• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh: Aloysius Gonzaga Putra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMIAH. Disusun oleh: Aloysius Gonzaga Putra"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN REAKSI PASAR SAHAM ANTARA SAHAM

BUMN DENGAN SAHAM BUMS SEBELUM DAN SETELAH

PENGUMUMAN PEMBAGIAN DIVIDEN (SEKTOR PIMER,

SEKUNDER, DAN TERSIER) PADA TAHUN 2013

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh:

Aloysius Gonzaga Putra

115020400111023

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(2)
(3)

PERBANDINGAN REAKSI PASAR SAHAM ANTARA SAHAM BUMN DENGAN

SAHAM BUMS SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN PEMBAGIAN DIVIDEN

(SEKTOR PIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER) PADA TAHUN 2013

Aloysius Gonzaga Putra

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Email: a.gonzaga210@gmail.com

ABSTRAK

Program privatisasi yang telah dilaksanakan pemerintah terhadap BUMN telah menunjukkan beberapa hasil positif. Hal ini dapat dilihat dari kinerja BUMN yang go public dan dicerminkan dari kenaikkan harga saham mereka. Bukan hanya BUMN saja yang mengalami kenaikkan harga saham setelah IPO di Bursa Efek Indonesia, namun demikian juga dengan BUMS.

Penelitian ini akan menganalisis apakah terdapat perbedaan reaksi pasar terhadap informasi pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh BUMN dan BUMS. Dimana dividen sendiri dapat digunakan oleh manajer perusahaan untuk memberikan sinyal kepada investor tentang prospek perusahaannya di masa depan sesuai dengan signalling theory.

Penelitian ini mengambil 6 saham sebagai sampel yang terdiri dari 3 saham perusahaan milik pemerintah yaitu; BBRI, PTBA, dan SMGR, dan 3 saham perusahaan milik swasta yaitu; BBCA, ITMG, dan UNVR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah event study dengan alat analisis uji t dan uji paired sample t-test. Dari kedua uji tersebut diketahui bahwa pasar bereaksi negatif terhadap informasi pengumuman pembagian dividen baik yang dilakukan oleh perusahaan pemerintah maupun swasta yang tercermin dari adanya abnormal return negatif yang signifikan selama periode penelitian.

Kata kunci: Pengumuman Dividen BUMN dan BUMS, Reaksi Pasar terhadap Dividen.

A. PENDAHULUAN

Banyaknya perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia sudah berkembang dengan pesat. Apa lagi perusahaan milik Negara juga sudah go public membuat pasar modal menjadi salah satu lahan potensial untuk menarik investor dalam rangka pembangunan nasional. Listingnya perusahaan milik Negara ini juga akan membuat pasar modal Indonesia semakin hidup dan perusahaan-perusahaan baik swasta maupun BUMN harus memperbaiki kinerja keuangan mereka dan memkasimalkan keuntungan mereka guna menarik minat investor. Ini menunjukkan bahwa kebijakan privatisasi BUMN yang dilakukan oleh pemerintah sudah tepat, selain membuat kinerja keuangan dan efisiensi BUMN semakin membaik juga membuat pasar modal Indonesia semakin berkembang.

Tabel.1: Beberapa Perubahan Harga Saham BUMN yang Diprivatisasi

No.

Nama BUMN

Harga

Saham

Perdana

Harga Saham Per

19/1/2004

Selisih

1

PT. PGN, Tbk.

1.500

1.980

480

2

PT. Bank BRI, Tbk.

875

2.750

1.875

3

PT. Bank Mandiri, Tbk.

575

1.880

1.305

4

PT. Telkom, Tbk.

2.050

4.950

2.900

5

PT. Kimia Farma, Tbk.

200

200

-

6

PT.

Batubara

Bukit

Asam, Tbk.

675

1.590

915

(4)

7

PT. Adhi Karya, Tbk.

