. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 52. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 53. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro 54. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

 Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

 Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

 Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh, Dosen Pembimbing

(18)

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150910

Nama Lengkap : Panji Bukhori

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen Pembimbing 55. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

56. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

57. 2 Mei 2018 ACC Konsep

58. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro 59. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 60. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 61. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 62. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro 63. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

 Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

 Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

 Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh, Dosen Pembimbing

(19)

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

AKADEMI KOMUNIKASI BSI JAKARTA

NIM : 42150544

Nama Lengkap : Haris Fahmi Fauzan

Dosen Pembimbing : Gan Gan Giantika, S.Sos, MM Judul Tugas Akhir : XPLORENESIA

No Tanggal

Bimbingan Pokok Bahasan

Paraf Dosen Pembimbing 64. 4 April 2018 Membahas Tentang Program Magazine

65. 18 April 2018 Pengajuan Konsep

66. 2 Mei 2018 ACC Konsep

67. 28 Mei 2018 Bimbingan karya dan Dispro 68. 4 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 69. 25 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 70. 28 Juni 2018 Bimbingan karya dan Dispro 71. 8 Juli 2018 Bimbingan karya dan Dispro 72. 13 Juli 2018 ACC Karya dan Tugas Akhir Catatan untuk Dosen Pembimbing.

Bimbingan Tugas Akhir

 Dimulai pada tanggal : 4 April 2018

 Diakhiri pada tanggal : 13 juli 2018

 Jumlah pertemuan bimbingan : 9

Disetujui oleh, Dosen Pembimbing

(20)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir juga desain produksi Non Drama sesuai dengan syarat yang memenuhi Tugas Akhir. Adapun judul Tugas Akhir produksi televisi Non Drama yang penulis ambil adalah XPLORENESIA.

Desain produksi ini berisi mengenai cara bagaimana membuat sebuah program non drama serta perencanaannya mulai dari Pra Produksi, Produksi, hingga Pasca Produksi dalam setiap job description. Juga mengenai hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam sebuah karya, seperti konsepnya, biaya, segmentasi, jadwal shooting dan lain sebagainya.

Tujuan dalam pembuatan desain produksi tugas akhir inipun sebagai salah satu syarat kelulusan program Diploma Tiga (D III) AKOM Bina Sarana Informatika dan atas bantuan dari beberapa pihak akhirnya laporan tugas akhir yang berjudul “Xplorenesia” dapat selesai dengan baik. Penulisan desain produksi ini diambil berdasarkan beberapa sumber seperti tayangan televisi, observasi, maupun sumber literatur lainnya, akan tetapi penulisan pun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan ini jika tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak yang bersedia membantu. Maka dari itu, izinkan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Direktur Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

(21)

3. Ibu Gan Gan Giantika, S.Sos, MM. Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang sudah membantu dari proses awal hingga akhir sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

4. Sebuah terima kasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua orang tua, saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong, menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Semua tim yang membantu proses produksi

Teman-teman mahasiswa penyiaran kelas 42.6A.05 dan 42.6B.05 atas semua waktu dan kesempatan dalam mendapatkan ilmu bersama Terima kasih untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung sehingga terselesainya penyusunan tugas akhir ini. Semoga segala bantuan yang diberikan mendapat berkat yang terbaik dari Tuhan.

Dalam tugas akhir ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun, sangat diharapkan untuk kesempurnaan penulisan selanjutnya.

Penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan referensi bacaan bagi sesama mahasiswa, masyarakat dan semua pihak yang ingin mengetahui lebih lanjut pembahasan dalam tugas akhir ini.

Jakarta, 25 Juni 2018

(22)

ABSTRAK

Muhammad Miftah Farid (42150498) Produser, Andre Rinaldi (42150737) Sutradara, Bustomi Arifin (42150215) Penulis Naskah, Alam Tauhid (42150685) Penata Kamera, Kevin Nuriana (42151039) Penata Suara, Teguh Iman Muttaqin (42150121) Penata Cahaya, Panji Bukhori (42150910) Penyunting Gambar, Harris Fahmi Fauzan (42150544) Penata Artistik, Xplorenesia Jakarta, Program Nondrama Televisi Magazine Show.

Pada jaman teknologi sekarang ini yang sangat canggih masyarakat dipermudah untuk mendapatkan informasi baik media cetak ataupun media elektronik. Dalam suatu Produksi melakukan riset adalah hal yang paling penting dilakukan ketika meciptakan konsep yang diinginkan. Dalam hal ini keberhasilan sebuah produksi ditentukan oleh konsep yang sudah matang. Dengan kerjasama tim yang baik. Program acara televisi magazine “Xplorenesia berisikan perjalanan, mengulik, dan ekploitasi Tanah Nusantara. Program ini memberikan informasi tentang keanekaragaman wisata Indonesia. Dari program ini penulis magazine show mendapatkan hasil konsep yang sesuai dengan acara program magazine show dan pelaksanaan tim yang baik.

(23)

ABSTRACT

Muhammad Miftah Farid (42150498) Produser, Andre Rinaldi (42150737) Sutradara, Bustomi Arifin (42150215) Penulis Naskah, Alam Tauhid (42150685) Penata Kamera, Kevin Nuriana (42151039) Penata Suara, Teguh Iman Muttaqin (42150121) Penata Cahaya, Panji Bukhori (42150910) Penyunting Gambar, Harris Fahmi Fauzan (42150544) Penata Artistik, Xplorenesia Jakarta, Program Nondrama Televisi Magazine Show.

In the current technology era of highly advanced society it easy to get information either print media or electronic media. In a production of conducting research is the most important thing to do when to creat desired concept. In this case determined by the success of a production concept that has been cooked. With good teamwork. Magazine television program "Xplorenesia" contains the traveling abduction and exploitation of the land of the archipelago this program provides information about the diversity of indonesian tourism. Of course, the writer of magazine show to get the concept according to the event program and the implementation of the magazine show good team.

(24)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL TUGAS AKHIR ... I

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... II

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... III

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... IV

LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR ... IX

KATA PENGANTAR ... XVIV

ABSTRAK ...XX

DAFTAR ISI... XXI

DAFTAR TABEL ... XXII

DAFTAR GAMBAR ... XXIII

DAFTAR LAMPIRAN... XXIV

(25)

1.1 Latar Belakang Program ... 1

1.2 Kegunaan Program... 2

1.2.1 Kegunaan Khalayak ... 3

1.2.2 Kegunaan Praktisi ... 3

1.2.3 Kegunaan Akademis ... 3

1.3 Referensi Audio Visual ... 4

BAB II KAJIAN PROGRAM

(26)

2.2 Format Program... 9 2.3 Judul Program... 10 2.4 Target Audience... 11 2.5 Karateristik Produksi... 11 BAB III LAPORAN PRODUKSI

3.1 Proses Kerja Produser... 13 3.1.1 Pra Produksi... 13 3.1.2 Produksi... 15 3.1.3 Pasca Produksi... 15 3.1.4 Peran Dan Tanggung Jawab Produser ... 16 3.1.5 Proses Penciptaan Karya ... 16 a. Konsep Kreatif ... 16 b. Konsep Produksi... 16 c. Konsep Editing... 16 3.1.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ... 17 3.1.7 Lembar Kerja Produser ... 18

