• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI DI SEKOLAH & MASYARAKAT MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING INQUIRY DI KELAS V SD NEGERI DANASRI KARANG LEWAS - rep

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI DI SEKOLAH & MASYARAKAT MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING INQUIRY DI KELAS V SD NEGERI DANASRI KARANG LEWAS - rep"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi yang begitu cepat telah membawa bangsa Indonesia hidup dalam alam kehidupan komunikasi dan informasi. Sebagai generasi penerus bangsa, anak harus dipersiapkan untuk hidup dalam lingkungan yang selalu dinamis dan penuh kompetitif dengan perubahan yang luar biasa akibat arus komunikasi dan informasi yang tidak kenal waktu. Satu hal yang harus dilakukan oleh seorang siswa adalah belajar, terutama belajar memahami diri sendiri, belajar memahami perubahan lingkungan, dan belajar membaca perubahan zaman.

Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik. Dalam dunia pendidikan tidak lepas dari interaksi dari tenaga pengajar yang melaksanakan tugas mengajar dengan warga belajar. Manusia pada hakekatnya tidak akan hanya bergantung pada alam, tanpa ada pengaruh lain. Dengan kata lain, bahwa manusia itu tidak akan dapat melepaskan diri dari pergaulan dengan sesamanya.

(2)

nampak dalam proses perubahan pikiran manusia dari tidak mengerti menjadi mengerti dan dari tidak mengetahui menjadi mengetahui.

Menurut Sagala (2011: 61) pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan utama keberhasilan pendidikan. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang disengaja dan terencana untuk mencapai tujuan pendidikan, dimana prosesnya dihayati oleh masing-masing pribadi yang berbeda, diantaranya ada yang mudah dan cepat tanggap, tetapi ada yang sukar bahkan sulit tanggap sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama. Disamping itu, pembelajaran juga tidak lepas dari peran guru, karena guru salah satunya yaitu sebagai fasilitator yang dituntut dalam mengembangkan potensi pada diri siswa.

Dalam kegiatan pembelajaran guru berusaha dengan sadar mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik, dengan seperangkat alat teori dan pengalaman yang dimilikinya. Salah satunya yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran. Tujuan instruksional merupakan pedoman yang mutlak dalam pemilihan strategi pembelajaran. Dalam perumusan tujuan, guru perlu merumuskan dengan jelas sehingga dapat mengukur strategi pembelajaran apa yang akan dipilih untuk menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh guru.

(3)

tersebut mengakibatkan materi pelajaran yang disampaikan kurang menarik dan kurang dipahami oleh siswa. Hal ini merupakan suatu tantangan yang membutuhkan suatu respon. Partisipasi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar (SD) mampu menumbuhkan peranan peserta didik agar lebih aktif melakukan kegiatan pembelajaran, karena peserta didik akan terlibat langsung dalam pembelajaran. Dengan partisipasi guru juga dapat mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat berprestasi, yaitu senantiasa berkeinginan untuk paling berhasil, semangat berkompetisi, tidak melarikan diri dari tantangan, dan berorientasi pada kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.

PKn merupakan salah satu bidang studi dalam pendidikan yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan di Perguruan Tinggi. Berdasarkan penjelasan Pasal 37 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003: ”Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Salah satu ciri-ciri menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air adalah dengan memahami kebebasan berorganisasi. Dengan memahami kebebasan berorganisasi di negara Republik Indonesia ini, mampu mewujudkan persatuan dan kerukunan yang dapat meningkatkan rasa kebersamaan dalam membentuk manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

(4)

siswa masih rendah. Rendahnya mutu pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) khususnya kelas V SDN Danasri menyebutkan bahwa rata-rata kelas yang dicapai siswa dalam kompetensi menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat tahun pelajaran 2010/ 2011 pada semester genap banyak yang masih belum mencapai KKM. Tingkat pencapaiannya dari 23 siswa, hanya 10 siswa yang nilainya di atas KKM. Hal ini berarti bahwa rata-rata kelas yang dicapai siswa masih rendah karena kurang dari 68 yang merupakan batas tuntas belajar individu (perseorangan). Berdasarkan data yang diperoleh dari daftar nilai materi memahami kebebasan berorganisasi tahun pelajaran 2010/ 2011 diketahui bahwa 10 dari 23 siswa yang memperoleh nilai di atas 68 yang berarti presentase siswa yang sudah tuntas belajarnya adalah 43,47%, dan presentase siswa yang belum tuntas yang nilainya masih dibawah KKM adalah 56,53%, yaitu sebanyak 13 siswa. Dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendahnya 60. (Sumber Daftar Nilai tahun pelajaran 2010/ 2011 SD Negeri Danasri).

(5)

permasalahannya adalah kesulitan siswa dalam pembelajaran memahami kebebasan berorganisasi.

Dalam menerangkan materi pelajaran, kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran selain disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tidak tepat, juga berakar pada penggunaan metode pembelajaran konvensional yang selalu menggunakan metode ceramah yang bersifat klasikal, tanpa pernah diselingi dengan metode yang lebih menarik serta menantang siswa untuk berusaha. Sampai saat ini, pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai utama pengetahuan, sehingga ceramah akan menjadi pilihan utama dalam menentukan strategi belajar. Sehingga sering mengabaikan pengetahuan awal siswa.

