• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM TRANSAKSI JUAL BELI KOMPUTER RAKITAN MENURUT UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi Di Bintan Risky Computer Surabaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERLINDUNGAN HUKUM TRANSAKSI JUAL BELI KOMPUTER RAKITAN MENURUT UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi Di Bintan Risky Computer Surabaya)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN HUKUM TRANSAKSI JUAL BELI KOMPUTER RAKITAN

MENURUT UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

(Studi Di Bintan Risky Comput er Surabaya)

Erie Hariyanto

Jurusan Syari’ ah STAIN Pamekasan E-mail: erie.mh@gmail. com

Abst r act

In t he comput er t r ade i s known t wo t er ms of t he comput er t ype namel y Br anded comput er , whi ch i s usual l y sol d i n a wel l packet , assembl ed by t he pr oducer (company) and t he second one i s assembl y comput er t hat nowadays domi nat es mor e t han 60 % of comput er mar ket shar e i n Indonesi a in whi ch t he t r ade t r ansact i on makes many obst acl es whi ch need t he sol ut i on and l aw pr ot ect ion f or t hose i nvol ved i n t he t r ade t r ansact ion of assembl y comput er . By being pr evai l ed t he l aw of number 8, 1999 about consumer pr ot ect ion, i t i s wonder ed whet her i t has gi ven t he l aw pr ot ect i on f or t hose who ar e i nvolved especi al l y t he consumer s. It can be devi ded i nt o t hr ee st ages, t hey ar e pr el i minar y t r ansact ion or t he bar gai n of assembl y comput er t hr ough adver t i sement , t he t r ansact ion or agr eement of t he assembl y comput er t r ade and t he l ast i s t he t r ansact ion of sal e af t er ser vi ce t hat al so concer ns wi t h t he guar ant ee. The f or m of l awsui t sol ut i on i s commonl y done by t he f ami l i al r el at hi onshi p bet ween t he consumer and t he sel l er . It i s t he best and ef f ect i ve sol ut ion, al t hough t he l aw of t he consumer pr ot ect i on al so gives t he pl ace t o compl ai n t heir cases t hr ough t he consumer l awsui t af f ai r s.

Key wor ds: l aw pr ot ect ion, t r ade t r ansact ion, assembl y comput er

Abst rak

Dalam perdagangan komput er dikenal dua ist ilah mengenai j enis komput er yait u Komput er Branded dimana biasanya dij ual dalam sat u unit komput er ut uh (wel l Packet) yang dirakit oleh produsen (pabr i k) dan j enis kedua komput er rakit an dimana sekarang menguasai lebih dari 60 % pangsa pasar komput er di Indonesia dimana t raksaksi j ual belinya menimbulkan banyak hambat an yang mana dit unt ut pemecahan dan perlindungan hukum bagi para pihak yang t erlibat dalam t ransaksi j ual beli komput er rakit an t ersebut . Dengan diberlakukannya Undang-undang No. 8 Tahun 1999 t ent ang perlindungan konsumen apakah sudah memberikan perlindungan hukum bagi para pihak ut amanya konsumen dimana secara garis besar dapat dibagi dalam t iga t ahap yait u t ahap Pra t ransaksi at au penawaran komput er rakit an melalui iklan, t ahap t ransaksi at au perj anj ian j ual beli komput er rakit an dan yang t erakhir t ahap pasca t ransaksi (sale af t er ser vi ce) yang menyangkut j uga t ent ang j aminan garansi. Pada umumnya bent uk penyelesaikan sengket a dilakukan secara kekeluargaan ant ara pembeli (konsumen) dengan penj ual (pihak t oko) hal ini paling t epat dan ef ekt if , walaupun Undang-Undang Tent ang Perlindungan Konsumen j uga memberikan saluran unt uk mengadukan kasusnya melalui Badan Penyelesaian Sengket a Konsumen.

Kat a kunci: perlindungan hukum, t ransaksi j ual beli, komput er rakit an

Pendahuluan

Dewasa ini t idak ada kegiat an manusia modern yang lepas dari t eknologi komput er yang dapat membant u dalam menyelesaikan t ugas-t ugasnya secara cepat dan ef isien. Dalam

Tul isan ini merupakan art ikel dar i hasil penel it ian i nvi

dual (t esis) penul is pada Program Pascasar j ana Univer -sit as Isl am Mal ang t ahun 2006

(2)

lebih dikenal dengan kegiat an perdagangan elekt ronik (E-Commer ce).

Perkembangan komput er t idak lepas pe-ngert ian dari komput er yang diberikan oleh pa-ra pakar, diant apa-ranya adalah pendapat Robert H. Blissmer yang menekankan pengert ian kom-put er berdasarkan f ungsi umum dari komkom-put er. Menurut beliau, dalam bukunya Comput er Annual, pengert ian komput er yait u “ suat u alat yang mampu melakukan t ugas sepert i meneri-ma, memproses input t adi sesuai dengan prog-ramnya, dan menyimpan perint ah-perint ah dan hasil dari pengolahan, menyediakan out put dalam bent uk inf ormasi”. Menurut Donald H. Sanders, pengert ian dari komput er adalah “ sis-t em eleksis-t ronik unsis-t uk memanipulasi dasis-t a yang cepat dan t epat sert a dirancang dan diorgani-sasi supaya ot omat is menerima dan menyimpan dat a input , memprosesnya dan menghasilkan

out put dibawah pengawasan suat u langkah-langkah inst ruksi-inst ruksi program yang t ersim-pan di memori (st or age pr ogr am)”1.

Ada dua ist ilah dalam perdagangan kom-put er mengenai j enis komkom-put er yait u komkom-put er branded (merk t erkenal) dan komput er rakit an (komput er lokal) dimana keduanya memiliki perbedaan dalam sist em perdagangannya, per-j anper-j ian per-j ual beli dan aspek perlindungan hu-kumnya, ut amanya perlindungan bagi konsumen t erhadap komput er yang dibelinya. Komput er branded (merk t erkenal) lebih t erj amin, khu-susnya dalam hal spesif ikasi hardwarenya ka-rena sebelum dirangkai sebuah komput er harus melalui berbagai macam uj i t es, sehingga kon-sumen membeli produk dalam sat u unit kompu-t er yang ukompu-t uh (wel l packet) yang sudah t erj a-min kualit asnya. Pihak produsen komput er

br anded memberi layanan purna j ual yang baik, dengan memberi j aminan garansi ant ara sat u sampai t iga t ahun sert a pet unj uk pemakaian yang sudah disert akan bersama komput er t er-sebut . Produsen komput er Branded t idak perlu

1 Erie Hari yant o, “ Probl emat ika dan Perl indungan Hukum

e-Commerce di Indonesi a” , Jur nal al -i hkam Vol . 4 No. 2 Desember 2009, Jurusan Syar i’ ah STAIN Pamekasan, hl m, 294, ; bandingkan dengan Pur ba, Onno W dan Aang Ari d Wahyudi, “ Mengenal e-commer ce” , (Jakart a: El ex Medi a Komput i ndo, 2000), hl m 12,

diragukan misalnya Compaq, vendor memberi-kan f asilit as ask compaq dalam websi t e-nya. Begit u pula vendor Zyrex membuat t echni cal ser vi ce cent er dibeberapa t empat yang dapat digunakan oleh konsumennya. Konsekuensi dari hal it u adalah harga produk dari komput er

br anded t erpaut j auh dari komput er rakit an. Jenis komput er yang kedua dalam dunia perdagangan komput er dikenal dengan kompu-t er rakikompu-t an, sering disebukompu-t kompukompu-t er lokal akompu-t au generik adalah komput er dimana komponen dan aksesoris dari komput er dirakit oleh pihak penj ual sendiri art inya suat u komput er dirakit sesuai dengan komponen yang ada dipasaran saat komput er it u dirakit art inya t idak melalui proses penguj ian (bur ni ng t est) sehingga j amin-an kualit as produk it u kuramin-ang. Selain it u t idak ada j aminan purna j ual karena t idak menut up kemungkinan sebuah t oko komput er rakit an se-cara t idak t erduga beralih haluan menj ual pon-sel at au sudah gulung t ikar (t okonya sudah t u-t up). Hambau-t an lain yang sering muncul dalam perdagangan komput er rakit an kadangkala pi-hak penj ual mengelabuhi pembeli dengan me-manf aat kan ket idakt ahuan pembeli (konsumen) berkenaan dengan komput er rakit an yang akan dibeli sepert i memasangkan komponen kompu-t er kompu-t idak sesuai dengan yang diperj anj ikan akompu-t au penj ual memasangkan barang bekas dalam komput er rakit an t anpa memberit ahukan kepa-da konsumen unt uk sekekepa-dar memperoleh keun-t ungan.

(3)

kom-put er di Indonesia.2 Hal ini mungkin dipenga-ruhi oleh kemampuan ekonomi dari masya-rakat Indonesia yang masih rendah namun di-t undi-t udi-t kebudi-t uhan undi-t uk mempunyai sebuah komput er unt uk menunj ang akt if it asnya. Se-hingga komput er rakit an menj adi pilihan ut a-manya.

Besarnya j umlah penj ualan komput er ra-kit an dan besarnya pot ensi unt uk t erj adi kasus-kasus yang merugikan ut amanya konsumen ma-ka diperluma-kan adanya perlindungan hukum bagi konsumen, sesuai dengan pasal 27 Ayat (1) Un-dang-undang Dasar 1945 menyat akan, ” Bahwa segala warga negara Indonesia bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerint ahan it u dengan t idak ada kecualinya” . Pasal t erse-but pada dasarnya memberikan landasan kons-t ikons-t usional bagi perlindungan konsumen di Indo-nesia karena dalam ket ent uan it u secara j elas dinyat akan bahwa kedudukan hukum semua warga negara adalah sama (equal i t y bef or e t he l aw). Begit u j uga kedudukan hukum konsumen, t idak boleh lebih rendah dari pada produsen at au pemasar produk produsen. Para pihak memiliki hak-hak yang seimbang sat u sama lainnya yang dij amin oleh Undang-undang.