3.1.7.1 Deskripsi Program... 18 3.2 Proses Kerja Sutradara... 47 3.2.1 Pra Produksi... 48 3.2.2 Produksi... 49 3.2.3 Pasca Produksi`... 50 3.2.4Peran Dan Tanggung Jawab Sutradara ... 51 3.2.5 Proses Penciptaan Karya ... 52

(27)

a. Konsep Kreatif... 52 b. Konsep Produksi... 53 c. Konsep Editing... 53

(28)

3.2.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ... 54

3.2.7 Lembar Kerja Sutradara ... 56

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah... 85

3.3.1 Pra Produksi ... 85

3.3.2 Produksi ... 88

3.3.3 Pasca Produksi` ... 89

3.3.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penulis Naskah ... 90

3.3.5Proses Penciptaan Karya... 92

a. Konsep Kreatif ... 92

b. Konsep Produksi ... 93

c. Konsep Editing ... 93

3.3.6Kendala Produksi Dan Solusinya... 94

3.3.7 Lembar Kerja Penulis Penulis Naskah ... 95

3.3.7.1 Sinopsis ... 95

(29)

3.4.1 Pra Produksi ... 131

3.4.2 Produksi ...131

3.4.3 Pasca Produksi` ... 131

3.4.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Kamera ...132

3.4.5 Proses Penciptaan Karya ... 133

a. Konsep Kreatif ... 134

b.Konsep Produksi...136

c. Konsep Editing ... 138

3.4.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ... 139

3.4.7 Lembar Kerja Penata Kamera ... 139

3.5 Proses Kerja Penata Suara ...167

(30)

3.5.2 Produksi ...169

3.5.3 Pasca Produksi` ... 169

3.5.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Suara ... 170

3.5.5 Proses Penciptaan Karya ... 170

a. Konsep Kreatif ... 170

b. Konsep Produksi ... 171

c. Konsep Editing ... 171

3.5.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ... 171

3.5.7 Lembar Kerja Penulis Penata Suara ... 173

3.6 Proses Kerja Penata Cahaya ...232

3.6.1 Pra Produksi ... 233

3.6.2 Produksi ... 234

3.6.3 Pasca Produksi` ... 235

3.6.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Cahaya.. ... 235

(31)

a. Konsep Kreatif ... 235

b. Konsep Produksi

……….235

c. Konsep Editing ... 235

3.6.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ... 235

3.6.7 Lembar Kerja Penata Cahaya ...236

3.7 Proses Kerja Penyunting Gambar ... 240

3.7.1 Pra Produksi ... 241

3.7.2 Produksi ...241

3.7.3 Pasca Produksi` ... 242

3.7.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penyunting Gambar ...244

(32)

1

a. Konsep Kreatif ... 245

b. Konsep Produksi ... 245

c. Konsep Editing……….. 246

3.7.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ... 246

3.7.7 Lembar Kerja Penyunting Gambar ... 256

3.8 Proses Kerja Penata Artistik... 297

3.8.1 Pra Produksi ... 297

3.8.2 Produksi ... 300

38.3 Pasca Produksi ... 302

3.8.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penata Artistik ... 302

3.8.5 Proses Penciptaan Karya ... 303

a. Konsep Kreatif ... 303

b. Konsep Produksi ... 303

(33)

2

3.8.6 Kendala Produksi Dan Solusinya ... 304

3.8.7 Lembar Kerja Penata Artistik... 305

3.8.7.1 Konsep Artistik... 306 BAB IV PENUTUP ... 317 4.1 Kesmpulan ...317 4.2 Saran ... 317 DAFTAR PUSTAKA ... 318 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program

Televisi adalah media komunikasi bentuk visual yang berisikan berbagai informasi, edukasi dan hiburan yang variatif yang masih ada sampai sekarang.

(34)

3

Berbagai program yang tayang di televisi khususnya di bidang informasi sudah menjadi kebutuhan berbagai kalangan masyarakat. Dari melihat perkembangan sekarang yang semakin maju televisi harus lebih menunjukkan kemajuan dalam memberikan program-program yang inovatif melalui para tenaga kerja kreatifitas yang tinggi. Maka para insan media berupaya mengemas program informasi sedemikian rupa. Televisi juga merupakan wadah para pemasang iklan di Indonesia. media televisi merupakan industri yang penuh akan modal, teknologi dan sumber daya manusia.

Menurut Morissan (2008:12) Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat diikuti secara audio dan visual (suara dan gambar) secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat, maka siaran televisi tidak dapat membuat kagum dan memukau sebagian penontonnya, tetapi sebaliknya siaran televisi dapat membuat jengkel dan rasa tidak puas bagi penontonnya. Suatu program mungkin disukai oleh kelompok masyarakat terdidik. Namun program itu akan ditinggalkan kelompok masyarakat

lainnya.

Dari kutipan di atas penulis menyimpulkan bahwa sebuah program yang disajikan tidak selalu menjadi daya tarik semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu media televisi berupaya untuk menyajikan informasi atau hiburan yang menarik sesuai sasaran target audience-nya. dengan memberikan tayangan yang mendidik dan tidak membosankan serta bervariatif yang mempunyai ciri khas tersendiri.

Kegunaan televisi pada saat ini merupakan sarana hiburan bagi masyarakat, karena dengan adanya televisi masyarakat dapat terhibur dari tayangan-tayangan yang disajikan oleh stasiun televisi. Peran televisi pada saat ini sangat berpengaruh untuk masyarakat, seperti inspirasai gaya hidup yang dicontoh pada salah satu program. Sebuah program sangat berpengaruh dalam memberikan dampak positif maupun negatif, oleh karena itu para tenaga kerja pertelevisian masing-masing berlomba untuk menyajikan tayangan yang bisa menghibur, mendidik dan menarik untuk ditonton oleh masyarakat.

(35)

4

Dari berbagai program yang ditayangkan stasiun televisi. Ada yang menjadi salah satu sumber informasi masyarakat. salah satunya adalah tayangan non drama magazine show dengan berbagai informasi yang nyata. Salah satunya dapat divisualisasikan dengan menarik program acara ini sampai sekarang menjadi “creative center” yang dapat dinikmati masyarakat. maka dari itu penulis membuat program magazine show agar mudah diterima oleh masyarakat.

Menurut Wibowo (2007:196) Program Magazine show dikenal di Indonesia sebagai program majalah udara sebagaimana majalah cetak program magazine memiliki jangka waktu terbit. Dalam program itu juga terdapat rubrik-rubrik tetap yang berisi bahasan-bahasan program magazine. Bukan hanya menyoroti satu pokok, melainkan membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan dan hiburan lainnya.

