• Tidak ada hasil yang ditemukan

KTSP SMAN 2 SMG TAHUN 2016 2017 2OK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KTSP SMAN 2 SMG TAHUN 2016 2017 2OK"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

(2)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 2

Memperhatikan kondisi tersebut SMA Negeri 2 Semarang yang berada di lingkungan penduduk yang sudah lebih maju dibanding dengan sebagian daerah lain di Kota Semarang, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.

Pengembangan kurikulum SMA Negeri 2 Semarang tahun pelajaran 2016-2017 mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam pengembangan kurikulum SMA Negeri 2 Semarang;

2. beban belajar bagi peserta didik pada SMA Negeri 2 Semarang yang didasarkan pada hasil analisis riil, analisis keunggulan lokal serta potensi internal sumber daya sekolah dan minat peserta didik;

3. Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum tahun 2015-2016, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum 2013 berdasarkan revisi pada tahun 2016;

4. Kalender pendidikan SMA Negeri 2 Semarang disusun berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif mengacu pada Kalender Pendidikan yang disusun oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah maupun Dinas Pendidikan Kota Semarang tahun pelajaran 2016-2017.

Kurikulum ini menjadi acuan bagi sivitas akademika SMA Negeri 2 Semarang dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil yang dimiliki dan analisis kondisi lingkungan sekolah.

(3)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 3

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, memiliki kemampuan dalam menghadapi perkembangan dunia global, dapat memenuhi kebutuhan lingkungan , dunia usaha, dunia industri, dan memiliki ketrampilan meneliti serta kesadaran sebagai warga Indonesia dalam upaya pelestarian daya dukung lingkungan.

Program-program khusus yang berkaitan dengan upaya SMA N 2 Semarang sebagai SMA adiwiyata dilaksanakan untuk mewujudkan : Kebijakan sekolah yang perduli dan berbudaya lingkungan ; Kurikulum Pendidikan yang berbasis lingkungan; Kegiatan yang berbasis partisipasif ; dan Pengelolaan sarana prasarana pendukung

yang ramah lingkungan dengan meningkatkan pengalaman meneliti fenomena di lingkungan. Secara garis besar, program-program tersebut dapat dikelompokkan menjadi : 1). Sosialisasi program dan pembekalan ; 2). Pengelolaan sampah dan limbah ; 3). Penghematan energi dan SDA lainnya ; 4). Penataan ulang lahan kebun, taman, dan halaman sekolah ; 5). Berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan ; 6). Pendidikan lingkungan, karakter dan budaya serta kegiatan ilmiah peserta didik yang terintegrasi dalam berbagai mata pelajaran.

Pendidikan karakter dimaknai sebagai upaya internalisasi nilai-nilai luhur bangsa seperti yang diamanatkan tujuan nasional dalam aline ke 4 Pembukaan UUD 1945 dan tujuan pendidikan nasional dalam pasal 31 amandemen UUD 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional.

Dalam pelaksanaannya, pendidikan karakter diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan yang mengacu kepada : Olah Rasa, Olah Otak, Olah Karsa, dan Olah Raga. Dan dilaksanakan secara terintegrasi dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Nilai-nilai luhur yang diinternalisasikan meliputi : religius, jujur, toleransi, disipilin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, cinta lingkungan, perduli sosial, dan tanggung jawab.

B. Landasan Hukum

(4)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 4

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

7. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Standar Penilaian;.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)

11. SK Gubenur no 423.5/27/2011 tahun 2011 tentang muatan lokal Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SMA/SMALB/SMK/MA negeri dan swasta provinsi Jawa Tengah.

(5)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 5

13. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 423.5/14995 tanggal 4 Juni 2014, tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/SMALB/MA/SMK dan MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah;

14. Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013, tanggal 8 November 2013, perihal Implementasi Kurikulum 2013.

15. Surat Edaran bersama Menteri Dagri No 420/176/SJ dan Mendikbud No 0258/MPK.A/KR/2014 tgl 9 Januari 2014 perihal Implementasi kurikulum 2013

16. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Negeri 2 Semarang tahun Pelajaran 2016-2017.

17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA/MA

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP SMA/MA

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstra kurikuler

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan

22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah

(6)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 6

25. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 420/03004 Tentang Perubahan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/02584 Tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017;

26. Surat edaran Gubernur Jawa Tengah No. 420/006752/2015 tentang sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan belajar 5 hari dalam seminggu (Senin – Jumat) bagi sekolah-sekolah di Jawa Tengah, sesuai pasal 8 Surat Keputusan (SK) Kemendiknas Nomor 125/U/2002;

27. Panduan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dari Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2015;

28. Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Direktorat Pembinaan SMA Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015;

29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;

30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;

31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;

32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

C. Tujuan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang disusun dengan tujuan agar sekolah memiliki pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai Tujuan Pendidikan Nasional. Dengan semakin berkembangnya peradaban yang diiringi dengan meningkatnya kebutuhan dan layanan pendidikan maka Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :

(7)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 7

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Negeri 2 Semarang dilaksanakan juga program keputrian, pendalaman kajian agama, pembinaan ekstrakurikuler agama (rohis, rohkat, rokris) dengan kegiatan rutin, dan memberikan siraman rohani melalui kegiatan pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang kompeten dan atau memanfaatkan warga sekolah dalam pengamalan agamanya seperti melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang disusun dengan memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Peningkatan di bidang ini dilakukan melalui program penjaringan sejak PPDB, hasil identifikasi dan bimbingan BK, serta rekomendasi para guru pengampu mata pelajaran yang terkait.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah Semarang memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA Negeri 2 Semarang muat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli lingkungan, serta keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Prakarya.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

(8)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 8

pembangunan dan pengembangan ciri khas Kota Semarang. Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan global yang ditandai dengan adanya pembinaan peserta didik dan warga sekolah dengan Teknologi Informatika dan Komunikasi yang lebih ke arah praktis yang dilayani melalui kegiatan ekstrakurikuler.

