• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Program Konas BKPSL dan Semnas Ling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Buku Program Konas BKPSL dan Semnas Ling"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Buku Program

-8-9 Desember 2016

(3)

Panitia:

Hefni Effendi, Yudi Setiawan, Sri muslimah, Sri Malahayati Yusuf, Prita

Ayu Permatasari, Vina Nurul Husna, Luisa Febrina Amalo, Luluk D.W.

Handayani, Irza Arnita Nur, Arif Kurnia Wijayanto, Setyo P. Nugroho,

Bagus A. Utomo, Taufiq Yuliawan, Pungki Ari Wibowo, Ris ka Dwi Septiani,

Atik Sunariati, Suwandono, Jantan Susila Angkasa, Riski Meidiza, Jailani.

Sekretariat:

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas

karunia-Nya Konferensi Nasional BKPSL ke-23 dan Seminar Nasional

Lingkungan

dengan tema “

Internasionalisasi Kompetensi Sumberdaya

Manusia dan Kelembagaan dalam Pengelolaan Lingkungan pada Era

MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

” telah dilaksanakan pada tanggal

8

9 Desember 2016 di IPB International Convention Center, Botani

Square, Bogor.

Seminar ini diselenggarakan sebagai media sosialisasi hasil

penelitian di bidang pengelolaan lingkungan. Seminar Nasional

Lingungan dijadikan sebagai media tukar menukar informasi dan

pengalaman, ajang diskusi ilmiah, peningkatan kemitraan di antara

peneliti dengan praktisi, mempertajam visi pembuat kebijakan dan

pengambil keputusan, serta peningkatan kesadaran kolektif terhadap

pentingnya pengelolaan lingkungan.

Buku program ini memuat abstrak dari berbagai hasil penelitian

mengenai pengelolaan lingkungan yang terbagi menjadi beberapa

subtema seperti Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Fisik, Kimia,

dan Biologi (PFKB), estetika ekologi dan Konservasi Keanekaragaman

Hayati Lingkungan (EKHL), dan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan

Berbasis Kearifan Lokal dan Regulasi (KLR). Abstrak-abstrak tersebut

berasal dari para peneliti di lingkungan perguruan tinggi dan

kementerian.

Semoga penerbitan buku program ini dapat digunakan sebagai

informasi dalam pengembangan penelitian di masa akan datang, serta

dijadikan bahan acuan dalam pengelolaan lingkungan. Akhir kata

kepada semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan terima kasih.

(5)

Daftar Isi

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Fisik, Kimia, dan Biologi (PFKB)

PFKB 001 Pemetaan Zona Kerentanan Tanah Longsor Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Utara

[16] PFKB 002 Potensi Endomikoriza Indigenous untuk Pengelolaan Rehabilitasi Lahan Bekas

Tambang Nikel Sorowako

[16] PFKB 003 Pengaruh Tanaman Akar Wangi (Vetivera zizanoides) dalam Penyisiha n

TKN Dan TP dalam Air Limbah Kantin Pengolahan Air Limbah Kantin dengan Metode Subsurface Constructed Wetland Multilayers Filtration Tipe Aliran Vertikal

[17] PFKB 004 Monitoring Kualitas Air Laut Perairan Pulau-pulau Kecil di Sekitar Kota

Padang, Sumatera Barat

[18] PFKB 005 Konsentrasi Merkuri pada Rambut Kepala dan Kondisi Kesehatan

Masyarakat di Penambangan Emas Tradisonal Buladu

[18] PFKB 006 Pemanfaatan Limbah Sekam Padi sebagai Prekursor dalam Pembuatan

Komposit Karbon Aktif-MnO2 Nanopartikel sebagai Material Elektroda Pseudo-kapasitor

[19] PFKB 007 Evaluasi Karakteristik Kualitas Air Danau Limboto

[19] PFKB 008 Profil Kualitas Air Danau Maninjau Pasca Kematian Massal Ikan Budidaya

di Keramba Jaring Apung

[20] PFKB 009 Efektifitas Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah dalam Menurunkan Kadar

Logam Berat Di PT. Geoservices Balikpapan

[20] PFKB 010 Kemampuan akar wangi (Vetiveria zizanioides L. Nash) sebagai Fitoremediator

dalam Menyerap Hasil Limbah Budidaya Perikanan

[21] PFKB 011 Analisis Penurunan FE Pada Air Asam Tambang dengan Metode Costructed

Wetland Menggunakan Typha angustifolia Lati Mine Operation PT. Berau Coal, Kalimantan Timur

(6)

PFKB 012 Pengaruh Alih Fungsi Lahan terhadap Konsentrasi TSS (Total Suspended Solid) di Perairan Utara Pulau Bengkalis

[22] PFKB 013 Penyebaran Logam Berat Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada Air Sungai dan

Sumur di Daerah Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wukirsari Gunung Kidul, Yogyakarta

[23] PFKB 014 Studi Degradasi Zat Warna Reactive Black 5 Menggunakan Advanced

Oxidation Process (AOP) Dengan Variasi Kombinasi Ozon dan UV

[23] PFKB 015 Pola Sebaran Lindi TPA Batu Layang, Pontianak

[24] PFKB 016 Potensi Makroalga Caulerpa sp. sebagai Bahan Baku Penghasil Biogas dengan

Sistem Batch

[24] PFKB 017 Penanganan Bahan Kimia Berbahaya pada Bagian Pengecatan Mobil (Studi

Kasus: Auto 2000 Body and Paint Balikpapan)

[25] PFKB 018 Pemodelan Sebaran Emisi Gas dari Cerobong Pabrik dengan Model Gaussian

[25] PFKB 019 Dampak Pencemaran Udara terhadap Peningkatan Keasaman Air Hujan di

Kota Jakarta dan Bandung

[26] PFKB 020 Distribusi Spasio Temporal Nitrogen dan Fosfat di Daerah Tangkapan Air

Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara

[26] PFKB 021 Alokasi Air Menggunakan Pendekatan Ekonomi di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat

– Indonesia

[27] PFKB 022 Uji Penurunan Kandungan Logam Berat Pada Limbah Pada Lindi/Leachate

Dengan Media Kerang Air Tawar (Anodonta woodiana)

[28] PFKB 023 Efektivitas Pengelolaan Sampah di Kampus IPB Dramaga, Bogor

[29] PFKB 024 Fitoremediasi Limbah Cair Batik Menggunakan Vetiver (Chrysopogon

zizanioides (L.)

[29] PFKB 025 Penentuan Waktu Tanam dan Profit Ubijalar (Ipomea batatas L.) karena

Pengaruh Faktor Iklim di Sentra Pertanian Ubijalar Cikarawang, Bogor

[30] PFKB 026 Pemantauan Kualitas Udara Ambien di sekitar Area Fasilitas Pengeboran

Minyak dan Gas Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin, Provinsi Sulawesi Selatan

[30] PFKB 027 Kondisi Nutrien dan Logam Berat di Perairan Sekitar Pulau Matak (Laut

Natuna), Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau

(7)

PFKB 028 Evaluasi Pengelolaan Dampak Kegiatan Penambangan Emas Pada Komponen Hidrologi

[31]

Estetika Ekologi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Lingkungan (EKHL)

EKHL 001 Kelimpahan dan Komposisi Fitoplankton di Perairan Waduk Pluit Jakarta Barat

[33] EKHL 002 Pengaruh Pencahayaan terhadap Kinerja Karyawan Kantor PT. Anugrah

Karya Sukses Balikpapan

[33] EKHL 003 Nilai Ekonomi-Jasa Lingkungan Ekosistem Rawa (Studi Kasus Dari

Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan)

[34] EKHL 004 Degradasi Hutan Lindung Tipe Kerangas Contoh Kasus: Pengelolaan Hutan

Lindung Tipe Kerangas di Kalimantan Selatan

[35] EKHL 005 Perubahan Tutupan Lahan di DAS Tondano, Sulawesi Utara: Implikasi Bagi

Pengelolaan Sumberdaya Alam Berkelanjutan

[36] EKHL 006 Inventarisasi Potensi Wisata Ekstrim Batu Dinding Kabupaten Minahasa

Selatan

[36] EKHL 007 Fenology Bunga Jenis-Jenis Pohon pada Kawasan Hutan di Pulau Lombok

sebagai Marka Biologi Climate Change

[37] EKHL 008 Implementasi Prinsip Ekowisata Berbasis Masyarakat dalam Pengelolaan

Clungup Mangrove Conservation Desa Tambakrejo, Kecamatan

Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang

[38] EKHL 009 Etika Wisatawan Domestik terhadap Upaya Konservasi Pantai (Studi Kasus

Pantai Balekambang Kabupaten Malang)

[38] EKHL 010 Komponen Lingkungan dalam Pembentukan Rantai Nilai Sayur: Studi Kasus

pada Rantai Pasok Sayuran Dataran Tinggi dari Rurukan Sulawesi Utara [39] EKHL 011 Evaluasi Perubahan Hutan Mangrove di Delta Mahakam, Kalimantan Timur

untuk Pengelolaan Kawasan Pesisir

[40] EKHL 012 Pergerakan Avifauna Langka di Kampus IPB Darmaga Menggunakan Fungsi

Animal Movements

[41] EKHL 013 Studi Keanekaragaman dan Kelimpahan Ikan di Perairan Kota Balikpapan,

Provinsi Kalimantan Timur

[41] EKHL 014 Estimasi Potensi Produksi Oksigen Vegetasi Tingkat Pohon di Hutan Kota