Dari kutipan di atas penulis ingin membuat program acara magazine show yang menyajikan konten-konten sebagai hiburan dan informasi yang berisikan rubrik-rubrik yang inovatif, variatif untuk menarik minat masyarakat. program yang akan penulis buat berjudul “XPLORENESIA” penulis memilih judul tersebut karena di dalamnya berisikan kegiatan menelusuri tempat-tempat wisata. Alasan memilih tema traveling karena penulis ingin memberi inspirasi dan memperkenalkan tempat wisata di Indonesia. selain itu penulis juga memberikan informasi seputar budaya dan keanekaragaman tanah Nusantara. maka dari itu penulis memberikan judul “XPLORENESIA” agar program ini dapat memberikan referensi destinasi wisata kepada audience.

1.2 Kegunaan Program

Kegunaan program non drama yang berjudul “XPLORENESIA” penulis ingin meemberikan program hiburan yang dapat memberikan pesan positif berupa karya dalam bentul audio visual kepada audience. Penulis ingin menyajikan program yang menghibur sekaligus informative dan membawa wawasan penonton.

(36)

5

Program “XPLORENESIA” diambil dari kata “explore” yang artinya jelajah dan “nesia” diambil dari kata akhir Indonesia. jadi bisa disimpulkan “XPLORENESIA” adalah program yang menjelajahi wisata Indonesia. pada program ini penulis memberikan informasi yang berada di Sumatra Barat seputar wisata dan tempat-tempat yang mempunyai nilai sejarah, budaya serta info wisata yang masih jarang dikenal oleh masyarakat.

1.2.1 Kegunaan Khalayak

Melaui media masa dengan menggunakan sarana televisi yang bersifat audio

visual, penulis ingin menampilkan suatu program magazine show mengenai bidang

kegiatan outdoor dari berbagai sudut pandang dengan dikemas secara menarik untuk ditonton oleh masyarakat.

1.2.2 Kegunaan Praktisi

Penulis membuat program telkevisi non drama magazine show ini untuk acuan tugas akhir dan sebagai bahan referensi untuk menghasilkan konsep dan ide-ide yang baru untuk dijadikan sebuah karya. Selain untuk bahan referensi, penulis ingin memberikan pengetahuan mengenai program magazine show agar masyarakat lebih mengerti dan mendalami dalam pembuatan program magazine show ini.

1.2.3 Kegunaan Akademis

Program televisi non drama magazine show yang berjudul “XPLORENESIA” ini dibuat oleh penulis untuk Tugas Akhir dan merupakan syarat untuk Kelulusan Program Diploma III Jurusan Penyiaran Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika, Jakarta. Referensi Audio Visual

(37)

6

Dalam pembuatan program televisi non drama magazine show “XPLORENESIA” ini penulis terinspirasi dari beberapa program-program tele visi non drama antara lain.

1. My Trip My Adventure

Program My Trip My Adventure adalah sebuah program yang ditayangkan di Trans TV sejak bulan September 2013 (Dua Ribu Tiga Belas) dalam program ini menggambarkan petualangaan dan explorasi keindahan dan alam Indonesia. Program ini dipandu oleh beberapa host diantaranya Nadine Candrawinata, Dion Wiyoko, Marshall Sastra. Di salah satu segmen dalam program ini menampilkan salah satu rubrik wisata.alam Indonesia. Program ini menjadikan sebuah bahan referensi audio

visual karena, program ini akan dijadikan sebagai acuan mengenai teknis pengemasan

gambar yang akan dilakukan pada produksi.

2. Weekend List

Program weekend list ini merupakan program televisi yang berisi tentang acara yang membahas event seru, pergi kemana, makan dimana, tips, referensi film, musik dan semua yang perlu anda ketahui untuk menghabiskan akhir pekan yang menyenangkan,

(38)

7

program ini dipandu oleh dua orang host. Di salah satu segmen program ini berisikan informsi seputar tempat wisata, program ini dijadikan acuan mengenai teknik gambar yang akan dilakukan penyunting gambar di pasca produksi.

3. Halal Living

Halal Living adalah program yang tayang di Net Tv. Program ini dipandu oleh dua host wanita yang berkonsep Islami. Disalah satu episode progam ini memuat rubrik tempat wisata. Yang menjadi acuan adalah penggunaan drone dan areal shot dan variasi shot lainnya dari sudut pandang menjadikan ajuan dalam pengambilan gambar saat proses produksi.

(39)

8 BAB II

KAJIAN PROGRAM 2.1. Kategori Program

Televisi merupakan paduan antara audio siaran dan video gambar yang bergerak, seiring perkembangan zaman, televisi menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk mendapatkan infomasi dalam dunia komunikasi, baik mancanegara

(40)

9

maupun dunia. Sebagai sarana informasi, televisi merupakan sarana yang paling diminati, karena selain dapat menghasilkan gambar dan suara sekaligus juga dapat menghadirkan informasi tentang suatu kejadian ditempat dan waktu yang bersamaan. Segala jenis siaran yang diberikan oleh televisi ialah dapat memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak (audien) sehingga audien mendapatklan informasi tambahan saat menyaksikan televisi

Televisi dimasukkan ke dalam golongan audio visual. Yaitu media yang menyampaikan informasi melalui indera penglihatan dan pendengaran. Televisi mempermudahkan masyarakat untuk menerima pesan yang disampaikan secara mudah dan dapat dinikmati dimanapun. Televisi juga merupakan sarana hiburan bagi masyarakat. karena melalui televisi berbagai tayangan yang disajikan dari stasiun televisi akan diterima dengan mudah oleh masyarakat melalui indera penglihatan dan pendengaran.

Menurut Morissan (2008:218) memaparkan bahwa: “Program informasi adalah segala jenois siaran yang tujuannyan untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) pasa khalayak audience”.

Menurut Morissan (2008:217) memaparkan bahwa:

Televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenis nya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Berdasarkan kutipan di atas penulis memilih hiburan program yang menyajikan hiburan dan informasi kategori program magazine show “XPLORENESIA” dengan

(41)

10

tujuan selain memberikan informasi kepada audience melalui rubrik-rubrik yang diberikan, program ini juga bisa membuat audience terhibur dengan berbagai shot serta pembawaan yang ceria dari pembawa acaranya. Alasan memilih program XPLORENESIA adalah, di program ini menyajikan destinasi wisata yang menarik di tanaha air. Selain itu penulis juga memberikan informasi dan keanekaragaman tanah nusantara dengan maksud menambahkan rasa cinta kepada tanah air. Di XPLORENESIA ini penulis memilih tema traveling, alasannya karena tema ini sangat banyak diminati para remaja dan dewasa untuk menjadikan referensi tujuan wisata. 2.2 Format Program

Berbicara tentang media massa, maka sangat erat kaitannya tengan telekomunikasi dan informasi. Karena melalui media massa masyarakat yang membutuhkan informasi bisa mudah mendapakan baik dari media cetak dan elektronik. Menurut Suprapto (2009:17) “Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi, ide, sikap ke banyak orang biasanya menggunakan mesin atau media yang diklarifikasikan sebagai media massa seperti siaran radio, siaran televisi, majalah atau film”.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan media massa sangat dibutuhkan masyarakat untuk mendapatkan informasi serta menjadi sumber informasi yang mudah diterima dengan cepat. Walaupun jarak satu masyarakat dengan masyarakat lainnya bisa mendapatkan berita atau informasi melaui siaran media massa. Hal itulah yang membuat media massa secara tidak langsung berperan penting kepada kehidupan masyarakat.

