• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Cerita dalam Novel Tokyo Zodiac Murders Karya Soji Shimada Ditinjau dari Sosiologis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Cerita dalam Novel Tokyo Zodiac Murders Karya Soji Shimada Ditinjau dari Sosiologis"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan salah satu cabang seni yang telah ada sejak dulu.

Sebuah karya sastra itu tidak tercipta dengan mudah atau terjadi begitu saja

melainkan melalui suatu proses yang panjang sampai karya sastra itu tercipta. Dan

karya sastra itu merupakan hasil kreasi atau imajinasi manusia. Sebagai hasil

karya cipta manusia karya sastra itu harus mengekspresikan nilai – nilai yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam hidup. Selain itu karya sastra juga

memberikan hiburan bagi para pembacanya.

Karya sastra menurut Panuti adalah karya lisan atau tulisan yang memiliki

berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartisikan, keindahan dalam isi

dan ungkapannya (dalam http://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/

pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/). Bukan hanya itu saja

Semi juga mengatakan bahwa sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni

kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupanya, serta menggunakan

bahasa sebagai mediumnya (dalam http://asemmanis.wordpress. com

/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/ ). Sastra seni

kreatif yang terdiri dari berbagai macam genre (jenis).

Jenis dalam karya sastra terdiri dari puisi, prosa dan drama. Yang

termasuk ke prosa adalah novel, komik/manga dan cerpen. Novel adalah salah

satu hasil karya sastra yang bersifat fiksi. Badudu dan Zain (1994:949)

(2)

kehidupan manusia seperti yang di alami orang dalam kehidupan sehari-hari,

tentang suka-duka, benci, kasih dan watak yang ada di dalam novel. Di dalam

novel sendiri sarat akan pelajaran yang dapat dipetik oleh para pembaca yang

nantinya dapat berguna di dalam kehidupan sehari-hari. Dan tanpa disadari

berbagai kisah yang ada di dalam novel merupakan cerminan dari hidup manusia

berupa realitas yang terjadi pada setiap orang.

Dengan kata lain novel merupakan bentuk pengungkapan dengan secara

langsung, yang teratur (Yelland dalam Aziez, 2010:3). Penokohan yang ada dalam

novel diungkapkan dengan jelas oleh pengarang agar para pembaca memahami

dengan baik masing-masing tokoh yang diceritakan dan para tokoh tersebut

mendeskripsikan watak mereka sesuai dengan kehidupan yang ditunjukkan dalam

sebuah cerita. Dari kehidupan para tokoh dalam cerita inilah bisa dipelajari dan

ditelaah dengan menggunakan teori salah satunya teori sosiologi.

Menurut Abercrombie dalam kurniawan (2012:4) sosiologi mempunyai

akar kata: socius (dari bahasa Latin) yang berarti “teman” dan logos (dari bahasa

Yunani) yang berarti “ilmu tentang”. Secara harfiah, sosiologi berarti “ilmu

tentang pertemanan. Dalam sudut pandang ini, sosiologi bisa didefenisikan

sebagai “suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara

aneka macam gejala sosial dalam masyarakat” (Sorokin, 1928:760).

Sosiologi adalah prilaku manusia selalu dilihat dalam kaitannya dengan

struktur kemasyarakatannya seperti interaksi sosial dan konflik sosial (Veeger

dalam Narwoko, 2007:3). Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi

adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam

(3)

digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah-masalah yang ada

dilingkungan masyarakat dan Sosiologi juga dapat dipakai untuk menganalisis

suatu cerita dalam novel, karena sosiologi adalah analisis mengenai struktur

hubungan sosial yang terbentuk melalui interaksi sosial. Oleh karena itu antara

sosiologi dan sastra memiliki hubungan yang saling terikat.

Dalam penelitian ini penulis akan menganalisa bagaimana hubungan atau

interaksi sosial yang ada dalam novel Tokyo Zodiac Murders. Sebagaimana

dikatakan Veeger bahwa sosiologi itu salah satunya membahas interaksi sosial.

