31/8/2016 Membangun Sinergi Riset Nasional untuk Kemandirian Teknologi – Ristekdikti
http://www.ristekdikti.go.id/membangunsinergirisetnasionaluntukkemandirianteknologi/ 1/7
Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
TENTANG KAMI
PRODUK HUKUM
INFORMASI PUBLIK
LAYANAN PUBLIK
DIREKTORI LELANG
Homepage > Kabar > Membangun Sinergi Riset Nasional untuk Kemandirian Teknologi
Membangun Sinergi Riset Nasional untuk
Kemandirian Teknologi
KABAR 3 DEC 2015
31/8/2016 Membangun Sinergi Riset Nasional untuk Kemandirian Teknologi – Ristekdikti
http://www.ristekdikti.go.id/membangunsinergirisetnasionaluntukkemandirianteknologi/ 2/7
Muhammad Dimyati membuka acara Seminar Ilmiah tentang Insentif Riset
Sistem Inovasi Nasional (Insinas) 2015 pada Kamis, 3 Desember 2015.
Seminar yang digelar di Ballroom Hotel Harris Bandung Jawa Barat turut
dihadiri oleh Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Ocky
Karna Radjasa selaku Panitia Pelaksana, Para Peneliti, Akademisi, Industry
dari Kalangan Pemerintah maupun Pengusaha.
Riset iptek dan inovasi merupakan hal penting yang dapat mendukung
upaya peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kemajuan
ekonomi Indonesia tidak dilihat dari laju pertumbuhannya saja, tapi juga
dilihat dari seberapa besar riset dan inovasi yang dilakukan. Terkait hal
tersebut, salah satu upaya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mendorong riset dan inovasi adalah
melalui pendanaan riset yang dinamakan Insentif Riset SINas. Instrumen
kebijakan ini ditujukan untuk mendorong, mendongkrak atau
mempercepat kegiatan riset di lembaga-lembaga riset untuk mencapai
target risetnya.
“Jika Indonesia ingin menang dalam persaingan maka kita harus
menjadikan Iptek sebagai bagian dari politik berkehidupan kita”, ujar M.
Dimyati.
Dalam paparannya M. Dimyati juga mengatakan bahwa jumlah proposal
riset penelitian yang mendaftar pada program Insentif Riset menunjukan
peningkatan dari tahun ke tahun yaitu dari 1.200 proposal pada tahun
2007 naik menjadi 3.584 di tahun 2009 dan naik terus menerus hingga
4.149 proposal pada tahun 2011, akan tetapi kecenderungan peningkatan
tersebut tidak berlangsung lama bahkan mulai 2013 menurun menjadi
2.150 proposal dan pada tahun 2015 semakin berkurang dari 2.000
proposal yang diajukan.
Kemenristekdikti sedang menyeleseikan satu kebijakan yang terkait
dengan pembangunan Nasional Iptek, kebijakan tersebut berupa
Grand
1
AGENDA ACARA
SEMINAR ILMIAH INSINAS 20152
KETERANGAN
MC
Prof.*Dr.*Ocky*Karna*Radjasa
Dr.*Muhammad*Dimyati
Dr.*Fajar*Hari*Sampurno
MC 09:30*D*09:45 Rehat*Kopi
WAKTU
RUANG BRIGT 1 & 2
SIDANG PLENO
08:00*D*08:30 **Regristrasi
08:30*D*08:40 *Laporan*Ketua*Panitia*Seminar*(Direktur*Riset*dan*Pengabdian*kepada*Masyarakat)*
08:40*D*09:00 *Sambutan*Dirjen*Penguatan*Riset*dan*Pengembangan*sekaligus*membuka*acara*Seminar* Insentif*Riset*Sistem*Inovasi*Nasional*(INSINAS*2015)
09:00*D*09:30 *Presentasi*(Sharing*Pengalaman),*topik*:
”Berinovasi*dan*bersinergi*guna*menghasilkan*produk*riset*inovatif*yang*diterima*pasar”.
