• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN BISNIS “TELA-TELA” A. DATA PERUSAHAAN - Perencanaan Bisnis Tela-Tela

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PERENCANAAN BISNIS “TELA-TELA” A. DATA PERUSAHAAN - Perencanaan Bisnis Tela-Tela"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS “TELA-TELA”

A.

DATA PERUSAHAAN

1. PROFIL PERUSAHAAN

Berikut ini adalah profit perusahaan yang saya rencanakan :

1. Nama Perusahaan Tela-tela 2. Bidang Usaha Industri Rumahan 3. Jenis Produk/Jasa Makanan Ringan

4. Alamat Perusahaan Jln. Kapten Muslim Gg Jawa 41 Medan 5. Nomor Telepon 085761364338

6. Alamat Email Telatela@yahoo.com 7. Bank Perusahaan Bank Danamon 8. Bentuk Badan Hukum Usaha Dagang 9. Mulai Berdiri 01 Juni 2012

2. BIODATA PEMILIK/PENGURUS

1. Nama Arta Yuanggita

2. Jabatan Pimpinan

3. Tempat dan Tgl. Lahir Jakarta, 28 Maret 1991

4. Alamat Rumah Jln. Kapten Muslim Gg Jawa 41 Medan 5. Nomor Telepon/HP 085761364338

(2)

1. Nama Ditha Hasbita

2. Jabatan Karyawan

3. Tempat dan Tgl. Lahir Medan, 05 Juni1991 4. Alamat Rumah Jln. Bunga Asoka Sunggal 5. Nomor Telepon/HP 085273883394

6. Alamat Email dithahasbita@yahoo.com 7. Pendidikan Terakhir SMK

1. Nama Quiqlly Requita

2. Jabatan Karyawan

3. Tempat dan Tgl. Lahir Depok, 12 Februari1991

4. Alamat Rumah Jln. Skip Gg Sederhana No 12Medan 5. Nomor Telepon/HP 085296386582

6. Alamat Email QuiqllyReqiuta@yahoo.com 7. Pendidikan Terakhir SMA

3. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Tela-Tela

Sumber : Perusahaan Tela-Tela (2012)

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan

(3)

anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu

perusahaan atau organisasi. Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 3

orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini.

Berkembangnya bisnis diharapkan mampu menampung tenaga kerja lebih banyak

lagi.

B. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

a. Produk yang Dihasilkan 

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai

pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono,

2002:95). Pada bagian ini menjelaskan keseluruhan produk yang dihasilkan.

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada

usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah :

1. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi

bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah ini

disajikan dalam bentuk keripik yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan

harga. Berikut ini adalah berbagai macam produk yang dihasilkan oleh tela-tela

antara lain :

 Tela-tela rasa ayam

Tela-tela rasa ayam adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong, dan

digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa ayam. Yang

(4)

Gambar 2.2. Tela-tela rasa ayam

 Tela-tela rasa Keju

Tela-tela rasa Keju adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong, dan

digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa keju. Yang

menjadi makanan yang bergizi dan enak.

Gambar 2.2. Tela-tela rasa Keju

 Tela-tela rasa Balado

Tela-tela rasa Balado adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong , dan

digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa balado. Yang

(5)

Gambar 2.2. Tela-tela rasa Balado

2. Nilai/Manfaat Produk

Produk tela-tela yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi

kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk tela-tela. Ubi yang

diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk Tela-tela juga

memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan

mempedulikan kesehatan pelanggan.

3. Kegunaan/Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen

akhir (pemakai akhir). Tela-tela merupakan produk yang dapat dinikmati dengan

berbagai pilihan rasa dan harga yang murah. Selain itu kandungan gizi tela-tela

yang diproses dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan

rasa ubi yang enak

b. Keunggulan Produk

Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :

(6)

2. Kemasan yang ramah lingkungan.

3. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen.

4. Kebersihan makanan ini terjaga

c. Gambaran Pasar

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan tela-tela ini,

dikatakan cukup mudah untuk didapatkan. Sehingga, kami tidak perlu khawatir

untuk mendapatkan bahan – bahannya.

d. Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju

Target adalah menentukan pasar yang akan dituju dalam pemasaran

produk. Segmentasi pasar dari penjualan produk ini berdasarkan geografis

meliputi penduduk, usia penduduk dan wilayah. Berdasarkan demografis, produk

ini tidak dikelompokkan ke dalam kriteria tertentu karena produk ini aman di

konsumsi oleh siapa saja.

Perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju

untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Target pasar

memberikan prospek yang bagus dimana perusahaan ini dapat memasarkan

e. Trend Perkembangan Pasar

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin berkembang dan

membaik saat ini memberikan dampak positif bagi usaha tela-tela ini. Hal ini

dikarenakan, perkembangan pertumbuhan ekonomi yang membaik

menggambarkan permintaan masyarakat untuk mengkonsumsi jajanan yang sehat

(7)

memproduksi produk tela-tela ini dikategorikan sebagai makanan ringan untuk

penambahan unsur nilai gizi bagi kehidupan masyarakat.

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat

ini, termasuk keripik buah. Dengan demikian, perusahaan yakin ketika usaha ini

telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini

dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera

masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan,

dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan

dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang

rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas

produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per

periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan

strategis, proyeksikapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke

depan, sesuai dengan rencana produksinya.

f. Analisis Pesaing

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 4 P menurut

Kotler (2000:45) yang terdiri atas :

1. Price (harga)

Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari

segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada

(8)

2. Product (Produk)

Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen

untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk tela-tela yang

memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan.

3. Promotion (Promosi)

Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen

melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat

konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

4. Place (Saluran Distribusi)

Place merupakan cara mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan

konsumen. Yaitu strategi agar membuat produk atau jasa yang ditawarkan lebih

mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada sasaran pasar yang

tepat.

Perusahaan memiliki lokasi tetap yang mudah dijangkau oleh konsumen.

Lokasinya pun cukup strategis karena dekat dengan sekolah serta masyarakat

disekelilingnya. Sistem distribusi yang dilakukan oleh perusahaan tela-tela adalah

secara langsung ke konsumen.

C.

ASPEK PRODUKSI

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Dalam perhitungan kebutuhan modal kerja dibutuhkan perencanaan bahan

baku dan bahan penolong. Hal – hal yang diperhatikan adalah supplier, kuantitas,

(9)

Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku dan bahan penolong dalam 4. Aneka Bumbu tela-tela

rasa Ayam, Keju, Balado

2 kg 50.000,-

100.000,-5. Plastik ukuran ¼ 1 kg 10.000,-

Total

150.000,-Tabel 2.1 : Bahan Baku dan Bahan Penolong

2. Proses Produksi

Setiap usaha yang direncenakan akan diaplikasikan pada saat kegiatan

operasional. Maka adalah hal yang penting untuk menentukan metode operasi

yang strategis, di sini kami memilih metode efektivitas dan efisiensi dalam

penggunaan input, bearti mengupayakan pemanfaatan input secara tepat guna dan

tidak sia – sia. Adapun proses pembuatan sebagai berikut :

Bahan:

5 kg singkong ukuran sedang

¼ bungkus bumbu tela-tela rasa sesuai selera

1 kg minyak goreng

(10)

Cara membuat :

1. Kupas kulit singkong, bilas singkong dengan air bersih

2. Potong-potong singkong (sepanjang 6 cm), tiriskan

3. Rebus singkong selama sekitar 20 menit, campur mentega ke rebusan singkong

4. Bila selesai merebus, angkat biarkan singkong sampai dingin, potong singkong

memanjang

5. Siapkan wajan yang berisi minyak goreng

6. Goreng potongan singkong sampai warnanya kecoklatan, angkat kemudian

tiriskan sampai agak dingin

7. Masukkan singkong goreng tadi kedalam toples beserta bumbu tela-tela,

kopyok/aduk toples sampai bumbu tercampur merata

8. Tela-tela siap disajikan atau di bungkus

3. Peralatan yang Dibutuhkan

Tabel 2.2 Peralatan yang dibutuhkan

Nama Peralatan Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga

1.Kompor Gas Rinnai 1 500.000 500.000

(11)

9.Saringan minyak (besar) Lion Star 1 20.000 20.000

10.Dandang Maxim 1 50.000 50.000

10.Telenan Lion Star 1 10.000 10.000

11. Sendok Goreng Lion Star 1 20.000 20.000

Total Pembelian Peralatan 972.000

Sumber : Perusahaan Tela-tela (2012)

4. Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang

termasuk dalam anggaran investasi. Instalasi sarana penunjang ini meliputi listrik,

air.

Tabel 2.3 Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1.Listrik Rp 100.000,-

2.Air Rp 50.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang Rp 150.000,-

Sumber : Perusahaan Tela-Tela (2012)

D. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Menurut Sukirno (2004:172), sumber daya manusia adalah orang–orang

yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan

melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.

