• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG EFEKTIFITAS PROSES DESAIN YANG DIGUNAKAN DESAINER INTERIOR DI SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG EFEKTIFITAS PROSES DESAIN YANG DIGUNAKAN DESAINER INTERIOR DI SURAKARTA."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG EFEKTIFITAS PROSES DESAIN

YANG DIGUNAKAN DESAINER INTERIOR DI

SURAKARTA

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S1 Dalam Ilmu Desain Interior pada FakultasSeni Rupa dan

Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh: RAHMANITA

AYU AMINI NIM. C0811023

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

Hidup sekali, belajarlah sampai mati. (Sumber: www.lpdp.kemenkeu.go.id)

Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

(Sumber: Qur’an Al mujadalah 11)

 “The way of success is the way of continuous pursuit of knowledge.”

―Napoleon Hill

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Penulisan Desain Interior (skripsi) ini Penulis persembahkan untuk yang terkasih:

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrabil alalamin, puji dan syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT, atas selesainya penulisan desain interior ini yang

berjudul,

STUDI KASUS TENTANG EFEKTIFITAS PROSES DESAIN YANG DIGUNAKAN DESAINER INTERIOR DI SURAKARTA

Penulisan desain interior ini disusun dan diajukan guna melengkapi syarat-

syarat memperoleh gelar sarjana dalam ilmu desain interior pada Fakultas Seni

Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan skripsi

ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari beberapa pihak, oleh karena itu pada

kesempatan ini pemulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Anung B. Studyanto, S.Sn., M.T selaku Ketua Jurusan Desain

Interior dan Ibu Silfia Mona Aryani, S.T., M.Arch selaku Pembimbing

Akademik yang telah setia membimbing dalam proses belajar.

2. Bapak Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk., MT.arch dan Bapak Mulyadi,

S.Sn., M.Ds selaku Pembimbing I dan II skripsi yang telah membimbing

serta arahan dalam proses penulisan.

3. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. The one and only, mama saya Dra. Yoelia Masnita yang tiada hentinya

mencurahkan doa dan semangat beserta adik kembar saya, Muhammad

Bambang Trenggono dan Abi Brojo Sekar.

5. Teman-teman Desain Interior angkatan 2011 khususnya Mirasani Nastiti

dan Aniesa Dione.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat

pengetahuan khususnya pengetahuan desain interior.

Surakarta, 25 Juni 2015 Penulis,

(8)

viii

6. Perbedaan Metode Desain Antara Arsitektur Dengan Teknik 42

(9)
(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Tabel lampiran keaslian penelitian ... 7 Tabel 2: Tabel proses desain yang dikemukakan oleh Nigel Cross ... 27 Tabel 3: Daftar anggota HDII Surakarta 2015 ... 50 Tabel 4: Proses desain sebagai pembanding antara Nigel Cross dengan

Indarto ... 62 Tabel 5: Proses desain sebagai pembanding antara Zeid dengan Indarto ... 63 Tabel 6: Proses desain sebagai pembanding antara Pahl dan Behtz dengan

Indarto ... 64 Tabel 7: Proses desain sebagai pembanding antara VDI dengan Indarto ... 65 Tabel 8: Proses desain sebagai pembanding antara John F. Pile dengan

Indarto ... 66 Tabel 9: Proses desain sebagai pembanding antara Nigel Cross dengan

Ahmad Fajar... 72 Tabel 10: Proses desain sebagai pembanding antara Zeid dengan Ahmad

Fajar ... 74 Tabel 11:Proses desain sebagai pembanding antara Pahl dan Behtz dengan

Ahmad Fajar... 74 Tabel 12: Proses desain sebagai pembanding antara VDI dengan Ahmad

Fajar... 76 Tabel 13:Proses desain sebagai pembanding antara John F. Pile dengan

Ahmad Fajar... 77

Tabel 14:Proses desain sebagai pembanding antara Nigel Cross dengan

Dhian ... 83 Tabel 15:Proses desain sebagai pembanding antara Zeid dengan Dhian... 84 Tabel 16: Proses desain sebagai pembanding antara Pahl dan Behtz dengan

Dhian ... 85 Tabel 17: Proses desain sebagai pembanding antara VDI dengan Dhian ... 86 Tabel 18:Proses desain sebagai pembanding antara John F. Pile dengan