Himba Kahui Kota Palangka Raya

(8)

Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal dan Regulasi (KLR)

KLR 001 Quo Vadis Mediasi sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Perkebunan Kelapa Sawit (Studi Kasus: Sengketa Antara Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Warga Desa Sidomulyo, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan)

[43] KLR 002 Studi Kesediaan Masyarakat Kota Padang untuk Mengumpulkan Limbah

Minyak Jelantah dan Sisa Makanan Berminyak

[43] KLR 003 Sinergi Pengelolaan Lingkungan Hidup Melalui Sistem Pengendalian Hama

Terpadu (Kasus pada Usahatani Bawang Merah)

[44] KLR 004 Analisis Klaster Tambak Garam di Kecamatan Arungkeke, Kabupaten

Jeneponto

[45] KLR 005 Meningkatkan Kapasitas Kelompok Siaga Bencana dalam Pengelolaan

Lingkungan dan Ancaman Bencana

[45] KLR 006 Keindahan Pola-pola yang Menghubungkan Akal-budi dengan Alam

Lingkungan

[46] KLR 007 Strategi Edukasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Integrasi

Pembelajaran di Pendidikan Menengah

[46] KLR 008 Pengembangan Konsep Keberlanjutan Lingkungan Dengan Pendekatan

Asset Based Community Development (Studi Kasus Di UIN Sunan Ampel KLR 011 Membangun Kompetensi dan Profesi Pengelola Lingkungan Hidup

[48] KLR 012 Pengelolaan Perikanan oleh Penanaman Modal Asing Pasca Perpres

Nomor 44 Tahun 2016

[49] KLR 013 Dampak Penerapan Agroforestri terhadap Fungsi Lingkungan dan Ekonomi

(Studi Kasus Pada Das Cikawung, Jawa Barat)

[50] KLR 014 Perkembangan Sistem Pertanggungjawaban dan Ganti Rugi Internasional

dalam Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup: Hubungan dan Implementasi dalam Sistem Hukum Nasional di Indonesia Khususnya dalam Kerangka Penegakan Hukum Lingkungan

(9)

KLR 015 Studi Perilaku Usaha Tani Apel (Malus sylvetris Mill) Berwawasan Lingkungan Di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

[51] KLR 016 Penguatan Subak dalam Menjaga Keberlanjutan Sumber Daya Air di Bali

[51] KLR 017 Strategi Pemberdayaan Perempuan Pesisir dalam Pembangunan Ekonomi

Desa Melalui Optimalisasi Potensi Sumber Daya Ikan Non Target

[52] KLR 018 Model Penguatan Sumber Daya Manusia Melalui Kemitraan Pusat Studi

Lingkungan Universitas Muhammadiyah Surakarta

(10)
(11)

JADWAL ACARA

BALLROOM 1

KAMIS, 8 DESEMBER 2016

08.00-13.00

08.00-08.30 Registrasi

08.30-08.40 Tarian Pembukaan

08.40-08.50 Menyanyikan lagu Indonesia Raya 08.50-09.00 Sambutan Ketua Panitia

09.00-09.20 Sambutan Rektor IPB

Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, M.Sc. Rektor Institut Pertanian Bogor

09.20-09.40 Keynote Speech

Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc.* Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

09.40-09.50 Pemberian Cinderemata, Foto Bersama, dan Pembacaan Doa

09.50-10.00 10.00-12.00

Coffee Break Diskusi Panel

10.00-10.20 Standarisasi kompetensi SDM dan kelembagaan pengelola lingkungan

Ir. Sumarna F. Abdurrahman* Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)

10.20-10.40 Upaya KLHK dalam internasionalisasi SDM dan kelembagaan pengelola lingkungan

Dr. Bambang Soepijanto* Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia (BP2SDM KLHK)

10.40-11.00 Implementasi standarisasi dan internasionalisasi kompetensi pengelolaan lingkungan di Indonesia

Ir. Wachjono, M. Si* Praktisi Standarisasi Kompetensi Pengelolaan Lingkungan

11.00-11.20 Sistem, implementasi, dan penegakan hukum lingkungan di Indonesia

Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf SH. MH. Pakar Hukum

11.20-12.00 Diskusi

Moderator : Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS Institut Pertanian Bogor

12.00-13.00 Ishoma

(12)

SESI PARALEL

BALLROOM 1

KAMIS, 8 DESEMBER 2016 13.00-16.00

Kode: EKHL

Moderator: Prof.Dr. Cecep Kusmana

Waktu Presenter Judul

13.00 Hamdani Nilai ekonomi-jasa lingkungan ekosistem rawa (studi kasus dari Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan )

13.10 Wiske Rotinsulu Perubahan tutupan lahan di DAS Tondano, Sulawesi Utara: implikasi bagi pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan

13.20 Yetrie Ludang Estimasi potensi produksi oksigen vegetasi tingkat pohon di Hutan Kota Himba Kahui Kota

Palangkaraya

13.30 Zetly E. Tamod Inventarisasi potensi wisata ekstrim batu dinding Kabupaten Minahasa

13.40 Diskusi

14.10 Coffee Break/Sesi Poster

Kode: EKHL

Moderator: Prof. Dr. Cecep Kusmana

Waktu Presenter Judul

14.30 Padusung Fenology bunga jenis-jenis pohon pada kawasan hutan di Pulau Lombok sebagai marka biologi climate change

14.40 Husamah Implementasi prinsip ekowisata berbasis masyarakat dalam pengelolaan clungup mangrove conservation Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang

14.50 Atok Miftachul Hudha Etika wisatawan domestik terhadap upaya konservasi pantai (studi kasus Pantai Balekambang Kabupaten Malang)

15.00 Indang Dewata Monitoring kualitas air laut perairan pulau-pulau kecil di sekitar Kota Padang, Sumatera Barat 15.10 Diskusi

(13)

RUANG MEETING B

KAMIS, 8 DESEMBER 2016 13.00-16.00

Kode: KLR

Moderator: Ir. Hariyanto Putro, MS.

Waktu Presenter Judul

13.00 Fadjar Goembira Studi kesediaan masyarakat Kota Padang untuk mengumpulkan limbah minyak jelantah dan sisa makanan berminyak

13.10 Andjar astuti Sinergi pengelolaan lingkungan hidup melalui sistem pengendalian hama terpadu (kasus pada usahatani bawang merah)

13.20 Nasfryzal Carlo Meningkatkan kapasitas kelompok siaga bencana dalam pengelolaan lingkungan dan ancaman bencana

13.30 Suwondo Strategi edukasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui integrasi pembelajaran di

pendidikan menengah 13.40 Diskusi

14.10 Coffee Break/Sesi Poster

Kode: KLR

Moderator: Ir. Hariyanto Putro, MS.

Waktu Presenter Judul

14.40 Erry Ika Rhofita Pengembangan konsep keberlanjutan lingkungan dengan pendekatan asset based community development (studi kasus di UIN Sunan Ampel Surabaya)

14.50 Andreas Pramudianto Perkembangan sistem pertanggungjawaban dan ganti rugi internasional dalam pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup : hubungan dan implementasi dalam sistem hukum nasional di Indonesia khususnya dalam kerangka penegakan hukum lingkungan

15.00 I Made Sudarma Penguatan subak dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air di bali

15.10 Muhammad

Syaifuddin Quo vadis mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa perkebunan kelapa sawit (studi kasus: sengketa antara perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan warga Desa Sidomulyo, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan) 15.20 Diskusi

(14)

SESI PARALEL

RUANG MEETING B

JUMAT, 9 DESEMBER 2016 08.00-13.00

Registrasi 08.00-08.30

Kode: PFKB

Moderator: Dr. Arief Sabdo Yuwono

Waktu Presenter Judul

08.30 Kahar Mustari Potensi endomikoriza indigenous untuk pengelolaan rehabilitasi lahan bekas tambang nikel Sorowako 08.40 Marike Mahmud Konsentrasi merkuri pada rambut kepala dan kondisi

kesehatan masyarakat di Penambangan Emas Tradisonal Buladu

08.50 Muhammad Zakir Pemanfaatan limbah sekam padi sebagai prekursor dalam pembuatan komposit karbon aktif-MNO2 nanopartikel sebagai material elektroda pseudo-kapasitor

09.00 Mochamad

Teguh Sujarwadi Efektifitas kinerja instalasi pengolahan air limbah dalam menurunkan kadar logam berat di PT. Geoservices Balikpapan

09.10 Andi Rafika Dwi

Rachma N Analisis penurunan Fe pada air asam tambang dengan metode costructed wetland menggunakan typha angustifolia lati mine operation PT. Berau Coal, Kalimantan Timur

09.20 Diskusi 09.40 Coffee Break

Kode: PFKB

Moderator: Dr. Arief Sabdo Yuwono

Waktu Presenter Judul

09.55 Eko Siswoyo Penyebaran logam berat cadmium (Cd) dan timbal (Pb) pada air sungai dan sumur di daerah sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) Wukirsari Gunung Kidul, Yogyakarta

10.05 R.M. Rustamaji Pola sebaran lindi TPA Batu Layang, Pontianak 10.15 Alimuddin

Hamzah Assegaf Pemodelan sebaran emisi gas dari cerobong pabrik dengan model gaussian 10.25 Diskusi

(15)

KONFERENSI NASIONAL BKPSL KE-23

RUANG MEETING EF

JUMAT, 9 DESEMBER 2016 08.00-16.00

Registrasi 08.00-08.30

Acara konferensi 08.30-15.30

(16)
(17)

