23
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas, penelitian dilakukan pada proses pembelajaran sedang berlangsung di dalam kelas. Menurut Uno dkk (2011: 41) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran di dalam kelasnya memalui refleksi diri, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan pada peserta didik kelas 5 mata pelajaran IPA. Penelitian dilakukan untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dalam proses pembelajaran dan mengningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sebagai upaya untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Berdasarkan alasan itulah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) dipadukan dengan Eksperimen untuk SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan agar hasil belajar peserta didik meningkat.
Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas 5 SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. SD Negeri Tolokan beralamat di Dusun Kali Kembang, Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, 50774. Penelitian ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan guru kelas dalam pemilihan materi dan observasi tindakan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Pelaksanaan Penelitian
Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
2 Proposal PTK
3
Uji Validitas Soal Siklus 1 dan siklus 2
Siklus 1
3
Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi
Siklus 2
4
Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 5 Pelaporan
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat dua variabel yang diselidiki, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
3.2.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas disebut juga variabel independent adalah variabel yang diduga dan sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain (Slameto, 2015: 198). Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dipadukan dengan Eksperimen.
3.2.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat disebut juga variabel dependent adalah variabel yang timbul akibat dampak dan pengaruh langsung dari variabel bebas (Slameto, 2015: 198). Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan.
3.3 Prosedur Penelitian
pengamatan, dan refleksi. Pada penelitian ini tindakan dan obervasi dilakukan secara bersamaan. Model yang dikemukaan oleh Kemmis dan MC Taggart dalam Uno dkk (2011: 87) pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian dari siklus adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah bagan model siklus penelitian tindakan yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Tanggart.
Gambar 3.1
Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggart
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam minimal 2 siklus dimana tiap siklus melalui 3 tahap yaitu, perencanaan, tindakan dan observasi, dan rerleksi.
Siklus I
1. Perencanaan
pembelajaran Think Pair Share (TPS) dipadukan degan eksperimen. Setelah itu, pemecahan masalah ditindak lanjuti dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dipadukan dengan eksperimen dengan materi cara tumbuhan hijau membuat makanannya.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Dalam tahap kedua, dilakukan implementasi RPP yang telah dipersiapkan sebagai tindakan yang direncanakan untuk proses pembelajaran di dalam kelas. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengawasi kesesuaian implementasi RPP dengan pelaksanaan tindakan penelitian.
3. Refleksi
Pada tahap akhir di siklus I dilakukan refleksi untuk mengetahui hasil dari tindakan yang telah dilakukan, juga untuk mengetahui kelemahan, hambatan dan kesulitan yang terjadi. Dari hasil refleksi ini dapat diketahui tingkat hasil belajar siswa dari tindakan pembelajaran pada siklus I serta kelemahan, hambatan, dan kesulitan yang terjadi. Selanjutnya hasil dari refleksi pada siklus I dijadikan acuan untuk menyusun rencana pembelajaran pada siklus 2.
Siklus 2
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan pada siklus 2 diawali dengan penyusunan RPP berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Dalam RPP siklus 2 diberikan penambahan/penyesuaian kegiatan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Kegiatan dalam tahap ini berupa implementasi RPP yang telah dirancang. Observasi dilakukan oleh guru dan peneliti yang bertindak sebagai observer untuk mengawasi kesesuaian tindakan dengan RPP yang telah dirancang.
3. Refleksi
mencapai Indikator kinerja maka tidak perlu diadakan siklus selanjutnya, namun apabila indikator kinerja yang diharapkan belum tercapai maka perlu diadakan siklus selanjutnya.
3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Data 3.4.1 Jenis Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif berupa angka yang didapatkan dari hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang berhubungan dengan hasil belajar IPA pada peserta didikkels 5 SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan yaitu:
1. Teknik Non Tes
Teknik non tes yang digunakan dalam peneltian ini berupa observasi. Menurut Slameto (2015: 232) observasi atau pengamatan merupakan kegiatan pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Dalam penelitian ini, obervasi dilakukan untuk mengawasi kesesuai tindakan guru dalam kelas dengan RPP yang telah dirancang dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang akan dilaksanakan pada siklus I dan siklus II di SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan.
