• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilihan Paket Internet Android Pada Operator Telepon GSM Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemilihan Paket Internet Android Pada Operator Telepon GSM Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI April 2016

VOLUME 8 No.1 Hal: 871 - 946

Rancang Bangun Sistem Informasi Asuhan Keperawatan Bagi Penderita Pneumonia Hamzah

Analisis Kerentanan dan Kehandalan Layanan Jaringan Cloud Berbasis Platform Eucalyptus

Yudhi Kusnanto

Pemilihan Paket Internet Android Pada Operator Telepon GSM Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Fitriyani, Ellya Helmud

Pendefinisian Kebutuhan Fungsional Sistem Untuk Rancang Bangun Knowledge Management System PT. Telkomsel Regional Sumbagsel

(2)

Sistem Dashboard Untuk Persiapan Akreditasi Program Studi Sarjana Berdasarkan Standar BAN-PT

Aufa Akmal Raditya, Kartono, Indra Kharisma Raharjana

Perancangan Sistem Informasi Kredit Mikro Mahasiswa Berbasis Web

Lasminiasih, Sandhi P, Ali Akbar,Miftah Andriansyah, Rooswhan B. Utomo

Rancang Bangun Sistem Informasi Asuhan Keperawatan Bagi Penderita Pneumonia

Hamzah

Analisis Kerentanan dan Kehandalan Layanan Jaringan Cloud Berbasis Platform Eucalyptus

Yudhi Kusnanto

Pemilihan Paket Internet Android Pada Operator Telepon GSM Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Fitriyani, Ellya Helmud

Pendefinisian Kebutuhan Fungsional Sistem Untuk Rancang Bangun Knowledge Management System PT. Telkomsel Regional Sumbagsel

Hairun Nissa, Muhammad Ihsan Jambak

JSI Volume 8 Nomor 1 Halaman 871-946 Indralaya, April 2016

ISSN Print: 2085-1588 / ISSN Online:

(3)

Jurnal Sistem Informasi atau disingkat dengan JSI merupakan Jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya. JSI mulai menerbitkan Jurnal pada bulan April 2009 yaitu VOL 1 NO 1 2009. JSI Menerbitkan Jurnal 2 kali setahun yaitu bulan April dan Oktober. Misi dari JSI adalah untuk menyebarluaskan, mengembangkan dan menfasilitasi hasil penelitian mengenai Ilmu Sistem Informasi. JSI juga dapat menjadi wadah bagi para dosen, guru, peneliti dan para praktisi dalam bidang teknologi informasi dari seluruh Indonesia, dalam melakukan pertukaran informasi tentang hasil-hasil penelitian terbaru yang telah dilakukan. Adapun ruang lingkup jurnal JSI adalah:

1. Rekayasa perangkat lunak (Software Engineering)

2. Pembelajaran berbasis komputer (computer based learning)

3. jaringan komputer dan komunikasi data (computer networks and data cummunication) 4. Multimedia

5. Mobile Computing

6. data mining dan data warehouse 7. e-goverment

8. IT Governance 9. IT Management

10.E-Business dan E-Commerce 11.Enterprise resource plannin (ERP) 12.Supplier Chain Management (SCM)

(4)

Editor in chief

Ali Ibrahim, M.T.

Deputy Editor in chief

Endang Lestari Ruskan, M.T.

Language Editors

Ari Wedhasmara, M.IT Rahmat Izwan Heroza, MT

Ken Ditha Tania, M.Kom

Layout Editor

Pacu Putra Suarli. M.Cs

Web Production and Technical Editors

Hardini Novianti, MT

Administration:

Sari Nuzulastri, S.Kom. Rifka Nurhandini, S.E.

SEKRETARIAT

Sekretariat 1: Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Sriwijaya Jalan Palembang-Prabumulih KM. 32 Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Kode Pos 30662 Telepon (0711) 7072729, 581700. Fax. (0711)581710.email: jsi.fasilkom.unsri@gmail.com

Sekretariat 2: Program Diploma Komputer Kampus Unsri Bukit Besar Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Sriwijaya: Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139 Telp. (0711) 379249 Fax. (0711) 379248. email: email:

(5)

2. Prof. Ir. Zainal A. Hasibuan, MLS., Ph.D (Universitas Indonesia) 3. Prof. Ir. Suyoto, M.Sc., Ph.D (Universitas Atma Jaya Yogyakarta) 4. Ir. Paulus Insap Santoso, M.Sc., Ph.D (Universitas Gadjah Mada) 5. Dr. Edy Winarno, S.T., M.Eng (Universitas Stikubank)

6. Ir. Kridanto Surendro, M.Sc., Ph.D (Institut Teknologi Bandung) 7. Dr. Djunaidi, M.T (Universitas Negeri Semarang)

8. Tony D Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL (Institut Teknologi Surabaya) 9. Drs. Saparudin, M.T., Ph.D (Universitas Sriwijaya)

10.Samsuryadi, S.Si., M.Kom., Ph.D (Universitas Sriwijaya) 11.Deris Stiawan, S.Kom., M.T., Ph.D (Universitas Sriwijaya) 12.Dr. Reza Firsandaya Malik, S.T., M.T (Universitas Sriwijaya) 13.Dr. Ermatita, M.Kom (Universitas Sriwijaya)

(6)

dua kali setahun yaitu bulan April dan Oktober. Misi dari JSI adalah untuk menyebarluaskan, mengembangkan dan menfasilitasi hasil penelitian mengenai Ilmu Sistem Informasi. JSI juga dapat menjadi wadah bagi para dosen, guru, peneliti dan para praktisi dalam bidang teknologi informasi dari seluruh Indonesia, dalam melakukan pertukaran informasi tentang hasil-hasil penelitian terbaru yang telah dilakukan.Adapun ruang lingkup jurnal JSIadalah:Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Informasi Geografis, Sistem Informasi Skala Enterprise (ERP, EAI, CRM, SCM), E-Commerce, E-Government, Sistem Informasi Rumah Sakit, Sistem Informasi Berbasis Web, Sistem Informasi Perbankan, Sistem Informasi Industri, Temu Kembali Informasi, Keamanan Sistem Informasi, Sistem Berbasis Pengetahuan, Mobile Computing, Data mining, Data Warehouse.

Pada edisi kedelapan nomor 1 ini, JSI menyajikan enam naskah dalam dalam bidang sistem informasi. Redaksi mengucapkan terima kasih dan selamat kepada penulis makalah yang makalahnya diterima dan diterbitkan dalam edisi ini. Makalah tersebut telah memberikan kontribusi penting pada pengembangan ilmu dan teknologi. Selain itu, sejumlah pakar dari dalam maupun luar lingkungan Universitas Sriwijaya telah memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam menilai makalah yang dimuat, oleh sebah itu redaksi menyampaikan banyak terima kasih kepada para pakar tersebut.Pada kesempatan ini, redaksi kembali mengundang dan memberi kesempatan kepada para peneliti, guru dan praktisi untuk mempublikasikan hasil-hasli penelitian melalui jurnal ini.

Akhirnya, redaksi berharap semoga makalah-makalah dalam jurnal ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya dan bagi perkembangan ilmu dan teknologi dibidang sistem informasi pada umumnya.

Editor in chief

(7)

JSI Volume 8 Nomor 1 Halaman 871-946 Indralaya, April 2016

ISSN Print : 2085-1588/ ISSN Online

: 2355-4614 Aufa Akmal Raditya, Kartono, Indra Kharisma Raharjana

Perancangan Sistem Informasi Kredit Mikro Mahasiswa Berbasis Web Lasminiasih, Sandhi P, Ali Akbar,Miftah Andriansyah, Rooswhan B. Utomo

Rancang Bangun Sistem Informasi Asuhan Keperawatan Bagi Penderita Pneumonia

Hamzah

Analisis Kerentanan dan Kehandalan Layanan Jaringan Cloud Berbasis Platform Eucalyptus

Yudhi Kusnanto

Pemilihan Paket Internet Android Pada Operator Telepon GSM Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Fitriyani, Ellya Helmud

Pendefinisian Kebutuhan Fungsional Sistem Untuk Rancang Bangun Knowledge Management System PT. Telkomsel Regional Sumbagsel

Hairun Nissa, Muhammad Ihsan Jambak

883-893

894-904

905-917

918-927

(8)

SISTEM DASHBOARD UNTUK PERSIAPAN AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA BERDASARKAN STANDAR BAN-PT

Aufa Akmal Raditya1, Kartono2, Indra Kharisma Raharjana3

1,2,3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Kampus C UNAIR,

e-mail: 1aufa-a-r-11@fst.unair.ac.id, 2kartono@fst.unair.ac.id, 3indra.kharisma@fst.unair.ac.id

Abstract

Accreditation is a form of quality and feasibility assessment (evaluation) of higher education institutions or programs of studies conducted by independent organizations or institution outside the college. To achieve the desired value of universities accreditation and study programs have to adjust their internal conditions in accordance with the standards provided by the National Accreditation Board of Higher Education (BAN-PT). As a consideration to achieve the standards set by BAN-PT, accreditation preparation is necessary to determine whether the course or college meets the standards set by BAN-PT. Accreditation preparation system needs to be built using a dashboard system that can integrate the entire contents of the supporting datato acquire information about parts that are below the standards and that are already meet the standards in the evlauation process. This study aimed to examine whether the preparation of the accreditation system by using a dashboard system better than the preparation of accreditation system which has been done before. There are several stages in this study, namely the identification of needs, system design, system development, system testing, and system evaluation. The resultindicated that the intenal party of the study program could determine their assessment position within a certain period with ease through the dashboard system of accreditation preperation.

