• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dwina Roosmini Departemen Teknik Lingkungan ITB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dwina Roosmini Departemen Teknik Lingkungan ITB"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HIDROSPHERE

HIDROSPHERE

Dwina Roosmini

Dwina Roosmini

Departemen Teknik Lingkungan

Departemen Teknik Lingkungan

ITB

ITB

11/5/2008

11/5/2008 Dwina RoosminiDwina Roosmini 22

SIKLUS HIDROLOGI

SIKLUS HIDROLOGI

11/5/2008

11/5/2008 Dwina RoosminiDwina Roosmini 33

Penurunan Muka Air Tanah

Penurunan Muka Air Tanah

(Miller, 1996)

(Miller, 1996)

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 44

MANUSIA DAN AIR

MANUSIA DAN AIR

‹

‹

Kom ponen t erbesar t ubuh m anusia

Kom ponen t erbesar t ubuh m anusia

( 50

( 50

-

-

70) %

70) %

‹

(2)

11/5/2008

11/5/2008 Dwina RoosminiDwina Roosmini 55

Air

Air

¾

¾

Fungsi

Fungsi

¾

¾

Untuk menunjang kehidupan manusia (masak, cuci +

Untuk menunjang kehidupan manusia (masak, cuci +

transpor, agrikultur, perikanan, dll)

transpor, agrikultur, perikanan, dll)

¾

¾

Pembuangan limbah

Pembuangan limbah

¾

¾

Lingkungan air dapat membawa penyakit

Lingkungan air dapat membawa penyakit

¾

¾

Menular

Menular

¾

¾

Tidak menular

Tidak menular

¾

¾

Pengolahan limbah cair di Indonesia, masih

Pengolahan limbah cair di Indonesia, masih

banyak yang tidak/cukup memuaskan, oleh

banyak yang tidak/cukup memuaskan, oleh

karenanya masih mencemari lingkungan air

karenanya masih mencemari lingkungan air

11/5/2008

11/5/2008 Dwina RoosminiDwina Roosmini 66

Keputusan Menteri Kesehatan RI No:

907/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal 29 Juli 2002

• Bakteriologis:

E. coli

• Kimia: inorganik dan organik

• Radioaktivitas

• Fisis: warna, bau dan kekeruhan

Standard Air Minum di Indonesia

Parameter:

11/5/2008

11/5/2008 Dwina RoosminiDwina Roosmini 77

Peraturan-Peraturan :

Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas

Air dan Pengendalian Pencemaran Air

Keputusan Gubernur No. 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair

bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I No. 38 tahun 1991 tentang

Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sumber Air di Jawa Barat

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I No. 67 tahun 1997 tentang

Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Cikarang, Ciherang,

Cilamaya, Ciasem, Cipunegara di Jawa Barat

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I No.58 tahun 1998 tentang

Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Cisanggarung, Ciberes

dan Bangkaderes di Jawa Barat

Keputusan Gubernur Jawa Barat No.28 tahun 2000 tentang Peruntukan

Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Ciwulan dan Cilangla di Jawa Barat.

Keputusan Gubernur Jawa Barat No.39 tahun 2000 tentang Peruntukan

Air dan Baku Mutu Air pada Sungai Citarum dan Anak-anak Sungainya di

Jawa Barat

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 88

Sumber

Sumber

-

-

sumber Pengotor Air

sumber Pengotor Air

‹

‹

Alam iah:

Alam iah:

¾

¾

Udara

Udara

¾

¾

Mineral Terlarut

Mineral Terlarut

¾

¾

Tum buhan/ hew an ( pem busukan)

Tum buhan/ hew an ( pem busukan)

¾

¾

Tum buhan air

Tum buhan air

¾

¾

Air huj an

Air huj an

‹

‹

Pert anian:

Pert anian:

¾

¾

Erosi

Erosi

¾

¾

Kot oran hew an

Kot oran hew an

¾

¾

Pupuk

Pupuk

¾

¾

Pest isida

Pest isida

¾

¾

Air I rigasi

Air I rigasi

‹

‹

Lim bah Cair :