Penerapan perat uran hukum perlindungan konsumen seringkali meref leksikan ket idakse-imbangan kekuat an ant ara pelaku usaha dan konsumen dianggap pihak lebih lemah dalam t ransaksi sehingga at uran-at uran sert a regulasi khusus dikeluarkan unt uk melindungi kepent i-ngan konsumen.3 Dilihat dari kaca mat a produ-sen, konsumen adalah obyek dari suat u st rat egi pemasaran at au t arget dari pasar produsen at au sering disebut sebagai pangsa pasar se-hingga banyak usaha yang dilakukan oleh para produsen at au penj ual mempromosikan barang yang di j ualnya dengan berbagai macam cara walaupun kadangkala menyesat kan pembeli (konsumen). Sebaliknya kalau dilihat dari sudut

2

“ Serba Super di PC Br anded” , Maj al ah Komput er Akt i f , Edisi 30 Januar i No. 20, 2005,

3 Abdul Haki m Barkat ul l ah, “ Bent uk Perl i ndungan Hukum

Bagi Konsumen dal am Penyel esai an Sengket a Tr ansaksi El ekt ronik Int ernasional menur ut UU No. 11 Tahun 2008” , Jur nal Hukum Bi sni s, Vol . 29 No. 1, Tahun 2010, hl m 58, ; Bandingkan dengan Yun Zhao, “Di sput e Resol ut i on i n El ekt r oni c Commer ce” (Leiden/ Bost on: Mar t i nus Ni j hof f Publ i sher, 2005), hl m 118,

pandang yuridis maka konsumen merupakan subyek hukum yang mempunyai hak dan kewa-j iban hukum, dalam hal ini pemerint ah mem-perhat ikan dengan lahirnya Undang-undang No. 8 t ahun 1999 t ent ang perlindungan konsumen yang aspirat if melindungi kepent ingan dan hak dari konsumen yang cendrung dikesampingkan oleh pelaku usaha at au penj ual, disamping j uga pelaku usaha dilindungi dari pembeli (konsu-men) yang t idak mempunyai it ikad baik dalam bert ransaksi.

Permasalahan

Berdasarkan lat ar belakang t ersebut di-at as, penulis t ert arik unt uk membahas dua hal.

Per t ama mengenai perlindungan hukum dalam t ransaksi j ual beli komput er rakit an berdasar-kan Undang-undang No. 8 t ahun 1999 Tent ang Perlindungan Konsumen; dan kedua, f akt or penghambat dan upaya penyelesaiannya dalam t ransaksi j ual beli komput er rakit an.

Met ode Penelitian

Penelit ian ini menggunakan pendekat an kualit at if sebagai sebuah t radisi dalam ilmu pe-nget ahuan sosial yang secara f undament al ber-gant ung kepada pengamat an manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang t ersebut dalam bahasanya dan per-ist ilahannya. Pendekat an kualit at if dalam pe-nelit ian ini diarahkan pada pendekat an sosiolo-gis yait u langsung mengamat i l aw in act i on, dalam hal ini penulis menganalisa per-undang-undangan ant ara lain: Kit ab Undang-undang Hu-kum Perdat a buku III Tent ang Perikat an dan Undang-undang No. 8 Tahun 1999 Tent ang Per-lindungan Konsumen. Dari hasil penelit ian nan-t inya diharapkan dapanan-t memberikan model per-lindungan hukum bagi para pihak dalam kait an dengan t ransaksi j ual beli komput er rakit an.

(4)

Risky Comput er Surabaya, delapan orang Pem-beli komput er di Bint an Risky Comput er Sura-baya, seorang Pengurus di Badan Penyelesaian Sengket a Konsumen (BPSK) Surabaya, seorang Pengurus di Yayasan Lembaga Konsumen Sura-baya (YLKS), dan seorang Pengurus di Assosiasi Pedagang Komput er (APKOM) Jawa Timur. Dat a sekunder berupa dat a yang diperoleh penulis dengan mempelaj ari dan menganalisa dat a t er-t ulis yang er-t erdapaer-t dalam peraer-t uran perun-dang-undangan, buku-buku, surat kabar yang berhubungan dengan masalah yang dit elit i.

Analisis dat a melewat i suat u proses yang dimulai saat pengumpulan dat a dilakukan seca-ra int ensif dan hendaknya segeseca-ra dit af sirkan dan diorganisasikan ke dalam suat u kat egori agar unt uk membuat uraian dasar mengenai da-t a ida-t u baik dada-t a hasil wawancara, observasi dan dokument asi. Analisis dat a t ersebut dapat dila-kukan pada saat pengumpulan dat a secara t er-sendiri dan pengumpulan dat a secara keselu-ruhan. Unt uk menganalisis perlindungan dan hambat an dalam t ransaksi j ual beli komput er rakit an menurut Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tent ang Perlindungan Konsu-men

Pembahasan

Perlindungan Hukum dan Penyelesaian Seng-ket a Konsumen

Set iap konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bert ugas menyelesaikan sengket a ant ara konsu-men dan pelaku usaha at au melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum. Pe-nyelesaian sengket a konsumen dapat dit empuh melalui pengadilan at au di luar pengadilan dasarkan pilihan sukarela para pihak yang ber-sengket a (Pasal 45 ayat (1) dan ayat (2)). Buda-ya hukum masBuda-yarakat t ermasuk f akt or Buda-yang mempengaruhi art i pent ing penyelesaian seng-ket a di luar Pengadilan4

4 Kurni awan, “ Per masal ahan dan Kendal a Penyel esaian

Sengket a Konsumen mel al ui Badan Penyel esaian Seng-ket a Konsumen (BPSK)” , Jur nal Di nami ka Hukum, Vol 12 No. 1, Tahun 2012, hl m. 164, ; Bandingkan dengan Syahr izal Abbas, “ Medi asi Probl em Sol ving Hukum Syari ah, Adat dan Nasional ” , Jur nal Hukum dan Syar i ah Vol . 1 No. 1, 2010. hl m1,

Penyelesaian sengket a konsumen t idak menut up kemungkinan penyelesaian damai oleh para pihak yang bersengket a. Pada set iap t ahap diusahakan unt uk menggunakan penyelesaian damai oleh kedua belah pihak yang bersengke-t a. Penyelesaian secara damai adalah penyele-saian yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang bersengket a (pelaku usaha dan konsumen) t anpa melalui pengadilan at au badan penyele-saian sengket a konsumen dan t idak bert ent a-ngan dea-ngan undang-undang ini (Penj elasan Pa-sal 45 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 8 Tahun 1999).

Berdasar Pasal 49 UU No. 8 Tahun 1999 ada Badan Penyelesaian Konsumen (BPSK) di daerah kabupat en at au kot amadya unt uk pe-nyelesaian sengket a konsumen di luar pengadil-an. Dengan meruj uk pada Pasal 49 ayat (1) dan Pasal 54 ayat (1) UU No. 8 Tahun 1999 j o Pasal 2 SK Menperindag Nomor 350/ MPP/ Kep/ 12/ 2001 f ungsi ut ama BPSK yait u: sebagai inst ru-men hukum penyelesaian konsru-men di luar peng-adilan sedangkan t ugas BPSK pada Pasal 52 but ir e. but ir f , but ir g, but ir h, but ir h, but ir I, but ir j , but ir k, but ir l dan buit r m UUPK se-benarnya t elah t erserap dalam f ungsi ut ama BPSK t ersebut . Tugas BPSK memberikan konsul-t asi perlindungan konsumen (Pasal 52 bukonsul-t ir b UUPK) dapat dipandang sebagai upaya sosialisa-si Undang-Undang Perlindungan Konsumen, baik t erhadap konsumen maupun pelaku usaha.5 Da-lam hal konsult asi diberikan, j ika permohonan sengket a konsumen (PSK) sudah t erdaf t ar di Sekret ariat BPSK, maka konsult asi yang diberi-kan t ent u dalam rangka penyelesaian sengket a konsumen, baik dengan cara konsiliasi, mediasi maupun arbit rase.

BPSK memiliki t ugas melakukan penga-wasan t erhadap pencant uman klausula baku (Pasal 52 but ir c UUPK t idaklah selalu t erkait dengan adanya sengket a konsumen. Dalam hal ini, BPSK diharapkan bersikap proakt if mene-gakkan norma-norma pencant uman klausula baku yang diamanat kan Pasal 18 UUPK, baik de-ngan cara-cara per suasi ve maupun r epr esi f

5 Yusuf Shof ie, “ Penyel esai an Sengket an Konsumen

(5)

t uk menguj i kepat uhan pelaku usaha t erhadap norma-norma t ersebut . Adanya bent uk kont rak baku t uj uannya unt uk menst abilkan hubungan ekst ernal pasar dengan pelanggan6

Penyelesaian sengket a konsumen dilaku-kan dengan 3 (t iga) cara. Per t ama, cara konsili-asi dit empuh at as inisiat if salah sat u pihak at au para pihak, sedangkan Maj elis BPSK bersikap pasif , Maj elis BPSK bert ugas sebagai peme-rant ara ant ara para pihak yang bersengket a.

