• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH Hukum Perdagangan Internasional (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH Hukum Perdagangan Internasional (1)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Hukum Perdagangan Internasional

ANALISIS MENGENAI PERSENGKETAAN IMPOR ALAS KAKI INDONESIA DENGAN ARGENTINA BERDASARKAN KETENTUAN PERDAGANGAN DALAM WTO ( WORLD TRADE

ORGANIZATION )

DISUSUN OLEH: NAMA : LIVIA GITA CLARA

NIM:1111150095 KELAS : 5B

JURUSAN/PROGRAM ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SULTAN AGUNG TIRTAYASA 2017

KATA PENGANTAR

(2)

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah hukum perdagangan internasional.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah hukum perdagangan internasional tentang “Analisis persengketaan perdagangan Indonesia dengan argentina berdasarkan ketentuan perdagangan dalam WTO” . dapat bermanfaat bagi pembaca.

Serang , 21 september 2017

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

(3)

Persengketaan impor alas kaki merupakan salah satu kasus hukum ekonomi internasional yang diajukan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 22 April 1998 kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) berkaitan dengan tindakan proteksi yang dilakukan oleh Pemerintah Argentina dalam keamanan impor alas kaki.

Sengketa dagang antara Argentina melawan Uni Eropa, Indonesia dan Amerika Serikat, berawal dari tindakan investigasi Argentina atas impor sepatu dari berbagai negara termasuk Indonesia pada tanggal 14 Februari 1997 yang diikuti dengan pengenaan tindakan safeguards yang bersifat sementara pada bulan September 1997 yang sangat merugikan pihak eksportir sepatu Indonesia.

Tindakan safeguards Argentina yang merupakan hambatan perdagangan serius (trade barrier) bagi ekspor Indonesia di tetapkan dalam bentuk specific duty yang cukup tinggi dimana untuk alas kaki dengan HS.

Sebagai negara produsen dan eksportir alas kaki, maka Indonesia sangat berkepentingan dalam sengketa ini. Dengan demikian, keputusan dari Tingkat Banding WTO ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan ekspor khususnya alas kaki, Indonesia tidak pernah melanggar ketentuan perdagangan dalam kerangka WTO.

Keputusan dari Tingkat Banding WTO menunjukkan bahwa dalam melaksanakan ekspor khususnya alas kaki, Indonesia tidak melanggar ketentuan perdagangan dalam kerangka WTO. Indonesia adalah negara pengekspor alas kaki nomor tiga ke Argentina dengan nilai ekspor sebesar AS$ 22.030.351 pada tahun 1997, AS$ 15.516.357 pada tahun 1998, dan AS$ 4.558.332 untuk periode Januari - Juni 1999. Sedangkan pasar produk alas kaki Indonesia untuk tahun 1997 adalah sebesar 14,06%, untuk tahun 1998 sebesar 8,72% dan untuk periode Januari-Juni 1999 sebesar 5,4%.Sehingga, di dalam kasus persengketaan impor alas kaki yang juga diajukan oleh Uni Eropa, Indonesia memposisikan diri sebagai pihak ketiga untuk dapat berargumentasi di WTO

Oleh karena itu dalam makalah ini akan membahas mengapa

(4)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kronologis kasus persengketaan impor alas kaki Indonesia dengan argentina serta pejelasan mengenai WTO?

2. Bagaimana penyelesaian persengketaan impor alas kaki Indonesia dengan argentina ini dianalisis berdasarkan ketentuan perdagangan WTO?

1.3 Tujuan Penelitian

1. mengetahui kronologis kasus persengketaan impor alas kaki Indonesia dengan argentina.

2. mengetahui proses penyelesaian persengketaan impor alas kaki Indonesia dengan argentina yang dianalisis berdasarkan ketentuan perdagangan WTO.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kronologis persengketaan Impor alas kaki Indonesia dengan argentina.

2.1.1 Sejarah dan fungsi WTO dalam menyelesaikan sengketa perdagangan internasional

(5)

sebagai perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai hubungan hukum mengenai objek hukum (kepentingan) yang sama.1

2.1.2 Kronologis persengkataan impor alas kaki Indonesia dengan argentina

Menurut fungsinya yaitu “Treaty Contract” karena perjanjian ini hanya menimbulkan hak dan kewajiban kedua negara yaitu Indonesia dan Rusia. Hak yang timbul dari perjanjian itu adalah hak yang sudah disepakati sesuai butir-butir isi perjanjian yang diperbolehkan dan menjadi keuntungan kedua belah pihak.2 Kewajibannya adalah kewajiban yang diemban kedua negara untuk menaati aturan dan kesepakatan yang telah dibuat.

2.2 Analisis kasus persengketaan Impor alas kaki Indonesia dengan argentina berdasarkan ketentuan pedagangan dalam WTO ( world trade organization )

Kerjasama ekonomi antara Indonesia-Rusia dalam sidang komisi Bersama ke-8 tentang perjanjian ekonomi senilai US$5 Miliar jika dianalisa menurut UU.No 24 tahun 2000:

2.2.1 Langkah-langkah Kesepakatan berdasarkan pasal 3 dalam bab 1 tentang Ketentuan Umum Perjanjian Internasional.

a. Perundingan : prosedur kerjasama investasi ekonomi yang dilakukan Indonesia-Rusia telah dilakukan mealui tahap perundingan pada Sidang Komisi Bersama ke-8 pada tanggal 26 Juni 2012 di Moskow. Perundingan ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa yang

1 Pengertian Traktat ( Treaty ) .2014. Diakses melalui

http://www.ndraweb.com/2016/01/pengertian-peranan-dan-istilah-perjanjian-internasional.html. pada pukul 14.05 tanggal 24 maret 2017.

(6)

berbincang dengan Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin. Isi Perundingan ekonomi itu bahwa Rusia akan merealisasikan investasinya di jaringan kereta api di kalimantan timur seniali 2,5 milyar US dollar.

b. Penandatanganan : Setelah itu, telah disepakati pula melalui penandatanganan yang di lakukan kedua belah pihak pada tanggal 2012. Penandatanganan yang dilakukan oleh Menteri perekonomian Indonesia dan Perdana Menteri Rusia itu telah sesuai prosedur dalam Pasal 14 UU No. 24 tahun 2002 yang berbunyi “Menteri menandatangani piagam pengesahan untuk mengikatkan Pemerintah Republik Indonesia pada suatu perjanjian internasional untuk dipertukarkan dengan negara pihak atau disimpan oleh negara atau lembaga penyimpan pada organisasi internasional”. Setelah itu pada akhir sidang, mereka juga menandatangani Nota Kesepahaman untuk Pertukaran Data Statistik Perdagangan.

(7)

tetap saja hukum akan perjanjian internasional yang baru dilakukan ini terimplementasi terhadap hukum nasional. 2.2.2 Isi perundingan “Perjanjian investasi Indonesia-Rusia

dalam sidang komisi Bersama ke-8” 3

Deputi Perdana Menteri Rusia menyatakan “akan menanamkan modal di Indonesia untuk pengolahan smelter, mengembangkan teknologi nuklir untuk maksud damai, serta kerjasama pembuatan satelit untuk pemantauan satelit dan bencana alam”.

Rusia akan merealisasikan investasinya di jaringan kereta api di kalimantan timur seniali 2,5 milyar US dollar. Perundingan tersebutpun berlanjut hingga diadakannya Sidang Komisi Bersama ke-9 di Jakarta. Isi perundingannya lebih kompleks dan kerjasama Indonesia-Rusia benar-benar sudah semakin erat. Isi Perundingan Pada Sidang Komisi Ekonomi ke-9 sebagai berikut :

- Rusia siap menawarkan proyek pembangunan stasiun pembangkit tenaga nuklir dengan teknologi yang canggih dan paling tidak berbahaya di seluruh dunia.

- Rusia akan membangun pusat pelayanan teknis aviasi pesawat Rusia yang dimiliki oleh Indonesia untuk transportasi udara lokal maupun regional di wilayah Indonesia.

- Rusia juga akan membangun pabrik pembuatan komponen pesawat terbang dan stasiun pengawasan wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.

3 Kementrian Ekonomi Indonesia.Sidang Komisi Bersama. Diakses melalui

(8)

- Rusia akan menawarkan proyek yang berhubungan dengan pemusatan industri khusus di Indonesia agar penduduk Indonesia bisa mendapatkan teknologi baru.

2.3 Keterkaitan hukum perjanjian ekonomi internasional (kedua belah pihak) dengan hukum nasional (Indonesia)

2.3.1 Perjanjian bilateral “Indonesia-Rusia”ini tidak diratifikasi melalui undang-undang. Lebih jelasnya perjanjian ekonomi ini tidak dratifikasi karena tidak termasuk dalam butir-butir Pasal 10 UU no 24 tahun 2000 yaitu :

Pengesahan perjanjian internasional dilakukan dengan undang-undang apabila berkenaan dengan :

1. masalah politik, perdamaian, pertahanan, dan keamanan negara;

2. perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah negara Republik Indonesia;

3. kedaulatan atau hak berdaulat negara; 4. hak asasi manusia dan lingkungan hidup; 5. pembentukan kaidah hukum baru;

(9)

Pada pasal 11 Pengesahan perjanjian internasional yang materinya tidak termasuk materi sebagaimana dimaksud Pasal 10, dilakukan dengan keputusan presiden.

(10)

undang-undang baru.

Memang benar, mengenai hukum internasional yang bersumberkan perjanjian Internasional (agreement, treaties and convention) dapat dikatakan bahwa pada umumnya perjanjian yang memerlukan persetujuan Parlemen memerlukan pula pengundangan nasional sedangkan yang tidak memerlukan persetujuan badan ini dapat mengikat dan berlaku secara langsung setelah penandatanganan dilakukan. Berbagai perjanjian yang dianggap tidak begitu penting seperti perjanjian pemerintahan hanya memerlukan penandatanganan dan tidak mengakibatkan perubahan ketentuan perundang-undangan (implementing legislation) dan langsung berlaku segera setelah mempunyai kekuatan mengikat. 4

2.4 Teori yang berkenaan dengan kebijakan yang dilakukan Indonesia dalam bekerjasama ekonomi dengan Rusia.

a. Berdasarkan prakteknya ditinjaui dari segi hokum

Indonesia dalam melaksanakan perjanjian ekonomi Indonesia-Rusia pada Sidang Komisi Ekonomi ke-8 mengarah pada monisme yang lebih memberlakukan hukum Internasional. Karena merujuk pada pengertiannya, hukum internasional & hukum nasional merupakan dua aspek yang sama dari satu sistem, yaitu hukum pada umumnya. Terbukti bahwa Indonesia kerap melakukan perjanjian Internasional dan hasil dari kesepakatannya langsung diterapkan pada kebijakan nasional. Hal itu sesuai dengan analisa yang telah dijelaskan pada tahap perjanjian.

b. Dalam penerapannya ( perspektif hukum )

Kasus perjanjian investasi ekonomi Indonesia-Rusia tahun 2012, Jika ditinjau dari perspektif hukum, Indonesia tidak melakukan teori transformasi karena setelah hasil kesepakatan perjanjian investasi

(11)

ekonomi itu ditandatangani kedua belah pihak Indonesia tidak membuat Undang-undang ataupun Perpers. Meskipun dibuat baru pun, isi Undang-undang tersebut tidak benar-benar baru karena merupakan kelanjutan dari hasil sidang sebelumnya. Dalam kasus ini, Indonesia menerapkan teori delegasi karena menurut teori delegasi, aturan-aturan konstitusional Hukum Internasional mendelegasikan kepada masing-masing konstitusi Negara, yaitu memberikan hak untuk menentukan:

1) kapan ketentuan Perjanjian Internasional berlaku dalam Hukum Nasional;

2) cara bagaimana ketentuan Perjanjian Internasional dijadikan Hukum Nasional.