5. Tuntutan dunia kerja

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Muatan lokal atau PBKL yang terintegrasi dalam mata pelajaran.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan tuntutan perkembangan serta perubahan kurikulum yang berlaku.

7. Agama

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah dan masyarakat sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.

8. Dinamika perkembangan global

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari di lingkungan dan masyarakat.

9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentintik yang mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

(9)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 9

dinyatakan Pendidikan Kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib bagi semua peserta didik dalam proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai tersebut selain diimplementasikan melalui pembelajaran mata pelajaran PPKn dan Pendidikan Agama dan Akhlak mulia juga didukung oleh kegiatan aktualisasi pendidikan kepramukaan pada semua mata pelajaran di sekolah.

12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya yang tumbuh dan berkembang di kota Semarang.

13. Kesetaraan Gender.

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuhkembangnya kesetaraan gender antara siswa laki-laki maupun perempuan sesuai potensi dan minat yang dimiliki.

14. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas SMA Negeri 2 sebagai institusi pendidikan yang unggul dan bermartabat.

15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa

(10)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 10

BAB II

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjutdengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.

B. Visi SMAN 2 Semarang

Berdasarkan hasil musyawarah dari seluruh komponen sekolah, dengan pertimbangan pengembangan SMA Negeri 2 Semarang sebagai mantan Rintisan SMA Bertaraf Internasional, maka segenap sivitas akademik SMA Negeri 2 Semarang sepakat mengarahkan visi sekolah pada : “Menjadi sekolah unggul dalam prestasi, luhur dalam budi pekerti, berwawasan kebangsaan dan lingkungan”.

Visi ini diharapkan tidak terlalu jauh dengan harapan segenap sivitas akademika sebelumnya ketika masih menjadi penyelenggara rintisan SMA bertaraf Internasional yang sudah direduksi pada 28 Februari 2013 oleh Mahkamah Konstitusi. Namun keluarga besar SMA Negeri 2 Semarang pada tahun 2016/2017 ini tetap memegang komitmen ingin menjaga kualitas dengan memberikan layanan terbaik dengan tidak merubah kualitas layanan sebagaimana layanan ketika masih menjadi rintisan sekolah bertaraf Internasional.

C. Misi SMA Negeri 2 Semarang

Untuk mencapai VISI tersebut, SMA Negeri 2 Semarang mengembangkan misi sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan proses pembelajaran dalam membina potensi siswa untuk meraih prestasi dalam bidang akademik (UN, OSN, SNMPTN, SBMPTN, UM dan Pendidikan kedinasan sesuai minat siswa) peserta didik;

2. Mengoptimalkan pembinaan potensi dan prestasi non akademik untuk meraih prestasi (OOSN, FLSSN, KIR, dan Rekayasa teknologi).

(11)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 11

4. Mengoptimalkan interaksi sosial dengan membudayakan Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun (5-S) dalam kehidupan.

5. Mewujudkan sistem pengelolaan sekolah yang berciri manajemen berbasis sekolah dalam upaya optimalisasi layanan masyarakat

6. Mengembangkan sekolah menjadi “Community School” dalam pengembangan sikap nasionalisme, patriotisme, kepedulian sosial, dan pencitraan sekolah. 7. Mengoptimalkan sarana prasarana yang dapat mendukung terwujudnya

sekolah yang berwawasan wiyata mandala.

8. Mengembangkan sekolah menjadi tempat pembelajaran dan pengembangan sikap dan kepedulian terhadap penyelamatan serta pelestarian lingkungan hidup.

9. Melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya daerah dengan pagelaran seni, budaya dan karya siswa di sekolah;

10.Menumbuhkembangkan Gerakan Literasi Sekolah dengan pembiasaan 15 menit pada awal tatap muka secara serentak melakukan membaca dan menanggapi informasi dari sumber atau buku.

D. Tujuan SMA Negeri 2 Semarang

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara lebih rinci tujuan SMA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan pekembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya.

2. Memberikan bekal yang memadai kepada peserta didik yang akan melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

3. Memberikan pengetahuan life skill kepada peserta didik yang tidak dapat langsung melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

(12)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 12

berdasarkan norma dasar kehidupan yang meliputi kebersamaan, keterbukaan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam. 5. Memberikan ruang seluas-luasnya tumbuhnya kreativitas peserta didik melalui

pembiasaan gerkan literasi sekolah pada awal tatap muka setiap harinya.

Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta tujuan pendidikan SMA Negeri 2 Semarang Pada akhir tahun pelajaran 2016/2017 sekolah adalah mengantarkan peserta didik untuk :

a. Memperoleh peningkatan Nilai Ujian Nasional (gain score achievement) 0.1 (misalnya dari 8.0 menjadi 8.1);

b. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning), antara lain CTL, PAIKEM, SETS, serta layanan bimbingan dan konseling;

c. Meraih kejuaraan dalam bidang Karya Ilmiah Remaja di tingkat provinsi, Nasional, dan internasional;

d. Memperoleh kejuaraan olimpiade sain, dan olimpiade lainnya pada tingkat Kota, provinsi dan nasional;

e. Melestarikan budaya daerah melalui muatan lokal bahasa jawa dan pendidikan seni budaya;

f. Menjadikan peserta didik memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hidup dan menjaga kebersihan lingkungan serta memiliki kepedulian memlihara dan mengadakan penghijauan lingkungan sekolah dan sekitarnya ;

g. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan melalui semua mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan;

h. Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga dan seni di tingkat kota , provinsi, nasional, dan internasional;

(13)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 13

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar Kurikulum

1. Landasan Filosofi

Berdasarkan Permendiknas nomor 22 Tahun 2006, dinyatakan bahwa Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

a)Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

(14)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 14

lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c)Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

d)Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi memiliki kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

2. Landasan Teoritis

(15)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 15

masyarakat untuk semaksimal mungkin memperkaya wawasan dan pengalaman melalui pemberdayaan potensi lokal dalam pembelajaran bagio peserta didik di sekolah.

