D
Model-model Pembelajaran IPA dan
Implementasinya
PEDAGOGIK:
Brainstorming
• Model Pembelajaran ?
• Beda antara :
o model pembelajaran o Metode
o Pendekatan
PEMBELAJARAN
Tujuan
Indikator Pencapaian kompetensi
1. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran pada pembelajaran IPA
2. Mendeskripsikan sintaks model-model pembelajaran pada pembelajaran IPA
3. Mengidentifkasi sintaks model-model pembelajaran pada pembelajaran IPA
Materi
1. Model Pembelajaran Penemuan (
Discovery
Learning
)
2. Model
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
(
Problem Based Learning
)
3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (
Project
Based Learning
)
Defnisi
LANGKAH-LANGKAH
OPERASIONAL
Perencanaan
Menentukan tujuan pembelajaranMelakukan identifkasi karakteristik peserta didik Memilih materi pelajaran.
Menentukan topik-topik yang harus dipelajari
Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas
Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik
Pelaksanaa
n
2
a. Stimulation
(stimulasi/pemberian
rangsangan)
b. Problem statement
(pernyataan/ identifkasi
masalah)
c. Data collection
(pengumpulan
data)
d. Data processing (pengolahan
data)
e. Verifcation
(pembuktian)
f. Generalization
(menarik
Stimulation
(stimulasi/pemb
erian
rangsangan)
•
Guru dapat memulai kegiatan
pembelajaran
dengan
mengajukan
pertanyaan,
anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang
mengarah
pada
persiapan
pemecahan masalah.
•
Stimulasi
pada
tahap
ini
berfungsi untuk menyediakan
kondisi interaksi belajar yang
dapat
mengembangkan
dan
membantu peserta didik dalam
mengeksplorasi bahan.
Problem
statement
(pernyataan/
identifkasi
masalah)
Peserta
didik
diberi
kesempatan
untuk
mengidentifkasi sebanyak
mungkin masalah yang
relevan
dengan
bahan
pelajaran kemudian salah
satunya
dipilih
dan
dirumuskan dalam bentuk
hipotesis
(jawaban
sementara
atas
pertanyaan masalah)
Data
collection
(pengumpulan
data)
Peserta
didik
melakukan
eksperimen atau eksplorasi
untuk
mengumpulkan
informasi
sebanyak-banyaknya
yang
relevan
untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis. Data
dapat
diperoleh
melalui
membaca
literatur,
mengamati objek, wawancara
dengan
nara
sumber,
melakukan uji coba sendiri
dan sebagainya
Data
processing
(pengolahan
data)
Pengolahan
data
merupakan
kegiatan
mengolah
data
dan
informasi
yang
telah
diperoleh para siswa baik
melalui
wawancara,
observasi,
dan
sebagainya,
lalu
ditafsirkan.
Verifcatio
n
(pembuktian)
Pada tahap ini peserta didik
melakukan pemeriksaan secara
cermat
untuk
membuktikan
benar atau tidaknya hipotesis
yang
telah
ditetapkan,
dihubungkan dengan hasil data
processing. Berdasarkan hasil
pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, pernyataan
atau
hipotesis
yang
telah
dirumuskan
terdahulu
itu
kemudian
dicek,
apakah
terjawab atau tidak, apakah
terbukti atau tidak.
Generalizatio
n
(menarik
kesimpulan/gener
alisasi)
Tahap
generalisasi/
menarik kesimpulan adalah
proses
menarik
sebuah
kesimpulan
yang
dapat
dijadikan prinsip umum dan
berlaku
untuk
semua
kejadian atau masalah yang
sama,
dengan
memperhatikan
hasil
verifkasi. Berdasarkan hasil
verifkasi maka dirumuskan
prinsip-prinsip
yang
mendasari generalisasi.
Defnisi
Problem Based Learning adalah pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Model ini menuntut peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
Tujuan PBL
•
kemampuan berpikir kritis
dan kemampuan
pemecahan masalah
•
kemampuan peserta didik
untuk secara aktif
Perbandingan PjBL & PBL
Persamaan
1.
Fokus pada
open-ended problem
(ill-structured Problem)
2.
Memerlukan penerapan pengetahuan dan
keterampilan secara nyata
(authentic
)
3.
Menekankan proses penemuan
(inquiry)
4.
Memerlukan waktu untuk menyelesaikan
tugas/masalah
Perbandingan PjBL & PBL
Project Based Learning Problem Based Learning Memungkinkan keterkaitan
antar mata pelajaran Fokus pada satu topik permasalahan tertentu saja Memerlukan waktu yang lebih
panjang (seminggu, sebulan) Memerlukan waktu yang lebih singkat
Tahapan penyelesaiannya
dapat bervariasi Tahap penyelesaianya mengikuti prosedur khusus Ada produk yang dicipta atau
dihasilkan Produk yang dihasilkan berupa laporan tertulis atau presentasi pemecahan
GURU SEBAGAI
PELATIH SEBAGAI PEMECAH PESERTA DIDIK MASALAH
MASALAH SEBAGAI AWAL TANTANGAN
DAN MOTIVASI
• Asking about thinking (bertanya tentang pemikiran)
• memonitor pembelajaran
• probbing ( menantang peserta didik untuk berfkir )
• menjaga agar peserta didik terlibat
• mengatur dinamika kelompok
• menjaga
berlangsungnya proses
• peserta yang aktif
• terlibat langsung dalam Pembelajaran
• membangun pembelajaran
• menarik untuk dipecahkan
• menyediakan
kebutuhan yang ada hubungannya
dengan pelajaran yang dipelajari
Tahapan PBL
Mengorientasikan
peserta didik
terhadap masalah
Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan sarana atau logistik yang dibutuhkan.