150

870

720

Sumber: masterplan revitalisasi BUMN 2005-2009.

Dari tabel.1 di atas dapat dilihat bahwa harga saham BUMN yang telah diprivatisasi mengalami peningkatan. Berdasarkan fakta-fakta di atas, tentunya akan menarik untuk membandingkan bagaimana reaksi pasar terhadap peristiwa pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan BUMN dengan perusahaan swasta yang akan tercermin dari terjadinya abnormal return saham sebelum dan setelah pengumuman pembagian dividen. Informasi pembagian dividen ini bisa dianggap sebagai suatu peristiwa yang mengandung sebuah informasi tentang kinerja keuangan suatu perusahaan dan prospek perusahaan tersebut di masa depan. Perbandingan ini akhirnya nanti akan menggambarkan seberapa besarkah kepercayaan investor terhadap saham BUMN dan perusahaan swasta di Bursa Efek Indonesia. Oleh sebab itu, berdasarkan latar belakang di atas dan juga dari hasil dari beberapa penelitian serta fakta-fakta yang telah diungkapkan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti perbandingan pola pergerakan harga saham sebelum dan setelah pengumuman pembagian dividen antara saham BUMN dengan BUMS. Adapun judul yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Perbandingan Reaksi Pasar Saham antara Saham BUMN dengan Saham BUMS Sebelum dan Setelah Pengumuman Pembagian Dividen (Sektor Pimer, Sekunder, dan Tersier) pada Tahun 2013”.

B. KAJIAN TEORI Teori Efisiensi Pasar

Di dalam pasar yang kompetitif, harga ekuilibrium suatu aktiva ditentukan oleh tawaran yang tersedia dan permintaan agregat. Harga keseimbangan ini mencerminkan konsensus bersama antara semua partisipan pasar tentang nilai dari aktiva tersebut berdasarkan informasi yang tersedia. Jika suatu informasi baru yang relevan masuk kedalam pasar yang berhubungan dengan suatu aktiva, informasi ini akan digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan nilai dari aktiva bersangkutan. Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien (Jogiyanto, 2013:547).

Bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, infromasi sekarang yang sedang dipublikasikan, dan informasi privat, sebagai berikut:

1. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak Form). 2. Efisien dalam Bentuk Semi Kuat (semi strong). 3. Efisiensi Bentuk Kuat (strong form).

Teori Dividen

Dalam dunia keuangan, pada dasarnya terdapat tiga konsep tentang kebijakan dividen (John E. Junarsin dalam Anindhita 2010), yaitu:

1. Irrelevance theory. Teori ini menganggap bahwa kebijakan dividen tidak membawa dampak apa-apa bagi nilai perusahaan. Jadi, peningkatan atau penurunan dividen oleh perusahaan tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan.

2. Bird-in-the-hand theory.Teori ini berpendapat bahwa investor menyukai dividen karena kas di tangan lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain. Konsekuensinya, harga saham perusahaan akan sangat

(5)

ditentukan oleh besarnya dividen yang dibagikan. Dengan demikian, semakin tinggi dividen yang dibagikan, semakin tinggi pula nilai perusahaan.

3. Tax preference theory. Menurut teori ini, investor tidak terlalu menyukai dividen karena dividen tidaklah tax deductible.

Teori dividen yang relevan untuk digunakan dengan adanya pengumuman pembayaran dividen adalah signalling theory. Seperti yang dijelaskan oleh Doddy Setiawan dan Jogianto Hartono (2003:133) dalam Kurniawan (2010) bahwa manajer mengetahui prospek perusahaan di masa depan, sedangkan investor tidak. Manajer dapat menggunakan dividen, yang merupakan sinyal yang baik, untuk mengurangi kesenjangan informasi. Inilah salah satu penyebab kenapa pengumuman pembayaran dividen dapat mempengaruhi harga saham.

