• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Citra Iklan Televisi M-150 Versi “Everybody Can Be A Hero" T1 362007003 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Citra Iklan Televisi M-150 Versi “Everybody Can Be A Hero" T1 362007003 BAB IV"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

43 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Persepsi Informan Terhadap Elemen Iklan M-150 Versi “Everybody Can Be A Hero”

Untuk menjawab rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana citra iklan

M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”, maka peneliti merumuskan terlebih

dahulu persepsi keenam informan berdasarkan delapan elemen iklan yaitu video,

audio, talent, prop, setting, lighting, graphics, dan pacing pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero”.

2.1.1. Elemen Video

Menurut para informan keseluruhan gambar pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” sudah jelas. Kejelasan pada elemen video berupa

gambar tersebut mendukung munculnya keinginan untuk melihat iklan secara

keseluruhan dan memahami jalan cerita pada iklan secara mendalam. Selain itu,

gambar yang jelas pada iklan tidak menyulitkan para informan untuk mengamati

keseluruhan gambar pada iklan. Sehingga pada elemen video, persepsi yang

banyak muncul oleh informan adalah gambar jelas. Bagi para informan semua

properti yang nampak pada iklan sudah jelas dilihat dan dimengerti jenisnya.

Seperti jenis buah yang dijual oleh laki-laki pada iklan, uang gaji, motor

butut/CB, ketika lomba melewati tumpukan mobil-mobil, di dalam rumah yang

(2)

Elemen video m

televisi. Gambar yang di

yang memudahkan khala

membayangkan bentuk

pada iklan akan memuda

(1998:451) keseluruhan

yang diiklankan oleh tele

mengkooordinasikan den

dalamnya.

a. Jalan cerita Gam

v

merupakan segala sesuatu yang nampak pada l

disajikan oleh iklan televisi didominasi oleh gam

alayak untuk memahami iklan tanpa harus berima

k gambar pada iklan. Oleh karena itu gambar

udahkan khalayak untuk melihat iklan. Menurut W

an unsur visual mendominasi persepsi dari seb

televisi. Iklan televisi yang sukses adalah iklan yan

dengan baik sejumlah besar unsur-unsur visual ya

Gambar 4.1 Jalan Cerita Iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”

a layar iklan

ambar gerak

imajinasi dan

r yang jelas

t Wells, dkk

ebuah pesan

yang berhasil

(3)

45

Bagi seluruh informan yang diteliti, jalan cerita pada iklan sangat

menarik karena menceritakan tentang kehidupan dan kerja keras seorang anak

kepada ibunya. Iklan ini menjadi sangat bagus karena terdapat bintang iklan

seorang ibu. Bagi para informan ibu merupakan sosok orang tua yang harus

dihargai karena terdapat kenyakinan dimasyarakat jika surga ditelapak kaki

ibu, sehingga dengan jalan cerita yang berakhir dengan perjuangan untuk ibu

membuat iklan menjadi sebuah iklan yang mengharukan. Jalan cerita

dianggap seperti kisah nyata karena sangat dekat dengan informan karena

menggambarkan kehidupan sekitar mereka sebagai pekerja berat.

Semua informan mengganggap jika iklan M-150 versi “Everybody

Can Be A Hero” identik dengan jalan cerita yang mengharukan, bahkan

sampai saat ini jika mereka ditanya seputar iklan M-150 mana yang paling

diingat pasti akan menjawab iklan ini, karena jalan cerita iklan versi

“Everybody Can Be A Hero” dianggap berbeda dengan iklan yang lain atau

iklan M-150 yang sebelumnya. Jika iklan lain selalu menayangkan kekuatan

otot dan kerja keras untuk diri sendiri, tetapi pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” perjuangan untuk ibunya. Awal mula mereka

tertarik untuk menonton iklan ini karena penasaran dengan jalan cerita yang

mengharukan. Persepsi yang muncul pada informan mengenai jalan cerita

iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” adalah jalan cerita seperti

kisah nyata karena menceritakan tentang perjuangan ibu yang mengharukan.

Jalan cerita merupakan bagian dari elemen video yang berupa urutan

(4)

46

iklan harus dibuat sekreatif mungkin agar khalayak bisa mengingat iklan

karena jalan cerita berbeda dari iklan. Alur cerita menurut Stanton (dalam

Nurgiyantoro, 1995 : 113), adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun

tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu

disebabkan atau menyebabkan terjadinya adalah segala keterangan, petunjuk,

pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya

peristiwa.

b. Desain Warna

Desain warna pada iklan dapat dilihat dari gambar 4.1 dimana warna

yang dimaksud adalah keseluruhan nuansa warna dari tampilan iklan.

Desain warna pada iklan juga merupakan bagian dari elemen video.

Menurut para informan desain warna pada iklan M-150 versi “Everybody Can

Be A Hero” menarik perhatian karena desain warna pada iklan memiliki

warna yang kalem (berwarna coklat), teduh, natural dan bernuansa klasik,

sehingga iklan dianggap menggambarkan suatu kesedihan karena berdominan

warna coklat yang kalem. Warna yang teduh dan natural juga membuaat iklan

seperti pada kehidupan nyata yang diiklankan atau seperti sebuah film. Selain

itu warna yang mewakili sebuah nuansa klasik juga menggambarkan sebuah

kehidupan yang sederhana. Desain warna pada iklan bagi para informan

mendukung jalan cerita yang berakhir dengan kesedihan. Jalan cerita yang

seperti kehidupan asli di dukung dengan desain warna yang natural

(5)

47

mendukung jalan cerita yang mengharukan. Bagi informan Arip, Nurviyanto,

Muchlisin, Eko dan Shinwan iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”

sangat menarik dibandingkan iklan lain karena iklan lain terkesan dibuat-buat

dengan desain warna yang mencolok mengikuti warna logo produk.

Berbeda dengan informan Agus, desain warna pada iklan cenderung

terlalu kalem, untuk minuman berenergi seharusnya memiliki warna yang

nge-jreng agar terlihat lebih segar saat menonton iklan seperti iklan lain pada

umumnya yang memang memiliki warna mencolok agar identik dengan

produk yang diiklankan.

Desain warna pada iklan merupakan pelengkap pada gambar. Pada

unsur visual warna unsur yang tajam dalam menyentuh kepekaan penglihatan

sehingga mampu menstimuli perasaan, perhatian dan minat seseorang.

Menurut Rossister dan Percy (1987:197) warna merupakan komposisi dan

keserasian gambar, warna, tulisan, dan termasuk dalam pengaturan cahaya

yang terdapat pada penayangan iklan. Warna digunakan dalam iklan untuk

menarik perhatian, dan memberikan realisme. Dalam sebuah penelitian telah

membuktikan bahwa iklan dengan menggunakan warna mendapat perhatian

lebih daripada iklan yang tidak memberikan warna.

Warna dapat mewakili suatu suasana hati, seperti persepsi informan

terhadap iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” warna iklan

mendukung jalan cerita iklan yang mengharukan, kesederhanaan, dan

(6)

c. Adegan

Gambar 4.2 C v

Adegan juga

gambar gerak pada

adegan pada iklan

M-lebih komplek karena

peristiwa pada iklan,

berupa gerakan. Men

versi “Everybody Ca

sampai saat ini. Bagi

perhatian adalah saat

membuktikan jika pe

Cuplikan Beberapa Adegan Pada Iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero

uga merupakan bagian dari elemen video yang

a iklan, yang menjadi perbedaan antara jalan

-150 versi “Everybody Can Be A Hero” adalah j

ena berisi tentang urutan kejadian dan sebab ak

an, sedangkan adegan merupakan bagian dari ja

enurut para informan, beberapa adegan pada ikl

Can Be A Hero” juga menjadi sebuah identik

gi informan Arip dan Nuryanto adegan yang palin

aat berlomba mengendarai motor butut/CB, pada

perjuangan anak yang besar pada ibunya. Bermo 50

ang menjadi

n cerita dan

h jalan cerita

akibat suatu

i jalan cerita

iklan M-150

ik dari iklan

ling menarik

a adegan ini

(7)

49

CB berani untuk melakukan adegan yang berbahaya hanya untuk mendapatkan

uang tambahan. Ketertarikan pada degan tersebut juga didukung dengan latar

belakang mereka yang tertarik dengan dunia otomotif.

