• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 1100903 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 1100903 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

113

Purna Dewi, 2015

Penerapan Model Pembelajaran Quantumdalam Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan mengenai pembelajaran

menulis puisi siswa menggunakan model pembelajaran Quantum ini, peneliti

menarik simpulan sebagai berikut.

1. Secara umum kemampuan menulis puisi siswa kelas eksperimen sebelum

diberi perlakuan model pembelajaran Quantum masih rendah. Tingkat

kesulitan siswa dalam menulis puisi terdapat pada aspek formal puisi berupa

tidak adanya nama pengarang dan titimangsa, aspek keselarasan unsur puisi

berupa tidak adanya citraan untuk merangsang daya khayal pembaca, tidak

adanya majas (gaya bahasa) untuk memberi kesan menarik dan tidak adanya

rima untuk memberi kesan merdu dalam puisi, serta aspek kejelasan puisi

berupa sikap penulis yang mampu menstimulus kesan positif pada pembaca.

Nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen pada prates berdasarkan

deskripsi kemampuan tersebut ialah 52,15. Setelah diberi perlakuan dengan

model pembelajaran Quantum, kemampuan menulis puisi siswa meningkat.

Aspek formal puisi ditulis dengan lengkap yaitu judul, pengarang, tipografi,

dan titimangsa. Aspek keselarasan unsur puisi dimunculkan dan dipadukan

dengan cukup baik. Siswa pun cukup berhasil menjabarkan hakikat puisi di

dalam puisinya dengan baik yang terdiri dari tema, amanat, dan sikap penulis.

Nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen pada pascates berdasarkan

deskripsi kemampuan tersebut adalah 79,09.

2. Pada tes awal kemampuan siswa kelas kontrol dalam pembelajaran menulis

puisi tanpa menggunakan model pembelajaran Quantum masih rendah. Kelas

kontrol mengikuti pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan model

pembelajaran Quantum. Tingkat kesulitan siswa pada prates banyak terdapat

pada aspek formal puisi berupa tidak adanya nama pengarang dan titimangsa,

aspek keselarasan unsur puisi berupa tidak adanya citraan untuk merangsang

daya khayal pembaca, tidak adanya majas (gaya bahasa) untuk memberi

(2)

114

Purna Dewi, 2015

Penerapan Model Pembelajaran Quantumdalam Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

puisi, serta aspek kejelasan puisi berupa sikap penulis yang mampu

menstimulus kesan positif pada pembaca. Dengan tingkat kesulitan tersebut,

nilai rata-rata prates yang diperoleh kelas kontrol sebesar 54,30. Setelah

mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan metode ceramah, kelas kontrol

mengalami peningkatan kemampuan. Aspek formal puisi ditulis dengan

cukup lengkap. Aspek keselarasan unsur puisi mulai dimunculkan dan

dipadukan meskipun tidak semuanya ada, terutama majas (gaya bahasa) yang

jarang dimunculkan pada karya puisi siswa. Siswa pun cukup berhasil

menjabarkan hakikat puisi di dalam puisinya meskipun pada beberapa siswa

sikap penulis sering tidak ditonjolkan dalam karya puisinya. Adapun nilai

rata-rata pascates yang diperoleh kelas kontrol sebesar 70,14.

3. Penerapan model pembelajaran Quantum dalam pembelajaran menulis puisi

siswa dinyatakan efektif. Terdapat perbedaan yang signifikan antara

pembelajaran menulis puisi siswa yang menggunakan model pembelajaran

Quantum dengan pembelajaran menulis puisi siswa tanpa menggunakan

model pembelajaran Quantum. Pernyataan tersebut ditunjukkan oleh hasil

pengujian hipotesis dengan nilai ttabel ≤ thitung, yaitu 2,021 ≤ 4,31. Hal tersebut

membuktikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Keefektifan pun dapat

terlihat pada peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen dari 52,15 menjadi

79,09. Peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen sebesar 51,6%. Kelas

kontrol hanya mengalami peningkatan 29,1% dari 54,30 menjadi 70,14.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ini, peneliti memiliki saran

sebagai berikut.

1. Penelitian ini telah membuktikan bahwa model pembelajaran Quantum

efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi, khusunya dengan tema

keindahan alam. Oleh karena itu, diharapkan model ini bisa dijadikan

alternatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi.

2. Pada penelitian ini ditemukan hambatan yang terjadi pada perlakuan pertama

di kelas eksperimen. Hal tersebut sesuai dengan pengamatan observer. Hasil

(3)

115

Purna Dewi, 2015

Penerapan Model Pembelajaran Quantumdalam Menulis Puisi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berekspresi jika pembelajaran di luar kelas, namun siswa menjadi kurang

kondusif dalam hal kedisiplinan. Berdasarkan temuan tersebut, pendidik yang

akan menerapkan model pembelajaran ini diharapkan lebih bisa

mengondisikan siswa agar lebih mudah diatur ketika pembelajaran

berlangsung di luar kelas.

3. Penelitian ini berfokus pada model pembelajaran Quantum dalam

pembelajaran menulis puisi. Peneliti berharap ada penelitian lebih lanjut yang

membahas hal serupa mengenai model pembelajaran Quantum dengan

keterampilan berbahasa yang lain ataupun pembelajaran menulis puisi dengan

model pembelajaran yang lain. Hal ini bertujuan untuk memperkaya rujukan

mengenai penerapan model pembelajaran Quantum atau mengenai

pembelajaran menulis puisi agar membantu para pendidik dalam

Referensi

Dokumen terkait

permasalahan dalam menulis teks diskusi, yaitu sebagai berikut. 1) Peserta didik masih kesulitan dalam menulis. 2) Perlu adanya pemilihanmodel pembelajaran yang tepat untuk

Analisis majas pada puisi “Minggu Pagi di Sebuah Puisi” menun jukkan bahwa majas yang paling menonjol dalam puisi ini adalah majas personifikasi. Majas ini

kategori frasa nominal karena terbentuk dari unsur inti yang berupa kata atau frasa.. nominal dan terbagi atas 52 leksikon frasa yang terbentuk dari unsur kata

Selain itu, cerminan lainnya yang terdapat dalam leksikon upacara daur hidup manusia adalah dengan mengungkap keselarasan hubungan jagad gedhe dan jagad

Dari data yang didapat yaitu sebanyak 101 data abreviasi dalam ranah kesehatan berupa nama-nama penyakit dan virus, ditemukan 96 data jenis abreviasi berupa

dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Lembang Tahun Ajaran 2015/2016)” dapat disimpulkan hal -hal sebagai berikut.. Pada kelas eksperimen

Peneliti mengidentifikasi masalah pada observasi awal, antara lain (1) siswa kesulitan menemukan ide pada saat menulis poster, (2) media pembelajaran yang diterapkan guru

Menulis puisi seringkali menjadi masalah yang dialami siswa dalam pembelajaran. Siswa sering mengalami kesulitan untuk berimajiansi dan menentukan objek penulisan. Berangkat