Kedua mediasi, dit empuh at as inisiat if salah sa-t u pihak asa-t au para pihak. Bedanya dengan yang pert ama, pada mediasi Maj elis BPSK bersikap akt if sebagai pemerant ara dan penasehat . Ke-t i ga arbrit ase, para pihak menyerahkan sepe-nuhnya kepada Maj elis BPSK unt uk memut uskan dan menyelesaikan sengket a konsumen yang t erj adi.7

Arbit rase merupakan suat u met ode pe-nyelesaian sengket a dalam masalah-masalah perdat a (ci vi l mat t er s) yang dapat diset uj ui oleh kedua belah pihak, yang dapat mengikat

(bi ndi ng) dan dapat dilaksanakan/ dit egakkan. Para pihak diwaj ibkan unt uk pergi ke arbit rase at as suat u maslah t ert ent u sebagai bagian dari suat u perj anj ian t ent ang prosedur penyelesaian sengket a (di sput e r esol ut ion pr ocedur es) yang t elah disepakat i para pihak t erdahulu.8 Se-belum para pihak t erlibat dalam proses, hasil keput usan arbit rase (t he st at us of t he out come of ar bi t r at i on) harus diset uj ui para pihak t er-sebut .9

Ket iga cara penyelesaian sengket a t erse-but dilakukan at as dasar pilihan dan perset

6 R. M. Panggabean “ Keabsahan Perj anj ian dengan Kl ausul

Baku” , Jur nal Hukum, No. 4 Vol . 17, Okt ober 2012, hl m. 651,

7 Yusuf Shof ie, “ Sengket an Konsumen Menurut UUPK

hl m. 22-25 baca j uga Kur ni awan dan Abdul Wahab, Ti nj auan Yur idis Terhadap Prosedur Penyel esai an Sengket a Konsumen Mel al ui BPSK di Indonesi a” Jur nal Hukum Jat i sw ar a, Fakul t as Hukum Universit as Mat aram, Vol 23, No. 2, Jul i 2008, hl m. 54,

8

Shahrul l ah “ Modern Ar bit r at ion Legi sl at ion: A Comparosion Bet ween Aust ral ia and Indonesi a Law ” , Mi mbar Hukum, Vol 24 No. 2, Juni 2012, hl m. 200,

9 Suyud Margono, “ Perl embagaan Al t ernat i f Disput e

Resol ut ion (ADR) : dal am Prospek dan Pel aksanaannya di ndonesia” , (Bandung : PT Ci t r a Adi t ya Bakt i, 2001), hl m. 22, ; Baca Juga Adi Sul ist iyono “ Musyawar ah Unt uk Penyel esai an Sengket a Win-Win sol ut ion dal am Perspekt i f Hukum” , Jur nal Hukum Bi sni s, Vol . 25 No. 1, Tahun 2006, hl m. 72,

j uan para pihak dan bukan proses penyelesaian sengket a secara berj enj ang. Inst rumen hukum lain dapat dit empuh konsumen t anpa t erlebih dahulu melalui inst rumen hukum BPSK, ke de-pan ket iga cara penyelesaian sengket a t erse-but , dapat berdaya guna (ef isien) dan berhasil guna (ef ekt if ). Penyelesaian sengket a melalui BPSK yang t ugas dan wewenangnya ant ara lain meliput i pelaksanaan penanganan dan penyele-saian sengket a konsumen melalui mediasi, arbrit ase at au konsiliasi, yang selain media pe-nyelesaian sengket a j uga dapat menj at uhkan sanksi admnist rat if bagi pelaku usaha yang me-langgar larangan t ert ent u yang dikenakan bagi pelaku usaha. 10

Kecenderungan budaya di Indonesia unt uk berkrompomi bila t imbul perselisihan pribadi t et ap kuat dan sama sekali t idak t erbat as pada orang-orang desa saj a. Membawa perselisihan ke pihak luar berart i menarik perhat ian pihak lain. pengadilan memiliki ket erbat asan unt uk menget ahui semua hubungan yang dipert aruh-kan dalam perselisihan lokal, dan pengadilan mungkin menerapkan pat okan-pat okan yang t i-dak dikenal dalam adat kebiasaan. Pengaruh polit ik dari luar dapat memperlemah kemampu-an masyarakat unt uk mengat asi perselisihan mereka.11

Menurut Eman Raj agukguk, budaya hu-kum masyarakat t ermasuk f akt or yang mempe-ngaruhi art i pent ing penyelesaian sengket a bis-nis diluar pengadilan. Budaya t radisional yang menekankan kepada komunit as, kekerabat an, harmoni, pr imus int er par es t elah mendorong penyelesaian sengket a diluar pengadilan yang f ormal. Demikian budaya yang menekannkan kepada ef isiensi dan ef ekt if it as sama kuat nya mendorong penyelesaian sengket a bisnis t apa melalui pengadilan.12

10

Abdul Haki m Barkat ul l ah, “ Urgensi Perl i ndungan Konsumen Dal am t ransaksi di E-Commerce” , Jur nal Hukum, Fakul t as Hukum Universit as Isl am Indonesi a, Vol . 3 No. 3 2007, hl m 260,

11 Yusuf Shof ie op. ci t, hl m. 22

12 Erman Raj agukguk, “ Budaya Hukum dan Penyel esaian

(6)

Konsiliasi yang lazim dilakukan di seluruh Indonesia merupakan sif at budaya hukum Indo-nesia. di Indonesia sesudah merdeka, konsiliasi dan arbit rase sangat lazim di lingkungan peda-gang. Pengadilan pemerint ah sering dihindari dengan berbagai alasan, yait u ef isiensi, keman-f aat an dan kepercayaan; pelarian ke prosedur t ersembunyi yang t idak resmi dalam perekono-mian; dan prosedur peradilan menj erakan para pengusaha, di ant aranya prosesnya berliku-liku, ket idakcakapan hakim, dan biaya t idak resmi pengadilan.

Konsiliasi (penyelesaian perselisihan seca-ra kekeluargaan) dan kompromi (penyelesaian perselisihan melalui j alan t engah) cenderung lebih dit ekankan pada sat uan masyarakat yang kecil-kecil yang di dalamnya hubungan t at ap muka lebih menonoj ol. Sebaliknya, hubungan yang t idak akrab menj adikan keput usan pihak ket iga dengan st at us resmi lebih t et ap. Seorang konsiliat or semest inya bersikap at au berbuat : meredakan gej olak amarah dan membawa pi-hak-pihak unt uk t erus mengadakan perunding-an; memperkecil makna perselisihan dan mem-perbesar art i hubungan-hubungan pribadi, sert a menekankan art i kepent ingan bersama; dan mengupayakan kesepakat an para pihak bahwa t idak ada sat u pihakpun yang benar dan me-nang, walaupun secara pribadi mungkin diang-gap ada, kedua-keduanya salah karena bert eng-kar dan t elah kembali rukun sat u sama lain. Un-t uk iUn-t u perlu diselenggarakan upacara unUn-t uk mengukuhkan penyelesaian damainya dan membersihkan suasana yang keruh.13

Penerapan Perlindungan Hukum menurut UU No. 8 Tahun 1999

Predikat konsumen diperoleh sebagai konsekuensi mengkonsumsi barang dan at au j asa melalui suat u t ransaksi konsumen, perlu diket ahui bahwa t ransaksi konsumen adalah t ransaksi yang dilakukan oleh konsumen ant ara dengan pembeli dimana barang t ersebut dibeli dengan t uj uan unt uk dikonsumsi sendiri dan t idak t uj uan unt uk dij ual kembali sehingga t er-j adi suat u peralihan barang at au er-j asa, t ermasuk

13

Ibi d. , hl m. 159-160,

di dalamnya peralihan kenikmat an dalam meng-gunakannya dari penj ual (pelaku usaha) ke pembeli (konsumen).14

Selain t ransaksi konsumen, dikenal j uga t ransaksi komersial, yang biasanya dilakukan oleh produsen sebagai principal dengan peda-gang perant ara. Pihak yang disebut t erakhir ini yang menj embat ani ant ara produsen dan konsu-men akhir (ul t i mat e consumer). It ulah sebab-nya, para pedagang perant ara disebut j uga de-ngan konsumen ant ara (i nt er medi at e consu-mer) dimana UU No. 8 Tahun 1999 t idak meng-kat egorikan “ konsumen ant ara“ ini sebagai konsumen yang dilindungi oleh Undang-undang.

Konsumen ant ara (i nt er medi at e consu-mer) dapat berupa dist ribut or at au agen. Ke-dua ist ilah ini memiliki sej umlah perbedaan. Dist ribut or bert indak at as namanya, sement ara agen melakukan t ransaksi at as nama principal-nya. Dengan demikian, dalam pelunasan harga barang at au j asa, pembeli dapat saj a t idak membayar melalui perant araan agen t api lang-sung kepada pihak principal. Hal ini t idak t erj adi pada dist ribut or karena produk yang di-perj ual belikan menj adi miliknya. Karakt erist ik yang berbeda ini t ent u mempengaruhi konst i-t usi hukum dalam i-t ransaksi konsumen diani-t ara para pihak t erkait .

Sist em perdagangan komput er rakit an yang banyak t erj adi adalah hubungan dengan sist em dist ribut or art inya penj ual (pihak t oko) dan dealer ut ama (mast er deal er) t idak ada hu-bungan secara keagenan, sehingga barang yang dipunyainya adalah milik pedagang it u sendiri, dan konsumen hanya mempunyai hubungan j ual beli dengan pihak penj ual, art inya segala kelu-han konsumen akan mendapat t anggapan dan pelayanan secara langsung dari penj ual kompu-t er rakikompu-t an bersangkukompu-t an15

Transaksi konsumen merupakan suat u pe-rikat an, yang t erut ama bersangkut paut dengan perikat an keperdat aan. Dalam kacamat a hukum

14 Wiwik Prat iwi, “ Kesei mbangan Hak dan Kew aj i ban

Ant ara Produsen dan Konsumen” , Jur nal Il mi ah Inkoma, Vol . 18 No. 1, Februari 2007. Hl m 15,

15 Wawacar a dengan Direkt ur BRC Surabaya t anggal 18

(7)

perdat a, perikat an t ransaksi konsumen it u t idak sert a mert a t erj adi begit u saj a, ada suat u ke-giat an yang mendahuluinya. Perikat an konsu-men merupakan pelaksanaan dari perikat an se-belumnya yang dapat disebut pra t ransaksi kon-sumen. Set elah t ransaksi konsumen dilaksana-kan, masih ada perikat an lain yang harus dipe-nuhi oleh kedua belah pihak, yang dapat dise-but pasca t ransaksi konsumen. Begit u pula yang t erj adi dalam prakt ek perdagangan komput er rakit an suat u perj anj ian t idak t erj adi sert a mert a dan berakhir dengan sendirinya, namun melalui beberapa t ahap yang mana t ahap yang sat u mempunyai ket erkait an dengan t ahap yang lain yang dapat dij abarkan menj adi t iga t ahap yait u t ahap pra t ransaksi komput er rakit an me-lalui iklan, t ahap t ransaksi at au perj anj ian j ual beli komput er rakit an dan yang t erakhir t ahap pasca t ransaksi komput er rakit an (af t er sal es ser vi ce).

