• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu memberikan jenis-jenis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu memberikan jenis-jenis"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB XI

RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami jenis-jenis

layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu memberikan jenis-jenis

program kegiatan yang mungkin diberikan di sekolah pada siswa.

B. Uraian

Ada beragam jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Banyaknya jenis

layanan bimbingan dan konseling tersebut karena kebutuhan atau persoalan yang

dihadapi siswa beragam sehingga memerlukan bentuk layanan yang berbeda sesuai

dengan persoalan atau kebutuhan para siswa yang memerlukan bantuan melalui layanan

bimbingan dan konseling.

1. Ruang Lingkup Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling pada murid di sekolah

hendaknya memperhatikan ruang lingkup penyelenggaraannya. Ruang lingkup pelayanan

bimbingan kepada murid sebagai berikut:

a. Pelayanan bimbingan diberikan kepada semua murid, jadi tidak terbatas kepada nurid

yang mempunyai kesulitan nyata.

b. Pelayanan diberikan dalam rangka mebantu murid untuk membuat rencana dan

mengambil keputusan sendiri, dan bukan dalam rangka membuatkan rencana serta

(2)

c. Bimbingan tidak melakukan pelayanan yang menuntut keahlian di luar wewenang

seorang penyuluh sekolah.

d. Masalah yang ditangani dalam pelayanan bimbingan kepada murid ialah

masalah-masalah yang timbul dalam, atau ada hubungannya dengan kerangka

belajar-mengajar di sekolah.

e. Dalam penempatan, baik pendidikan ataupun jabatan penyuluh tidak melakukannya

sendiri, pelayanan yang dilakukan dalam hal ini bersifat memperlancar penempatan

itu.

f. Masalah-masalah yang timbul di luar, atau tidak ada hubungannya dengan kerangka

belajar-mengajar di sekolah, serta masalah yang tidak dapat dipecahkan di sekolah,

disalurkan kepada orang-orang atau lembaga-lembaga di luar sekolah yang

berwenang dan sanggup menanganinya (Soetjipto dan Kosasi, 2009: 98).

2. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Jenis layanan bimbingan dan konseling adalah: layanan orientasi, layanan informasi,

layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan belajar, layanan bimbingan

kelompok, layanan konseling kelompok. Beberapa jenis layanan bimbingan dan

konseling tersebut dijelaskan dalam urian berikut.

a. Layanan Orientasi.

Yang dimaksud dengan layanan orientasi ini adalah pemberian informasi kepada para

siswa tentang lingkungan sekolah yang baru para peserta didik kenali. Para peserta

didik perlu mengetahui tentang program pelajaran di sekolah, lingkungan dan fasilitas

(3)

sekolah.Dengan pemberian informasi tentang keadaan di sekolah diharapkan para

siswa memahami, menyadari dan mengikuti atau beradaptasi dengan sisyuasi yang

ada di sekolah. Hakikat layanan ini adalah membantu “mengantarkan” individu atau

peserta didik untuk memasuki suasana atau lingkungan baru. Individu mampu

menyesuaikan diri dan atau mendapatkan manfaat tertentu dari berbagai sumber

yang ada pada suasana lingkungan, dan obyek-obyek yang ada atau terkait dengan

apa yang dianggap baru oleh individu yang bersangkutan (Prayitno, 2004:256).

Dengan mengetahui suasana baru itu peserta didik belajar untuk melakukan

penyesuaian diri.

Kegiatanan layanan orientasi yang diberikan oleh sekolah antara lain sebagai berikut

(Sukardi, 2000:43-44):

1) Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.

2) Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.

3) Organisasi-organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan

hubungan sosial siswa.

4) Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.

5) Peranan kegiatan bimbingan karier.

6) Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah

dan kesulitan siswa.

b. Layanan Informasi.

Layanan informasi adalah pemberian informasi pada siswa dan pihak-pihak lain

(4)

Informasi yang diperlukan oleh siswa adalah yang berkaitan dengan kegiatan belajar di

sekolah, termasuk cara bersikap dan bertingkah laku di sekolah baik dalam tata hubungan

antara siswa dengan guru dan sesame siswa, termasuk dengan para staf dan pimpinan

yang ada di sekolah.Siswa juga perlu memiliki informasi potensi-potensi di dalam

sekolah mapun yang ada di masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk

menunjang keberhasilan belasar siswa di sekolah.

Layanan informasi mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan

perkembangan pribadi.

2) Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta bentuk-bentuk

penyalurann dan pengembangannya.

3) Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata karma, dan sopan santun.

4) Nilai-nilai sosial, adat istiadat, dan upaya yang berlaku dan berkembang di

masyarakat.

5) Mata pelajaran dan pembidangannya seperti proram inti, program khusus, dan

program tambahan.

6) Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syara5-syarat mengikuti EBTA/EBTANAS.

7) Fasilitas penunjang/sumber belajar.

8) Cara mempersiapkan diri dan belajar di sekolah.

9) Syarat-syarat memasuki suatu jabatan, kondisi jabatan/karier serta prospeknya.