Keywords: Accreditation, Dashboard, BAN-PT Standards

Abstrak

Akreditasi merupakan salah satu bentuk penilaian (evaluasi) mutu dan kelayakan institusi perguruan tinggi atau program studi yang dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di luar perguruan tinggi. Untuk mencapai nilai akreditasi yangdiinginkan maka perguruan tinggi serta program studiharus menyesuaikan kondisi internal mereka sesuai denganstandar yang telah diberikan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Sebagaipertimbangan untuk mencapai standar yang ditentukan olehBAN-PT, maka diperlukan persiapan akreditasi untuk mengetahui apakahprogram studi atau perguruan tinggi tersebut sudah memenuhistandar yang ditetapkan oleh BAN-PT.Perlu dibangun sistem persiapan akreditasi dengan menggunakan sistem dashboard yang dapat mengintegrasikan keseluruhan isi data pendukung sehingga saat proses evaluasi didapatkan informasi mengenai bagian-bagian apa saja yang kurang maupun yang sudah memenuhi standar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah sistem persiapan akreditasi dengan menggunakan sistem dashboard lebih baik dibandingkan dengan sistem persiapan akreditasi yang selama ini dilakukan. Terdapat beberapa tahapan dalam penelitian ini, yaitu melakukan identifikasi kebutuhan, perancangan sistem, pembangunan sistem, pengujian sistem, dan evaluasi sistem. Hasil dari evaluasi sistem menunjukkan bahwa melalui sistem dashboard untuk persiapan akreditasi pihak internal program studi dapat mengetahui posisi penilaian mereka pada periode tertentu dengan mudah.

Kata kunci : Akreditasi, Dashboard, Standar BAN-PT.

1. Pendahuluan

(9)

mandiri di luar perguruan tinggi [1]. Penilaian tersebut digunakan sebagai tolak ukur mutu bagi semua program studi dan intitusi pendidikan tinggi mulai dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang menyelenggarakan program professional maupun akademik. Semakin baik nilai akreditasi akan berdampak pada pandangan pihak luar mengenai kualitas program studi dan institusi pendidikan tinggi tersebut.

Tujuan dan manfaat akreditasi institusi perguruan tinggi sendiri adalah memberikan jaminan bahwa institusi perguruan tinggi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan perguruan tinggi yang tidak memenuhi standar. Kemudian mendorong perguruan tinggi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi. Dan hasil akreditasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam transfer kredit, usulan bantuan dan alokasi dana, serta mendapat pengakuan dari badan atau instansi yang berkepentingan. Proses akreditasi dilakukan dalam periode tertentu dan perlu diperbarui paling lambat 6 bulan sebelum masa akreditasi berakhir.

Instrumen akreditasi program studi terdiri atas: (1) Borang Program Studi atau Borang IIIA, (2) Evaluasi Diri Program Studi, dan (3) Borang yang diisi oleh Fakultas/Sekolah Tinggi. Borang program studi memiliki hasil penilaian 75% dari skor akhir, sedangkan evaluasi diri program studi memiliki hasil penilaian 10% dan borang fakultas memiliki 15% dari skor akhir [1-2].

Elemen-elemen pendukung dalam program studi atau institusi, terutama ketua prodi, dosen, serta tim akreditasi internal perlu melakukan tahap persiapan akreditasi sebelum menggunakan borang yang kemudian dijadikan sebagai dasar dalam penilaian oleh tim BAN-PT. Permasalahan yang terjadi adalah bagaimana mengorganisasikan keseluruhan data program studi yang tersebar dan tidak teratur dengan baik agar lebih mudah dilakukan persiapan sebelum periode penilaian oleh lembaga akreditasi nasional atau BAN-PT. Saat ini beberapa aplikasi yang memanfaatkan teknologi informasi telah dibuat seperti [3-5]. Namun aplikasi-aplikasi tersebut hanya berdiri sendiri dan perlu dirangkum sehingga bisa menjadi dasar dalam mengumpulkan data untuk kebutuhan akreditasi.

Berdasarkan masalah tersebut maka diperlukan aplikasi manajemen yang mampu mengintegrasikan keseluruhan isi data pendukung sehingga saat proses evaluasi didapatkan informasi mengenai bagian-bagian apa saja yang kurang dan sudah memenuhi standar. Salah satu bentuk aplikasi yang dapat membantu proses persiapan akreditasi adalah dashboard.

(10)

Visualisasi dashboard diperlukan untuk memperhitungkan posisi performa program studi dengan kondisi lebih mudah diukur, dihitung dan diawasi sehingga pihak intern dapat mengetahui posisi penilaian mereka pada periode tertentu dan mampu memperbaikinya jika kurang dari target yang ditetapkan oleh standar [9].

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik membangun sistem dashboard untuk mempermudah proses persiapan akreditasi yang disesuaikan dengan Borang IIIA. Borang IIIA memiliki peran terbesar dalam proses akreditasi karena memiliki hasil penilaian terbesar dibandingkan dengan instrumen akreditasi program studi yang lain. Sistem dashboard diharapkan mampu menjadi alat bantu yang dapat mengkonversi data pendukungpada borang program studi menjadi sebuah rancangan visualisasi. Hasil rancangan visualisasi dapat dijadikan dasar dalam evaluasi kinerja institusi secara efektif.

Untuk membangun sistem dashboard diperlukan beberapa tahapan, dimulai dari tahapan awal yaitu identifikasi kebutuhan kemudian tahap perancangan dan pembuatan database. Selanjutnya dilakukan tahap pembangunan sistem dashboard dengan menggunakan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP). Hingga tahap terakhir yaitu, pengujian dan evaluasi sistem.

2. Metode Penelitian

a. Penentuan Key Performance Indicator

Pada dasarnya Key Performance Indicator diidentifikasi, dikembangkan, dan dilaksanakan secara internal dalam organisasi [10]. Key Performance Indicator diambil dari masing-masing indikator penilaian yang terdapat dalam matriks penilaian akreditasi BAN-PT. Key Performance Indicator yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar dalam pembangunan sistem.

b. Perancangan Database

Pada tahapan perancangan database, Entity Relationship Diagram dirancang untuk mengakomodir seluruh kebutuhan yang diperlukan berdasarkan tabel-tabel pada Borang IIIA. Diagram-diagram tersebut digunakan acuan dalam pembangunan sistem.

c. Perancangan Desain dan Layout

Tahap ini dilakukan setelah semua KPI telah ditentukan dan desain database telah dirancang. Dan dilakukan dengan dua tahap yaitu pemilihan presentation model untuk tiap KPI dan perancangan layout dashboard.

Pada tahap pemilihan presentation model dilakukan pemilihan komponen dashboard

(11)

Tabel 1. KPI Standar 3 – Mahasiswa dan Lulusan

d. Pembangunan Sistem

Sistem dashboard dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan tambahan plugin untuk menampilkan komponen dashboard yang berupa grafik, diagram, dan lainnya. Sedangkan untuk database akan menggunakan MySQL.

KPI PENGHITUNGAN

Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi dibanding daya tampung

Jumlah calon mahasiswa reguler selama 5 tahun akademik terakhir dibagi dengan jumlah daya tampung 5 tahun akademik terakhir

Rasio mahasiswa baru reguler yang melakukan registrasi : calon mahasiswa baru reguler yang lulus seleksi

Jumlah mahasiswa baru reguler bukan transfer selama 5 tahun akademik terakhir dibagi dengan jumlah calon mahasiswa reguler lulus seleksi selama 5 tahun akademik terakhir

Rasio mahasiswa baru transfer TMBT terhadap mahasiswa baru bukan transfer TMB.

Total mahasiswa baru transfer untuk program reguler dan non-reguler dibagi dengan total mahasiswa baru bukan transfer untuk program reguler dan non-reguler selama 5 tahun akademik terakhir

Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama lima tahun terakhir.

