Public Summary KPH KendalTahun 2016
1
Kelola Sosial
TENAGA KERJA PERUSAHAAN
Jumlah dan Komposisi
Tenaga kerja KPH Kendal tahun 2016 berjumlah 242 orang, terdiri dari 226 orang (93%) Pegawai Perusahaan dan 16 orang (7%) Pekerja Pelaksana. Tingkat pendidikan tenaga kerja adalah 29 orang (12%) SD/SLTP, 199 orang(82%) SLTA/DI/DIII dan 14 orang (6%) Sarjana.
Terdapat juga tenaga kerja borong prestasi yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan kegiatan perusahaan, umumnya berasal dari masyarakat sekitar hutan khusus untuk pekerjaan persemaian, tanaman, pemeliharaan, dan tebangan. Penyerapan tenaga kerja lokal di KPH Kendal tahun 2016 mencapai 841 orang.
Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) sejak tahun 2005 di KPH Kendal untuk seluruh karyawan, dalam rangka meminimalkan risiko kecelakaan kerja sampai titik nol. Kegiatan dilaksanakan dengan penyediaan dan pembagian Alat Pelindung Diri (APD) kepada karyawan serta didukung dengan sistem pelaporan dan pemantauan dokumen SMK3 berupa:
a. Manual SMK3
b. Identifikasi Penilaian Risiko
c. Laporan kecelakaan kerja/investigasi d. Laporan inspeksi K3
e. Laporan bulanan data tenaga kerja f. Rencana Strategis Ketenagakerjaan
Pengorganisasian Pekerja
Organisasi pekerja secara resmi sudah terbentuk di lingkungan perusahaan dan diakui oleh perusahaan.Dokumen pendukung organisasi yang memenuhi Peraturan UU Nomor 13 tahun 2009, adalah dokumen PKB Periode tahun 2012 – 2014 Nomor KEP.132/PHIJSK- PKKAD/VIII/2012 jo Nomor KEP.118/PHIJSK-PKKAD/VII/2014 memuat tentang peraturan-peraturan yang disepakati antara karyawan dan perusahaan. Dalam dokumen tersebut telah diatur hak dan kewajiban pekerja secara lengkap. Hak-hak karyawan antara lain:
a. Gaji atau upah.
b. Tunjangan jabatan, transpor, dan pengobatan. c. Kompensasi meninggalkan rumah dinas.
Public Summary 2 TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PHBM
Percepatan PHBM melalui forum komunikasi dan pemantapan PHBM dilaksanakan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan. Kegiatannya adalah proses konsultasi publik dan rembug PHBM dengan FK PHBM dan dinas-dinas terkait.
Kurangnya pemahaman dari Forum Komunikasi yang merupakan salah satu fasilitator PHBM menyebabkan Forum Komunikasi tersebut kurang optimal dalam menjalankan perannya.
Koordinasi dan kerjasama dengan dinas/parapihak yang bertanggung jawab terhadap suksesnya PHBM merupakan salah satu langkah/upaya Perum Perhutani untuk menunjang percepatan jalannya PHBM. Tahun 2016 pemahaman internal tentang PHBM dilaksanakan secara kuntinyu dalam setiap kegiatan antara lain kegiatan rapat dinas, pembinaan karyawan, kegiatan apel karyawan dan kegiatan lain.
Bagi Hasil Produksi
Pengelolaan sumber daya hutan dilaksanakan dengan jiwa berbagi untuk menumbuh kembangkan rasa memiliki dan meningkatkan peranserta rasa tanggungjawab bersama dan sebagai implementasi dari SK Dir Nomor 436 Tahun 2011 tentang pedoman berbagi hasil hutan kayu. Tahun 2014 telah diberikan bagi hasil kayu kepada LMDH sebesar Rp 1.115.003.526 dari hasil tebangan tahun 2013 dan tahun 2015 bagi hasil kepada LMDH sebesar 692.982.671 dari hasil tebangan kayu produksi tahun 2014.
Bagi hasil produksi kayu diserahkan mulai tahun 2003 hingga tahun 2015 dengan total dana yang diserahkan sebesar Rp. 10.829.938.890,00 (Sepuluh milyar delapan ratus dua puluh sembilan juta sembilan ratus tiga puluh delapan ribu delapan ratus sembilan puluh rupiah ).