Berbeda dengan Muchlisin, Eko dan Agus, adegan yang danggap

paling menarik bagi mereka adalah adegan terakhir ketika menggendong ibu.

Adegan menggendong ibu pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A

Hero” bagi mereka satu-satunya yang ada pada sebuah iklan minuman

berenergi. Walaupun iklan sudah tidak tayang, tetapi adegan ini yang paling

mengingatkan iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”. Adegan seperti

ini menggambarkan bentuk kasih sayang, kesetiaan, dan tanggung jawab yang

besar seorang anak kepada ibunya.

Sebuah adegan juga didukung dengan ekpresi dan akting, gerak

badan, atau bahasa tubuh. Menurut para informan akting dan ekpresi bintang

iklan pria (pemeran utama) sebagai seorang buruh pasar sudah meyakinkan,

ketika harus menggangkat buah-buah dari motornya ke penjual, ekspresi

kesakitan ketika dia harus berlomba dan jatuh, ekpresi dan akting

kebahagiaan ketika menggendong ibu dari kamar menuju meja makan dimana

terlihat seperti kejadian nyata dan jauh dari kesan dibuat-buat. Selain itu

ekspresi dan akting dari ibu (ibu dari pemeran utama) ketika menjadi seorang

yang sedang sakit terlihat nyata karena pucat, selain itu ekpresi bahagia ketika

mendapat kejutan dari anaknya juga tidak terlihat seperti dibuat-buat. Semua

bintang iklan sudah memperlihatkan karakternya masing-masing dengan baik

(8)

Adegan dalam

iklan televisi harus

terdiri dari action (t

Percy (1987:197) g

memperjelas maksud

dilakukan dapat memp

meliputi fragmen ce

M-150 versi “Everyb

dan jumping dengan

d. Slogan

Gambar 4

Bagi para inf

mereka slogan M-1

dijadikan bahan celo

sudah mewakili jala

menjadi laki-laki y

perjuangan behasil.

lam iklan televisi sangat penting, pengemasan ad

s menarik perhatian khalayak. Pada sebuah ikl

(tindakan) dan Motion (gerakan). Menurut Ros

gerakan menggambarkan adegan yang digunak

sud dari iklan tersebut dimana diharapkan gera

empengaruhi emosi seseorang untuk larut di dalam

cerita dari adegan yang ditampilkan. Termasuk

rybody Can Be A Hero”, adegan seperti mengge

an motor menjadi hal yang menarik bagi informan.

r 4.3 Cuplikan Slogan M-150 Pada Iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”

informan slogan dari produk M-150 adalah “Bisa”

150 ini sudah sangat aware karena kata “Bis

elotehan bagi mereka. Slogan “Bisa” bagi para

jalan cerita pada iklan jika dengan minum M

yang bekerja keras, pantang menyerah, da

il. Akan tetapi bagi Muchlisin, slogan “Bis

adegan pada

iklan adegan

ossister dan

nakan untuk

erakan yang

lamnya yang

k pada iklan

gendong ibu

man.

50

sa”, menurut

Bisa” sering

ara informan

M-150 bisa

dan segala

(9)

51

tergambarkan pada jalan cerita, karena adegan minum M-150 dan logo yang

berada diakhir. Menurut dia, apa yang telah dilakukan oleh laki-laki (pemeran

utama) pada iklan belum tentu berkat minum M-150.

Slogan pada iklan merupakan bagian dari unsur video karena

berbentuk tulisan yang merupakan rangkaian kata-kata yang singkat, padat,

mengandung arti, serta mampu mengetengahkan khasiat/kegunaan produk,

selain itu slogan juga harus menjadi identitas sebuah produk. Menurut

Suyanto (2005:139), slogan mempunyai dua fungsi utama, yaitu untuk

menjaga keberlangsungan serangkaian iklan dalam kampanye dan untuk

menyederhanakan sebuah srategi pesan periklanan pada pernyataan

positioning agar menjadi ringkas, dapat diulang, menarik perhatian dan mudah

diingat.

Berdasarkan iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” hasil

persepsi oleh para informan bahwa slogan M-150 tidak terlalu menjadi

perhatian pada iklan, hanya jalan cerita sudah mewakili slogan menjadi

laki-laki yang ”bisa”, menjadi laki-laki-laki-laki yang pekerja keras, berkemauan keras dan

sukses menjalani hidup.

e. Pesan

Dari pesan yang disampaikan oleh iklan M-150 versi “Everybody Can

Be A Hero” para informan dapat mempersepsikan pesan iklan walaupun tidak

ada pesan secara tertulis. Berdasarkan jalan cerita dan adegan pada iklan, pesan

(10)

52

sportifitas, tanggung jawab dan bekerja keras. Kejujuran, pada adegan laki-laki

(pemeran utama) mengembalikan uang gaji yang kelebihan ketika bekerja.

Kasih sayang, perjuangan yang dilakukan oleh laki-laki ternyata dilakukan

sebagai wujud kasih sayang kepada ibunya walaupun sudah mempunyai istri.

Sportifitas, ketika adegan jatuh saat berlomba dan menerima keadaan

membuktikan jika sikap sportif dalam melakukan apapun ketika bersaing

dengan orang lain sangat dibutuhkan. Tanggung jawab dan bekerja keras, jika

melihat pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”, tugas seorang

suami adalah bertanggung jawab kepada keluarganya termasuk juga pada

orang tua sehingga harus rela bekerja apapun yang khalal untuk mencukupi

keluarga, dari adegan pada iklan memperlihatkan perjuangan dengan kerja

keras juga akan berdampak positif.

Bagi informan, pesan yang disampaikan pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” positif untuk dicontoh. Pesan yang disampaikan

berbeda dengan iklan lainnya. Jika iklan lain hanya memberi pesan tentang

stamina dan kekuatan otot saja, di iklan M-150 ini lebih pada nilai-nilai dalam

kehidupan. Akan tetapi bagi para informan untuk mengetahui bagaimana pesan

yang disampaikan iklan, harus melakukan beberapa kali menonton karena

pesan dicerna melalui jalan cerita dan adegan pada iklan.

Pesan dalam sebuah iklan merupakan bagian dari unsur video,

menurut Bovee (1995:14) pesan iklan adalah ide atau berita yang

dikomunikasikan atau yang disampaikan pada audience melalui media iklan.

(11)

53

tarik positif seperti humor, cinta, kebanggaan dan kebahagian dan daya tarik

emosional negatif adalah rasa takut, rasa bersalah, dan malu (Kottler, 1989).

Pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” daya tarik yang

digunakan adalah emosional dimana untuk membangkitkan emosi positif atau

negatif yang akan memotivasi audience. Dari pesan-pesan yang bisa

dipersepsikan oleh informan, setelah melihat iklan ini pasti para informan

merasa terinspirasi untuk dapat melakukan pesan-pesan yang disampaikan

oleh iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”.

2.1.2. Elemen Audio / Lagu

Elemen Audio pada iklan yang bisa didengar oleh indera pendengaran para

informan hanya musik saja, tidak ada voices, ataupun sound effect yang menarik

perhatian mereka. Menurut para informan, pada iklan M-150 versi “Everybody

Can Be A Hero” lagu atau backsound merupakan pendukung dari jalan cerita

iklan, karena lagu merupakan satu-satu yang bisa didengar pada iklan. Lagu pada

iklan berjudul “Hero” yang dipopulerkan oleh penyanyi Mariah Carrey.

Oleh karena itu, para informan hanya dapat berpersepsi pada lagu iklan

saja. Berdasarkan pengalaman mereka dan membandingkan dengan iklan lain,

untuk sebuah iklan minuman berenergi hanya iklan M-150 versi “Everybody Can

Be A Hero” yang memiliki lagu / backsound bernada mellow, jika dibanding iklan

lainnya cenderung menggunakan lagu yang semangat.