ABSTRAK

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Fisik, Kimia, dan Biologi (PFKB)

PFKB 001

Pemetaan Zona Kerentanan Tanah Longsor Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Utara. Muchtar S. Solle*, Asmita Ahmad, Paharuddin, Sartika Laban(Pusat Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup Universitas Hasanuddin; muchtarsolle@gmail.com)

Tanah longsor dan banjir bandang di Sulawesi Utara terjadi pada tanggal 22 Januari 2014. Kejadian tersebut mengakibat korban jiwa, harta benda dan kerusakan infrastruktur. Untuk mengurangi dan mengantisipasi kejadian tersebut dilakukan penelitian yang menghasilkan peta kerentanan tanah longsor. Peta tersebut dapat dijadikan acuan dalam merevisi kembali struktur dan pola ruang provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pemetaan geologi, dan metode proses hirarki analitik (PHA). Data spasial seperti elevasi, aspek lereng, kemiringan lereng,jarak dari jalan, jarak dari sungai, litologi, pelurusan, tekstur tanah, curah hujan, penggunaan lahan atau penutupan lahan di ekstrak dari berbagai sumber dan selanjutnya diolah dengan program SIG (Sistem Informasi geografis) untuk menghitung indeks kerentanan longsor, serta menentukan faktor utama kejadian longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa topografi wilayah outlet Danau Tondano dan sekitarnya sebagian berada pada kelas lereng 20-30% dengan curah hujan rata-rata tahunan berada >2500mm/thn. Pemanfaatan lahan dominan adalah perkebunan, dan sebagian kecil sawah dan ladang. Jenis tanah dominan yang terbentuk adalah Inceptisol yang berasal dari batuan induk vulkanik. Kandungan mineral liat dominan adalah kaolinit. zona keretanan tanah longsor DAS Tondano terdiri dari sangat rendah sampai rendah mencapai luas 28.347 ha atau 48% dari total luas areal studi, kategori sedang meliputi luas 18.945 ha atau 32% dari total luas areal studi dan kategori tinggi sampai sangat tinggi mencapai luas areal 11.222 ha atau 15.4%.

PFKB 002

Potensi Endomikoriza Indigenous untuk Pengelolaan Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang Nikel Sorowako. Muh. Akhsan Akib, Kahar Mustari*, Tutik Kuswinanti, Syatrianti A. Syaiful (Department of Agrotechnology. Faculty of Agriculture, Hasanuddin University of Makassar; kahar_mustari@yahoo.com)

(18)

mempunyai potensi untuk percepatan pengelolaan rehabilitasi lahan pasca tambang nikel, yang dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu pengambilan sampel rhizosfer, trapping spora, isolasi dan identifikasi jenis spora MA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genus endomikoriza indigenous yang dominan dan berpotensi dalam percepatan pengelolaan rehabilitasi lahan pasca tambang nikel di Sorowako adalah genus Acalauspora sp. (75,06 %). Penelitian efektivitas endomikoriza indogenous genus Acalauspora sp dalam pengelolaan rehabilitasi lahan pasca tambang nikel merupakan hal yang belum terungkap dalam artikel ini, karena proses penelitian masih berlangsung.

PFKB 003

Pengaruh Tanaman Akar Wangi (Vetivera zizanoides) dalam Penyisihan TKN Dan TP dalam Air Limbah Kantin Pengolahan Air Limbah Kantin dengan Metode Subsurface Constructed Wetland Multilayers Filtration Tipe Aliran Vertikal. Ariani Dwi Astuti*, Muhammad Lindu, Ramadhani Yanidar, Maria Manda Kleden (Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lansekap Dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti; ariani_da@trisakti.ac.id)

(19)

PFKB 004

Monitoring Kualitas Air Laut Perairan Pulau-pulau Kecil di Sekitar Kota Padang, Sumatera Barat. Indang Dewata (Kepala Pusat Kajian Kependudukan, Lingkungan Hidup dan Kebencanan, Universitas Negeri Padang; i_dewata@yahoo.com) Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas air laut berdasarkan parameter fisik kimia disekitar peraian pulau kecil kota Padang di lokasi pulau Sirandah, Pulau Sironjong, pulau Pesumpahan. Analisis kualitas air laut dengan menggunakan metoda standar analisis, dan di bandingkan dengan standar baku mutu Permen LH. No.82/ tahun 2004. Hasil analisa terhadap parameter air laut Pulau Sirandah (S: pulau Sirandah. Tingginya nilai parameter tersebut sangat berhubungan dengan tingginya aktivitas kegiatan manusia di pulau Sirandah di bandingkan dengan pulau kecil lainnya. Monitoring kualitas penelitian ini perlu dilanjutkan untuk pulau-pulau lainnya dalam usaha pencegahan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia dalam rangka menjaga pelestarian alam dan fungsi melindungi habitat yang ada.

PFKB 005

Konsentrasi Merkuri pada Rambut Kepala dan Kondisi Kesehatan Masyarakat di Penambangan Emas Tradisonal Buladu. Marike Mahmud*, Fitryane Lihawa, Beby Banteng, Frice Desei, Yanti Saleh (Fakultas Teknik/Universitas Negeri Gorontalo, Jalan Jenderal Sudirman No 6, Kota Gorontalo, Indonesia;

marikemahmud@yahoo.com)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi merkuri pada rambut kepala dan pengaruhnya pada kesehatan masyarakat di penambangan emas tradisional. Penelitian dilakukan di penambangan emas Desa Buladu Kabupaten Gorontalo Utara. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada rambut kepala manusia. Sampel kondisi kesehatan masyarakat dilakukan pada responden yang dijadikan sampel pada konsentrasi merkuri di rambut kepala. Jumlah responden sebanyak 20 orang. Analisis sampel merkuri di rambut kepala dilakukan pada Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu UGM dengan menggunakan

(20)

pembuangan limbah yang dibuang langsung ke sungai akan memberi dampak terhadap air sungai dan pada hewan aquatik laut. Konsumsi makanan diperairan di Laut Sulawesi memberi pengaruh terhadap konsentrasi merkuri di rambut kepala.

PFKB 006

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi sebagai Prekursor dalam Pembuatan Komposit Karbon Aktif-MnO2 Nanopartikel sebagai Material Elektroda Pseudo-kapasitor. Muhammad Zakir*, Abdul Hayat Kasim, Musa Ramang, Bannu Abdussama d

(Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, Indonesia;

muh.zakir@science.unhas.ac.id)

Nanokomposit α-MnO2/Karbon aktif sekam padi telah disintesis dengan cara sintesis kimiawi satu-langkah dalam larutan yang mengandung KMnO4 dan karbon aktif sekam padi (KASP) melalui nukleasi heterogenik dari MnO2 nanopartikel pada permukaan karbon aktif sekam padi. Data difraksi XRD menunjukkan adanya peak khas α-MnO2 pada daerah 2-theta 37 yang lebar sebagai indikator bahwa senyawa yang diperoleh bersifat amorf. Data flouresensi (XRF) juga mendukung bahwa setelah penambahan KMnO4 pada larutan KASP terjadi deposisi MnO2 nanopartikel pada permukaan KASP. Jika perbandingan reaksi KASP/KMnO4 diturunkan morfologi MnO2 yang tumbuh di atas permukaan KASP juga berubah dari bentuk nanorod ke nanopartikel. Pseudo-kapasitor yang dikonstruksi dengan MnO2/KASP sebagai elektroda positif dan KASP sebagai elektroda negatif dapat diisi/dipaka i secara reversibel pada voltase sel maksimum 2 V dalam elektrolit Na2SO4 dan menghasilkan kapasitansi spesifik sebesar sebesar 25.4 mF/g, lebih besar dari superkapasitor sekam padi tanpa MnO2/KASP (8.6 F/g), atau terjadi kenaikan daya muat energi sebesar ± 3000 kali. Kinerja elektrokimia yang demikian baik menjadikan nanokomposit MnO2/KASP sebagai material elektroda yang menjanjikan untuk superkapasitor.

PFKB 007

Evaluasi Karakteristik Kualitas Air Danau Limboto. Fitryane Lihawa*, Marike Mahmud (Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan Universitas Negeri Gorontalo; fitryane.lihawa@ung.ac.id)

(21)

telah tercemar. Parameter nitrat, fosfat dan hydrogen sulfide telah berada di atas baku mutu yang ditetapkan oleh PP 82 Tahun 2001.

PFKB 008

Profil Kualitas Air Danau Maninjau Pasca Kematian Massal Ikan Budidaya di Keramba Jaring Apung. Hafrijal Syandri*, Azrita (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta Padang; syandri_1960@yahoo.com)

Budidaya perikanan keramba jaring apung merupakan sumber penghasilan utama mayoritas penduduk di selingkar Danau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Budidaya perikanan yang dikembangkan adalah bersifat intensif dengan padat tebar tinggi dan pemberian pakan komersial. Pakan yang tidak termakan, hasil eksresi dan kematian ikan secara massal yang dibuang ke badan air danau dapat mempengaruhi kelayakan kualitas air untuk kehidupan ikan yang dibudidayakan. Pada bulan Agustus 2016 telah terjadi kematian massal ikan KJA sebanyak kurang lebih 600 ton dan sebagian besar bangkai ikan dibuang ke badan air danau. Untuk mengevaluasi dampak yang ditimbulkan telah dilakukan analisis kualitas air pada tanggal 25 Oktober 2016. Lokasi pengambilan sampel air dilakukan di sekitar keramba jaring apung yaitu di stasiun Muko-Muko, Sigiran, Sungai Batang dan Tanjung Sani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerahan perairan rata-rata adalah 0,5±0,08 m, zat tersuspensi 12,64±1,97 mg/L, kekeruhan 9,58±0,99 NTU, pH 7,95±0,13, BOD5 4,14±1,05 mg/L, COD 40,23±24,05 mg/L, oksigen terlarut 5,96±0,15 mg/L, orto-fosfat 0,09±0,03 mg/L, total phosfat 0,78±0,21 mg/L, nitrit 0,307±0,06 mg/L, total N 2,11±0,14 mg/L, L, dan sulfida 0,179±0,04 mg/L. Kesimpulan terjadi penurunan kualitas air pasca kematian massal ikan keramba jaring apung.