3. Landasan Yuridis

Landasan pedagogis Kurikulum 2013, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya.

Landasan Sosiologis Kurikulum 2013, kurikulum dikembangan dengan bertumpu pada kondisi masyarakat dimana kurikulum itu dikembangkan. Permendikbud No 69 tahun 2013 menjelaskan landasan-landasan di atas berfungsi sebagai acuan pengembangan struktur kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada Sekolah Menengah Atas. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, dan kompetensi dasar pada setiap Sekolah Menengah Atas.

Berdasarkan konsep di atas, maka struktur dan muatan Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang di tinjau kembali, direvisi, dan dikembangkan. Secara rinci struktur dan muatan kurikulum tersebut dikembangkan mengacu pada Permendikbud nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi kurikulum 2013 dan Panduan pengembangan kurikulum yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015.

B. Struktur Kurikulum

(16)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 16

Tahun Pelajaran 2016-2017 SMA Negeri 2 Semarang telah memasuki tahun ke-11 pengembangan kurikulum sekolah, dan telah melaksanakan kurikulum 2013 memasuki tahun ke empat. Sehingga pada tahun pelajaran ini kelas X, kelas XI maupun kelas XII semuanya telah menggunakan Kurikulum 2013 untuk diimplementasikan pada pembelajaran di sekolah. Mengingat pada tahun 2016 telah terjadi revisi terhadap pelaksanaan kurikulum 2013, maka sesuai dengan revisi dan perubahan ketentuan penerapan kurikulum seperti : taksonomi berfikir, penilaian sikap, 5 M dan intrumen penilaian, maka SMA Negeri 2 Semarang harus menerapkan sesuai dengan aturan yang berlaku. Walaupun demikian khusus kelas XI dan kelas XII dalam penerapannya tetap menggunakan silabus yang lama agar tidak terjadi tumpang tindih bahan pembelajaran. Sedang kelas X tetap menggunakan silabus, instrument dan ketentuan sebagaimana regulasi yang telah direvisi.

Struktur kurikulum SMA Negeri 2 Semarang kelas X dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Semarang Kelas X memiliki 46 jam pelajaran yang terdiri atas 42 jam pelajaran dari pusat, 2 jam pelajaran untuk bimbingan siswa dan 2 jam untuk pembelajaran mata pelajaran muatan lokal dari provinsi Jawa Tengah dan yang terkait dengan prioritas kebijakan pembangunan kota Semarang.

2) Program peminatan yang dipilih disediakan sekolah terdiri atas peminatan matematika dan ilmu alam dan peminatan ilmu-ilmu sosial.

3) Struktur Kurikulum kelas X terdiri atas mata pelajaran kelompok wajib A, kelompok mata pelajaran wajib B, kelompok mata pelajaran peminatan C yang terdiri atas kelompok mata pelajaran peminatan akademik dan kelompok mata pelajaran pilihan lintas kelompok peminatan, dan mata pelajaran muatan lokal wajib yang dimasukkan dalam kelompok mata pelajaran wajib B.

4) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

(17)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 17

6) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 38-40 minggu. Berdasarkan kurikulum 2013 peserta didik harus dapat mencapai kompetensi lulusan yang mencakup dumain sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sebagaimana kelompok mata pelajaran sesuai dengan program studi yang dipilihnya. Strategi yang digunakan adalah dengan menjabarkan kompetensi Inti dalam kurikulum ke dalam Kompetensi Dasar yang selanjutnya dirumuskan menjadi materi ajar dan indikator pencapaian kompetensi pada setiap mata pelajaran.

Adapun struktur program kurikulum dan beban belajar bagi peserta didik dijabarkan sebagaimana tabel 1 sampai dengan tabel 6 berikut ini.

a. Sistem paket beban belajar bagi semua peserta didik SMA Negeri 2 kelas X baik untuk peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah sebagaimana pada struktur program kurikulum pada tabel 1 dan 2 sebagai berikut:

Tabel 1 :

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS X MIPA TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

(18)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 18

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

13 Fisika 3 3

14 Kimia 3 3

Jumlah Jam Pminatan 9 atau 12 9 atau 12

Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat 15 Memilih dua atau tiga mata pelajaran pada peminatan IPS dan atau Bahasa dan

Budaya

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS X IPS TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

KELOMPOK WAJIB

I KELOMPOK A (WAJIB)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

Kesehatan 3 3 15 Memilih dua atau tiga mata pelajaran pada peminatan IPA dan atau Bahasa dan Budaya 3 atau 6

9

3 atau 6

9

(19)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 19

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

Bimbingan Karier dan Konseling 2 2

TOTAL 46 46

b. Di SMA Negeri 2 Semarang, beban belajar menggunakan sistem Paket bagi peserta didik kelas XI baik peminatan MIPA maupun IPS adalah mengacu pada struktur program kurikulum yang tercantum pada tabel 3 dan 4 sebagai berikut:

Tabel 3 :

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS XI MIPA TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

Kesehatan 3 3 15 Memilih satu atau dua mata pelajaran pada peminatan IPS dan atau Bahasa dan 4 4

atau 4

4

(20)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 20

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

Budaya 8 8

Bimbingan Karier dan Konseling

TOTAL 46 46

Tabel 4 :

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS XI IPS TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

Kesehatan 3 3

(21)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 21

macam pilihan mata pelajaran program peminatan atau lintas minat. Beban belajar untuk kelas XII baik peminatan MIPA maupun IPS juga menggunakan sistem paket yang harus ditempuh oleh peserta didik. Adapun beban belajar yang dimaksud sebagaimana struktur program kurikulum pada tabel 5 dan 6 sebagai berikut:

Tabel 5 :

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS XII MIPA TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

Kesehatan 3 3

(22)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 22

Tabel 6 :

STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG KELAS XII IPS TAHUN 2016/2017

NO MATA PELAJARAN SEMESTER

1 2

Pendidikan Jasmanai, Olah raga, dan

Kesehatan 3 3

Memilih satu atau dua mata pelajaran pada peminatan IPA dan atau Bahasa dan Budaya

1) Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) maksimal 60 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata pelajaran yang bersangkutan. 2) Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.