Menurut Informan Arip, Nuriyanto dan Eko, persepsi yang muncul setelah

(12)

54

tidak asing untuk didengar karena dulu pernah menjadi soundtrack sebuah film

berjudul Bodyguard yang identik dengan sebuah kisah percintaan yang

menyedihkan dan lagu “Hero” juga sering diputar diradio-radio. Walaupun

mereka tidak hafal mengenai lirik atau tidak tahu arti dari lagu karena berbahasa

inggris, tetapi jika dikaitkan dengan jalan cerita, lagu ini sudah sesuai dengan

jalan cerita iklan tentang kasih sayang seorang anak kepada ibunya yang berakhir

dengan cerita yang mengharukan.

Bagi Informan Muchlisin, lagu dari backsound iklan baru pertama kali di

dengar ketika melihat iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”. Walaupun

lagu pada iklan menggunakan bahasa inggris, tetapi Muclisin bisa berpersepsi

berdasarkan nada lagu pada iklan. Nada lagu pada iklan yang mellow memberi

kesan sedih, sehingga menambah kesan mengharukan pada iklan. Jika dikaitkan

dengan jalan cerita pada iklan sudah sesuai lagu yang sedih dengan jalan cerita

yang mengharukan.

Berbeda dengan informan Agus dan informan Shinwan, persepsi yang

muncul adalah lagu pada iklan justru tidak sesuai dengan iklan minuman

berenergi, seharusnya lagu yang digunakan lagu semangat. Menurut informan

Agus jika lagu pada iklan menggunakan lagu semangat ketika menonton juga ikut

semangat. Tetapi jika didengar dari nada iklan yang mellow sudah sesuai dengan

jalan cerita iklan yang mengharukan.

Elemen audio merupakan segala hal yang berbentuk suara yang dapat

didengar dengan indera pendengaran. Pada iklan M-150 elemen audio hanya

(13)

perhatian dan sesuai den

iklan. Musik adalah komp

dan mudah, baik nada m

bahkan dinyanyikan oleh

dinyanyikan oleh penya

yang disampaikan akan s

informan jika lagu berna

Hero” sesuai dengan jala

2.1.3. Talent / Bintang

Gambar 4.4

Gambar 4

dengan jalan cerita iklan agar tercipta suatu kesa

omponen penting dalam periklanan. Musik yang

a maupun liriknya, akan dapat dengan mudah di

leh pendengarnya dalam berbagai kesempatan, ap

yanyi yang sedang menjadi pujaan publik, sehin

n sangat menarik (Kasali, 1993:92). Seperti halny

rnada sedih pada iklan M-150 versi “Everybody

alan cerita yang mengharukan.

ng Iklan

4.4 Bintang Iklan Laki-Laki dan Ibu Pada M-1 versi “Everybody Can Be A Hero

r 4.5 Bintang Iklan Wanita Sebagai Istri M-150 versi “Everybody Can Be A Hero

esatuan pada

ng sederhana

diingat atau

, apalagi jika

hingga pesan

lnya persepsi

dy Can Be A

150

(14)

56

Menurut para informan, talent atau bintang iklan memiliki akting dan

ekspresi yang meyakinkan seperti yang diungkapkan pada penjelasan elemen

video di atas. Bagi mereka bintang iklan yang digunakan oleh iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” menggunakan bintang yang tidak terkenal (bukan

artis). Pada iklan hanya terdapat tiga bintang iklan, laki-laki sebagai pemeran

utama/suami, perempuan sebagai istri dan wanita tua sebagai ibu dari laki-laki.

Menurut informan Arip, Nuryanto, Muhlisin, Eko dan Agus persepsi yang

muncul terhadap bintang iklan adalah bintang iklan pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” bagus jika menggunakan bintang yang tidak

terkenal, karena para informan tidak tahu latar belakang bintang iklan sehingga

mengganggap jika bintang iklan yang tidak terkenal sangat mendukung jalan

cerita tentang kehidupan masyarakat biasa. Bintang iklan juga menambah kesan

nyata pada iklan, seperti menggangkat kisah nyata di masyarakat. Berdasarkan

pengetahuan dan membandingkan dengan iklan lain para informan, jika

menggunakan bintang terkenal iklan seakan hanya mempromosikan atau menjual

artis bukan produk, iklan seperti dibuat-buat, tidak menggambarkan masyarakat

biasa dan kelihatan berbohong.

Berbeda dengan persepsi Shinwan berdasarkan pengalaman dan

membandingkan iklan lain, menurut dia bintang iklan yang sesuai dengan iklan

M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” adalah yang menggunakan bintang

terkenal, karena jika menggunakan artis dan memiliki ikon sendiri seperti halnya

(15)

mudah diingat dan sem

dikonsumsi artis.

Orang-orang yan

iklan. Talent pada iklan

untuk menunjukkan ma

kesamaan oleh target k

harus memiliki unsur k

dengan gambaran emo

memperlihatkan seseora

target penonton.

Seperti halnya ta

yang menampilkan bint

menggambarkan diri me

2.1.4. Prop / Produk / G

emakin percaya dengan produk jika produk M

ang berperan dalam iklan disebut sebagai talent at

lan televisi digunakan sebagai pemeran adegan p

manfaat produk. Talent pada iklan selayaknya

t khalayak yang disasar. Menurut Rakhmat (20

kesamaan dimana target penonton haruslah me

mosional dalam iklan dan hal ini ditamba

orang diiklan yang memiliki gaya serupa denga

talent pada iklan M-150 versi “Everybody Can B

intang iklan tidak terkenal bagi sebagian info

mereka sebagai pekerja keras.

/ Kemasan Produk / Cara Menggunakan / Log Gambar 4.6 Tampilan Produk M-150

Versi “Everybody Can Be A Hero

M-150 juga

atau bintang

n pada iklan

ya memiliki

(2003) talent

menyamakan

mbah dengan

gan anggota

Be A Hero”

forman bisa

(16)

Elemen Prop pad

dari iklan yang sudah m

informan pada tampilan

“Everybody Can Be A

mengkonsumsi produk M

fokus pada jalan cerita d

M-150 bukan produk ba

M-150. Bahwa beberapa

sudah mengurangi meng

produk M-150, dan

mengkonsumsi M-150

diiklankan.

Iklan yang jug

dipersepsikan oleh para

Menurut informan Arip,

M-150 dapat dipahami

dengan minum M-150 d

Gambar 4.7 Adegan Minum M-150 Versi “Everybody Can Be A Hero”

ada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero

h menampilkan produk M-150. Berdasarkan per

an produk dan adegan minum M-150 pada iklan M

A Hero” tidak membuat para informan terpenga

k M-150, karena disaat melihat iklan para infor

a dari pada fokus pada produk M-150. Bagi mere

baru lagi dipasaran sehingga sudah biasa terhad

apa diantara informan seperti Arip, Muclisin dan

mengkonsumsi M-150 sehingga tidak tertarik lag

bagi Nurviyanto, Eko, dan Shinwan yan

0 juga tidak terpengaruh dengan produk M-1

juga menampilkan manfaat dari produk jus

ra informan walaupun mereka tidak tertarik denga

ip, Nuriyanto, Eko, Agus dan Shinwan manfaat d

mi dari adegan yang dilakukan oleh bintang i

0 dapat melakukan kegiatan yang menguras tena

ero”, terlihat

ersepsi para

M-150 versi

garuh untuk

forman lebih

mereka produk

adap produk

n Agus juga

agi terhadap

yang masih

150 ketika

justru dapat

ngan produk.

t dari produk

iklan. Jadi

(17)

pada iklan, sedangkan b

karena munculnya produ

efek dari minum M-150.

