• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Aplikasi Etephon Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Aplikasi Etephon Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI APLIKASI ETEPHON TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN

MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

SKRIPSI

OLEH :

CICI OCTAVIA SIDAURUK 090301090

AGROEKOTEKNOLOGI BPP

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI APLIKASI ETEPHON TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN

MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

SKRIPSI

OLEH :

CICI OCTAVIA SIDAURUK 090301090

AGROEKOTEKNOLOGI BPP

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Program Studi Agroekoteknologi

Universitas Sumatera Utara, Medan.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

Judul Usulan Penilitian : Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Aplikasi Etephon Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.)

Nama : Cici Octavia Sidauruk

NIM : 090301090

Departemen : Agroekoteknologi

Program Studi : BPP (Budidaya Pertanian dan Perkebunan)

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Ir. Jasmani Ginting, M P. Prof. Dr.Ir. Justin A Napitupulu, M.Sc NIP. 195503251982031002 NIP. 194004261964081001 Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

Mengetahui,

(4)

ABSTRACT

CICI OCTAVIA SIDAURUK : The effect of Concentration and Frequency of Etephon Aplication on Growth and Production of cucumber (Cucumis sativus L.), supervised by JASMANI GINTING and JUSTIN A NAPITUPULU.

Cucumber in Indonesia is popular and likely vegetable for all of society. Cucumber productivity (ton/ha) in Indonesia from 2007 to 2011 were fluctuated from 81.2 to 527.1 this was due to less intensive and efficiency in cucumber culture one of the alternative that could be done was application etephon of plant growth regulator. The aim of this research was to know the effects of concentration and frequency of etephon application on growth and production of cucumber, this study was done in faculty of agriculture net house medan (± 25 in above sea level) from Januari – maret 2013. The design used was Randomised Design will 2 factors, etephon concentration (0. 150, 300 dan 450 ppm) and the frequency of application (1x, 2x and 3x times). The parameters colected were plant length, number of leaves formed, number of leaves lived, number of female flowers, number of female flowers aborted, number of male flowers, ratio of flowers, number of fruit per plant and total weight perplant. From the research, concentration significantly affect on plant length (4-8 weeks after planting), number of female flowers (39 and 51 days after planting), number of female flowers aborted (42 and 60 days after planting), number all of male flowers, ratio of flowers (48 days after planting). Frequency aplication of etephon significantly affect plant length (6-7 weeks after planting). Interaction significantly affect on flowers ratio (48 days after planting )

.

(5)

ABSTRAK

CICI OCTAVIA SIDAURUK : Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Etephon Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.), dibimbing oleh JASMANI GINTING dan JUSTIN A NAPITUPULU.

Mentimun di Indonesia merupakan sayuran yang banyak digemari dan

popular diseluruh masyarakat. produktivitas mentimun (ton/ha) di Indonesia

bergerak secara fluktuatif pada tahun 2007 sampai 2011 adalah 581.2 - 527.1. Hal ini disebabkan masih kurang intensif dan efisiennya budidaya mentimun yang dilakukan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah pemberian konsentrasi etephon dan frekuensi aplikasi etephon yang tepat. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan frekuensi aplikasi etephon terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun di rumah kasa Fakultas Pertanian, Medan, dengan ketinggian tempat ±25 meter diatas permukaan laut, dimulai bulan Januari – Maret 2013. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok, dengan faktor utama adalah konsentrasi etephon (0, 150, 300 dan 450 ppm) dan frekuensi aplikasi etephon( 1x, 2x dan 3x aplikasi). Parameter yang diamati adalah panjang tanaman, jumlah daun terbentuk, jumlah daun tinggal, jumlah bunga betina, jumlah bunga betina gugur, jumlah bunga jantan, rasio bunga, jumlah buah per tanaman dan bobot total buah per tanaman. Dari hasil penelitian, Konsentrasi berpengaruh nyata pada panjang tanaman (4 – 8 minggu setelah tanam), jumlah bunga betina (39 dan 51 hari setelah tanam), jumlah bunga betina gugur (42 dan 60 hari setelah tanam), jumlah total bunga betina jantan, rasio bunga (48 hari setelah tanam). Frekuensi aplikasi etephon berpengaruh nyata pada panjang tanaman (6-7 minggu setelah tanam). Interaksi berpengaruh nyata pada rasio bunga (48 hari setelah tanam)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Cici Octavia Sidauruk dilahirkan di Pematangsiantar 16 Oktober 1990 dari

pasangan Bapak W. Sidauruk, SH dan Ibu R.Silalahi. Penulis merupakan anak

ketiga dari tiga bersaudara.