(23)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 23

2) Kelas XI : 46 Jam pelajaran. 3) Kelas XII : 46 Jam pelajaran.

1. Pengaturan Waktu Belajar.

Menindaklanjuti edaran Gubernur Jawa Tengah No. 420/006752/2015 tentang himbauan bagi sekolah-sekolah di Jawa Tengah dapat menyelenggarakan kegiatan belajar 5 hari dalam seminggu (Senin – Jumat), sesuai dengan pasal 8 Surat Keputusan (SK) Kemendiknas Nomor 125/U/2002 yang telah diundangkan sebelumnya. Kemudian ditindaklanjuti olehterbitnya Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 420/03004 Tentang Perubahan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/02584 Tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2016/2017. Maka berdasarkan anlisis dan musyawarah warga sekolah bersama komite sekolah serta pertimbangan pejabat terkait diputuskan bahwa mulai tahun pelajaran 2016/2017 ini SMA Negeri 2 Semarang mengikuti 5 (lima) hari kegiatan belajar, yaitu mulai hari senin sampai dengan jumat.

Adapun kegiatan pembelajar harian diatur sebagai berikut :

1) Kegiatan pembelajaran di mulai pukul 06.30 dan berakhir pada pukul 15.00 WIB;

2) Periode jam pembelajaran berlangsung selama 45 menit per jam pelajaran; 3) Khusus hari Senin pembelajaran berlangsung 10 jam pelajaran di tambah

dengan waktu penyenggaraan upacara bendera pada setiap pekannya; 4) Hari Selasa sampai dengan hari Kamis berlangsung 10 jam pelajaran,

sedang hari Jumat hanya berlangsung 6 jam pelajaran agar memungkinkan peserta didik yang beragama islam dapat menjalankan ibadah sholat jumat dan tidak harus dilakukan di sekolah;

Total jam pelajaran berjumlah 46 jam pelajaran pada setiap pecan yang pendistribusiannya mengikuti struktur kurikulum sekolah sebagaimana hasil analisis dari tim pengembangan kurikulum SMA Negeri 2 Semarang.

(24)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 24

Berdasarkan SK Gubenur no 423.5/27/2011 tahun 2011 tentang mata pelajaran muatan lokal wajib untuk jenjang pendidikan SMA/SMALB /SMK/ MA negeri dan swasta provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa. Diperkuat dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa; Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 yang mengatur tentang Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 424/13242 Tanggal 23 Juli 2013 menegaskan tentang Implementasi Muatan Lokal Bahasa Jawa di Jawa Tengah.

Mengacu pada peraturan perundangan di atas, maka SMA Negeri 2 Semarang menggunakan muatan lokal bahasa Jawa sebagai mata pelajaran muatan lokal dengan durasi 2 (dua) jam perminggu. Bahasa jawa mengandung nilai-nilai karakter yang ”adhi luhung” (unggul) dari nenek moyang pendahulu masyarakat Jawa Tengah yang telah terbukti dan diakui oleh para tokoh-tokoh pendidikan. Oleh karena itu dalam mewujudkan visi dan misi SMA Negeri 2 Semarang segenap sivitas akademika berkomitmen : melalui pembelajaran muatan lokal bahasa jawa akan menumbuh kembangkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal kepada generasi muda para peserta didik agar memiliki semangat nasionalisme dan cinta tanah air melalui semangat mempelajari bahasa dan budaya daerah, mencintainya, melestarikan serta pengembangan budaya lokal yang dimiliki.

C. Muatan Kurikulum

1. Mata Pelajaran

(25)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 25

pengimplementasian kurikulum 2013 di sekolah. Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat kelas tercantum pada muatan kurikulum.

Untuk tahun pelajaran 2016/2017 ini SMA Negeri 2 belum memberikan layanan pendalaman materi peminatan pada mata pelajaran peminatan bagi peserta didik kelas XII. Hal ini dilakukan karena sekolah belum mendapatkan kesepahaman dan melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri yang diminati peserta didik kelas XII SMA Negeri 2 Semarang. Kecuali itu, tim pengembang kurikulum masih menunggu petunjuk teknis dari kementrian tentang prosedur dan dasar hukum operasional tentang pelaksanaan pendalaman materi peminatan tersebut. Memasuki tahun ke tiga pelaksanaan kurikulum 2013, walaupun belum mengembangkan sistem kredit semester (SKS), maupun melaksanakan pendalaman materi peminatan. Namun SMA Negeri 2 tetap mengimplementasikan kurikulum 2013 sesuai dengan standar pendidikan.

Adapun muatan kurikulum yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Semarang sesuai dengan struktur kurikulum sekolah seperti yang sudah direncanakan dalam mata pelajaran dan tingkat maupun peminatan sebagai berikut :

1) Muatan Kurikulum Kelas X (kurikulum 2013)

Berdasarkan hasil analisis (SDM) internal sekolah pada tahun pelajaran 2016/2017 ini kelas X SMA Negeri 2 Semarang sebenarnya mampu membuka 10 -11 rombongan belajar MIPA, 3-4 rombongan belajar IPS, dan 1-2 rombongan belajar Ilmu Bahasa. Berdasarkan angket peminatan diputuskan melayani peminatan MIPA dan IPS, ditambah dengan mata pelajaran Lintas Minat yang memungkinkan pelayanan pilihan peserta didik.