Elemen prop me

(1998:452) sebuah iklan

produk yang diiklankan

kemasan produk, cara p

versi “Everybody Can B

talent, dan logo dari

M-para informan karena leb

2.1.5. Setting / Lokasi Gamba

Gamba

n bagi Muchlisin manfaat produk tidak bisa di p

duk dan adegan minum berada diakhir sehingga

0.

merupakan produk yang diiklankan. Menurut W

lan haruslah dapat merefleksikan bagian-bagian pe

kan. Bagian tersebut biasanya berupa logo dar

penggunaan produk, dan sebagainya. Dalam ikl

n Be A Hero” prop ditunjukkan pada adegan mi

-150 diakhir iklan yang tidak mendapat respon

lebih tertarik pada jalan cerita iklan daripada produ

si dan Suasana

bar 4.8 Contoh Lokasi Atau Suasana indoor Versi “Everybody Can Be A Hero

bar 4.9 Contoh Lokasi Dan Suasana outdoor Versi “Everybody Can Be A Hero

i persepsikan

a tidak jelas

t Wells, dkk

penting dari

dari produk,

iklan M-150

minum oleh

on baik oleh

(18)

60

Elemen setting pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”

merupakan bagian dari suasana dan lokasi yang mendukung jalan cerita. Pada

iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” suasana dan lokasi memiliki

tempat yang berbeda-beda seperti di pasar memperlihatkan tempat kerja dari

laki-laki (pemeran utama), tempat lomba yang digunakan oleh laki-laki-laki-laki untuk mencari

tambahan uang, lokasi tempat membeli bunga untuk memberi kejutan ibunya, dan

lokasi dirumah ketika adegan menggendong ibu dari kamar keluar ketempat meja

makan. Suasana dan lokasi yang berbeda-beda membuat para informan tertarik

dan dapat mempersepsikan elemen setting.

Menurut para informan suasana dan lokasi pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” seperti gambaran di kehidupan nyata yang

pengaturan tempatnya tidak dibuat-buat, walaupun lokasi berbeda-beda tetapi

saling berkaitan dan menggambarkan perjalanan hidup yang berat. Suasana dan

lokasi pada iklan jika dikaitkan dengan jalan cerita terkesan dramatis, karena

suasana dan lokasi pada iklan tidak menggambarkan kehidupan mewah atau

berlebihan semakin menambah kesan mengharukan.

Bagi para informan Nurviyanto, Eko, Agus dan Shinwan suasana dan

lokasi yang paling menarik perhatian mereka adalah lokasi di rumah ketika

terdapat adegan menggendong ibu. Lokasi dalam rumah tersebut menggambarkan

suasana yang mengharukan dan romantis dari anak kepada ibunya. Selain itu

suasana ketika lomba yang menggambarkan suasana dramatis tentang perjuangan

(19)

61

pada iklan tidak membuat bosan karena lokasinya tidak monoton disatu tempat

saja dan berkelanjutan dari awal berangkat kerja sampai pulang lagi kerumah.

Elemen setting merupakan lokasi pembuatan suatu iklan televisi atau

tempat pengambilan adegan pada iklan. Lokasi yang biasanya di gunakan dalam

mengambilan gambar indoor atau outdoor. Pengambilan tempat harus sesuai

dengan jalan cerita agar menarik. Termasuk lokasi pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” yang dianggap oleh informan seperti asli tidak

dibuat-buat dan segala lokasi dan suasana memperlihatkan perjuangan anak untuk

ibu dengan akhir suasana yang mengharukan dan romantis.

2.1.6. Lighting / Pencahayaan

Pencahayaan pada iklan dapat dilihat pada gambar 4.1 berdasarkan

tampilan pada iklan.

Elemen lighting atau cahaya pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A

Hero” dapat dipersepsikan oleh para informan. Menurut informan Arip,

Nurviyanto, Muchlisin, Eko dan Shinwan sistem pencahayaan pada iklan M-150

versi “Everybody Can Be A Hero” adalah pencahayaan yang natural dan redup,

karena pencahayaan tidak terlalu over lebih nampak seperti dikehidupan nyata.

Pencahayaan yang natural dan redup jika dikaitkan dengan jalan cerita iklan yang

mengharukan, semakin menambah kesan menyentuh seperti sebuah film drama.

Jika mempersepsi berdasarkan pengalaman dan membandingkan dengan iklan

lain, cahaya yang digunakan terlalu over sehingga iklan terkesan dibuat-buat.

(20)

kurang terang, karena jik

versi “Everybody Can B

semangat.

Elemen lighting

pada iklan digunakan un

pada iklan harus disesua

M-150 versi “Everybody

redup pada iklan sesuai d

2.1.7. Graphics / Efek

Tampilan grafis

hanya ada pada logo M

informan penempatan lo

tidak, karena kebiasaan

zapping sehingga ketika

jika gambar sedikit terang maka ketika melihat ik

n Be A Hero” tidak terlalu mengharukan tetapi

adalah efek pencahayaan yang digunakan pada i

untuk mempertegas adegan-adegan pada iklan. Ef

suaikan dengan jalan cerita iklan. Seperti halnya

ody Can Be A Hero”, bagi sebagian informan ca

ai dengan jalan cerita yang mengharukan.

ek Grafis Dari Komputer

Gambar 4.11 Tampilan Grafis Versi “Everybody Can Be A Hero

is pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be

M-150 saja yang berada di akhir iklan. Men

logo pada akhir iklan menentukan suatu iklan d

aan para informan ketika menonton iklan dipi

ika melihat iklan M-150 versi “Everybody Can B

iklan M-150

pi ada unsur

a iklan. Efek

Efek cahaya

a pada iklan

cahaya yang

Be A Hero”

enurut para

dilihat atau

ipindah atau

(21)

63

di awal, mengira jika ini bukan sebuah iklan M-150 tetapi iklan film, atau

cuplikan sebuah film sehingga ada keinginan untuk melihat tayangan yang

sebenarnya adalah iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”. Kemungkinan

informan tidak akan menonton jika logo produk sudah berada di awal iklan,

karena mereka akan mengira jika iklan minuman berenergi akan sama dengan

iklan yang lain.

Penempatan logo diakhir dan didukung dengan adegan minum M-150 juga

berada diakhir iklan setelah adegan menggendong ibu memang membuat para

informan mengikuti iklan dari awal sampai akhir, setelah tahu jika itu iklan M-150

versi “Everybody Can Be A Hero” justru membuat para informan semakin

penasaran dengan jalan cerita untuk ingin melihat lagi dan memahami iklan,

karena menurut mereka tampilan iklan seperti film jarang ada di iklan minuman

berenergi.

Bagi semua informan gambar grafis berupa logo dan tulisan pada iklan

tidak dapat dipersepsikan karena bagi mereka grafis yang ditampilkan pada iklan

tidak memiliki keistimewaan dengan grafis pada iklan kompetitor. Penempatan

logo di akhir membuat para informan dapat melihat grafis akan tetapi grafis

tersebut tidak mempengaruhi para informan untuk membeli produk atau tertarik

dengan produk.

Elemen Graphics atau grafis pada iklan merupakan desain yang dibuat

dengan teknik komputer. Efek grafis pada iklan berupa ilustrasi, tagline, logo, info

produk dan lain sebagainya. Ada juga yang disebut dengan istilah stock footage

(22)

64

mungkin diambil langsung pada saat syuting sebuah iklan. Pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” efek grafis hanya pada logo dan tagline produk

diakhir iklan dimana bagi para informan penempatan logo dan tagline tidak

diawal iklan membuat iklan bisa ditonton, karena logo dan tagline tidak bergitu

menjadi menarik perhatian informan.

2.1.8. Pacing / Cepat Lambat Adegan Pada Iklan

Menurut para informan, elemen pacing dapat dipersepsikan sebagai

berikut, secara keseluruhan iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”

menarik, tidak membosankan, tidak terlalu cepat untuk ditonton karena memiliki

jalan cerita yang mengharukan berbeda dari iklan lain. Selain itu jalan cerita pada

iklan menggambarkan pekerja berat seperti latar belakang informan.