PFKB 009

Efektifitas Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah dalam Menurunkan Kadar Logam Berat Di PT. Geoservices Balikpapan. Mochamad Teguh Sujarwadi, James Evert Adolf Liku* (Lembaga Penelitian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Balikpapan; James.Liku@weirminerals.com)

(22)

metode t-test (paired sampel t-test) dengan pendekatan rancangan sebelum dan sesudah (before-after design / designs treatments by subjects). Terdapat perbedaan nilai yang signifikan pada kadar logam berat tersebut yang dibuktikan dengan metode t-test (paired sampel t-test) dengan pendekatan rancangan sebelum dan sesudah (before-Sesudah design/ designs treatments by subjects) dengan α = 0,05.

Hal ini membuktikan bahwa Instalasi Pengolahan Air Limbah PT. Geoservices Balikpapan efektif dalam menurunkan logam berat. Adapun nilai logam berat dari air limbah setelah diolah di IPAL adalah Alumunium (Al) 12.21ppm, Barium (Ba) 0.034ppm , Calsium (Ca) 21.05ppm, Cooper (Cu) 0.035ppm, Iron (Fe) 0.378ppm, Lead (Pd) 0.017ppm, Magnesium (Mg) 3.366ppm, Manganese (Mn) 0.048ppm, Nikel (Ni) 0.011ppm dan Zinc (Zn) 0.126ppm.

PFKB 010

Kemampuan akar wangi (Vetiveria zizanioides L. Nash) sebagai Fitoremediator dalam Menyerap Hasil Limbah Budidaya Perikanan. Widyatmoko* Hefni Effendi, Niken TM Pratiwi (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Institut Pertanian Bogor;

ikandemam@gmail.com)

Fitoremediasi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendekontaminasi limbah perairan dengan menggunakan tanaman dan bagian-bagiannya, baik secara in situ maupun ex situ. Vetiver merupakan tanaman ramah lingkungan karena sifatnyayang non invasive serta memiliki tingkat toleransi tinggi terhadap kandungan logam berat, persen pengurangan yang tinggi untuk N dan P dari pencemar air organik.Penelitian ini menggunakan Recirculating Aquaculture System (RAS). Pertumbuhuan vetiver selama pengamatan menunjukkan pola yang hampir sama antar pelakuan dengan rata-rata pertumbuhan spesifik 3,66± 0,21%/hari pada P2 dan 3,77 ± 0,12%/hari pada P3. Pertumbuhan ikan nila yang dipelihara bersamaan dengan vetiver menunjukkan pola yang lebih baik dibandingkan perlakuan tanpa menggunakan vetiver. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa vetiver dapat digunakan sebagai fitoremediator limbah organik yang berasal dari kegiatan kultivasi ikan.

PFKB 011

Analisis Penurunan FE Pada Air Asam Tambang dengan Metode Costru cted Wetland Menggunakan Typha angustifolia Lati Mine Operation PT. Berau Coal, Kalimantan Timur. Andi Rafika Dwi Rachma N*, Achmad Zubair, Roslinda Ibrahim (Jurusan Teknik Sipil, Prodi. Teknik Lingkungan, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245;andirafikadwirachma@gmail.com)

(23)

wetland. Dalam penelitian ini air asam tambang diolah dengan proses lahan basah buatan (constructed wetland) sistem Surface Flow aliran vertikal menanjak yang dioperasikan secara kontinu menggunakan elevasi/perbedaan tinggi dengan desain konstruksi constructed wetlands dari tangki IBC (Intermediate Bulk Container) berdimensi reaktor 100 cm x 100 cm x 100 cm. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas constructed wetland dengan variasi debit, jumlah tanaman, dan komposisi material (kompos, kerikil, dan batu kapur), serta menganalisis kemampuan tanaman lokal yaitu Tifa (Typha angustifolia) dalam menurunka n logam berat Fe (besi) yang terkandung dalam air asam tambang sesuai dengan Peraturan daerah Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2011 tentang Baku Mutu Air dari Industri batubara. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penurunan air asam tambang pada Surface Flow Constructed Wetland untuk Fe: 70.88% (reaktor 4), Penyerapan logam Fe pada tanaman typha angustifolia dan penurunan kadar logam Fe pada kompos akan berkesinambungan dimana semakin tinggi penurunan kadar Fe pada kompos diikuti oleh peningkatan kadar Fe pada tanaman Typha angustifolia. Untuk penyerapan kadar logam Fe terbaik diperoleh pada perlakuan jumlah tanaman 15 dengan debit 0.001 L/s, yaitu dengan penyerapan kadar besi 3294 ppm (40.11%). Untuk penurunan kadar logam Fe pada kompos terbaik diperoleh pada perlakuan Kompos 20% dengan debit 0.001 L/s, yaitu dengan penurunan kadar besi 8728 ppm (89.23%) PFKB 012

Pengaruh Alih Fungsi Lahan terhadap Konsentrasi TSS (Total Suspended Solid) di Perairan Utara Pulau Bengkalis. Mubarak, Ahmad Nurhuda* (Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Kampus Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru, 28293; ahmadnurhuda.ik@gmail.com)

(24)

PFKB 013

Penyebaran Logam Berat Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada Air Sungai dan Sumur di Daerah Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wukirsari Gunung Kidul, Yogyakarta. Eko Siswoyo*, Ghozi Faiz Habibi (Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan; eko_siswoyo@uii.ac.id)

Logam berat cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) merupakan unsur-unsur yang dalam jumlah bersifat efek toksik bagi manusia, dimana salah satu sumbernya yaitu lindi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Beberapa TPA di Indonesia tidak memiliki Instalasi Pengolahan Lindi, sehingga berpotensi mencemari lingkungan sekitarnya. Hal ini mendorong dilakukan suatu penelitian dengan bertujuan untuk mengkaji penyebaran logam berat Cd dan Pb di daerah sekitar TPA. Sampel air diambil dari sungai dan sumur penduduk berdasarkan perbedaan jarak dengan potensi sumber pencemar, yaitu TPA Wukirsari di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Untuk mengetahui pengaruh musim, maka pengambilan sampel dilakukan pada musim kemarau dan pada musim penghujan. Pengujian konsentrasi Cd dan Pb dalam air dilakukan dengan menggunakan instrument atomic absorption spectroscopy (AAS). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar Cd dalam air sungai dan sumur penduduk berkisar antara 0,001-0,03 mg/l dan kadar Pb berkisar antara 0,01- 0,53 mg/l, dimana keduanya melebihi baku mutu air minum yang diijinkan. Kadar logam berat Cd dan Pb dalam sumur penduduk dan sungai di sekitar TPA mengalami penurunan, dimana hal ini diakibatkan adanya pengenceran dari air hujan. Dengan melihat kondisi tersebut, maka diperlukan suatu upaya pengolahan lindi TPA dengan baik, sehingga pencemaran air oleh logam berat dari lindi dapat diminimalkan dan dampak negative terhadap kesehatan manusia dapat dicegah.

PFKB 014

Studi Degradasi Zat Warna Reactive Black 5 Menggunakan Advanced Oxidation Process (AOP) Dengan Variasi Kombinasi Ozon dan UV. Rizki Apriliawati*, Suprihanto Notodarmojo, Qomarudin Helmy (Departemen Teknik Lingkungan - Institut Teknologi Bandung; rizkiapriliawati@students.itb.ac.id)

(25)

ppm, dan 0,0161 untuk konsentrasi 200 ppm. Uji coba sistem kontinu menyebabkan penurunan efisiensi sebesar ± 9,3%. Uji keterolahan limbah tekstil PT. X menggunakan variasi optimum menyebabkan penurunan COD sebesar 29,7%; fenol total 83,3%; krom total 49,7%; ammonia total 13%; warna 63,7% dan pH hingga 0,14. Sedangkan parameter BOD, TSS serta minyak dan lemak mengalami peningkatan. Penambahan sinar UV tidak berhasil meningkatan efisiensi penyisiha n secara signifikan.

PFKB 015

Pola Sebaran Lindi TPA Batu Layang, Pontianak. R.M. Rustamaji*, Kiki Priono, Hendri Sutrisno, Fitriana Meilasari (Universitas Tanjungpura, Kampus Untan, Jl. Jendral Ahmad Yani Pontianak, Kalimantan Barat Kode Pos 78124, Indonesia; maji.soenantyo@gmail.com)

TPA Batu Layang Pontianak merupakan salah satu TPA yang menerapkan sistem open dumping. Sistem ini berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran lindi ke lingkungan, terutama pencemaran air tanah. Oleh karena itu, perlu ditentukan pola sebaran lindi berdasarkan nilai BOD. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sebaran lindi berdasarkan pada BOD. Prosedur pengambilan dan pemeriksaan sampel air yang dilakukan berdasarkan Standar Method for the examination of water and wastewater tahun 2005. Hasil analisis dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 tentang Baku Mutu Air Bersih Tahun 1990. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara jarak dari TPA dengan BOD adalah berbanding terbalik. Lindi dindikasikan tersebar sejauh 100 m dari Landfill.

