TUGAS EDIT PAPER
PENGERTIAN AKUNTANSI DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI
Editor: Kholidah NIM: E2B018304
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
A. Akuntansi
1. Pengertian Akuntasi
Menurut American Accounting Association, “akuntansi adalah proses
identifikasi, pengukuran, dn penyampaian informasi ekonomis untuk
memungkinkan pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh pemakai informasi tersebut.”
Selain itu, akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan,
pengikhtisaran dan penyajian laporan mengenai transaksi keuangan yang terjadi
dalam perusahaan.
Dalam pelaksanaannya semua transaksi keuangan yang terjadi selama satu
periode diproses dalam tahap kegiatan sebagai berikut :
1. Pengidentifikasiaan (penentuan) dan pengukuran.
2. Pencatatan (recording).
3. Penggolongan (classification).
4. Pengikhtisaran (summaring).
5. Penyusunan laporan keuangan (reporting).
2. Tujuan Akuntansi
Tujuan pokok akuntansi adalah memberikan informasi yang bermanfaat
untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Informasi kuantitatif adalah informasi yang dinyatakan dengan angka,
contohnya laporan keuangan perusahaan dan anggaran perusahaan. Informasi
kualitatif adalah informasi yang dinyatakan dengan gambar dan kalimat, contohnya
B. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
Perkembangan ekonomi semakin pesat menuntut pengembangan di bidang
kegiatan akuntansi. Masalah-masalah yang dihadapi oleh pimpinan perusahaan
semakin kompleks, sehingga pada bidang-bidang tertentu perlu penanganan secara
khusus. Sejalan dengan tuntutan tersebut timbul pengkhususan kegiatan akuntansi,
diantaranya sebagai berikut :
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (general accounting),
yaitu akuntansi yang sasaran (objek) kegiatannya adalah transaksi keuangan yang
menyangkut perubahan harta, hutang, dan modal suatu perusahaan. Akuntansi
keuangan bertujuan menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak intern
perusahaan (manajemen) dan pihak ekstern, misalnya, bank, investor, pemerintah,
dan masyarakat umum.
2. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Yaitu akuntansi yang sasaran kegiatannya adalah transaksi keuangan yang
berhubungan dengan biaya-biaya. Misalnya, biaya-biaya yang berhubungan dengan
proses pembentukan produk. Akuntansi biaya bertujuan menyediakan informasi
biaya yang diperlukan untuk kepentingan intern (pimpinan perusahaan), yaitu untuk
menilai pelaksanaan operasi perusahaan dan menentukan rencana kegiatan di masa
datang. Kadang-kadang akuntansi biaya diartikan sama dengan akuntansi
manajemen, karena sasarannya hamper sama. Hanya akuntansi manajemen lebih
menekankan kegiatannya kepada pengelolaan data biaya sebagai hasil proses
akuntansi biaya, untuk membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan
(alternatif) tindakan di masa depan.
3. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan penentuan objek
penyusunan laporan pajak. Kegiatan akuntansi perpajakan fungsinya membantu
manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan terjadi,
sehubungan dengan pertimbangan-pertimbangan perpajakan. Oleh karena itu,
akuntan bekerja dalam bidang ini harus mengetahui benar tentang undang-undang
perpajakan yang berlaku.
4. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan pengumpulan dan
pengelolaan data operasi keuangan yang sudah terjadi, serta taksiran kemungkinan
yang akan terjadi untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan
perusahaan (anggaran) dalam satu periode tertentu.
Catatan-catatan mengenai perbandingan antara rencana operasi keuangan
yang telah ditetapkan dengan pelaksanaannya merupakan alat bantu manajemen
dalam melaksanakan fungsi pengawasan.
5. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Adalah yang kegiatannya berhubungan dengan pemeriksaan terhadap
catatan-catatan hasil kegiatan akuntansi keuangan, yakni untuk menguji kelayakan
laporan keuangan yang dihasilkannya. Akuntansi pemeriksaan bersifat independen
(bebas), sehingga hasil pemeriksaan akuntan dapat dijamin kebenarannya
(objektif). Laporan keuangan dinyatakan layak, jika proses penyusunannya sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, atau telah diterima secara umum.
