22
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV di SD Negeri 2 Genuk Suran, SD ini terletak di pinggir jalan raya bersebelahan dengan Balai Desa Genuk Suran. Sekolah ini dulunya berdiri sendiri, tetapi karena sedikitnya siswa dari SD Negeri 3 Genuk Suran, SD Negeri 3 Genuk Suran dibubarkan dan bergabung dengan SD Negeri 2 Genuk Suran. Sekolah tersebut bangunannya masih terlihat baru, karena sudah direnovasi 5 tahun yang lalu. Keadaan sekolahnya bersih karena halaman sekolahnya dipasang paving sehingga kelas juga tidak kotor dengan tanah.
3.1.2 Waktu penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2014/2015. Di mulai dari bulan Desember. Pada bulan Desember peneliti mulai melakukan persiapan penelitian, yaitu mulai menyusun proposal penelitian. Pada bulan Januari sampai Februari digunakan untuk melengkapi keperluan-keperluan dalam penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Maret. Kemudian untuk bulan Maret sampai Mei peneliti membuat laporan hasil penelitian.
3.1.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran, yang berjumlah 22 siswa diantaranya: 15 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki.
3.1.4 Jenis Penelitian
Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu untuk mmperbaiki dan meningkatkan layanan profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar di kelas dan untuk memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran serta menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di kelas. Fokus penelitian tindakan kelas yaitu terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh guru. Kemudian dicobakan dan dievaluasi apakah tindakan alternatif tersebut dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran yang dihadapi guru.
3.2 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu bebas (variabel X) yang disebut variabel independen atau variabel penyebab dan variabel terikat (variabel Y) disebutvariabel dependen.
Variabel bebas (variabel X) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) dengan berbantuan media permainan ular tangga. Sebagai tindakan yaitu pembelajaran dengan model pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) dengan berbantuan media permainan ular tangga yang diberikan kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang semula rata-rata rendah dan berada dibawah KKM menjadi diatas KKM.
Sedangkan variabel terikat (variabel Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika merupakan hasil dari pembelajaran matematika oleh siswa sebagai akibat dari belajarnya.
3.2.2 Definisi Operasioal
Sedangkan hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari suatu kegiatan belajar dan dapat dijadikan acuan untuk menilai kemampuan siswa dan keberhasilan guru dalam mengajar. Hasil belajar yang dinilai dalam penelitian ini yaitu hasil belajar kognitif. Hasil belajar diperoleh dari hasil evaluasi yang diberikan kepada siswa.
3.3 Rencana Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Tagart. Penelitian ini akan dilakukan dengan 2 siklus. Pada setiap siklusnya terdiri dari 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap implementasi, dan tahap refleksi. Tahap tersebut disajikan dalam gambar 1 berikut:
3.3.1 Siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus I merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal. Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I, yaitu:
1) Perencanaan
a. Menelaah standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan SK, KD, dan indikator dengan materi bilangan Romawi menggunakan model pembelajaranSTAD
c. Menyiapkan media pembelajaran permainan ular tangga
d. Menyiapkan lembar observasi siklus I, menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan Lembar Kerja Siswa.
2) Tahap Implementasi dan Observasi
Rancana pembelajaran pada siklus I akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Kegiatan awal, guru menjelaskan bagaimana pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaranSTAD
b. Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang materi Bilangan Romawi c. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
d. Guru membagikan LKS
e. Siswa melakukan diskusi, mengerjakan soal dan presentasi perwakilan kelompok.
f. Siswa melakukan permainan ular tangga untuk menentukan kelompok pemenang
g. Siswa bersama guru mengevaluasi pembelajaran matematika tentang Bilangan Romawi.
h. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I secara mandiri.
Observasi dilakukan oleh satu orang observer yang mengamati guru dan siswa. Observasi terhadap proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika kelas IV.
3) Tahap Refleksi
3.3.2 Siklus II
Rancangan pada siklus II dilakukan setelah mengevaluasi dari hasil belajar, kelebihan dan kekurangan pada siklus I. Pada siklus II ini kelebihan dan kekurangan pada siklus I diperbaiki. Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II, yaitu:
1) Perencanaan
Persiapan yang dilakukan pada siklus II, yaitu:
a. Menyusun RPP matematika sesuai dengan model pembelajaranSTAD b. Persiapan alat dan bahan pembelajaran.
c. Menyiapkan lembar observasi siklus II, alat evaluasi berupa tes tertulis, dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
2) Tahap Implementasi dan Observasi
Rencana kegiatan pada siklus II dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Kegiatan awal, guru menyuruh siswa untuk membuat kelompok
b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk didiskusikan bersama kelompok c. Siswa menyelesaikan tugas diskusinya
d. Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi dan bersiap untuk presentasi.
e. Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok yang lain menanggapi.
f. Siswa melakukan permainan ular tangga untuk menentukan kelompok pemenang
g. Siswa bersama dengan guru mengevaluasi pembelajaran matematika tentang Bilangan Romawi
h. Siswa mengerjakan soal siklus II secara mandiri.