AGENDA ACARA
SEMINAR ILMIAH INSINAS 2015
SEMINAR HARI PERTAMA Hotel Harris, Jl. Ciumbeleuit 50, Bandung,
16
No. Waktu Kode Judul Peneliti Utama
1 08:45 - 09:00 RT-2015-0607
Rancang Bangun Sistem Mobile Electronic Support Measure (ESM) 2-18 GHz dengan Sensitivitas Sinyal dan Akurasi Posisi Yang Tinggi untuk Identifikasi Tipe dan Lokasi Radar serta Persenjataan Elektronik Musuh
Yuyu Wahyu, MT, Dr.Ir.
2 09:00 - 09:15 RT-2015-0193 Rancang Bangun Sub-Sistem Radar Terintegrasi pada Frekuensi 9.4 GHz dengan
Menggunakan Teknologi Surface Mount Technology (SMT) Deni Permana Kurniadi, ST
3 09:15 - 09:30 RT-2015-0249 Pengembangan Sistem Antena Radar Indonesia Sea Radar (ISRA) Generasi Ke Dua Folin Oktafiani, ST, MT
4 09:30 - 09:45 RD-2015-0309 Sistem Radar MIMO untuk Kapal Selam Nasional Puji Handayani
09:45 - 10:15
5 10:15 - 10:30 RT-2015-0379 Kampas Rem Hibrid Komposit untuk Kendaraan Murah I Dewa Gede Ary Subagia, ST., MT., Ph.D
6 10:30 - 10:45 RT-2015-0603 Pengembangan Sistem Pelacak Lokasi Kecelakaan Pesawat (Tracer system of air crash
location) Siswayudi Azhari
7 10:45 - 11:00 RD-2015-0080 Desain Dan Analisis Sandi BCF. Yusuf Kurniawan, Dr.
11:00 - 11:30
11:30 - 14:00
8 14:00 - 14:15 RT-2015-0526 Pengaruh Penggunaan Vertical Missile Terhadap Stabilitas Dan Distribusi Tekanan Dalam
Perencanaan Kapal Selam. Arifin, MT. Ir.
9 14:15 - 14:30 RT-2015-0243 Rancang Bangun dan Uji Hidrodinamika Optimasi Propeller Kapal Selam Mini 22 M yang
Berefisiensi Tinggi Serta Kavitasi Rendah Nurwidhi Asrowibowo, ST
10 14:30 - 14:45 RD-2015-0258 Teknologi Hidrodinamika Captive Model Test Guna Menunjang Sistem Olah Gerak Kapal
Selam Di Perairan Terbatas. Nurcholis, ST
11 14:45 - 15:00 RT-2015-0274 Pengaruh damage stability terhadap kinerja kapal selam Ir. Hari Subagja
15:00 - 15:30
15:30 - 16:00
12 16:00 - 16:15 RT-2015-0287 Rekayasa Komponen Hydroplane sebagai Alat Kendali Manuver Vertikal Kapal Selam
Nasional M. Ridwan Utina, Ir
13 16:15 - 16:30 RT-2015-0108 Kajian Eksperimental Beban Hidrodinamika Slamming Untuk Analisa Fatigue Komponen Struktur Badan Tekan Kapal Selam
Dr. Ir. Wibowo Harso Nugroho, M.Sc
14 16:30 - 16:45 RT-2015-0398 Pengembangan Platform Kapal Perang Nasional Tipe Perusak Kawal Rudal (PKR). Aries Sulisetyono, ST, MASc, PhD
16:45 - 17:30
17:30
Moderator: Pancara Sutanto Notulen: Richie Marselino
Rehat Cofee Sesi 1:
Diskusi
RUANG 05: FRIENDLY-3
TEKNOLOGI HANKAM, TIK, TRANSPORTASI, DAN PANGAN
Jumat, 4 Desember 2015
Sesi 2:
Diskusi
Isoma
Sesi 3:
Diskusi
Sesi 4:
Diskusi
Selesai
PREDIKSI BEBAN HIDRODINAMIKA SLAMMING PADA
STRUKTUR BADAN TEKAN KAPAL SELAM
Wibowo H. Nugroho1) , M. Zaed Y2), Nanang JH Purnomo1), R.K. Priohutomo3)
1Hydro-elasticity Group, IHL, UPT – BPPH, BPPT 2Div. Teknologi PT. PAL Indonesia 3Mahasiswa Pasca Sarjana FTK ITS
Bandung, 3 - 4 November 2015
ABSTRAK
