• Tidak ada hasil yang ditemukan

d ipa 0608064 chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d ipa 0608064 chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelemahan mendasar dalam pembelajaran kimia di SMA adalah konsep-konsep biokimia kurang terungkap dalam mata pelajaran kimia di SMA/MA, dan calon guru kimia ditengarai memiliki keterbatasan kecakapan generik biokimia (KGB) untuk mengajarkan konsep-konsep esensial biokimia dalam mata pelajaran kimia di SMA. Kelemahan pertama tersebut merujuk pada standar kompetensi lulusan (SKL) ke lima dalam pelajaran kimia di SMA/MA yaitu “Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari” (Depdiknas, 2006). Kompetensi tersebut, titik beratnya hanya pada kajian kimia organik, sedangkan aspek biokimia yang meninjau struktur dan fungsi biomolekul kurang terungkap.

(2)

Buku-buku teks biokimia tersebut, yakni Rawn (1989), Lehninger (1993), Stryer (1995), Mathews (1996), Murray et al. (2003), Voet dan Voet (2006), dan buku-buku teks biokimia lainnya pada prinsipnya mengandung ketiga aspek tersebut.

Biokimia sebagai cabang dari ilmu kimia, merupakan mata kuliah yang sulit dipelajari oleh mahasiswa calon guru, terutama untuk materi pokok metabolisme protein yang di dalamnya terdapat aktifitas enzim. Kesulitan tersebut ditengarai berkaitan dengan kemampuan memahami aktifitas katalitik enzim yang berperan dalam proses metabolisme protein. Walaupun pada kenyataannya, pada metabolisme karbohidrat dan metabolisme lipid juga melibatkan enzim, akan tetapi, substrak yang berinteraksi dengan enzim pada metabolisme karbohidrat dan lipid berbeda karakteristiknya dengan substrak pada proses metabolisme protein. Enzim yang juga merupakan protein ketika berinteraksi dengan molekul substrak yang bersumber dari protein menyebabkan mahasiswa kesulitan dalam menentukan jenis enzim dan fenomena interaksi katalitiknya.

(3)

hipotesis deduktif untuk kegiatan praktikum di laboratorium. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Talanquer (2011) yang mengemukakan bahwa untuk memfasilitasi kemampuan berpikir mahasiswa, maka karakteristik pembelajaran kimia dapat diperoleh melalui pengalaman praktikum dan visualisasi model. Pengalaman diperoleh melalui pengamatan langsung atau tidak langsung (dengan menggunakan instrumen) yang didasarkan pada pengetahuan aktual empiris yang dapat diperoleh melalui kegiatan praktikum. Sementara itu, visualisasi model juga berfungsi untuk memfasilitasi kemampuan berfikir terhadap fenomena dalam kimia. Visualisasi model merujuk pada model yang divisualkan dalam bentuk animasi mewakili komponen utama dan model teoritis. yang mencakup model teoritis deskriptif, eksplanatori dan prediktif. Model merujuk pada entitas teoritis dan asumsi yang mendasari untuk menjelaskan atau memprediksi berbagai struktur, fungsi dan suatu biomolekul atau mekanisme dari suatu interaksi biomolekul.

(4)

perubahan teknologi dan sosial. Dengan pemahaman ini maka dapat dinyatakan bahwa kecakapan generik memiliki sejumlah karakteristik khususnya sangat fleksibel, sangat bergantung pada kecakapan dan keterampilan dari konten mata pelajaran atau subjek yang dipelajari (Cornford, 2005).

Kecakapan generik dapat dipelajari berulang-ulang dan diadaptasi pada konteks yang baru, sehingga memungkinan terjadinya „transfer‟. Mahasiswa calon

guru yang mampu mengaitkan kecakapan generik dengan kecakapan yang telah dipelajari maka akan terjadilah proses transfer. Hambur et al. (2002) menyatakan kecakapan seperti itu tidak dapat dipelajari secara kosong, justru harus dipelajari dalam disiplin ilmu pengetahuan. Kecakapan tersebut tidak sekali saja dipelajari, tetapi harus dipelajari secara keseluruhan dalam konteks pembelajaran yang baru. Pembelajaran yang paling efektif adalah pembelajaran yang mampu mengaplikasikan kecakapan generik yang telah dimiliki sebelumnya pada konteks yang baru.