Tahap Pra Transaksi at au Penawaran Kompu-t er RakiKompu-t an Melalui Iklan

Tahap pra t ransaksi konsumen biasanya dit andai oleh penawaran dari penj ual kepada calon pembelinya, lklan sampai saat ini masih bisa dikat egorikan sebagai sarana bisnis dari para pemasar yang dipersepsikan masih ampuh unt uk meningkat kan pemasaran sebuah pro-duk.16 Dalam perdagangan komput er rakit an penawaran lazimnya dilakukan melalui media massa at au bent uk brosur yang dit empel di-depan t oko yang dikemas secara menarik de-ngan penawaran harga yang murah sehingga pembeli (konsumen) t ert arik dengan it u. Kema-san penawaran demikian disebut dengan iklan. Berkenaan dengan iklan ini, UU No. 8 Tahun 1999 memberikan perlindungan hukum sebagai mana dij elaskan dalam Pasal 10 sampai 17.

Berdasarkan Pasal 10, Pelaku usaha da-lam penawaran barang dan/ at au j asa yang di t uj ukan unt uk di perdagangkan di larang mena-warkan, mempromosikan, mengiklankan at au membuat pernyat aan yang t idak benar

16 Fransi sca Mul yono, “ Inf ormasi Produk Dal am Ikl an dan

Perl indungan Konsumen di Indonesi a” , Jur nal Bi na Ekonomi, Univer sit as Kat hol ik Par ahyangan Bandung, Vol . 14 No. 2, Agust us 2010. hl m. 36,

nai: harga at au t arif suat u barang dan/ at au j a-sa; kegunaan suat u barang dan/ at au j aa-sa; kon-disi, t anggungan, j aminan, hak at au gant i rugi at as suat u barang dan/ at au j asa; t awaran at au pot ongan harga at au hadiah menarik yang di t awarkan, bahaya penggunaan barang dan/ at au j asa.

Pelaku usaha dalam penj ualan yang di-lakukan melalui cara obral at au lelang, dilarang mengelabui/ menyesat kan konsumen dengan: menyat akan barang dan/ at au j asa t ersebut se-olah-olah t elah memenuhi st andar mut u t er-t ener-t u; menyaer-t akan barang dan/ aer-t au j asa er-t erse-but seolah-olah t idak mengandung cacat t er-sembunyi; t idak berniat unt uk menj ual barang yang dit awarkan melainkan dengan maksud unt uk menj ual barang lain; t idak menyediakan barang dalam j umlah t ert ent u dan/ at au j umlah yang cukup dengan maksud menj ual j asa yang lain; t idak menyediakan j asa dalam kapasit as t ert ent u at au dalam j umlah cukup dengan mak-sud menj ual j asa yang lain; dan menaikkan har-ga at au t arif dan/ at au j asa sebelum melakukan obral.17

Pelaku usaha dilarang menawarkan mem-promosikan at au mengiklankan suat u barang dan/ at au j asa dengan harga at au t arif khusus dalam wakt u dan j umlah t ert ent u, j ika pelaku usaha t ersebut t idak bermaksud unt uk melaksa-nakannya sesuai dengan wakt u dan j umlah yang dit awarkan, dipromosikan, at au diiklankan. Berkait an dengan prakt ek pra t ransaksi ini yang banyak t erj adi adalah adanya pencant uman klausula bahwa harga dan spesif ikasi barang da-pat berubah sewakt u-wakt u sehingga kadang kondisi yang diiklankan berbeda dengan barang yang dij ual pada wakt u it u at au barang yang dit awarkan dalam iklan t ernyat a t idak ada, sehingga menawarkan barang yang lain. Dengan alasan f lukt uasi nilai t ukar mat a uang dollar, seorang pedagang menaikkan harga komput er rakit an yang di j ualnya.

Penj ual komput er rakit an j uga mengakali pembeli meski t idak bisa dikat akan menipu

17 Irna Nurhayat i, “ Ef ekt if it as Pegawasan Badan

(8)

ngan menuliskan sebanyak mungkin komponen pelengkap komput er rakit an pada brosurnya. Sebagai cont oh pada brosur akan dij umpai kom-ponen-komponen dengan t ulisan “on boar d”

dalam t anda kurung di belakangnya. Padahal komponen on boar d berart i komponen yang menj adi sat u dengan mot her boar d at au men-j adi bagian mot her boar d. Penj abaran bagian-bagian mot her boar d pada brosur it u akan me-ngesankan bahwa komput er yang dij ual dileng-kapi dengan lebih banyak komponen. Bagi pem-beli (konsumen) yang t idak t ahu akan menyang-ka komponen-komponen it u merupamenyang-kan bagian sendiri di luar mot her boar d, padahal t ent u saj a komponen yang menj adi sat u dengan mot her -boar d it u t idak bisa diupgr ade kecuali penggu-na menggant i mot her boar dnya.18

Tahap Transaksi Jual Beli Komput er Rakit an

Sepert i dalam perj anj ian pada umumnya unsur pokok dari perj anj ian j ual beli adalah ba-rang dan harga. Sesuai dengan asas konsensua-l i sme” perj anj ian j ual beli lahir pada det ik t er-capainya sepakat mengenai barang dan harga. t ahap ini merupakan t ahap yang paling pent ing dari t ransaksi komput er rakit an yang mana sua-t u perj anj ian j ual beli kompusua-t er rakisua-t an sua-t erj adi pada wakt u penj ual menulis spesif ikasi kompo-nen yang akan dirakit dengan menyebut kan harga, dan pembeli menyat akan set uj u dengan harga dan spesif ikasi dari komput er rakit an. Namun walaupun komput er rakit an dan harga sudah diset uj ui, j ual beli komput er rakit an baru t erj adi set elah pembeli (konsumen) mencoba dan puas akan komput er yang dibelinya t erse-but .

Unt uk t erlaksananya perj anj ian j ual beli, diawali dengan adanya pembeli (konsumen) yang dat ang ke t oko komput er, kemudian t er-j adi penawaran yang dilakukan oleh pihak t oko dengan memberikan daf t ar harga komput er ra-kit an yang dipunyainya. Pada t ahap ini pembeli dapat ikut sert a dalam menent ukan pemilihan komponen dari komput er rakit an sehingga

18 Wawacar a dengan seorang pembel i di BRC Surabaya t gl

18 Desember 2005,

pat disesuikan dengan kemampuan keuangan-nya dari pembeli.

Bukt i t elah t erj adinya j ual beli komput er rakit an adalah kuit ansi pembelian yang dike-luarkan oleh pihak penj ual (t oko) sebagai bukt i bahwa konsumen membeli komput er dit okonya dan dianggap sebagai bent uk perj anj ian dalam t ransaksi j ual beli komput er rakit an. Dalam ke-nyat aan dilapangan kuit ansi it u sendiri t idak menulis spesif ikasi dari komponen-komponen dalam sat u unit komput er t ersebut secara de-t ail sehingga kemungkinan penj ual wanpresde-t asi sangat besar.19

Set iap produk apapun, yang dit awarkan kepada konsumen, haruslah disert ai dengan inf ormasi yang benar at as produk t ersebut . In-f ormasi ini sangat pent ing dan diperlukan agar konsumen t idak sampai mempunyai gambaran yang keliru at as produk it u. Demikian pula de-ngan penj ual waj ib unt uk memberikan inf orma-si keadaan barang yang dij ual dengan benar dan j elas, t idak boleh melebih-lebihkan dan t i-dak boleh mengurangi inf ormasi, art inya pihak penj ual t idak hanya menginf ormasikan keebih-an at au kelemahkeebih-an-kelemahkeebih-an produknya. Hal ini waj ib dilakukan penj ual, agar di kemudian hari konsumen t idak menderit a kerugian dari dibelinya komput er rakit an t er-sebut .