Paper ini mempresentasikan sebuah kajian teknis prediksi beban slamming melalui kombinasi antara pendekatan numerik dan pengamatan eksperimental melalui model hidroelastik kapal selam dimana prediksi beban dinamis yang terjadi saat kapal selam dalam kondisi darurat harus berlayar di laut yang bergelombang atau dalam kondisi darurat harus muncul dengan cepat kepermukaan laut. Beban dinamis yang merupakan beban hidrodinamika saat kapal selam ini muncul ke permukaan air laut serta berlayar di permukaan air laut yang mana kapal selam akan mengalami beban ”slamming” karena kombinasi gerakan angkat (heave) dan angguk (pitch) sebagai respon atas gelombang permukaan dan kecepatan munculnya kapal selam ke permukaan air laut. Pemodelan numerik untuk mendapatkan respon gerakan berupa gerak dan kecepatan relatif terhadap permukaan air laut dilakukan dengan mengaplikasikan teori strip 2 – D linear, kemudian dengan menggunakan model hidroelastik 3 – segmen prediksi beban slamming dilakukan uji jatuh (fall test) dikolam uji. Perilaku gerak slamming diamati dengan melakukan uji pukul (hammer test) saat model kapal selam ditarik di kolam TT. Besaran beban (amplitudo) dari slamming yang diperoleh dari pengujian ini dibandingkan dengan hasil tekanan impak dari metode Statovy & Chuang yang telah mapan untuk kapal permukaan dimana menunjukkan pola kedekatan yang saling mendukung. Akhirnya, hasil kajian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kekuatan, umur pakai dan ukuran komponen struktur kapal selam yang terkena beban slamming.
Kata Kunci : kapal selam, model hidroelastis, slamming
I. PENDAHULUAN
Kemandirian bangsa dalam bidang militer riset dan pengembangan Alusista dalam negeri adalah suatu keharusan bagi bangsa Indonesia. Dimana hal ini juga berlaku pada desain dan pembangunan kapal perang untuk mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memiliki luasan daerah maritim mencapai dua kalinya dari luas daratan. Dengan kondisi seperti ini adalah wajar dan masuk akal bila NKRI mempunyai angkatan laut yang kuat dimana tentunya mempunyai suatu armada kapal tempur yang handal untuk mempertahankan dan mengamankan kedaulatan negara. Berkaitan dengan peningkatan kemandirian bangsa dalam bidang militer penguasaan riset dan pengembangan Alpalhan dalam negeri merupakan suatu keharusan dimana salah satu aspeknya adalah melakukan desain dan pembangunan kapal selam
yang murni oleh bangsa Indonesia sehingga aspek kerahasiaan teknologi tetap terjaga. Dengan dikuasainya teknologi desain dan rancang bangun kapal selam tentunya akan meningkatkan efek penggetar (deterent effect) dari bangsa Indonesia terhadap kekuatan asing yang ingin menguasai atau mempermainkan bangsa ini.
Aspek penting yang akan dikaji pada penelitian ini adalah beban hidrodinamika pada komponen struktur badan tekan kapal selam. Dimana komponen struktur ini merupakan bagian utama yang harus diperhatikan kehandalannya karena harus mampu menahan beban – beban gaya statis dan dinamis yang terjadi pada kapal selam. Beban statis yang sangat dominan adalah tekanan hidrostatik karena kedalaman operasionalnya, tetapi ada yang tidak kalah pentingnya adalah
beban dinamis yang merupakan beban
laut dimana kapal selam akan mengalami beban ”slamming” karena kombinasi gerakan angkat (heave) dan angguk (pitch) sebagai respon atas gelombang permukaan dan kecepatan munculnya kapal selam ke permukaan air laut. Hal ini ditampilkan berupa hasil simulasi numerik pada Gambar 1.