Dengan demikian, kegiatan akuntansi pemeriksaan terutama ditekankan pada
pemeriksaan terhadap penerapan prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima
secara umum.
6. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
Adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah
pemeriksaan keuangan negara, atau sering disebut dengan istilah administrasi
C. PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN DENGAN INFORMASI
AKUNTANSI
Pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Pihak internal, yaitu manajemen yang berkepentingan langsung dan sangat
membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan perencanaan, pengkoordinasian,
dan pengendalian dalam operasi perusahaan.
2. Pihak eksternal perusahaan meliputi sebagai berikut :
a. Pemilik perusahaan, mereka perlu mengetahui perkembangan perusahaan
dalam mencapai tujuan dan jumlah kekayaan yang ditanamkan di dalam
perusahaan.
b. Kreditur, mereka perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk
membayar utang-utangnya agar dapat menjamin kredit yang dipinjamkan.
c. Pemerintah memerlukan data akuntansi untuk dipakai sebagai dasar
dalam menentukan mengenai masalah perpajakan, agar laba yang
dikenakan pajak sesuai.
d. Karyawan, hubungannya dengan perusahaan dapat dianggap sebagai
dasar hubungan kontrak kerja. Karyawan berkepentingan dengan informasi
akuntansi untuk mengetahui stabilitas dan rentabilitas serta kelangsungan
hidup perusahaan, agar perusahaan mampu membayar upah dan gaji
karyawan.\
e. Pelanggan (customer)
f. Pemasok (supplier) berkepentingan untuk mengevaluasi hubungan usaha
di masa mendatang dengan perusahaan.
g. Masyarakat umu, berkepentingan karena aspek umum dan social
perusahaan sebagai lembaga ekonomi.
D. PROFESI AKUNTANSI
Dalam Undang-Undang No. 34 Tahun 1954, pasal 1 dan 2, dijelaskan
bahwa yang disebutkan dengan akuntan atau yang berhak mamakai gelar akuntan
adalah mereka yang mempunyai ijazah akuntan.
Yang dimaksud dengan ijazah akuntan, yaitu :
1. Ijazah yang diberikan oleh suatu universitas negeri atau badan perguruan tinggi
lain yang dibentuk menurut undang-undang atau diakui oleh pemerintah, yakni
sebagai tanda bahwa pendidikan akuntan pada badan perguruan tinggi tersebut telah
diselesaikan dengan baik.
2. Ijazah yang diterima sesudah lulus dalam suatu ujian lain yang menurut pendapat
panitia ahli (diangkat olah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), guna
menjalankan pekerjaan akuntan dapat disamakan dengan ijazah akuntan.
Dipandang dari sudut pekerjaannya, akauntan dapat digolongan sebagai berikut :
*Akuntan Publik
Yaitu akuntan swasta yang menyediakan jasa pemeriksaan kepada pihak lain.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik merupakan pemeriksaan yang
dating dari luar badan yang diperiksa (pemeriksaan ekstern). Pemeriksaan oleh
akuntan publik merupakan pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuanagan dari
pimpinan perusahaan, dalam bentuk laporan keuangan dan laporan lainnya. Hasil
pemeriksaan akuntan publik menyangkut kepentingan pihak-pihak luar perusahaan.
Oleh karena itu, pemeriksaannya dilakukan bersifat bebas (independen).
*Akuntan Intern
Adalah akuntan swasta yang bekerja di perusahaan-perusahaan, sehingga menjadi
bagian dan mendapat gaji dari perusahaan tempat mereka bekerja. Tugas akuntan
intern diantaranya merencanakan sistem akuntansi, mengatur pembukuan,
membuat ikhtisar-ikhtisar keuangan, atau bertindak sebagai pemeriksa intern
*Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan-akuntan yang bertugas di perusahaan-perusahaan negara,
bank-bank pemerintah, Direktorat Jenderal Pajak, Direktoral Jenderal Pengawasan
Keuangan Negara, dan lain-lain.
