• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAYAGUNAAN KALSIUM MEDIA PERAIRAN DALAM PROSES GANTI KULIT DAN KONSEKUENSINYA BAGI PERTUMBUHAN UDANG GALAH Macrobrachium rosenbergii de Man

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAYAGUNAAN KALSIUM MEDIA PERAIRAN DALAM PROSES GANTI KULIT DAN KONSEKUENSINYA BAGI PERTUMBUHAN UDANG GALAH Macrobrachium rosenbergii de Man"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAYAGUNAAN KALSIUM MEDIA PERAIRAN

DALAM PROSES GANTI KULIT DAN KONSEKUENSINYA

BAGI PERTUMBUHAN UDANG GALAH

Macrobrachium rosenbergii de Man

AZAM BACHUR ZAIDY

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

B O G O R IN ST ITUT PERTAN IA N

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi “ Pendayagunaan Kalsium Media Perairan dalam Proses Ganti Kulit dan Konsekuensinya Bagi Pertumbuhan Udang Galah”, adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Agustus 2007 Azam Bachur Zaidy NRP. 19600009

(3)

Ringkasan

AZAM BACHUR ZAIDY. Pendayagunaan kalsium media perairan dalam proses ganti

kulit dan konsekuensinya bagi pertumbuhan udang galah (Macrobrachiumrosenbergii de

Man). Di bawah bimbingan RIDWAN AFFANDI, BAMBANG KIRANADI, KARDIYO PRAPTOKARDIYO dan WASMEN MANALU.

Produksi udang galah di beberapa lokasi kolam ditemukan rendah, hal ini karena ketersediaan kalsium lingkungan yang rendah. Kalsium digunakan untuk proses pengerasan kulit pada fase postmolt. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pendayagunaan kapur sebagai sumber kalsium dalam proses peningkatan kadar kalsium kulit dan lama waktu postmolt, serta konsekuensinya bagi pertumbuhan udang. Desain percobaan tahap 1 dan 2 menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dosis

penambahan Ca(OH)2 sebanyak 0 mg/L, 15 mg/L, 30 mg/L, 45 mg/L, dan 60 mg/L, dan 3

ulangan. Penelitian tahap 3 dengan perlakuan penambahan Ca(OH)2 0, 30, dan 60 mg/L.

Parameter yang diukur meliputi fisika kimia air, kadar kalsium kulit, lama waktu

postmolt, tingkat konsumsi pakan, laju pertumbuhan, pertumbuhan biomas dan efisiensi

pemanfaataan pakan. Pengggunaan Ca(OH)2 sebanyak 0, 15, 30, 45, dan 60 mg/L

mampu meningkatkan kadar kalsium kulit pada tahap postmolting 20 hari. Penggunaan Ca(OH)2 sebanyak 30 dan 45 mg/L mampu mempercepat lama waktu postmolt, selanjutnya lebih dari 45 mg/L menghambat lama waktu postmolt. Penggunaan Ca(OH)2 15, 30, dan 45 mg/L mampu meningkatkan konsumsi pakan harian, mencapai maksiumum pada 45 mg/L selanjutnya menurun pada 60 mg/L. Keberadaan dan perubahan kadar Ca(OH)2 kulit antarperlakuan pada setiap siklus molting meningkat dan mantap untuk siklus molting 1, 2, dan 3. Penggunaan Ca(OH)2 selama 3 siklus molting berimplikasi lanjut pada konsumsi pakan harian, mulai meningkat pada penambahan Ca(OH)2 15 mg/L, mencapai maksimum pada penambahan Ca(OH)2 45 mg/L, dan selanjutnya menurun pada penambahan