2. Teknik Tes
Tes adalah langkah pengukuran yang sengaja dibuat secara sistematis untuk mengukur suatu indikator/kompetensi tertentu berhasil dicapai atau tidak, pengukuran tersebut dilakukan dengan proses administratif dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasil yang didapat relatif ajeg bila dilakukan pada kondisi yang sama (Slameto, 2015: 233).
Dalam penelitian ini teknik tes yang digunakan berupa tes formatif yang dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II sebagai upaya untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkat atau tidak.
3.4.3 Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
Lembar observasi dalam penelitian berupa pernyataan yang digunakan sebagai laporan kesesuaian tindakan guru dalam proses pembelajaran dengan RPP yang telah dirancang. Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi observasi tindakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Kisi-kisi tindakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran secara jelas dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru dengan Menggunakan Model Think Pair Share (TPS) dipadukan Eksperimen
Tahap Kegiatan Aspek yang Diamati
Kegiatan awal Guru melaksanakan kegiatan apersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti Guru membimbing siswa dalam membuat kelompok Guru membimbing siswa untuk membuat hipotesa awal Guru membimbing siswa dalam menyiapkan alat percobaan Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan
Guru membimbing siswa dalam menuliskan hasil percobaan sesuai percobaan yang dilakukan
Guru membimbing diskusi antara kelompok presentasi dengan seluruh kelas
Kegiatan penutup Guru melakukan refleksi dengan meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan kepada siswa
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa dengan Menggunakan Model
Think Pair Share (TPS) dipadukan Eksperimen
Tahap Kegiatan Aspek yang Diamati
Kegiatan awal Siswa aktif dalam menanggapi apersepsi
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran Kegiatan inti Siswa aktif dalam membuat hipotesa awal
Siswa aktif dalam melakukan percobaan
Siswa berinterkasi dan aktif dalam berdiskusi dengan anggota kelompoknya
Siswa berhasil membuat kesimpulan dengan kelompoknya
Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan pasangannya di depan kelas
Siswa menanggapi hasil presentasi dengan memberikan pertanyaan Kegiatan penutup Siswa ikut serta dalam melakukan refleksi dan tindak lanjut
2. Soal
Instrumen soal dalam penelitian ini berupa butir-butir pertanyaan yang akan digunakan sebagai tes formatif. Instrumen soal disusun berdasarkan kisi-kisi butir soal belajar IPA yang dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Kognitif Siklus I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Soal
2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
1. Menjelaskan manfaat fotosintesis
3. Menyebutkan hasil
dari proses
fotosintesis
1 27
4. Menyebutkan waktu terjadi fotosintesis
1 2
5. Menjelaskan bagian tumbuhan yang berperan dalam proses fotosintesis
9 3,6,7,8,1 6, 18,23,
28, 29
6. Menyebutkan jenis-jenis tumbuhan
3 4,10,22
7. Menyebutkan bahan-bahan dalam proses fotosintesis
4 5,11,24, 26
8. Menyebutkan tempat terjadinya proses fotosintesis
1 17
9. Mengidentifikasi tempat tumbuhan menyimpan
10.Menyebutkan contoh tumbuhan sesuai tempat menyimpan cadangan makanan
2 20,25
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Kognitif Siklus II
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Soal
2.2 Mendeskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan.
1. Mengidentifikasi bagian tumbuhan yang digunakan oleh tumbuhan yang dimanfaatkan oleh manusia dan hewan yang dimanfaatkan manusia dan hewan untuk makanan
3 2, 7, 20
4. Menjelaskan keistemewaan tumbuhan hijau diabndingkan dengan makhluk hidup lain
2 5, 13
5. Mengidentifikasi fungsi bagian tumbuhan yang digunakan oleh manusia dan hewan
1 21
6. Menjelaskan pentingnya
tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan sebagai sumber energi.
4 6, 8, 17,30
7. Memprediksi yang akan terjadi bila di dunia ini tidak ada tumbuhan hijau.
2 4, 12
8. Menyebutkan cara melestarikan
tumbuhan hijau.
2 9, 16
kognitif siklus II adalah mendeskeripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan.
Dari instrumen soal siklus I dan siklus II terdapat butir soal yang akan digunakan untuk menunjukkan indikator pembelajaran yang berada pada instrumen soal untuk siklus I dan siklus II.