E. KARAKTERISTIK MUTU INFORMASI AKUNTANSI
Informasi adalah data yang telah diolah atau diproses untuk disajikan sesuai
dengan kebutuhan pemakainya. Informasi memiliki nilai bila dapat meningkatkan
pengetahuan dan keyakinan pemakai informasi dalam pengambilan keputusan serta
memenuhi karakteristik mutu tertentu. Karakteristik mutu informasi akuntansi
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Relevansi, agar relevan informasi akuntansi harus :
a. Bernilai prediktif, artinya informasi tersebut harus mampu membantu
pemakai memprediksi hasil atau akibat peristiwa masa lalu, sekarang atau
yang akan terjadi.
b. Bernilai balikan (feedback value), artinya informasi dapat memperlemah
atau memperkuat pengharapan yang ada.
c. Tepat waktu, artinya informasi tersedia saat dibutuhkan, tersedia sebelum
kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi atau membuat perbedaan
dalam keputusan.
2. Reabilitas, artinya informasi yang bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat dipercaya pemakaiannya sehingga mencerminkan
secara tepat keadaan atau peristiwa ekonomi yang akan disampaikan. Keandalan
informasi dapat ditentukan oleh :
a. Daya uji.
b. Netralitas.
3. Daya banding/komparabilitas, maksudnya informasi semakin bermanfaat bila
dikaitkan dengan standar ukuran tertentu yang menjadikan informasi dapat
diperbandingkan. Perbandingan dapat dilakukan terhadap data dari periode yang
berbeda dalam satu perusahaan atau perusahaan lain yang sejenisnya pada periode
yang sama. Perbandingan iniuntuk melihat kecenderungan posisi kinerja keuangan
serta perubahan posisi keuangan, baik secara absolute maupun relatif.
4. Konsistensi atau ketetapan, maksudnya agar informasi akuntansi bermanfaat,
pilihan penggunaan metode akuntansi harus konsisten agar kekontinuan laporan
keuangan dapat terjaga.
F. PRINSIP AKUNTANSI
Prinsip akuntansi merupakan istilah yang menunjuk semua konsep,
ketemtuan, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang tersedia, baik secara
teoritis maupun praktis. Penggunaan prinsip akuntansi menjadi penting agar ada
kesamaan dalam hal cara, metode, dan prosedur tertentu untuk menghasilkan
informasi yang relevan, reliable, dapat dibangdingkan dan konsisten.
Prinsip-prinsip akuntansi meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Prinsip Harga Perolehan
Menekankan bahwa aktiva, modal, utang, penghasilan, dan biaya
hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak
yang bertransaksi.
2. Prinsip Realisasi Penghasilan
Mencakup pengertian, pengukuran dan pengakuan penghasilan.
Penghasillan adalah setiap pertambahan aktiva atau penurunan utang yang timbul
dari penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Pengukuran
penghasilan dapat ditentukan dari :
a. Jumlah kas atau ekuivalennya.
c. Jumlah penurunan utang.
Metode yang digunakan berkaitan dengan pengakuan penghasilan, yaitu :
a. Pada saat penjualan barang dan jasa.
b. Sebelum penjualan (sesudah ada perjanjian/kontrak dengan pihak lain yang
sudah ada kepastian mengenai jumlah dan harganya).
c. Pengakuan penghasilan pada saat penerimaan kas (untuk transaksi yang beresiko
terjadinya piutang yang tidak tertagih dan jangka waktu relatif lama).
3. Prinsip Objektif
Menghendaki laporan keuangan yang dihasilkan harus didasarkan pada data
akuntansi yang didukung oleh bukti transaksi yang objektif.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh
Menghendaki laporan keuangan yang dapat memberikan semua informasi,
baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi
interpretasi dalam pengambilan keputusan pemakainya.
5. Prinsip Konsistensi
Menghendaki laporan keuangan harus mempunyai daya banding. Daya
banding akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar,
pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan yang diterapkan pada tahun
sebelumnya. Konsistensi bukan harga mati, maksudnya perusahaan dapt mengganti
dengan metode akuntansi yang lain asal perusahaan mengungkapkan perusahaan
tersebut dan pengaruhnya terhadap angka-angka dalam laporan keuangan.
G. KONSEP DASAR AKUNTANSI
Konsep dasar akuntansi adalah asumsi-asumsi dan konsep-konsep yang
sengaja dipilih untuk menentukan cara-cara menyampaikan informasi keuangan.