Ca(OH)2 60 mg/L. Laju pertumbuhan individu pada penambahan Ca(OH)2 0, 15,

30, 45, dan 60 mg/L adalah 0.006, 0.010, 0.010, 0.012, dan 0.009. Efisiensi pemanfaatan pakan, mencapai maksimal pada penambahan Ca(OH)2 sebanyak 15 mg/L selanjutnya menurun pada 30, 45 dan 60 mg/L. Peningkatan biomas maksimum pada perlakuan penambahan Ca(OH)2 0, 30, dan 60 mg/L tercapai pada hari ke 28, 35, dan 25. Setelah biomas maksimum tingkat pemanfaatan pakan mulai menurun terutama pada penambahan Ca(OH)2 0 dan 60 mg/L. Dengan demikian penggunan Ca(OH)2 sebanyak 30 mg/L mampu mempercepat lama waktu postmolt yang berimplikasi pada peningkatan rataan konsumsi pakan harian sehingga meningkatkan laju pertumbuhan individu dan biomas udang. Dari hasil penelitian ini diharapkan aplikasi penggunaan Ca(OH)2 untuk mempercepat proses ganti kulit udang yang berimplikasi terhadap pertumbuhan udang, dengan memperhatikan kualitas air, khususnya pH dan alkalinitas.

(4)

Abstract

AZAM BACHUR ZAIDY. Utilization of calcium in aquatic environment for molting proccess and its consequence on giant freshwater prawn growth rate (Macrobrachiumrosenbergii de Man). Under the direction of RIDWAN AFFANDI, BAMBANG KIRANADI, KARDIYO PRAPTOKARDIYO and WASMEN MANALU.

The Production of freshwater prawn in several pond cultures are very low due to the low

availability of Ca2+ in water. Calcium has a rate in the deposition of carapace after

molting. The objectives of this research is to study the addition of calcium in the media for molting proccess and its consequence on the growth of the giant fresh water prawn.. The experiment used complete randomized design with five treatments of different of

Ca(OH)2 : (0 , 15 , 30 , 45, and 60 mg/L), concentration. Each treatments has three

replication . The parameters measured were the concentration calcium of exoskeleton, the period of post molt, molting cycle, daily feed consumption, total feed consumption, growth rate, and feed efficiency. Supplementations of 15-60 mg/L has increased the concentration of the media (25.51-35.22 mg/L) compared to the control (18.53 mg/L). Calcium contents of the exoskeleton were found to be different amongs the levels of

Ca(OH)2 addition (0-60 mg/L) until 20 days postmolt, except on molting. Duration of

postmolt of the giant freshwater prawns supplemented with 0. 15, 30, 45, and 60 mg/L were 17, 15, 12, 13 and 15 days, respectively. The average of daily feed consumptions

since 8 days postmolt until 2 nd was found to be higher in the group wih supplementation

of Ca(OH)2 of 15 and maximum at 45 mg/L. In comparised the addition of 0 and 15

mg/L Ca(OH)2 supplementing with 30, 45 and 60 mg/L Ca (OH)2 increased the calcium

level in exoskeleton on the 2nd and 3nd cycles at 8 days postmolt time. The growth rate in

the prawn suplemented with Ca(OH)2 of 0, 15, 30, 45, and 60 mg/L were 0.006, 0.010,

0.010, 0.12, and 0.009 Biomass growth in the prawn supplemented with Ca(OH)2 30 and

60 mg/L were higher than control. The feed efficiency in the prawn supplemented with 0, 15, 30, 45, and 60 mg/L were 27.00, 40.45, 30.30, 28.20, and 26.90%. The first and the second molting cycles of fresh water prawn supplement with 30, 45, and 60 mg/L Ca (OH)2 were faster than those supplemented with 0 and 15 mg/L However, on the third cycle, there was no difference in the molting cycles among treatments. The results of this experiment recomonded that supplementation of 30 mg/L Ca(OH)2 in the aquatic media improved growth rate and feed efficiency of freshwater giant prawn.