Guru memotivasi peserta didik
untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah nyata yang dipilih atau ditentukan
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
•
Guru membantu peserta didik mendefnisikan danmengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
yang sudah diorientasikan pada tahap sebelumnya
1
25
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan kejelasan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
Guru membantu peserta didik untuk berbagi tugas dan
merencanakan atau menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan masalah dalam
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
5
Aktivitas Guru dan
Peserta Didik
Guru membantu
peserta didik
untuk melakukan
refeksi atau
evaluasi terhadap
proses pemecahan
masalah yang
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
PROYEK
PROYEK
(
• Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi
untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
• PjBL merupakan metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal
dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
•
PjBL dirancang untuk digunakan pada
permasalahan komplek yang diperlukan
peserta
didik
dalam
melakukan
insvestigasi dan memahaminya. Melalui
PjBL,
proses
inquiry
dimulai dengan
memunculkan
pertanyaan penuntun
(
a
guiding question
) dan membimbing
peserta didik dalam sebuah proyek
kolaboratif
yang
mengintegrasikan
berbagai
subjek
(materi)
dalam
kurikulum.
lanjutan
•
Pada saat pertanyaan terjawab, secara
langsung peserta didik dapat melihat
berbagai elemen utama sekaligus
berbagai prinsip dalam sebuah disiplin
yang sedang dikajinya.
PjBL
merupakan
investigasi mendalam tentang sebuah
topik dunia nyata, hal ini akan berharga
bagi atensi dan usaha peserta didik.
– Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
– Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
– Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
– Meningkatkan kolaborasi.
– Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
– Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
– Memberikan pengalaman kepada peserta didik
pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
– Menyediakan pengalaman belajar yang
melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
– Melibatkan para peserta didik untuk belajar
mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
– Membuat suasana belajar menjadi
menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
• Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
• Membutuhkan biaya yang cukup banyak
• Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utama di kelas.
• Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
• Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
• Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
• Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan
Kelemahan
Pembelajaran Berbasis
Langkah-Langkah Operasional
FASE 1: PENENTUAN
PERTANYAAN MENDASAR
• Guru memulai pembelajaran dengan memberikan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
• Guru mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
FASE 2: MENDESAIN
PERENCANAAN PROYEK
• Perencanaan proyek dilakukan secara kolaboratifatau kerja sama antara guru dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” proyek tersebut.
• Perencanaan proyek berisi: aturan main,
FASE 3: MENYUSUN JADWAL
• Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun
jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
• Aktivitas pada tahap penyusunan jadwal :
(1)membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek; (2)membuat batas waktu penyelesaian proyek;
(3)membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru;
(4)membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan
FASE 4: MEMONITOR PESERTA
DIDIK DAN KEMAJUAN
PROYEK
• Guru bertanggungjawab untuk melakukan pengamatanterhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
• Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik.
FASE 5: MENGUJI
HASIL/PENILAIAN
Penilaian dilakukan untuk membantu guru
dalam:
a.mengukur ketercapaian standar,
b.berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing- masing peserta didik,
FASE 6: REFLEKSI DAN
TEMUAN
BARU
• Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refeksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
• Proses refeksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
• Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
MODEL
MODEL
LATIHAN INKUIRI
Defnisi
Tujuan Pembelajaran Model
Latihan Inkuiri
•
Mampu
mengajukan
pertanyaan
atau
permasalahan berdasarkan pengamatan
•
Mampu merumuskan hipotesis
•
Mampu mengumpulkan data hasil eksperimen
•
Mampu menganalisis data hasil eksperimen
Sintaks/ Fase Model Latihan InkuirI
Fase Kegiatan pembelajaran
Fase Satu: Menghadapkan dengan Masalah
Menyajikan kejadian yang tidak biasa
/ wajar Fase Dua: Pengumpulan data
verifikasi /pembuktian
Memberi waktu kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang disajikan oleh guru dan guru hanya menjawab ya dan tidak (ya jika pertanyaan ada alasan yang tepat,bila sebaliknya dijawab tidak)
Fase Tiga: Pengumpulan data - Eksperimentasi
Mengisolasi variabel yang relevan
Membuat hipotesis (dan menguji) hubungan sebab akibat
Fase Empat: Mengorganisir, Merumuskan penjelasan
Merumuskan aturan-aturan atau penjelasan
Fase Lima: Analisis Proses Inkuiri
Aktivitas Model-model Pembelajaran IPA
dan Implementasinya
1. Diskusi Materi
LK. D.01 Mengkaji Materi Model-model Pembelajaran IPA dan Implementasinya
2. Aktivitas Praktek
LK.D.02 Analisis Model Pembelajaran
Latihan
1. Pada model discovery learning, siswa memeriksa secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data yang telah diolah. Kegiatan ini dilakukan pada tahapan ….
A. memberikan rangsangan
B. membimbing penyelidikan secara mandiri maupun kelompok C. pengolahan data
Latihan
2. Dalam proses pembelajaran yang menggunakan Model Latihan Inkuiri, siswa ditempatkan sebagai ....