Menurut Djamal (2011:167) menyimpulkan bahwa format acara televisi adalah sebuah perkembangan kreativitas program televisi saat ini telah melahirkan berbagai

(42)

11

bentuk program yang beragam. Keunikan program televisi berjalan seiring dengan

trend gaya hidup masyarakat di sekitarnya yang saling mempengaruhi sehingga

munculah ide-ide yang menampilkan format baru pada program televisi agar memudahkan, produser, sutradara dan penulis naskah menghasilkan karya yang spektakuler.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan format acara adalah bagian terpenting untuk mengembangkan kreativitas dalam membuat program yang menarik dan inovatif mengikuti arus trend masyarakat. Dalam suatu program televisi harus dibuat mengikuti apa yang diinginkan penonton. Format acara televisi harus memiliki konsep acara yang sesuia dengan keinginan penulis dan menyesuaikan dengan target audience itu sendiri. Penulis membuat frogram televisi sesuai kreatifitas dan imajinasi yang mengutamakan hiburan dan informasi yang akurat.

Menurut Djamal dan Fachruddin (2011:157) ada beberapa format acara televisi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Drama/fiksi (timeless dan imajinatif): Tragedi, aksi, komedi, cinta/romantisme, legenda, horror. Drama adalah pertunjukkan yang menyajikan cara mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi.

2. Non drama (timeless dan factual): musik, magazine show, talkshow, repacking,

gameshow, kuis, talent show, Competition show. Non drama bisa disebut sebagai

Program yang mengedepankan informasi, dan pendidikan.

3. Berita/news (aktual dan faktual): Berita, current affairs program, sport, magazine

show, feature. Berita adalah sebuah format acara televisi yang di produksi bedasarkan

informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan ackual yang disajikan

(43)

12

dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkjan sifat liputan yang

independent.

Dari pengertian di atas penulis menarik kesimpulan bahwa ada banyak sekali format acara televisi yang harus dipahami pengertiannya agar tidak salah memilih format acara. Berkaitan dengan konsep program yang penulis buat, penulis memilih format acara non drama magazine show.

Program magazine show dikenal di Indonesia sebagai program majalah udara sebagaimana majalah cetak, program magazine memiliki jangka waktu terbit. Mingguan, bulanan tergantung dari kemauan produser. Dalam program itu juga terdapat rubrik-rubrik tetap yang berisi bahasan-bahasan.

Menurut Purwokusumo dan Riswandi (2009:40) Magazine show adalah format acara televisi yang mempunyai format menyerupai majalah (Media Cetak) yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase actual dan

timeless sesuai dengan minat dan tendensi dari target penontonnya. Program magazine

mirip dengan program feature, perbedaannya kalau program feature satu pokok permasalahan disoroti dari aspek dan disajikan lewat berbagai format sementara itu program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, melainkan membahas satu bidang kehidupan seperti wanita, film, pendidikan dan musik yang ditampilkan dalam rubrik-rubrik tetap dan disajikan lewat berbagai format.

Adapun jenis-jenis dari majalah udara menurut Purwokusumo dan Riswandi (2009:40) yaitu:

1. Majalah Berita (News Magazine)

Program ini berisikan tentang peristiwa-peristiwa actual yang mempunyai nilai berita dan ditunjukkan pada pendengar umum. Biasanya dibuat pada moment-moment tertentu yang bersikap akrab atau monumental seperti Pemilu, Munas atau Muktanar Partai Politik, seputar Idul Fitri, memperingati hari kemerdekaan dan sebagainya. 2. Majalah Masalah (Subject Magazine)

(44)

13

Materi informasi yang disajikan dalam majalah udara jenis ini bersifat tunggal, misalnya khusus mengenai kesehatan, lingkungan, hukum, ekonomi, pendidikan, musik, film teater dan sebagainya. Sasaan umum jenis masalah ini bisa umum bisa khusus.

3. Majalah Pendengar Khusus (Special Audience Magazine)

Stressing atau titik pijat majalah udara adalah target audience-nya yaitu, misalnya sekelompok anak-anak, remaja, dewasa, ibu-ibu, mahasiswa, petani, nelayan, buruh industri dan sebagainya. Semua masalah kehidupan dapat dijadikan topik siaran untuk target audience manapun, misalnya masalah kesehatan. Topik ini bisa dibuat dalam bentuk majalah udara untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, ibu-ibu dan sebagainya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah pendekatannya yang berbeda pada target

audience-nya.

4. Majalah Variasi (Variety Magazine)

Program ini menyajikan berbagai materi dengan berbagai kepentingan. Tidak hanya menyajikan informasi aktual, nilai pendidikan, tetapi juga hiburan. Sasarannya adalah pendengar umum dan tujuannya adalah menghibur.

Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa program kami termasuk dalam Magazine subject, karena program kami menyajikan khusus mengenai destinasi wisata yang memiliki berbagai rubrik serta dikemas secara menarik dalam pembuatan program televisi non drama magazine show yang berjudul XPLORENESIA. Penulis

(45)

14

memilih format program magazine show agar dapat memberikan informasi denagn gaya yang lebih santai agar lebih muda diterima masyarakat.

Menurut Wibowo (2007:196) program magazine dikenal di Indonesia sebagai program majalah udara. Program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, melainkan membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan dan musik yang ditampilkan dalam rubrik-rubrik tetap dan disajikan lewat berbagai format.

Sesuai pendapat di atas magazine show merupakan tayangan yang tidak hanya menayangkan atau fokus pada satu bahasan. Tetapi magazine show program yang membahas satu bidang kehidupan yang dikemas melaui rubrik-rubrik dalam satu format. Penulis kemudian mengambil format program magazine show agar bisa memberikan informasi dengan gaya yang lebih santai supaya lebih mudah diterima masyarakat. dalam format magazine show, penulis memilih tema traveling dan dibagi dalam tiga segmen.

2.3 Judul Program

Dalam Tugas Akhir ini penulis memberikan judul program televisi non drama

magazine show yaitu “XPLORENESIA”. Nama tersebut di ambil dari singakatan

Explore dan Indonesia Jika diuraikan satu persatu: menurut Wibowo (2015 : 113) Kamus Besar Bahasa Inggris (KBBI) kata explore memiliki arti menjelajahi, telusur. Sedangkan “nesia” diambil dari kata Indonesia. bila digabungkan “XPLORENESIA” mempunyai arti kegiatan menjelajahi Indonesia.

Penulis menyimpulkan bahwa, program XPLORENESIA mempunyai tujuan untuk memberikan referensi destinasi tempat wisata yang yang penuh dengan keindahan dan keanekaraman yang dikemas secara menarik, dengan dipandu host yang ceria penulis dan tim sepakat pada episode ini “XPLORENESIA” akan membahas tentang menelusuri keindahan alam, budaya, dan keunikan Indonesia.