Klausula perj anj ian dalam t ransaksi j ual beli komput er rakit an melet akkan pembeli (konsumen) pada posisi yang lemah, baik dalam masalah pemilihan komponen at aupun masalah j aminan garansi di mana banyak dit emukan perj anj ian yang t idak sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1999, yait u: per t ama, barang yang t er-masuk garansi adalah barang yang rusak karena kesalahan produksi, bukan barang yang rusak disebabkan oleh kesalahan manusia (human er -r o-r) sepert i: j at uh, t erbakar, akibat perubahan arus list rik, konslet ing, t erkena siraman air at au zat kimia lain yang merusak; kedua, unt uk sat u unit komput er baru, produsen (t oko kom-put er) mengeluarkan garansi service selama 6 bulan (t idak t ermasuk sof t ware), sparepart

19 Par ipurna P. Sugar da, “ Kont rak St andar t : Prinsi p

(9)

ru 3 bulan (kecuali monit or, print er, scaner ga-ransi service 6 bulan), j asa reparasi sat u bulan (t idak t ermasuk sparepart ), sedangkan barang bekas t idak bergaransi; ket i ga, penggant ian ba-rang (komponen komput er) yang masih dalam st at us garansi hanya diberikan unt uk barang baru yang rusak dalam j angka wakt u paling la-ma sat u minggu; keempat, masalah ket ersedia-an barersedia-ang, lamersedia-anya reparasi akersedia-an berusaha me-reparasi sendiri barang t ersebut at as perj anj ian pelanggan (unt uk ini t idak dikenai biaya repara-si), dan j ika t idak bisa mereparasi sendiri maka akan berusaha mereparasikan barang t ersebut kepada pihak ket iga (unt uk ini dikenakan biaya reparasi sesuai dengan t arip j asa reparasi pihak ket iga); dan kel ima, garansi t idak berlaku apa-bila: t elah berubah kepemilikannya, t elah dire-parasi kepada pihak ket iga, label garansi rusak, barang t ersebut t idak dipergunakan dengan semest inya.20

Perj anj ian diat as merupakan perj anj ian yang umum dipakai oleh pihak penj ual kompu-t er rakikompu-t an khususnya Binkompu-t an Risky Compukompu-t er Surabaya dengan pembeli yang biasanya dilaku-kan secara lisan kepada pembeli (konsumen)21 Dalam prakt ek t ransaksi j ual beli komput er ra-kit an dimana masih ada klausula pengalihan t anggung j awab dalam hal t erj adi risiko yang j elas sangat merugikan konsumen. Dalam kait -annya dengan pelaksanaan perj anj ian j ual beli komput er rakit an ini masing-masing pihak harus menj alankan semua hak dan kewaj ibannya se-bagaimana disebut kan dalam bab t erdahulu t ent ang hak dan kewaj iban yang harus dilaku-kan konsumen dan pelaku usaha dalam hubung-annya dengan perj anj ian j ual beli komput er ra-kit an.

Tahap Pasca Transaksi Komput er Rakit an (Af t er Sales Ser vice)

Tahap ket iga dari proses t ransaksi kon-sumen ini adalah perikat an set elah peralihan barang at au j asa yang pokok dilakukan. Sering t erj adi, unt uk pembelian barang-barang t ert

20 Wawancar a dengan Bagian Pemasar an BRC Sur abaya, 12

Desember 2005,

21 Wawancar a dengan Direkt ur BRC Surabaya t gl 12

Desember 2005,

t u produsen at au penyalur produk (penj ual) memberikan garansi dalam j angka wakt u t erba-t as, misalnya saerba-t u erba-t ahun. Selama j angka wakerba-t u it u, set iap keluhan konsumen at as barang t er-sebut , sepanj ang bukan disebabkan kesalahan pemakaian, dapat diaj ukan kepada produsen at au penyalur produk (penj ual). Ini biasanya disebut layanan purna j ual, Dimana peranan perlindungan hukum bagi konsumen memegang kendali yang sangat pent ing.

Pada saat t erj adi perj anj ian j ual beli, pi-hak penj ual memberikan j aminan yang ber-upa garansi selama beberapa wakt u t ert ent u at as komput er rakit an yang dibeli konsumen. Menu-rut pihak t oko, masa garansi merupakan suat u masa dimana konsumen dapat melihat , meng-amat i, menent ukan dan menelit i keadaan kom-put er yang dibelinya, dan masa garansi t erse-but sudah merupakan suat u t oleransi yang de-mokrat is bagi konsumen, sehingga apabila kom-put er yang dibeli t idak sesuai dengan yang di-perj anj ikan, konsumen dapat mengaj ukan kla-im pada pihak t oko

(10)

prin-sip caveat empt or melainkan caveat vendit or

(produsen at au penyalur produk at au kredit ur-lah yang bert anggung j awab), yang lazim dise-but t anggung j awab produk. Tanggung j awab dari produsen dan pihak-pihak yang menyalur-kan produknya secara t anggung rent eng selu-ruhnya bersif at t anggung j awab mut lak (st r i ck l i abi l i t y) at au t anggung j awab t anpa kesalahan (l i abi l i t y wit hout f aul t).22

Seharusnya t anggung j awab produk j a-ngan dibat asi hanya pert anggung j awaban at as produk yang cacat . Tanggung j awab produk adalah bagian dari t ransaksi konsumen yait u t a-hap ket iga. Membat asi t anggung j awab produk hanya pada pergant ian at as produk yang cacat berart i t idak memberikan banyak per-lindungan kepada konsumen.

Sudah menj adi kewaj iban produsen unt uk menj amin barang yang dij ualnya it u bebas dari cacat t ersembunyi. Jaminan ini merupakan per-ikat an yang ot omat is dibebankan kepada produ-sen at au penyalur produk (penj ual). Jaminan undang-undang inipun dalam prakt ek dicoba unt uk diminimalisasi dengan pernyat aan sepi-hak yang dibuat oleh penj ual (pisepi-hak t oko) se-hingga dapat bebas dari t anggung j awab dari cacat t ersembunyi t ersebut .

Pasal 19 UU No. 8 Tahun 1999 secara j elas mengat ur, pelaku usaha waj ib menggant i keru-gian at as kerusakan, pencemaran dan at au ke-rugian yang diderit a konsumen akibat mengkon-sumsi barang dan at au j asa. Gant i kerugian it u bersif at sert a mert a dan diberi j angka wakt u t uj uh hari set elah t anggal t ransaksi. Namun, ket ent uan ini agak berbeda dengan ket ent uan t ent ang masa garansi dalam Pasal 27 undang-undang perlindungan konsumen. Ket ent uan da-lam pasal yang disebut kan t erakhir ini memberi t enggang wakt u pelayanan kepada konsumen sampai pada masa akhir garansi

Layanan purna j ual sebenarnya meliput i permasalahan yang lebih luas dan t erut ama mencakup masalah kepast ian at as beberapa hal. Per t ama, gant i rugi j ika barang yang

22 Dyah Ika Ri naw at i , “ St rat egi Perbaikan Penggant ian

Berdasarkan Umur Produk Unt uk Garansi Sat u Di mensi ” Jur nal TEKNIK Univer sit as Di ponogoro, Semar ang, Vol . 32 No. 1 Tahun 2011, hl m. 18,

rikan t idak sesuai dengan perj anj ian semula;

kedua, barang yang digunakan, j ika mengalami kerusakan t ert ent u, dapat diperbaiki secara cu-ma-cuma selama j angka wakt u garansi; dan

ket i ga, suku cadang selalu t ersedia dalam j um-lah cukup dan t ersebar luas dalam j angka wak-t u yang relawak-t if lama sewak-t elah wak-t ransaksi konsumen dilakukan.

Layanan purna j ual diakomodasikan pula dalam UU No. 8 Tahun 1999, walaupun hanya dalam beberapa rumusan yang umum. Pasal 25 merumuskan, pelaku usaha yang memproduksi barang yang pemanf aat annya berkelanj ut an da-lam bat as wakt u yang sekurang-kurangnya sat u t ahun, waj ib menyediakan suku cadang dan/ at au f asilit as purna j ual dan waj ib memenuhi j aminan at au garansi sesuai dengan yang diper-j andiper-j ikan. Pelaku usaha sebagaimana yang di-maksud pada ayat (1) Pasal 25 bert anggung j a-wab at as gant i rugi dan/ at au gugat an konsu-men apabila pelaku usaha t ersebut t idak me-nyediakan at au lalai meme-nyediakan suku cadang dan/ at au f asilit as perbaikan t idak memenuhi at au gagal memenuhi j aminan at au garansi yang diperj anj ikan.

Jelaslah penyelesaian kasus purna j ual sepert i dinyat akan dalam Pasal 25 undang-undang perlindungan konsumen it u masih me-merlukan upaya penunt ut an gant i rugi dan at au gugat an konsumen. Pasal 27 huruf (e) undang-undang perlindungan konsumen bahkan mem-beri bat as wakt u kadaluwarsa unt uk melakukan penunt ut an at au gugat an it u selama empat t a-hun sej ak barang dibeli at au set elah lewat ma-sa garansi.

(11)

j enis barang at au j asa yang diberikan oleh pelaku usaha it u.23

Khusus unt uk produk elekt ronika penga-t uran penga-t enpenga-t ang layanan purna j ual dicanpenga-t umkan dalam Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan No. 608/ MPP/ Kep/ 10/ 1999 t en-t ang peen-t unj uk penggunaan (manual) dan karen-t u j aminan / garansi dalam bahasa Indonesia bagi produk elekt ronika. Dalam keput usan it u dise-but kan bahwa manual at au kart u j aminan at au garansi produk elekt ronika t ert ent u perlu di-lakukan pendaf t aran. Dalam perat uran yang disebut kan di at as hanya sebelas j enis produk elekt ronika yang diwaj ibkan pendaf t aran, yait u radio casset t e/ mini compo, alat perekam at au reproduksi gambar, pesawat t elevisi, print er, monit or komput er, lemari es, mesin pengat ur suhu ruangan at au ac, mesin cuci, kompor gas, pompa air list rik unt uk rumah t angga dan micro oven Dalam keput usan it u t idak j elas alasan-nya mengapa produk elekt ronika yang diwaj ib-kan pendaf t arannya hanya dibat asi sebelas j e-nis produk t ersebut . Kesebelas j ee-nis produk ini waj ib dilengkapi manual bahasa Indonesia, t er-masuk produk yang diimpor dari luar negeri. Manual t ersebut sekurang-kurangnya waj ib me-muat inf ormasi t ent ang pet unj uk operasi peng-gunaan, pet unj uk perbaikan at au pemeliharaan dan spesif ikasi produk.