Abnormal Return

Secara umum abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return yang diharapkan oleh investor. Menurut Jogiyanto (2013), abnormal return diartikan sebagai kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal, dalam hal ini return normal adalah return yang diharapkan oleh investor. Perhitungan abnormal return dapat menggunakan formula:

dimana:

ARit = abnormal return sekuritas i pada periode peristiwa ke-t Rit = return sesungguhnya untuk sekuritas i pada period ke-t E(Rit) = return ekspektasi sekuritas i pada periode peristiwa ke-t

Kerangka Pikir

sebelum setelah

sumber: penulis 2015

Reaksi Pasar Modal

Event Study Terdapat abnormal return Terdapat abnormal return Tidak terdapat abnormal retun Tidak terdapat abnormal retun

(6)

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk kedalam pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah event study. Menurut Tandelilin (2010), studi peristiwa (event study) menyelidiki respon pasar terhadap kandungan informasi dari suatu pengumuman atau publikasi peristiwa tertentu.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Wijaya (2013:19) dalam Asshodiqi (2015), data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan bersiap pakai. Data yang digunakan dalam penelitian berupa data:

1. Harga penutupan saham harian selama periode penelitian 2. Harga penutupan harian Indeks Harga Saham Gabungan

Secara ringkas sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel.2: Sampel Penelitian

Sektor Pemerintah Swasta

Primer PTBA ITMG

Sekunder SMGR UNVR

Tersier BBRI BBCA

Sumber: Penulis 2015

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk membandingkan reaksi pasar antara peristiwa pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh BUMN dan BUMS, maka perlu dilakukan uji signifikansi terhadap rata-rata abnormal return untuk melihat apakah terdapat reaksi pasar terhadap peristiwa pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh BUMN dan BUMS. Menurut Jogiyanto (2013), pengujian statistik terhadap return tak normal mempunyai tujuan untuk melihat signifikansi return tak normal yang ada di periode peristiwa. Signifikansi yang dimaksud adalah bahwa abnormal return tersebut secara statistik signifikan tidak sama dengan nol (positif untuk kabar baik dan negatif untuk kabar buruk). Pengujian t (t test) dilakukan untuk maksud ini.

Hasil dari uji signifikansi menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan reaksi yang ditunjukkan oleh pasar terhadap pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan milik pemerintah dengan pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan milik swasta yaitu pasar bereaksi negatif terhadap informasi pembagian dividen tersebut. Dari hasil tersebut dapat diketahui nampaknya perilaku investor terhadap pengumuman dividen cenderung menganut Tax preference theory, dimana nampaknya investor justru tidak menyukai pembagian dividen yang besar. Hal ini dikarenakan adanya beban pajak yang cukup besar dari dividen yang dibayarkan sehingga investor lebih menyukai capital gain dari pada dividen karena bisa menunda pembayaran pajak. Selain itu, ada anggapan bahwa kebijakan dividen dapat merugikan pertumbuhan perusahaan karena pendanaan perusahaan untuk operasional akan berkurang karena sebagian besar kas perusahaan diberikan dalam arus kas pendanaan. Hal ini dapat mengurangi aktivitas perusahaan dalam memperoleh laba di tahun berikutnya.

(7)

Hasil Uji Paired Sample t-Test Sektor Primer

Tabel.3: Hasil Paired t-Test Sektor Primer

Perusahaan Periode Sig. (2-tailed) Keterangan PTBA (BUMN) Sebelum-setelah 0.805 Tidak signifikan ITMG (BUMS) Sebelum-setelah 0.259 Tidak signifikan

Tabel.3 menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan secara signifikan rata-rata abnormal return pada periode sebelum dan setelah peristiwa pengumuman pembagian dividen yang ditunjukkan dengan nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat signifikan yang ditentukan. Nilai sig. (2-tailed) dari PTBA sebesar 0.805 (0.805 > 0.05) dan nilai sig. (2-tailed) dari ITMG sebesar 0.259 (0.259 > 0.05).