(5)

kimia tersebut terlebih dulu menguasai dan mengembangkan kecakapan generik yang diperlukan. KGB, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya yang diharapkan dimiliki calon guru kimia adalah suatu kecakapan yang mampu mengajarkan tiap konsep atau aspek biokimia dalam mata pelajaran kimia di SMA. Sejauh ini belum ada penelitian yang khusus meneliti tentang KGB, meskipun telah ada beberapa hasil penelitian ilmiah tentang kemampuan generik dalam sains terutama kimia.

Kecakapan generik sains menurut Brotosiswoyo (2000) meliputi pengamatan langsung dan tak langsung; kesadaran tentang skala besaran (sense of

scale); bahasa simbolik; kerangka logis inferensi logika; hukum sebab akibat,

(6)

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka diperlukan penelitian dan pengembangan program pembekalan KGB bagi mahasiswa calon guru kimia. KGB diasumsikan dapat mempersiapkan kemampuan berpikir calon guru kimia yang dibutuhkan agar kompeten dalam menjalankan tugasnya sebagai guru kimia di sekolah. Dengan demikian penelitian ini difokuskan pada bagaimana program pembekalan KGB yang efektif bagi mahasiswa calon guru kimia.

B. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah; “Bagaimanakah program pembekalan KGB

pada materi pokok metabolisme protein yang efektif bagi mahasiswa calon guru kimia?”

Untuk memudahkan proses penelitian, maka rumusan masalah di atas dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian berikut :

1. Kecakapan – kecakapan biokimia apa yang merupakan KGB untuk mahasiswa?

2. Bagaimana bentuk program pembekalan KGB pada materi pokok metabolisme protein yang sesuai untuk mahasiswa calon guru kimia?

3. Bagaimana penguasaan KGB pada materi pokok metabolisme protein bagi mahasiswa calon guru yang disebabkan oleh program pembekalan?

(7)

5. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap program pembekalan KGB pada materi pokok metabolisme protein yang dikembangkan?

6. Apa keunggulan dan keterbatasan yang diperoleh dari program pembekalan KGB pada materi pokok metabolisme protein yang dikembangkan?

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan suatu program pembekalan yang teruji untuk meningkatkan penguasaan KGB dan penguasaan konsep biokimia materi pokok metabolisme protein

2. Meningkatkan penguasaan KGB dan penguasaan konsep biokimia pada materi pokok metabolisme protein bagi mahasiswa calon guru kimia

D. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan antara lain adalah:

1. Sebagai percontohan bagi dosen di LPTK dalam membekali KGB bagi mahasiswa calon guru kimia.

2. Memberikan masukan pada LPTK untuk perbaikan kurikulum biokimia. 3. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa calon guru kimia untuk

(8)

E. Definisi Operasional

1. Program pembekalan adalah seperangkat pembelajaran yang berupa tujuan pembelajaran, sintaks pembelajaran, media, pendekatan pembelajaran, landasan teori, lembar kerja mahasiswa (LKM), serta alat evaluasi berupa butir tes pilihan ganda beralasan dan tes uraian.yang mengacu pada indikator KGB.

2. KGB adalah kecakapan dasar yang dikembangkan dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik konsep biokimia dan dapat diaplikasikan pada konten dan konteks yang baru dan berbeda.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 3 juga menunjukkan ukuran window maximum TCP W+e lebih besar dari TCP W+ dan berarti ukuran rata-rata window TCP W+e lebih baik dari TCP W pada

Metode kegiatan pengabdian dilakukan sebagai berikut: (1) kontak aparat desa dan persiapan materi sesuai kebutuhan masyarakat; (2) persiapan Sumber Daya Manusia

Dalam mempelajari taekwondo, para taekwondoin pemula tentunya memiliki tujuan untuk semakin meningkatkan kemampuan taekwondonya. Karena itu buku panduan pembelajaran

Variabel independen Risiko Usaha, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Besarnya perusahaan, Earning Volatility berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Struktur

BAB IV HasilPenelitian Dan Pembahasan A. Proses Pembelajaran Di KelasEksperimen ... Proses Pembelajaran Di KelasKontrol... HasilKreativitas Di KelasEksperimen Dan KelasKontrol

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya pemerintah untuk mendorong akselerasi penurunan angka kemiskinan yang berbasis partisipasi yang diharapkan dapat menciptakan

BAB II DESAIN PELATIHAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI BAGI GURU-GURU KIMIA SMA PADA KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT A.. Perencanaan

TRADISI GANDAI DALAM KONTEKS UPACARA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT PEKAL DI KECAMATAN KETAHUN, KABUPATEN BENGKULU UTARA, BENGKULU: DESKRIPSI PERTUNJUKAN, PERUBAHAN, DAN