(46)

15 2.4 Target Audience

Dalam membuat atau memproduksi suatu program kita harus mengetahui beberapa hal yang penting sebelum ditayangkan di stasiun televisi. Salah satunya adalah memiliki target audience yang jelas di program tersebut. Karena target audience adalah yang menentukan pemasaran suatu program.

Menurut Morissan (2008:148) Segmentasi audiens adalah suatu konsep yang sangat penting dalam mengembangkan bisnis penyiaran. Segmentasi diperlukan agar media penyiaran dapat melayani audiens secara baik melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan yang terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan audiens yang dituju.

Dalam kutipan di atas dapat disimpulkan menentukan target audience dapat dilihat dari umur, jenis kelamin, dan status ekonomi sendiri. Audience dibedakan menurut usia anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua.

Biro pusat statistik (BPS) dalam Morissan (2008:151) membagi audience atau pasar berdasarkan usia yang dikelompokkan sebagai berikut : menurut Morissan (2008:151) “ Dilihat dari jenis kelamin tidak semua program dapat dibedakan menurut segmen ini. Program Drama dan komedi misalnya jarang dibedakan menurut segmentasi audeince berdasarkan jenis kelamin (gender)”.

Program sering kali menggunakan segmentasi usia di atas dalam menjangkau

audience yang diinginkan sehingga kita mengetahui program untuk audience

anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Target audience dilihat dari status ekonomi sudah pasti mempengaruhi penayangan program. Selera atau kesukaan seseorang memang sangat dipengaruhi kelas sosialnya termasuk selera dalam suatu program yang ditontonnya maupun didengarnya dari media penyiaran. Pendapatan seseorang akan

(47)

16

menentukan di kelas sosial mana berada dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan mempengaruhi kemampuannya dalam menerima dlam mengkonsumsi tayangan media.

Menurut Morissan (2008:170-174) target audience dibagi menjadi 3 (tiga) antara lain:

Analisa target jenis kelamin

Untuk program televisi non drama magazine show “XPLORENESIA” ini ditunjukkan kepada pria dan wanita, dengan skala presentase yang seimbang. Karena walaupun yang menyukai kegiatan menjelajah suatu tempat umumnya laki-laki. Namun sekarang juga para wanita yang memiliki kegemaran serupa. Program ini juga diperuntukkan untuk para laki-laki dan wanita yang mempunyai jiwa traveling. Memberikan referensi kepada mereka tempat-temapat mana saja yang layak untuk dikunjungi.

Analisa target usia

Biasanya audience dibedakan menurut usia yaitu, anak-anak, remaja, dewasa dan oran tua. Untuk program televisi non drama magazine show XPLORENESIA ini target usia yang kami buat adalah remaja sampai dewasa berumur 15-35 tahun.

Analisa target pendapatan (Status Ekonomi Sosial)

Selera atau konsumsi sesorang sangat dipengaruhi oleh kelas sosial ditempatinya termasuk selera terhadap program yang ditonton atau didengarnya dari media penyiaran. Pendapatan seseorang akan menentukan di kalas sosial mana dia berada dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan mempengaruhi kemamapuannya mengakses sumber-sumber daya dan kecenderungannya dalam mengkonsumsi media.

(48)

17

Menurut Morissan (2009174:175) Status ekonomi sosial dibagi menjadi enam bagian yaitu:

Kelas atas-atas (A+)

Kela atas bagian bawah (A) Kelas menengah atas (B+) Kelas menengah bawah (B-) Kelas bawah bagian atas (C+) Kelas bagian bawah (C)

Berdasarkan uraian di atas program magazine show ini untuk jenis kelamin Pria dan Wanita dengan usia 15 tahun sampai 35 tahun karena program acara ini berisikan tentang kegiatan traveling. Untuk program televisi non drama magazine show “XPLORENESIA” ini kami tentukan kepada penonton dengan status sosial B dan C yaitu kelas menengah bawah sampai kelas atas bagian bawah. Alasannya untuk biaya referensi tempat wisata yang penulis sajikan masih dikatagorikan terjangkau untuk kalangan B dan C.

2.5. Karakteristik Produksi

Media televisi mempunyai kelebihan selain bisa didengar televisi juga bisa dilihat (audio visual) dalam karakteristrik produksi ada dua metode siarannya, yaitu secara live (langsung) dan tapping.

Menurut Djamal (2011:162) Pada saat mode siaran langsung (live) semua operasional studio berjalan seperti pada mode rekaman, hanya saja proses latihan take

(rehearsal) tidak dilakukan seperti pada proses rekaman. Pada proses rekaman waktu

rehearsal dilakukan relatif agak lama agar pengisi acara dapat melakukan proses

(49)

18

untuk hal itiu. Karena harus tepat waktu sesuai slot waktu yang disediakan untuk acara live dari studio tersebut.

Menurut Rusman alatief (2015:152) Tapping merupakan kegiatan merekam adegan dari naskah menjadi bentuk audio video. Materi hasil rekamannya akan ditayangkan pada waktu yang berbeda dengan peristiwanya. Misalnya rekaman dilakukan pada minggu lalu. Ditayangkan minggu ini atau rekaman dilakukan pada pagi harinya akan disiarkan malam hari.

Dari kedua kutipan di atas, penulis memilih produksi secara tapping atau rekaman

(record) dikarenakan pengambilan gambar yang membutuhkan waktu tidak sediki

untuk melakukan shooting yang berpindah-pindah lokasi. Selain itu penulis juga membutuhkan persiapan yang matang agar program dapat tayang maksimal terutam di tahap penyuntingan gambar agar terlihat bagus dan menarik di mata audience.

Di dunia broadcasting penggunaan kamera sudah menjadi wajib digunakan.

Aspek pengambilan gambar dalam karya audio visual disebut dengan teknik kamera dan dijalannkan oleh penata kamera. Demikian juga dalam proses pembuatan sebuah program peran kamera sebagai unsur perekam tiap adegan sebagai bentuk visualisasi cerita yang telah dirancang.

Pembahasan kali ini difokuskan pada bagaimana teknik acting dalam menggambarkan cerita dari naskah bisa tervisualisasikan. Tentu saja dalam menerapkan perekaman adegan shooting itu terdiri daribeberapa teknik baik melalui teknik perekaman dengan single camera atau menggunakan multi camera.

Single camera adalah sistem dari tata cara produsi audio visual yang hanya menggunakan satu kamera. Sedangkan multi camera adalah suatu proses produksi

(50)

19

dengan menggunakan dua camera atau lebih camera yang terhubung dalam satu sistem yang terintegrasi.

Dengan ini penulis menyimpulkan program XPLORENESIA menggunakan teknik multi camera kerena. Membutuhka teknik dari pengambilan gambar agar maksimal.