Selain aspek kognitif, penelitian ini juga melakukan penilaian dalam aspek psikomotor yang ditunjukkan peserta didik dalam prose pembelajaran yang berlangsung. Kisi-kisi instrumen psikomotor siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen Psikomotor Siklus I dan II
Kriteria Baik Sekali 1. Telibat secara aktif
dalam melakukan sama sekali dalam menjalankan kegiatan percobaan 2. Mengoperasikan alat dan
bahan dalam percobaan dengan benar
Mengoperasikan alat dan bahan dalam percobaan alat dan bahan dalam percobaan
Terdapat kesalahan saat mengoperasikan alat dan bahan dalam percobaan
Mengoperasikan alat dan bahan dalam percobaan tidak sesuai langkah-langkah
3. Ketelitian dalam
menuliskan jawaban dari hasil percobaan
Teliti dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan
Kurang teliti dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan jawaban dari hasil percobaan
4. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
mengetahui tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya. Penilaian aspek psikomotor pada siklus I dan siklus II menggunakan penskoran 1-4 untuk menilai ketrampilan yang ditunjukkan peserta dididk dalam proses pembelajaran. Skor 1 menujukkan bahwa aspek ketrampilan yang ditunjukkan peserta didik masih kurang, skor 2 menunjukkan bahwa aspek ketrampilan yang ditunjukkan peserta didik cukup, nilai 3 menujukkan bahwa aspek ketrampilan yang ditunjukkan peseerta didik baik, dan nilai 4 menunjukkan bahwa aspek ketrampilan yang ditunjukkan peserta didik baik sekali.
Selain aspek kognitif dan psikomotor, penelitian ini juga melakukan penilaian afektif pada sikap yang ditunjukkan peserta didik pada proses pembelajaran. Kisi-kisi instrumen aspek afektif siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 3.7
Kisi-kisi Instrumen Afektif Siklus I dan II
Kriteria Sikap Baik Sekali (4)
Menghormati Memperhatikan pendapat/ saat orang lain sedang
mengemukakan pendapat
Bermain sendiri saat orang lain sedang
Partisipasi Ikut
berpartisipasi
Bekerjasama Saling bekerjasama
4. Dapat menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain
Kisi-kisi instrumen psikomotor pada siklus I dan siklus II menggunakan kisi-kisi yang sama karena proses pembelajaran yang digunakan pada siklus I dan siklus II menggunakan model pembelajaran yang sama. Hal yang berbeda pada siklus I dan siklus II adalah percobaan yang dilakukakn. Pada siklus I menggunakan percobaan untuk mengetahui peran cahaya dalam proses fotosintesis, sedangkan pada siklus II percobaan yang dilakukan adalah mengetahui tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya. Penilaian aspek afektif pada siklus I dan siklus II menggunakan penskoran 1-4 untuk menilai ketrampilan yang ditunjukkan peserta dididk dalam proses pembelajaran. Skor 1 menujukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik masih kurang, skor 2 menunjukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik cukup, nilai 3 menujukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peseerta didik baik, dan nilai 4 menunjukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik baik sekali.
3.4.4 Validitas, Reliabilitas dan Uji Kesukaran 3.4.4.1Uji Validitas
Validitas adalah ukuran tingkat ketetapan atau kesahihan suatu instrumen, suatu instrumen dinyatakan valid apabila instrumen tersebut mampu memberikan kesahihan terhadap apa yang akan diukur (Sugiyono, 2015: 348). Dalam penelitian ini uji validitas soal perlu dilakukan untuk mengetahui instrumen soal tersebut valid atau tidak. Menurut Azwar (2011: 158) butir soal dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasi setiap skor dan skor total lebih besar dari 0.30.
Uji validitas dilakukan dengan cara Analyze-Scale_Reliability Analysis
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I
Indikator Nomor Item Soal
Valid Tidak Valid Butir Instrumen yang digunakan dalam Instrumen
Evaluasi 1. Menjelaskan manfaat
fotosintesis
2,15 2 15 2
2. Menyebutkan
pengertian fotosintesis
30 30 30
3. Menyebutkan hasil dari proses fotosintesis
27 27 27
4. Menyebutkan waktu terjadi fotosintesis
2 2 2
5. Menjelaskan bagian tumbuhan yang berperan dalam proses fotosintesis
6. Menyebutkan jenis-jenis tumbuhan
4,10,22 10 4, 22 10
7. Menyebutkan bahan-bahan dalam proses fotosintesis
5,11,24,26 5, 11, 24, 26 5, 11, 24, 26
8. Menyebutkan tempat terjadinya proses fotosintesis
17 17 17
9. Mengidentifikasi tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya
10.Menyebutkan contoh tumbuhan sesuai tempat menyimpan cadangan makanan
20,25 25 20 20
Jumlah 30 21 9 20
Sumber: Lampiran Uji Validitas
banyak karena materi pelajaran yang berhubungan dengan indikator tersebut cukup banyak.