PFKB 016

Potensi Makroalga Caulerpa sp. sebagai Bahan Baku Penghasil Biogas dengan Sistem Batch. Neneng Sri Hendra*, Mujizat Kawaroe, Dea Fauzia Lestari

(Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB, Bogor;

nenengsrihendra@gmail.com)

(26)

Proses produksi biogas selama 67 hari dengan salinitas 29 psu menghasilkan produksi biogas kumulatif sebesar 225,13 liter, sedangkan pada salinitas 0 psu dengan produksi selama 53 hari menghasilkan produksi gas kumulatif sebesar 178,09 liter. Rata-rata kandungan metana yang diproduksi selama metode batch pada salinitas 29 psu yaitu sebesar 147,24 ml/gram VS/hari, sedangkan rata -rata kandungan metana pada salinitas 0 psu yaitu sebesar 104,83 ml/gram VS/hari.

PFKB 017

Penanganan Bahan Kimia Berbahaya pada Bagian Pengecatan Mobil (Studi Kasus: Auto 2000 Body and Paint Balikpapan). Veza Azteria*, Sulung Adi Raharja (Diploma

IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas Balikpapan;

veza.azter@gmail.com)

Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan sikap fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan (Permenaker RI No. 187/MEN/1999). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan, sikap dan tindakan penanganan bahan kimia berbahaya pada bagian pengecatan mobil Auto 2000 Body and Paint Balikpapan. Jenis penelitian ini mengunakan jenis penelitian kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh akan dianalisa mengunakan teori efektifitas. Subjek Penelitian ini adalah karyawan Auto 2000 Body and Paint Balikpapan sebanyak 30 responden. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa pengetahuan penanganan bahan kimia berbahaya pada bagian pengecatan mobil Auto 2000 Body and Paint Balikpapan di peroleh rasio efektifitas sebesar 85,2% dengan predikat pencapaian memuaskan. Untuk sikap terhadap penanganan bahan kimia berbahaya pada bagian pengecatan mobil Auto 2000 Body and Paint Balikpapan di peroleh rasio efektifitas sebesar 89% dengan predikat pencapaian memuaskan. Sedangkan tindakan terhadap penanganan bahan kimia berbahaya pada bagian pengecatan mobil Auto 2000 Body and Paint Balikpapan di peroleh rasio efektifitas sebesar 86,4% dengan predikat pencapaian memuaskan.

PFKB 018

Pemodelan Sebaran Emisi Gas dari Cerobong Pabrik dengan Model Gaussian.

Alimuddin Hamzah Assegaf (PUSLIBANG Lingkungan Hidup, Universitas Hasanuddin, Kampus UNHAS Tamalanrea, Jl. Perintis km. 10, Makassar, 90245; alihamzah@science.unhas.ac.id)

(27)

data meteorologi. Pada model semacam ini hanya data meteorologi permukaan yang diperlukan. Data meteorologi profile tidak diperlukan dalam perhitungan stabilitas atmosfir. Makalah ini memaparkan konstruksi model Gaussian Plume berbasis Pasquil 2D yang kemudian diimplementasikan dalam kode OCTAVE/MATLAB. Model dirancang untuk mensimulasikan dispersi gas seperti SO2, NO2 dan CO yang emisikan oleh cerobong pabrik. Reseptor dan cerobong disetup pada grid kartesian yang posisinya merunut pada koordinat geografis. Terrain diasumsikan hampir flat dengan ketinggian maksimum 10% dari tinggi cerobong. Data jam-jaman meteorologi permukaan yang diperlukan berupa kecepatan dan arah angin, temperatur dan stabilitas atmosfir. Hasil perhitungan rata-rata tahunan selanjutnya dapat digambarkan dalam kontur dan variasi parameter cerobong dapat dilakukan untuk mendapatkan nilai optimal dalam desain corobong. Model ini dapat pula digunakan sebagai alat bantu pengajaran model dispersi, sebelum beranjak pada model yang lebih rumit.

PFKB 019

Dampak Pencemaran Udara terhadap Peningkatan Keasaman Air Hujan di Kota Jakarta dan Bandung. Edy Junaidi*, Wahyu Marjaka

(

Peneliti di Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan; edy_jun2003@yahoo.com)

Pembangunan yang makin pesat diberbagai bidang terutama di daerah perkotaan menimbulkan dampak permasalah lingkungan, khususnya pencemaran udara. Pencemaran udara yang dihasilkan oleh aktivitas manusia akibat meningkatnya industrialisasi dan transpotasi memberikan dampak negatif terhadap peningkatan keasaman air hujan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat kemasaman air hujan (pH air hujan) pada 2 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta dan Bandung selama periode tahun 2001 – 2014. Metode empiris digunakan pada penelitian ini dengan melakukan pengukuran pH secara langsung terhadap air hujan yang jatuh. Hasil analisa menujukkan, selama 14 tahun periode pengukuran di kota Jakarta dan Bandung, pH air hujan berkisar < 5,6. Hal ini menunjukkan telah terjadi hujan asam di kedua kota besar tersebut. Nilai rata-rata pH air hujan di Jakarta lebih rendah dibandingkan Bandung, yaitu 4,72 < 5,13. pH air hujan di Jakarta menunjukkan trend penurunan selama periode pengamatan, sedangkan di Bandung pH air hujan menujukkan trend peningkatan. Secara umum, kondisi pencemaran udara di Kota Jakarta dan Bandung perlu diwaspadai karena telah menimbulkan hujan asam.

PFKB 020

Distribusi Spasio Temporal Nitrogen dan Fosfat di Daerah Tangkapan Air Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara. Sofia Wantasen*, Joudie N. Luntungan (Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi Manado; swantasen@yahoo.co.id)

(28)

penurunan kualitas air di Danau Tondano. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji distribusi nitrogen dan fosfat secara spasial dan temporal di Daerah Tangkapan Air Danau Tondano. Penelitian dilakukan di lapang dan laboratorium. Pengambilan sampel kualitas air dilakukan dengan menggunakan metode

composite sampling di Sungai, Danau Tondano dan outlet saluran irigasi. Data yang dikumpulkan adalah nitrogen total, nitrat, ammonia pada tahun 2001, 2008, 2014, dan data fosfat tahun 2014. Analisis data menggunakan Metode Grafik dan Analisis Spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi nitrogen total yang memiliki konsentrasi tinggi terdapat di outlet sungai dan outlet saluran irigasi. Nitrat terakumulasi tinggi di outlet Danau Tondano. Konsentrasi Nitrat dapat dibedakan dalam 9 (Sembilan) kelas yaitu konsentrasi 0,100-0,211 mg/l; 0,211-0,322 mg/l; 0,322-0,433 mg/l; 0,433-0,544 mg/l; 0,544-0,655 mg/l; 0,655-0,766 mg/l; 0,766-0,877 mg/l; 0,766-0,877-0,988 mg/l; dan 0,988- 1,100 mg/l. Ammonia, secara spasial tersebar merata di permukaan Danau Tondano. Konsentrasi Ammonia dapat dibedakan dalam 9 (sembilan) kelas yaitu kelas yang memiliki konsentrasi 0,000-0,064 mg/l; 0,000-0,064-0,129 mg/l; 0,129-0,193 mg/l; 0,193-0,258 mg/l; 0,258-0,322 mg/l; 0,322-0,387 mg/l; 0,387-0,451 mg/l; 0,451-0,516 mg/l; dan 0,516-0,580 mg/l. Secara temporal konsentrasi nitrat dan ammonia berfluktuasi dari tahun ke tahun pengamatan. Konsentrasi fosfat total di outlet saluran irigasi 0,015 mg/l-0,202 mg/l; Konsentrasi fosfat total di Danau Tondano 0,011-0,347 mg/l. Hal ini dipengaruhi oleh kegiatan pemupukan pada areal persawahan dan aktivitas budidaya perikanan di Danau Tondano.

PFKB 021

Alokasi Air Menggunakan Pendekatan Ekonomi di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat – Indonesia. Siti Maesaroh, I Putu Santikayasa, Luisa Febrina Amalo (Departemen

Geofisika dan Meteorologi, Institut Pertanian Bogor 16680;

sitimaesaroh197@gmail.com)

(29)

sektor dan benefit yang dihasilkan untuk ketiga sektor. Namun, secara keseluruha n penurunan benefit yang terjadi tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam pengelolaan air khususnya alokasi air dengan mempertimbangkan komponen ekonomi sebagai salah satu kriteria alokasi.