Gambar 1. Kejadian slamming pada Kapal Selam
Peristiwa ini dapat menimbulkan beban yang sangat besar serta bersifat sesaat (transient) tetapi berulang hal ini sangat berbahaya dan biasa disebut dengan ”whipping”. Frekuensi ”whipping” ini erat kaitannya dengan frekuensi natural dari struktur badan kapal selam tersebut. Kejadian ”whipping” ini sangat berkonstribusi pada kelelahan (fatigue) komponen struktur badan tekan kapal selam serta dapat mengganggu kinerja peralatan elektronik maupun mekanik yang ada di kapal selam saat beroperasi. Pada kondisi ekstrim struktur kapal dapat mengalami kerusakan yang parah seperti keretakan atau path menjadi dua bagian dimana mempunyai pengaruh yang sangat fatal bagi personel kapal selam saat melakukan operasinya.
Seperti diketahui karena riset ini termasuk kategori riset militer jadi tidak begitu banyak informasi yang didapat. Kegiatan penelitian kapal selam ini mengacu pada dasar desain tipe U209 dimana untuk mendapatkan informasi tentang desain kapal selam tipe 209 dilakukan penelusuran menggunakan internet sehingga diperolah informasi gambar desain serta dimensi di situs en
wikipedia dan defence.pk. Riset tentang perilaku slamming pada kapal selam termasuk kategori rahasia karena merupakan informasi yang sensitif tentang kapasitas dan lokasi kekuatan struktur badan tekan kapal selam. Jadi dalam melakukan kegiatan ini mengacu pada pengaturan eksperimen untuk pengukuran beban slamming pada kapal permukaan seperti yang diuraikan pada pekerjaan dari Rousset et al (2005) untuk model kaku penuh dan Kapsenberg et al (2002) pada model kapal dengan dua segmen serta Lavroff et al (2007) untuk 3 segmen. Perilaku slamming mengarah ke
kejadian whipping merupakan fenomena
hidroelastis kapal pada umumnya dimana dijelaskan pada kuliah singkat oleh Hermunstad (2007). Kajian teknis ini pada dasarnya ingin mendapatkan beban whipping yang didahului oleh peristiwa slamming yang sifatnya sementara (transient).
(2000) di mana model hidroelastis digunakan. Salah satu kesimpulan menyatakan bahwa teori linear strip yang digunakan untuk penentuan gerakan kapal sesuai dengan cara yang sangat memuaskan dengan hasil eksperimen untuk semua frekuensi gelombang dan ketinggian gelombang yang berbeda. Eksperimen juga menyimpulkan bahwa non-linearitas terkait dengan getaran struktur akibat beban Slamming dan prinsip superposisi tampaknya menjadi asumsi yang masuk akal. Timmo kukannen (2010) disajikan metode untuk prediksi beban gelombang untuk struktur laut. Metodenya juga dianggap non-linearitas dari beban gelombang dan efek pada beban frekuensi tinggi seperti Slamming. Penyelidikan baru-baru ini Slamming dilakukan oleh Ahmed A. Swiden (2014), di mana beban bekerja pada catamaran dengan menerapkan finite volume dengan komputasi fluida dinamika (CFD). Metode ini digunakan untuk memprediksi besarnya dan puncak nilai tekanan Slamming. Ditemukan bahwa tekanan yang dihitung jauh dari impak awal di mana slamming terjadi mengakibatkan memprediksi tekanan Slamming lebih rendah. Makalah ini mempresentasikan sebuah kajian teknis prediksi beban slamming melalui kombinasi antara pendekatan numerik dan pengamatan eksperimental melalui model hidroelastik kapal selam dimana prediksi beban dinamis yang terjadi saat kapal selam dalam kondisi darurat harus berlayar di laut yang bergelombang atau dalam kondisi darurat harus muncul dengan cepat kepermukaan laut. Metodologi yang disajikan dalam makalah ini adalah sebagian dari metode Wibowo HN dan AS Mujahid (2015) untuk aplikasi pada lambung kapal selam.