Public Summary 3 Realisasi dana sharing yang sudah diterima oleh LMDH dipergunakan untuk kegiatan yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat desa hutan di wilayah masing-masing, antara lain:
a. Biaya administrasi LMDH (digunakan untuk biaya administrasi kantor, biaya rapat/pertemuan, biaya rapat pleno, dan biaya perlengkapan alat-alat kantor).
b. Biaya personalia LMDH (digunakan untuk biaya honor pengurus, biaya perjalanan tugas/dinas, biaya kompensasi anggota dan biaya bantuan operasional forkom). c. Biaya pengamanan SDH pangkuan LMDH (digunakan untuk biaya piket pamhut, biaya
perlengkapan pamhut, biaya koordinasi keamanan dengan instansi terkait, biaya pembinaan tim pamhut, dan biaya penyuluhan).
d. Biaya Sosial LMDH (digunakan untuk bantuan pembangunan fasilitas umum, bantuan masyarakat miskin, biaya pembinaan lembaga desa, bantuan keagamaan, beasiswa anak miskin dan lain-lain).
e. Biaya investasi dan pengembangan usaha produktif.
f. Pembinaan dan pengarahan kepada LMDH masih diperlukan, sehingga dana sharing yang telah diterima oleh LMDH dapat digunakan dengan optimal.
Tabel. Rata-Rata Rencana Dan Realisasi Penggunaan Dana Sharing Tahun 2013 dan 2014
No Penggunaan
Tahun (%)
2013 2014 2015
Renc Real Renc Real Renc Real
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Administrasi 7,55 5,43 15,57 15,48 23,79 25,54 2 Personalia 28,74 30,71 28,75 29,41 29,09 28,11 3 Pengamanan 25,33 28,30 23,71 24,15 22,30 20,00 4 Sosial 8,97 6,92 9,59 8,52 9,26 10,12 5 Ekonomi 29,41 28,30 22,38 22,26 15,56 16,23
Jumlah 100 97 100 100 100 100
Sumber: Laporan Kelola Sosial tahun 2016
Koperasi LMDH
Jumlah LMDH di wilayah KPH Indramayu ada 82 LMDH, yang sudah membentuk koperasi dan berbadan hukum ada 6 LMDH yaitu:
1. Koperasi Mugi Widodo (LMDH Mugi Widodo) 2. Koperasi Restu Bumi (LMDH Restu Bumi).
3. Koperasi Rukun Makmur (LMDH Rukun Makmur). 4. Koperasi Mandala Rindang (LMDH Mandala Rindang) 5. Koperasi Berkah (LMDH Berkah).
6. Koperasi Sari Maju (LMDH Sari Maju).
Program Kemitraandan Bina Lingkungan (PKBL)
Public Summary 4 Sasaran PKBL adalah Lembaga Masyarakat Desa Hutan atau Masyarakat Desa Hutan (perorangan) yang memiliki usaha produktif. Sejak tahun 1991 hingga 2016, pinjaman dana PKBL sebesar Rp 2.552.010.000 (Dua milyar lima ratus lima puluh dua juta sepuluh ribu rupiah) telah disalurkan kepada 404 mitra binaan. Tingkat pengembalian dana PKBL sampai tahun 2016 adalah 84,12% dengan persentase tunggakan 15,38%.
Tabel. Rekapitulasi Pinjaman Dana PKBL
No. Uraian Tahun 2015 Tahun 2016
Jumlah (Rp) Jumlah Mitra Jumlah (Rp) Jumlah Mitra
1 2 3 4 5 6
1 Lancar 2.034.988.760 260 2.201. 809.978 292
2 Kurang Lancar 6.167.600 4 0 0
3 Diragukan/Meninggal 0 9 0 10
4 Macet 400.853.640 120 350.200.022 102
Jumlah 2.442.010.000 396 2.552.010.000 404
Sumber: Laporan PKBL tahun 2016
PENGEMBANGAN KAPASITAS
Harmonisasi hubungan yang dilaksanakan lebih menekankan pada aspek pemberdayaan masyarakat menuju peningkatan kesejahteraan Masyarakat Desa Hutan. Kegiatan yang telah Perum Perhutani lakukan dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat sekitar hutan (MDH) antara lain:
1) Pendidikan
a. Taman Kanak – Kanak Tunas Rimba Mangkang dan Tunas Rimba Kalibodri yang dimiliki yayasan Perum Perhutani KPH Kendal.
b. Sosialisasi pelestarian lingkungan kepada anggota Saka Wana Bhakti
c. Pengembangan kapasitas juga dilakukan dengan penyuluhan dan pembinaan masayarakat desa hutan dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
2) Pengembangan usaha produktif.
a. Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan. 1) Tanaman Kopi
Terdapat tanaman kopi di BKPH Boja, petak 79, 80 dan 82 RPH Ngareanak seluas 23,9 Ha yang dikerjasamakan dengan LMDH Rimba Jaya Desa Kedungsari, Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal, tanaman kopi tersebut ditanam pada tahun 2012.