PFKB 022

Uji Penurunan Kandungan Logam Berat Pada Limbah Pada Lindi/Leachate Dengan Media Kerang Air Tawar (Anodonta woodiana). Bambang Suharto, Liliya Dewi Susanawati (Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Program Studi Teknik Lingkungan;bambangs@ub.ac.id)

Perairan di sekitar TPA sangat rawan tercemar logam berat yang berasal dari lindi, logam tersebut misalnya Fe, Cu, Zn, Mn. Air yang terkandung logam berat akan mengakibatkan terjangkitnya berbagai penyakit bagi yang mengkonsumsinya . Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh kandungan ini kerusakan hati, rusaknya saluran pernapasan serta penyakit kulit sedangkan bagi makhluk air mengakibatkan kematian dan ini berpengaruh pada pendapatan pada sektor usaha perikanan karena tidak layak lagi untuk di konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kerang air tawar (Anodonta woodiana) dalam menurunkan kandungan logam berat (Fe, Cu, Zn, Mn) pada Lindi dengan menggunakan kerang air tawar serta mengetahui jumlah kerang air tawar yang di butuhkan untuk penurunan kandungan logam berat pada Lindi. Manfaat dari penelitian ini adalah pemanfaatan kerang air tawar yang selama ini tidak di perhatikan masyarakat, untuk kolam lindi di tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Metode penelitian merupakan metode eksperimental dengan percobaan terhadap pengaruh jumlah populasi kerang dan lama penempatan terhadap penurunan kandungan logam berat. Rancangan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial 2 faktor. Faktor pertama yaitu jumlah populasi kerang (P) dan faktor kedua yaitu lama penempatan (W), dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan untuk semua kandungan terdapat perbedaan nyata pada taraf (0,05 dan 0,1). Penyerapan pada tiap minggunya tidak selalu sama, penyerapan terbesar terjadi pada dua minggu pertama. Penyerapan terkecil terjadi sebesar 7% pada populasi 5 ekor dan penyerapan terbesar 100% pada populasi 15 ekor, penyerapan oleh kerang dipengaruhi keadaan lingkungan sekitar dimana kerang merasa nyama n saat memakan. Kemampuan penyerapan terbesar kerang terutama pada unsur Cu dan Mn. Model penurunan kandungan logam berat mengikuti model linear dengan persamaan Y = - 8,816x + 91,614 dan R2 sebesar 0,81 untuk Fe, Y = -42,607x + 463.98 dan R2 sebesar 0,97, Y = -18,707x + 153,05 dan R2 sebesar 0,99, Y = -46,502x + 174,76 dan R2 sebesar 0,93.

PFKB 023

(30)

Berdasarkan penelitian tahun lalu, jumlah sampah di Kampus IPB Dramaga mencapai 6.627,67 kg/bulan atau 0,25 kg sampah/orang/bulan. Jumlah tersebut diperoleh dari penghitungan pada beberapa tempat pembuangan sementara (TPS) yang tersebar di seluruh kampus. Jumlah tersebut diduga kurang akurat. Hanya 28% jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Bogor di Galuga dan sisanya (72%) dibiarkan terkumpul di TPA Kampus. Pada tahun 2020, IPB ditargetkan menjadi green campus. Salah satu program green campus adalah mengurangi jumlah sampah di kampus. Tujuan dari penelitian ini antara lain melakukan perhitungan jumlah sampah dari setiap unit akademik yang ada di kampus; membandingkan jumlah sampah berdasarkan perhitungan di unit akademik dan TPS; mengidentifikasi jumlah, jenis, dan lokasi tempat sampah yang ada di kampus; serta memberikan saran terhadap peletakan tempat sampah yang efisien di kampus. Penelitian terbagi menjadi dua bagian. Satu, melakukan perhitungan jumlah sampah dari setiap unit akademis. Dua, menganalisis fasilitas yang tersedia saat ini di kampus. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode yang berbeda, jumlah sampah memiliki perbedaan yang signifikan.

PFKB 024

Fitoremediasi Limbah Cair Batik Menggunakan Vetiver (Chrysopogon zizanioides L.). Jenny A.M. Tambunan*, Hefni Effendi, Majariana Krisanti (Pengelolaan Sumberdaya alam dan lingkungan, Institut Pertanian Bogor; jennyevry@gmail.com

)

(31)

PFKB 025

Penentuan Waktu Tanam dan Profit Ubijalar (Ipomea batatas L.) karena Pengaruh Faktor Iklim di Sentra Pertanian Ubijalar Cikarawang, Bogor. Irza Arnita Nur (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Institut Pertanian Bogor; irzaarnitanur@gmail.com) Tanaman ubijalar (Ipomoea batatas L.) memiliki peran penting bagi kesehatan. Ubijalar termasuk sumber karbohidrat untuk bahan makanan pokok maupun olahan. Tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai makanan kesehatan karena fungsinya yang beraneka macam. Hal ini mengakibatkan preferensi terhadap ubi jalar menjadi lebih tinggi, meningkatan permintaan pasar, serta mempunyai peran penting bagi perekonomian Indonesia. Produksi ubijalar dipengaruhi oleh faktor-faktor iklim terutama curah hujan, suhu dan lama penyinaran. Ketersediaan air pada setiap musim tanam pun tidak sama sehingga hal ini menyebabkan hasil panen yang berbeda di periode musim tanam. Dengan mengkorelasikan pengaruh musim tanam dengan ketersediaan air tanah maka akan dapat diperoleh profitabilitas pada setiap musim tanam. Terdapat tiga periode tanam di Cikarawang, Bogor: Januari- April, Mei-Agustus dan September-Desember. Produksi ubijlar rata-rata di Cikarawang-Bogor pada tiga musim tanam mencapai tingkat tertinggi pada periode Januari-April sebesar 18 ton/ha, pada musim tanam Mei-Agustus sebesar 12 ton/ha dan terendah pada musim tanam bulan September-Desember dengan produksi rata-rata sebesar 7.8 ton/ha. Penurunan produksi disebabkan oleh penurunan ketersediaan air selama awal musim tanam untuk masa pertumbuhan ubijlar dan turunnya hujan pada akhir musim panen yang menyebabkan ubi jalar busuk sebelum dipanen. Profitabilitas ubi jalar tertinggi terjadi pada periode waktu tanam bulan Januari sampai April sebesar Rp.18.916.969,70 kemudian bulan Mei sampai Agustus sebesar Rp.12.421.818,18 dan terendah pada bulan September hingga Desember sebesar Rp.5.824.666,67.

PFKB 026

Pemantauan Kualitas Udara Ambien di sekitar Area Fasilitas Pengeboran Minyak dan Gas Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin, Provinsi Sulawesi Selatan.

Taufiq Yuliawan, Setyo P. Nugroho, Hefni Effendi (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB; taufiq.yuliawan@gmail.com)

(32)

perusahaan migas tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, kualitas udara di area-area tersebut relatif terjaga dengan baik. Semua parameter pemantauan memenuhi baku mutu. Terdapat fluktuasi nilai untuk parameter Debu, Hidrokarbon, PM10, dan Ozone namun kesemuanya memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

PFKB 027

Kondisi Nutrien dan Logam Berat di Perairan Sekitar Pulau Matak (Laut Natuna), Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau . Bagus A. Utomo, Setyo P. Nugroho (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB; bagz_suede@yahoo.co.id)

Kabupaten Kepulauan Anambas berada di Laut Natuna dan berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan. Matak merupakan salah satu pulau di Kepulauan Anambas yang memiliki tingkat aktivitas tinggi, menjadi urat nadi ekonomi, dan sebagai tempat penunjang logistik aktivitas lepas pantai perusahaan migas di Laut Natuna. Adanya kegiatan migas berpotensi memberikan dampak terhadap kualitas air laut. Penelitian ini bertujuan melihat kondisi perairan di sekitar Pulau Matak (Laut Natuna) berdasarkan beberapa parameter kandungan nutrien dan logam berat. Berdasarkan hasil pengamatan selama 5 tahun (2011 – 2016), parameter minyak dan lemak, timbal, seng, dan merkuri mempunyai pola kecenderungan stabil. Namun, parameter total fosfat, total fenol, dan nitrat cenderung tinggi dan berfluktuasi. Pola kecenderungan dari ketiga parameter tersebut cenderung menurun dan memenuhi baku mutu. Relatif tingginya kadar total fosfat, nitrat nitrogen, dan total fenol diduga berkaitan dengan land base contaminant

(kontaminan berasal dari aktivitas di darat). Hal tersebut sesuai dengan referensi yang menyatakan bahwa kadar amonia, nitrat, dan ortofosfat beberapa wilayah di Laut Cina Selatan melebihi baku mutu bersumber dari limbah domestik di darat (UNEP, 2007). Selain itu, parameter total fenol bisa dari proses metabolisme mikroorganisme, proses degradasi tumbuhan, dan/ lapisan topsoil dari daratan (Ramos, 2010).

PFKB 028

Evaluasi Pengelolaan Dampak Kegiatan Penambangan Emas pada Komponen Hidrologi. Jailani Husain, Linda Tondobala (PPLH-SDA LPPM Universitas Sam Ratulangi, Manado; jailanihusain@yahoo.com.sg)

(33)

aspek hidrologi (erosi, sedimen, dan debit air). Data tutupan lahan, kegiatan pengendalian erosi dan sedimentasi serta, debit air sungai di dalam dan di sekitar areal penambangan dalam kurun waktu 8 tahun (2008-2016) dikumpulkan citra google dan laporan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan hidup. Kecenderungan luas lahan terbuka, potensi erosi dan debit sungai dianalisis dan disajikan untuk menunjukkan bagaimana kecenderungan perubahan tutupan lahan, potensi erosi, dan debit air sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan terbuka, dalam areal seluas 280 ha, sebesar 17% tahun 2005 menjadi 58% tahun 2010, dan 39% tahun 2016, masing-masing berpotensi menimbulkan erosi tanah sebesar 503, 1700, dan 188 ton/tahun. Hasil penelitian juga menujukkan bahwa kecenderungan rasio debit maksimum mínimum sungai-sungai di dalam dan di luar wilayah penambangan berkisar antara 7.72 dan 6672. Rasio debit maksimum mínimum terendah terukur pada debit air outlet kolam penjernih air (polishing pond). Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan lingkungan hidup dapat mengendalikan dampak kegiatan penambangan sistem terbuka terhadap erosi, sedimen, dan debit air permukaan.