Rata-rata IPK lulusan reguler selama 5 tahun akademik terakhir

Penerimaan mahasiswa non-reguler selayaknya tidak membuat beban dosen sangat berat, jauh melebihi beban ideal (sekitar 12 sks).

Mengonversi data kualitatif menjadi data kuantitatif menggunakan skala interval dengan nilai 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (kurang), dan 0 (sangat kurang)

Penghargaan atas prestasi mahasiswa di bidang nalar, bakat dan minat

Mengonversi data kualitatif menjadi data kuantitatif menggunakan skala interval dengan nilai 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (kurang), dan 0 (sangat kurang)

Persentase kelulusan tepat waktu (KTW)

Jumlah lulusan dari mahasiswa reguler yang tahun masuknya dikurangi 3 tahun dari sekarang, kemudian dibagi dengan jumlah mahasiswa reguler yang tahun masuk dan tahun angkatannya dikurangi 3 tahun dari sekarang, dan hasilnya dikalikan 100% Persentase mahasiswa yang DO atau

mengundurkan diri (MDO).

Jumlah mahasiswa reguler yang tahun masuk dan tahun angkatannya dikurangi 6 tahun dari sekarang, kemudian jumlah mahasiswa tadi dikurangi jumlah mahasiswa reguler yang tahun masuknya dikurangi 6 tahun dari sekarang dan tahun angkatannya sekarang, kemudian dikurangi lagi dengan jumlah lulusan mahasiswa reguler yang tahun masuknya dikurangi dari sekarang, kemudian hasil pengurangan tadi dibagi dengan jumlah mahasiswa reguler yang tahun masuk dan tahun angkatannya dikurangi 6 tahun dari sekarang, dan hasilnya dikalikan 100%

Mahasiswa memiliki akses untuk

Mengonversi data kualitatif menjadi data kuantitatif menggunakan skala interval dengan nilai 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (kurang), dan 0 (sangat kurang)

Kualitas layanan kepada mahasiswa

Mengonversi data kualitatif menjadi data kuantitatif menggunakan skala interval dengan nilai 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (kurang), dan 0 (sangat kurang)

Upaya pelacakan dan perekaman data lulusan

Mengonversi data kualitatif menjadi data kuantitatif menggunakan skala interval dengan nilai 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (kurang), dan 0 (sangat kurang)

Penggunaan hasil pelacakan untuk

Mengonversi data kualitatif menjadi data kuantitatif menggunakan skala interval dengan nilai 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (kurang), dan 0 (sangat kurang)

Pendapat pengguna (employer) lulusan terhadap kualitas alumni.

Menghitung persentase tanggapan pihak pengguna dengan cara, jumlah tanggapan pada peringkat dibagi dengan jumlah tanggapan yang ada.

Kemudian skor akhir dihitung dengan cara (4* (persentase tanggapan sangat baik) + 3*(persentase tanggapan baik) + 2*(persentase tanggapan cukup) + (persentase tanggapan kurang) kemudian dibagi 7

Profil masa tunggu kerja pertama Rata-rata waktu tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan yang pertama Profil kesesuaian bidang kerja dengan

bidang studi

Menghitung persentase lulusan yang bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahliannya

Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan akademik program studi

Mengonversi data kualitatif menjadi data kuantitatif menggunakan skala interval dengan nilai 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), 1 (kurang), dan 0 (sangat kurang)

Partisipasi lulusan dan alumni dalam mendukung pengembangan non-akademik program studi

(12)

e. Pengujian dan Evaluasi Sistem Sistem

Pada tahapan pengujian sistem, pengujian dilakukan dengan functional testing untuk menguji fungsionalitas dan acceptance testing untuk menguji kelayakan dari sistem. Pada functional testing , berbagai macam kombinasi inputan akan diuji apakah hasil yang didapat sesuai dengan output yang diharapkan. selanjutnya akan dilakukan pengujian dengan menggunakan metode User Acceptance Testing (UAT). Tujuan dari

UAT adalah untuk mengetahui apakah sistem sudah layak untuk dipakai atau belum. Tahapan terakhir dalam penelitian ini adalah evaluasi sistem dashboard akreditasi yang sudah dibangun. Evaluasi sistem akan dilakukan dengan membandingkan antara persiapan akreditasi yang menggunakan sistem dashboard dan persiapan akreditasi yang dilakukan selama ini. Perbandingan didapatkan dari timbal balik/feedback hasil simulasi oleh stakeholder program studi. Kuisioner digunakan untuk mengetahui bagaimana respon pengguna setelah melakukan simulasi. Evaluasi dilakukan untuk menilai apakah sistem dashboard akreditasi dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul pada persiapan akreditasi yang selama ini dilakukan.

3. Hasil Dan Pembahasan

3.1. Hasil Penentuan Key Performance Indicator

Untuk dapat mengevaluasi proses akreditasi Borang IIIA, diperlukan ukuran-ukuran penting (Key Performance Indicator ) yang dapat mewakili jalannya sistem dashboard akreditasi. Ukuran-ukuran tersebut adalah sebagai berikut:

A) Hasil Penilaian Borang IIIA

Jumlah penilaian dari Borang IIIA merupakan sesuatu yang sangat penting bagi proses akreditasi. Karena hasil akhir dari proses akreditasi 75% didapat dari hasil penilaian Borang IIIA. KPI ini bertujuan untuk membantu pengguna dalam mengevaluasi pencapaian target akreditasi per tahunnya. KPI ditampilkan dalam bentuk prosentase, karena jumlah total target nilai akreditasi dari Borang IIIA sudah ditentukan dari BAN-PT. Prosentase yang ditampilkan mencakup keseluruhan pencapaian yang dikumpulkan dari nilai semua standar.

B) Nilai Capaian Tiap Standar

Pencapaian total tiap standar sangat mempengaruhi pencapaian total Borang IIIA. Maka dari itu, hal ini harus dianalisa untuk menemukan ketidaktercapaian target tiap standarnya. Ukuran ini adalah bentuk detail dari KPI Hasil Penilaian Borang IIIA. KPI ini juga merupakan indikator untuk mengukur nilai pencapaian tiap standar dalam mengevaluasi total pencapaian target tiap standar per tahunnya.

C) Nilai Tiap Deskripsi Elemen Penilaian Tiap Standar

(13)

Program Studi Sarjana. Contoh penjelasan detail KPI dari Standar 3 bisa dilihat pada tabel 1.

3.2. Hasil Perancangan Database

Desain database sistem dashboard akreditasi digambarkan dalam bentuk logical model dengan menggunakan Conceptual Data Model (CDM). Berdasarkan kebutuhan pada sistem dashboard maka tabel-tabel pada desain CDM dibagi menjadi 2 skema berdasarkan fungsinya, yaitu:

1) Skema Key Performance Indicator : Skema pertama berfungsi untuk memuat tabel-tabel yang digunakan untuk mengakomodir seluruh kebutuhan data yang digunakan untuk membangun KPI yang sudah ditentukan sebelumnya dapat dilihat pada gambar 1. Terdapat tabel deskripsi, standar, tahun, nilai_capai, dan nilai_capaian.

2) Skema Borang IIIA : Skema kedua berfungsi untuk memuat tabel-tabel yang mengakomodir kebutuhan data pada Borang IIIA. Sebagai contoh desain CDM yang memuat tabel-tabel dari borang IIIA dapat dilihat pada gambar 2. Tabel-tabel pada gambar 2 dirancang berdasarkan kebutuhan dari Standar 3 (Mahasiswa dan Lulusan). Tahapan selanjutnya adalah merubah dari Conceptual Data Model ke Physical Data Model (PDM). Dari rancangan Physical Data Model dapat digenerate lebih lanjut menjadi SQL query yang digunakan dalam sistem ini. Setelah memiliki SQL query, langkah selanjutnya adalah menerapkan query tersebut ke database, dengan cara import ke database.

Gambar 2. Skema database untuk Key Performance Indicator

Gambar 2. Skema database untuk Borang IIIA

(14)

3.3. Hasil Perancangan Desain dan Layout

Pengaturan menu dashboard untuk desain dashboard akan ditampilkan dalam 2 halaman utama berdasarkan kategori analisis yang akan dilakukan. Halaman pertama berisi evaluasi hasil penilaian dari Borang IIIA (gambar 3a) dan evaluasi nilai capaian dari tiap standar (Gambar 3b). Pada ini terdapat beberapa komponen yang dibangun berdasarkan KPI yang telah ditentukan sebelumnya. Komponen gauge ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai hasil penilaian Borang IIIA yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penilaian maksimum yang dapat diperoleh dari Borang IIIA.