Sektor Sekunder

Tabel.4: Hasil Paired t-Test Sektor Sekunder

Perusahaan Periode Sig. (2-tailed) Keterangan SMGR (BUMN) Sebelum-setelah 0.830 Tidak signifikan UNVR (BUMS) Sebelum-setelah 0.656 Tidak signifikan

Tabel.4 menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan secara signifikan rata-rata abnormal return pada periode sebelum dan setelah peristiwa pengumuman pembagian dividen yang ditunjukkan dengan nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat signifikan yang ditentukan. Nilai sig. (2-tailed) dari SMGR sebesar 0.830 (0.830 > 0.05) dan nilai sig. (2-tailed) dari UNVR sebesar 0.656 (0.656 > 0.05).

Sektor Tersier

Tabel.5: Hasil Paired t-Test Sektor Tersier

Perusahaan Periode Sig. (2-tailed) Keterangan BBRI (BUMN) Sebelum-setelah 0.955 Tidak signifikan BBCA (BUMS) Sebelum-setelah 0.656 Tidak signifikan

Tabel.5 menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan secara signifikan rata-rata abnormal return pada periode sebelum dan setelah peristiwa pengumuman pembagian dividen yang ditunjukkan dengan nilai Sig.(2-tailed) lebih besar dari tingkat signifikan yang ditentukan. Nilai sig.(2-tailed) dari BBRI sebesar 0.955 (0.955 > 0.05) dan nilai sig. (2-tailed) dari BBCA sebesar 0.656 (0.656 > 0.05).

Secara umum, hasil dari uji beda menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara periode sebelum dan setelah pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan milik pemerintah dan

(8)

perusahaan milik swasta pada masing-masing sektor. Hasil ini bisa disebabkan karena investor lebih suka terhadap capital gain yaitu selisih antara harga beli saham dengan harga jual saham dan tidak terlalu memperdulikan dividen yang dibagikan oleh suatu perusahaan.

Reaksi yang ditunjukkan oleh pasar terhadap informasi pembagian dividen ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iwan Kurniawan (2009), Dedi Prananda (2006), Galih Anindhita (2010), dan Iwan Fadli Rohayadi (2010). Hal ini semakin memperkuat bahwa pengumuman pembagian dividen mengandung informasi bagi investor yang ditunjukkan dengan adanya reaksi pasar.

E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan interpretasi hasil yang peneliti lakukan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat di ambil adalah:

Pertama: secara umum selama 61 hari perdagangan saham reaksi pasar terhadap peristiwa pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh saham BUMN dan BUMS adalah sama. Reaksi yang ditunjukan oleh pasar adalah negatif dimana reaksi ini hanya terjadi sesaat saja.

Kedua: Tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham antara saham BUMN dan saham BUMS sebelum dan setelah pengumuman pembagian dividen pada sektor primer, sekunder, dan tersier.

Ketiga: perilaku investor terhadap pengumuman dividen cenderung menganut tax preference theory, dimana nampaknya investor justru tidak menyukai pembagian dividen tunai yang besar. Hal ini disebabkan karena adanya beban pajak yang cukup besar dari dividen yang dibayarkan tersebut. Selain itu, hal ini juga disebabkan karena adanya anggapan bahwa pembayaran dividen tunai yang besar akan mengurangi pertumbuhan perusahaan karena pendanaan untuk peluang investasi perusahaan yang menguntungkan di masa depan akan berkurang.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut: Pertama: dengan adanya reaksi negatif investor terhadap pembayaran dividen tunai yang besar, hal ini bisa dijadikan acuan bagi manajer perusahaan untuk lebih fokus menggunakan kelebihan dana dari sisa laba untuk kegiatan investasi yang lebih menguntungkan di masa depan agar tingkat laba perusahaan semakin tinggi.