PFKB 029

Mikroplastik dan global warming, apakah keduanya berbahaya bagi kerang hijau Perna viridis? Dea Fauzia Lestari*, Hernan Martin Barbadillo Alonso, Mark Lenz, Neviaty P. Zamani (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH-LPPM) Institut Pertanian Bogor; deafauzialestari@gmail.com)

(34)

Estetika ekologi dan konservasi keanekaragaman hayati lingkungan (EKHL)

EKHL 001

Kelimpahan dan Komposisi Fitoplankton di Perairan Waduk Pluit Jakarta Barat.

Melati Ferianita Fachrul*, Diana Hendrawan, Astri Rinanti Nugroho, Mawar DS. Silalahi, Qurrotu Aini Besila, Aidian Satriawan (Jurusan Teknik Lingkungan – FALTL – Universitas Trisakti ; melati@trisakti.ac.id)

Waduk Pluit memiliki luasan total 80 Ha dengan volume waduk ini sebesar 17 juta m3 dengan inlet yang berasal dari Sungai Ciliwung, Kali Cideng, dan Kali Angke. Kedalaman dari waduk ini semula adalah ± 10 - 12 meter, namun akibat terjadinya pendangkalan maka kedalaman waduk saat ini hanya berkisar antara ± 2 - 6 meter, kondisi lingkungan di sekeliling waduk semula merupakan ruang terbuka hijau telah ditempati oleh permukiman liar, sebagian badan air waduk tertutup oleh enceng gondok dan sampah yang mengindikasikan terjadinya perubahan kualitas air. Saat ini wilayah Waduk Pluit mulai ditata kembali, seluas 20 hektar sudah terbebas dari bangunan liar, dan 5 hektar diantaranya dijadikan taman. Adanya perubahan kualitas air, maka akan mempengaruhi kelangsungan hidup dari mikro alga atau fitoplankton yang hidup di dalam waduk. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kelimpahan dan komposisi fitoplankton di perairan waduk pluit yang merupakan indikator dari produktivitas primer suatu perairan. Penelitian ini dilakukan pada Bulan April sampai Agustus 2016, dengan pengambilan sampel sebanyak 1 kali selama 4 bulan bulan pada 11 titik sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa pada pengambilan ke 1 kelimpahan fitoplankton mencapai 73.700 individu/liter selanjutnya pada pengamatan ke-2 dan pengamatan ke-3 sebesar 36.800 individu/liter dan pada pengambilan ke 4 turun kembali menjadi 3.600 individu/liter. Sedangkan komposisi fitoplankton pada pengambilan ke 1, 3 dan 4 terdiri dari 4 kelas, pada pengambilan dua terdapat 5 kelas. Keberadaan fitoplankton ini juga dipengaruhi oleh kondisi parameter fisik dan kimia air waduk yang mengalami perubahan setiap pengambilan sampelnya.

EKHL 002

Pengaruh Pencahayaan terhadap Kinerja Karyawan Kantor PT. Anugrah Karya Sukses Balikpapan. James Evert Adolf Liku, Sudarmansyah (Lembaga Penelitian

Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas Balikpapan;

James.Liku@weirminerals.com)

(35)

Pengukuran intensitas cahaya dilakukan pada 8 titik pengukuran yang dilakukan secara bergantian setiap 1 jam dengan interval 5 menit untuk sekali pengukuran. Kemudian dihitung seberapa banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam tiap pengkondisian pencahayaan tersebut dibandingkan dengan target / indikator pekerjaan yang ditetapkan. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pencahayaan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan di kantor PT. Anugrah Karya Sukses. Intensitas cahaya di kantor termasuk dalam kondisi cahaya redup karena intensitas cahaya berada di bawah 300 Lux yang menyebabkan kinerja para karyawan kurang maksimal. Dalam pengkondisian cahaya normal diketahui kinerja para pekerja lebih baik, dapat mencapai bahkan melewati indikator pekerjaan yang baik dengan persentase untuk data entry lantai 1 sebesar 108,8%; data entry lantai 2 sebesar 103,74%; document control sebesar 108%; dan finance sebesar 112%.

EKHL 003

Nilai Ekonomi-Jasa Lingkungan Ekosistem Rawa (Studi Kasus Dari Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan). Hamdani (Ketua Pusat Penelitian Lingkungan

Hidup (PPLH) Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin;

hdani342@gmail.com)

(36)

EKHL 004

Degradasi Hutan Lindung Tipe Kerangas Contoh Kasus: Pengelolaan Hutan Lindung Tipe Kerangas di Kalimantan Selatan. Kissinger*, Hamdani, Rina Muhayah N.P. (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Lambung Mangkurat; durror2ali@yahoo.com)

Kerangas adalah suatu istilah suku Dayak Iban terhadap lahan yang apabila hutannya ditebang dan selanjutnya ditanami padi maka padinya tidak akan bisa tumbuh. Tanah di hutan kerangas dicirikan dengan tanah podsol, pH rendah, miskin hara, kaya akan pasir kuarsa, dan kerap memiliki lapisan gambut tipis di atas permukaan tanah dengan jenis tumbuhan yang khas dan jumlah jenis terbatas. Hutan kerangas yang telah mengalami gangguan akan sukar untuk pulih kembali.

(37)

EKHL 005

Perubahan Tutupan Lahan di DAS Tond ano, Sulawesi Utara: Implikasi bagi Pengelolaan Sumberdaya Alam Berkelanjutan . Wiske Rotinsulu*, Hengky Walangitan, Afandi Ahmad (Fakultas Pertanian Unsrat Manado; wiske_rotinsulu@yahoo.com)

Perubahan tutupan lahan menjadi salah satu perhatian utama dalam monitoring lingkungan. Pemantauan perubahan tutupan lahan penting dilakukan untuk memahami mekanisme perubahan dan modeling dampak perubahan bagi lingkungan dan ekosistemnnya pada skala yang berbeda (William et al., 1994). Potensi dampak yang ditimbulkan diantaranya meningkatnya erosi, banjir dan longsor, meningkatnya konsentrasi CO2, perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati (Myers, 1988). Kegiatan manusia yang merombak hutan untuk perluasan lahan pertanian, pembalakan kayu, pertambangan dan urbanisasi merupakan penyebab utama terjadinya perubahan tutupan vegetasi. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah DAS Tondano yang meliputi beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara. Hasil penelitian yang dilakukan di wilayah DAS Tondano periode 1989 dan 1999 menunjukkan perubahan tutupan lahan sebesar 54% terutama disebabkan karena kegiatan pertanian dan urbanisasi (Prenzel dkk, 2006). Perubahan tutupan lahan di wilayah DAS Tondano telah berkontribusi terhadap kejadian bencana banjir bandang dan longsor di wilayah Minahasa dan Manado di awal tahun 2014. Penelitian ini bertujuan membandingkan perubahan tutupan lahan tahun 2002 dan tahun 2015 dengan menggunakan data penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis. Metode deteksi perubahan post-classification comparison untuk mendapatkan informasi perubahan tutupan lahan di wilayah DAS Tondano. Hasil penelitian menunjukkan perubahan tutupan lahan di wilayah DAS Tondano periode 2002 dan 2015 cukup signifikan. Dalam kurun waktu 13 tahun terjadi pengurangan luasan hutan dan sawah, peningkatan luasan pertanian lahan kering, pemukiman dan mangrove. Konversi lahan hutan umumnya ke lahan pertanian kering dan konversi sawah ke lahan pertanian dan pemukiman. Peningkatan luasan lahan pemukiman disebabkan konversi lahan pertanian dan sawah terutama terjadi di pinggiran kota Manado.

EKHL 006

Inventarisasi Potensi Wisata Ekstrim Batu Dinding Kabupaten Minahasa Selatan.

Zetly E. Tamod, Evelin J. R. Kawung, MS (Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado;zetly1809@yahoo.com)

(38)

bukit, tergolong unik dan terletak di dekat Sungai Ranoyapo dengan Ketinggian ± 100 m terhampar sekitar 200 m menjadi tempat wisata yang menarik dan ideal untuk para pemanjat tebing. (2) Kawasan obyek wisata Batu Dinding berada pada lintasan Desa Kilo Tiga di wilayah Kelurahan Buyungon Kecamatan Amurang, dapat ditempuh melalui jalur sirkulasi kendaraan dan dilanjutkan dengan sirkulasi jalan setapak manusia. (3) Aspek akustik lokasi Tapak Batu Dinding jauh dari sumber kebisingan adalah suara air sungai Ranoyapo, kicauan burung, bunyi daun yang bergerak dihembus angin. (4)Pada tapak dasar bukit mengarah ke puncak batu dinding, banyak ditumbuhi vegetasi pohon, di samping ada tanaman perdu yang menempel di batu. Sedangkan pada akses masuk dan sekitarnya ditumbuhi semak dan beberapa tanaman budidaya. (5)Penempatan fasilitas di lahan tapak dapat dasarkan dari karakteristik lahan tapak. Antara lain untuk sirkulasi menuju tapak, tempat berkemah untuk pemanjat dinding dan tempat berpiknik untuk pengunjung tergolong sesuai dengan faktor pembatas hanya batu dan banjir. (6) Bentang lahan berdasarkan profil tanah di lokasi sekitar Batu dinding menunjukkan adanya tiga bahan induk. Lapisan atas terdiri dari pasir volkanik, berupa hamparan pasir yang berada di atas batuan volkanik. Lapisan tengah terbentuk dari lava volkanik yang merupakan hasil aliran magma gunung berapi. Lapisan tiga merupakan endapan dari sungai yang mengalami beberapa kali luapan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya bahan aluvial. (7) Batuan yang menempel di bukit menunjukka n karakteristik dari Lava Andesit, hipokristalin, vitrofirik dengan fenokris (30%) terdiridari: plagioklas, piroksen, K-feldspar, berukuran 0.2-1.35 mm, berbentuk euhedral-subhedral. Fenokris tertanam pada massa dasar (60%) berupa gelas volkanik yang menunjukkan tekstur aliran dan mulai terdevitrifikasi dan terubah menjadi mineral lempung.