Lim bah Cair :

¾

¾

Perm ukim an

Perm ukim an

¾

¾

I ndust ri

I ndust ri

¾

¾

Air huj an kot a

Air huj an kot a

¾

¾

Kapal/ perahu

Kapal/ perahu

¾

(3)

Miller, 1996

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 1010

Penyebab Penyakit

Penyebab Penyakit

‹

‹

Agen Hidup: penyakit m enular

Agen Hidup: penyakit m enular

‹

‹

Agen t idak hidup: peny. t dk m enular

Agen t idak hidup: peny. t dk m enular

Pencemar Biologi

Pencemar Biologi

Dalam st andard air m inum diukur

Dalam st andard air m inum diukur

dengan indikat or

dengan indikat or

E. coli

E. coli

at au Tot al coli

at au Tot al coli

• Kelompok coliform: Escherichia coli, Enterobacter

aerogenes, Citrobacter fruendii

Æ

bakteri aerobik dan fakultatif anaerobik, gram negatif,

tidak membentuk spora, berbentuk bulat yang

menfermentasi laktosa dan membentuk gas dalam 48

jam pada 35

o

C

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 1212

Sifat Biologi

Sifat Biologi

o

o

Or ga n ism e n a t ive

Or ga n ism e n a t ive

o

o

Or ga n ism e t ida k

Or ga n ism e t ida k

n a t ive

n a t ive

Ekosistem akuatik

organisme

individu

Jumlah

spesies

Jumlah

(4)

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 1313

Peran Air dalam Penyebaran

Peran Air dalam Penyebaran

Penyakit Menular

Penyakit Menular

‹

‹

Air sebagai penyebar m ikroba

Air sebagai penyebar m ikroba

pat ogen

pat ogen

‹

‹

Air sebagai sarang insekt a penyebar

Air sebagai sarang insekt a penyebar

penyakit

penyakit

‹

‹

Air sebagai sarang hospes sem ent ara

Air sebagai sarang hospes sem ent ara

penyakit

penyakit

Penyakit yang berhubungan dengan air

Penyakit yang berhubungan dengan air

Kategori

Infeksi

Agen patogen

1. Fekal-oral (water-borne atau water-washed)

Diarrhoeas dan dysentries : Disentri amuba Balantidiasis Kolera E. coli diarrhoeae Rotavirus diarrhoea Shigellosis (bacillary dysentry) Hepatitis-A

Polio Typhus abdominalis

P-Entamoeba histolytica

P-Balantidia coli

B-Vibrio cholerae

B-Escherichia coli enteropatogenic

V-Rotavirus

B-Shigella dysentriae

V-V. Hepatitis A

V-V.poliomyelitis

B-Salmonella typhi

2.Water-washed: a. Infeksi kulit dan mata b. Lain-lain

Penyakit infeksi kulit Penyakitr infeksi mata

Louse-borne typhus Louse-borne relapsing fever

M M R S 3. Water-based:

a. menembus kulit b. ingested Schistosomiasis Cacing guinea Chlonorchiasis Diphyllobothriasis H-Schistosoma H H H 4. Water-related insect vector

a. menggigit dekat air b. berkembang biak dalam air

Sleeping sickness Filariasis

Malaria River blindness Mosquito-borne viruses:

Dengue (Demam Berdarah)

P H P H V Keterangan : B: Bakteri, H: cacing , P: Protozoa, M: apa saja, R: Rickettsia, S:Spirochaete, V: Virus

Sumber: Cairncross dan Feachem, 1983

Penyakit yang berhubungan dengan

Penyakit yang berhubungan dengan

air (lanj.)

air (lanj.)

Kebanyakan merupakan penyakit saluran pencernaan, tinja

dari penderita dapat masuk ke dalam sistem penyediaan air.

Organisme patogen umumnya tidak dapat berkembang

dalam air, hanya dpt bertahan beberapa hari

Spora atau kista

Æ

bertahan di luar tubuh dalam waktu

lama, contoh:

Clostridium tetani (bertahan beberapa

tahun)

Penyakit yang berhubungan dengan

Penyakit yang berhubungan dengan

air (lanj.)

air (lanj.)