2) Tanaman empon-empon
LMDH yang mengembangan tanaman empon-empon adalah:
a) LMDH Mekar Jaya Desa Sido Makmur, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kab. Kendal, mengembangkan tanaman jahe seluas 1,0 Ha ditanam tahun 2012 b) LMDH Sari Rejo Desa Merbuh, Kecamatan Boja Kab. Kendal, mengembangkan
tanaman kapulogo seluas 16,9 Ha ditanam tahun 2012 3) Usaha produktif LMDH lainnya.
Public Summary 5 b) Ternak Kambing (rata – rata usaha LMDH)
c) Unit Simpan Pinjam (6 koperasi LMDH)
Bantuan Sosial a. Bidang Kesehatan
Pada Tahun 2015 telah dilaksanakan kegiatan pemeriksaan gratis yang dikemas dalam acara Perhutani Peduli di Desa Kutosari, Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang, Desa Banaran Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang dan Desa Tedunan Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang dengan peserta sebanyak 210 Orang.
b. Bidang Pendidikan
Pada Tahun 2015 telah memberikan bantuan Kepada TK Tunggul Sari Desa Kertosari Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal sebesar Rp. 16.000.000,00 untuk perbaikan sarana dan prasarana TK, bantuan untuk Pondok Pesantren Desa Kedungsuren Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal senilai Rp. 10.000.000,00, renovasi Pondok Pesantren serta Bantuan uang tunai senilai Rp 10.400.000,00 untuk 4 Siswa/I SDN dan 3 Siswa/I MTs dan Bea Siswa anak berprestasi disekitar hutan.
c. Bantuan Lain
1. Bantuan bibit pohon dalam rangka partisipasi penghijauan lingkungan sekolah kepada:
1) SMP Negeri 3 Patebon, Kendal sebanyak 75 plances jenis bibit Trembesi, 50 plances jenis bibit Kluwih dan 75 plances jenis bibit Kepoh.
2) SMP Negeri 4 Kendal sebanyak 200 plances jenis bibit Sengon tahun 2015 3) SMK Negeri 5 Kendal sebanyak 200 plances jenis bibit Sengon tahun 2015 4) KKN Undip Semarang sebanyak 4.600 plances jenis bibit Sengon tahun 2015 2. Bantuan untuk permainan PAUD sebesar Rp. 3.500.000,00 tahun 2015.
3. Bantuan untuk Anak Yatim Piatu senilai Rp. 20.000.000,00 tahun 2016 (HUT Perhutani Ke-55).
KONTRIBUSI PANGAN
Perum Perhutani memberikan peluang pemanfaatan lahan pada lokasi tanaman dengan sistem tumpangsari. Juga memberikan masyarakat desa hutan kesempatan untuk memanfaatkan hasil hutan non kayu lain berupa: Hijauan Makanan Ternak (HMT), daun, rencek, buah-buahan Palawija dan empon-empon.
KPH Kendal telah memberi sumbangan penyediaan cadangan pangan:
Tahun 2015 Tahun 2016
1 2 3 4 5
1 Padi 304.300.000 157.500.000 461.800.000
2 Jagung 8.339.075.000 9.207.545.500 17.546.620.500
3 Kacang tanah dan komoditi lain 9.414.085.950 426.389.000 9.840.474.950
Total 18.057.460.950 9.791.434.500 27.848.895.450
Kontribusi Pangan (Rp) Jumlah
Public Summary 6 Dampak Sosial Perusahaan
Untuk mengetahui manfaat atau tidaknya kegiatan atau program-program yang dilaksanakan Perum Perhutani kepada masyarakat, setiap lima tahun perusahaan melakukan Penilaian Dampak Sosial (social impact assessment), pada tahun 2015 telah dilakukan penilaian dampak sosial terhadap 12 desa hutan di wilayah KPH Kendal yaitu:
Tahun Jumlah Desa
2015 12 Manggis, Adinuso, Gondang, Kranggan, Harjowinangun Timur, Kalices, Kalibareng, Kedungsari, Kertosari, Merbuh, Protomulyo dan Tunggulsari
Persepsi Masyarakat Terhadap Unit Pengelola
Persepsi masyarakat yang timbul positif antara lain disebabkan masyarakat merasakan secara langsung manfaat dari pengelolaan hutan oleh Unit Pengelola KPH Kendal, antara lain adalah:
a. Meningkatnya pendapatan masyarakat melalui kegiatan PLDT, Bagi Hasil (sharing) kayu melalui sistem PHBM.
b. Keterlibatan langsung masyarakat lokal dalam kegiatan pengelolaan hutan.
c. Memberikan kesempatan dalam meningkatkan usaha melalui Program Kemitraan dan BinaLingkungan (PKBL).