Pada tahap awal, perencanaan usaha ini direncanakan hanya memiliki tiga

(12)

bidangnya masing–masing, yaitu pada bidang produksi, pemasaran (marketing),

dan administrasi. Sedangkan untuk bidang sumber daya manusia dilakukan oleh

pimpinan. Berikut ini adalah kompetensi SDM di perencanaan usaha tela-tela,

yaitu :

1. Karyawan bagian produksi minimal merupakan tamatan Sekolah

Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),

mengetahui bagaimana proses produksi minuman tersebut, mengetahui

bagaimana mengelola tela-tela tersebut agar menarik dan enak untuk

dinikmati serta mengetahui bagaimana kualitas bahan utama, dan pastinya

harus ulet dan gigih.

2. Karyawan bagian pemasaran (marketing) minimal merupakan tamatan

Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),

mampu menganalisis keinginan pasar, mampu membuat strategi

pemasaran, mampu berkomunikasi dengan baik, sopan, dan ramah serta

ulet.

3. Karyawan bagian administrasi minimal merupakan tamatan Diploma

dibidang Akuntansi/Keuangan, minimal memiliki pengalaman dibidang

administrasi selama 1 tahun, mampu mengoperasikan komputer, mampu

(13)

E. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR

1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan

kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari

produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan

mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

2. Strategi Organisasi dan SDM

Kompetensi adalah ciri – ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga

dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Oleh karena

itu, strategi yang diterapkan untuk mencapat hal diatas adalah dengan

memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Selain

itu, memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan

kuantitas produk juga harus dilakukan dalam strategi ini.

3. Strategi Marketing

Strategi yang akan dilakukan oleh usaha ini dalam bidang marketing yaitu

dengan memperkenalkan produk kepada konsumen lain melalui internet seperti :

facebook, twitter, blog, dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaran

ini. Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam

media promosi yang ada. Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi

adalah dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan meyakini

(14)

juga cukup signifikan. Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan

meningkat terhadap produk yang ditawarkan.

4. Strategi Keuangan

Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan

dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan) untuk

spekulasi (berjaga–jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang berubah – ubah

yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, untuk memperluas usaha maka

usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau kerjasama dengan pihak – pihak

bank atau pihak – pihak yang tertarik pada usaha ini.

F. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, informasi

teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi

titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu

diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap strategi

bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi

bisnis. Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan lima peran utama di

dalam organisasi :

 Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di

proses produksi.

 Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer

di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan

(15)

dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari

cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan.

 Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem

teknologi informasi dengan menggunakan email dan chat.

 Meningkatkan kolaborasi, yaitu menggalang kerjasama antara pimpinan

dan bawahan, antar karyawan, ataupun dengan pihak eksternal perusahaan.

Meningkatkan kompetitif, yaitu sistem teknologi informasi digunakan

untuk keunggulan kompetisi.

G. ANALISIS KEUANGAN

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah

tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya.

Berikut ini adalah perencanaan penggunaan oleh tela-tela. Data–data ini

merupakan gambaran keuangan usaha tela-tela di masa yang akan datang.

Laporan ini terdiri atas :

1) Proyeksi Keuangan

Berikut ini adalah proyeksi laporan keuangan untuk jangka waktu

5 tahun. Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana

yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk

(16)

Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan

usaha secara finansial sebagai berikut:

A.Sumber Pendanaan

Tabel 2.4 Sumber Pendanaan

Uraian

Persentase

(%) Jumlah

(c=a+b+c+d)

(a) (b) (c) (d)

Modal Sendiri 20.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000

Pinjaman 0 0 0 0 0

Jumlah (1+2) 50.000.000

Sumber : Perusahaan Tela-tela (2012)

B.Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Tabel 2.5 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Uraian Jumlah

Peralatan 972.000

Jumlah 972.000

(17)

C. Laporan Keuangan

Tabel 2.7 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KEDEPAN

PERUSAHAAN TELA-TELA

(dalam Ribuan Rupiah)

Uraian

TAHUN

1 2 3 4 5

a. Investasi 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000

b. Penggunaan dana 44.172.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000

c. Arus kas bersih (a-b) 5.850.000 6.800.000 6.800.000 6.800.000 6.800.000

d. Penjualan 108.000.000 117.000.000 126.000.000 135.000.000 144.000.000

e. Pendapatan (c+d) 113.828.000 123.800.000 132.800.000 141.800.000 150.800.000

f. Total Beban 41.400.000 41.400.000 41.400.000 41.400.000 41.400.000

g. Kenaikan Investasi(e-f) 72.428.000 82.400.000 91.400.000 100.400.000 109.400.000

h. Keadaan kas awal 0 72.428.000 154.828.000 346.228.000 346.628.000

i. Keadaan kas akhir (g+h) 72.428.000 154.828.000 346.228.000 346.628.000 456.028.000