Untuk membangun komponen gauge hasil penilaian Borang IIIA tahapan yang dilakukan adalah menghitung jumlah nilai capaian dari 7 standar dibagi dengan jumlah maksimal nilai yang bisa dicapai dari 7 standar yang ada dan hasilnya dikalikan 100%. Sedangkan komponen Gauge Nilai Capaian Tiap Standar berfungsi untuk memberikan informasi mengenai hasil penilaian dari Standar 1 sampai dengan Standar 7 gdibandingkan dengan nilai maksimum yang dapat diperoleh dari tiap standar tersebut. Contoh dari gauge chart nilai capaian dari standar 3 dapat dilihat pada gambar 3b.

Halaman kedua berisi evaluasi nilai tiap deskripsi elemen penilaian. Pada halaman Standar 3 terdapat beberapa komponen. Komponen Tabel Nilai Tiap Deskripsi Elemen Penilaian yang berisi Deskripsi Elemen Penilaian, Nilai yang dicapai, Bobot penilaian, Alasan kenapa diperoleh nilai yang dicapai, Nilai akhir yang diperoleh dari Nilai yang dicapai dikali

dengan Bobot penilaian, dan Harkat dan Peringkat. Untuk membangun komponen tabel “Nilai Tiap Deskripsi Elemen Penilaian Tiap Standar” khususnya standar 3 tahapan yang dilakukan

adalah penghitungan data-data yang diinputkan pada tabel profil_mahasiswa, jumlah_mahasiswa_reguler, lulusan, dan tanggapan_pengguna. Penghitungan tersebut berdasar pada Buku IIIA – Borang Program Studi dan Buku VI – Matriks Penilaian Instrumen Akreditasi Program Studi Sarjana. Setelah itu nilai yang dihasilkan dari penghitungan tadi diupdate pada atribut nilai yang terdapat pada tabel nilai_capaian. Untuk KPI yang bersifat kualitatif, nilai dapat diinputkan secara manual pada fitur penginputan skor yang ada pada sistem nantinya. Dan nilai tersebut diupdate secara otomatis pada atribut nilai yang terdapat pada tabel nilai_capaian.

(15)

Gambar 3. Desain layout Dashboard. (a) Gauge Hasil Penilaian Borang IIIA. (b) Gauge Nilai Capaian untuk tiap standar. (c) Donut Chart Harkat dan Peringkat Deskripsi

Elemen Penilaian pada salah satu Standar

3.4. Hasil Pembangunan Sistem

Pada tahap pembangunan sistem, hasil dari perancangan database, hasil penentuan

presentation model diimplementasikan dalam bentuk source code program. Hasil dari tahap pembangunan sistem berupa program dapat dijalankan. Sistem dashboard akreditasi disajikan dalam bentuk web based dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Kerangka aplikasi dibuat berdasarkan presentation model tiap KPI dan pengaturan menu dan desain layout yang sudah didefinisikan sebelumnya. Screenshoot dari sistem yang dibangun bisa dilihat pada gambar 4.

3.5. Hasil Pengujian dan Evaluasi Sistem

(16)

Pengujian sistem selajutnya adalah User Acceptance Testing (UAT). Kriteria penerimaan program ditentukan terlebih dahulu, dalam penelitian ini kriteria yang diujikan adalah

functional correctness and completeness serta usability. Simulasi dilakukan secara langsung kepada yang nantinya akan menggunakan program. Hasil dari UAT berupa rekapitulasi hasil pengisian kuisioner dapat dilihat pada gambar 5. Menurut hasil pengujian menggunakan user acceptance testing kedua responden menyatakan bahwa fitur yang ada dalam sistem dashboard berjalan dengan baik dan sudah lengkap. Hal ini dapat dibuktikan dari persentase jumlah jawaban sangat setuju pada hasil rekapitulasi kuesioner bagian 1 (functional corectness and completeness) sebesar 87.5%. Sedangkan hasil rekapitulasi kuesioner bagian 2 (usability) kedua responden menyatakan bahwa informasi yang ada pada sistem dashboard mudah untuk dimengerti.

Tabel 2. Uji Coba Fungsional Sistem

Uji Coba Penghitungan Hasil yang diharapkan Hasil yang ditampilkan Deskripsi Elemen

Penilaian pada Standar 3 “Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tampung”

Jumlah calon mahasiswa reguler selama 5 tahun akademik terakhir dibagi dengan jumlah daya tampung 5 tahun akademik terakhir

Rasio : 6 Nilai : 4.00 Nilai akhir : 7.80 Alasan : Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tampung = "rasio >= 5 Harkat dan Peringkat : Sangat Baik

Rasio : 6 Nilai : 4.00 Nilai akhir : 7.80

Alasan : Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi : daya tampung = "rasio >= 5

Harkat dan Peringkat : Sangat Baik

(17)

Tabel 3. Hasil pengujian Functional Correctness and Completeness

No Daftar Pertanyaan Jumlah Jawaban

STS TS S SS

1. Apakah menu dropdown untuk memilih tahun akreditasi yang ada pada halaman utama Sistem Dashboard Akreditasi berjalan dengan baik dan sudah lengkap?

0 0 1 1

2. Apakah visualisasi grafis yang menampilkan hasil penilaian borang IIIA pada halaman utama Sistem Dashboard Akreditasi berjalan dengan baik dan sudah lengkap?

0 0 0 2

3. Apakah visualisasi grafis yang menampilkan hasil penilaian tiap standar pada

halaman utama sistem dashboard berjalan dengan baik dan sudah lengkap? 0 0 0 2

4. Apakah tombol “detail” untuk melihat halaman sistem dashboard per standar

berjalan dengan baik dan sudah lengkap? 0 0 0 2

5. Apakah menu drilldown untuk melihat halaman sistem dashboard tiap standar

berjalan dengan baik dan sudah lengkap? 0 0 0 2

6. Apakah menu drilldown untuk menginputkan nilai dan alasan tiap standar

berjalan dengan baik dan sudah lengkap? 0 0 0 2

7. Apakah menu dropdown untuk memilih tahun akreditasi pada halaman sistem

dashboard tiap standar berjalan dengan baik dan sudah lengkap? 0 0 2 0

8. Apakah visualisasi grafis yang menampilkan persentase jumlah kategori elemen pada halaman sistem dashboard tiap standar berjalan dengan baik dan

sudah lengkap? 0 0 0 2

9. Apakah tombol detail kategori elemen dan tombol detail semua nilai pada halaman sistem dashboard tiap standar berjalan dengan baik dan sudah

lengkap? 0 0 0 2

10. Apakah visualisasi tabel yang menampilkan deskripsi elemen penilaian, nilai, bobot, alasan, dan nilai akhir pada halaman sistem dashboard tiap standar berjalan dengan baik dan sudah lengkap?

0 0 0 2

11. Apakah tombol “detail tabel” untuk melihat visualisasi tabel-tabel pada borang Standar 3 sampai dengan Standar 7 berjalan dengan baik dan sudah lengkap?

0 0 0 2

12. Apakah fitur untuk menginputkan nilai dan alasan tiap standar berjalan

dengan baik dan sudah lengkap? 0 0 0 2

Total Jawaban 0 0 3 21

Total Pertanyaan 24

Persentase 0% 0% 12.5% 87.5%

(18)

4. Kesimpulan

Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa sistem dashboard dapat memberikan gambaran tentang posisi nilai akreditasi program studi, sehingga pihak managemen program studi dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan dan memperbaiki kondisi progam studi sehinga bisa mendapat nilai yang maksimal. Sistem dashboard dibuat berdasarkan panduan penilaian yang dikeluarkan oleh BAN-PT, kebutuhan data perlu dicatat dalam sistem sehingga bisa menghasilkan sistem yang merepresentasikan hasil yang sebenarnya. Model presentasi dan layout juga dirancang sehingga penguna mudah memahami informasi secara cepat. Sistem diuji fungsionalitasnya untuk memastikan perhitungan dalam sistem telah benar. Selain itu dilakukan simulasi pengunaan sistem ini kepada stakeholder program studi untuk melihat apakah sistem ini telah memenuhi kaidah Functional Correctness and Completeness

serta aspek usability. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan bahwa sistem dashboard berjalan dengan baik dan sudah lengkap, serta perpotensi untuk meningkatkan monitoring kinerja dalam program studi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] BAN-PT. Buku V Pedoman Penilaian Instrumen Akreditasi Program Studi Sarjana. Jakarta: BAN-PT. 2008.

[2] BAN-PT. Buku II Standar dan Prosedur Akreditasi Institusi Perguruan. Jakarta: BAN-PT. 2008.

[3] Surendro K. Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Jurnal Informatika. 2007 Jul 4;8(1):pp-1.