Sebelas j enis produk yang beredar di Indonesia j uga waj ib dilengkapi kart u j aminan at au garansi dalam bahasa Indonesia. Kart u j a-minan at au garansi it u berlaku sekurang-ku-rangnya sat u t ahun yang ant ara lain waj ib me-muat inf ormasi mengenai ongkos perbaikan gra-t is selama masa garansi dan j aminan kegra-t erse-dian suku cadang. Jelas disini suat u komput er rakit an t idak mendapat perlindungan dari Ke-put usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan No. 608/ MPP/ Kep/ 10/ 1999 t ent ang pet unj uk penggunaan (manual) dan kart u j aminan/ garan-si dalam bahasa Indonegaran-sia bagi produk elekt ro-nika. Seharusnya suat u komput er rakit an j uga mendapat layanan purna j ual yang sama

23 Azizah Kamil , “ Pengaruh Pel ayanan Purna Jual t erhadap

Kepuasan konsumen Dal am membel i Sepeda Mot or Mio” , Jur nal ILMIAH STIE APRIN, Pal embang, Vol . 3 No. 3, Tahun 2011, hl m. 54,

ngan sebelas produk elekt onik sebab melihat dari semakin pent ing dan umum dipakai oleh masyarakat . Keput usan Ment eri Perdagangan diat as memberikan dasar hukum t ent ang garan-si disamping ket ent uan j aminan garangaran-si yang diberikan oleh UU No. 8 Tahun 1999 sehingga diharapkan ada at uran yang lebih rinci menge-nai j aminan garansi dan layanan purna j ual (sal e af t er ser vi ce)

Faktor Penghambat Prakt ek Transaksi Jual Beli Komput er Rakit an

Komput er rakit an menj adi pilihan ut ama oleh konsumen akibat harganya yang murah, bi-la dibandingkan dengan harga sebuah komput er branded (merk t erkenal) selisihnya t erpaut j auh, disamping it u pembeli dapat merakit komput er sepert i yang diinginkan t anpa t erpa-t ok pada suaerpa-t u j umlah harga sebab pemilihan komponennya dapat disesuaikan dengan kebu-t uhan dan selera pembeli, konsekuensinya kom-put er rakit an yang dibelinya kurang berkuali-t as karena dirakiberkuali-t dari berbagai j enis komponen dengan merk dan produsen berbeda. Dalam prakt ik t ransaksi j ual beli komput er rakit an, t erdapat beberapa hambat an-hambat an, baik it u yang dat angnya dari penj ual (pihak t oko) at aupun pembeli (konsumen), hal ini diakibat -kan masih belum dikenal luasnya perihal kom-put er rakit an yang mempunyai perbedaan seca-ra prinsip dalam t seca-ransaksi perdagangannya de-ngan komput er branded (merk t erkenal) yang menimbulkan hambat an yang dat angnya dari penj ual maupun pembeli unt uk selanj ut nya mencari cara mengat asinya hambat an t ersebut . Penulis akan menj abarkannya sepert i dibawah ini.

(12)

penghambat dari t ransaksi j ual beli komput er rakit an.

Penggunaan media iklan oleh penj ual (pe-masar produk) unt uk menarik pembeli seba-nyak-banyaknya t anpa memberikan inf ormasi produk yang dij ualnya secara rinci dan j elas. Terkadang mencant umkan harga yang murah dalam iklan yang dibuat , namun set elah pem-beli dat ang, maka harga dinaikkan secara se-pihak oleh penj ual baik dengan alasan nilai t u-kar dollar berubah at aupun dengan alasan har-ga komponennya sudah naik sehinghar-ga penj ual dapat mengambil keunt ungan dari selisih kurs pat okan dollar Amerika Serikat .

Tidak adanya j aminan dari penj ual, seka-rang t et ap eksis dalam perdagangan komput er rakit an diwakt u mendat ang mengakibat kan su-lit nya dalam pelayanan purna j ual (j aminan ga-ransi). Sebab pembeli hanya mempunyai hubu-ngan dehubu-ngan penj ual yang bersangkut an, yang menj adi kesulit an banyaknya dealer ut ama dari komponen-komponen dalam sebuah komput er rakit an sehingga apabila ada kerusakan at as komput er secara umum at au salah sat u kompo-nen, pembeli t idak dapat memint a t anggung j a-wab dari dealer ut ama t api hanya sebat as de-ngan pihak t oko dimana komput er it u dirakit .

Perj anj ian j ual beli komput er rakit an yang dilakukan secara t idak t ert ulis sehingga menyulit kan dalam pembukt ian berkait an, pen-j ual melakukan wanprest asi t erhadap perpen-j anpen-j i-an yi-ang t elah dibuat sepert i memasi-ang kompo-nen yang t idak sesuai dengan yang diperj anj i-kan sebelumnya malah memasang komponen bekas dalam komput er rakit an t anpa sepenge-t ahuan dari pembeli (konsumen) hanya unsepenge-t uk memperoleh keunt ungan dari penj ualan kompu-t er rakikompu-t an kompu-t ersebukompu-t . Hal ini dimungkinkan kare-na karakt erist ik dari komput er rakit an it u sen-diri yang dirakit oleh penj ual sensen-diri sehingga t idak menut up kemungkinan penj ual mema-sangkan komponen yang t idak sesuai dengan yang diperj anj ikan.

Dari hasil pengamat an dan penelit ian da-lam perj anj ian j ual beli komput er rakit an pihak penj ual memberikan j aminan garansi kurang dari wakt u yang dit ent ukan pabrik (pihak

pro-dusen) komponen yang mana dalam hal ini j angka wakt u 6 (enam bulan), t anpa mengikut i masa garansi yang dikeluarkan oleh produsen komponen sehingga j elas merugikan pembeli (konsumen), garansi yang diberikan menyang-kut layanan service grat is at as komput er raki-t an yang dibeli raki-t ermasuk pada j uga komponen-komponen yang t erpasang pada komput er t er-sebut .

Lambannya penanganan perbaikan sebuah komput er rakit an yang rusak dalam masa garan-si dimana pembeli (konsumen) t erpaksa me-ninggalkan komput ernya yang rusak di t empat penj ual (t oko) berhari-hari, j elas komput er pembeli t idak dapat digunakan pada wakt u komput er dalam perbaikan yang akan memba-wa kerugian pada pihak konsumen dimana pi-hak penj ual (t oko) t idak mau memberikan kom-put er pinj aman kepadanya.

Fakt or penghambat yang dat angnya dari konsumen komput er rakit an adalah kurang me-mahami t ent ang komput er rakit an dan t er-lalu percaya kepada penj ual. Biasanya dalam me-milih komponen komput er rakit an, pembeli (konsumen) mempercayakan kepada penj ual. Sehingga penj ual sering memanf aat kan kondisi t ersebut unt uk menyalahgunakan kepercayaan pembeli yang t idak paham t erhadap komput er. Masih banyaknya konsumen yang menj adikan harga sebagai pert imbangan ut ama t anpa mem-perdulikan masalah kualit as dan pelayanan pur-na j ualnya dari penj ual komput er rakit an, pada akhirnya konsumen kecewa t erhadap komput er yang dibelinya karena rendahnya kualit as dan t idak adanya layanan purna j ual dari penj ual.

(13)

kerusakan komponen komput er sangat sulit di-ket ahui dari bent uk f isiknya.

Kurang paham dan t erampil dalam meng-operasikan komput er mengakibat kan rusaknya

sof t war e (program) dan har dwar e (komponen) dari komput er rakit an yang dibeli sehingga cu-kup merepot kan pihak penj ual menj elaskan kepada pembeli t ent ang komput er rakit an yang dibelinya dari penj ual. Rusak at au hilangnya segel/ label t anda garansi t oko karena kesegaj a-an, dibuka t anpa sepenget ahuan dari t oko di mana kit a membeli komput er rakit an t ersebut sehingga apabila t erj adi kerusakan keluhan (klaim) t idak bisa dilayani sebab, segel t ersebut merupakan penanda j aminan garansi yang di-berikan.

Penyelesaian Hambat an dalam Prakt ek Tran-saksi Jual Beli Komput er Rakit an

Unt uk mengat asi hambat an-hambat an yang t imbul dalam prakt ek t ransaksi j ual beli komput er rakit an dapat dilakukan usaha pen-cegahan baik oleh pihak pembeli dan penj ual sehingga masing-masing pihak merasa puas ber-kenaan t ransaksi yang dilakukannya. Pihak Pen-j ual dalam hal ini Bint an Risky Comput er (BRC) Surabaya melakukan berbagai upaya unt uk me-ngat asi hambat an-hambat an yang t imbul ant ara lain: per t ama, dalam melakukan promosi (ik-lan) komput er rakit an yang akan dij ual dalam brosur iklannya BRC Surabaya mencant umkan klausula eksenorasi art inya di akhir iklan dise-but kan bahwa harga dan spesif ikasi komput er rakit an akan berubah sewakt u-wakt u, hal ini dikarenakan perubahan harga dari komput er yang masih menggunakan pat okan dollar dan ket ersediaan komponen dari dealer yang t idak t et ap; kedua, dalam t ahap perj anj ian j ual beli komput er rakit an pihak BRC Surabaya akan me-nerangkan hak dan kewaj iban para pihak kepa-da pembeli secara lisan sehubungan dengan komput er rakit an yang dibelinya baik spesif ikasi komponen-komponen yang dirakit dalam kom-put er yang dit ulis dalam kuit ansi pembelian, masalah purna j ual menyangkut j uga j angka wakt u j aminan garansi dan sist em pembayaran-nya; dan ket iga, j aminan garansi diberikan se-lama wakt u t ert ent u yang diperj anj ikan (di BRC

Surabaya j aminan garansi diberikan selama enam bulan) unt uk komput er rakit an yang dibe-li konsumen dengan cara menempelkan label garansi t oko t erhadap semua komponen dan menuliskan t anggal akhir masa garansinya guna memast ikan komponen t ersebut dari penj ual sendiri (BRC Surabaya) dan unt uk membukt ikan t idak pernah diservis oleh pihak lain yang akan mengakibat kan j aminan garansi bat al.