II. PEMODELAN GERAK KAPAL
DENGAN STRIP TEORI
Hasil pemodelan seperti yang ditampilkan pada Gambar 1, di bagian pendahuluan didapat dengan menggunakan perangkat lunak berbasis strip teori dimana untuk melakukan prediksi beban slamming ini yang pertama dilakukan adalah mendapatkan performansi seakeeping dari hasil analisa simulasi numerik hidrodinamika gerakan kapal yang dipresentasikan dalam nilai RAO (Response
Amplitude Operators). RAO atau Transfer
Function yaitu nilai rasio antara Spektral density dari gelombang dan Spektral density gerak dan kecepatan relatif untuk setiap frekwensi gelombang encounter (Seakeper-User Manual, 2006). gerak dan kecepatan relatif dari permukaan air laut pada masing – masing lokasi yang diinginkan pada kapal selam akan diperoleh.
Secara teoritis saat kapal selam mengalami slamming harus mempunyai dua kondisi (User manual Seakeeper, 2006) yaitu; (i) adalah saat haluan munvul dari permukaan air laut gerak relatif vertikal harus lebih besar dari sarat di haluan. Dan (ii) kecepatan relatif di haluan terhadap permukaan air laut saat kejadian impak harus lebih besar dari kecepatan tertentu (treshold velocity)u*. Kecepatan ini berdasarkan eksperimen dengan berbagai bentuk kapal dapat ditulis sebagai berikut:
L adalah panjang dari kapal.
Gambar. 2. Body plan dari Kapal Selam Sekelas Type U - 209
Gambar. 3. Lokasi penentuan beban hidrodinamika slamming pada kapal selam
Pada simulasi ini kapal selam ini beroperasi diasumsikan muncul dipermukaan air dengan kondisi lingkungan mengikuti formula JONSWAP dengan Hs = 5 m Tp = 13.772 detik atau sea state 6. Densitas spectral dari gelombangnya diperlihatkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Spectral density gelombang Hs = 5m, Tp = 13, 782 s
III. PREDIKSI BEBAN HIDRODINAMIKA SLAMMING MELALUI UJI MODEL KAPAL SELAM
Seperti diketahui bahwa beban slamming merupakan beban nonlinear dan bersifat sangat cepat (transient) dan berkontribusi besar terhadap kelelaham struktur. Untuk mendapatkan fenomena ini maka perlu dilakukan percobaan melalui model hidroelastis kapal selam dimana sifat elastisitas material struktur kapal selam juga dimodelkan. Secara ideal pengukuran beban slamming dilakukan saat kapal selam meluncur dipermukaan air bergelombang, akan tetapi karena fasilitas pembangkit tenaga gelombang mengalami kerusakan maka pengujian model terdiri dari dua bagian yaitu (1) Pengujian jatuh (fall test) yang
bertujuan mendapatkan besaran beban
hidrodinamika slamming ie Amplitudonya dan (2) Pengujian moda basah (wet mode) saat kapal selam ditarik dengan kecepatan operasional dilakukan uji ketuk (hammer test) yang bertujuan mendapatkan karakteristik beban slamming ie durasi beban berlangsung.
Gambar 5. Pemodelan Badan tekan KapSel berdasarkan kesamaan elastisitas
5. Pemodelan numerik untuk menentukan moda pertama struktur agar sama dengan batang besi “ backbone” diperlihatkan pada Gambar 6. Untuk perakitan besi “backbone” sebagai model elastik badan tekan kapal selam diperlihatkan pada Gambar 7. Persiapan instrumentasi untuk pemasangan accelerometer dan strain gauge pada model kapal selam diperlihatkan pada Gambar 8.