(6)

Melihat kenyataan tersebut di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada tiga faktor utama penyebab rendahnya partisipasi siswa sehingga prestasi belajar siswa juga rendah, yaitu faktor dari guru, faktor dari siswa dan faktor pemakaian model pembelajaran dalam pembelajaran PKn di kelas V SD Negeri Danasri. Oleh karena itu, diperlukan adanya model pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi siswa di kelas sekaligus dapat membantu guru dalam mengkondisikan belajar siswa di kelas.

Untuk mengatasi masalah di atas maka diperlukan adanya inovasi dan strategi pembelajaran yang memberdayakan siswa. Salah satu pendekatan yang memberdayakan siswa adalah pendekatan kontekstual atau (contextual teaching and learning – CTL) dengan metode inquiry. Pendekatan kontekstual diperlukan dalam pembelajaran agar partisipasi siswa meningkat. Pendekatan kontekstual atau CTL merupakan salah satu strategi yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Siswa di dorong untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dan beraktifitas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan topik yang akan dipelajarinya.

(7)

dan mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi yang ada di lingkungan siswa dan menuntut siswa membuat hubungan beberapa pengetahuan yang pernah dialami siswa dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

(8)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah partisipasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui Pendekatan

Contextual Teaching & Learning Inquiry dalam pembelajaran PKn

materi kebebasan berorganisasi di sekolah dan masyarakat di kelas V SD Negeri Danasri?

2. Apakah prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui Pendekatan

Contextual Teaching & Learning Inquiry dalam pembelajaran PKn

materi kebebasan berorganisasi di sekolah dan masyarakat di kelas V SD Negeri Danasri?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Masing-masing tujuan tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

a. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.

b. Untuk mengembangkan keterampilan guru dalam menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi.

(9)

2. Tujuan Khusus

a. Untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa kelas V SD Negeri Danasri dalam pembelajaran PKn materi kebebasan berorganisasi di sekolah dan masyarakat melalui Contextual Teaching & Learning Inquiry.

b. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Danasri dalam pembelajaran PKn materi kebebasan berorganisasi di sekolah dan masyarakat melalui Contextual Teaching & Learning Inquiry.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru kelas, dan sekolah SD Negeri Danasri Kecamatan Karang Lewas Kabupaten Banyumas, sebagai berikut :

1. Bagi siswa

a. Siswa dapat berpartisipasi dan berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran PKn.

b. Meningkatnya prestasi belajar karena pembelajaran berlangsung secara partisipatif dan kontekstual.

(10)

d. Dengan menggunakan Contextual Teaching & Learning Inquiry siswa dapat berlatih untuk bekerja sama, berdiskusi, bertukar pendapat, dan bersikap sosial terhadap teman.

2. Bagi Guru

a. Menjadikan guru kreatif dalam mengajar PKn.

b. Memberikan masukan kepada guru-guru tentang pembelajaran pendekatan kontekstual metode menemukan atau Contextual Teaching & Learning Inquiry.

c. Meningkatkan pembelajaran dalam mengajar PKn agar lebih baik.

d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran PKn yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa dengan keterlibatan aktif seluruh siswa dalam pembelajaran di kelas.

e. Memperbaiki proses belajar mengajar serta menambah inovasi pengetahuan pembelajaran dan wawasan tentang pembelajaran PKn. 3. Bagi Sekolah

Sebagai masukan bagi sekolah untuk inovasi pendekatan pembelajaran PKn di Sekolah Dasar yang berpusat pada siswa.

4. Bagi Peneliti

a. Memahami fungsi pembelajaran PKn.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui p erbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari: tingkat pendidikan, status guru, dan masa kerja guru.. Data dikumpulkan dengan

Pada proses pembuatan saus fish steak termasuk TKK karena saus yang telah matang dilakukan pendinginan ( holding time ) dalam waktu 2 jam sehingga mengalami penurunan suhu

Dari perlakuan tersebut di atas diperoleh data adanya kenaikan R dengan adanya penambahan volume kolektor na-oleat dari = 10 - 45 ml dengan R terbesar = 94,56 % ; sedangkan untuk

Pengukuran efisiensi sel surya dilakukan dengan memberi cahaya pada sambungan P-I-N dengan cahaya lampu dengan daya 100 mW/cm 2 Diukur tegangan maksimum dan arus maksimum,

Dengan mengadopsi penelitian yang telah dilakukan oleh Pikaev dengan sistem aliran aerosol seperti Gambar 2, maka proses detoksifikasi dan desinfeksi limbah cair dari

These two phenomena provide better electronic and ionic conductivity of the AgI based superionic glasses as shown in Figure 4 and Figure 5 shows that by increasing the pressure on

Jika pada penelitian ini penggunaan SIG untuk menampilkan informasi potensi daerah, maka dalam penelitian yang akan dibangun menggunakan SIG untuk menampilkan

JUMLAH ITEM IMMUNlSASI DASAR PADA BAYI DAN TINGKAT KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE.. Astri