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1 Proses Kerja Produser

Dalam sebuah produksi program televisi, tentunya seorang produser sangat dibutuhkan didalamnya, secara garis besar produser adalah orang yang sangat berpengaruh dan bertanggung jawab dalam proses penciptaan karya, dari mulai pra produksi, produksi hingga pasca produksi, peran produser sangat diperlukan dalam dunia broadcasting, bisa dibilang produser menjadi suatu magnet dalam kebersihan suatu produksi. Pada pembuatan sebuah program televisi memerlukan beberapa tahapan-tahapan yang harus dilakukan mulai dari pra produksi yaitu salah satunya pemilihan kru untuk menentukan job description dari produser, penulis naskah,

(51)

20

pengarah acara, penata kamera, penata artistic, penata audio, penyunting gambar, penata cahaya. Kemudia dari perundingan seluruh kru untuk membahas konsep dan program apa yang akan di produksi, setelah itu produser membuat working schedule untuk mendalami konsep dan teknis apa yang akan digunakan, tidak lupa untuk menentukan shooting schedule untuk produksi program yang sudah ditentukan, pada saat produksi yang dilakukan produser adalah mengamati semua kru bekerja dengan baik yang sesuai dengan job description masing-masing, pada saat pasca produksi melakukan rapat evaluasi bersama kru dan mengamati jalannya proses penyuntingan gambar.

Menurut Latief dan utud (2017e:4) memaparkan bahwa: “Produser hanya sebuah kata, tetapi dalam dunia broadcasting dan film kata produser mengandung makna kuat, daya Tarik, dan pengaruhnya pada pengembangan karier dan nasib pekerja seni. Bahkan produser menjadi megnet (magnet) bagi mereka yang ingin membangun karier di dunia hiburan (entertainment).

Dalam hal ini produser merupakan daya Tarik, dalam ruang lingkup dan pengembangan karier di suatu produski program televisi. Dengan adanya produser maka suatu perencanaan program akan bisa dimulai dengan baik, begitu banyak hal yang akan dikerjakan oleh seorang produser, dimana produser menjadi titik tumpu untuk pembuatan program televisi. Produser sangat berpengaruh pada pekerja seni, sebab produser bisa dikatakan sebagai seorang yang harus bisa menempatkan dirinya sebagai pelaku seni dan juga sebagai suatu yang diharapkan oleh sebagian pekerja seni.

(52)

21

Menurut Morissan (2008:314) memaparkan bahwa: “Produser adalah orang yang bertanggung jawab mengubah ide/gagasan kedalam konsep yang praktis dan dapat dijual”. Yang dimaksud dengan mengubah ide/gagasan adalah produser harus mampu menerjemahkan keinginan dan pandangan modal (investor), klien, atasan, dan juga audien melalui proses produksinya”.

Dalam hal ini produser harus dapat memilih apakah ide yang akan diberikan oleh kru yang dapat menjual program yang berkualitas, Produser juga harus dapat mengelola keuangan dalam suatu profuksi program. Dalam pembuatan suatu produksi program televisi, dana tentunya sangat dibutuhkan dalam hal ini, dikarenakan banyak sekali keperluan yang menggunakan dana tidak hanya dana ide atau gagasan tentunya tidak luput dari perhatian. Dengan adanya ide maka dari situlah titik awal untuk membuat suatu program televisi, dengan sebuah ide dan gagasan-gagasan yang menarik program yang akan diproduksi tersebut untuk dapat dibuat menjadi suatu program yang menarik sehingga penonton merasa terhibur dengan program yang akan dibuat, produser juga harus mampu mengelola program dengan baik, termasuk dalam hal penjadwalan, penjadwalan sangat penting sebab dengan dibuatnya penjadwalan pembuatan program lebih teratur dan terarah.

Menurut Djamal dan Fachruddin (2011c:94) memaparkan bahwa: “Producer adalah seseorang yang dipercayai oleh executive produser untuk melaksanakan ide/gagasannya”

Dalam suatu produksi televisi, produser juga harus bisa dikatakan juga seseorang yang mendapatkan kepercayaan lebih untuk dapat melaksanakan suatu ide atau gagasan kedalam bentuk program yang nyata, menjadikan suatu ide menjadi program yang nyata dan hidup dan dapat dinikmati oleh seluruh penonton program tersebut. Mewujudkan suatu ide atau gagasan menjadi karya yang bagus tidaklah mudah,

(53)

22

dibutuhkan pengalaman, keberanian serta tekad yang tinggi untuk dapat mewujudkan program yang baik.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa produser adalah seseorang yang bertanggung jawab secara umum terhadap seluruh produksi acara televisi. Produser memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan yang ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreativ maupun management produksi sesuai dengan anggaran yang telah disepakati bersama tim, produser juga harus mampu memimpin, mengenal karakter timnya dengan baik dan dapat menjadi penengah yang bijak ketika terjadi suatu masalah didalam tim. Keberhasilan program dapat diwujudkan jika dikelola baik oleh produser dan tim mulai dari pra sampai pasca produksi sehingga terwujudlah program yang baik.

3.1.1 Pra Produksi

Pra produksi meruapakan salah satu dalam proses pembuatan program televisi, hal ini dikarenakan dalam proses pra produksi semua kebutuhan produksi harus disiapkan pada saat pra produksi, produser pun harus bisa menunjukan sikap dan tanggung jawab yang baik, keberhasilan suatu program bisa juga ditentukan dari pra produksi, dimana pra produksi merupakan hal yang sangat penting. Penulis sebagai produser terus memantau perkembangan konsep serta naskah yang dibuat oleh penulis naskah, apakah konsep tersebut bagus atau tidak untuk dijadikan sebuah karya, penulis selalu berkordinasi kepada departemen lain untuk menanyakan alat dan teknik apa yang akan digunakan pada saat produksi, sehingga hal ini dapat terus terjalin dengan baik antara produser dan departemen yang lainnya. Dalam pra produksi seluruh kru

(54)

23

diwajibkaan untuk bekerja sama dengan baik, untuk mempersiapkan secara matang sebelum produksi berlangsung, pada saat ini produser bekerja dengan ekstra agar persiapan yang akan digunakan pada saat produksi terpenuhi dengan baik.

Menurut Latief dan Utud (2017f:16) memaparkan bahwa: “Pada pra-produksi, produser melalui pencarian, pengembangan dan perumusan konsep, produser non drama dibantu kreativ (creative) atau penulis naskah, prosesnya, melalui sumbang saran (brainstorming) yang dapat memakan waktu berhari-hari, tetapi juga dapat hanya sekejap sudah menghasilkan ide terbaik”.

Dalam hal tersebut, tahapan ini produser harus bekerja sama dengan semua kru untuk mempersiapkan kebutuhan yang akan digunakan dalam produksi “XPLOERENESIA”, tugas penulis pada tahap pra produksi sebagai produser adalah :

1. Menyusun Tim Produksi.

Sebelum ide cerita dipilih masing masing anggota kelompok menentukan jobdesk yang sesuai keinginan dan kemampuan setiap anggota kelompok. Kemudian dari hasil kesepakatan bersama dan posisi tim sebagai berikut:

a. Produser : Muhammad Miftah Farid b. Pengarah Acara : Andre Rinaldi

c. Penulis Naskah : Bustomi Arifin d. Penata Kamera : Alam Tauhid e. Penata Artistik : Harris Fahmi Fauzan f. Penata Audio : Kevin Nuriana

(55)

24 g. Penyunting Gambar : Panji Bukhori

h. Penata Cahaya : Teguh Iman Mutaqqin

2. Memimpin Rapat Produksi

Setelah semua anggota tim mendapat jobdesk, selanjutnya tim membahas dan menentukan tema dan gagasan ide cerita sehingga didapatkan kematangan konsep, dengan adanya rapat produksi ini setiap anggota akan mengetahui hal-hal yang perlu disiapkan serta tanggung jawab masing-masing dalam produksi tersebut.