Pendidikan formal yang pernah diperoleh penulis antara lain:

tahun 1997-2003 menempuh pendidikan dasar di SD N 122394 di

Pematangsiantar; tahun 2003-2006 menempuh pendidikan di SMP Sultan Agung

Pematangsiantar,; tahun 2006-2009 menempuh pendidikan di SMA Negeri 2

Pematansiantar; tahun 2009 lulus seleksi masuk Universitas Sumatera Utara

melalui jalur UMB. Penulis memilih program studi BPP(Budidaya Pertanian dan

Perkebunan Departemen Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan penulis telah melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di PTPN II Kebun Batang Serangan, Kabupaten Langkat,

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya.

Adapun skripsi ini berjudul “Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Aplikasi

Etephon Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.)” yang merupakan Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Program Studi

Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Ir. Jasmani Ginting, M P. selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak

Prof. Dr.Ir. Justin A Napitupulu, M.Sc selaku anggota komisi pembimbing, yang

telah meluangkan waktu dan memberikan saran sampai penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat

membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Maret 2013

(8)

DAFTAR ISI

Pelaksanaan Penelitian ... 13

Persiapan Lahan ... 13

Pembuatan Plot Penelitian ... 13

Aplikasi Pupuk ... 14

Penanaman ... 14

Aplikasi Etephon ... 14

Pemeliharaan Tanaman ... 15

Penyiraman ... 15

Pemasangan Ajir ... 15

Pemupukan ... 15

Penyiangan ... 15

Pemangkasan ... 15

(9)

Panen ... 16

Pengamatan Parameter ... 16

Panjang Tanaman (cm) ... 16

Jumlah Daun Terbentuk (Helai) ... 16

Jumlah Daun yang Tinggal (Helai) ... 16

Jumlah Bunga Betina (Bunga) ... 17

Jumlah Bunga Betina Gugur (Bunga) ... 17

Jumlah Bunga Jantan (Bunga) ... 17

Ratio Kelamin Bunga (Bunga Betina/Bunga Jantan) ... 17

Jumlah Buah per Tanaman (Buah) ... 17

Bobot Total Buah per Tanaman (Gram) ... 17

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ... 18

Pembahasan ... 56

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 57

Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

No. Hal.

1 Pengaruh konsentrasi dan frekuensi aplikasi etephon terhadap panjang tanaman 1 - 8 MST (cm).…...20

2 Pengaruh konsentrasi etephon dan frekuensi aplikasi etephon terhadap jumlah daun terbentuk 1 - 8 MST (cm)...25

3 Pengaruh konsentrasi etephon dan frekuensi aplikasi etephon terhadap jumlah daun yang tinggal 1 - 8 MST (helai) ...29

4 Pengaruh konsentrasi etephon dan frekuensi aplikasi etephon terhadap jumlah bunga betina 33 - 60 HST (helai)...32

5 Pengaruh konsentrasi etephon dan frekuensi aplikasi etephon terhadap jumlah bunga betina yang gugur 42 - 60 HST (bunga) ... 37

6 Pengaruh konsentrasi etephon dan frekuensi aplikasi etephon terhadap jumlah bunga jantan 33-60 HST (bunga) ...41

7 Pengaruh konsentrasi etephon dan frekuensi aplikasi etephon terhadap

Rasio bunga betina/bunga jantan 33-60 HST...44

8 Pengaruh konsentrasi dan frekuensi aplikasi etephon terhadap jumlah buah pertanaman...49

9 Pengaruh konsentrasi dan frekuensi aplikasi etephon terhadap jumlah bobot

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Hal.

1 Perkembangan panjang tanaman mentimun pada perlakuan konsentrasi etephon pada pengamatan 1 – 8 MST ... 21

2 Perkembangan panjang tanaman mentimun pada perlakuan frekuensi aplikasi etephon pada pengamatan 1 – 8 MST...21

3 Kurva respon panjang tanaman umur 4 - 8 MST pada perlakuan etephon pada pengamatan 1 – 8 MST...26

7 Perkembangan jumlah daun terbentuk pada perlakuan frekuensi aplikasi etephon pada pengamatan 1 – 8 MST...27

8 Perkembangan jumlah daun yang tinggal pada perlakuan konsentrasi etephon pada pengamatan 1 – 8 MST...30

9 Perkembangan jumlah daun yang tinggal pada perlakuan frekuensi aplikasi etephon pada pengamatan 1 – 8 MST. ...30

10 Perkembangan jumlah bunga betina pada perlakuan konsentrasi etephon pada pengamatan 33 – 60 HST...33

11 Perkembangan jumlah bunga betina pada perlakuan aplikasi etephon pada pengamatan 33 – 60 HST...34

(12)