3) Tahap Refleksi
Data pada lembar pengamatan dan penilaian tes evaluasi dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Hasil dari analisis tersebut dicatat apakah pada setiap siklusnya sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi tentang Bilangan Romawi.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan observasi. Teknik tes yang digunakan yaitu tes formatif bentuk soal pilihan ganda yang dilaksanakan pada akhir siklus I dan II. Tes tersebut digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran STAD dengan media permainan ular tangga pada mata pelajaran matematika materi Bilangan Romawi. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perkembangan guru dan siswa saat proses pembelajaran.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data 3.4.2.1Lembar Evaluasi
Dalam penelitian ini menggunakan lembar evaluasi untuk mengumpulkan data. Lembar evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran STADdengan media permainan ular tangga.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Postes Siklus I
No Kompetensi
- Membaca bilangan Romawi
- Mengubah lambang bilangan asli kedalam lambang bilangan Romawi - Mengubah lambang bilangan
Romawi kedalam lambang bilangan
asli
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Postes Siklus II
No Kompetensi
Dasar
Indikator Pilihan
Ganda
1. Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan romawi dan sebaliknya
- Menuliskan bilangan cacah dalam bentuk bilangan romawi
- Menuliskan bilangan romawi dalam bentuk bilangan cacah
- Menjumlah dan mengurangkan bilangan romawi
1, 2, 5, 7, 9, 13, 15, 19 3, 4, 6, 11, 17, 20
8, 10, 12, 14, 16, 18,
Sebelum tes digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Tes ini akan diujicobakan pada responden yaitu siswa kelas V SD Negeri 2 Genuk Suran yang berjumlah 29 siswa. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes tersebut. Soal tes, dilakukan setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa diukur dengan cara pemberian soal tes.
3.4.2.2 Lembar Observasi
menggunakan model STAD dengan berbantuan media permainan ular tangga. Adapun kisi-kisi lembar observasi guru dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
No Kegiatan Indikator No. Item
1. Pendahuluan a. Guru menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran.
b. Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran 12 2. Kegiatan
Awal a. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan persensib. Guru memberikan apersepsi dan motivasi c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaan
3
4 5
3. Kegiatan Inti Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan siswa
b. Guru memberi kesempatan siswa menuliskan bilangan Romawi
c. Guru mengenalkan tentang materi yan diajarkan Elaborasi
a. Siswa bersama kelompok melakukan diskusi.
b. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan
c. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
d. Kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari kelompok yang presentasi didepan kelas.
e. Siswa melakukan permainan Ular Tangga untuk menentukan pemenang
Konfirmasi
a. Guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan
b. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.
c. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang menjadi pemenang dalam permainan
6
Akhir a. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulanpembelajaran.
b. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sebagai proses penilaian pembelajaran.
17
18
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Observasi Respon Siswa
1. a. Siap mengikuti pelajaran 1
2. a. Memperhatikan penjelasan materib. Melakukan sesuai model pembelajaran 23
3. a. Melakukan diskusi dan menggunakan waktub. Melakukan permainan 45
4.
a. Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa b. Kesimpulan
c. Tindak lanjut
6 7 8
3.5 Uji Validitas, Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran Instrumen
Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keterandalan) dan tingkat kesukaran instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Uji coba dilakukan sebelum dilaksanakannya penelitian yang sesungguhnya.
3.5.1 Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Siklus I
Sebelum instrumen tes siklus I digunakan, terlebih dahulu instrumen diuji cobakan pada SD yang berbeda dari SD yang akan digunakan sebagai penelitian. Hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS. Berikut ini adalah tabel uji validitas dan Reliabilitas instrument tes siklus I :
Tabel 3.5
Hasil Validitas Instrumen Tes Siklus I
Bentuk Instrumen
Item Soal Valid Tidak Valid
Siklus I 1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8,
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Reliabilitas Cronbach’s Alpha N of items
Siklus I 0,827 30
3.5.2 Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Siklus II
Sedangkan uji validitas siklus II dilakukan pada SD yang sama. Hasil uji coba kemudian dianalisis menggunakan SPSS. Berikut ini adalah tabel uji validitas dan Reliabilitas instrument tes siklus II :
Tabel 3.7
Hasil Validitas Instrument Tes Siklus II
Bentuk Instrumen
Item Soal Valid Tidak Valid
Siklus II 1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
1, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 25, 27, 28
2, 3, 17, 21, 23, 24, 26, 29, 30
Melihat tabel 3.7, maka sudah adanya data yang menyatakan soal/instrument valid dan tidak valid untuk soal siklus I yang sudah di uji validitasnya melalui SPSS 18 for windows. Pada siklus II dari 30 soal terdapat 20 soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid.
