• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Komplemen dan Komponennya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Sistem Komplemen dan Komponennya"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM KOMPLEMEN

Complement System

PUTU O KY A RI. T

(2)

Sistem Komplemen dan Komponennya

Nomenclaturekomplemen

Aktivasi Komplemen

(3)

Sistem Komplemen

Kemampuan molekul sistem imun utk mengenal

dan berikatan dg benda asing (seperti molekul

patogen)

merupakan pusat pertahanan imunitas

innate/ non spesifik (Kidmose

et al.

2012)

salah satunya diperankan oleh

komplemen

(4)

Komplemen

Complement

• Istilah komplemen (complement = C)  awalnya dianggap sbg “Complementary” / pelengkap

antibodi dlm membunuh mikroba

• Komplemen terdiri dari 9 komponen besar (C1-C9)

(5)

Sifat Komplemen

• Aktivasi merupakan reaksi cascade : reaksi satu berikatan dengan reaksi selanjutnya

• Komplemen yang aktif  sejumlah molekul efektor yg memiliki efek biologik) : Phagocytosis (opsonisasi) dan

MAC (Membrane-Attack Complex)

• Bersirkulasi di plasma darah dalam bentuk inaktif

Heat labile (inaktif pada 560C selama 30 min)

• Keberadaannya 10% dari total protein serum

• Disintesis di hepatosit, sel T, sel epitel, sel endotel, neuron, dsb.

• Sistem komplemen berlangsung sgt cepat & efisien tiap reaksinya

(6)

Peran Komplemen

(7)

Komponen Komplemen

• T erdiri dari serangkaian kompleks protein (C1-C9)

• C5b – C9 disebut juga komponen komplemen terminal

• M erupakan sistem enzimatik  ada yg bertindak sbg enzim dan substrat

• Aktivasi dpt terjadi melalui 3 jalur : Klasik, Alternatif, dan

Lektin

• M asing-masing jalur aktivasi memiliki komponen berikut : 1. Komponen Aktivator

2. Komponen Komplemen

3. Komponen Regulator (ex. inhibitor) 4. Komponen Reseptor Komplemen

(8)
(9)

Komponen Aktivator

imun (Antigen

dan I gM/ I gG) 2

antigen; tripsin, Liposakarida pd permukaan

patogen,

polisakarida pd perm. sel asetil yang terdapat pd perm patogen atau jaringan self yang

(10)

Komponen Komplemen

(11)

Komponen Regulator

• Aktivasi komplemen sangat cepat dan efisien, saat ini jaringan

self akan dilindungi oleh protein regulator plasma atau

membran

• Normalnya : Komponen komplemen teraktivasi 

menempel pd molekul perm. Patogen  sistem komplemen teraktivasi  M AC  eliminasi antigen

• Namun terkadang terjadi penyimpangan yaitu penempelan komplemen teraktivasi pd protein sel hostlisis sel tubuh

diperlukan komponen Regulator

(dengan menghambat formasi komplemen atau menghancurkan komplemen yang teaktivasi)

• T erdapat beberapa kondisi patologis yang terjadi akibat aktivasi komplemen yang berlebihan

(12)
(13)
(14)
(15)

Komplemen Regulator pada Jalur Aktivasi Komplemen dan Fungsinya

(16)

Komponen Reseptor Komplemen

Reseptor berfungsi utk

mengenali komplemen pada permukaan sel

sasaran

T erdapat 5 jenis

reseptor komplemen yg sudah dikenali ;

(17)

Fungsi reseptor komplemen

9/ 20/ 2015 17

(18)

2. Nomenclature Komplemen

• C : singkatan dari Complement

• Komplemen merupakan sistem enzimatis  ada komponen yg aktif dan inaktif

• Komponen aktif : terdapat garis diatas huruf , cth : C1

• Komponen inaktif : tambahan huruf i didepan, cth : iC3b

• Angka dibelakang huruf C menunjukkan

(19)

Komponen komplemen yg berfungsi sbg substrat dpt dipecah mjd fragmen yg lebih kecil, cth : C4 dipecah mjd C4a dan C4b  fragmen yg lebih kecil diberi tambahan huruf a, fragmen yg lebih besar di tambahkan huruf b, dst

perkecualian

utk C2

Pada jalur alternatif, komponen protein yang terlibat disebut ‘faktor’ (faktor B, faktor D)

Untuk komponen reseptor disebut dengan singkatan, cth. CR1 (complement reseptor 1)

(20)

3. Aktivasi Komplemen

• Terdapat tiga jalur aktivasi komplemen

• Pengaktifan komplemen melalui Jalur klasik

merupakan bagian dari imun spesifik  bergantung

pada kompleks AgAb

Jalur alternatif : jalur aktivasi komplemen yg

ditemukan setelah jalur klasik, tp merupakan jalur yg paling kuno

• Walaupun pengaktifan komplemen diawali oleh 3

(21)

Membrane-Attack Complex

(22)

Jalur Klasik

• Aktivasi komplemen jalur klasik dicetuskan dari dibentuknya kompleks AgAb

• Dipicu oleh kompleks imun yaitu ikatan antigen dan antibodi (IgM dan beberapa IgG)

• Dimulai oleh C1 yg berikatan dg Fc IgM atau IgG • Melibatkan 9 komponen komplemen utama (C1

sampai C9)  diaktifkan scr berurutan

(23)

Jalur Klasik

• C1 is a complex consist ing of C1q, C1r, C1s: Two

molecules each of Clr, Cls, are bound to one molecule of Clq.

• Act ivat ion occurs w hen C1q bind Fc of IgM

MAC  Lisis membran

(24)

Jalur Alternatif

• Diawali dengan pengenalan permukaan sel asing

 kompleks imun (IgA-Antigen) • Aktivasi dimulai dari C3

• Terdiri dari 4 komponen : C3, factor B, factor D, properdin

• Faktor B scr struktur dan fungsi homolog dg C2  berikatan dg C3b

(25)

Jalur Alternatif

(26)

Jalur Lektin

Lektin : protein larut yg mengikat manosa (KH dari

dinding sel mikroba)

Protein fase akut yg meningkat pada respon inflamasi

• Produksi di liver

• Disebut juga jalur MBL  Mannose Binding Lektin

• Diawali : ikatan polisakarida (PSK) dg lektin dlm sirkulasi

• MB-lectin forms a complex

(27)

Aktivasi komplemen melalui 3 jalur

Johnston, complement system; Nelson Text book of Pediat rics , Nineteent h Edit ion, 2011

9/ 20/ 2015 27

(28)
(29)

Any Question ???

(30)

4. Fungsi Komplemen Akibat Pengaktifannya

Aktivasi komplemen menghasilkan efek

biologikal sehingga berfungsi sbg :

1.Lisis

2.Opsonisasi

3.M engaktifkan respon inflamasi

(31)

1.

1. Lisis

Lisis

Aktivitas komplemen yg terjadi dipermukaan

sel bakteri

membentuk MAC

lisis

osmotik sel bakteri

Umumnya melisikan

bakteri gram negatif

krn

memiliki lapisan peptidoglikan yg tipis

mudah mengalami MAC

Komponen komplemen yang berperan tdh lisis

antigen:

komplemen terminal (C5b- C9)

(32)

2.

2. Opsonisasi

Opsonisasi

• Opsonin : molekul yang dpt diikat oleh bakteri

(antigen) dan oleh reseptornya pada sel fagosit  memudahkan fagositosis

• Opsonin disebut juga binding enhancer pd proses fagositosis

• Bagaimana fagositosis pada respon imun primer  fagosit tdk memiliki reseptor kuat pada Fc pd IgM

(33)

Skema opsonisasi oleh C3b dan Ab

(34)

3. Respon inflamasi

Inflamasi terjadi :

1.

suplai darah ke tempat infeksi

2.

permeabilitas kapiler

3. Migrasi Ab dan sel fagosit dari sirkulasi ke

sel terinfeksi atau antigen

Aktivasi komplemen(C3 dan C5)

anafilatoksin C3a,

C5a dan C4a

(35)

4.