3. Menyusun Jadwal Produksi

Hal yang tidak boleh terlewatkan dalam sebuah produksi dalam sebuah mangemen adalah menyusun schedule atau jadwal kerja, karena dengan adanya penjadwal an dapat tercapainya efektifitas dan efesiensi produksi. Sehingga semua pihak yang terkait dapat mempersiapkan semua yang dibutuhkan untuk produksi.

4. Menyusun Anggaran Biaya

Penyusun anggaran biaya sangat diperlukan agar tim dapat mengetahui biaya yang akan diperlukan dalam proses pembuatan program “XPLORENESIA” tersebut. Dan biaya-biaya tersebut akan dijabarkan dari mulai proses praproduksi, Produksi,

(56)

25

sampai pasca produksi, Karena dalam produksi ini semua anggaran dilakukan oleh semua anggota kelompok.

5. Memilih Host

Dalam sebuah program magazine show diperlukan seorang host/pembawa acara, pemilihan host di pilih oleh seorang pengarah acara namun seorang produser juga memiliki andil yamng besar dalam pemilihan host, untuk mendapatkan talent yang sesuai dengan yang dibutuhkan dalam program “XPLORENESIA” ini penulis memilih talent yang sudah berpengalaman.

6. Membuat Surat Ikatan Kerja

Agar semua anggota kelompok memiliki kedisiplinan anggota kelompok sepakat membuat surat ikatan kerja dengan host, surat ini bertujuan agar host yang terlibat dalam program ini mematuhi semua perjanjian yang tercantum dalam surat selama proses produksi berlangsung.

(57)

26

Penulis sebagai produser mempunyai tugas utama dalam persiapan dan manajemen yang menjadi tanggung jawab penulis, termasuk dalam memfasilitasi seluruh persiapan produksi sampai pasca produksi

A. Kantor Produksi

Selama proses produksi dimulai dari pra, produksi, sampai pasca produksi kru berkumpul di Jln. Kaliabang Tengah Bekasi Utara supaya segala sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi dimulai dari perencanaan teknis, dan semua kebutuhan produksi dikumpulkan disana sehingga memudahkan pada saat produksi dimulai sampai dengan selesai.

B. Peralatan Shooting

Peralatan Shooting yang digunbakan dalam produksi “Xplorenesia” ini sebagian besar menyewa kepada salah satu jasa penyewaan alat, dan tim memilih alat-alat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pengambilan audio visual pada saat produksi.

C. Lokasi Shooting

Dalam pembuatan program, “XPLORENESIA “ lokasi yang digunakan adalah di daerah Padang Sumatera Barat, dikarenakan penulis dan tim ingin menelurusi tempat tempat yang ada di daerah Padang Sumatra Barat

Dengan demikian proses-proses yang dilakukan penulis sebagai produser wajib dijalankan sehingga proses produksi nanti berjalan dengan lancar, karena pada saat pra produksi seorang produser harus menyiapkan keperluan-keperluan untuk pengambilan gambar secara detail dan terperinci, pada tahap

(58)

27

pra produksi banyak tahap-tahap yang harus bekerja sama oleh departemen lain dan pihak-pihak yamg terkait.

3.1.2 Produksi

Pada saat produksi program “XPLORENESIA” produser mengawasi jalannya produksi sesuai dengan jadwal dan anggaran yang sudah di tetapkan, produser juga harus mengelola anggaran seefisein mungkin, tegas dan mengatur pengeluaran, tetapi tetap fleksibel dalam menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan shooting sesuai dengan tuntutan lapangan.

Menurut Latief dan Utud (2017:248) memaparkan bahwa:

“Dalam proses produksi dapat dilakukan dengan metode Adlib dan blocking, kedua metode ini digunakan dengan melihat karakter, format program atau melihat situasi dan kondisi pelaksanan produksi”.

Hal yang harus diperhatikan oleh seorang produser pada saat produksi berlangsung, yaitu:

a. Konsumsi

Konsumsi yang diberikan tepat pada waktunya dan diberikan sesua schedule yang sudah disepakati bersama dan tidak mengganggu jalannya produksi.

b. Transportasi dan Akomodasi

Ketepatan waktu sangat diperhatikan dalam pembuatan program “XPLORENESIA” demi menghindari keterlambatan akhirnya penulis bersama tim

(59)

28

untuk memilih naik pesawat pada saat berangkat ke padang kemudian memyewa mobil pada saat dipadang sebagai transportasi talent, crew, equipment.

c. Memeriksa schedule

Pada saat produksi berjalan tugas produser juga memeriksa jadwal yang sudah ada pada working schedule. Kemudian mengecek kembali apakah sesuai dengan yang ditentukan atau keluar dari target yang ditentukan.

d. Briefing prduksi dan evaluasi kerja produksi

Tim kami selalu melakukan evaluasi setiap selesai pengambilan gambar, selain itu untuk memahami cara kerja masing-masing wewenang dan batas kerjanya, cara ini dilakukan agar thap-tahap produksi terlaksana sesaui dengan mekanisme dan prosedur kerja yang diinginkan.

e. Mengontrol budgeting

Selama produksi berlangsung pengontrolan budget sangat penting karenia setiap uang yang dikeluarkan sangat dipertanggung jawabkan.

Dari pernyataan diatas yang dilakukan oleh seorang produser pada proses produksi atau shooting. Dimana produser memastikan jalannya produksi dengan mengontrol kedalam aspek apapun yang berhubungan dengan produksi, jika ada yang dibutuhkan dalam proses produksi maka produser yang bertanggung jawab, baik keperluan teknik, keuangan, maupun konsumsi dan mengontrol produksi sesuai naskah atau tidak hal yang harus diperhatikan. Selain mengontrol jalannya shooting hal yang dapat dilakukan dengan produser adalah dapat berkordinasi dengan seluruh kru, seperti alat-alat yang dibutuhkan untuk produksi, seperti kamera untuk pengambilan gambar, audio, lighting dan lain sebaginya, serta yang tidak luput dari bagian artistic sesuai

(60)

29

dengan konsep atau tidak, hal ini dilakukan agar proses shooting dapat sesuai naskah dan rancangan yang sudah buat.

3.1.3 Pasca Produksi

Pada tahap pasca produksi merupakan tahap terkahir dalam sebuah produksi. Dimana pada tahap ini seluruh pengambilan gambar, audio, maupun hal-hal yang dibutuhkan dalam proses produksi sudah selesai, pada tahap ini dilakukan proses

editing, segala sesuatu yang dilakukan pada saat pra produksi dan produksi akan

dievaluasi, evaluasi selama proses shooting hingga melakukan editing yang membuang waktu tidak sebentar sebab harus teliti dalam melakukan editing pada program ini.