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Siklus II
Reliabilitas Cronbach’s Alpha N of items
Siklus II 0,834 30
Meurut Sudjana (2011:135) menganalisis tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengkaji soal-soal tes dari sisi kesulitannya, sehingga diperoleh soal-soal mana yang mudah, sedang, dan sukar. tingkat kesukaran soal dilihat dari kemampuan siswa dalam menjawab soal sehingga semakin banyak prosentase siswa yang mampu menjawab suatu butir soal, maka soal tersebut dapat dikatakan mudah demikianlah sebaliknya.
Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah :
I
=Keterangan:
I = Indek kesukaran untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada setiap burit soal N = Banyaknya siswa
Kriteria tingkat kesukaran soal: 0,00 – 0,25 = soal sukar
0,26 – 0,75 = soal sedang 0,76 – 1,00 = soal mudah
Tabel 3.9
Analisis Taraf Kesukaran Soal
Analisa Soal Soal Mudah Soal Sedang Soal Sukar Siklus I 1, 2, 3, 5, 8, 11,
14, 21, 22, 29 13, 15, 16, 17, 18,4, 6, 7, 9, 10, 12, 19, 20, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 30
-Siklus II 1, 2, 3, 5, 8, 11,
14, 21, 22, 29 13, 15, 16, 17, 18,4, 6, 7, 9, 10, 12, 19, 20, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 30
Pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran STAD dengan media permainan ular tangga dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa sudah mencapai ketuntasan dengan KKM yang telah ditetapkan. Indikator keberhasilan ini meliputi indikator proses dan hasil.
3.6.1 Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator keberhasilan dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam penerapan model pembelajaran STAD pada pembelajaran Matematika dengan media permainan ular tangga. Model pembelajaranSTAD tercapai jika langkah-langkah penerapanSTADdilakukan oleh guru.
3.6.2 Indikator Hasil
Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar matematika. Penerapan model pembelajaran STAD dengan media permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Genuk Suran jika memenuhi ketuntasan hasil belajar matematika siswa dapat mencapai 85% dari jumlah keseluruhan siswa dengan memperoleh nilai hasil belajar ≥65
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan hasil dari siklus I dan II. Data yang dianalisis perbandingannya berupa data kuantitatif yang dihasilkan dari hasil post tes siklus I dan siklus II. Untuk mengetahui keberhasilan tiap siklus yang telah digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu dengan ketuntasan belajar siswa dengan pencapaian KKM (65). Hasil belajar dapat diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai KKM (65) maka dinyatakan tuntas dan berhasil.
Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan cara menghitung ketuntasan belajarnya sebagai berikut:
Menghitung ketuntasan belajar
Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 85% populasi kelas telah tuntas belajar.
Analisis hasil belajar Matematika dilakukan dengan cara membuat distribusi frekuensi nilai hasil belajar Matematika, dengan tujuan untuk mengetahui kecenderungan siswa dalam memperolah nilai hasil belajar Matematika pada satu siklus. Untuk membuat distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sugiyono, 2010:36)
1) Menghitung rentang data R = skor max-skor min
2) Menghitung jumlah kelas interval (k) k = 1+3.3 logn
3) Menghitung panjang kelas I = R/k
4) Menentukan batas bawah kelas peratama
5) Batas bawah kelas pertama diambil dari data yang terkecil
6) Menulis frekuensi kelas dalam kolom turus sesuai dengan banyaknya data.
Kemudian dianalisis berdasarkan persentase ketuntasan belajar secara klasikal serta mengukur rata-rata nilai Matematika kelas. Berikut adalah rumus presentase ketuntasan belajar Matematika.
Keterangan
KB= Ketuntasan Belajar
NS= Jumlah Siswa diatas KKM (nilai≥65) N= Jumlah siswa
Keterangan: = Rata-rata
∑x = Jumlah nilai yang diperoleh N = Jumlah siswa