1. Kesatuan Usaha
Mengasumsikan bahwa perusahaan merupakan kesatuan usaha yang
terpisah dengan pemiliknya. Hubungan perusahaan dengan pemilik seperti
hubungan bisnis. Konsekuensi logisnya akuntansi menggunakan sistem
berpasangan dalam pelaporan, artinya setiap melaporkan kekayaan perusahaan
harus dicatat sumber pendanaannya.
2. Konsep Beban Historis
Penilaian pos-pos statemen keuangan didasarkan pada beban yang telah
terjadi dan tercatat dalam sistem pencatatan.
3. Kesinambungan
Perusahaan didirikan tidak untuk dilikuidasikan sehingga bila pada saat
pelaporan tidak ada tanda-tanda bahwa perusahaan akan dilikuidasi, maka
perusahaan dianggap berlangsung terus. Banyak keputusan manajemen yang
diambil selama berlangsungnya kegiatan operasional perusahaan, tidak aharus
menunggu perusahaan dilikuidasi. Informasi akuntansi yang kontinu harus dibagi
menjadi informasi periodik dalam wujud laporan periodik. Implikasinya akuntansi
mengakui adanya angka-angka taksiran dalam laporan keuangan untuk menentukan
laba periodik.
Implikasi lain, neraca dianggap sebagai laporan yang menunjukkan sisa
potensi jasa yang masih dikuasai perusahaan sehingga beban historis yang
digunakan sebagai dasar penilaian buku nilai jurnal atau harga pasar. Dengan
konsep ini periode waktu juga digunakan sebagai takaran perhitungan laba.
4. Periode Akuntansi
Periode waktu dijadikan sebagai takaran pengukuran laba dan bukan
angkatan produk. Maksudnya dalam akuntansi akan dinyatakan berapa laba dalam
satu periode tertentu dan bukan berapa laba untuk seribu unit produk. Implikasi
Menandingkan adalah mencari dasar yang layak untuk menentukan
kekayaan perusahaan mana dan berapa yang dapat dianggap sebagai biaya untuk
menghasilkan pendapatan. Implikasi lain, yaitu penggunaan asas akrual atau
himpunan dalam akuntansi. Dalam asas akrual besarnya pendapatan dalam satu
periodeakuntansi diukur atas dasar berapa jumlah rupiah yang menjadi hak
perusahaan karena perusahaan telah menyerahkan barang dan jasa dan bukan atas
dasar berapa jumlah kas yang diterima.
Biaya dalam satu periode ditentukan atas dasar berapa jumlah kekayaan
yang telah dikorbankan atau dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan dan
bukan atas dasar jumlah rupiah kas yang telah dibayarkan.
5. Substansi di Atas Bank
Dalam meperlakukan suatu kejadian akuntansi berdasarkan pada substansi
ekonomi kejadian tersebut, bukan pada aspek yuridis. Misalnya, perusahaan induk
dan anak yang secara yuridis terpisah, namun dapat dianggap sebagai satu
perusahaan. Akuntansi mewajibkan perusahaan induk untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasi apabila hal itu terjadi.
H. STANDAR AKUNTANSI
Standar akuntansi adalah prinsip akuntansi yang telah dipilah dan
dituangkan dalam bentuk ketentuan resmi sebagai acuan utama praktik akuntansi
di lingkuangan tertentu. Di Indonesia badan yang berwenang untuk menyusun
standar akuntansi adalah Dewan Standar Akuntansi yang berada di bawah Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) sebagai organisasi profesi akuntan. Prinsip akuntansi
yang telah dihimpun oleh (IAI) dijadikan standar pelaporan keuangan di Indonesia
dituangkan dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Prinsip Akuntansi Berterima Umum/prinsip akuntansi yang lazim (PABU)
terdiri atas standar akuntansi sebagai ketentuan resmi yang dikeluarkan oleh SAK
tidak terdapat dalam standar resmi, misalnya perundang-undangan yang
dikeluarkan Bapepam.
Sumber tulisan ini berasal dari:
BIODATA
Nama : Kholidah
Tempat Tanggal Lahir : Grobogan, 4 februari 1999
Alamat: : Desa Mojoagung,Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan
Pendidikan :
SD : SDN 1 Mojoagung
MTs : MTs N Jeketro
SMA :SMA N 1 Godong
Perguruan Tinggi :Universtas Muhammadiyah Semarang
Hobi :Membaca
Semarang, 11 November 2018
Yang membuat,