[4] Fakih A, Raharjana IK, Zaman B. Pemanfaatan Teknologi Fingerprint Authentication untuk Otomatisasi Presensi Perkuliahan. Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence. 2015 Nov 5;1(2):41-8.

[5] Susila CB, Triyono RA. Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis Sms Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. 2013 Dec 6;7(3).

[6] Hariyanti E. Pengembangan metodologi pembangunan information dashboard untuk monitoring kinerja organisasi. e-Indonesia Initiative. Bandung. 2008.

[7] Lienita, I. M.. Desain dan Analisis Prototype Dashboard Institusi Berdasarkan BAN-PT (Studi Kasus: INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM).Telkom University:Skripsi.2013 [8] Bedi SS, Dayton TW, Stephen B. Using a Dashboard Report Card to Monitor and Report

Institutional Performance. Finding Common Ground: Quality Assurance, Quality Improvement. 2008;4.

(19)

[10] Bambang H, Arie AS. The Development Methodology Of Operational Dashboard As A Tool For Organizational Performance Monitoring (A Case Study: Telkom Polytechnic). Inproceedings intl conf information system business competitiveness 2012 Sep 18.

[11] Eckerson, W. W. Performance dashboards: measuring, monitoring, and managing your business. New Jersey: John Wiley & Sons: Inc. 2010

(20)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KREDIT MIKRO MAHASISWA BERBASIS WEB

Lasminiasih1, Sandhi P2, Ali Akbar3,Miftah Andriansyah4, Rooswhan B. Utomo5

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Fakultas Sistem Informasi Universitas Gunadarma

Email: 1lasminiasih@staff.gunadarma.ac.id

Abstract

Micro-credit is one of the students to development and increase the entrepreneurship spirit. In order to increase the entrepreneurship spirit of students in need a system that is very adequate in increasing the number of entrepreneurs. Information systems are important and should be owned by every organization. The purpose of microcredit student information system is designed to make it easy for management and users in the course of microcredit entrepreneur. The method used in this research is descriptive method by observation and interviews. The tool used is a flowchart and DFD. Results from this study is the use of micro-credit information systems can provide solutions speed, precision and accuracy in performing data processing micro-credit students in order to get optimal results.

Keywords: Information system, Mickro credit, Students

Abstrak

Kredit mikro mahasiswa merupakan salah satu tempat untuk mengembangan dan meningkatkan jiwa kewirausahaan. Untuk dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa di butuhkan sistem yang sangat memadai dalam meningkatkan jumlah wirausaha. Sistem Informasi merupakan hal yang penting dan harus di miliki oleh setiap organisasi. Tujuan sistem informasi kredit mikro mahasiswa ini dirancang adalah untuk memudahkan bagi pengelolaan dan pengguna dalam menjalankan kegiatan kredit mikro wirausaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif dengan melakukan observasi dan wawancara. Alat yang digunakan adalah flowchart dan DFD. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan sistem informasi kredit mikro dapat memberikan solusi kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam melaksanakan pengolahan data kredit mikro mahasiswa agar mendapat hasil yang optimal.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Micro Kredit, Mahasiswa.

1. Pendahuluan

(21)

transparan. 5) Faktor input produksi lainnya. 6) Iklim usaha yang sehat yang mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat [2]. Dalam dunia usaha khususnya pada usaha kecil menengah (UKM) tidak dapat terlepas dari perbankan dan kredit mikro. Kredit mikro merupakan sistem pembiayaan yang dilakukan oleh usaha kesil menengah (UKM) dengan mengunakan jasa lalu lintas perbankan yang digunakan untuk pembiayaan unit usaha. Untuk mengetahui kinerja pembayaran cicilan kredit, baik yan g dilakukan perorangan maupun kelompok maka perbankan harus memiliki sistem informasi yang dapat mempermudah dalam mengakses proses pembiayaan. Sistem kredit mikro tidak hanya di gunakan dalam lalu lintas perbankan melainkan juga dapat dilakukan dalam sistem pembiayaan wirausaha mahasiswa terutama di perguruan tinggi.

Untuk mendapatkan produk kredit mikro ini maka mahasiswa harus mengetahui informasi tentang produk kredit mikro serta persyaratan yang harus di penuhi oleh seorang nasabah yaitu mahasiswa. Hal ini dapat memicu tentang adanya tuntutan terhadap tersedianya kemudahan-kemudahan informasi dan transaksi dalam perbankan yang memuat semuanya serba instan. Konsep dalam perancangan sistem kredit dalam perbankan tersebuat akan di aplikasikan ke dalam kredit mikro (dana bergulir) bagi mahasiswa hampir sama dengan sistem kredit yang telah dilakukan oleh lembaga perbankan yaitu dengan melakukan transaksi dengan menggunakan jaringan internet dengan menggunakan komputer yang berbasis web sehingga dapat memudahkan nasabah yaitu mahasiswa untuk mengakses informasi dimana saja dan kapan saja saat nasabah menginginkannya.

Selain itu dengan adanya teknologi ini dapat digunakan untuk memberikan informasi kegiatan kredit yang dapat membantu mahasiswa dalam menyediakan informasi berdasarkan kebutuhan kredit, persyaratan pendaftaran secara online tanpa harus dengan susah payah dan membuang waktunya untuk datang ke lembaga yang memberikan layanan kredit tersebut di perguruan tinggi. Disamping itu juga teknologi ini dapat digunakan untuk sebagai sarana dan prasarana tempat menyimpan data atau mengarsipkan dan informasi dari kegiatan dari tahun-ke tahun. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem kredit mikro (dana bergulir) yang sudah berjalan dan merancang sistem informasi kredit mikro (dana bergulir) pada mahasiswa Diploma Tiga Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma.

(22)

strategi proses bisnis dan informasi yang dibutuhkan di organisasi dan kemudian dipakai untuk mengidentifikasi dan memilih sistem informasi dan teknologi informasi yang perlu di bangun dan disediakan beserta penjadwalan dan kebijakan-kebijakan yang diperlukan. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk memudahkan pengelola dan pengguna dalam menjalankan kegiatan kredit mikro bagi mahasiswa di perguruan tinggi.

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan metode deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi di Pusat Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma. Dalam pengambilan data peneliti melakukan dengan cara observasi secara langsung terhadap bagian administrasi dan keuangan dan dilakukan dengan cara wawancara secara langsung dengan bagian keuangan dan administrasi Pusat Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma. Alat analisis yang digunakan adalah Flowchart (bagan alir) merupakan representasi secara grafik dari satu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah. DFD (Data Flow Diagram) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi untuk menggambarkan arus data sistem, yang penggunanya sangat membantu untuk memahami secara logika, terstruktur dan jelas. Implementasi program menggunakan bahasa PHP (hypertext preprocessor) yang merupakan program yang dikembangkan secara bersama oleh para programmer. PHP dikembangkan khususnya untuk mengakses dan memanipulasi data yang ada di database server opensource seperti MySQL [7].

3. Hasil dan Pembahasan

A. Sistem Kredit Mikro (Dana Bergulir) Mahasiswa

Analisis sistem adalah mengidentifikasi sistem yang sudah ada apakah terdapat masalah yang telah terjadi pada sistem yang lama. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan atau diselesaikan. Masalah yang terjadi pada kegiatan kredit mikro (dana bergulir) di Pusat Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma yaitu kegiatan tersebut masih menggunakan sistem secara offline untuk menjalankan kegiatan kredit mikro dengan memasukkan dan mencatat data berupa laporan keuangan dan keanggotaannya. Sistem adalah sekelompok yang unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu [6]. Dimana mahasiswa yang mengikuti kegiatan kredit mikro (dana bergulir) harus datang langsung ke instansi dalam membayar dan mengumpulkan laporan keuangan, sehingga tidak ada penyimpanan data yang efisien jika sewaktu-waktu berkas tersebut dibutuhkan. Untuk itu dengan dirancangnya sistem informasi berbasis website diharapkan mahasiswa dan administrasi yaitu pelaksana dapat mengakses secara langsung dan cepat melalui jaringan internet kapanpun dan dimanapun berada tanpa harus datang langsung ke instansi yang terkait.

(23)

Gambar 1. Flowchart Sistem Informasi Micro Kredit

Dari gambar diatas menunjukkan alur kegiatan kredit mikro mahasiswa Diploma Tiga Bisnis dan Kewirausahaan secara online dimana kegiatan ini dimulai dari mahasiswa mengajukan kredit, pembuatan proposal, mengajukan proposal, menjalankan usaha kredit mikro, melakukan bimbingan usaha dan melaporkan laporan keuangan dengan menggunakan media website.