Menurut Latief dan Utud (2017k:263)

“Pasca produksi (post-production) tahapan terakhir dari program siaran, pada tahap ini rekaman materi shooting (master shooting) yang didapatkan dari lokasi

(61)

30

Tahap pasca produksi merupakan tahap terakhir dalam sebuah pembuatan program , namun masih banyak hal yang harus dilakukan setelah produksi, kemudian akan melakukan evaluasi dari semua tahapan-tahapan pembuatan program in.

Pada tahap ini penulis mengambil kesimpulan bahwa pasca produksi merupakan hasil dari tahap pra produksi dan produksi yang akan segera disajikan hasilnya kepada penonton, penulis akan mengevaluasi lagi program yang akan dibuat, karena program “XPLORENESIA” menggunakan produksi taping, maka hasil pengambilan gambar akan dipilih-pilih dahulu dalam proses editing.

Dan tahap ini, penulis sebagai produser bertugas mengontrol jalannya editing agar konsepnya sesuai dengan desain produksi yang telah dibuat serta melihat naskah

dan voice over, setelah di lihat semua komponen-komponen dalam pembuatan program

ini penulis melakukan finishing editing setelah itu direview kembali apakah programnya sudah layak untuk ditonton atau belum, penulis dan tim berharap pprogram “XPLORENESIA” bisa menjadi tontonan yang baik untuk penonton.

(62)

31 3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Produser

Menjadi seorang produser bukan hanya memiliki banyak modal untuk memproduksi suatu tanyangan tetapi menjadi seoran produsduser juga harus memiliki sikap kepemimpinan dan tanggung jawab dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

Menurut Suprapto (2013:54) “peran dan tanggung jawab produser”, adalah : 1. Menciptakan atau mengembangkan ide untuk produksi acara televisi.

2. Membuat desain produksi. 3. Menentukan tim kreatif.

4. Menentukan satuan kerja produksi.

5. Bersama dengan pengarah acara menentukan dan memilih pengisi acara. 6. Menyusun anggaran biaya produksi.

7. Melakukan koordinasi promosi dan publikasi. 8. Melakukan evaluasi terrhadap acara yang di tangani.

Dari penjelasan di atas penulis sebagai produser menarik kesimpulan bahwa banyak tanggung jawab yang dilakukan oleh seorang produser dari pra sampai pasca produksi .

Selain itu dari beberapa poin yang sudah dijabarkan diatas mengenai peran dan tanggung jawab produser. Penulis dapat menyimpulkan bahwa peran dan tanggung jawab produser sangatlah berperan besar dan penting didalam pembuatan suatu program dari pra hingga pasca produksi.

(63)

32

3.1.5 Proses Penciptaan Karya

Penulis Menjelaskan proses penciptaan karya terdiri dari: A. Konsep Kreatif

Dalam pembuatan karya tugas akhir produksi studio televisi non drama ini penulis meciptakan sebuah karya televisi yang bergenre non drama dalam format acara

magazine show. Penulis juga menyediakan tayangan yang menari di acara ini, agar

penonton tidak bosan menontonnya penulis memberikan tayangan yang menarik disetiap segmennya. Penulis menayangkan empat segment yang menarik yang dipandu oleh dua orang Host .

B. Konsep Produksi

selama jalannya proses produksi penulis mengontrol jalannya produksi dari awal perizinan, kedatangan di tempat produksi, dan mmulai proses pengambilan gambar , mengontrol jadwal yang sudah ditetapkan dan mengkoorfinasikan setiap hal yang terjadi dilapangan dengan tim.

C. Konsep Teknis

Bersama pengarah acara dan penata kamera, penulis berdikusi mulai dari pemilihan kamera, lampu dan alat pendukung lainnya yang digunakan, konsep teknis keseluruhan penulis di antaranya menggunakan 2 buah kamera, 1 buah clip on , untuk pencahayaan penulis menggunakan lampu LED, sedangkan untuk tata aartistik penulis menyediakan yang perlu digunakan ditempat lokasi seperti kostum casual, background putih dan lain lain.

(64)

33 3.1.6 Kendala Produksi dan Solusinya

1. Kendala pada saat produksi di Padang Sumatera Barat dikarenakan lokasi shooting sebagian besar di outdoor sering terjadi ketidakrapihan pada audio, maka solusinya penulis dan tim memutuskan untuk menggunakan alat yang lebih bagus dan menunggu beberapa waktu pada saat lokasi sepi dan kondusif.

2. Kendala pada saat produksi kedua di studio di bagian belakang studio terdapat kaca yang besar untuk menghindari pantulan cahaya pada saat pengambilan gambar berlangsung , maka solusinya penulis dan tim memutuskan untuk menggunkan background putih supaya tidak terjadi kebocoran gambar.

3. Kendala yang terakhir pada saat produksi sedikit keterlambatan waktu shooting dari waktu yang ditentukan, karena estimasi waktu lokasi yang dituju tidak sesusai dengan yang dijadwalkan perjalanan cukup jauh dan menyita waktu yang cukup banyak, maka solusinya tim mencari jalan pintas untuk sampai ke lokasi sesuai dengan schedule.

(65)

34 3.1.7 Lembar Kerja Produser

Konsep Program

Program non drama magazine show “XPORENESIA” merupakan program televisi yang menayangkan tentang keindahan dan keunikan alam Indonesia, program dengan durasi kurang lebih 24 menit ini dikemas semenarik mungkin menyesuaikan pasaran pada saat ini, dengan maksud program ini akan diterima di hati dan mata penonton. Dengan konsep yang mengangkat tentang keindahan dan keunikan alam Indonesia merupakan konsep yang jarang dikalangan mahasiswa dikarenakan tempat yang penulis dan tim kunjungi tempat yang jarang orang ketahui, maka dari itu penulis dan tim sepakat untuk mengangkat tema tersebut pada program ini, penulis juga melihat begitu banyak peminat tentang program-program yang berhubungan dengan keindangan dan keuinkan alam. Penulis berharap konsep program yang dibuat dapat mewakili untuk penonton pecinta dan keunikan alam , dan konsep ini menginspirasi penonton ketika melihat tayangan ini yang telah dibuat.

(66)

35 3.1.7.2 Shooting Schedule

Tabel III.1 SHOOTING SCHEDULE

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA

INFORMATIKA

Production Company: BSI Produser :Muhammad Miftah Farid Judul : XPLORENESIA Pemgarah acara : Andre Rinaldi

Durasi : 24 Menit

Jumat, 17 Mei 2018

NO. HARI & WAKTU WAKTU KEGIATAN

PELAKSANAAN

1. Jumat, 17 Mei 2018 13.30-14.00 Memeriksa Perlengkapan Alat dan Berangkat 14.30-15.00 Tiba di Lokasi 15.00-15.30 Setting Alatan 15.30-16.00 Pengambilan Gambar

dan Stock Shoot 16.30-18.00 Selesai produksi

Gambar

Tabel III.1 SHOOTING SCHEDULE
Tabel III.3 BREAKDOWN UDGETING
Gambar dan Stock
gambar dan stock  Shoot
+7

Referensi

Dokumen terkait