Kedua: bagi investor di pasar modal, diharapkan dapat lebih cepat dan efisien dalam memanfaatkan setiap informasi yang dipublikasikan perusahaan agar dapat mendapatkan profit yang maksimal.

Ketiga: penelitian hanya menggunakan abnormal return untuk mengukur reaksi pasar yang terjadi, diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan tambahan indikator lain agar dapat menggambarkan reaksi pasar yang terjadi lebih luas.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Amellia, Rizky. 2007. Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

Anindhita, Galih. 2010. Analisis Reaksi Pasar Atas Pengumuman Dividen Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro

Apriani, Lisia. 2005. Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Kenaikan/Penurunan Dividen. Solo: SNA VIII

Basyori, Kurnia. 2008. Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Return Saham. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Dewi, Suryani. Evaluasi Dampak Good Corporate Governance Badan Usaha Milik Negara Real Estate Bagi Masyarakat Kelurahan Benoa Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung (Studi Kasus Pt Bali Tourism Development Corporation Nusa Dua Bali). Bali: Universitas Udayana

Handoko, Dodi. 2013. Analisis Pemikiran Syekh Taqiyuddin An-Nabhani tentang Privatisasi Aset-aset Publik. Tesis. Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Haryanto, Dedi. 2012. Pengaruh Faktor-faktor Keuangan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. Palembang: STIE Musi

Istanti, Sri. 2013. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham pada Perusahan LQ45. Potensio, Vol. 19 No. 1

Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 8. Yogyakarta: BPFE

Kurniawan, Iwan. 2009. Reaksi Bursa Efek Indonesia sebagai Dampak Adanya Pengumuman Dividen. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

Nurmala. 2006. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-perusahaan Otomotif Bursa Efek Jakarta (BEJ)/ Mandiri, Vol. 9 No. 1

Prananda, Dedi. 2006. Analisis Reaksi Pengaruh Dividen Terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

Primadianti, Etika. 2010/ Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Pengumuman Dividen Kas. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

Putra, Lanisia dan Adwin Atmadja. 2006 Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta. Vol. 8 No. 1

Rohayadi, Iwan. 2010. Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

Sularso, Andi. 2003. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudan Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keluangan, Vol. 5 No. 1

Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Protofolio. Yogyakarta: BPFE

Ulah, Marisatul. 2011. Perbandingan Kinerja Keuangan BUMN dan BUMS yang Masuk Jakarta Islamic Index. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga

Wibawanto, Edhi. 2007. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham, Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

Referensi

Dokumen terkait

a. Kronologis Kasus Korupsi yang Dilakukan Kader Partai Demokrat.. Disini kita akan lebih jauh membahas tentang korupsi yang dilakukan oleh kader-kader dari partai demokrat. Slogan

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi- transaksi khusus dalam perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.. Jurnal

Pada tabel 4.27 perhitungan azimut dan selisih azimut didapatkan dari azimut hasil perhitungan pengamatan yang terbaik dan koreksi refraksi ditinjau dari suhu yang sama

Perantara agen (Agen Middlemen) ini dibedakan dengan perantara pedagang karena tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang ditangani. Untuk lebih jelasnya, agen adalah

SMK Negeri 14 Bandung adalah salah satu sekolah yang menjadikan Desain Komunikasi Visual sebagai salah satu Jurusan dari sembilan jurusan kesenirupaan di

Setelah melakukan pengujian, konsetrasi penambahan tape ketan hitam terhadap mousses , dalam pengujian ini dilakukan dengan membuat tiga formulasi untuk menghasilkan

Kesimpulan dalam pengabdian masyarakat ini adalah terjadinya perubahan berupa peningkatan pengetahuan kader sejumlah 20 orang mengenai pemberian makanan pendamping ASI di

Artikel ini menggunakan Jaringan syaraf bobot tiga (JSBT) dengan sudut pandang pendekatan Pengenalan Pola Biomimetik (PPB) dan ekstrasi ciri Zernike aspect moment invariants