• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbub No. 6 Tahun 2006 ttg Penjabaran APBD 2006 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbub No. 6 Tahun 2006 ttg Penjabaran APBD 2006 2"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BUPATI BULUNGAN

PERATURAN BUPATI BULUNGAN

NOMOR 6 TAHUN 2006

TENTANG

PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2006

BUPATI BULUNGAN,

Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 1 Tahun 2006 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006, perlu menetapkan Peraturan Bupati Bulungan tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 Tentang Penetapan

Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang

Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820) sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Nomor 72 Tahun 1959);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

(2)

2

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4021), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4165);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4022);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dalam

Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 203, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4023);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 204, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4024);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4027);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139);

(3)

3

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 2 Tahun 2004 tentang Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 2 Tahun 2004 Seri E Nomor 2);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 3Tahun 2004 Seri E Nomor 3);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENJABARAB ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2006

Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006 terdiri dari:

a. Pendapatan :

1. Pendapatan Asli Daerah Rp. 14.336.000.000,-

2. Dana Perimbangan Rp. 448.617.000.000,-

3. Lain-lain Pendapatan yang sah Rp. 2.749.000.000,-

Rp. 465.702.000.000,-

b. Belanja :

APARATUR DAERAH :

1. Belanja Administrasi Umum Rp. 198.022.763.195,-

2. Belanja Operasi dan Pemeliharaan Rp. 45.514.919.891,-

3. Belanja Modal/Pembangunan Rp. 3.961.332.400,-

Rp. 247.499.015.486,-

PELAYANAN PUBLIK :

1. Belanja Administrasi Umum Rp. 6.788.647.035,-

2. Belanja Operasi dan Pemeliharaan Rp. 101.573.787.802,-

3. Belanja Modal/Pembangunan Rp. 267.202.511.962,-

4. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan

Keuangan Rp. 42.836.437.343,-

5. Belanja Tak Tersangka Rp. 3.000.000.000,-

Rp. 421.401.384.142,-

Surplus / (Defisit) ( Rp. 203.198.399.628,- )

(4)

4 c. Pembiayaan :

1. Penerimaan Rp. 203.198.399.628,-

2. Pengeluaran Rp -

Rp. 203.198.399.628,-

Pasal 2

Perincian lebih lanjut Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.

Pasal 3

Lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 4

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan mempunyai daya laku surut sejak tanggal 1 Januari 2006

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bulungan.

Ditetapkan di Tanjung Selor pada tanggal 1 Maret 2006

BUPATI BULUNGAN,

BUDIMAN ARIFIN

Diundangkan di Tanjung Selor pada tanggal 1 Maret 2006

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BULUNGAN,

KARSIM AL-AMRIE

Referensi

Dokumen terkait

 Pribadi. Radio adalah medium yg paling dapat intim dengan khalayak sasarannya dibanding dengan media lainya. Keunggulan utama radio dibanding media cetak adalah adanya suara

Untuk memperolehnya ter- dapat 2 metode yaitu metode pertama yang digunakan bila tersedia statistik cukup yang lengkap dan metode kedua yang digunakan bila tidak tersedia

Melalui pembelajaran yang berwawasan integratif inklusif, maka pembelajaran fiqih materi zakat yang bersifat normatif sesuai pendekatan agama, maka bisa dikemas

Akan tetapi karena suatu pengaruh tertentu, perubahan gradual butiran yang terbalik (makin ke bawah semakin halus) dapat terbentuk pada suatu batuan sedimen dan

Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda independen (paired sample t-test). Oleh karena nilai Asymp.. 166 bahwa terdapat perbedaan rata-rata rata

Pembobotan KPI juga dilakukan pada perspektif konsumen, untuk indikator kinerja utama yang mendapat persentase atau bobot rata-rata tertinggi adalah persentase pelanggan

Berdasarkan Pasal 1 angka 14 Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), yang dimaksud dengan tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya

Kadar inflasi yang tinggi memberi kesan negatif kepada pertumbuhan ekonomi, oleh itu pihak penggubal dasar harus memastikan wujudnya kestabilan tingkat harga dalam negara,