Gambar 6. Mode Shape pertama Badan Tekan Kapsel berkisar 15,478 Hz
Gambar 7. Perakitan besi “backbone” sebagai model elastik badan tekan kapal selam
Gambar 8. Pemasangan “accelerometer” pada ½l dari haluan model kapal selam
Dalam melakukan pembuatan model dan eksperimen kaidah hukum sebagai berikut adalah suatu keharusan;
dari kapal harus sama dengan model
c. Sehingga frekuensi gelombang dapat diskalakan sebagai
m
s
d. Dan waktu
t
m
t
s
e. Kemudian bagian utamanya adalah menskalakan properti elastis dari balok
kapal (hull girder) yaitu
EI m
EI s
5 dimana EI merupakan kekakuan tekuk (bendingUntuk selanjutnya pengujian model dapat dilaksanakan di kolam tarik (Towing Tank).
III.1. PENGUJIAN JATUH MODEL KAPAL SELAM
Tabel 1. Data Ketinggian Jatuh Model Kapal Selam untuk Mendapatkan Beban slamming Hasil dari Pendekatan Numerik
velocity 11.663 m^2/s^2 3.415 m/s 6.830 m/s 2.377 7.92 ST16_04:
Rel. vert.
velocity 21.641 m^2/s^2 4.652 m/s 9.304 m/s 4.412 14.71 ST10_04:
27.994 m^2/s^2 5.291 m/s 10.582 m/s 5.707 19.02
ST16_04:
velocity 54.750 m^2/s^2 7.399 m/s 14.799 m/s 11.161 37.20 Bow0: Rel.
vert.
motion 42.352 m^2 6.508 m 13.016 m 43.39
Height Data For Submarine
Gambar 9. Persiapan Fall test model hidroelastis kapal selam digantung dengan krane
Gambar 10. Model hidroelastik kapal selam dilepaskan dari krane menggunakan “release
mechanism”
Gambar 11. Model hidroelastik kapal selam menghantam air
Gambar 12. Model hidroelastik kapal selam kembali mengapung
III.2. PENGUJIAN KARAKTERISTIK
BEBAN SLAMMING
Gambar 13. Persiapan Wet mode shape test dengan model free kapal selam di kolam tarik.
Gambar 14. Wet mode shape test pada ¼ l dari haluan model lentur kapal selam
Gambar 15. Wet mode shape test pada ½ l dengan model free kapal selam saat ditarik
Gambar 16. Wet mode shape test pada ¼l dari buritan model lentur kapal selam saat ditarik.
IV. ANALISA HASIL DAN DISKUSI
Pada bagian ini akan dibahas analisa hasil pengujian. Contoh hasil pengukuran uji jatuh yang berasal dari accelerometer diperlihatkan pada Gambar 17. Hasil pengolahan data untuk semua ketinggian pada ketiga posisi (ST 4; ST 10; ST 16) diperlihatkan pada Tabel 2. Hasil ini menunjukkan bahwa kecepatan impak semakin membesar dengan bertambahnya ketinggian.
Gambar 17. Contoh hasil pengukuran uji jatuh yang berasal dari accelerometer
Tabel 2. Hasil pengukuran tekanan impak melalui uji jatuh
H Full
Scale (m) Fall Test (Mpa)
ST4 2.378 3.523
ST10 1.683 2.524
ST16 4.412 6.451
ST4 4.422 6.465
ST10 5.607 8.170
ST16 7.853 11.402
Rumus empiris untuk tekanan impak ini diperlihatkan sebagai berikut:
2 terhadap permukaan gelombang untuk gelombang
Nilai untuk k1 ditunjukkan pada Gambar 18 sebagai garis putus-putus
Gambar 18. Values for k1 of Stavovy and Chuang method (SSC-385,1995)
Kebalikan dari metode uji jatuh, input data yang diperlukan adalah kecepatan relative terhadap permukaan gelombang, sehingga data tinggi relative dari penyelesaian numeric harus dikonversikan ke data kecepatan melalui formulasi jatuh bebas. Hasil perhitungan dari metode ini di tampilkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil perhitungan tekanan impak dengan
metode Stavovy and Chuang
V normal relatif
Untuk selanjutnya dibuatkan grafik perbandingan antara kedua metode ditampilkan pada Gambar 19.
