BAB II
PERENCANAAN BISNIS “TELA-TELA”
A.
DATA PERUSAHAAN
1. PROFIL PERUSAHAAN
Berikut ini adalah profit perusahaan yang saya rencanakan :
1. Nama Perusahaan Tela-tela 2. Bidang Usaha Industri Rumahan 3. Jenis Produk/Jasa Makanan Ringan
4. Alamat Perusahaan Jln. Kapten Muslim Gg Jawa 41 Medan 5. Nomor Telepon 085761364338
6. Alamat Email Telatela@yahoo.com 7. Bank Perusahaan Bank Danamon 8. Bentuk Badan Hukum Usaha Dagang 9. Mulai Berdiri 01 Juni 2012
2. BIODATA PEMILIK/PENGURUS
1. Nama Arta Yuanggita
2. Jabatan Pimpinan
3. Tempat dan Tgl. Lahir Jakarta, 28 Maret 1991
4. Alamat Rumah Jln. Kapten Muslim Gg Jawa 41 Medan 5. Nomor Telepon/HP 085761364338
1. Nama Ditha Hasbita
2. Jabatan Karyawan
3. Tempat dan Tgl. Lahir Medan, 05 Juni1991 4. Alamat Rumah Jln. Bunga Asoka Sunggal 5. Nomor Telepon/HP 085273883394
6. Alamat Email dithahasbita@yahoo.com 7. Pendidikan Terakhir SMK
1. Nama Quiqlly Requita
2. Jabatan Karyawan
3. Tempat dan Tgl. Lahir Depok, 12 Februari1991
4. Alamat Rumah Jln. Skip Gg Sederhana No 12Medan 5. Nomor Telepon/HP 085296386582
6. Alamat Email QuiqllyReqiuta@yahoo.com 7. Pendidikan Terakhir SMA
3. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Tela-Tela
Sumber : Perusahaan Tela-Tela (2012)
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan
anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu
perusahaan atau organisasi. Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 3
orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini.
Berkembangnya bisnis diharapkan mampu menampung tenaga kerja lebih banyak
lagi.
B. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
a. Produk yang Dihasilkan
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono,
2002:95). Pada bagian ini menjelaskan keseluruhan produk yang dihasilkan.
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada
usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah :
1. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi
bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah ini
disajikan dalam bentuk keripik yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan
harga. Berikut ini adalah berbagai macam produk yang dihasilkan oleh tela-tela
antara lain :
Tela-tela rasa ayam
Tela-tela rasa ayam adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong, dan
digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa ayam. Yang
Gambar 2.2. Tela-tela rasa ayam
Tela-tela rasa Keju
Tela-tela rasa Keju adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong, dan
digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa keju. Yang
menjadi makanan yang bergizi dan enak.
Gambar 2.2. Tela-tela rasa Keju
Tela-tela rasa Balado
Tela-tela rasa Balado adalah ubi yang di rebus, dipotong-potong , dan
digoreng menjadi Krispi lalu di campur dengan bumbu rasa balado. Yang
Gambar 2.2. Tela-tela rasa Balado
2. Nilai/Manfaat Produk
Produk tela-tela yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi
kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk tela-tela. Ubi yang
diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk Tela-tela juga
memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan
mempedulikan kesehatan pelanggan.
3. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen
akhir (pemakai akhir). Tela-tela merupakan produk yang dapat dinikmati dengan
berbagai pilihan rasa dan harga yang murah. Selain itu kandungan gizi tela-tela
yang diproses dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan
rasa ubi yang enak
b. Keunggulan Produk
Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :
2. Kemasan yang ramah lingkungan.
3. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen.
4. Kebersihan makanan ini terjaga
c. Gambaran Pasar
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan tela-tela ini,
dikatakan cukup mudah untuk didapatkan. Sehingga, kami tidak perlu khawatir
untuk mendapatkan bahan – bahannya.
d. Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju
Target adalah menentukan pasar yang akan dituju dalam pemasaran
produk. Segmentasi pasar dari penjualan produk ini berdasarkan geografis
meliputi penduduk, usia penduduk dan wilayah. Berdasarkan demografis, produk
ini tidak dikelompokkan ke dalam kriteria tertentu karena produk ini aman di
konsumsi oleh siapa saja.
Perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju
untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Target pasar
memberikan prospek yang bagus dimana perusahaan ini dapat memasarkan
e. Trend Perkembangan Pasar
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin berkembang dan
membaik saat ini memberikan dampak positif bagi usaha tela-tela ini. Hal ini
dikarenakan, perkembangan pertumbuhan ekonomi yang membaik
menggambarkan permintaan masyarakat untuk mengkonsumsi jajanan yang sehat
memproduksi produk tela-tela ini dikategorikan sebagai makanan ringan untuk
penambahan unsur nilai gizi bagi kehidupan masyarakat.
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat
ini, termasuk keripik buah. Dengan demikian, perusahaan yakin ketika usaha ini
telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini
dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera
masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan,
dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan
dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang
rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas
produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per
periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan
strategis, proyeksikapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke
depan, sesuai dengan rencana produksinya.
f. Analisis Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 4 P menurut
Kotler (2000:45) yang terdiri atas :
1. Price (harga)
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari
segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada
2. Product (Produk)
Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen
untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk tela-tela yang
memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan.
3. Promotion (Promosi)
Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen
melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat
konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
4. Place (Saluran Distribusi)
Place merupakan cara mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan
konsumen. Yaitu strategi agar membuat produk atau jasa yang ditawarkan lebih
mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada sasaran pasar yang
tepat.
Perusahaan memiliki lokasi tetap yang mudah dijangkau oleh konsumen.
Lokasinya pun cukup strategis karena dekat dengan sekolah serta masyarakat
disekelilingnya. Sistem distribusi yang dilakukan oleh perusahaan tela-tela adalah
secara langsung ke konsumen.
C.
ASPEK PRODUKSI
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Dalam perhitungan kebutuhan modal kerja dibutuhkan perencanaan bahan
baku dan bahan penolong. Hal – hal yang diperhatikan adalah supplier, kuantitas,
Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku dan bahan penolong dalam 4. Aneka Bumbu tela-tela
rasa Ayam, Keju, Balado
2 kg 50.000,-
100.000,-5. Plastik ukuran ¼ 1 kg 10.000,-
Total
150.000,-Tabel 2.1 : Bahan Baku dan Bahan Penolong
2. Proses Produksi
Setiap usaha yang direncenakan akan diaplikasikan pada saat kegiatan
operasional. Maka adalah hal yang penting untuk menentukan metode operasi
yang strategis, di sini kami memilih metode efektivitas dan efisiensi dalam
penggunaan input, bearti mengupayakan pemanfaatan input secara tepat guna dan
tidak sia – sia. Adapun proses pembuatan sebagai berikut :
Bahan:
5 kg singkong ukuran sedang
¼ bungkus bumbu tela-tela rasa sesuai selera
1 kg minyak goreng
Cara membuat :
1. Kupas kulit singkong, bilas singkong dengan air bersih
2. Potong-potong singkong (sepanjang 6 cm), tiriskan
3. Rebus singkong selama sekitar 20 menit, campur mentega ke rebusan singkong
4. Bila selesai merebus, angkat biarkan singkong sampai dingin, potong singkong
memanjang
5. Siapkan wajan yang berisi minyak goreng
6. Goreng potongan singkong sampai warnanya kecoklatan, angkat kemudian
tiriskan sampai agak dingin
7. Masukkan singkong goreng tadi kedalam toples beserta bumbu tela-tela,
kopyok/aduk toples sampai bumbu tercampur merata
8. Tela-tela siap disajikan atau di bungkus
3. Peralatan yang Dibutuhkan
Tabel 2.2 Peralatan yang dibutuhkan
Nama Peralatan Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga
1.Kompor Gas Rinnai 1 500.000 500.000
9.Saringan minyak (besar) Lion Star 1 20.000 20.000
10.Dandang Maxim 1 50.000 50.000
10.Telenan Lion Star 1 10.000 10.000
11. Sendok Goreng Lion Star 1 20.000 20.000
Total Pembelian Peralatan 972.000
Sumber : Perusahaan Tela-tela (2012)
4. Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Instalasi sarana penunjang ini meliputi listrik,
air.