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II
Indikator Nomor Item Soal
Valid Tidak Valid Butir Instrumen yang digunakan dalam Instrimen
Evaluasi 1. Mengidentifikasi
bagian tumbuhan yang digunakan oleh manusia dan hewan untuk makanan. manusia dan hewan menurut manusia dan hewan untuk makanannya. makhluk hidup lain
5, 13 5, 13 5, 13
5. Mengidentifikasi fungsi bagian tumbuhan yang digunakan oleh manusia dan hewan.
21 21 21
6. Menjelaskan pentingnya
tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan sebagai sumber enenrgi
6, 8, 17, 30 6, 17 8,30 6, 17
7. Memprediksi yang akan terjadi bila didunia ini tidak ada tumbuhan hijau.
4, 12 4, 12 4, 12
8. Menyebutkan cara melestarikan tumbuhan hijau
9, 16 9, 16 9, 16
Sumber: Lampiran Uji Validitas
digunakan karena jumlah soal yang valid untuk indikator dari soal-soal tersebut cukup banyak apabila dikurangi masih bisa mewakili indikator tersebut sehinga dikurangi untuk membuat soal evalusi yang digunakan pada siklus II berjumlah 20 soal. Soal dengan indikator mengidentifikasi bagian tumbuhan yang digunakan oleh manusia dan hewan untuk makanan dan indikator menyebutkan tumbuhan yang dimanfaatkan oleh manusia dan hewan menurut kegunaannya dibuat banyak karena materi pelajaran yang berhubungan dengan indikator tersebut cukup banyak.
3.4.4.2Reliabilitas
Reliabilitas atau keajegan tes merupakan kemampuan alat ukur dalam memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg (Wardani, 2012: 344). Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keajegan skor tes. Dalam penelitian ini, uji realibitas dilaksanakan pada siswa kelas 5 di SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan. Uji reliabilitas menggunakn software SPSS 16.00. Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman pendapat dari Wardani (2012: 346) pada tabel berikut ini.
Tabel 3.10
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi
1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel
2 < 0, 80 – 0,60 Reliabel
3 < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
4 < 0,40 – 0,20 Agak reliabel
5 < 0,20 Kurang reliabel
Hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut ini :
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I dan II
Siklus Cronbach’s Alpha
N of item Interpretasi
1 .905 20 Sangat Reliabel
2 .893 20 Sangat Reliabel
3.4.4.3Uji Tingkat Kesukaran Soal
Slameto (dalam Wardani, 202: 38) menyatakan bahwa tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Uji kesukaran ini dilakukan untuk mengetahui soal tersebut masuk dalam kategori sukar, sedang, atau mudah.
Indeks tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan rumus seperti berikut ini.
B P = ----
N Keterangan:
P = indeks tingkat kesukaran
B = jumlah peserta didik yang menjawab betul N = jumlah peserta didik
Tabel 3.12
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00- 0,25 0,26- 0,75 0,76-1,00
Sukar Sedang Mudah
Tingkat kesukaran soal evalasi siklus1 dan siklus 2 disajikan pada tabel 3.15 sebagai berikut:
Tabel 3.13
Tingkat Kesukaran Soal Evaluasi Siklus 1 dan 2
Kriteria Siklus 1 Siklus 2
Sukar 1, 9, 13 9, 20, 26
Sedang 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16,
17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30
2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30
Mudah 5,6, 10, 24 1, 5, 17, 28
Sumber: Lampiran Uji Tingkat Kesukaran
3.5 Indikator Kinerja
Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dipadukan dengan eksperimen ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Tolokan kecamatan Getasan. Penelitian ini diharapkan dapat mencapai angka 90% dari total siswa kelas 5 yang mampu memenuhi KKM.
3.6 Teknik Analisis Data