Elemen pacing merupakan kecepatan dari setiap frame ataupun adegan

yang ditampilkan dalam sebuah iklan televisi. Pacing mendeskripsikan seberapa

cepat atau seberapa cepat sebuah iklan iklan berlangsung sehingga akan

berdampak pada bosan atau tidak bosan pemirsa yang menonton (Wells, dkk,

1998: 452). Pacing juga merupakan durasi, dimana menurut Singh (1993:92)

durasi yaitu lamanya sesuatu berlangsung. Disini berarti lamanya iklan

berlangsung dapat mempengaruhi pemirsa televisi dalam menempatkan image

terhadap iklan tersebut. Dalam iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”

durasi iklan 60 detik, tetapi bagi informan durasi lama tidak membuat bosan

(23)

65

2.2. Persepsi Informan Terhadap Iklan M-150 Versi “Everybody Can Be A Hero”

Menurut Judy C. Person dan Paul E. Nelson (Mulyana:2007:181) persepsi

adalah proses stimuli itu disensasi, diatensi dan diinterpretasikan. Berdasarkan

hasil persepsi terhadap elemen iklan di atas, maka proses persepsi informan

terhadap iklan M-150 Versi “Everybody Can Be A Hero” adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Proses Persepsi (Sensasi – Atensi - Intepretasi)

Sensasi Atensi Intepretasi

a. Sistem indera

penglihatan

informan

menangkap

stimuli berupa

elemen Video

Jalan cerita Jalan cerita telah menarik

perhatian karena iklan

yang memiliki jalan

cerita lebih menarik

untuk dilihat dan

dimengerti seperti jalan

cerita tentang kehidupan

daripada yang tidak

memiliki jalan cerita.

Berdasarkan pengalamannya

membandingkan dengan iklan lain

bahwa hanya iklan M-150 saja

yang memiliki cerita mengharukan

karena terdapat cerita tentang kerja

keras terhadap ibu, dimana ketika

kekurangan penghasilan berani

berlomba bertaruh nyawa untuk ibu

(24)

66 Jalan cerita mendapat

perhatian, karena ada

suatu hal kebaruan dari

sebuah iklan minuman

berenergi yang memiliki

jalan cerita yang panjang

tentang anak untuk ibu.

kompetitor yang hanya

menampilkan kekuatan otot, dan

kepentingan diri sendiri. Bagi

mereka ibu merupakan sosok orang

tua yang harus dihargai karena

terdapat kenyakinan dimasyarakat

jika surga ditelapak kaki ibu.

Berdasarkan pengalaman

kehidupan sebagai masyarakat

menengah kebawah jalan cerita

seperti iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” sangat

mengena.

Desain

warna

Mendapat perhatian

karena warnanya

dominasi coklat dan

warna memiliki

kesamaan seperti film

dan memiliki warna

berbeda.

Berdasarkan pengalamanya warna

coklat menandakan sebuah

kesedihan, dimana jika

dibandingkan dengan jalan cerita

iklan sudah sesuai karena menjadi

iklan yang mengharukan. Warna

pada iklan juga seperti film

sehingga bernuansa klasik dimana

iklan berkesan hidup yang

(25)

67

iklan kompetitor. Berdasarkan

pengalamannya, warna pada iklan

adalah natural tidak mencolok,

tidak sepeti iklan lain yang warna

selalu disesuaikan dengan warna

produk.

Bagi informan 5 tidak dapat

berintepretasi terhadap desain

warna.

Adegan Adegan berupa gerakan

pada iklan telah menarik

perhatian termasuk

adegan jumping motor

dengan motor CB karena

sesuai dengan hobi

otomotif dan adegan

laki-laki yang

menggendong ibu.

Berdasarkan pengalamannya

jumping dengan motor sampai jatuh

karena demi mencari tambahan

uang dan ketika menggendong ibu

merupakan hal yang mulia berbakti

kepada orang tua membuat iklan

semakin tersentuh. Kedua adegan

itu telah menggambarkan suatu

pengorbanan untuk ibu yang

menyentuh dan menjadi bukti jika

laki-laki bertanggung jawab

biarpun sudah beristri jangan lupa

(26)

68

Slogan Tulisan slogan mendapat

perhatian karena muncul

tiba-tiba diakhir iklan.

Berdasarkan pengalaman mereka,

slogan M-150 adalah “bisa” dan

slogan sudah mewakili iklan yaitu

setelah minum bisa menjadi

laki-laki yang mempunyai kemauan

keras dan bertanggung jawab tidak

hanya untuk diri sendiri tapi untuk

ibu juga.

Selain itu beberapa informan

slogan belum bisa mewakili iklan

karena adegan minum di akhir,

harusnya tengah/awal

Pesan Pesan mendapat

perhatian karena sudah

memperhatikan adegan

sebelumnya.

Berdasarkan pengalaman hidupnya,

adegan yang disampaikan pada

pesan telah memicu keinginan

untuk melakukan tindakan yang

positif seperti yang dianut

dimasyarakat.

b. Sistem indera

pendengaran

informan

menangkap

stimuli berupa

Berulang kali lagu

didengarkan karena

menjadi soundtrack film

tentang kisah

mengharukan.

Berdasarkan pengalamanya, lagu

pada iklan merupakan soundtrack

sebuah film romantis yang

memiliki kesamaan dengan jalan

(27)

69 elemen Audio

Selain itu, beberapa

informan elemen lagu

mendapat perhatian,

tetapi respon negatif

karena lagu iklan

seharusnya semangat.

“Everybody Can Be A Hero”

tentang kasih sayang untuk ibu dan

sama-sama menyentuh. Selain itu

nada pada lagu yang mellow juga

sesuai dengan jalan cerita iklan

yang mengarukan.

Berdasarkan pengalamannya, jika

nada pada iklan adalah mellow

menggambarkan kesedihan yang

sesuai dengan jalan cerita yang

mengharukan.

c. Sistem indera

penglihatan

informan

menangkap

stimuli berupa

elemen Talent

Mendapat perhatian,

karena bintang iklan

selalu muncul pada iklan.

Berdasarakan pengalaman

membandingkan dengan iklan

kompetitor bahwa bintang pada

iklan M-150 versi “Everybody Can

Be A Hero” yang tidak terkenal

terkesan iklan tidak

dibuat-buat,karena kita tahu pekerjaan

aslinya, kemungkinan benar

pekerjaan dia adalah buruh pasar,

(28)

70

sudah tahu pekerjaan aslinya jadi

iklan terkesan dibuat-buat.

Seharusnya iklan menggunakan

artis dan mempunyai ikon agar

semakin mudah diingat dan percaya

dengan produk karena dikonsumsi

artis.

d. Sistem indera

penglihatan

informan

menangkap

stimuli berupa

elemen Prop

Mendapat perhatian

karena adegan minum

M-150 dan tampilan produk

berada diakhir iklan

bersamaan dengan

slogan. Tetapi mendapat

respon negatif karena

tidak tertarik tentang

produk.

e. Sistem indera

penglihatan

informan

menangkap

stimuli berupa

elemen Setting

Mendapat perhatian

karena lokasi seperti

nyata dan lokasi

berbeda-beda.

Berdasarkan pengalaman mereka,

yaitu suasana dan lokasi pada iklan

M-150 versi “Everybody Can Be A

Hero” terkesan natural ketika

dirumah dengan suasana yang

redup, romantis. Selain itu suasana

(29)

71

semangat para penonton yang

mengisahkan perjuangan menjalani

hidup sehingga menambah kesan

dramatis dan mengharukan serta

tidak bosan untuk dilihat.

f. Sistem indera

penglihatan

informan

menangkap

stimuli berupa

eleme Lighting

Mendapat perhatian

karena cahaya tidak

mencolok mata, natural.

Berdasarkan pengalaman

membandingkan dengan iklan

kompetitor bahwa iklan M-150

versi “Everybody Can Be A Hero

ini terkesan natural dan cahaya

pada iklan terkesan hangat sesuai

dengan alur cerita yang menambah

kesan mengharukan pada iklan.

g. Sistem indera

penglihatan

informan

menangkap

stimuli berupa

elemen Graph

Mendapat perhatian

karena muncul dengan

tiba-tiba di akhir iklan

bersamaan dengan slogan

dan tampilan produk.

h. Sistem indera

penglihatan

informan

menangkap

Mendapat perhatian

karena iklan tidak terlalu

cepat.