Tabel 2.3 Sarana Penunjang
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1.Listrik Rp 100.000,-
2.Air Rp 50.000,-
Total Biaya Sarana Penunjang Rp 150.000,-
Sumber : Perusahaan Tela-Tela (2012)
D. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Menurut Sukirno (2004:172), sumber daya manusia adalah orang–orang
yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan
melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.
Pada tahap awal, perencanaan usaha ini direncanakan hanya memiliki tiga
bidangnya masing–masing, yaitu pada bidang produksi, pemasaran (marketing),
dan administrasi. Sedangkan untuk bidang sumber daya manusia dilakukan oleh
pimpinan. Berikut ini adalah kompetensi SDM di perencanaan usaha tela-tela,
yaitu :
1. Karyawan bagian produksi minimal merupakan tamatan Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
mengetahui bagaimana proses produksi minuman tersebut, mengetahui
bagaimana mengelola tela-tela tersebut agar menarik dan enak untuk
dinikmati serta mengetahui bagaimana kualitas bahan utama, dan pastinya
harus ulet dan gigih.
2. Karyawan bagian pemasaran (marketing) minimal merupakan tamatan
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
mampu menganalisis keinginan pasar, mampu membuat strategi
pemasaran, mampu berkomunikasi dengan baik, sopan, dan ramah serta
ulet.
3. Karyawan bagian administrasi minimal merupakan tamatan Diploma
dibidang Akuntansi/Keuangan, minimal memiliki pengalaman dibidang
administrasi selama 1 tahun, mampu mengoperasikan komputer, mampu
E. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR
1. Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan
kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari
produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan
mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
2. Strategi Organisasi dan SDM
Kompetensi adalah ciri – ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga
dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Oleh karena
itu, strategi yang diterapkan untuk mencapat hal diatas adalah dengan
memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Selain
itu, memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas produk juga harus dilakukan dalam strategi ini.
3. Strategi Marketing
Strategi yang akan dilakukan oleh usaha ini dalam bidang marketing yaitu
dengan memperkenalkan produk kepada konsumen lain melalui internet seperti :
facebook, twitter, blog, dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaran
ini. Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam
media promosi yang ada. Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi
adalah dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan meyakini
juga cukup signifikan. Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan
meningkat terhadap produk yang ditawarkan.
4. Strategi Keuangan
Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan
dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan) untuk
spekulasi (berjaga–jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang berubah – ubah
yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, untuk memperluas usaha maka
usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau kerjasama dengan pihak – pihak
bank atau pihak – pihak yang tertarik pada usaha ini.
F. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, informasi
teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi
titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu
diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap strategi
bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi
bisnis. Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan lima peran utama di
dalam organisasi :
Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di
proses produksi.
Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer
di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan
dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari
cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan.
Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem
teknologi informasi dengan menggunakan email dan chat.
Meningkatkan kolaborasi, yaitu menggalang kerjasama antara pimpinan
dan bawahan, antar karyawan, ataupun dengan pihak eksternal perusahaan.
Meningkatkan kompetitif, yaitu sistem teknologi informasi digunakan
untuk keunggulan kompetisi.
G. ANALISIS KEUANGAN
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah
tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya.
Berikut ini adalah perencanaan penggunaan oleh tela-tela. Data–data ini
merupakan gambaran keuangan usaha tela-tela di masa yang akan datang.