(26)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 26

untuk memilih mata pelajaran peminatan 3 dari 4 mata pelajaran dan menambahkanya pada mata pelajaran lintas minat (2 sampai 3 mata pelajaran dari 8 yang disediakan) sesuai yang dikehendaki dengan rekomendasi dan pertimbangan dari guru pembimbing dan orang tua peserta didik. Walaupun demikian jumlah mata pelajaran yang harus di tempuh oleh peserta didik kelas X tetap berjumlah 16 mata pelajaran. Kegiatan pengembangan diri peserta didik dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler dan Bimbingan konseling-karier. Dalam hal ini Pendidikan Kepramukaan merupakan ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik kelas X yang rencananya akan dikemas melalui kegiatan aktualisasi, kegiatan blok, dan kegiatan reguler bagi yang memiliki minat tersendiri.

2) Muatan Kurikulum Kelas XI (Kurikulum 2013)

Kelas XI terdiri atas peminatan MIPA dan IPS sebagai kelanjutan dari peminatan di kelas X. Pada penentuan mata pelajaran lintas minat siswa kelas X dijaring melalui angket penentuan pilihan lintas minat yang sesuai bagi siswa. Sehingga dipergunakan sebagai dasar penataan kelas dengan komposisi peserta didik yang memiliki pilihan lintas minat yang sama. Jumlah mata pelajaran yang harus di tempuh oleh peserta didik kelas XI adalah 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata pelajaran wajib B termasuk mata pelajaran muatan lokal wajib, 4 mata pelajaran peminatan, dan 1 mata pelajaran lintas minat.

Sedangkan Pengembangan diri pada kelas XI tersebut melalui kegiatan ekstra kurikuler dan BP/BK, serta Pendidikan Kepramukaan.

3) Muatan Kurikulum kelas XII (Kurikulum 2013)

(27)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 27

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler dan BP/BK, serta Kegiatan Pendidikan kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik kelas XII pada semester ganjil.

Berkaitan dengan muatan kurikulum yaitu tentang adanya perubahan muatan alternatif pilihan peminatan dan lintas minat bagi peserta didik kelas XI dan XII. Tim pengembang kurikulum menyarankan agar mereka melanjutkan pilihan minat sebagaimana yang telah dipilih sebelumnya, agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Dengan demikian jumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik kelas XI dan kelas XII adalah tetap 15 mata pelajaran yang terdiri atas : 6 mata pelajaran wajib A, 4 mata pelajaran wajib B termasuk muatan lokal wajib, 4 mata pelajaran peminatan dan 1 mata pelajaran lintas minat.

Pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 2 Semarang belum menggunakan sistem kredit semester (SKS) melainkan menggunakan sistem paket yaitu semua peserta didik diwajibkan mengikuti semua mata pelajaran pada satu satuan semester berjalan sesuai dengan pilihan minat maupun lintas minat yang sediakan oleh sekolah.

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Dengan mengacu pada visi SMA Negeri 2 Semarang yang didukung hasil analisis potensi dan kebutuhan lingkungan, serta potensi sekolah yang meliputi sumber daya manusia (pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik) serta ketersediaan sarana prasarana yang terdapat di sekolah, SMA Negeri 2 Semarang menentukan, bahwa bahasa Jawa sebagai mata pelajaran muatan lokal di sekolah. Muatan lokal ini sekaligus menjadi salah satu bagian dari keunggulan SMA Negeri 2 Semarang sesuai kebutuhan peserta didik dan

(28)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 28

Berdasarkan SK Gubenur no 423.5/27/2011 tahun 2011 tentang muatan lokal wajib untuk jenjang pendidikan SMA/SMALB/SMK/MA negeri dan swasta provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa. Diperkuat dengan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 yang mengatur tentang Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. Kemudian dipertegas oleh Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 424/13242 Tanggal 23 Juli 2013 tentang Implementasi Muatan Lokal Bahasa Jawa di Jawa Tengah. Maka SMA Negeri 2 Semarang menyelenggarakan muatan lokal Bahasa Jawa sebagai upaya mengembangkan budaya daerah dan tutuntan masyarakat. Tujuan pembelajaran muatan lokal bahasa Jawa secara khusus adalah :

1) menerapkan penggunaan bahasa Jawa yang santun di lingkungan sekolah sesuai dengan hari yang ditentukan, yaitu hari berbahasa Jawa setiap hari Kamis pada setiap pekannya, sesuai himbauan Gubernur kepala daerah Provinsi Jawa Tengah pada semua instansi pemerintah di wilayah Jawa Tengah, termasuk institusi pendidikan.

2) membentuk sikap budi pekerti yang luhur dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah.

3) melestarikan budaya Jawa di kalangan pelajar agar tidak terkontaminasi oleh budaya asing yang memprihatinkan.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk merealisasikan muatan lokal Bahasa Jawa adalah dengan menyusun program pembelajaran yang tergabung dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Semarang yang meliputi lima aspek, antara lain membaca, berbicara, menulis, mendengarkan dan kesusasteraan. Kelima aspek tersebut dirancang secara sistematis dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dan materinya disusun secara sistematis dan berjenjang.

(29)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 29

manusia Jawa yang berkepribadian dan mempunyai wawasan yang luas dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Secara garis besar bahan kajian muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Semarang pada tahun pelajaran 2016/2017 meliputi:

No Kelas Bahan Kajian Muatan Lokal

1. X

MIPA/IPS

Mendengarkan dan memahami serta menaggapi berbagai bentuk wacana lisan non sastra berupa pengumuman, berita, cerita

2. XI MIPA/IPS

Mendengarkan dan memahami serta menanggapi berbagai bentuk wacana lisan nonsastra berupa sambutan/khotbah, pembicaraan dalam wawancara dan musyawarah dalam berbagai ragam bahasa jawa

3. XII MIPA/IPS

Mendengarkan dan menaggapi berbagai berita dengan berbagai lapisan masyarakat

Menulis berbagai teks serta menanggapi bentuk wacana sastra

Berdasarkan analisis ketersediaan tenaga pendidik, SMA Negeri 2 Semarang tidak menentukan mata pelajaran muatan lokal tambahan. Hasil analisis potensi ketenagaan sekolah dan minat peserta didik mengarah pada kegiatan ketrampilan fotografi dan desaign grafis maupun bahasa peprograman komputer banyak diminati. Dengan hasil analisis ini sekolah akan menindaklanjuti melalui pelayanan kegiatan ekstrakurikuler unggulan yang dilakukan diluar jadwal pembelajaran.