(5)

@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak cipta dilindungi undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(6)

PENDAYAGUNAAN KALSIUM MEDIA PERAIRAN DALAM PROSES GANTI KULIT DAN KONSEKUENSINYA

BAGI PERTUMBUHAN UDANG GALAH Macrobrachium rosenbergii de Man

AZAM BACHUR ZAIDY

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Program Studi Ilmu Perairan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

(7)

Penguji Luar Komisi Ujian Tertutup : Dr. Ir. Etty Riani

Penguji Luar Komisi Ujian Terbuka : 1. Dr. Ir. Endhay Kusnendar MS

(8)

Judul Disertasi : Pendayagunaan Kalsium Media Perairan dalam Proses Ganti Kulit dan Konsekuensinya bagi Pertumbuhan Udang Galah Macrobrachium rosenbergii de Man

Nama Mahasiswa : Azam Bachur Zaidy

Nomor Pokok : P 19600009

Disetujui, Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Ridwan Affandi, DEA Drs. Bambang Kiranadi, M.Sc, PhD

Ketua Anggota

Dr. Ir. Kardiyo Praptokardiyo Prof. Wasmen Manalu, Ph.D

Anggota Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi Ilmu Perairan Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Enang Harris, M.S Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

(9)

PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya, sehingga desertasi ini dapat diselesaikan.

Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang diwujudkan dalam bentuk suatu disertasi. Isi disertasi meliputi : latar belakang, identifikasi masalah, kerangka pemikiran, perumusan konsepsi, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan.

Atas bimbingan yang diberikan dalam penyelesaian disertasi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Komisi Pembimbing: Dr. Ir. Ridwan Affandi, selaku Ketua, dengan anggota : Dr. Bambang Kiranadi, Dr. Ir. Kardio Praptokardiyo dan Prof. Wasmen Manalu PhD. Ucapan terima kasih kepada Dekan Sekolah Pasca Sarjana IPB, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, dan Ketua Program Studi Ilmu Perairan IPB yang telah memberikan arahan selama penulis mengikuti pendidikan Program S-3. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dr. Ir. Etty Riani sebagai penguji luar komisi pada ujian tertutup serta Dr. Ir. Endhay Kusnendar MS dan Dr. Ir. Eddy Supriyono sebagai penguji luar komisi pada ujian terbuka.

Ucapan terima kasih kepada Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor, Departemen Pertanian dan Ketua Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, Departemen Kelautan dan Perikanan yang telah memberikan kesempatan dan ijin belajar mengikuti Program S-3 di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengolahan data, dan penulisan hasil penelitian, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih.

Semoga disertasi ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2007 Azam Bachur Zaidy

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 13 Juni 1958 di Jepara, Jawa Tengah, dari pasangan Muzaid (almarhum) dan Muchanah (almarhum). Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan IPB, lulus tahun 1983. Pada tahun 1987, penulis diterima sebagai mahasiswa program magister sains pada Program Studi Ilmu Perairan, Program Pascasarjana IPB dan lulus pada tahun 1993. Kesempatan untuk melanjutkan studi program doktor pada perguruan tinggi dan program studi yang sama pada tahun 2001.

Penulis bekerja sebagai tenaga pengajar sejak tahun 1983 di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor, Jurusan Penyuluhan Perikanan. Selama menjadi tenaga pengajar, penulis juga ditugaskan pada institusi pendidikan tersebut sebagai Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat antara tahun 1994-1996, Ketua Jurusan Penyuluhan Perikanan antara tahun 1997-2001 dan Pembantu Ketua Bidang Administrasi Umum 2003-2005. Sampai saat ini penulis menjadi tenaga pengajar di Sekolah Tinggi Perikanan dan aktif melakukan pemberdayaan masyarakat perikanan di berbagai daerah kabupaten/kota.

Penulis menikah dengan Nayu Nurmalia MSi dan dikaruniai 2 anak, yaitu Anaiza Azlia dan Dinan Fakhri.