Konsekuensi memilih komput er rakit an yang j aminan kualit as kurang baik maka pihak konsumen harus menerapkan prinsip t elit i se-belum membeli sebab sepert i diket ahui adanya hambat an-hambat an yang t imbul dalam prakt ik t ransaksi j ual beli komput er rakit an. Langkah-langkah yang dapat diambil ant ara lain: per t a-ma, memilih penj ual (t oko komput er) yang mempunyai reput asi baik dalam kait annya pela-yanan kepada pembelian (konsumen) sehingga pembeli at au konsumen t idak dirugikan oleh pihak penj ual (produsen), biasanya penj ual memberikan pelayanan konsult asi berkait an de-ngan komput er yang akan dibeli; kedua, t oko komput er yang mempunyai nama relat if mem-punyai pelayanan yang prof esional, menghin-dari membeli komput er rakit an menghin-dari perorangan karena akan kesulit an dalam kait annya dengan layanan purna j ual (j aminan garansi) dari kom-put er yang dibeli; ket i ga, dalam membeli kom-put er rakit an harus dilihat kebut uhan yang ma-na bisa dikonsult asikan kepada penj ual dengan membandingkan beberapa penj ual unt uk men-dapat pelayanan dan harga t erbaik, sehingga dapat dicegah pengeluaran yang t idak perlu;

keempat, memint a penj elasan yang cukup sert a pet unj uk penggunaan at as komput er rakit an yang dibeli oleh konsumen, besert a hak dan kewaj iban yang didapat dari penj ual berkait an dengan komput er rakit an yang dibeli; dan kel i -ma, dalam perj anj ian j ual belinya diusahakan secara t ert ulis art inya komponen dalam kompu-t er rakikompu-t an kompu-t ersebukompu-t disebukompu-t kan secara rinci dan det ail sert a berkait an dengan j aminan garansi apakah diberikan perkomponen dengan j angka wakt u garansi berbeda at au secara keseluruhan

(14)

UU No. 8 Tahun 1999 mengat ur menge-nai penyelesaian sengket a, dimana konsumen dapat menggugat pelaku usaha melalui lembaga yang bert ugas menyelesaikan sengket a yang t erj adi ant ara konsumen dan pelaku usaha yai-t u BPSK ayai-t au melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum. Penyelesaian me-lalui peradilan yang berada di lingkungan per-adilan umum dalam kenyat aan t idak mengun-t ungkan para pihak baik konsumen dan pelaku usaha sebab lama dan panj angnya proses aca-ranya sehingga penyelesaian melalui BPSK yang mempunyai kewenangan menyelesaikan seng-ket a dan menj at uhkan sanksi administ rat if se-suai Pasal 60 t erhadap pelaku usaha yang me-langgar sangat t epat walaupun sampai saat ini kinerj anya belum opt imal, sehingga undang-un-dang ini belum sepenuhnya dapat dit egakkan.

BPSK menj adi barisan t erdepan dalam melindungi hak-hak konsumen bersama dengan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam kegiat an perlindungan konsumen dan lembaga yang mewakili pelaku usaha (penj ual komput er rakit an) sangat pent ing. Dari hasil penelit ian di lapangan ada dua lembaga swada-ya masswada-yarakat swada-yang dapat dij adikan media guna mengat asi hambat an sert a penyelesaian seng-ket a ant ara konsumen dan pelaku usaha (pen-j ual komput er) yait u Yayasan Lembaga Konsu-men Surabaya (YLKS) dan Assosiasi Pedagang Komput er (APKOM)

Assosiasi Pedagang Komput er (APKOM) sebagai suat u bent uk perhimpunan pedagang komput er di mana lebih dari 70 persen anggot anya bergerak dibidang usaha kompuanggot er rakianggot -an. APKOM sendiri merupakan wadah bagi para pedagang komput er yang bersif at sukarela art i-nya t idak berart i semua pedagang menj adi ang-got anya dan t uj uan dari dibent uknya ant ara lain adalah: perlindungan para pedagang kom-put er dari para pedagang lain yang t idak ber-it ikad baik; pemberdayaan para anggot a de-ngan mengadakan berbagai seminar t ent ang st rat egi pemasaran, peningkat an kemampuan manaj erial para anggot anya; kerj asama dengan inst ansi pemerint ah at au pihak swast a dalam kait annya dengan pengadaan komput er dimana

APKOM memberikan sert if ikasi kepada anggot a-nya yang melakukan kerj a sama (rekanan) de-ngan inst ansi pemerint ah at au pihak swast a t er-sebut ; dan sebagai organisat or dan pelaksana dari suat u pameran komput er yang bert uj uan sebagai usaha promosi dan peningkat an pen-j ualan dari anggot anya.24

Tuj uan dari dibent uknya APKOM diat as masih sebat as unt uk kepent ingan para peda-gang komput er, namun APKOM nant inya dapat dij adikan ruj ukan guna mendapat kan inf ormasi t ent ang pedagang komput er yang mempunyai reput asi baik dalam hal pelayanan kepada kon-sumen sehingga menj adi pert imbangan bila akan membeli komput er rakit an karena adanya j aminan dari APKOM. Ada beberapa langkah yang dilakukan oleh konsumen unt uk pengaj uan permohonan penyelesaian sengket a konsumen (PSK) di BPSK Surabaya, isi permohonan PSK di syarat kan memuat benar dan lengkap ident it as konsumen, ahli waris at au kuasanya disert ai bukt i; nama dan alamat pelaku usaha; barang dan j asa yang diadukan; bukt i perolehan, ke-t erangan ke-t empake-t , wakke-t u dan ke-t anggal perolehan barang dan j asa yang diadukan; saksi yang me-nget ahui perolehan barang at au j asa, f ot o-f ot o barang dan j asa bila ada.25 Selanj ut nya permo-honan PSK dicat at sekret ariat BPSK sesuai dengan f ormat yang t elah disediakan. Permoho-nan PSK dibubuhi t anggal dan nomor regist rasi, permohon diberi bukt i t anda t erima. Pemang-gilan t erhadap pelaku usaha unt uk hadir di per-sidangan BPSK dilakukan secara t ert ulis dengan salinan permohonan penyelesaian konsumen dalam wakt u t iga hari kerj a sej ak permohonan dit erima lengkap. Dalam pemeriksaan persida-ngan ada t iga t at a cara yait u persidapersida-ngan de-ngan cara konsiliasi, persidade-ngan dede-ngan cara mediasi dan persidangan dengan cara arbit rase. Namun dalam kenyat aannya, pembeli (konsumen) komput er rakit an t idak ada yang mengadukan pelanggaran yang dilakukan oleh penj ual (pelaku usaha) hal ini didapat dari hasil dat a di BPSK Surabaya. Para pihak lebih senang me-nyelesaikan masalahnya secara

24 Wawacar a Pengurus APKOM Jat i m, 21 Desember 2005, 25

(15)

an dengan pihak penj ual sebab beranggapan t idak ada gunanya mengadu ke BPSK sebab nilai kerugian yang diderit a oleh konsumen t idak se-banding dengan biaya yang akan dikeluarkan apabila melaporkan adanya pelanggaran yang dilakukan penj ual.

Penyelesaian sengket a secara kekeluarga-an akibat dari hambat kekeluarga-an-hambat kekeluarga-an dalam t rkekeluarga-an- ran-saksi j ual beli komput er rakit an ant ara pembeli (konsumen) dengan penj ual (pihak t oko) dirasa paling t epat dan ef ekt if apalagi komput er yang rusak masih dalam st at us masa garansi yang merupakan bagian dari t ahap pasca t ransaksi

(sal e af t er ser vi ce), dimana UU No. 8 Tahun 1999 sudah mengat urnya di samping ket ent uan dalam Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan No. 608/ MPP/ Kep/ 10/ 1999 seper-t i dij elaskan diaseper-t as.

Berkait an dengan belum adanya kesadar-an masyarakat ut amkesadar-anya konsumen unt uk menggugat / mengaj ukan Permohonan PSK mela-lui BPSK at au-pun lembaga peradilan bagi pela-ku usaha yang melapela-kukan pelanggaran khusus-nya dalam t ransaksi j ual beli komput er rakit an, selain banyaknya hambat an sehingga penulis sependapat dengan apa yang dikemukan Sudar-yat mo bahwa ada 3 f akt or yang menent ukan cepat t idaknya keluhan pembeli (konsumen) di-t anggapi oleh pelaku usaha, yaidi-t u: per t ama, siapa pengadu, apabila pengadu seorang f igur akan mendapat kan t anggapan berbeda diban-dingkan pengadu seorang konsumen biasa; ke-dua, kepada siapa mengadu, apabila pembeli mempunyai akses keat as, mengadu pada pe-mimpin dari suat u t oko yang menj ual komput er rakit an maka akan mendapat t anggapan yang berbeda dibandingkan mengadu ke bawahan-nya; dan ket i ga, dalam sit uasi apa mengadu, apabila konsumen mendapat kesempat an unt uk mengut arakan keluhan dalam suat u acara yang diliput media massa, at au menulis keluhannya melalui koran maka pihak t oko t idak mau ber-spekulasi unt uk t idak memberikan t anggapan yang manis-manis kepada konsumen.26

26 Abdul Hakim Barkat ul l ah, “ Urgensi Perl indungan

Hak-hak Konsumen Dal am Transaksi Di E-Commer ce” , Jur nal Hukum, Fakul t as Hukum Universit as Isl am Indonesi a, Vol . 14 No. 3 2007, hl m 252, ; bandingkan dengan

Penut up Simpulan

Perlindungan hukum dalam t ransaksi j ual beli komput er rakit an sangat pent ing karena semakin umumnya komput er dipakai dalam masyarakat , berkait an dengan pelaksanaan per-j anper-j ian per-j ual beli komput er rakit an ant ara pem-beli (konsumen) dan penj ual yang dij adikan da-sar adalah KUHPerdat a buku ket iga khususnya mengenai j ual beli dan disamping berpedoman kepada UU No. 8 Tahun 1999 dengan t idak me-nut up kemungkinan dibuat sendiri oleh para pihak t erut ama oleh pihak penj ual. UU No. 8 Tahun 1999 secara umum sudah memberikan perlindungan hukum bagi para pihak ut amanya konsumen dimana secara garis besar dapat di bagi dalam t iga t ahap yait u t ahap pra t ransaksi at au penawaran komput er rakit an melalui ik-lan, t ahap t ransaksi at au perj anj ian j ual beli komput er rakit an dan yang t erakhir t ahap pas-ca t ransaksi (sal e af t er ser vi ce) yang menyang-kut j uga t ent ang j aminan garansi.