3. Pengelolaan Pendidikan Agama

Pada Tahun Pelajaran 2016/2017 ini data agama peserta didik di SMANegeri 2 Semarang sebagai berikut :

NO AGAMA KELAS JUMLAH

X XI XII

(30)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 30

NO AGAMA KELAS JUMLAH

X XI XII

2 Kristen 40 30 18 88

3 Katolik 10 20 13 43

4 Hindu 0 2 0 2

5 Budha 0 0 0 0

Jumlah 504 516 520 1540

Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dilaksanakan sesuai jadwal pembelajaran efektif. Setiap kelas atau ro,bongan belajar diatur hanya maksimal memiliki peserta didik dari 1-3 kelompok Agama. Artinya pada jadwal pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti terjadwal, peserta didik yang beragama Islam melakukan pembelajaran di kelasnya sedang secara bersamaan peserta didik non muslim melakukan pembelajaran di ruangan yang disediakan oleh sekolah khusus untuk Pembelajaran Agama non islam peserta didik tersebut bersama guru pendidikan agama yang sama dengan peserta didik yang disusun dalam kegiatan akademik sekolah. Pembelajran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti ini mengacu pada pasal 3 Permenag nomor 16 Tahun 2010 yang menyatakan bahwa “setiap peserta didik berhak memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama”. Dimana guru pendidikan agama dan budi pekerti di SMA Negeri 2 non Islam adalah guru agama ber NIP dari Kemenag, Kemendikbud, maupun GTT yang telah mendapat rekomendasi dari Kementrian Agama Kota Semarang.

(31)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 31

4. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam kurikulum 2013 ditegaskan bahwa ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X, XI, maupun kelas XII, kecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

(32)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 32

1) Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karir peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Semarang terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.

2) Kegiatan Pengembangan Pribadi dan Kreativitas peserta didik dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup Kegiatan :

a) Keagamaan (Rohani Islam , Katolik, Rohani, Kristen, Hindu dan budha)

b) Olah Raga dan bela diri ( basket, bola voli, perisai diri,sepak bola, dll)

c) Kewiraan (Latihan Dasar Kepeminpinan Peserta didik/LDKS, Paskibra , Palang Merah Remaja, Pramuka)

d) Seni ( Paduan Suara, Band, Seni Tari tradisional, seni tari modern , Cheer leader, BTA, fotography )

e) Karya Ilmiah Remaja, kelompok Majalah Dwi Adisma, Forum Debat Ilmiah, ECC, Kelompok Peduli lingkungan (Pelangi).

3) Pengembangan sikap dan ketrampilan melalui Pendidikan Kepramukaan Menurut Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014, dinyatakan bahwa Pendidikan Kepramukaan adalah ekstrakurikuler wajib bagi semua peserta didik pada Kurikulum 2013. Melalui Pendidikan Kepramukaan diharapkan proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Dalam hal ini kegiatan kepramukaan dijadikan sebagai salah satu kegiatan mengaplikasikan konsep-konsep mata pelajaran melalui kegiatan yang menarik dan menyenangkan.

Para tahun pelajaran 2016/2017 ini SMA Negeri 2 memprogramkan kegiatan pendidikan kepramukaan melalui tiga strategi sebagaimana yang diamanatkan dalam pelaksanaan kurikulum 2013, yaitu :

a) Kegiatan Blok, melalui kegiatan perkemahan atau pusat kegiatan yang

(33)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 33

Dengan menitik beratkan pada indikator sikap dan ketrampilan peserta didik seperti : disiplin, jujur, saling menghormati, dapat memimpin, kerja sama, sabar, dan kreatif serta dapat menghasilkan produk dari kegiatan berupa karya tulis ataupun laporan sebagai dasar pemberian nilai ekstrakurikuler.

b) Kegiatan aktualisasi, diberlakukan kepada peserta didik kelas X dan

XI, sedang kelas XII cukup dengan pemberian kegiatan blok saja. Peserta didik kelas X dan XI yang tidak berminat menjadi anggota pramuka oleh sekolah di tangani oleh bidang akademik dan kisiswaan dalam pembinaan sikap dan ketrampilan 2 jam per minggu melalui

kegiatan aktualsasi pendidikan kepramukaan. Rencana kedepan

kegiatan ini akan dilaksanakan oleh semua guru mata pelajaran secara bersama-sama dan terjadwal untuk mengatualisasikan materi pembelajaran yang memungkinkan dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan kepramukaan. Rencana pelaksanaannya adalah melalui analisis KI-KD setiap mata pelajaran, linierisasi materi ajar dengan materi syarat kecakapan umum (SKU) pramuka, melakukan sinkronisasi kegiatan latihan, menyusun jadwal latihan, mengikutkan guru dalam kegiatan Kursus Pembina Mahir Dasar, Pengimplementasian aktualisasi secara massal. Untuk merealisasikan kegiatan ini perlu ada petunjuk teknis dan kerjasama antar instansi induk seperti Dinas Pendidikan dan Kwartir Gerakan Pramuka agar pelaksanaannya sesuai dengan yang diharapkan.

Sebelum adanya petunjuk teknis tersebut dan kebijakan sekolah mengenai kewajiban guru mengikuti Kursus Mahir Dasar Pramika yang selanjutnya secara terjadwal melaksanakan aktualisasi sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, SMA Negeri 2 mempercayakan

pelaksanaan aktualisasi pendidikan keparamukaan ini kepada

(34)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 34

dan dikoordinasikan oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum, urusan kesiswaan dan pelaksanaannya akan dilakukan evaluasi dan pengembangan secara berkelanjutan. Agar dapat meningkatkan layanan pendidikan baik pada aspek sikap dan ketrampilan bagi peserta didik melalui jalur aktualisasi tersebut.

c) Reguler Pramuka, adalah jalur ekstra kurikuler pendidikan

kepramukaan bagi peserta didik yang dengan suka rela bersedia menjadi anggota pramuka. Para peserta didik pada jalur ini harus menyelesaiakan kurikulm pramuka yang berupa syarat kecapakan umum (SKU) dan syarat kecakapan khusus (SKK) pramuka yang dilaksanakan 2 jam per minggu.

SMA Negeri 2 Semarang pada tahun ini merencanakan kegiatan aktualisasi terintegrasi dengan kegiatan reguler, yang berarti seluruh siswa kelas X dan kelas XI yang tergabung pada jalur aktualisasi melakukan kegiatan bersama dengan annggota pramuka reguler dalam kegaiatan latihan. Dimana anggota parmuka reguler dipandu pembina dan pembantu pembina ikut menangani pelaksanaan kagiatan aktualisasi pada setiap kegiatan latihan.

(35)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 35

kelas X (Pramuka (wajib) dan satu jenis ekstra lain sebagai pilihan), sedangkan bagi kelas XI wajibmemilih salah satu jenis kegiatan ekstra kurikuler yang telah disediakan oleh sekolah. Semua aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan pembina yang ditugasi oleh Kepala Sekolah. Setiap pembina kegiatan ekstra kurikuler membuat program kegiatan pengembangan diri dan melakukan evaluasi serta tindak lanjut terhadap hasil evaluasi kegiatan yang diampunya.

5. Pengaturan Beban Belajar.

a. SMA Negeri 2 Semarang pada tahun pelajaran 2016/2017 menggunakan sistem paket. Beban belajar yang diatur pada ketentuan Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas menggunakan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan sesuai dengan struktur program pilihan minat dan lintas minat yang telah diambilnya.

b. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

(36)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 36

peserta didik sesuai dengan hari efektif dengan lima (5) hari pembelajaran yang tersedia untuk SMA Negeri 2 Semarang dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7.

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka di SMA Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

d. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik 0 – 60%.

e. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi yang harus dikuasai. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dan guru pendidik tetapi maksimum 60% dari jam tatap muka dalam satu semester.

(37)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 37

didik dalam mencapai kompetensi, tingkat kesulitan, dan atas dasar pencapaian prestasi akademik peserta didik.

g. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket di SMA Negeri 2 Semarang 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Pada pelaksanaan kegiatan ini perlu diatur oleh urusan kurikulum semaksimal mungkin demi kenyamanan dan efektifitas pelayanan peningkatan kompetensi bagi peserta didik secara umum.

h. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah selama tiga tahun dan lama maksimum sampai 6 tahun. SMA Negeri 2 Semarang tidak melaksanakan program percepatan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

i. Alokasi waktu untuk praktik adalah dua jam pelajaran kegiatan praktik di sekolah setara dengan dua jam tatap muka (jam pelajaran efektif). Sedang waktu dua jam efektif (2 x 60 menit) kegiatan bimbingan atau tatap muka teori maupun praktik di luar jam tatap muka efektif setara dengan 2 jam tatap muka teori atau praktik @ 45 menit. Sebagaimana pembelajaran pada aktualisasi pendidikan kepramukaan yang dilakukan oleh ibu/bapak guru yang menjadi Pembina dalam latihan pendidikan kepramukaan di sekolah.

6. Ketuntasan Belajar

(38)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 38

seluruh mata pelajaran pada tingkat kelas, dan seluruh capaian ketuntasan belajar dari semua tingkat di suatu institusi pendidikan atau sekolah. Dan selanjutnya secara nasional dapat diketahui tingkat pencapaian kompetensi suatu sekolah melalui hasil ujian nasional suatu sekolah yang menunjukkan capaian kompetensi mata pelajaran yang diujikan tersebut secara nasional.

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik dan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian kompetensi peserta didik, (b) bahan Pengembangan laporan hasil belajar, dan (c) memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen baik tes, nontes ataupun penugasan yang dikembangkan sesuai dengan karateristik kelompok mata pelajaran.

Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu, menyeluruh, dan berskesinambungan. Dengan penilaian ini diharapkan pendidik dapat (a) mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta didik, (b) meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (c) mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan, (d) memperbaiki strategi pembelajaran, dan (e) meningkatkan akuntabilitas sekolah.

(39)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 39

analisis indikator dengan memperhatikan karakteristik peserta didik (kemampuan rata-rata peserta didik/intake), karakteristik setiap indikator (kesulitan/kerumitan atau kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung, misalnya kompetensi guru, fasilitas sarana dan prasarana). Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM dan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian kepada peserta didik.

Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen penilaian (berupa tes, pengamatan, penugasan, dan sebagainya) dan pedoman penskoran. Hal-hal lain yang belum diatur dikembangkan dalam peraturan akademik.

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian ini meliputi:

1) Penilaian akhir berlaku untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran wajib A, wajib B, peminatan, dan pilihan lintas minat. Penilaian akhir dipergunakan sebagai salah satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang harus mempertimbangkan hasil penilaian individual peserta didik yang dilakukan oleh pendidik. Ujian Sekolah juga merupakan salah satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Kriteria kelulusan peserta didik diatur dalam ketentuan tersendiri dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(40)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 40

minat, dan pilihan lintas minat dengan mempertimbangkan hasil penilaian yang telah dilakukan oleh pendidik untuk kepentingan memperoleh nilai capaian kompetensi ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, maupun ujian akhir bagi peserta didik.