(11)

i i DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR LAMPIRAN ... vi PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1

Identifikasi Perumusan Masalah ... 1

Tujuan dan Manfaat ... 3

Konsep Pemecahan Masalah ... 3

Konsep Kerangka Teori ... 3

Prinsip Dasar ... 3

Hipotesis ... 4

TINJAUAN PUSTAKA ... 6

Pertumbuhan Udang ... 6

Lapisan Kulit dan Komponen Pembentuknya ... 7

Proses Molting Udang ... 9

Pengambilan Kalsium dari Air ke dalam Tubuh Udang ... 13

Dinamika Kalsium di Lingkungan ... 17

Lingkungan ... 18

Kesadahan dan Alkalinitas ... 18

Suhu Air ... 19

Salinitas ... 19

Oksigen Terlarut ... 19

METODE PENELITIAN... 21

Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

Ruang Lingkup Penelitian ... 21

Pengaruh Penggunaan Kapur pada Laju Peningkatan Kadar Kalsium Kulit dan Lama Waktu Postmolt Udang Galah ... 21 Tujuan Khusus ... 21 Rancangan Percobaan ... 21 Bahan Percobaan ... 23 Metode Pengukuran ... 23 Prosedur Percobaan ... 24

Teknik Pengumpulan Data ... 24

(12)

ii

ii Konsekuensi Penggunaan Kapur pada Lama Waktu

Siklus Molting, Tingkat Konsumsi Pakan dan

Pertumbuhan Udang Galah ... 25

Tujuan Khusus ... 25

Rancangan Percobaan ... 25

Bahan Percobaan ... 27

Metode Pengukuran ... 27

Prosedur Percobaan ... 27

Teknik Pengumpulan Data ... 28

Analisis Data ... 29

Pengaruh Penggunaan Kapur pada Konsumsi Pakan dan Pertumbuhan Biomas Udang Galah ... 29

Tujuan Khusus ... 29

Rancangan Percobaan ... 29

Bahan Percobaan ... 31

Metode Pengukuran ... 31

Prosedur Percobaan ... 31

Teknik Pengumpulan Data ... 31

Analisis Data ... 31

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

HASIL ... 33

Pengaruh Penggunaan Kapur pada Laju Peningkatan Kadar Kalsium Kulit dan Lama Waktu Postmolt Udang Galah ... 33

Kualitas Air ... 33

Molting Udang ... 35

Periode Postmolt ... 37

Konsumsi Pakan Harian ... 38

Konsekuensi Penggunaan Kapur pada Siklus Molting, Tingkat Konsumsi Pakan dan Pertumbuhan Udang Galah ... 39

Kualitas Air ... 39

Kemantapan Kalsium ... 41

Konsumsi Pakan Harian ... 42

Total Konsumsi Pakan ... 43

Pertumbuhan Udang ... 44

Periode Siklus Molting ... 46

Pengaruh Penggunaan Kapur pada Konsumsi Pakan dan Pertumbuhan Biomas Udang Galah ... 47

(13)

iii

iii

Pertumbuhan Individu dan Biomas ... 49

Peningkatan Biomas ... 50

Konsumsi Pakan ... 52

PEMBAHASAN ... 54

Lama Waktu Molting dan Kekerasan Kulit ... 54

Laju Pertumbuhan Individu ... 56

Peningkatan Biomas ... 57

Konsumsi Pakan ... 58

SIMPULAN DAN SARAN ... 60

Simpulan ... 60

Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(14)

iv

iv DAFTAR TABEL

Halaman

1. Ciri-ciri Bagian-Bagian Kulit Dekapoda ... 9

2. Stadia Intermolt Golongan Kepiting (modifikasi) ... 10

3. Natrium, Kalium, dan Kalsium yang terkandung dalam jaringan metapenaeus pada fase intermolt, dengan satuan meq/liter dalam darah dan meq/kg berat kering jaringan ... 13