10) Langkah-langkah yang perlu ditempuh guna menetapkan jabatan/karier.

(5)

12) Pelaksanaan pelayanan bantuan untuk masalah pribadi, sosial, belajar, dan karier.

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Bagi siswa penting untuk memperoleh kelompok belajar yang cocok, jurusan yang

tepat, dan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minat siswa. Pelayanan dan

penyaluran dalam rangka bimbingan dan konseling di sekolah guna membantu siswa agar

mampu mengembangkan potensinya secara optimal maka penentuannya harus

disesuaikan dengan potensi dan kondisi siswa itu sendiri.Jadi bukan program yang cocok

bagi sekolah, namun yang cocok bagi para siswa. Sebagaimana dikemukakan oleh

Sukardi (2000:45) bahwa layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan

yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat

(misalnya pennempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan, atau

program studi, program pilihan, magang, kegiatan kurikuler/ekstrakurikuler) sesuai

dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.

Kegiatan layanan penempatan dan penyaluran dijabarkan sebagai berikut:

1) Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan ekwstrakurikuler yang

dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat, dan minat.

2) Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar, dan

organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah.

3) Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik

pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan

(6)

4) Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas pilihan

khusus program studi sesuai dengan rencana karier, kelompok latihan keterampilan

dan kegiatan ekstrakurikuler atau magang yang daidakan sekolah atau lembaga

kerja/industry.

d. Layanan Bimbingan Belajar

Layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang memungkinkan siswa

memperoleh kemudahan atau kelancaran dalam proses belajar di sekolah, dan memiliki

bekal untuk menghadapi kehidupannya di masa depan. Setiap siswa dilahirkan dengan

tingkat kemampuan atau potensi yang berbeda-beda, dan juga memiliki cita-cita hidup

yang beragam. Selain itu setiap siswa itu memiliki cara belajar dan cara memecahkan

persoalan yang mungkin berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu layanan bimbingan

belajar ini dimaksdukan memberikan kemudahan siswa dalam mengembangkan potensi

bawaannya dan dalam mendayagunakan perkembangan teknologi untuk kegiatan belajar

mereka. Sebagaimana dikemukakan oleh Sukardi (2000:46) bahwa layanan bimbingan

belajar adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik

mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi

belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek

tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan

kesenian.

Layanan bimbingan belajar meliputi beberapa hal berikut:

1) Mengembangkan pemahaman tentang diri, terutama penanaman sikap, sifat,

(7)

kelemahan-kelemahan dan penaggulangannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita atau

perencanaan masa depan.

2) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan sosial

dengan teman sebaya, guru, dan masyarakat luas.

3) Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplij belajar dan berlatih secara efektif

dan efisien.

4) Teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi, dan kesenian.

5) Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi

dan informasi karier, orientasi dan informasi dunia kerja dan perguruan tinggi yang

sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.

6) Orientasi belajar di perguruan tinggi dan

7) Orientasi hidup berkeluarga

Menurut Soetjipto dan Kosasi (2009:7) bahwa bimbingan belajar dimaksudkan untuk

mengatsi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah

maupun di luar sekolah. Bimbingan ini antara lain meliputi:

1) Cara belajar, baik belajar secara kelompok ataupun individual.

2) Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar.

3) Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran.

4) Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.

5) Cara, proses, dan prosedur tentang mengikuti pelajaran.

Dari uraian di atas menjelaskan bahwa layanan bimbingan belajar itu bukan hanya

(8)

sekolah, tetapi juga bantuan bagi siswa untuk menghadapi masa depan kehidupan mereka

setelah lulus, khususnya yang berkenaan dengan dunia karier maupun kehidupan

berkeluarga.Winkel (Soetjipto dan Kosasi (2009:67-68) mengemukakan bahwa layanan

bimbingan dan konseling mempunyai peranan penting untuk membantu siswa, antara lain

dalam hal: 1) Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang

terbuka bagi mereka, baik sekarang maupun yang akan dating; 2) Mengatsi masah pribadi

yang mengganggu belajarnya. Misalnya masalah hubungan muda-mudi, masalah

ekonomi, masalah hubungan dengan orangtua/keluarga, dan sebagainya.

e. Layanan Konseling Perseorangan

Layanan konseling perseorang adalah bantuan yang diberikan secara individual pada

siswa yang menhadapi persoalan dan perlu bantuan. Layanan perorangan ini diberikan

kepada siswa yang menghadapi persoalan individual dan tidak mungkin dipecahkan

secara kelompok karena persoalan yang dihadapi mungkin bersifat rahasia dan siswa

bersangkutan tidak ingin rahasia pribadinya itu diketahui orang lain.

Pelaksanaan layanan konseling perorangan memiliki materi khusus. Menurut Dewa

Ketut Sukardi bahwa materi layanan konseling peorangan meliputi:

1) Pemahaman sikap, kebiasaaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, dan minat serta

penyalurannya.

2) Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.

3) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan

(9)

4) Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan

pengenalanbelajar sesuai dengan kemampuan, kebiasaan, dan potensi diri.

5) Pemantapan pilihan jurusan dan perguruan tinggi.

6) Pengembangan dan pemantapan kecenderungan karier dan pendidikan lanjutan yang

sesuai dengan rencana karier.

7) Informasi karier, dunia kerja, penghasilan, dan prospek masa depan karier.

8) Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi pribadi, keluarga, dan sosial (Sukardi,

2000:48-49).

Jadi layanan konseling perorangan ini lebih menekankan pada persoalan/kebutuhan

dan pengembangan potensi perorangan di mana antara siswa yang satu dengan lain

memiliki kebutuhan dan potensi diri yang beragam. Dengan layanan konseling

perorangan ini maka peserta didik akan menjadi lebih mantap.

f. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling di sekolah juga ada kalanya dilakukan dalam kelompok. Layanan

semacam ini dimaksudkan untuk memungkinkan perkembangan peserta didik atas dasar

hasil dalam suasana kelompok. Dalam suasana demikian terdapat saling berbagi satu

sama lain, sehingga terdapat saling asah, asih, dan asuh diantara peserta didik. Menuru

Sukardi (2000:49) bahwa dinamika kelompok adalah suasana yang hidup, yang

berdenyut, yang bergerak, yang berkembang, yang ditandai dengan adanya interaksi antar

sesame anggota kelompok.

Tujuan konseling kelompok ini adalah sebagai berikut (Sukardi, 2000:49-50):

(10)

2) Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya.

3) Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.

4) Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.

Materi layanan konseling kelompok mencakup (Sukardi, 2000:50-51):

1) Pemahaman dan pengembangan sikap, kebiasaan, bakat, minat, dan penyalurannya.

2) Pemahaman kelemahan diri dan penanggulangannya, pengenalan kekuatan diri dan

pengembangannya.

3) Perencanaan dan perwujudan diri.

4) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima/menyampaikan pendapat,

bertingkah laku dan hubungan sosial, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.

5) Mengembangkan hubungan teman sebaya baik di rumah, di sekolah,m dan di

masyarakat sesuai dengan kondisi, peraturan materi pelajaran.

6) Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar, disiplin belajar dan berlatih, serta

teknik-teknik penguasaan materi pelajaran.

7) Pemahaman kondisi fisik, sosial, dan budaya dalam kaitannya dengan orientasi

belajar di perguruan tinggi.

8) Mengembangkan kecenderungan karier yang menjadi pilihan siswa.

9) Orientasi dan informasi karier, dunia kerja, dan prospek masa depan.

10) Informasi perguruan tinggi yang sesuai dengan karier yang akan dikembangkan.

11) Pemantapan dalam mengambil keputusan dalam rangka pereujudan diri.

(11)

Ada beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling, yang diantaranya adalah:

layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan

bimbingan belajar, layanan konseling perorangan, dan layanan konseling kelompok.

Layanan orientasi ini adalah pemberian informasi kepada para siswa tentang lingkungan

sekolah yang baru para peserta didik kenali. Layanan informasi adalah pemberian

informasi pada siswa dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan kepentingan dan

kesuksesan belajar peserta didik di sekolah. Layanan penempatan dan penyaluran adalah

layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan

penyaluran yang tepat. Layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang

memungkinkan siswa memperoleh kemudahan atau kelancaran dalam proses belajar di

sekolah, dan memiliki bekal untuk menghadapi kehidupannya di masa depan. Layanan

konseling perseorang adalah bantuan yang diberikan secara individual pada siswa yang

menhadapi persoalan dan perlu bantuan. Layanan konseling kelompok adalah layanan

konseling yang dilaksanakan dalam latar kelompok, sehingga memungkinkan peserta

didik belajar memecahkan masalah secara bersama-sama dalam kelompok.

D. Pertanyaan

1. Jelaskan apa yang disebut dengan layanan informasi, dan berikan contoh!

2. Jelaskan apa yang disebut dengan layanan orientasi, dan berikan contoh!

3. Jelaskan apa yang disebut layanan penyaluran dan penempatan, dan berikan contoh!

4. Jelaskan apa yang disebut layanan konseling perorangan, dan berikan contoh!

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Kesimpulan yang dapat dikemukakan diantaranya penelitian pengambangan yang telah dilaksanakan menghasilkan 12 model latihan pasing bawah, penilaian oleh ahli materi

One-Group Pretest-Posttest Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi keterlaksanaan, lembar tes keterampilan proses sains, dan lembar angket

Sama dengan pengelolaan resiko operasional, lembaga keuangan dapat meminimalisir resiko kredit pada kontrak Musyarakah permanen dengan cara terlibat langsung dalam

Berdasarkan metode pembiayaan, jenis kredit dibedakan menjadi: 1. Kredit Bilateral, yaitu kredit yang dibiayai oleh satu Bank. Kredit Sindikasi, yaitu kredit yang diberikan dua

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor karakteristik pemerintah daerah yang mempengaruhi Belanja Operasi (Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja