MAKALAH
AUDIT 1
Tujuan dan Laporan Audit
Oleh:
KELOMPOK 2
Moh. Ardiansyah Kemal (C 301 13 043) Fitri Insiani (C 301 13 045) Nikmatus Sholikah (C 301 13 047)
Ayudya Arumsari (C 301 13 048) Isti Endang Humairah (C 301 13 049)
Wayan Artanayasa (C 301 13 050) Rusni (C 301 13 051)
Riyan Muhammad (C 301 13 061) Sukma Dewi (C 301 13 063)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat yang tidak terhingga kepada kami selaku kelompok kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah audit 1 ini.
Makalah audit 1 ini disusun untuk memenuhi tugas. Selain itu, makalah audit 1 ini juga merupakan sebagai output dari mata kuliah audit 1 yang telah dipelajari dalam proses belajar mengajar di kampus.
Kami menyadari bahwa makalah audit 1 ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pihak pembaca demi penyempurnaan makalah yang akan datang.
Palu, 24 Februari 2015
DAFTAR ISI
Halaman Judul Kata Pengantar 2 Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4 1.1. Latar Belakang 4
1.2. Rumusan Masalah 5 1.3. Tujuan Penulisan 5 BAB II ISI 6
2.1. Pengertian Audit 6 2.2. Tujuan Audit 6
2.3. Jenis-jenis audit 8
2.4. Standar Audit 9 2.5. Laporan Audit 11
2.5.1. Laporan Audit Bentuk Baku 12 2.5.2. Contoh Laporan Audit 15
BAB III PENUTUPAN 17
3.1. Kesimpulan 17 3.2. Saran 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Audit adalah suatu proses pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan klien yang dilakukan oleh seseorang yang independen dan kompeten. Berikut ini adalah pengertian auditor yang dinyatakan oleh UK Audithing Practise Board (Diane Walters and John Dunn,2000 dalam Martina,2010): “Pernyataan Audit Keuangan adalah Pernyataan yang bertujuan untuk memungkinkan auditor untuk menyatakan pendapat di mana laporan keuangan, memberikan pandangan yang benar dan adil. Modern Auditing saat ini penekanannya lebih pada pada pemeriksaan internal yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi organisasi secara keseluruhan Hal ini dilakukan secermat mungkin agar area-area kelemahan bisa diidentifikasi, untuk kemudian ditunjukkan kepada manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi untuk mempercepat proses perkembangan manajemen. Management audit merupakan konsep yang digunakan untuk maksud tersebut.
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan :asersi yang terkandung dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan keuangan.
harus berpedoman pada empat standar pelaporan yang terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Melihat pentingnya audit bagi pihak eksternal,maupun internal maka diperlukan pengetahuan tentang tujuan dan laporan uadit. Namun dewasa ini, masyarakat cenderung kurang memahami tentang tujuan dan tata cara pelaporan audit secara menyeluruh. Maka dari itu penulis memutuskan untuk membahas tujuan audit dan laporan uadit yang dimana akan membahas secara mendetail.
1.2. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu: 1. Apa tujuan dari dilakukannya audit?
2. Bagaimana bentuk laporan audit?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah Audit yang bermuatan softskill
BAB II
ISI
2.1. Pengertian audit
Audit adalah suatu proses dengan apa seseorang yang
mampu dan independen dapat menghiput dan mengevaluasi
bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi
dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat
kesesuaian dari keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
Sehingga ada sebagian berpendapat bahwa audit yang
independen adalah pemeriksaan yang objektif atas laporan
keuangan yang disiapkan oleh suatu perseroan, persekutuan/firma (
partner ship), perusahaan perorangan, ataupun badan usaha lain,
dain ini juga dinamakan yang diaudit atau auditee).
2.2. Tujuan audit
Tujuan dari audit dan prosedur audit berdasarkan pernyataan
diperbaiki.
Selain dari itu, tujuan utama dari audit independen ini adalah
untuk menginvestigasi dan menetukan apakah laporan keuangan
yag di audit tersebut telah disusun sesuai dengan cara-cara
pelaporan keuangan yang semestinya oleh pihak yang diaudit. Pada
umumnya, prinsip akuntansi yang sudah berlaku umum merupakan
kriteria audit yang tepat untuk menilai praktek pelaporan keuangan
organisasi yang diaudit. Dan proses audit yang indepeden biasanya
diakahiri degan pernyataan mengenai kewajaran dan keterandalan
laporan keuangan tersebut.
2.3. Jenis-Jenis Audit
a. Audit oprasional (operational audits)
Pemeriksaan operasional adalah suatu tinjauan terhadap
setiap bagian dari prosedur operasi dan metode dengan suatu
organisasi dengan tujuan untuk menilai ketepatgunaan (effeiciency)
dan keberhasilan (effectiveness).
b. Audit ketaatan (compliance audits)
Tujuan dari audit ketaatan adalah untuk memertimbangkan
apakah klien (nasabah) telah mengikuti prosedur atau peraturan
tertentu yang telah ditetapka oleh yang berwenang, dan bagi
perusahaan swasta itu dapat memeriksa para pelaksanan akuntansi
yang telah mengikuti presedur yang ditetapkan oleh kontroler
perusahaan.
c. Audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan ini dilakukan untuk menetukan
laporan keuangan secara keseluruhan, yang merupakan keterangan
terukur yang akan diverifikasi hingga disajikan sesuai dengan
kreteria-kreteria tertentu.
Standar audit pada umumnya untuk pedoman umum untuk
membantu auditor dalam memenuhi tanggung jawab
profesionalnya sehubungan dengan audit yang dilakukan atas
laporan keuangan historis klien-nya, dan standar ini mencangkup
pertimbangan mengenai kualitas profesional, seperti kompetensi,
dan independensi, persyaratan pelaporan dan bahan bukti audit.
Pedoman umum yang dimaksud adalah berupa 10 standar
audit yang berlaku umum (generally accepted auditing standards)
yang dikembangkan oleh AICPA (american institute of certified
publik accontants), yaitu sbb;
1. Standar umum
a. Audit harus dilakuakan oleh orang yang sudah mengikuti
pelatia dan memiliki kecakapan teknis yang memadai sebagai
seorang auditor
b. Auditor harus memperthankan sikap mental yang independen
dalam semua hal yang berhubungan dengan audit
c. Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam
melaksanakan audit dan menyusun laporan. 2. Standar pekerjaan lapangan
a. Auditor harus merencankan pekerjaan cecara memadai dan
mengawasi semua asisten sebagaimana mestinya.
b. Auditor harus memperboleh pemahaman yang cukup
mengenai entitas serta lingkunganya, termaksud
meterial dalam pelaporan keuangan karena kesalahan atau
kecurangan, dan selanjutnya untuk merancang sifat, waktu,
serta luas prosedur audit.
c. Auditor harus memperboleh cukup bukti audit yang tepat
dengan melakukan presedur auditagar memiliki dasar yang
layak untuk memberikan pendapat menyangkut pelaporan
keuangan yang diaudit. 3. Standar polaporan
a. Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan apakah
laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan
prinsip-prinsipnya akuntansi yang berlaku umum.
b. Auditor dalam pelaporan auditnya harus mengidentifikasi
menganai keadaan dimana prinsip akuntansi tidak secara
konsisten diikuti selama periode berjalan dibandingkan
dengan periode sebelumnya.
c. Jika auditor menetapkan bahwa mengungkapkan secara
informatif belum memadai, auditor harus menyatakan dalam
laporan audit.
4. Auditor dalam lapiran auditnya harus menyatakan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau
menyatkan bahwa suatu pendapat tidak dapat diberikan, jika
auditor tidak dapt memberikan pendapat, auditor harus
memberikan alasan-alasan yang mendasarinya dalam laporan
2.5. Laporan Audit
Laporan audit merupakan alat formal auditor untuk
mengkomunikasikan suatu kesimpulan yang diperoleh mengenai
laporan keuanga auditan kepada pihak yang berkepentingan.
auditor harus memenuhi keempat standar pelaporan di dalam
membuat dan mengeluarkan laporan audit. sehingga bentuk
laporan audit paling umum adalah laporan audit standar yang
unqualified (tanpa syarat) yang biasa disebut pula laporan standar
bentuk pendek (standar short from report).
Bukti pemeriksaan yang dibutuhkan telah terhimpun secara
mencukupi dan auditor telah menjalankan tugasnya demikian rupa
sehingga dia dapat memastikan bahwa ketiga stadar pelaksanaan
kerja lapangan telah ditaati. Ketiga standar umum telah diikut
sepenuhnya dalam perjanjian kerja
Laporan keuangan yang diperiksa disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang diterima umum yang diterapkan pula
secarah konsisten pada laporan-laporan, sebelumnya. Demikian
pulah penjelasan yang mecukupi telah disertakan pada catatan kaki
dan bagian lain dari laporan keuangan. Tidak terdapat ketidak
pastian yang cukup berarti (non material uncertainties) mengenai
2.5.1. Laporan Audit Bentuk Baku
Laporan audit bentuk baku membuat suatu pernyataan
auditor independen bahwa laporan keuangan menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan suatu
satuan usaha, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Laporan bentuk baku inilah yang
paling banyak dikeluarkan auditor adalah laporan audit bentuk baku
seperti yang tercantum dalam SPAP (standar profesional akuntan
publik) yang dikeluarkan IAI
Laporan audit bentuk baku mengalami sejara yang cukup
panjang perubahan-perubahan laporan bentuk baku ini telah
beberapa kali terjadi. Sehingga laporan audit yan baru diranjang
untuk meningkatkan kemunikasi pada para pemakai laporan
keuangan auditan mengenai pekerjaan yang dilaksanakan oleh
auditor dan karakter serta keterbatasan audit. Disamping itu,
laporan audit bentuk baku yang baru juga dimasukan untuk
memisakan secara jelas antara tanggungjawab manajemen denan
auditor.
a. Penambahan paragraf pengantar yang membedakan secara jelas antara
c. Penambahan penjelasan ringkas mengenai audit.
d. Penyebutan konsistensi dalam laporan audit dilakukan hanya jika prinsip akuntansi yang berterima umum tidak secara konsisten diterapkan. Penyebutan ini dilakukan dengan cara menambahkan paragraf penjelasan setelah paragraf pendapat.
e. Pengubahan cara pelaporan suatu ketidakpastian yang material dengan menghapus kata-kata “tergantung dari” yang selama ini digunakan dalam pendapat wajar dengan pengecualian dengan menambahkan paragraf penjelas setelah paragraf pendapat.
Unsur pokok laporan audit bentuk baku adalah sebagai berikut :
1. Judul laporan yang berbunyi “Laporan Auditor Independen”.
Keharusan pencantuman judul ini tidak terdapat didalam laporan audit bentuk baku yang lama. Pencantuman kata “independen” dimaksudkan untuk lebih menegaskan posisi auditor sebagai pihak yang independen.
2. Pihak kepada siapa laporan audit tersebut ditunjukan.
Laporan audit dapat dialamatkan kepada direksi perusahaan yang laporan keuangannya diaudit, dewan komisaris, para pemegang saham, atau kepada pemberi tugas audit lainnya. Laporan audit biasanya dialamatkan kepada para pemegang saham untuk mempertegas bahwa auditor independen terhadap manajemen perusahaan dan dewan komisaris.
3. Paragraf pengantar (introductory paragraph)
Hal ini dilakukan karena laporan arus kas tidak dapat direkayasa manajemen. Manajemen tidak dapat merekayasa laporan arus kas karena menggunakan dasar cash basis dan bukan acrual basis. Disamping itu, laporan arus kas mempunyai kualitas relevansi yang tinggi. Para investor lebih menginginkan peningkatan kas perusahaan dari pada peningkatan laba mungkin hanya merupakan hasil rekayasa akuntansi.
b. Suatu pernyataan auditor bahwa manajemen perusahaan bertanggung jawab atas kewajaran laporan keuangan, sedangkan auditor bertanggung jawab atas pendapat kewajaran yang dinyatakan atas laporan keuangan tersebut berdasar atas auditnya.