Salmonellosis:

Gastroenteritis akut, keracunan pada darah, demam enterik

Penyebab:

Salmonella typhimurium

Æ

gastroenteritis

Salmonella typhii

Æ

Typhoid fever

(5)

Penyakit yang berhubungan dengan

Penyakit yang berhubungan dengan

air (lanj.)

air (lanj.)

Shigellosis (

Bacillary dysentriae

):

Diare akut

Penyebab:

Shigella

Amebiasis (

amebic dysentriae

):

Diare

Penyebab: Protozoa

Entamoeba hystolitica

dengan habitat usus besar

Membentuk kista dan dapat terbawa tinja untuk menyebar

Tahan thd klorinasi, dpat dihilangkan dengan UV atau pengeringan

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 1818

Giardia, Perotozoa penyebab diare

Penyakit yang berhubungan dengan

Penyakit yang berhubungan dengan

air (lanj.)

air (lanj.)

Hepatitis:

Demam, kehilangan selera makan dan enerji, sakit kepala, kuning

Penyebab:

Virus

Cholera:

Diare akut (muntaber)

Æ

dehidrasi

Penyebab: Bakteri

Vibrio Cholera

atau

V comma

Wabah di New Delhi, India (1955-1956): Kontaminasi SPAB

oleh limbah domestik

11/5/2008 Dwina Roosmini 20

Virus

Virus

Tidak dapat berkembang biang diluar sel hidup

Tidak dapat berkembang biang diluar sel hidup Æ

Æ

jumlah di lingkungan berkurang

jumlah di lingkungan berkurang

Dapat bertahan hidup di lingkungan pada kondisi:

Dapat bertahan hidup di lingkungan pada kondisi:

pH netral, senyawa organik, kelembaban,

pH netral, senyawa organik, kelembaban,

temperatur rendah.

temperatur rendah.

Enterovirus dapat ditemukan hampir diseluruh air

Enterovirus dapat ditemukan hampir diseluruh air

permukaan yang menerima limbah domestik

permukaan yang menerima limbah domestik Æ

Æ

100 enterovirus/ liter

(6)

11/5/2008 Dwina Roosmini 21

Virus (lanj.)

Virus (lanj.)

Teradsorbsi pada partikel tersuspensi (baik organik

Teradsorbsi pada partikel tersuspensi (baik organik

maupun anorganik)

maupun anorganik)

Æ

Æ

terakumulasi pd dasar sedimen

terakumulasi pd dasar sedimen

Daya tahan lebih baik pada air terpolusi dengan berat

Daya tahan lebih baik pada air terpolusi dengan berat

Dpt mencemari air tanah dangkal yang tercemar limbah

Dpt mencemari air tanah dangkal yang tercemar limbah

domestik

domestik

Dpt ditemukan pada air dari PAM yang telah diklorinasi,

Dpt ditemukan pada air dari PAM yang telah diklorinasi,

sementara bakteri hilang virus tdk juga dapat lolos pada

sementara bakteri hilang virus tdk juga dapat lolos pada

saringan pasir

saringan pasir

11/5/2008 Dwina Roosmini 22

Virus (lanj.)

Virus (lanj.)

Desinfeksi:

Desinfeksi:

poliovirus resistan thd desinfeksi dengan klor

poliovirus resistan thd desinfeksi dengan klor

ozon merupakan desinfektan cukup baik utk virus

ozon merupakan desinfektan cukup baik utk virus

Adenovirus penyebab infeksi mata, sal. Pernafasan

Adenovirus penyebab infeksi mata, sal. Pernafasan

tahan terhadap desinfeksi dengan UV (Gerba, 2003)

tahan terhadap desinfeksi dengan UV (Gerba, 2003)

11/5/2008 Dwina Roosmini 23

Virus (lanj.)

Virus (lanj.)