13 Perkembangan jumlah bunga betina gugur pada perlakuan konsentrasi etephon pada pengamatan 42 – 60 MST. ...38

14 Perkembangan jumlah bunga betina pada perlakuan frekuensi aplikasi etephon pada pengamatan 33 – 60 MST...38

15 Kurva respon jumlah bunga betina gugur umur 42 dan 60 HST pada perlakuan konsentrasi etephon...39

16 Perkembangan jumlah bunga jantan pada perlakuan konsentrasi etephon pada pengamatan 33 – 60 HST...42

17 Perkembangan jumlah bunga jantan pada perlakuan frekuensi

aplikasi etephon pada pengamatan 33 – 60 HST...42

18 Perkembangan rasio bunga betina/bunga jantan pada perlakuan

konsentrasi etephon pada pengamatan 33 – 60 HST...46

19 Perkembangan rasio bunga betina/bunga jantan pada perlakuan frekuensi aplikasi etephon pada pengamatan 33 – 60 HST. ... 46

20 Kurva respon rasio bunga betina/bunga jantan umur 60 HST pada

perlakuan Interaksi Konsentrasi Etephon dan frekuensi Aplikasi... 47

21 Kurva respon rasio bunga betina/ bunga jantan umur 48 HST pada perlakuan Konsentrasi Etephon...48

22 Perkembangan bobot buah pertanaman pada perlakuan konsentrasi etephon pada pengamatan 42 – 69 HST...52

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Hal.

1. Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F1 ... 64

2. Bagan Lahan Penelitian ... 66

3. Bagan Plot Penelitian ... 67

4. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 68

5. Tabel Panjang Tanaman 1-8 MST (cm) ... 69

6. Tabel Sidik Ragam Panjang Tanaman 1-8 MST ... 69

7. Tabel Jumlah Daun Terbentuk 1-8 MST (helai) ... 77

8. Tabel Sidik Ragam Jumlah Daun Terbentuk 1-8 MST ... 77

9. Tabel Jumlah Daun Tinggal 1-8 MST (helai) ... 78

10. Tabel Sidik Ragam Jumlah Daun Tinggal 1-8 MST ... 78

11. Tabel Jumlah Bunga Betina(Bunga) 33-60 HST ... 79

12. Tabel Sidik Ragam Jumlah Bunga Betina(Bunga) 33-60 HST ... 79

13. Tabel Jumlah Bunga Betina Gugur (Bunga) 42-60 HST ... 81

14. Tabel Sidik Ragam Jumlah Tabel Jumlah Bunga Betina gugur (Bunga) 42-60 HST ... 81

15. Tabel Jumlah Bunga Jantan (Bunga) 33-60 HST ... 83

16. Tabel Sidik Ragam Jumlah Bunga Jantan (Bunga) 33-60 HST ... 83

17. Tabel Rasio Bunga Betina/Jantan 33-60 HST ... 85

18. Tabel Sidik Ragam Rasio Bunga Betina/Jantan (Bunga) 33-60 HST ... 85

19. Tabel Jumlah Buah Pertanaman (Buah) ... 87

20. Tabel Sidik Ragam Jumlah Buah Persampel (Buah) ... 87

Referensi

Dokumen terkait

Voice over yang disertai grafik, yang muncul saat presenter membacakan LEAD IN dan narasi (tubuh berita seluruhnya).. Tidak ada gambar yang menyertai naskah,

Kemampuan penguasaan konteks aplikasi sains pada konteks minuman memiliki peningkatan terbesar dengan nilai N-gain sebesar 0,70, sedangkan yang terendah adalah pada konteks

Pada Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale ada yang ditemukan dalam bentuk laten di dalam sel hati dan disebut hipnosoit sebagai suatu fase dari siklus hidup parasit yang dapat

Inspeksi diri meliputi seluruh aspek yang tercantum dalam CPOB, yaitu antara lain personalia, bangunan termasuk fasilitas untuk personil, bangunan termasuk fasilitas untuk

Lihat saja, kalau nanti aku berhasil menemukan penjelasan yang benar mengenai hal sepele ini, dalam sekejap kasus yang dianggap biasa ini akan berubah menjadi sangat luar biasa,

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya mayoritas gaya hidup para anggota Djarum Black Car Community Surabaya yang

Untuk keperluan pengurusan dan pembelaan perkara pemberi kuasa itu, maka penerima kuasa tersebut di atas baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama

Apakah yang dimaksudkan dengan perpaduan ummah [4 markah] (ii) Jelaskan dua cara penyelesaian Islam dalam menangani