4. Paragraf lingkup audit (scope paragraph)
a. Suatu pernyataan bahwa auditor melaksanakan audit berdasar standar auditing yang ditetapkan oleh ikatan Akuntan Indonesia. Hal ini menjelaskan apa saja yang auditor lakuakan dalam audit.
b. Suatu pernyataan bahwa auditor diharuskan merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Pengguanan kiuta “material” digunakan untuk menegaskan bahwa auditor bertanggung jawab untuk mencari salah saji material, bukan kesalahan kecil yang tidak mempengaruhi keputusan para pemakai. Penggunaan kata “keyakinan memadai” digunakan untuk menegaskan bahwa audit tidak dapat diharapkan untuk menghilangkan sama sekali kemungkinan terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan material.
c. Suatu pernyataan bahwa audit yang telah dilaksanakn meliputi :
(1) Pemeriksaan terhadap bukti-bukti yang mendukun jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan berdasar pengujian (sampling) (2) Penilaian terhadap prinsip akuntansi yang digunakan dan
estimasi-estimasi signifikan yang dibuat manajemen.
(3) Penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. d. Suatu pernyataan auditor bahwa ia yakin bahwa audit yang dilaksanakan
memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. 5. Paragraf pendapat (opinion paragraph)
hal yang material, posisi keuangan perusahaan pada tanggal neraca, dan hasil usaha, serta arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut susuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum..
6. Tanda tangan auditor, nama, dan nomor register Negara auditor.
Kita dapat melihat perbedaan dengan laporan audit di Amerika Serikat. Laporan audit di Amerika Serikat tidak mencantumkan nama auditor, tetapi nama kantor akuntan yang melaksanakan audit.
7. Tanggal.
Tanggal tersebut bukanlah tanggal laporan auditor independen itu di buat. Tanggal yang dicantumkan adalah tanggal diselesaikannya pekerjaan lapangan (field work)
Laporan audit bentuk buku diberikan apabila dipenuhi kondisi berikut: 1. Semua laporan sudah dimasukkan dalam laporan keuangan.
2. Semua standar umum dan standar pekerjaan lapangan telah dilaksanakan, dan bukti yang cukup di impugn.
3. Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang bertrima umum, termaksuk pengungkapkan yang memadai.
4. Tidak ada kondisi lain yang mengharuan auditor untuk menambahkan paragraph penjelas.
2.5.2. Contoh Laporan Audit
Contoh laporan audit bentuk baku yang sesuai dengan standar auditing, yang berlaku mulai 1 agustus 1994, dapat dilihat pada gambar beriku:
Judul laporan
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Alamat
Kepada para pemegang saham dan dewan komisarin PT ABC
Paragraf pengantar
tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan berdasarkan audit kami.
Paragraf lingkup audit
Kami melakukan audit berdasarkan standar auditing, yang ditetapkan ikatan akuntansi indonesia. Standar tersebut mengharuskan, kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Paragraf pendapat
Menurut kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT ABC tanggal 31 Desember 20X1 dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai prinsip akuntansi yang berterima umum.
Tanda tangan, nama, dan nomor register akuntan
(tanda tangan, nama dan nomor regis negara auditor)
Tanggal selesainya pekerjaan lapangan
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Audit adalah suatu proses dengan apa seseorang yang
mampu dan independen dapat menghiput dan mengevaluasi
bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi
dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat
kesesuaian dari keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
Tujuan utama dari audit independen adalah untuk
menginvestigasi dan menetukan apakah laporan keuangan yag di
audit tersebut telah disusun sesuai dengan cara-cara pelaporan
keuangan yang semestinya oleh pihak yang diaudit. Pada
umumnya, prinsip akuntansi yang sudah berlaku umum merupakan
kriteria audit yang tepat untuk menilai praktek pelaporan keuangan
organisasi yang diaudit. Dan proses audit yang indepeden biasanya
diakahiri degan pernyataan mengenai kewajaran dan keterandalan
laporan keuangan tersebut.
laporan keuanga auditan kepada pihak yang berkepentingan.
auditor harus memenuhi keempat standar pelaporan di dalam
membuat dan mengeluarkan laporan audit. sehingga bentuk
laporan audit paling umum adalah laporan audit standar yang
unqualified (tanpa syarat) yang biasa disebut pula laporan standar
bentuk pendek (standar short from report).
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, Leonard J dan Paul Dunn. 2011. Etika Bisnis & Profesi untuk Direktur, Eksekutif, dan Akuntan. Jakarta; PT Salemba Empat.
http://razyppak.blogspot.com/2013/12/etika-harapan.html
http://ikeepurwaningtiyas.blogspot.com/