B. Perancangan Sistem Informasi Wirausaha Mahasiswa

Setelah melakukan analisis system yang akan di buat peneliti kemudian melakukan tahap selanjutnya yaitu dengan mendesain sistem yang menggambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk dengan menggambarkan, perencanakan dan pembuatan sketsa yang mengatur elemen yang terpisah menjadi satu kesatuan yang berfungsi secara utuh dalam hal ini menyangkut komponen perangkat lunak dan perangkat keras yang bekerja dalam sistem.

Untuk merancang sebuah system informasi maka memerlukan beberapa tahapan perancangan sistem yaitu; perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem, perancangan sistem secara terinci dan implementasi sistem. Dalam hal ini sistem dirancang dengan menilai kebutuhan akan data yang perlu di simpan oleh sistem untuk itu digunakan diagram DFD untuk mengambarkan kebutuhan akan data dan alur aliran data dalam sistem informasi wirausaha mahasiswa.

(24)

Tabel 1. Informasi Sistem Kredit Mikro Mahasiswa

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa gambaran umum informasi yang terdapat dalam sistem kewirausahaan mahasiswa yang ada setelah itu rancangan sistem yang ingin di buat dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Sistem mampu menampilkan profile dari tiap-tiap mahasiswa yang terdaftar dalam kewirausahaan mahasiswa termasuk didalamnya adalah alamat dan no telepon rumah mahasiswa yang bersangkutan. Sehingga memudahkan komunikasi antara Pusat Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma dengan mahasiswa yang terlibat dalam pengajuan proposal usaha.

2. System mampu menampilkan proposal yang di ajukan oleh mahasiswa dan di dalamnya juga termasuk siapa saja anggota dari proposal termasuk anggaran yang di ajukan serta pihak yang terlibat dalam proposal termasuk didalamnya terdapat tanda tangan dari kepala prodi dan dekan fakultas yang berwenang.

3. System dapat menampilkan laporan keuangan dan proposal yang telah di setujui dalam hal ini juga system dapat menghitung secara otomatis berapa keuntungan atau kerugian yang di derita dalam menjalankan kegiatan usaha kredit mikro kewirausahaan setiap bulannya sesuai dengan lama pinjaman yang telah disepakai, termasuk berapa besar dana yang telah di keluarkan dan dipergunakan untuk pendanaan wirausaha.

Berikut ini adalah Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan antara satu dengan yang lain berupa alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. Dalam hal ini sesuai dengan kebutuhan akan sistem yang di inginkan oleh penguna, maka di buatlah gambaran sistem informasi kewirausahaan mahasiswa yang mengambarkan aliran data yang terjadi dalam sistem. Berikut ini adalah gambaran dari diagram konteks kredit mikro sebagai berikut.

Mahasiswa Proposal

1 Nama Mahasiswa 1 Judul Proposal 2 Npm Mahasiswa 2 Biaya Proposal

3 Kelas 3 Laporan Proposal

4 Alamat Mahasiswa 4 Anggota Proposal 5 Telepon Mahasiswa 5 Dosen Pendamping

6 Persetujuan Pimpinan Prodi 7 Persetujuan Pimpinan

(25)

Gambar 2. Diagram Konteks

Diagram konteks hanya mengambarkan system dengan atribut yang terlibat dengan sistem secara umum. Gambar diagram konteks juga memngambarkan siapa saja yang terlibat dalam sistem informasi dalam hal ini penguna dari sistem informasi kewirausahaan mahasiswa. Dengan adanya diagram konteks ini akan memudahkan kita dalam menganalisis informasi apa saja yang harus di simpan dalam database dan untuk mengambarkan sistem informasi wirausaha mahasiswa lebih dalam lagi maka di gunakan diagram level 0. Diagram level 0 merupakan pemecahan dari diagram Konteks di dalam diagram ini memuat penyimpanan data dan interaksi serta aluran informasi apa saja yang ada dalam sistem yang nantinya digunakan untuk merancang baik itu basis data dan tampilan sistem secara keseluruhan gambar 3 adalah gambar diagram level 0. Dari gambar diagram level 0 ini peneliti dapat mengetahui tabel apa saja yang di butuhkan untuk membuat sistem informasi kewirausahaan mahasiswa sehingga peneliti dapat merancang model database yang akan di buat berdasarkan diagram level 0. Berikut adalah bentuk desain gambar diagram level 0 sistem informasi kewirausahaan mahasiswa.

(26)

Gambar 4. Tabel dan Relasi Table Kredit Mikro

Pada desain model baik pada DFD dapat di ketahui bahwa terdapat 4 tabel database yang di butuhkan yaitu : tabel mahasiswa, tabel proposal, tabel penawaran dan tabel laporan keuangan. Pada sistem ini keseluruhan tabel tersebut terintegrasi ke dalam satu file database. Untuk diskripsi tabel secara jelas akan di jelaskan sebagai berikut:

1. Tabel mahasiswa

Tabel ini berisikan informasi mengenai mahasiswa , yang berisikan profil mahasiswa yang bersangkutan, selain itu dalam tabel mahasiswa ini juga terdapat keterangan tentang proposal yang di ikuti yang bersangkutan dan jabatan mahasiswa di dalam proposal yang bersangkutan

2. Tabel Penawaran

Tabel penawaran ini berisi informasi tentang proposal yang sedang di dalam proses pengajuan di dalam proposal ini juga di tawarkan kepada anggota proposal. Disini setiap user akan mendapatkan pemberitahuan jika ada proposal yang juga melibatkan user yang bersangkutan. Dimana user juga harus menentukan apakah dia akan ikut serta dengan proposal atau tidak.

3. Tabel Proposal

Tabel ini berisikan tentang pengajuan proposal usaha yang akan di ajukan kepada admin dan dimana di dalamnya terdapat persyaratan secara rincian dan lengkap tentang proposal usaha yang akan dijalankan.

4. Tabel Keuangan

(27)

C.Tampilan Website Kredit Mikro Mahasiswa

Setelah dibuat program penelitian ini menghasilkan sebuah website dengan tampilan sebagai berikut:

a. Tampilan Halaman Login

Halaman ini adalah halaman yang akan tampil saat pertama kali sistem di jalankan. Halaman ini di buat untuk membatasi hak akses terhadap penguna sistem dengan tujuan untuk keamanan sehingga tidak semua orang dapat mengakses sistem dan hanya user yang terdaftar saja yang dapat mengakses sistem. Berikut ini adalah tampilan halaman login sebagai berikut:

Gambar 5. Tampilan Halaman Login Kredit Mikro

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa halaman ini digunakan untuk user mendaftarkan diri menjadi anggota kegiatan wirausaha kredit mikro sehingga tidak semua orang dapat mengakses ke dalam sistem sebelum melakukan pendaftaran dan mendapatkan ijin dari admin. Setelah mendapat persetujuan dari admin pengguna atau user dapat mengakses sistem.

b. Tampilan Halaman Profil

Halaman ini adalah halaman yang menampilkan profil anggota mahasiswa kredit mikro wirausaha. Berikut adalah tampilan halaman profil mahasiswa kredit mikro sebagai berikut:

(28)

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa setelah user atau pengguna tendaftar di sistem maka data angota tersebut akan tersimpan dan dapat dilihat oleh admin sewaktu-waktu dibutuhkan. Selain itu dengan adanya profil maka dapat diketahu siapa saja yang menjadi anggata kegiatan kredit mikro.

c. Tampilan Halaman Anggota

Dalam tampilan halaman anggota merupakan menampilkan data user atau pemakai khususnya yang telah mendaftar sebagai anggota kegiatan kredit mikro wirausaha. Karena kegiatan kredit mikro ini dilkukan dengan kelompok maka setiap pengajuan proposal usaha bisa terdiri dari satu atau lebih anggotanya. Berikut ini adalah tampilan halaman anggota wirausaha kredit mikro sebagai berikut:

Gambar 7. Tampilan Halaman Anggota Kredit Mikro Wirausaha

Dari gambar diatas adalah tampilan data anggota kredit mikro wirausaha harus mengisi data diri dari masing-masing anggota yang akan menjalankan kegiatan kredit mikro. Mulai dari nama, NPM, kelas dan status.

d. Tampilan Halaman Keluaran

Halaman keluaran merupakan menu dimana dalam kegiatan kredit mikro wirausaha mahasiswa harus mengupload output dalam menjalankan kegiatan wirausaha dengan sistem kredit mikro dengan menampilkan produk yang di jual dan kegiatan yang lainnya. Berikut ini adalah tampilan halaman keluaran sebagai berikut:

(29)

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa halaman ini menampilkan hasil kegiatan kredit mikro wirausaha mahasiswa dengan menampilkan produk usahanya. Dimana dalam menu keluaran tersebut terdapat tempat mengupload foto suatu produk dengan dibatasi ukuran maksimal file yang akan di upload.

e. Tampilan Halaman Laporan

Halaman laporan merupakan menu dimana mahasiswa yang menjalankan kredit mikro wirausaha harus melaporkan laporan keuangan usaha setiap bulannya sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pengembalian dana yang telah diberikan. Dan di menu laporan keuangan ini admin dapat melihat kinerja suatu usaha mahasiswa yang telah dijalankan. Berikut ini adalah tampilan menu laporan keuangan kredit mikro sebagai berikut:

(30)

laporan arus kas. Dengan demikian admin akan mengetahui berapa jumlah keuntungan atau kerugian yang dialami oleh mahasiswa kredit mikro.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat mengambil kesimpulan tentang sistem informasi kredit mikro mahasiswa sebagai berikut:

1. Dengan adanya perancangan sistem informasi kredit mikro ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi suatu program untuk mengelola data mahasiswa yang menjalankan kegiatan wirausaha kredit mikro dengan akurat, cepat dan efisien. 2. Dengan desin yang dihasilkan dapat diadopsi ke sejumlah sistem kredit mikro

mahasiswa di perguruan tinggi yang lain dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah wirausaha muda.