Berdasarkan pengalamannya, iklan

M-150 versi “Everybody Can Be A

Hero” tidak membosankan untuk

(30)

72 Ket: : tidak terjadi proses intepretasi

Berdasarkan klasifikasi proses persepsi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.2.1. Sensasi

Proses pertama dalam membentuk suatu persepsi oleh informan adalah

proses sensasi. Sensasi merupakan proses menangkap stimuli/rangsangan dengan

menggunakan alat indera manusia. Berdasarkan tabel di atas, untuk mengawali

proses persepsi alat indera yang digunakan untuk menangkap stimuli adalah

melalui penglihatan dan pendengaran. Stimuli/rangsangan tersebut adalah elemen

iklan berupa video (jalan cerita, desain warna, adegan, slogan, dan pesan), audio

(musik), talent (bintang iklan), prop (informasi produk), setting (lokasi dan

suasana), lighting (pencahayaan), graphics (logo), dan pacing.

Pada proses sensasi ini semua elemen iklan telah disensasikan oleh

informan, yaitu penglihatan pada elemen video, talent, prop, setting, lighting, stimuli berupa

elemen Pacing

memiliki jalan cerita yang

mengharukan dan menggambarkan

kehidupan masyarakat biasa. Jika

berdasarkan membandingkan

dengan iklan kompetitor iklan

M-150 versi “Everybody Can Be A

Hero” berbeda dengan iklan lain

dari segi konsep dan sebagainya

dan iklan menggambarkan pekerja

(31)

73

graphics, dan pacing. Melalui indera pendengaran adalah audio. Hasil persepsi

dari semua informan telah melewati proses sensasi tanpa kecuali.

2.2.2. Atensi

Stimuli berupa elemen iklan yang telah disensasikan semua telah berlanjut

pada proses atensi yang dimana telah diatensikan semua oleh informan. Pada hasil

penelitian ternyata proses sensasi ini terjadi hampir bersamaan proses atensi,

dimana indera kita dapat menangkap stimuli (terjadi pada proses sensasi ketika

indera penglihatan dan pendengaran bekerja menangkap stimuli/rangsangan

elemen iklan) karena terdorong oleh proses atensi (terjadi pada proses pemberi

perhatian pada stimuli/rangangan elemen iklan). Singkatnya, proses penangkapan

stimuli oleh alat indera (sensasi) terjadi karena didorong oleh perhatian (atensi)

terhadap terhadap stimuli tersebut. Salah satu contoh, informan dapat menangkap

stimuli adegan jumping dengan motor CB karena adanya ketertarikan terhadap

otomotif.

2.2.3. Intepretasi

Proses terakhir dari persepsi adalah intepretasi di atas stimuli yang diterima

oleh seseorang. Dalam penelitian terhadap iklan M-150 versi “Everybody Can Be

A Hero” proses intepretasi merupakan pemberian makna/pemaknaan kepada hasil

atensi terjadi berdasarkan pengalaman dan pengetahuan informan pada masa lalu,

akan tetapi dari delapan elemen iklan yang dapat di sensasi dan diatensikan

(32)

74

yaitu elemen prop dan graphics. Pada elemen prop tidak dapat diintepretasikan

karena bagi para informan, informasi produk, tampilan produk dan adegan minum

merupakan hal yang biasa saja ketika melihat iklan M-150 versi “Everybody Can

Be A Hero” karena sudah mengetahui produk dari iklan yang lama. Bagi para

informan saat ini mengkonsumsi M-150 juga bukan kegiatan yang sering karena

takut merusak kesehatan dan kebutuhan hidup yang semakin banyak. Pada elemen

Graphics tidak dapat diintepretasikan karena tampilan logo tidak berpengaruh

dalam menonton iklan.

Hasil persepsi dari proses intepretasi yang muncul pada informan

berdasarkan proses coding pada lampiran dua sampai lampiran tujuh adalah:

a. Menyentuh

Intepretasi menyentuh pada iklan paling mendominasi persepsi informan pada

ikan M-150 iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”.

- Berdasarkan pengalaman para informan, iklan dianggap menyentuh karena

memiliki jalan cerita pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”

yang berakhir dengan kesedihan dimana seorang anak yang bekerja keras

mencari nafkah dan tambahan uang untuk membehagiakan ibunya yang sakit.

Bagi para informan jalan cerita yang bercerita tentang kisah anak kepada

ibunya adalah hal yang baik, karena bagi para informan kewajiban anak

adalah berbakti pada ibunya. Sehingga perjuangan anak dan kewajibannya

(33)

75

- Berdasarkan pengalaman para informan, warna pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” yang mendominasi tampilan iklan juga

dianggap oleh informan mewakili iklan yang menyentuh, karena warna yang

kalem tidak mencolok seperti halnya iklan kompetitor membuat iklan

mendukung jalan cerita juga menyentuh.

- Berdasarkan pengalaman informan, lagu pada iklan M-150 versi “Everybody

Can Be A Hero” juga mewakili iklan yang menyentuh, karena lagu yang

merupakan soundtrack dari film menyentuh dan nada pada lagu pada iklan

yang mellow juga membuat lagu terkesan menyedihkan sehingga mewakili

juga iklan yang menyentuh.

- Berdasarkan pengalamanya jika lagu pada iklan merupakan soundtrack

sebuah film romantis yang memiliki kesamaan dengan jalan cerita iklan

M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” tentang kasih sayang untuk ibu yang

menggambarkan iklan menyentuh.

- Berdasarkan pengalaman bahwa pencahayaan pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” ini terkesan natural dan redup sehingga

menambah kesan menyentuh pada iklan.

- Berdasarkan pengalaman mereka pada suasana dan lokasi pada iklan M-150

versi “Everybody Can Be A Hero” ketika dirumah dengan suasana yang redup

dan suasana ketika akan lomba terlihat suasana semangat para penonton yang

mengisahkan perjuangan menjalani hidup sehingga menambah kesan

(34)

76

- Berdasarkan pengalamannya dan melihat bahwa ketika lomba dengan motor

sampai akhirnya jatuh karena demi mencari tambahan uang, dan ketika

menggendong ibu merupakan hal yang mulia berbakti kepada orang tua

membuat iklan semakin tersentuh.

b. Perjuangan dan berbakti untuk ibu

Perjuangan dan bakti yang diberikan anak kepada ibunya merupakan hal yang

sangat identik pada iklan, sehingga persepsi yang muncul terhadap iklan adalah

perjuangan dan berbakti anak pada ibunya.

- Berdasarkan pengalaman para informan jalan cerita pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” menggambarkan tentang perjuangan dan wujud

berbakti anak untuk ibu yang tidak ditemui oleh para informan di iklan

kompetitor sehingga iklan ini dapat diingat dari jalan cerita tentang

perjuangan anak kepada ibunya.

- Berdasarkan pengalamannya adegan jumping menggunakan motor butut atau

CB yang bukan motor khusus untuk lomba nekat digunakan hanya untuk

mencari nafkah merupakan keberanian sebagai wujud perjuangan untuk ibu.

- Berdasarkan pengalamannya adegan menggendong ibu baru ditemui pada

iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”, dan adegan ini menjadi bukti

jika laki-laki berbakti pada ibunya biarpun sudah beristri.

- Lagu pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” yang memiliki

(35)

77 c. Menginspirasi berbuat positif

Menurut para informan, pesan yang disampaikan oleh iklan memuat banyak

pesan positif yang berbeda dengan iklan kompetitor yang terkadang sedikit atau

bahkan tidak ada pesan positif yang disampaikan.

- Berdasarkan pemahaman terhadap pesan iklan dan pengalaman informan

adegan-adegan pada iklan mengandung sebuah pesan baik ketika

mengembalikan uang lebih ketika mendapat gaji diintepretasikan jika

tindakan tersebut memiliki pesan tentang kejujuran. Adanya perjuangan yang

besar untuk ibu diintepretasikan jika tindakan tersebut memiliki pesan tentang

kasih sayang untuk ibu.

d. Iklan seperti film

Iklan dianggap seperti sebuh film karena adanya kesamaan dengan film,

sinetron dan drama yang ada pada iklan.