Ketentuan perjanjian ekonomi itu berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian pada SKB ke-8 dan perjanjian ekonomi telah itu dijadikan hukum nasional sejak adanya peraturan presiden yang dibuat tahun sebelumnya. Contohnya pada peraturan presiden nomor 7 tahun 2009. : 5

- Pasal 1 “Mengesahkan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia mengenai Peningkatan dan Perlindungan Penanaman Modal yang telah ditandatangani pada tanggal 6 September 2007 di Jakarta, yang naskah aslinya dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Rusia, dan Bahasa Inggris sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini”.

- Pasal 2 “Apabila terjadi perbedaan

penafsiran antara naskah Persetujuan dalam Bahasa Indonesia dengan naskah dalam Bahasa Inggrissebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, yang berlaku adalah naskah Persetujuan dalam Bahasa Inggris”.

5 Peraturan presiden nomor 7 tahun 2009.Diakses

(12)

- Pasal 3 “Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada disahkan tanpa perlu mengadakan lagi perundang-undangan pelaksanaan (implementing legislation) karena telah dialkukan sebelumnya. Analisis itulah yang mendukukung bahwa Penandatangan yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Indonesia “Hatta Rajasa” dan Deputi Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin sudah cukup bukti menjadi kesepakatan antar negara. Pertukaran nota perdagangan juga secara tidak langsung mengikat hak dan kewajiban kedua negara.

c. Ditinjau dari perspektif Hubungan Internasional

Kebijakan yang dilakukan oleh negara Indonesia dengan menandatangai perjanjian investasi senilai 5 miliyar US dollar dengan Rusia merupakan langkah yang baik. Hal itu sanagat menunjang bagi politik luar negeri Indonesia untuk memperluas mitra strategisnya di seluruh dunia terutama bekerjasama dengan negara maju seperti Rusia. Selain itu, melihat potensi Rusia, kerjasam ekonomi antara Indonesia dan Rusia sangat penting bagi perekonomianindonesia.

(13)

Indonesia, dengan komitmen untuk menegakkan demokratisasi politik dan hak-hak asasi manusia. 6

BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Kerjasama Indonesia-Rusia melalui perjanjian ekonomi yang sering dilakukan menunjukkan bahwa kedua negara tersebut senantiasa menjunjung tinggi semua peraturan-peraturan atau ketentuan yang ada di dalamnya. Asas hukum perjanjian bahwa”Janji itu mengikat para pihak dan harus dilaksanakan dengan itikad baik”. Asas ini disebut dengan asas pacta sunt servanda. Berdasarkan tahap perjanjiannya, Indonesia-Rusia melalui delegasinya telah melakukan perundingan dan penandatanganan seperti penandatanganan perjanjian investasi ekonomi tahun 2012 lalu di Moskow. 6 Perjanjian rusia dan Indonesia angkutan udara. 2016. Diakses melalui

http://www.tribunnews.com/bisnis/2011/03/28/indonesia-dan-rusia-tandatangani-perjanjian-angkutan-udara. Pada pukul 16.15 tanggal 24 maret

(14)

Ratifikasi tidak dilakukan karena tidak dianggap perlu dan perjanjian ini merupakan kelanjutan dari perjanjian sebelumnya. Oleh karena itu dalam perjanjian ini tidak dilakukan ratifikasi dan hanya dilakukan pertukaran nota kesepakatan saja. hukum internasional ini dapat terimplementasikan ke dalam hukum nasional tanpa ratifikasi.