3. Dengan adanya sistem informasi kredit mikro berbasis web dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan mempermudah mahasiswa dalam mengakses kegiatan kredit mikro mahasiswa.

Daftar Pustaka

[1] A Hall James. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. 2007.

[2] Haeruman, H. Peningkatan Daya Saing UKM untuk mendukung Program PEL. Makalah seminar Peningkatan Daya Saing, Graha Sucofinfo Jakarta

[3] Jogiyanto Hartono. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Edisi Ke Dua Yogyakarta: Andi Offset. 2005.

[4] Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset. 2014. [5] Krismiaji. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 2. Yogyakarta: STIE YKPN. 2005.

[6] Mulyadi. Sistem Akuntansi. Universitas Gajah Mada. Yogjakarta: Salemba Empat. 2001. [7] Wahyono, Teguh. 36 Jam Belajar Komputer Pemrograman Web Dinamis dengan PHPS.

(31)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ASUHAN KEPERAWATAN BAGI PENDERITA PNEUMONIA

Hamzah

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Respati Yogyakarta Email: mrhamzahst@gmail.com

Abstract

Airway disease causes mortality and high disability worldwide. Pneumonia is a form of acute lower respiratory tract infections are a serious lung diparenkim. Pneumonia patient handling of the role of care providers in diagnosing and action. In addition to the services to the patients, nurses are required to document nursing diagnoses by noting the diagnosis in writing but the majority of nurses working time is spent just to make a written documentation of nursing diagnoses. Another factor is the quality of service is the skill of nurses in the analysis of a study of the patient's problems also affect the management of patients at risk for fatal. The research aims to design information systems wake of nursing care for patients with pneumonia that can assist nurses in the analysis and study of patients according to the method of PES (problem etiology, sysmtom) and NANDA nursing care standards. Development of Web-based applications with the capabilities of web responsive and accessible to nurses with mobile devices at the time of assessment of patients in the field. The results are expected to facilitate nurses in diagnosing patients and learning materials for prospective nurses as basic competence in service to the community.

Keywords: Pneumonia, Nurses Care, Nursing, Patient, Responsive Web

Abstrak

Penyakit saluran nafas menjadi penyebab angka kematian dan kecacatan yang tinggi diseluruh dunia. Pneumonia yang merupakan bentuk infeksi saluran nafas bawah akut diparenkim paru yang serius. Penanganan penderita Pneumonia tidak terlepas dari peran petugas perawat dalam melakukan diagnosa dan tindakan. Selain melakukan layanan kepada pasien, tenaga perawat wajib melakukan dokumentasi diagnosa keperawatan dengan mencatat hasil diagnosa secara tertulis namun sebagian waktu kerja tenaga perawat dihabiskan hanya untuk melakukan dokumentasi diagnosa keperawatan secara tertulis. Faktor lain kualitas layanan adalah keterampilan tenaga perawat dalam melakukan analisa dari kajian masalah pasien juga berdampak pada penanganan pasien yang beresiko fatal. Penelitian bertujuan merancang bangun sistem informasi asuhan keperawatan bagi penderita pneumonia yang dapat membantu tenaga perawat dalam melakukan analisa dan kajian pasien berdasarkan dengan metoda PES (problem etiologi, Sysmtom) dan standar asuhan keperawatan NANDA. Pengembangan aplikasi berbasis Web dengan kemampuan responsive web dan diakses oleh tenaga perawat dengan perangkat mobile pada saat pengkajian pasien dilapangan. Hasil penelitian diharapkan dapat mempermudah tenaga perawat dalam melakukan diagnosa kepada pasien dan bahan pembelajaran bagi calon tenaga perawat sebagai kompetensi dasar dalam pelayanan pada masyarakat.

Kata kunci : Pneumonia, Tenaga Perawat, Asuhan Keperawatan, pasien, responsive web

1. Pendahuluan

(32)

napas, napas dan nadi cepat, dahak berwarna kehijauan atau seperti karet, serta gambaran hasil ronsen memperlihatkan kepadatan pada bagian. Saat ini banyak sekali penyakit yang baru pada saluran pernafasan dan penyebabnya bermacam-macam, ada di sebabkan oleh virus, bakteri, dan lain sebagainya. Salah satu penyakit pada saluran pernafasan adalah pneumonia. Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun. Jeremy[2].

Kesehatan pada masyarakat tidak terlepas dari peran petugas dalam hal ini tenaga perawat untuk memberikan layanan secara optimal pada rumah sakit atau puskesmas.Menurut UU RI NO 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, mendefinisikan Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakkan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Tugas perawat bukan hanya semata-mata pada proses layanan kepada masyarakat namun juga berkewajiban melakukan proses asuhan keperawatan dengan standar NANDA, bukan hanya pada kegiatan layanan tetapi juga dokumentasi ketika memberikan penanganan pasien di Puskesmas ataupun Rumah Sakit. Tingginya layanan kepada pasien berdampak tidak sepenuhnya dokumentasi dapat dilakukan oleh petugas perawat secara maksimal apalagi dokumentasi/pencatatan tersebut dilakukan secara manual atau tulis tangan. Kurangnya penguasaan standar NANDA oleh petugas perawat juga berdampak pada tidak tepatnya dalam melakukan analisa hasil pengkajian pasien berdampak pada kesalahan dalam melakukan rencana tindakan.

Perkembangan teknologi informasi khususnya perangkat lunak saat ini sudah banyak dikembangkan untuk menunjang kegiatan/kerja di belbagai bidang dalam hal ini sistem informasi kesehatan. Sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi(mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan.Salah satu pengembangkan sistem informasi kesehatan adalah sistem manajamen keperawatan. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang ilmu Kecerdasan Buatan.Sistem Pakar merupakan salah satu dalam pengembangan sistem informasi yang berfungsi untuk menggantikan basis pengetahuan seorang pakar/ahli untuk dapat memberikan solusi atas fakta-fakta yang ada.Aplikasi sistem pakar saat ini sudah banyak dikembangkan dan diteliti khususnya dalam diagnosa penyakit yang didasarkan pada diagnosa medis dalam hal ini diagnosa dokter seperti dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan.

(33)

Reisa [4] dalam penelitiannya mengembangkan sistem pakar untuk diagnosis penyakit mata berdasarkan gejala-gejala penyakit dan menghasilkan solusi sesuai dengan hasil diagnosis penyakitnya. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan sebanyak tujuh kali oleh 4 pengguna umum dengan masing-masing orang melakukan satu kali uji coba dan 1 pakar dengan tiga kali uji coba didapatkan bahwa sistem pakar dapat mendeteksi semua jenis penyakit yang telah didefenisikan. Wuryandari [5] dalam penelitiannya megembangkan aplikasi sistem pakar untuk diagnose penyakit Diabetes Melitus menggunakan metode Dhemster Shaper berdasarkan fungsi kepercayaan danpenalaran yang masuk akal yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.

Pengkajian hasil-hasil penelitian terkait pemanfaatan teknologi dalam diagnosa penyakit yang sudah dilakukan lebih pada membahas pada metode-metode pelacakan untuk dapat mendiagnosa secara tepat tetapi belum membahas tentang standar diagnosa yang dilakukan. Sedangkan setiap petugas perawat dalam mendiagnosa pasien diharuskan mengacu pada bahasa diagnosa dengan metode PES (Problem, Etiologi, Symtom) dan standar NANDA. Dari uraian latar belakang permasalahan dalam diagnosa keperawatan dan dari beberapa hasil penelitian , maka perlu adanya pengembangan perangkat lunak diagnosa keperawatan dengan objek penelitian pada kasus penyakit Pneumonia. Tujuan penelitian adalah merancang Rancang Bangun Sistem Informasi Asuhan Keperawatan untuk penderita Pneumonia. Pengembangan perangkat lunak nantinya diharapkan hasil penelitian dapat mempermudah bagi petugas perawat untuk mendiagnosa dan melakukan tindakan yang benar pada saat memberikan layanan kepada masyarakat di Rumah Sakit dan Puskesmas. Hasil akhir penelitian berupa karya ilmiah yang dipublikasikan untuk dapat dikembangkan dan menjadi referensi pada penelitian lanjutan.