Clearance

kompleks imun

• Terjadinya kompleks imun (Ag-Ab) mengendapkan reseptor komplemen di permukaan kompleks tsb

• Jika kompleks AgAb tsb tidak disingkirkan  deposit di jaringan yang normal  inflamasi dan penyakit autoimun

• C3b dan kompleks imun  selanjutnya diikat reseptor CR1 di eritrosit  hati dan limpa utk dihancurkan

• Komplemen yang teribat : C3b, CR1

(36)

Proses clearance kompleks imun terkadang gagal dikarenakan beberapa kondisi :

1. Defisiensi komponen jalur klasik 2. Defisiensi komplemen reseptor

3. Pembentukan antibodi non jalur klasik, seperti I gG4, I gA

(37)
(38)
(39)
(40)

5. Defisiensi Komplemen

• Defisiensi komplemen  rentan ter hadap suatu penyakit , atau justr u menimbulkan ker usakan jar ingan yang parah

1. Jalur klasik : defisiensi C1q, C4 dan C2 plg ser ing ter jadi pada pasien SLE

2. Jalur alter natif : defisiensi C3 ter kait dengan infeksi pyogenik ber ulang

defisiensi properdin, faktor B, atau faktor D  infeksi meningococal, tidak terkait autoimun

(41)

Defisiensi DAF dan CD59 (regulator komplemen)

Paroxysmal Noctur nal Hemoglobinur ia  hemolisis RBCint er mit t ent karena deposisi yg tdk teratur akibat aktivasi komplemen pada per mukaan sel

• C1  C3 mer upakan komplemen yang umumnya ber fungsi sebagai opsonin

• Defisiensi C1  C3  rentan thd infeksi dar i enkapsulasi bakter i, dimana opsonisasi diper lukan pada per tahanan pr imer host dar i enkapsulasi bakter i ; cth : St r ept ococcus pneumoniae, St r ept ococcus pyogenes dan Haemophilus

influenzae

• Komplemen ter minal  ber fungsi sbg bakter isida

(MAC

• Defisiensi C5  C9 : rentan thd infeksi spesies Neisser ia

 bakter isida sgt diper lukan utk per tahanan ter hadap bakter i tsb

(42)
(43)

Thank

You

(44)

Pust aka

Barataw ijaya, 29, Imunologi dasar, edisi 9, UI Press.

Chapel, Helen, 1999, Essent ial of Clinical Immnuology, 4t h ed.

Firestein, Gary S., RC. Budd, SE. Gabriel, IB. M cInnes, and JR. O'Dell, 2013, Kelley's Text book of Rheumatology 9t h ed.

Johnston, RB., 2011, complement system; Nelson Text book of Pediat rics , 19t h ed.

Karp, D.R., and Holers V.M ., Complement in Healt h and Disese, Goldman& apos's Cecil M edicineTwent y-4t h ed.

Kidmose, RT, NS. Laursen, J. Dobo, TR. Kjaer et al., 2012, St ruct ural Basic for act ivat ion of t he complement system by component C4 cleavage, vol 109, no. 38

O’gorman, M aurice R. G. and Donnenberg, A.D., 28, Handbook of Human Immunology, 2nd ed. CRC

Press

Subowo, 29, Imunologi, edisi 2, Sagung Seto

(45)
(46)

QUIZ

1. Komplemen merupakan prot ein heat st abile yang sudah ada di plasma dalam keadaan akt if (B/ S)

2. Akt ivasi komplemen jalur alt ernat if t idak memerlukan kompleks imun dan diakhiri dengan akt ivasi komplemen t erminal C1-C3 (B/ S)

3. Komplemen no.2 fragmen kecil yang akt if disimbolkan C2b (B/ S)

Referensi

Dokumen terkait

penulis dalam penelitian ini berbicara mengenai konseptualisasi jaminan, baik itu jaminan yang diterapkan pada pemberian kredit oleh perbankan konvensional, maupun

Dalam hal ini bertindak atas jabatannya tersebut di atas, sebagai Juri Kategori Pengelola KB/TPA/SPS pada Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi tingkat

Penelitian ini bertujuan untuk mencari bukti empiris bahwa perilaku nyata penggunaan Virtual Account didasari/dipengaruhi oleh model integrasi TPB (Norma Sosial,

Dengan demikan hasil pengujian dan pembahasan bisa disimpulkan bahwa pengenalan aplikasi peningkatan media pembelajaran kimia sebagai salah satu cara untuk menarik minat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), 2) Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Dividend

 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Rotasi (Perputaran), Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan

Penulis akan menggunakan font family san serif untuk body text agar memiliki tingkat keterbacaan yang jelas sehingga pesan-pesan dalam buku ini bisa tersampaikan dengan baik,

Adapun tindakan yang dilakukan jika menemukan tenaga kerja asing yang melakukan pelanggaran keimigrasian terkait izin tinggal, baik yang tidak berizin tinggal