Apabila ditinjau dari perspektif hukum, teori yang digunakan oleh Indonesia adalah teori monisme. Teori itu menagnggap bahwa hukum internasional yang bersumber dari perjanjian ekonomi yang dilakukan kedua negara merupakan suatu kesatuan dengan hukum nasional yang ada. Hukum Internasional menjadi acuan bagi hukum nasional. Hal itu terbukti bahwa setelah perjanjian ekonomi dilakukan seperti pada tahun 1999, presiden Indonesia mengeluarkan Perpres. Dalam penerapan dari perjanjian investasi ekonomi tahun 2012, Indonesia tidak menerapkan teori tranformasi. Hal itu karena Indonesia tidak mengeluarkan Perpres atau pun penciptaan undang-undang baru.

2.2Saran

Negara memang tidak diharuskan dalam menentukan teori mana yang mereka anut. Baik itu transformasi, inkorporasi ataupun delegasi. Sehingga, negara Indonesia dalam menerapkan teori-teori tersebut dapat didasarkan pada nilai – nilai yang hidup di dalam masyarakat. Dan bahwa kerjasama dan perjanjian ekonomi seperti “Perjanjian investasi dengan Rusia” didasarkan pada situasi dan kepentingan nasional.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Kusumaatmaadja, Mochtar dan Etty R. Agoes. 2010.Pengantar Hukum

Internasional.Bandung:PT Alumni.

Lebang, Tomi.2010.Sahabat lama, Era Baru.Jakarta:Grasindo.

Kementrian Koordinator bidang Perekonomian Republik Indonesia.2014.Sidang

Komisi Bersama ke-9 Indonesia-Rusia. Diakses melalui

http://www.ekon.go.id/press/view/sidang-komisi-bersama-skb.577.html

pada pukul 16.55 tanggal 24 maret 2017.

Presiden Republik Indonesia.Peraturan presiden nomor 7 tahun 2009.2009. Diakses melalui http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/544.pdf

pada pukul 16.59 tanggal 24 maret 2017.

Solopos.2012. Kerjasama Indonesia-Rusia Perjanjian Ekonomi senilai 5 miliyar

US dollar ditandatangani. Diakses melalui

(16)

http://www.solopos.com/2012/06/26/kerja-sama-indonesia-rusia-perjanjian-ekonomi-senilai-us5-miliar-ditandatangani-196914 pada pukul 17.20 tanggal 24 maret 2017.

Perjanjian rusia dan Indonesia angkutan udara. 2016. Diakses melalui

http://www.tribunews.com/bisnis/2011/03/28/indonesia-dan - rusia - tandatangani-perjanjian-ankutan-udara. Pada pukul 16.15 tanggal 24 maret 2017.

Pengertian Traktat ( Treaty ) .2014. Diakses melalui

Referensi

Dokumen terkait

Bab IV : Analisis Peran Negara Dalam Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional Studi Kasus Gugatan Perdagangan Rokok Indonesia Terhadap Australia Melalui World

Dalam perdagangan internasional terdapat dua kegiatan pokok, yaitu kegiatan impor dan kegiatan ekspor. Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri. Orang atau

Kerja TerampiJ dan Tanah Internasional 166 (Lanjutan) 138 Studi Kasus 6-3 Berbagai Keuntungan yang S.6C Pembalikan Intensitas Faktor Produksi 139 Didapatkan

Semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, semakin adanya penambahan nilai perdagangan internasional (ekspor-impor) dan pariwisata lokal suatu negara

perdagangan anak ( child trafficking ) lintas negara dalam kajian hukum internasional sesuai dengan konvensi internasional yang mungkin dapat bermanfaat dan

Perdagangan Internasional adalah proses tukar-menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau

PERSPEKTIF PERDAGANGAN INTERNASIONAL YANG MENYEJAHTERAKAN PETANI Kebijakan pangan Kementerian Pertanian di bawah komando Menteri Andi Amran Sulaiman dalam mengen- dalikan impor

Peran individu dalam perdagangan internasoinal pun mengalami perkembangan yang sangat pesat.Misalnya, melakukan transaksi perdagangan internasional melalui marketplace atau membuat