2. Metodelogi Penelitian

a. Desain Penelitian

(34)

b. Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

Tahap ini merupakan tahapan pengompulan pengetahuan dari sumber buku, hasil penelitian yang mendukung penelitian

2. Observasi

Melakukan pengamatan langsung dari proses asuhan keperawatan yang sedang berjalan untuk dapat dilakukan kajian dalam pengembangan sistem

3. Wawancara

Melakukan wawancara langsung kepada orang-orang yang terlibat langsung dalam proses asuhan keperawatan dan beberapa kasus yang ditangani c. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode Pengembangan perangkat lunak ini nantinya menggunakan metode pengembangan perangkat lunak dengan beberapa tahapan. Seperti pada gambar 2 :

Gambar 2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak d. Alat Penelitian

1. Hardware yang digunakan pada penelitian ini adalah : a. PC

b. Printer

c. Koneksi Internet

2. Software yang digunakan pada penelitian ini adalah: a. Webserver : XAMPP

b. Browser

c. PHP Programming d. PHP Designer e. Bahan Penelitian

Bahan penelitian dalam objek penelitian ini adalah berbagai entitas menyangkut proses asuhan keperawatan pada pneumonia yang meliputi :

1. Pedoman MTBS

(35)

3. Dokumen diagnosa keperawatan

3. Hasil dan Pembahasan A.Analisa Sistem

Kesehatan pada masyarakat tidak terlepas dari peran petugas dalam hal ini tenaga perawat untuk memberikan layanan secara optimal pada rumah sakit atau puskesmas.Menurut UU RI NO 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, mendefinisikan Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakkan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Tugas perawat bukan hanya semata-mata pada proses layanan kepada masyarakat namun juga berkewajiban melakukan proses asuhan keperawatan dengan standarNANDA, bukan hanya pada kegiatan layanan tetapi juga dokumentasi ketika memberikan penanganan pasien di Puskesmas ataupun Rumah Sakit. Tingginya layanan kepada pasien berdampak tidak sepenuhnya dokumentasi dapat dilakukan oleh petugas perawat secara maksimal apalagi dokumentasi/pencatatan tersebut dilakukan secara manual atau tulis tangan. Kurangnya penguasaan standar NANDA oleh petugas perawat juga berdampak pada tidak tepatnya dalam melakukan analisa hasil pengkajian pasien berdampak pada kesalahan dalam melakukan rencana tindakan.

B. Basis Pengetahuan

1. Rule

a. Hubungan Domain,class, diagnosis dan batasan karakteristik. Adapun hubungan seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Hubungan Domain,class, diagnosis dan batasan karakteristik

b. Hubungan Tipe Class dan Class. Adapun hubungan seperti pada gambar 4.

(36)

c. Hubungan Diagnosis dan Batasan Karakteristik. Adapun hubungan seperti pada gambar 5.

Gambar 5. Hubungan Diagnosis dan Batasan Karakteristik

d. Hubungan Diagnosis dan klasifikasi Penyakit. Adapun hubungan seperti pada gambar 6.

Gambar 6. Hubungan Diagnosis dan klasifikasi Penyakit

e. Hubungan Diagnosis dan Faktor Berhubungan. Adapun hubungan seperti pada gambar 7.

(37)

C. Perancangan Sistem

1. Model Proses

Gambar 8. Konteks Diagram

2. Model Data

(38)

D. Implementasi

Implementasi merupakan tahapan dari pengembangan sistem setelah dilakukan tahapan rancangan dan coding sebelum dilakukan pengujian sistem. Adapun lingkup implementasi aplikasi adalah sebagai berikut:

1. Spesifikasi Perangkat Lunak

Adapun spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan dalam implementasi sistem adalah: a. Web server (server)

b. DBMS MySQL (server) c. Browser (client/host)

d. Smartphone dengan akses internet (client) 2. Spesifikasi Perangkat keras

Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan dalam implementasi sistem adalah: a. PC Server

b. PC Client c. Smartphone

E. Antarmuka Aplikasi

Aplikasi merupakan aplikasi berbasis web dan untuk dapat mengakses aplikasi dibutuhkan browser (Mozilla firefox atau Google Chrome). Dalam uji coba aplikasi ini

aplikasi pada webserver dengan mengetikkan pada browser :

http://localhost/askeppneumonia. Pada halaman browser akan muncul seperti pada gambar

10.

Gambar 10. Halaman utama

1. Pengelolaan Basis Pengetahuan

Langkah awal dalam pengelolaan data basis pengetahuan (Domain, Class, Tipe Class, Diagnosis, Batasan Karakteristik dan Faktor Berhubungan). Dalam proses pengelolaan data basis pengetahuan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

(39)

Gambar 11. Pendefenisian Domain

b. Pengkajian Pasien, merupakan pencatatan batasan karakteristik dari pasien ketika perawat melakukan suatu interview. Seperti pada gambar 12.

Gambar 12. Pencatatan batasan karakteristik dari pasien

(40)

Gambar 13. Langkah seorang perawat untuk menampilkan hasil diagnosa

d. Menampilkan Rencana Tindakan, merupakan langkah seorang perawat untuk menampilkan rencana tindakan. Seperti pada gambar 14.

Gambar 14. Langkah seorang perawat untuk menampilkan rencana tindakan

e. Menampilkan Tujuan Tindakan, merupakan langkah seorang perawat untuk menampilkan rencana tindakan. Seperti pada gambar 15.

(41)

4. Kesimpulan

Setelah melalui tahapan perancangan, pembuatan dan implementasi dari hasil penelitian yang sudah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari Hasil Pengembangan Aplikasi bahwa aplikasi dapat diakses melalui PC. Selain dapat diakses melalui PC aplikasi juga dapat diakses melalui /Smartphone

2. Aplikasi dapat menampilkan hasil diagnosa dan tindakan berdasarkan PES.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Allansetto. 2013. Asuhan Keperawatan Pneumonia Pada Anak,

https://allanseto.wordpress.com/2013/04/13/asuhan-keperawatan-pneumonia-pada-anak/

akses 2 Januari 2015

[2] Jeremy P. 2007. At Glance Sistem Respirasi. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga Medical Series. Hal. 76-78

[3] Agustina, 2014, Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kista Ovarium dengan Menggunakan Metode Bayes, Jurnal Ilmiah Pelita Informatika Budi Darma, Vol VII No. 2 Agustus 2014, ISSN 2301-9425

[4] Reisa, R., 2013, Sistem Pakar Untuk Diagnosis Penyakit Mata, JSIKA, Vol II No. 2 2013, ISSN 2338-137X

[5] Wuryandari. A, Trisnawati D, Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Diabetes Melitus Menggunakan Metode Dhemster Shafer, Magistra No VIII Th XXV September 2013, ISSN 0215-9511

Gambar

Tabel 1. KPI Standar 3 – Mahasiswa dan Lulusan
Gambar 2. Skema database untuk Borang IIIA
Gambar 3. Desain layout Dashboard. (a) Gauge Hasil Penilaian Borang IIIA. (b) Gauge Nilai  Capaian untuk tiap standar
Tabel 2. Uji Coba Fungsional Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

Irvine Gass Syndrome merupakan CME yang terjadi setelah operasi katarak yang ditandai dengan area cystoid ( cyst-like ) multipel pada daerah makula.. Insiden CME diperkirakan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kadar anti GAD/IA2 di penderita DM tipe 1A sehingga dapat memberi informasi tentang antibodi anti GAD/IA2 di Indonesia.. BAHAN

Kendala internal dalam proses implementasi kegiatan PUG bidang pendidikan dasar tahun 2011 adalah terkait dengan sumber daya manusia yaitu masih banyak para

No Peneliti Judul penelitian Metode Hasil Persamaan dan Perbedaan beberapa Hotel di Medan 4 Wijaya Mukti Sri Utari Universita s Muhamm adiyah Surakarta 2012 Pengaruh

Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non- Makanan (GKNM), terlihat bahwa

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di

1) Prof. Bambang Setiaji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2) Arif Widodo, A.Kep., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang

Kemampuan menulis ilmiah populer bagi para guru Penjas SD pada umum- nya rendah, sehingga mereka jarang mengekspresikan gagasannya ke dalam tulisan, padahal itu sangat dibutuhkan