• Tidak ada hasil yang ditemukan

abstrak PENYUSUNAN RENCANA PENYEDIAAN DAN KONSERVASI RUANG TERBUKA AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "abstrak PENYUSUNAN RENCANA PENYEDIAAN DAN KONSERVASI RUANG TERBUKA AIR"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Working Paper PSPPR Tahun 2016 PENYUSUNAN RENCANA PENYEDIAAN DAN KONSERVASI RUANG TERBUKA AIR

(Studi Kasus: Kota Yogyakarta, Kabupaten D.I. Yogyakarta)

Tim PSPPR UGM

Abstrak

Meningkatnya populasi penduduk yang diikuti oleh tingginya laju perubahan penggunaan lahan dari lahan non-terbangun menjadi lahan terbangun di Kota Yogyakarta menyebabkan berkurangnya area untuk resapan air permukaan yang berdampak pada munculnya genangan air di beberapa lokasi saat musim penghujan tiba. Permasalahan lingkungan lain yang dialami Kota Yogyakarta akibat perkembangan fisik perkotaan adalah menurunnya muka airtanah dengan laju penurunan ± 20 cm per tahun. Untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan lingkungan tersebut maka diperlukan penambahan area terbuka yang dapat menjadi area untuk resapan air permukaan (Ruang Terbuka Air). Ruang Terbuka Air diperlukan untuk melengkapi fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) karena RTH hanya dapat menyerap air permukaan (run off) saja lalu diserap dan dipertahankan di dekat permukaan air. Sedangkan Ruang Terbuka Air memiliki daya serap yang baik untuk mengalirkan dan menyaring air sampai pada tingkat airtanah. Persediaan airtanah tersebut merupakan aset yang penting dan perlu dikonservasi untuk keperluan jangka panjang.

Kajian Ruang Terbuka Air yang dilakukan ini bertujuan untuk melakukan pemetaan (mapping) terhadap kondisi eksisting ruang terbuka biru di Kota Yogyakarta (dari sisi fungsi, kewenangan, status pengelolaan dan lain sebagainya), menganalisis potensi dan permasalahan dalam penyediaan/konservasi dan rencana pemanfaatannya, serta menyusun rencana penyediaan dan konservasi ruang terbuka air Kota Yogyakarta dalam bentuk masterplan dengan jangka waktu 20 tahun (2017-2037). Metode yang digunakan dalam kajian ini meliputi: identifikasi Ruang Terbuka Air eksisting, pemetaan stakeholder, gap analisis untuk mengetahui kebutuhan Ruang Terbuka Air, analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Thread) dan analisis prioritas.

Dari hasil identifikasi diketahui bahwa Ruang Terbuka Air yang terdapat di dalam wilayah administrasi Kota Yogyakarta terdiri dari Sungai Winongo, Sungai Code, Sungai Manunggal, Sungai Gajahwong, beberapa mataair yang berada di sekitar sungai, Embung Langensari dan danau buatan di Kebun Bintang Gembiraloka. Keberadaan Ruang Terbuka Air di Kota Yogyakarta memiliki beberapa fungsi antara lain: sebagai pemasok airtanah, membantu mengatasi kekeringan, sarana rekreasi dan memenuhi kebutuhan air bagi penduduk sekitar baik sebagai sumber air minum maupun untuk kegiatan lainnya (irigasi, mandi, cuci). Akan tetapi sebagian besar Ruang Terbuka Air tersebut masih mengalami permasalahan seperti pencemaran air oleh limbah, tumpukan sampah, sedimentasi, kurangnya upaya konservasi dan timbulnya konflik kepentingan dalam pengelolaan ruang terbuka air yang disebabkan karena pembagian wewenang yang kurang jelas dan kurangnya koordinasi antar instansi terkait. Untuk mengatasi berbagai masalah Ruang Terbuka Air di Kota Yogyakarta tersebut, disusunlah suatu masterplan rencana penyediaan dan konservasi Ruang Terbuka Air yang berisi rencana program, kegiatan, serta pembagian wewenang bagi instansi-instansi terkait.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi eksisting Hutaan Kota Sungkur Klaten dan melakukan penataan ruang terbuka hijau yang nyaman dan menarik untuk

Percobaan penyimpanan benih duku pada ruang terbuka menunjukkan bahwa interaksi antara kadar air awal benih dan periode konservasi tidak berpengaruh nyata terhadap semua

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kondisi eksisting ruang terbuka hijau di Kota Pematangsiantar dalam Citra Satelit Kota Pematangsiantar, dan (2) untuk

Penyelenggaraan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, ditujukan untuk tiga hal, yaitu: 1) menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air, 2) menciptakan aspek

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi eksisting Hutaan Kota Sungkur Klaten dan melakukan penataan ruang terbuka hijau yang nyaman dan menarik untuk

Pada kondisi eksisting koridor Kyai Tapa, terdapat beberapa titik ruang terbuka hijau yang bersifat pasif dan minim fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.. Sehingga

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem informasi berbasis web mapping tentang pemetaan sistem penyediaan air minum dengan mengacu pada kebutuhan air

Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba No. 21 Tahun 2012 tentang penataan Ruang Terbuka Hijau diimplementasikan dengan harapan dapat memberikan solusi dari pertambahan