Dhian ... 86 Tabel 19: Proses desain sebagai pembanding antara Nigel Cross dengan

Eko ... 91 Tabel 20:Proses desain sebagai pembanding antara Zeid dengan Eko ... 92 Tabel 21:Proses desain sebagai pembanding antara Pahl dan Behtz dengan

Eko ... 93 Tabel 22:Proses desain sebagai pembanding antara VDI dengan Eko ... 94 Tabel 23:Proses desain sebagai pembanding antara John F. Pile dengan

Eko ... 94 Tabel 24:Proses desain sebagai pembanding antara Nigel Cross dengan

(11)

xi

Tabel 25:Proses desain sebagai pembanding antara Zeid dengan Cahyo ... Tabel 26:Proses desain sebagai pembanding antara Pahl dan Behtz dengan

Cahyo ... 101

102 Tabel 27:Proses desain sebagai pembanding antara VDI dengan Cahyo ... 103 Tabel 28:Proses desain sebagai pembanding antara John F. Pile dengan

Cahyo ... Tabel 29: Proses desain sebagai pembanding antara Nigel Cross dengan

Bhella ... 103

108 Tabel 30:Proses desain sebagai pembanding antara Zeid dengan Bhella ... 109 Tabel 31:Proses desain sebagai pembanding antara Pahl dan Behtz dengan

Bhella ... 110 Tabel 32:Proses desain sebagai pembanding antara VDI dengan Bhella ... 111 Tabel 33:Proses desain sebagai pembanding antara John F. Pile dengan

Bhella ... 112 Tabel 34:Proses desain sebagai pembanding antara Nigel Cross dengan

Suskariyanto ... 115 Tabel 35: Proses desain sebagai pembanding antara Zeid dengan

Suskariyanto ... 116 Tabel 36:Tabel proses desain sebagai pembanding antara Pahl dan Behtz

dengan Suskariyanto ... 117 Tabel 37: Proses desain sebagai pembanding antara VDI dengan

Suskariyanto ... 118 Tabel 38: Proses desain sebagai pembanding antara John F. Pile dengan

Suskariyanto ... 118 Tabel 39:Proses desain sebagai pembanding antara Nigel Cross dengan

Ernes ... 123 Tabel 40:Proses desain sebagai pembanding antara Zeid dengan Ernes ... 124 Tabel 41: Proses desain sebagai pembanding antara Pahl dan Behtz dengan

Ernes ... 125 Tabel 42: Proses desain sebagai pembanding antara VDI dengan Ernes... 126 Tabel 43:Proses desain sebagai pembanding antara John F. Pile dengan

Ernes... 127 Tabel 44:Proses desain sebagai pembanding antara Nigel Crossdengan

Marno ... 133 Tabel 45:Proses desain sebagai pembanding antara Zeid dengan Marno ... 134 Tabel 46:Proses desain sebagai pembanding antara Pahl dan Behtz dengan

Marno ... 135 Tabel 47: Tabel proses desain sebagai pembanding antara VDI dengan

Marno ... 136 Tabel 48: Tabel proses desain sebagai pembanding antara John F. Pile dengan

(12)

xii

Arfan ... 141 Tabel 50:Proses desain sebagai pembanding antara Zeid dengan Arfan ... 142 Tabel 51:Proses desain sebagai pembanding antara Pahl dan Behtz dengan

Arfan ... 143 Tabel 52:Proses desain sebagai pembanding antara VDI denganArfan ... Tabel 53: Proses desain sebagai pembanding antara John F. Pile dengan

144

Arfan ... 145 Tabel 54: Proses desain sebagai pembanding antara Nigel Cross dengan Lea 148 Tabel 55:Proses desain sebagai pembanding antara Zeid dengan Lea ... Tabel 56:Proses desain sebagai pembanding antara Pahl dan Behtz dengan