Penyisihan virus dalam pengolahan limbah cair:

Penyisihan virus dalam pengolahan limbah cair:

Sedimentasi primer/sekunder: 83%

Sedimentasi primer/sekunder: 83%

teradsorbsi pada solid dan mengendap

teradsorbsi pada solid dan mengendap

Tangki Septik: 50 % tgt waktu detensi

Tangki Septik: 50 % tgt waktu detensi

Trickling filter: 85

Trickling filter: 85

-

-

94 %

94 %

Lumpur aktif: 90

Lumpur aktif: 90

99 %

99 %

Pengolahan Lumpur:

Pengolahan Lumpur:

Pit latrin, Anaerobic digestion, sludge drying bed, komposting

Pit latrin, Anaerobic digestion, sludge drying bed, komposting

11/5/2008 Dwina Roosmini 24

Ascariasis

Ascariasis

Reservoir: Manusia

Reservoir: Manusia

Transmisi: Oral, melalui tangan, makanan, alat2.

Transmisi: Oral, melalui tangan, makanan, alat2.

Telur menetas menjadi larva di usus besar,

Telur menetas menjadi larva di usus besar,

masuk ke aliran darah, masuk ke hati/jantung dan

masuk ke aliran darah, masuk ke hati/jantung dan

akhirnya masuk ke paru2 dlm 3 hari.

akhirnya masuk ke paru2 dlm 3 hari.

Larva berkembang di paru2, masuk ke trakhea, tertelan

Larva berkembang di paru2, masuk ke trakhea, tertelan

masuk ke oesophagus

masuk ke oesophagus

Æ

Æ

usus, berkembang dalam 60

usus, berkembang dalam 60

-

-

75

75

hari hidup s.d 1,5 tahun.

(7)

11/5/2008 Dwina Roosmini 25

Ascariasis

Ascariasis

Terdapat dalam air permukaan, tidak di air tanah

Terdapat dalam air permukaan, tidak di air tanah

Terdapat terbanyak di feces: 300.000 telur

Terdapat terbanyak di feces: 300.000 telur

pergram feces.

pergram feces.

11/5/2008

Dracunculus medinensis

Dwina Roosmini 26

Water-based helminths

11/5/2008 Dwina Roosmini 27 11/5/2008 Dwina Roosmini 28

Konsentrasi

Konsentrasi Fecal Coliform

Fecal Coliform

dalam Sumber Air

dalam Sumber Air

Domestik di Negara Berkembang

Domestik di Negara Berkembang

Sumber

Sumber

Escherichia coli

Escherichia coli

per 100 mL

per 100 mL

Gambia:

Gambia:

Sumur pompa tangan (15

Sumur pompa tangan (15

-

-

18) m

18) m

s.d 100.000

s.d 100.000

Indonesia:

Indonesia:

Kanal di Jakarta

Kanal di Jakarta

3.100

3.100

3.100.000

3.100.000

Kenya:

Kenya:

Mata Air

Mata Air

Waduk

Waduk

Sungai Besar

Sungai Besar

0

0

0

0

-

-

2

2

10

10

100.000

100.000

Uganda:

Uganda:

Sungai

Sungai

Mata Air (tdk terlindung)

Mata Air (tdk terlindung)

Sumur pompa tangan

Sumur pompa tangan

500

500

8.000

8.000

0

0

2.000

2.000

8

(8)

11/5/2008 Dwina Roosmini 29

Pencemar Kimia

Pencemar Kimia

Terdiri dari:

Terdiri dari:

Pencemar organik (SK Menkes 907):

Pencemar organik (SK Menkes 907):

36 parameter senyawa dan 50 senyawa organik kategori

36 parameter senyawa dan 50 senyawa organik kategori

pestisida.

pestisida.

Pencemar Inorganik: Logam berat (Hg, Cd, Cr,

Pencemar Inorganik: Logam berat (Hg, Cd, Cr,

Pb, dll)

Pb, dll)

11/5/2008 Dwina Roosmini 30

Portal of Entry

Portal of Entry

pintu masuk ke dalam tubuh atau cara zat masuk

pintu masuk ke dalam tubuh atau cara zat masuk

ke dalam tubuh

ke dalam tubuh

Oral

Oral

: melalui saluran pencernaan, sulit mencapai

: melalui saluran pencernaan, sulit mencapai

peredaran darah

peredaran darah

Inhalasi

Inhalasi

: melalui saluran pernapasan, cepat

: melalui saluran pernapasan, cepat

memasuki peredaran darah,

memasuki peredaran darah,

Dermal:

Dermal:

melalui kulit, sehingga akan mudah masuk

melalui kulit, sehingga akan mudah masuk

ke dalam peredaran darah

ke dalam peredaran darah

Parenteral

Parenteral

: melalui suntikan langsung memasuki

: melalui suntikan langsung memasuki

peredaran darah

peredaran darah

Senyawa Inorganik

Senyawa Inorganik

Pe n ce m a r a n Lin gk u n ga n :

Pe n ce m a r a n Lin gk u n ga n :

‹

‹

Pr ose s a la m ia h : k on se n t r a si r e n da h ,

Pr ose s a la m ia h : k on se n t r a si r e n da h ,

lok a l

lok a l

‹

‹

Pe n a m ba n ga n : k on se n t r a si t in ggi

Pe n a m ba n ga n : k on se n t r a si t in ggi

‹

‹

Lim ba h : pr ose s, pe m a k a ia n

Lim ba h : pr ose s, pe m a k a ia n

Sumber Logam Berat

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 3232

Merkuri

Merkuri

‹

‹

Merkuri organik:

Merkuri organik:

Met ilm erkuri CH

Met ilm erkuri CH

3

3

Hg

Hg

+

+

di

di

-

-

m et ilm erkuri ( CH

m et ilm erkuri ( CH

3

3

)

)

2

2

Hg

Hg

‹

‹

Merkuri inorganik:

Merkuri inorganik:

Hg

(9)

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 3333

Metil merkuri

Metil merkuri

‹

‹

Terabsorbsi dari sit em pencernaan

Terabsorbsi dari sit em pencernaan

sam pai 100%

sam pai 100%

‹

‹

Menem bus sist em peredaran dar ah

Menem bus sist em peredaran dar ah

dan ot ak

dan ot ak

‹

‹

Menem bus plasent a

Menem bus plasent a

‹

‹

Wakt u paruh biologi: 70

Wakt u paruh biologi: 70

-

-

80 hari.

80 hari.

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 3434

Toksisitas

Toksisitas

Toksisit as Akut :

Toksisit as Akut :

‹

‹

Um um nya akibat t erpapar Hg inorganik

Um um nya akibat t erpapar Hg inorganik

‹

‹

Sakit perut berat , nephrit is

Sakit perut berat , nephrit is

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 3535

Toksisitas kronis

Toksisitas kronis

Disebabkan oleh m et ilm erk uri:

Disebabkan oleh m et ilm erk uri:

‹

‹

Gangguan koor dinasi

Gangguan koor dinasi

‹

‹

Gangguan pendengar an

Gangguan pendengar an

‹

‹

Gangguan bidang pandang

Gangguan bidang pandang

‹

‹

Ret ardasi m ent al

Ret ardasi m ent al

‹

‹

Gangguan pert um buhan

Gangguan pert um buhan

‹

‹

Gangguan sist em syaraf

Gangguan sist em syaraf

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 3636

Methylmercury

Methylmercury

Exposure Sources:

Exposure Sources:

‹

‹

Chloralkali plant s

Chloralkali plant s

‹

‹

Pulp and paper

Pulp and paper

‹

‹

Ant isept ics, fungicides

Ant isept ics, fungicides

‹

(10)

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 3737

( Direktorat I nventarisasi dan Sumberdaya Mineral , 2001)

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 3838

BPLHD-Jawa Barat, 2002

Penambangan Emas Tanpa Ijin

Contoh:

Minamata: Keracunan air raksa di Minamata, Kyushu,

Jepang 1953 – 1960.

111 orang cacat, 43 orang meninggal

Pabrik plastik membuang Hg ke perairan

Maxim um Cont am inant Level inorganic

Maxim um Cont am inant Level inorganic

m ercury in drinking w at er = 0.002 m g/ L

m ercury in drinking w at er = 0.002 m g/ L

Toxic Crit eria:

Toxic Crit eria:

Freshw at er: m axim um = 1.4

Freshw at er: m axim um = 1.4

µ

µ

g/ L,

g/ L,

cont inuous = 0.77

cont inuous = 0.77

µ

µ

g/ L

g/ L

--

Salt w at er: m axim um = 1.80

Salt w at er: m axim um = 1.80

µ

µ

g/ L,

g/ L,

cont inuous = 0.94

cont inuous = 0.94

µ

µ

g/ L

g/ L

Hum an healt h consum pt ion of organism s

Hum an healt h consum pt ion of organism s

= 0.3 m g/ kg m et hyl m ercury fish t issue

= 0.3 m g/ kg m et hyl m ercury fish t issue

( wet weight )

( wet weight )

(11)

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 4141

Arsenic

Arsenic

‹

‹

D a pa t se ca r a ce pa t die k sk r e sik a n

D a pa t se ca r a ce pa t die k sk r e sik a n

be r sa m a u r in : da la m 1

be r sa m a u r in : da la m 1

-

-

2 h a r i

2 h a r i

‹

‹

W a k t u pa r u h a r se n or ga n ik :

W a k t u pa r u h a r se n or ga n ik :

4

4

6 j a m

6 j a m

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 4242

ARSENIC

ARSENIC

‹

‹

Ar se n in or ga n ik da pa t

Ar se n in or ga n ik da pa t

m e n e m bu s pla se n t a , t e t a pi t ida k

m e n e m bu s pla se n t a , t e t a pi t ida k

dit e m u k a n pa da a ir su su ibu .

dit e m u k a n pa da a ir su su ibu .

‹

‹

M a sa la h da pa t t im bu l a k iba t

M a sa la h da pa t t im bu l a k iba t

pa j a n a n k r on is a t a u a k u t de n ga n

pa j a n a n k r on is a t a u a k u t de n ga n

dosis t in ggi

dosis t in ggi

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 4343

Pajanan Akut

Pajanan Akut

Meny ebabk an m unt ah

Meny ebabk an m unt ah

-

-

m unt ah, sakit

m unt ah, sakit

yang para pada abdom en, diare

yang para pada abdom en, diare

( kadang disert ai pendarahan) dalam

( kadang disert ai pendarahan) dalam

sekit ar 1 j am set elah t ert elan

sekit ar 1 j am set elah t ert elan

Gej ala lain: anorexia, dem am , irit asi

Gej ala lain: anorexia, dem am , irit asi

m ukosa

m ukosa

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 4444

Pajanan Kronis

Pajanan Kronis

‹

‹

Toksik t erhadap sist em syaraf pusat ,

Toksik t erhadap sist em syaraf pusat ,

m enyebabk an gangguanan kepek aan

m enyebabk an gangguanan kepek aan

dan kelem ahan ot ot

dan kelem ahan ot ot

‹

(12)

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 4545

Pajanan Sub akut dan kronis

Pajanan Sub akut dan kronis

‹

‹

prom inent derm at ologic

prom inent derm at ologic

‹

‹

Hyperpigm ent at ion :

Hyperpigm ent at ion :

non sun

non sun

-

-

exposed areas

exposed areas

Hyperkerat osis on t he palm s and soles.

Hyperkerat osis on t he palm s and soles.

Squam ous cell carcinom a

Squam ous cell carcinom a

‹

‹

Pat hognom onic sign: horizont al w hit e

Pat hognom onic sign: horizont al w hit e

bands of arsenic deposit s across t he bed

bands of arsenic deposit s across t he bed

of t he finger nails ( Mees

of t he finger nails ( Mees

line) .

line) .

‹

‹

Mees

Mees

lines usually appear 4

lines usually appear 4

-

-

6 weeks aft er

6 weeks aft er

exposure

exposure

11/5/2008 Dwina Roosmini 46

Keracunan Cadmium:

Toyama, Jepang:

Pelunakan tulang punggung

Sumber pencemar:

Pertambangan seng dan timah

hitam membuang partikulat

Cd. Cd masuk ke air irigasi

dan akhirnya ke persawahan,

padi/beras.

Kadar Cd di beras mencapai

konsentrasi 1,6 ppm

Standar air minum SK Menkes

2002: 0,003 mg/L

11/5/2008 Dwina Roosmini 47

Keracunan Cobalt

Keracunan Cobalt

Banyak digunakan di Pabrik elektronik, turbin

Banyak digunakan di Pabrik elektronik, turbin

gas sebagai katalisator proses kimia

gas sebagai katalisator proses kimia

Diperlukan dalam jumlah kecil pada tubuh

Diperlukan dalam jumlah kecil pada tubuh

manusia

manusia

Penyebab penyakit kelainan otot jantung

Penyebab penyakit kelainan otot jantung

Adanya cobalt s.d. konsentrasi 1,1

Adanya cobalt s.d. konsentrasi 1,1

-

-

1,2 ppm

1,2 ppm

dalam bir

dalam bir

Alumuniun:

Dalam dosis tinggi menyebabkan luka pada usus

Besi:

Dalam dosis tinggi merusak dinding usus

Nitrat dan Nitrit:

Keracunan akut: Dalam jumlah besar mengganggu sistem

pencernaan, diare bercampur darah

Keracunan kronis: depresi umum, sakit kepala dan gangguan

mental

(13)

11/5/2008 Dwina Roosmini 49

Senyawa Organik

Senyawa Organik

Senyawa persisten

Senyawa persisten

Senyawa biodegradable

Senyawa biodegradable

36 parameter senyawa dan 50 senyawa organik kategori

36 parameter senyawa dan 50 senyawa organik kategori

pestisida.

pestisida.

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 5050

Senyawa (Zat

Senyawa (Zat

-

-

zat) Persisten

zat) Persisten

Cont oh:

Cont oh:

¾

¾

DDT ( Dichloro

DDT ( Dichloro

-

-

dipheny l

dipheny l

-

-

t richloroet han)

t richloroet han)

¾

¾

Klorolignin ( lim bah cair indust ri kert as dgn proses

Klorolignin ( lim bah cair indust ri kert as dgn proses

klorinasi) : BM > > ( 10000Dalt on)

klorinasi) : BM > > ( 10000Dalt on)

¾

¾

Senyaw a organik t erklorinasi lain:

Senyaw a organik t erklorinasi lain:

AOX ( Adsorbable Organic Halide)

AOX ( Adsorbable Organic Halide)

Sulit terurai/terdegradasi baik secara biologi

Sulit terurai/terdegradasi baik secara biologi

maupun kimiawi

maupun kimiawi

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 5151

Sumber: Cunningham, 1999

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 5252

(14)

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 5353 11/ 5/ 200811/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 5454

DDT(Dichloro

DDT(Dichloro

-

-

diphenyl

diphenyl

-

-

trichloroethane)

trichloroethane)

‹

‹

I nsekt isida y ang dibuat pert am a kali

I nsekt isida y ang dibuat pert am a kali

‹

‹

Persist en

Persist en

Æ

Æ

t erakum ulasi dalam rant ai

t erakum ulasi dalam rant ai

m akanan

m akanan

Æ

Æ

biom agnifikasi

biom agnifikasi

‹

‹

Efek: pusing, m ual, t rem or dan kerusakan

Efek: pusing, m ual, t rem or dan kerusakan

hat i, sist em syaraf pusat dan ginj al

hat i, sist em syaraf pusat dan ginj al

‹

‹

Dosis kecil berulang lebih berbahaya

Dosis kecil berulang lebih berbahaya

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 5555

Benzo(a)pyrene

Benzo(a)pyrene

‹

‹

Merupakan PAH ( polisiklik arom at ik

Merupakan PAH ( polisiklik arom at ik

hidrokarbon)

hidrokarbon)

‹

‹

Bersifat karsinogenik dan m ut agenik

Bersifat karsinogenik dan m ut agenik

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 5656

Chlordane

Chlordane

‹

‹

I nsekt isida C

I nsekt isida C

10

10

H

H

6

6

Cl

Cl

8

8

‹

‹

Sering dit em ui sebagai pencem ar air

Sering dit em ui sebagai pencem ar air

‹

‹

Mudah t erabsorbsi oleh kulit

Mudah t erabsorbsi oleh kulit

m enyebabkan hyperexit asi dan konvulsi,

m enyebabkan hyperexit asi dan konvulsi,

penyebab kelainan darah dan anem ia

(15)

Pentachlorophenol (PCP)

Pentachlorophenol (PCP)

‹

‹

Kerusakan pada hat i, pada hew an percobaan

Kerusakan pada hat i, pada hew an percobaan

bersifat t erat ogenik

bersifat t erat ogenik

‹

‹

Bila dipanask an m enguapkan Cl

Bila dipanask an m enguapkan Cl

2

2

Benzenheksaklorida (BHC)

Benzenheksaklorida (BHC)

‹

‹

Toksisit as ak ut m aupun k ronis

Toksisit as ak ut m aupun k ronis

‹

‹

Racun perut

Racun perut

11/ 5/ 2008

11/ 5/ 2008 Dw ina Roosm iniDw ina Roosm ini 5858

Zat radioaktif

Zat radioaktif

‹

‹

Dalam j um lah sedikit dapat

Dalam j um lah sedikit dapat

m enim bulk an m asalah

m enim bulk an m asalah

Æ

Æ

biom agnifik asi

biom agnifik asi

‹

‹

Menim bulk an kerusakan pada sel yang

Menim bulk an kerusakan pada sel yang

t erpapar:

t erpapar:

¾

¾

kem at ian sel

kem at ian sel

¾

¾

perubahan genet ik

perubahan genet ik

Æ

Æ

kanker at au m ut asi

kanker at au m ut asi

Hubungan Jumlah Sumur Bor dengan Produktifitas Airtanah

0 5 10 15 20 25 30 198 5 198 6 198 7 198 8 198 9 199 0 199 1 199 2 199 3 199 4 199 5 Tahun Ju m lah S u m u r (U n it ) 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 In de k s P ro d u k tiv it a s ( L /de t/un it )

Jumlah Sumur Bor Indeks Produktivitas

Indeks Produktivitas Airtanah PDAM Kota Bandung

0 5 10 15 20 25

1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995Tahun

J u ml a h S u mu r (U n it ) 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 In de k s P ro d u k tiv ita s (L /d e t/u n it)

Jumlah Sumur Bor Indeks Produktivitas

Indeks Produktivitas Airtanah PDAM Kabupaten Bandung

Gedebage

Rancaekek

Foto: GTL, 2004

Penurunan Muka Tanah (Smr Pantau)

0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250 2500 2750 3000 1

90019101920193019401950196019701976198519881990992119931994199519961997998119992000200120022003Tahun

0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,1 0,11 0,12

Referensi

Dokumen terkait

FK +++ subjek berasal dari keluarga yang tidak matang secara psikologis. Beberapa masalah terjadi di dalam keluarga subjek yang menyebabkan kakak subjek melakukan

Berdasarkan berberapa pen- jelasan di atas maka, hal tersebut penting untuk diteliti karena dengan menggambarkan keadaan sosial ekonomi buruh musiman pengangkut gula,

Different voice conversion system can use different methods, but at least most of the system consists of several components such as methods to represent the specific

4,5 Hal ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sendiri bahwa dengan sering (> 2x sehari) mengkonsumsi bahan makanan dengan indeks glikemik

[3.1] Menimbang bahwa Para Pemohon menyampaikan kesimpulan dalam persidangan pada tanggal 16 September 2015, 18 November 2015, 28 Desember 2015 dan 15 Januari

Dalam hal ini analisis Tipologi Klassen dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi acuan atau nasional dan

 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun

Selain itu, perhitungan harga pokok produksinya pun masih belum tepat karena biaya bahan baku langsung belum dihitung berdasarkan standar yang spesifik dan