Gambar 19. Perbandingan amplitude Slamming hasil uji jatuh terhadap metode Statovy-Chuang
pada badan kapal selam
Dari gambar perbandingan di atas terlihat bahwa pola yang dihasilkan oleh kedua metode ini mirip hanya untuk fall test memiliki nilai impak lebih tinggi. Perbedaan nilai tekanan impak yang dihasilkan oleh kedua metode ini berkisar sebesar 30%. Hal ini mungkin dikarenakan nilai k1 pada Statovy and Chuang lebih cenderung untuk aplikasi pada bentuk badan kapal permukaan dan metode numerik. Hal inipun sebetulnya didukung pula oleh Gambar 18 dimana nilai k1 dari wedge test cenderung lebih besar.
Gambar 20. Karakteristik beban slamming bagian depan Kapsel (ST16)
pada Gambar 21 terlihat karakteristik beban slamming bagian tengah Kapsel (ST 10). Gambar 22 menunjukkan karakteristik beban slamming belakang depan Kapsel (ST 04)
Gambar 21. Karakteristik beban slamming bagian tengah Kapsel (ST 10)
Gambar 22. Karakteristik beban slamming belakang depan Kapsel (ST 04)
Dari hasil pengujian karakteristik beban slamming terlihat bahwa beban slamming bersifat transient dan memiliki pola yang berbeda dari masing-masing lokasi stuktur. Pengetahuan akan hal ini akan berguna untuk menghitung sisa umur dari stuktur badan tekan kapal selam.
V. KESIMPULAN
Penelitian ini telah berhasil disajikan metode untuk memprediksi tekanan Slamming pada lambung kapal selam untuk keperluan desain. Besaran beban (amplitudo) dari slamming yang diperoleh dari pengujian ini dibandingkan dengan hasil tekanan impak dari metode Statovy & Chuang yang telah mapan untuk kapal permukaan dimana menunjukkan kedekatan pola yang saling mendukung. Hasil kajian ini dapat dipakai sebagai tambahan pada aturan konstruksi umum untuk memperkuat beberapa bagian dari komponen struktural di lokasi depan kapal untuk menghindari stress yang tinggi dari bahan struktur badan tekan karena tekanan slamming.
Akhirnya, hasil kajian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kekuatan, umur pakai dan
ukuran komponen struktur kapal selam yang terkena beban slamming.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] http://defence.pk/threads/modern-submarine-designs.98561/page
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Type_209_submar ine
[3]Daidola John C and Mishkevich Victor, “Hydrodynamic impact on displacement ship hulls, an assessment of the state of the art”,Ship Structure Committee (SSC – 385),1995
[4]Formation Design Systems Pty Ltd ,”User Manual Seakeeper”, 1984 – 2006
[5]Hermundstad A,” Springing and whipping of ships”, Lecture notes in Hydroelasticity, MARINTEK (2007)
[6]J. Ramos, A. Incecik, C. Guedes Soares, “Experimental study of slam induced stresses in a containership”, Marine Structures 13, (Elsevier, 2000)
[7]Kapsenberg G.K., van ’t Veer A.P., Hackett J.P., and Levadou M.M.D.,” Whipping loads due to aft body slamming,” 24TH Symposium on Naval Hydrodynamics, Fukuoka, JAPAN, 8-13 July 2002
[8]Lavroff J, Davis M R., Holloway D S., Thomas G,” The Whipping Vibratory Response of a Hydroelastic Segmented Catamaran Model”, Ninth International Conference on Fast Sea Transportation, FAST2007, Shanghai, China, September 2007
[9]Nugroho Wibowo H and Mujahid AhmadS, “Head Sea Slamming Pressures Prediction on a Frigate Ship Hull (A Numerical Study).” International Workshop on Water Waves and Floating Bodies (IWWWFB) - Longyearbyen, Norway 2005
[11] Swidan A Ahmed, Thomas A Giles, Ranmuthugala Dev, Amin Walid, “Numerical Investigation of Water Slamming Loads on Wave Piercing Catamaran Hull Model”, X HSMV – NAPLES October 2014