(18)

D. Keterangan Data Proyeksi Penjualan Tahun 1 (Pertama)

Investasi Rp 50.000.000

Penggunaan Dana

 Bahan Baku Rp 3.600.000 x 12 bulan=Rp. 43.200.000

 Kebutuhan Investasi Rp. 972.000+

Total Penggunaan dana : Rp. 44.172.000

Arus Kas Bersih

(Investasi-Penggunaan dana) Rp. 50.000.000

Rp. 44.172.000-

Rp. 5.828.000

Penjualan 36.000 x Rp.3000 = 108.000.000

Total Beban

 Gaji Pemimpin Rp. 1.500.000

 Gaji Anggota (3org) Rp. 1.500.000

 Biaya Listrik & Air Rp 150.000

 Biaya Telp Rp. 100.000

 Biaya Pemasaran Rp. 200.000 +

Rp. 3.450.000

Kenaikan Investasi ( Pendapatan + Total Beban) Rp.113.828.000

(19)

Rp. 72.428.000

Keadaan Kas Awal Rp. 0

Keadaan Kas Akhir

Kenaikan Investasi + Keadaan Kas Awal Rp. 72.428.000

Rp. 0+

(20)

RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)

Tela-Tela

UNTUK TAHUN 2013

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 8.100 8.500 9.000 9.500 9.700 10.300 9.000 8.300 9.000 8.400 8.700 9.500

Sub Total Penerimaan 8.100 8.500 9.000 9.500 9.700 10.300 9.000 8.300 9.000 8.400 8.700 9.500

B. PENGELUARAN

Pembelian Asset 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian Bahan Baku 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600

Gaji Pimpinan 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

Gaji Anggota 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

Biaya Listrik & Air 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Biaya Telepon 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Biaya Pemasaran 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200

Sub Total Pengeluaran 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450

SELISIH KAS 4.650 5.050 5.550 6.050 6.250 6.850 5.550 4.850 5.550 4.950 5.250 6.050

SALDO KAS AWAL 0 4.650 9.700 15.250 21.300 27.550 34.400 39.950 44.800 50.350 55.300 60.550

(21)

H. ANALISIS RESIKO USAHA

1. Analisis Resiko Usaha

Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan

investasi dan pengembalian pinjaman.

 Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

 Kenaikan harga bahan baku di atas 15%.

 Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan

terganggunya produktivitas yang dihasilkan.

 Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari

usaha ini.

 Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 10%.

 Penurunan daya beli masyarakat.

2. Antisipasi Resiko Usaha

Menggambarkan strategi/ kegiatan yang dilakukan dalam

mengantisipasi dan meminimalkan resiko usaha.

 Pembelian stok bahan baku dan bahan penolong.

 Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Tela-Tela
Gambar 2.2. Tela-tela rasa Keju
Gambar 2.2. Tela-tela rasa Balado
Tabel 2.1 : Bahan Baku dan Bahan Penolong
+5

Referensi

Dokumen terkait

Desain mode di buat mengikuti perkembangan zaman atau sesuai dengan trend yang disukai konsumen, kemudian peningkatan kualitas jahitan dan kualitas bahan yang dipakai juga

5. Di tahap terakhir, setelah konsumen melakukan interaksi baik dengan penjual ataupun produk, konsumen akan membagi pengalamannya kepada orang lain melalui surat

Melalui pengetahuan seperti itu, konsumen membandingkan harga yang ditawarkan oleh merk lain dalam suatu kelas produk yang sama dengan produk yang ingin mereka

Menurut Kotler(2017), digital marketing adalah bentuk marketing yang memanfaatkan media sosial dalam proses promosi dan pendekatan kepada konsumen dalam rangka

Dalam meningkatkan produk keripik kentang pemilik usaha juga perlu. memperhatikan

Strategi marketing yang dilakukan di MA Unggulan PP Amanatul Ummah seperti penyebaran brosur, penyebaran berita melalui online, media cetak, TV dan lain-lain

Resiko nonsistematis yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini adalah kesalahan manusia (human error), seperti kurangnya pengawasan manajer bagian produksi sehingga produk yang

atau ulasan produk kosmetik tertentu dari konsumen lain melalui internet, akan memberikan keyakinan pada diri konsumen bahwa mereka memilih produk yang baik, yang