Laporan ini terdiri atas :
1) Proyeksi Keuangan
Berikut ini adalah proyeksi laporan keuangan untuk jangka waktu
5 tahun. Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk
Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan
usaha secara finansial sebagai berikut:
A.Sumber Pendanaan
Tabel 2.4 Sumber Pendanaan
Uraian
Persentase
(%) Jumlah
(c=a+b+c+d)
(a) (b) (c) (d)
Modal Sendiri 20.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000
Pinjaman 0 0 0 0 0
Jumlah (1+2) 50.000.000
Sumber : Perusahaan Tela-tela (2012)
B.Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Tabel 2.5 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Uraian Jumlah
Peralatan 972.000
Jumlah 972.000
C. Laporan Keuangan
Tabel 2.7 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KEDEPAN
PERUSAHAAN TELA-TELA
(dalam Ribuan Rupiah)
Uraian
TAHUN
1 2 3 4 5
a. Investasi 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
b. Penggunaan dana 44.172.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000
c. Arus kas bersih (a-b) 5.850.000 6.800.000 6.800.000 6.800.000 6.800.000
d. Penjualan 108.000.000 117.000.000 126.000.000 135.000.000 144.000.000
e. Pendapatan (c+d) 113.828.000 123.800.000 132.800.000 141.800.000 150.800.000
f. Total Beban 41.400.000 41.400.000 41.400.000 41.400.000 41.400.000
g. Kenaikan Investasi(e-f) 72.428.000 82.400.000 91.400.000 100.400.000 109.400.000
h. Keadaan kas awal 0 72.428.000 154.828.000 346.228.000 346.628.000
i. Keadaan kas akhir (g+h) 72.428.000 154.828.000 346.228.000 346.628.000 456.028.000
D. Keterangan Data Proyeksi Penjualan Tahun 1 (Pertama)
Investasi Rp 50.000.000
Penggunaan Dana
Bahan Baku Rp 3.600.000 x 12 bulan=Rp. 43.200.000
Kebutuhan Investasi Rp. 972.000+
Total Penggunaan dana : Rp. 44.172.000
Arus Kas Bersih
(Investasi-Penggunaan dana) Rp. 50.000.000
Rp. 44.172.000-
Rp. 5.828.000
Penjualan 36.000 x Rp.3000 = 108.000.000
Total Beban
Gaji Pemimpin Rp. 1.500.000
Gaji Anggota (3org) Rp. 1.500.000
Biaya Listrik & Air Rp 150.000
Biaya Telp Rp. 100.000
Biaya Pemasaran Rp. 200.000 +
Rp. 3.450.000
Kenaikan Investasi ( Pendapatan + Total Beban) Rp.113.828.000
Rp. 72.428.000
Keadaan Kas Awal Rp. 0
Keadaan Kas Akhir
Kenaikan Investasi + Keadaan Kas Awal Rp. 72.428.000
Rp. 0+
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)
Tela-Tela
UNTUK TAHUN 2013
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 8.100 8.500 9.000 9.500 9.700 10.300 9.000 8.300 9.000 8.400 8.700 9.500
Sub Total Penerimaan 8.100 8.500 9.000 9.500 9.700 10.300 9.000 8.300 9.000 8.400 8.700 9.500
B. PENGELUARAN
Pembelian Asset 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pembelian Bahan Baku 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600 3.600
Gaji Pimpinan 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500
Gaji Anggota 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500
Biaya Listrik & Air 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
Biaya Telepon 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Biaya Pemasaran 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200
Sub Total Pengeluaran 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450
SELISIH KAS 4.650 5.050 5.550 6.050 6.250 6.850 5.550 4.850 5.550 4.950 5.250 6.050
SALDO KAS AWAL 0 4.650 9.700 15.250 21.300 27.550 34.400 39.950 44.800 50.350 55.300 60.550
H. ANALISIS RESIKO USAHA
1. Analisis Resiko Usaha
Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan
investasi dan pengembalian pinjaman.
Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
Kenaikan harga bahan baku di atas 15%.
Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan
terganggunya produktivitas yang dihasilkan.
Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari
usaha ini.
Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 10%.
Penurunan daya beli masyarakat.
2. Antisipasi Resiko Usaha
Menggambarkan strategi/ kegiatan yang dilakukan dalam
mengantisipasi dan meminimalkan resiko usaha.
Pembelian stok bahan baku dan bahan penolong.
Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.