- Berdasarkan pengalamannya bahwa desain warna pada iklan yang natural

seperti pada film-film.

- Berdasarkan pengalaman mereka membandingkan jalan cerita pada iklan

M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” dan yang mengharukan pada iklan

seperti jalan cerita sebuah film atau sinetron yang sering dilihat di televisi.

- Berdasarkan pengalaman membandingkan lagu pada iklan seperti lagu pada

sebuh film, sehingga lagu pada film yang sudah identik dengan film dianggap

(36)

78

- Berdasarkan pengalaman mereka dalam melihat film, ada kesamaan dengan

pencahayaan pada film dengan iklan M-150 versi “Everybody Can Be A

Hero” yang tidak terlalu terang.

e. Kisah nyata

- Berdasarakan pengalaman mereka membandingkan dengan iklan kompetitor

bahwa bintang pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” yang

tidak terkenal terkesan iklan nyata. Jika menggunakan bintang terkenal sudah

tahu pekerjaan aslinya jadi iklan terkesan dibuat-buat

- Berdasarkan pengalamannya suasana pada iklan M-150 versi “Everybody

Can Be A Hero” terkesan natural seperti kisah nyata tentang perjuangan hidup

sehingga terkesan mengharukan, selain itu lokasi yang berbeda-beda juga

menunjukkan kehidupan masyarakat biasa.

- Berdasarakan pengalaman mereka iklan M-150 versi “Everybody Can Be A

Hero” memiliki jalan cerita seperti kisah nyata yang diiklankan.

f. Laki-laki Bertanggung jawab, dan Pekerja Keras Pada Keluarga

Menurut para informan laki-laki yang menjadi bintang utama pada iklan

menjadi identik dengan keberanian, dan seorang pekerja keras sebagai wujud

tanggung jawab sebagai seorang anak dan suami berbeda dengan iklan kompetitor

(37)

79

- Berdasarkan pengalaman terhadap adegan baik ketika jumping dan

menggendong ibu memperlihatkan jika laki-laki pada iklan memiliki

keberanian, bertanggung jawab atas ibunya yang sedang sakit dan pekerja

keras melakukan apa saja untuk ibu.

- Berdasarkan pengalamannya terhadap memaknai slogan M-150 “Bisa”

adalah, dengan mengkonsumsi M-150 menjadi laki-laki yang pemberani dan

pekerja keras.

g. Iklan tidak membosankan

Dari keseluruhan iklan dan durasi pada iklan 60 detik, membuat iklan tidak

membosankan untuk dilihat.

- Berdasarkan pengalamannya, iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”

tidak membosankan untuk dilihat dan dapat diterima karena memiliki jalan

cerita yang menggambarkan kehidupan masyarakat dan pengorbanan untuk

ibu seperti tampilan gambar yang seperti film dan memiliki jalan cerita yang

bagus. Jika berdasarkan membandingkan dengan iklan kompetitor iklan ini

mudah diingat dan paling mengena karena berbeda dengan iklan yang lain.

Jadi persepsi yang muncul oleh para informan pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” adalah iklan yang menyentuh, iklan tentang berbakti

pada ibu, iklan yang dapat menginspirasi berbuat positif, iklan seperti sebuah film,

iklan tentang kisah nyata, iklan yang menggambarkan laki-laki pemberai karena

bertanggung jawab pada ibu dan iklan tidak membosankan. Pesepsi yang muncul

(38)

80

dari jalan cerita, adegan, warna dan pesan), audio (musik), talent, setting, lighting,

dan pacing yang saling berkaitan.

2.3. Citra Iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”

Citra iklan merupakan pandangan atau persepsi individu tentang iklan yang

muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Sedangkan persepsi

itu sendiri diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap stimuli/rangsangan yang

dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dalam proses pembentukan citra iklan

M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”, proses persepsi sudah sampai pada

tahap intepretasi/pemaknaan dimana hasil persepsi tersebut dipengaruhi oleh

stimuli/rangsangan berupa elemen iklan yaitu video (terdiri dari jalan cerita,

adegan, warna dan pesan), audio (musik), talent, setting, lighting, dan pacing.

Berdasarkan hasil penelitian pada bab 4.2. di atas mengenai persepsi iklan

M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” telah mendorong terbentuknya citra

iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”. Dalam membentuk suatu citra

iklan maka persepsi yang muncul merupakan hasil dari pengalaman serta

pengetahuan khalayak, oleh karena itu bagi para informan citra yang muncul

sebagai hasil persepsi iklan dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Citra terhadap Iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” adalah

menyentuh (Daya tarik Emosional)

Citra iklan yang mengharukan tersebut merupakan hasil persepsi dari iklan

(39)

81

jalan cerita, warna, adegan), elemen audio (musik), elemen setting (lokasi dan

suasana), dan elemen lighting (pencahayaan) yang saling berkaitan. Bagi informan

menyentuh dianggap dapat mewakili iklan karena menyentuh merupakan wujud

dari emosional perasaan yang mengharukan atau menyedihkan dengan melihat

jalan cerita, adegan, warna, cahaya, musik dan lokasi iklan. Citra yang dibangun

oleh informan pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” menyentuh

karena iklan menggunakan daya tarik emosional.

Daya tarik pesan dalam iklan mempengaruhi khalayak untuk dapat

memahami pesan pada iklan. Menurut Suyanto (2005: 91-111) daya tarik pada

iklan diklasifikasikan menjadi Daya Tarik Selebritis, Daya Tarik Humor, Daya

Tarik Rasa Takut, Daya Tarik Kesalahan, Daya Tarik Musik, Daya Tarik

Komparatif, Daya Tarik Positif/ Rasional, Daya Tarik Emosional, Daya Tarik

Seks dan Daya Tarik Kombinasi. Banyak sekali daya tarik yang digunakan iklan

minuman berenergi untuk beriklan. Sebagian besar sebuah iklan minuman

berenergi selalu menggunakan daya tarik selebriti seperti iklan e-juss

menggunakan Sule, hemaviton menggunakan Titik Puspa, Kuku Bima dengan

Mbah Marijan, dan lain sebagianya. Daya tarik humor seperti iklan e-juss dengan

tingkah lucu Sule ketika menarik angkot, dan lain sebagainya. Daya tarik Seks

iklan M-150 versi susu dimana dada seorang binaraga bergoyang-goyang, iklan

torpedo dimana gigi palsu menempel pada dada seorang wanita, dan lain

sebagainya. Daya tarik musik seperti iklan Kuku Bima versi lagu-lagu daerah dan

(40)

82

sebelumnya sangat berbeda dengan pendekatan pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” yaitu emosional.

Daya tarik emosional yaitu berhubungan dengan kebutuhan psikologis

konsumen untuk membeli produk. Menurut Kottler (1989) untuk membangkitkan

emosi negatif dan positif yang akan memotivasi audience. Daya tarik emosional

yang positif humor, cinta, kebahagiaan, dan kebanggan. Daya tarik emosional

negatif seperti rasa takut, rasa bersalah dan malu. Pada iklan M-150 persepsi

terhadap iklan dapat dicitrakan menggunakan daya tarik emosional positif yang

mengharukan karena menampilkan cinta, kebahagiaan, dan kebanggaan anak

kepada ibunya atas kerja kerasnya.

b. Citra terhadap iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” adalah

Maskulin.

Berdasarkan pengalaman membandingkan dengan iklan kompetitor,

sebuah iklan minuman berenergi selalu identik dengan sosok “jagoan” layaknya

pria perkasa yang mampu menyelamatkan dunia dari kekacauan dan kecelakaan

dengan aksi-aksi dramatis untuk diri sendiri atau menarik perhatian lawan jenis.