150

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(14)

xiv

DAFTAR SKEMA

Skema 1: Proses perancangan yang dikemukakan oleh Nigel Cross ... 26

Skema 2:Proses perancangan yang dikemukakan oleh Zeid... 28

Skema 3:Proses perancangan yang dikemukakan oleh Pahl dan Beltz... 31

Skema 4:Proses desain yang dikemukakan oleh VDI... 32

Skema 5:Kerangka pikir penelitian ... 44

Skema 6: Proses desain ... 62

Skema 7: Proses desain ... 72

Skema 8: Proses desain ... 82

Skema 9: Proses desain ... 90

Skema 10: Proses desain ... 99

Skema 11: Proses desain ... 107

Skema 12: Proses desain ... 115

Skema 13: Proses desain ... 123

Skema 14: Metode perancangan ... 130

Skema 15:Metode mengolah data ... 131

Skema 16: Proses desain ... 133

Skema 17: Proses desain ... 141

Skema 18: Proses desain ... 147

(15)

xv ABSTRAK

Penelitian ini memberikan pendekatan mengenai proses desain. Penelitian diutamakan ditujukan kepada pengajar, mahasiswa, dan desainer dalam bidang interior. Penekanan utamanya adalah pada proses desain yang memiliki kandungan proses dari awal sampai menyelesaikan proyek, meskipun sebagian besar dari prinsip-prinsip dan pendekatan yang mengajarkan sesuai untuk merancang semua jenis produk. Pada dasarnya bersangkutan dengan sejarah perancangan, metode perancangan produk dan proses desain menurut para ahli.

Ada banyak proses yang dikembangkan untuk membantu mengatasi kesulitan masalah desain modern. Begitu banyak bentuk untuk menyusun peta atau model proses desain. Beberapa model ini hanya menggambarkan urutan kegiatan yang biasanya terjadi dalam merancang, model lain berusaha untuk meresepkan pola yang lebih baik atau lebih tepat kegiatan. Contohnya proses desain yang dikembangkan oleh Nigel Cross, Zeid, Pahl dan Beitz, VDI dan John F. Pile sebagai teori dan dibandingkan dengan desainer sebagai anggota HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia) di Surakarta, Jawa Tengah.

Banyak proyek desain modern yang terlalu rumit untuk diselesaikan secara memuaskan oleh proses konvensional tua. Banyak kesalahan yang dibuat dengan proses desain, dan menjadi tidak berguna ketika desainer atau tim kerja melaksanakan proyek. Penelitian ini mencoba untuk menunjukkan fakta proses desain yang digunakan oleh desainer interior, berbagai jenis masalah, dan menyimpulkan proses oleh para ahli yang paling tepat dan banyak digunakan. Teknik mengumpulkan data pada penelitian ini dengan cara mewawancara para desiner dengan beberapa pertanyaan yangditampilkan dalam bentuk narasi, skema, dan tabel.

(16)

xvi

ABSTRACT

This research offers a strategic approach about design proces. It is intended primarily for use by teacher, students and designer of interior. Its main emphasis is on the proces of design that have an proces content from the begining to appropriate pattern of activities. For example design proces which was developed by Nigel Cross, Zeid, Pahl and Behtz, VDI and John F. Pile as theory and compared with designer as a member of HDII (Community of Indonesian Designer Interior) in Surakarta, Central Java.

Many modern design projects are too complex to be resolved satisfactorily by the old conventional proces. There are also too many errors made with it, and not useful when designer or teamwork carry out the project. This research try to show the fact of design proces which used by designer of interior, many kinds of problems, andconcluded the process by authorities who is the most appropriate and widely used. The techniques to collect data in this research by interviewing the designer with some questions and displayed in the form of narrative, scheme, and table.

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman stroberi yang tumbuh pada kondisi kadar air 75% kapasitas lapang merupakan kondisi ketersediaan air dalam media tanaman yang baik untuk pertumbuhan

PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS dengan kebijakan yang diarahkan untuk: (1) meningkatkan jumlah, jaringan dan kualitas pusat kesehatan

Kalau saja saya bisa menjaga kesehatan saya sejak dulu, tentu kondisi saya tidak akan seperti

AKADEMI KEPERAWATAN BALA KESELAMATAN PALU TAHUN 2012.. LEMBAR

Agar HACCP dapat berfungsi dengan baik dan efektif, perlu diawali dengan melakukan identi fi kasi bahaya pada setiap bahan yang digunakan serta pada setiap tahapan proses

Hal ini menunjukkan bahwa larutan glisin memiliki asam amino bebas karena uji berlangsung positif dan kasein berwarna biru dongkar (biru gelap) yang menjelaskan bahwa di dalam

Standar asam askorbat merupakan standar dari vitaman C, karena vitamin C yang terkandung dalam buah tomat adalah akibat adanya asam askorbat sehingga untuk menentukan kadar