4. Komposisi mineral kulit kepiting intermolt ... 14

5. Parameter kualitas air dan udang serta metode pengukuran ... 23

6. Pengambilan sampel udang dan metode pengukuran penelitian tahap I ... 25

7. Pengambilan sampel udang dan metode pengukuran penelitian tahap II ... 28

8. Pengambilan sampel udang dan metode pengukuran penelitian tahap III ... 31

9. Nilai rataan parameter fisik dan kimia air selama percobaan I ... 34

10. Rataan kadar kalsium kulit setiap tahap ganti kulit ... 36

11. Perkiraan lama waktu postmolt dan intermolt ... 37

12. Rataan konsumsi pakan harian percobaan I ... 38

13. Nilai rataan parameter fisik dan kimia air selama percobaan II... 40

14. Rataan kadar kalsium kulit postmolt 2 dan 8 hari ... 42

15. Rataan konsumsi pakan harian pada postmolt dan intermolt ... 43

16. Total konsumsi pakan pada postmolt dan intermolt ... 44

17. Rataan lama waktu siklus molting 1, 2, dan 3 ... 46

18. Nilai rataan parameter fisik dan kimia air selama percobaan III ... 48

19. Peningkatan biomas udang setiap 10 hari ... 50

20. Rataan konsumsi pakan harian percobaan III ... 52

(15)

v

v DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Diagram Alir Pendekatan Kajian Pendayagunaan Kalsium

dalam Media Perairan pada Lama Waktu Pergantian dan Laju Peningkatan Kadar Kalsium Kulit dan Konsekuensinya bagi

Pertumbuhan Udang Galah ... 5

2. Skema Perubahan Bobot Basah dan Bobot Kering Selama Siklus Molting ... 8

3. Total Kandungan Kalsium dalam Tubuh Kepiting Intermolt dan pada Postmolt ... 15

4. Hubungan antara Ca2+ yang Masuk ke dalam Tubuh Kepiting dan Ca2+ di Lingkungan ... 16

5. Transfer Kalsium antara Media, Tubuh, dan Kulit ... 36

6. Pertumbuhan Individu Udang ... 45

7. Laju Pertumbuhan Individu Udang ... 49

8. Bobot Biomas ... 50

(16)

vi

vi DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Data Penelitian I ... 64

2. Nilai Rataan Parameter Fisik dan Kimia Air Selama Percobaan I ... 69

3. Uji Statistik Kadar Kalsium Kulit Udang pada Penelitian I ... 71

4. Uji Statsitik Rataan Tingkat Konsumsi Pakan Harian pada Penelitian I ... 73

5. Data Penelitian II ... 75

6. Nilai Rataan Parameter Fisik dan Kimia Air Selama Percobaan II ... 85

7. Uji Statistik Rataan Kalsium Kulit Postmolting 2 dan 8 Hari (mg/g) ... 88

8. Uji Statistik Rataan Tingkat Konsumsi Pakan Harian pada Berbagai Proses Postmolt dan Intermolt... 90

9. Total Konsumsi Pakan pada Berbagai Proses Postmolt dan Intermolt ... 92

10. Data Penelitian III ... 94

11. Nilai Rataan Parameter Fisik dan Kimia Air Selama Percobaan III ... 100

12. Rataan Konsumsi Pakan Harian pada Penelitian III ... 102

13. Peningkatan Biomas Udang Setiap 10 Hari pada Penelitian III ... 104

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya nilai kelayakan usahatani budidaya padi menggunakan metode Hazton pada Provinsi Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Menpawah menunjukkan bahwa usahatani ini sangat

• Denyut jantung janin lebih dari 1OOx/mnt atau kurang dari lOOx/menit dan tidak teratura. • Mekonium dalam air ketuban ibu

pendapatan bunga lebih besar dari pada peningkatan biaya bunga, maka laba bank. meningkat dand

Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memperoleh mendeskripsikan kearifan lokal yang terdapat dalam sinandong tradisi lisan Melayu Tanjungbalai.. Untuk mencapai tujuan

Dengan demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja Abdul Aziz Al-Sa''ud\r\n\r\nArab Saudi terkenal sebagai Negara kelahiran Nabi Muhammad

Dari hasil penelitan, Peneliti melihat PT ISRU telah melakukan beberapa aktivitas untuk mempertahankan kinerja adapun beberapa aktivitas komunikasi yang telah di lakukan,

Dari hasil observasi, hasil penilaian kemampuan membaca permulaan, dan hasil belajar pada siklus II, selanjutnya dievaluasi untuk melakukan tindakan bahwa aktivitas

Sementara itu, saran untuk pengembangan produk lebih lanjut antara lain (1) pengembangan perangkat pembelajaran yang berbasis learning cycle 7e ini masih terbatas pada