• Tidak ada hasil yang ditemukan

Demokrasi Konstitusional Abad ke 20 Rule

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Demokrasi Konstitusional Abad ke 20 Rule"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Demokrasi Konstitusional Abad ke-20: Rule of Law

yang Dinamis

July 20th, 2011Admin1663 Views0 Comments

inoputro(dot)com, demokrasi konstitusional abad ke-20: rule of law yang dinamis.

Dalam abad ke-20, terutama sesudah perang dunia II telah terjadi perubahan-perubahan sosial dan ekonomi yang sangat besar. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain banyaknya kecaman terhadap ekses-ekses dalam industrialisasi dan sistim kapitalis; tersebarnya faham sosialisme yang menginginkan pembagian kekayaan serta merta serta kemenangan dari beberapa partai sosialis di Eropa, seperti di Swedia, Norwegia dan pengaruh aliran ekonomi yang dipelopori ahli ekonomi Inggris John Maynard Keynes (1883-1946). Pemerintah dilarang ikut campur tangan dalam urusan warga negara baik di bidang sosial maupun di bidang ekonomi (staats-onthouding dan laissez faire) lambat laun berubah menjadi gagasan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat dan karenanya harus aktif mengatur kehidupan ekonomi dan sosial. Negara semacam ini dinamakan welfare state (negara kesejahteraan) atau social service state (negara yang memberi pelayanan kepada masyarakat).

Demokrasi didasari oleh beberapa nilai (values). Henry B. Mayo telah mencoba untuk memperinci nilai-nilai ini, dengan bahwa perincian ini tidak berarti bahwa setiap masyarakat demokratis menagut semua nilai yang diperinci itu, bergantung kepada perkembangan sejarah serta budaya politik masing-masing. Di bawah ini diutarakan beberapa nilai yang dirumuskan oleh Henry B. Mayo.

1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga (institutionalized peaceful settlement of conflict)

2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah (peaceful change in a changing society)

3. Menyelenggarakan pergantian pemimpin seara teratur (orderly succession of rulers)

4. Menbatasi pemakaian kekerasan sampai minimum (minimum of coercion)

5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity) dalam masyarakat yang tercermin dalam keanekaragaman pendapat, kepentingan serta tingkah laku.

6. Menjamin tegaknya keadilan dalam suatu demokrasi

Akhirnya dapat dibentangkan di sini bahwa untuk melaksanakan nilai-nilai demokrasi perlu diselenggarakan beberapa lembaga sebagai berikut:

1. Pemerintahan yang bertanggung jawab

2. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan-golongan dan kepentingan-kepentingan dalam masyarakat dan yang dipilih dengan pemilihan umum yang bebas dan rahasia atas dasar sekurang-kurangnya dua calon untuk setiap kursi

3. Suatu organisasi politik yang mencakup satu atau lebih partai politik (sistem dwi-partai)

Referensi

Dokumen terkait

Nilai IRR yang diperoleh yaitu sebesar 68 persen menunjukkan bahwa bahwa alat ini akan menguntungkan bagi perusahaan jika modal yang dimiliki digunakan untuk

Guna mendapatkan keuntungan tersebut, korporasi akan melakukan segala macam cara yang lazimnya tidak memperhatikan moral atau etika, karena berpandangan (1) Bisnis

pemantauan karakter anak di rumah, penciptaan lingkungan keluarga yang edukatif.. dan pemberian teladan bagi anak, sehingga terjadi sinergitas upaya yang

Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar untuk Garis Kemiskinan adalah perumahan (8,11 persen di perkotaan dan 7,17 persen).. Listrik memberikan sumbangan

Penelitian ini hanya akan fokus pada beberapa variabel yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di NTT, seperti laju pertumbuhan ekonomi, kepadatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas spermatozoa epididimis kerbau belang yang disimpan menggunakan medium Andromed ® dan kombinasi raffinosa sebagai

Dalam mengarungi permasalahan ini, kita tentu tetap harus mengawal segala kebijakan dan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak untuk bisa meminimalisir perkembangan

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya adalah sebagaimana nilai- nilainya yang bersifat fundamental menjadi suatu sumber dari segala sumber hukum dalam