3) Sekolah membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian (untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian sekolah) yang meliputi pengembangan kisi-kisi penulisan soal (di dalamnya terdapat indikator soal), Pengembangan butir soal sesuai dengan indikator dan bentuk soal, serta mengikuti kaidah penulisan butir soal, penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan oleh pendidik lain (bukan penyusun butir soal) pengampu mata pelajaran sejenis dengan butir soal yang ditelaahnya, perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes. Pelaksanaan evaluasi sekolah dilakukan oleh sekelompok kepanityaan yang bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah.

c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN). Pemerintah menugaskan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk menyelenggarakan UN, dan dalam penyelenggaraannya BSNP bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan.

(41)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 41

Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

Ketuntasan peserta didik di mulai dari keberhasilan yang bersangkutan mencapai kriteria ketuntasan minimal suatu mata pelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga untuk mencapai ketuntasan semester dapat dilihat dari capaian kompetensi peserta didik tersebut pada semua mata pejaran yang ditempuh pada kurun waktu semester berlangsung. Ketuntasan yang dimaksud meliputi capaian ketuntasan kompetensi pada ke tiga aspek pembelajaran, yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek ketrampilan

Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) sebagaimana tertera pada tabel 8 berikut.

Tabel 8.

Nilai Ketuntasan aspek penilaian sikap

No Nilai Ketutasan Kiteria Nilai 1

2 3 4

SB B C K

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Ketuntasan Belajar untuk aspek sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B).

(42)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 42

yang dituliskan dengan huruf A sampai dengan D sebagaimana tertera pada tabel 9 berikut.

Tabel 9. Rentang nilai pada penilaian aspek penegtahuan dan aspek ketrampilan

No Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Katrampilan Rentang Angka Rentang Huruf

1 90 ≤ A

2 80 – 89 B

3 70 – 79 C

4 < 70 K

Pada tahun pelajaran 2016/2017 Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) bagi peserta didik SMA Negeri 2 Semarang kelas X, XI, dan XII pada aspek pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 70, pada mata pelajaran wajib dan peminatan, maupun mata pelajaran lintas minat. Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal pada aspek ketrampilan baik mata pelajaran wajib, peminatan, maupun lintas minat ditetapkan dengan capaian optimum pada skor 70.

Kriteria ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan akan ditinjau kembali setelah diberlakukan selama satu tahun pelajaran dengan memperhatikan dan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir yang diperoleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Semua pendidik dan pimpinan sekolah SMA Negeri 2 Semarang memiliki komitmen akan selalu meningkatkan kriteria ketuntasan belajar minimal ini secara bertahap dan terus menerus untuk mencapai ketuntasan belajar ideal sesuai dengan perkembangan peserta didik baru pada setiap tahunnya.

d. Teknik dan Instrumen Penilaian

(43)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 43

dan keterampilan. Khusus untuk mata pelajaran sikap mengalami perubahan, yaitu : Guru mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) menggunakan teknik Penilaian langsung dan Tidak langsung. Sedang teknik penilaian bagi guru non Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) hanya menggunakan Penilaian tidak langsung. Adapun instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan sangat bervariasi, tergantung pada tujuan dan teknik yang dipergunakan.

1) Penilaian Kompetensi Sikap

Penilaian Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap ini juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan.

Menurut pasal 12 Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dinyatakan bahwa Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:

a. mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;

b. mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan;

c. menindaklanjuti hasil pengamatan dan mendeskripsikan perilaku peserta didik.

(44)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 44

Diharapkan semua guru pendidik SMA Negeri 2 Semarang mampu menggunakan berbagai cara dan menggunakan instrument yang bervariasi untuk mengumpulkan penilaian di dalam pembelajarannya.

Sedang khusus pada Penilaian Tidak Langsung (untuk semua mata pelajaran non Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) dilakukan secara incidental ekstrim pada siswa yang menunjukkan sikap dan prilaku

ekstim positif atau ekstrim negatif saja dengan bantuan jurnal

pengamatan atau observasi guru di dalam maupun di luar pembelajaran.

2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Penilaian kompetensi pengetahuan di SMA Negeri 2 Semarang merekomendasikan kepada semua penddik untuk menggunakan cara antara lain melalui tertulis, observasi, dan penugasan. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:

a. menyusun perencanaan penilaian; b. mengembangkan instrumen penilaian; c. melaksanakan penilaian;

d. memanfaatkan hasil penilaian; dan

e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.

(45)

Dokumen Kurikulum SMAN 2 Semarang tahun 2016/2017 45

Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi jawaban.

b) Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.

Cara ini dipergunakan untuk merekam data autentik kemampuan pengetahuan peserta didik ketika melakukan diskusi, presentasi, maupun praktik. Diharapkan guru pendidik dapat mengenal kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun menjawab dari suatu pertanyaan.

Pada penilaian pengetahuan dapat tercermin kemampuan peserta didik yang mampu menjelaskan konsep, hukum maupun prosedur sebagai suatu bukti bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir tentang bahan ajar yang sedang mereka pelajari.

c) Penugasan

Pemberian tugas pada penilaian pengetahuan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Dengan membuat rubrik yang mencerminkan kemampuan berfikir peserta didik, penugasan menjadi salah satu bukti autentik penilaian pengetahuan bagi mereka.

Dengan memperhatikan waktu pelaksanaan tugas dan kriteria pekerjaan/tugas peserta didik, selain digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan, penilaian tertulis juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat.

Gambar

Tabel 1 :
Tabel 2 :
Tabel 3 :
Tabel 4 : STRUKTUR KURIKULUM SMA NEGERI 2 SEMARANG
+7

Referensi

Dokumen terkait

c. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuk oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik

Pengembangan diri yang terdapat di SDN Bangunrejo 2 diantaranya: marching band, pramuka, karawitan, dan TPA. Kegiatan- kegiatan ini dibimbing oleh guru pembimbing baik

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran, sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri

Tabel.. **)Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua, khususnya keluarga besar SMA Negeri 2

4) Pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran , termasuk muatan lokal , penambahan mata pelajaran, serta