Akan tetapi berdasarkan para informan, citra yang muncul pada iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero” berbeda dengan iklan kompetitor karena persepsi

yang muncul bahwa pria pada iklan lebih menonjolkan keberanian dan tanggung

jawab kepada ibu. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan para informan, ibu

merupakan orang tua yang harus dihargai dan sebagai anak wajib berbakti kepada

ibu. Oleh karena itu citra yang muncul terhadap sosok laki-laki yang bertanggung

(41)

83

merupakan hasil persepsi dari elemen iklan video (terdiri dari jalan cerita, adegan

dan pesan) dan elemen audio (musik) adalah perjuangan anak yang dilakukan

untuk ibunya dan merupakan tindakan mulia. Selain itu persepsi dari elemen video

(adegan) pada iklan memberi inspirasi bagi para informan untuk melakukan hal

yang sama seperti pria dalam iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”.

Berdasarkan persepsi iklan tentang laki-laki yang pemberani, bertanggung jawab

dan pekerja keras serta iklan yang memiliki kesan terhadap perjuangan dan

berbakti pada ibu, mendorong terbentuknya citra pada iklan adalah citra maskulin

dimana sosok laki-laki yang jagoan untuk keluarga termasuk ibu atau responsible

terhadap keluarga.

Maskulin pada iklan mempertontonkan kejantanan, otot, laki-laki

ketangkasan, keberanian menantang bahaya, keteguhan hati. Pencitraan maskulin

digambrakan sebagai kekuatan otot laki-laki yang menjadi dambaan wanita

(Bugin, 2006:222). Iklan minuman berenergi yang biasanya baik kompetitor atau

iklan M-150 sebelumnya sangat identik dengan kekuatan otot laki-laki yang

mengarah kepada kepahlawanan karena sesosok jagoan. Laki-laki sebagai

kodratnya yang kuat dan menyelesaikan segala sesuatu dengan otot tidak ditemui

diiklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”. Pada iklan ini, sosok

maskulinitas dari laki-laki masih tergambar pada iklan karena beberapa adegan

seperti bekerja dipasar, keberanian nyali, dan fisik. Akan tetapi hal yang

dilakukan laki-laki pada iklan bukan menjadi seorang jagoan akan tetapi lebih

(42)

84

yang hidup dengan mengusung nilai-nilai Devotion (pengabdian), Courage

(keberanian), Sacrifice (pengorbanan).

c. Citra terhadap Iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” adalah

seperti film (kedekatan story line)

Persepsi terhadap iklan seperti film yang muncul dari para informan

mengenai iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”, berdasarkan elemen

video (terdiri dari warna dan jalan cerita), elemen audio (musik), dan elemen

lighting (pencahayaan) yang saling berkaitan. Bagi informan iklan dianggap

seperti film karena berdasarakan pengalaman dan pengetahuan tentang film

memiliki kesamaan dengan iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”, yang

dimana pada film lain seperti jalan cerita yang panjang, warna dominan pada

iklan, musik yang pernah menjadi soundtrack sebuah film dan pencahayaan. Citra

yang dibangun oleh informan pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A

Hero” adalah tanyangan seperti sebuh film/drama. Iklan dengan konsep

film/drama memang seperti sebuah film pendek yang dramatik dimana terdapat

suatu klimaks dan penyelesaian dalam adegannya.

Dalam periklanan pendekatan yang muncul dari intepretasi tersebut adalah

story line, teknik ini mirip dengan membuat film yang sangat pendek (Kasali,

1992: 94). Dalam mengemas pesan iklan dibuat dengan alur cerita seperti dalam

sebuah film pendek. Dalam iklan ini ada jalinan ceritanya yang membuat

(43)

85

pendek akan dapat menarik perhatian khalayak, karena khalayak akan tertarik

untuk mengetahui isi cerita dalam iklan tersebut.

Iklan yang menggunakan story line adalah seperti iklan rokok dan iklan

Ponds. Begitu juga dengan iklan M-150 yang diintepretasikan seperti film karena

warna, jalan cerita, musik dan pencahayaan yang memiliki kemiripan dengan

sebuh film. Sehingga khalayak tertarik mengikuti alur cerita iklan dari awal

sampai akhir. Keunggulan iklan menggunakana story line adalah penyampaian

iklan yang seperti film membuat khalayak bisa menikmati iklan dengan baik dan

tertarik mengikuti jalan cerita.

d. Citra terhadap Iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero” adalah

kisah nyata yang memiliki kesamaan dengan khalayak (pendekatan

similarity)

Merupakan persepsi yang muncul dari para informan mengenai iklan

M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”, berdasarkan elemen video (terdiri dari

warna dan jalan cerita), elemen tallent (bintang iklan), dan elemen setting (lokasi

dan suasana) yang saling berkaitan. Bagi informan iklan dianggap seperti kisah

nyata karena berdasarakan pengalaman dan pengetahuan informan baik warna dan

lokasi seperti ada dikehidupan nyata serta jalan cerita seperti mengangkat kisah

nyata seorang laki-laki yang kemudian diiklankan. Bagi mereka iklan seperti kisah

nyata karena citra yang dibangun bahwa iklan tidak berbohong memang ada di

kehidupan dan sangat dekat dengan para informan sebagai pekerja berat dan

(44)

86

yang tidak membosankan untuk dilihat, daripada dengan pengalaman mereka

melihat iklan-iklan televisi yang cenderung tidak diperhatikan.

Dalam periklanan, Pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan citra

tersebut adalah pendekatan slice of life. Dimana pendekatan ini mempergunakan

penggalan dari adegan kehidupan sehari-hari (Kasali, 1992: 95). Pendekatan ini

cukup dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat pada umumnya, sehingga

akan mudah menarik perhatian khalayak, karena mereka mengalami sendiri

kejadian seperti cerita dalam iklan di kehidupan nyata mereka sehari-hari. Contoh

iklan televisi yang menggunakan slice of life seperti iklan Rinso, dimana

menggambarkan kehidupan seorang ibu rumah tangga yang memiliki kegiatan

mencuci baju setiap hari.

Selain slice of life, iklan yang dicitrakan seperti iklan nyata karena

dianggap menggambarkan khalayak juga disebut dengan similiarity atau

kedekatan bagi khalayak. Bagi informan iklan dianggap nyata karena apa yang

dilakukan oleh bintang iklan pada iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”

memiliki kesamaan dengan kehidupan para informan sebagai pekerja kasar dan

kepala rumah tangga. Menurut Shimp (2003:468) konsep umum dari daya tarik

terhadap bintang terdiri dari tiga ide yang berhubungan: persamaan (similarity),

pengenalan (familiarity), dan penyukaan (liking).

Similarity merupakan daya tarik yang sesuai dengan iklan M-150 versi

“Everybody Can Be A Hero”, karena adanya kedekatan oleh informan dengan

kesamaan demografi dengan bintang iklan sehingga iklan dianggap seperti kisah

(45)

87

dimiliki dengan endorser, kemiripan ini dapat berupa karakteristik demografis,

gaya hidup, kepribadian, masalah yang dihadapi sebagaimana yang ditampilkan

Gambar

gambar tersebut mendukung munculnya keinginan untuk melihat iklan secara
Gambar 4.6 Tampilan Produk M-150  G
Gambar 4.7 Adegan Minum M-150
Tabel 4.1 Proses Persepsi (Sensasi – Atensi - Intepretasi)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Adapun tujuan lain penelitian yaitu menganalisis ukuran material umpan limestone yang masuk ke dalam unit crushing plant menggunakan metode analisis Manual photography serta

Panitia Pengadaan Barang / Jasa Dinas Prasarana Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan akan melaksanakan Pelelangan Umum sistem Pascakualifikasi bagi Penyedia Jasa Pekerjaan.

Penelitian ini mengangkat permasalahn terkait kesesuaian RPP IPA yang dirancang oleh guru SMPN 18 Banda Aceh dengan tuntutan kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk

“Proses nasionalisasi yang terjadi telah menyebabkan pengabaian terhadap keberadaan kebudayaan yang beragam, baik berupa budaya materi yang begitu kaya di

J.CO Donuts & Coffee Bandung, yang diolah menggunakan SPSS 16.0 untuk menganalisa pengaruh situasi pembelian terhadap keputusan pembelian dapat. diambil beberapa

Rasio tersebut memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat efisiensi biaya yang diukur dengan metode DEA , karena apabila CAR meningkat maka peningkatan modal