EKHL 007

Fenology Bunga Jenis-Jenis Pohon pada Kawasan Hutan di Pulau Lombok sebagai Marka Biologi Climate Change. Padusung*, I GdeMertha (Staf Pengajar pada Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNRAM; padusung61@gmail.com)

(39)

EKHL 008

Implementasi Prinsip Ekowisata Berbasis Masyarakat dalam Pengelolaan Clungup Mangrove Conservation Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Husamah*, Tatag Muttaqin, Atok Miftachul Hudha(Pusat Studi

Lingkungan dan Kependudukan, Universitas Muhammadiyah Malang;

pslkumm15@gmail.com)

Clungup Mangrove Conservation (CMC) adalah destinasi ekowisata baru dan tengah menjadi primadona di Kabupaten Malang. Ekowisata ini dikelola oleh kelompok masyarakat bernama 'Bhakti Alam Sendang Biru' yang bertujuan untuk menyelamatkan ekosistem mangrove dan pantai/pesisir (termasuk terumbu karang), berdiri sejak 2012. Area yang dikelola telah mencapai luas >80 Ha. CMC memiliki 3 pantai yaitu Pantai Clungup, Pantai Gatra, dan Pantai Tiga Warna. Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi 5 prinsip Ekowisata Berbasis Masyarakat dalam pengelolaan CMC Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Lima prinsip ekowisata berbasis masyarakat, yaitu: (1) Keberlanjutan ekowisata dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (Prinsip konservasi dan partisipasi masyarakat, terdiri dari 3 kriteria), (2) Pengembangan institusi masyarakat lokal dan kemitraan (Prinsip partisipasi masyarakat, terdiri dari 4 kriteria), (3) Ekonomi berbasis masyarakat (Prinsip partisipasi masyarakat, terdiri dari 4 kriteria), (4) Prinsip edukasi (terdiri dari 4 kriteria), dan (5) Pengembangan dan penerapan rencana tapak dan kerangka kerja pengelolaan ekowisata (Prinsip konservasi dan wisata, terdiri dari 7 kriteria). Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang didapatkan adalah data primer yang diperoleh melalui metode observasi ke lokasi untuk mengadakan wawancara kepada narasumber/informan terkait dan data sekunder yang didapatkan melalui kajian pustaka dan dokumen. Data yang diperoleh diolah dengan teknik desktiptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum 5 prinsip ekowisata berbasis masyarakat telah diimplementasikan dalam pengelolaan CMC meskipun beberapa kriteria pada masing-masing prinsip ada yang belum dilaksanakan, sedang direncanakan, sedang diupayakan, dan sedang dioptimalkan.

EKHL 009

Etika Wisatawan Domestik terhadap Upaya Konservasi Pantai (Studi Kasus Pantai Balekambang Kabupaten Malang). Atok Miftachul Hudha*, Husamah (Pusat Studi

Lingkungan dan Kependudukan, Universitas Muhammadiyah Malang;

atok_emha@yahoo.com)

(40)

masih belum tersadarkan untuk ikut terlibat melakukan konservasi kawasan pantai, Berdasarkan fakta tersebut, maka tulisan ini bermaksud mengeksplorasi problematika etika lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi pantai. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui observasi ke lokasi selama 5 tahun, serta melakukan wawancara kepada narasumber dan data sekunder yang didapatkan melalui kajian pustaka dan dokumen. Data yang diperoleh diolah dengan teknik desktiptif. Hasil penelitian menjelaskan, (1) Para wisatawan domestik 90 persen merupakan penduduk Jawa Timur dengan rentang usia 1-60 tahun; (2) Latar belakang pengunjung pantai Balekambang sangat heterogen, yaitu buruh, petani, pelajar, mahasiswa, peneliti, profesional, lain-lain; (3) Tujuan ke pantai juga sangat heterogen, yaitu rekreasi, ibadah/spiritual, penelitian, dan lain-nya); (4) Berbagai jenis biota yang diambil untuk tujuan kesenangan saat dipantai adalah hewan kelas Echinoidea (Asteroidea, Holothuroidea, Echinoidea, dan Holothuroidea); (5) Berbagai hewan yang diambil pengunjung ditempatkan di wadah apa adanya dan kebanyakan dibuang ke tempat sampah karena rusak atau membusuk; (6) Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hewan laut untuk tujuan konservasi sangat rendah.

EKHL 010

Komponen Lingkungan dalam Pembentukan Rantai Nilai Sayur: Studi Kasus pada Rantai Pasok Sayuran Dataran Tinggi dari Rurukan Sulawesi Utara. Nordy F.L. Waney*, Tommy F. Lolowang (Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado; nordywaney@gmail.com)

(41)

Proses produksi sayuran dataran tinggi pada dasarnya merupakan sebuah proses penciptaan nilai. Semua kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan sayur yang bermutu sesuai harapan konsumen merupakan rangkaian dari penciptaan nilai. Kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk memenghasilkan sayur sekaligus menciptakan nilai sayur pada tingkat usahatani meliputi: penyediaan sarana produksi (benih, pupuk, dlsb), penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan, pemberantasan hama dan penyakit, dan panen. Pada tingkat perantarakegiatan yang ikut menciptakan nilai meliputi: panen, pengepakan, pengangkutan, pembelian dan penjualan. Komponen lingkungan yang paling berpengaruh pada pembentukan rantai nilai sayur berada di tingkat usahatani, yaitu: kegiatan penyiapan lahan, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit. Kegiatan-kegiatan penyiapan lahan, pemupukan dan pemberantasan hama penyakit dengan metode ramah lingkungan dalam jangka pendek menambah biaya produksi, dan menurunkan pendapatan petani sayur. Perlu diteliti lebih lanjut bagaimana dampaknya dalam jangka panjang khususnya bagi kualitas lingkungan dan pendapatan petani.

EKHL 011

Evaluasi Perubahan Hutan Mangrove di Delta Mahakam, Kalimantan Timur untuk Pengelolaan Kawasan Pesisir. Nurul Ihsan Fawzi, Vina Nurul Husna* (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Institut Pertanian Bogor; vinahusna@gmail.com) Hilangnya mangrove secara global mencapai 12% dari tahun 1975-2005, dengan luas yang tersisa sekarang 1,67 juta hektare. Penyebab utama deforestasi mangrove adalah untuk pertanian, tambak, dan wilayah perkotaan. Konversi mangrove menjadi tambak juga terjadi di Delta Mahakam dan menjadi penyebab utama deforestasi pada kawasan delta. Tujuan penelitian ini adalah memetakan zonasi mangrove dan mengevaluasi perubahan yang terjadi di Delta Mahakam. Penelitian ini menggunakan citra Landsat TM perekaman tahun 1989, 1997, 2004, 2009, dan citra Landsat OLI perekaman tahun 2015. Untuk menilai perubahan hutan mangrove, metode yang digunakan adalah metode subtraksi citra; dan untuk evaluasi perubahan yang terjadi digunakan analisis deskriftif kualitatif dan analisis SWOT untuk menghasilkan perencanaan pengelolaan yang sesuai. Interpretasi citra Landsat menghasilkan zonasi mangrove dengan formasi Avicennia sp. pada delta yang berbatasan dengan laut (berasosiasi dengan formasi Rhizophora sp.), formasi

Referensi

Dokumen terkait

Jika persamaan ini dapat digunakan untuk memperoleh ekspresi eksplisit untuk beberapa variable dalam hal yang lain, ungkapan ini kemudian dapat disubstitusikan ke dalam tujuan

Demikian undangan dari kami dan atas perhatiannya disampaikan terima kasih.. POKJA 1 ULP Kabupaten

diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.. Kewajiban akreditasi institusi sejak

Sehubungan dengan Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi pada LPSE Kabupaten Deli Serdang untuk Paket Pekerjaan Pembangunan Drainase Desa Mulyo Rejo Kecamatan Sunggal kode lelang

No Peserta Nama Program Studi Asal Program Studi PPG Penyelenggaraan PPG 201101250 NUR ROHMAH Pendidikan Biologi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Jakarta 201101251 TAFTAHIS

Untuk mencegah semakin memburuknya akibat yang ditimbulkan oleh konflik sosial, diperlukan berbagai upaya sebagai jalan tengah yang berupa perundingan.. Terdapat 8 bentuk

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Medco Energi International Tahap II tahun 2018 dengan nilai maksimal Rp1,25 triliun

Hal ini terbukti pada hasil uji SPSS yang menunjukan bahwa dengan nilai hasil uji t 4,598 yang lebih besar dari t tabel senilai 2,00324, berarti efektivitas pemutihan pajak