Hambat an-hambat an dalam t ransaksi j ual beli komput er rakit an yang t imbul dari penj ual sepert i rendahnya kualit as mut u komput er t er-sebut , harga maupun spesif ikasi barang yang dit awarkan dalam iklan t idak sama dengan per-sediaan barang, perj anj ian j ual beli komput er rakit an biasanya t idak t ert ulis, penj ual mema-sang komponen berbeda dengan yang diperj an-j ikan, harga yang mengikut i f lukt uasi nilai t ukar dollar sert a t idak adanya j aminan dari penj ual, sekarang t et ap eksis sampai masa garansi kom-put er yang dibeli konsumen berakhir, sedang-kan hambat an yang dat angnya dari pihak pem-beli (konsumen) kurangnya penget ahuan t erha-dap komput er yang akan dibeli sehingga me-nyerahkan pemilihan komponen sepenuhnya ke-pada penj ual, pihak pembeli yang t idak berit i-kad baik dalam menggunakan komput ernya di luar bat as kemampuannya dengan asumsi masih dalam masa garansi. Unt uk mengat asi hambat -an-hambat an dalam prakt ek t ransaksi j ual beli komput er rakit an maka para pihak dalam hal ini penj ual dan pembeli selalu memperhat ikan hak dan kewaj ibannya secara bert anggung j

(16)

wab dalam perj anj ian yang dibuat nya, sebagai penj ual (t oko komput er) yang paling t ahu sehu-bungan komput er rakit an yang dij ual harus memperhat ikan ket ent uan dalam UU No. 8 Ta-hun 1999. Pada umumnya bent uk penyelesaikan sengket a dalam t ransaksi j ual beli komput er ra-kit an dilakukan secara kekeluargaan ant ara pembeli (konsumen) dengan penj ual (pihak t o-ko) hal ini paling t epat dan ef ekt if , walaupun UU No. 8 Tahun 1999 j uga memberikan saluran unt uk mengadukan kasusnya melalui BPSK yang memang mempunyai kewenangan menyelesai-kan sengket a dan menj at uhmenyelesai-kan sanksi adminis-t raadminis-t if adminis-t erhadap pelaku usaha yang melanggar.

Saran

Transaksi j ual beli komput er rakit an se-harusnya dit uangkan dalam bent uk perj anj ian t ert ulis dimana dij elaskan hak dan kewaj iban para pihak, inf ormasi t ent ang pet unj uk operasi penggunaan, pet unj uk perbaikan at au pemeli-haraan dan spesif ikasi produk (komponen-kom-ponen yang dirakit disebut kan secara j elas dan rinci mengenai merk, kapasit as), dan j aminan garansi harus di-cant umkan dalam perj anj ian j ual beli komput er rakit an, sehingga para pihak t ahu akan hak dan kewaj ibannya. Unt uk meng-ef ekt if kan UU No. 8 Tahun 1999 maka pemerin-t ah harus mengoppemerin-t imalkan f ungsi BPSK yang mempunyai kewenangan menyelesaikan seng-ket a dan menj at uhkan sanksi administ rat if ke-pada pelaku usaha yang melanggar, di luar pe-nyelesaian melalui j alur pengadilan. Bisa dila-kukan pula dengan banyak memberikan sosia-lisasi, penyuluhan dan pelat ihan t ent ang perlin-dungan konsumen sert a inf ormasi t ent ang t ugas dan wewenang dari BPSK. Perlu di t ingkat kan peran dari Yayasan Lembaga Konsumen Suraba-ya (YLKS) dan Assosiasi Pedagang Komput er (APKOM) sehingga kedua lembaga swadaya ma-syarakat it u dapat berperan dalam mengat asi hambat an-hambat an dalam t ransaksi j ual beli komput er sert a t urut mensosialisasikan UU No. 8 Tahun 1999 sehingga dikenal secara luas oleh masyarakat .

Daft ar Pust aka

Barkat ullah, Abdul Hakim. “ Bent uk Perlindung-an Hukum Bagi Konsumen dalam Penyele-saian Sengket a Transaksi Elekt ronik Int er-nasional menurut UU No. 11 Tahun 2008” .

Jur nal Hukum Bi sni s. Vol. 29 No. 1 Tahun 2010;

---. “ Urgensi Perlindungan Hak-hak Konsu-men Dalam Transaksi Di E-Commerce” .

Jur nal Hukum. Vol. 2 No. 4 April 2007. Yogya-kart a: Fakult as Hukum Universit as Islam Indonesia;

Hariyant o, Erie. “ Problemat ika dan Perlindu-ngan Hukum e-Commerce di Indonesia” .

Jur nal Al -Ihkam. Vol. 4 No. 2 Desember 2009. Pamekasan: Jurusan Syariah STAIN Pamekasan;

Irna Nurhayat i. “ Ef ekt if it as Pegawasan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Terhadap Peredaran Produk Pangan Olahan Impor dalam mewuj udkan Perlindungan Konsu-men” . Jur nal Mimbar Hukum, Vol. 21 No. 2 Juni 2009. Yogya-kart a: FH UGM; Kamil, Azizah. “ Pengaruh Pelayanan Purna Jual

t erhadap Kepuasan Konsumen Dalam Membeli Sepeda Mot or Mio, Jur nal ILMIAH STIE APRIN Pal embang. Vol. 3 No. 3 2011.

Palembang: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Akademi Perindust rian;

Kurniawan dan Abdul Wahab. “ Tinj auan Yuridis Terhadap Prosedur Penyelesaian Sengke-t a Konsumen Melalui BPSK di Indonesia” .

Jur nal Hukum Jat i swar a. Vol 23 No. 2 Juli 2008. Nusa Tengara Barat : Fakult as Hukum Universit as Mat aram;

---. “ Permasalahan dan Kendala Penyele-saian Sengket a Konsumen melalui Badan Penyelesaian Sengket a Konsumen(BPSK)” .

Jur nal Di nami ka Hukum. Vol. 12 No. 1 Tahun 2012. Purwokert o: Fakult as Hukum Universit as Jenderal Soedirman;

Margono, Suyud. 2001. Per l embagaan Al t er na-t i f Di spuna-t e Resol una-t i on (ADR) dal am Pr os-pek dan Pel aksanaannya di ndonesi a, Bandung : PT Cit ra Adit ya Bakt i;

Mulyono, Fransisca. “ Inf ormasi Produk Dalam Iklan dan Perlindungan Konsumen di Indonesia” . Jur nal Bi na Ekonomi. Vol. 4 No. 2 Agust us Tahun 2010. Bandung: Uni-versit as Parahyangan;

(17)

Prat iwi, Wiwik. “ Keseimbangan Hak dan Ke-waj iban Ant ara Produsen dan Konsumen” .

Jur nal Il mi ah Inkoma. Vol. 18 No. 1 Februari 2007. Semarang: FH UNISSULA ; Raj agukguk, Erman. “ Budaya Hukum dan

Pe-nyelesaian Sengket a di Luar Peng-adilan” . Jur nal Magist er Hukum. Vol. 2 No. 4 Tahun 2000. Yogyakart a: PPs-UII; Rinawat i, Dyah Ika. “ St rat egi Perbaikan

Peng-gant ian Berdasarkan Umur Produk Unt uk Garansi Sat u Dimensi” . Jur nal TEKNIK.

Vol. 32 No. 1 Tahun 2011. Semarang: Uni-versit as Diponogoro;

Shahrullah. “ Modern Arbit rat ion Legislat ion: A Comparosion Bet ween Aust ralia and Indonesia Law” Jur nal Mi mbar Hukum Vol 24 No. 2. Juni 2012. Yogyakart a: Fakult as Hukum UGM;

Shof ie, Yusuf . 2003. Penyel esai an Sengket an Konsumen Menur ut UUPK. Jakart a : Cit ra Adit ya Bakt i;

Sudaryat mo. 1999. Hukum dan Advokasi Konsu-men. Bandung : Cit ra Adit ya Bakt i; Sugarda, Paripurna P. “ Kont rak St andart :

Prin-sip kehat i-hat ian Bank dan Perlindungan Debit ur”. Jur nal Mi mbar Hukum. Vol. 20 No. 2 Juni 2008. Yogya-kart a: Fakult as Hukum UGM;

Referensi

Dokumen terkait

Menunjuk Dokumen kami sebelumnya yaitu Dokumen Sayembara Nomor : 01/S/MA/APBD.DPUPR.CK/2017 tanggal 26 April 2017 dan Pengumuman Sayembara Nomor :

For example, it is trivial to extend the information set so that rules can condition on variables other than past prices (indicating that the Arti " cial Technical Analyst

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab.. Manggarai Barat, maka hasil evaluasi administrasi, teknis dan biaya sebagai

Beberapa penelitian dan alat serupa pernah dibangun dan dilakukan oleh Ilkyu Ha dari Kyungil University Korea [5], perbedaan dengan alat yang dibangun ini

Level 1 Data Flow Diagram operator commands read operator commands determine command type analyze fixture status generate report send control value fixture servos display

Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan perusahan/pengurus koperasi yang namanya tidak tercantum dalam akta pendirian/anggaran dasar, sepanjang pihak lain

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2014 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Sehingga LKS yang disusun selain memuat lembar masalah juga terdiri dari (1) judul LKS, (2) indikator pencapaian kompetensi, (3) alokasi waktu yang dibutuhkan dalam