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, yang

masing-masing diantaranya saling melakukan aksi, berhubungan, atau saling

mempengaruhi. Suryawati (2001:54) mengatakan bahwa dalam interaksi sosial

terjadi hubungan timbal balik yang melibatkan aspek sosial dan kemanusiaan

kedua belah pihak, seperti emosi, fisik, dan kepentingan.

Novel ini menceritakan kehidupan tokoh Tokiko dalam novel Tokyo

Zodiac Murders adalah seorang anak yang harus tinggal dengan ibu dan

saudara-saudara tirinya karena ayahnya yang menikah lagi dan harus hidup terpisah

dengan ibu kandungnya walaupun terkadang ia bisa bertemu dengan ibunya.

Tokiko digambarkan sebagai sosok anak yang baik, patuh, berbakti terhadap

keluarganya dan menjadi anak kesanyangan ayahnya. Namun selama

bertahun-tahun hidup dengan keluarga barunya, dia diperlakukan dengan penuh

kedengkian.

Ibu tirinya tidak pernah membelikan apapun untuk dirinya bahkan uang

saku pun tidak pernah diberikan. Dan dia harus memakai sweter yang telah

(4)

berpakaian rapi dengan baju-baju baru. Seluruh pekerjaan rumah tangga menjadi

tugas tokiko sejak ia masih kecil, sedangkan ibu dan saudara tirinya hidup

bergelimang kemewahan.

Adapun masalah yang menarik dalam novel ini untuk dikaji adalah

dimulai dari liku-liku kehidupan yang dijalani tokiko selama tinggal dengan

keluarga barunya. Dan ketika ia ingin hidup tenang dengan ibu kandungnya,

sehingga muncullah pemikiran untuk mewujudkanya.Maka ia harus membalaskan

dendamya dengan membuat ibu tirinya hidup menderita juga serta membunuh

ayahnya dan para saudara tirinya juga.

Dengan membuat sebuah cerita tentang Azot yaitu sang wanita sempurna

yang terbuat dari potongan-potongan tubuh wanita muda kerabatnya. Dimana

tokiko sendiri seolah-olah ikut terbunuh. Dan tokiko membuat seolah-olah

ayahnya yang menyusun rencana pembuatan Azot.

Dari uraian cerita di atas menunjukkan bahwa hubungan yang terbentuk

melalui interaksi sosial yang dialami oleh tokoh Tokiko adalah interaksi sosial

dalam lingkungan keluarga. Yang mana tokoh tokiko diperlakukan berbeda dari

saudaranya yang lain. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk menganalisis

secara sosiologis cerita dalam novel ini. Untuk itu penulis akan membahasnya

dalam skripsi dengan judul”Analisis Cerita Dalam Novel Tokyo Zodiac Murders

(5)

1.2 Perumusan Masalah

Sosiologi sastra memandang karya sastra sebagai hasil interaksi pengarang

dengan msayarakat. Studi sosiologi didasarkan atas pengertian bahwa setiap fakta

kultural lahir dan berkembang dalam kondisi sosiohistoris tertentu. Sistem

produksi karya seni, karya sastra khususnya, dihasilkan melalui antar hubungan

bermakna dalam masyarakat ( Ratna, 2003:1). Masyarakat adalah orang-orang

yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Sastrawan biasanya

mengungkapkan kehidupan manusia dan masyarakat melalui emosi secara

subjektif. Sastra juga memanfaatkan pikiran , intelektualitas namun tetap

didominasi oleh emosionalitas. Begitu juga dengan karya sastra berupa novel

„Tokyo Zodiac Murders‟ karya Shoji Shimada.

Novel Tokyo Zodiac Murders merupakan sebuah novel yang

mengungkapkan kehidupan anak tiri yang bernama tokiko yang mendapat

perlakuan deskriminasi dari ibu tiri dan saudara tirinya, sehingga menyebabkan

terjadinya konflik sosial didalam keluarganya. Di dalam novel ini digambarkan

interaksi sosial ibu tiri terhadap anak tiri dan anak tiri terhadap ibunya. Setelah

perlakuan yang diterimanya tokiko pun mempunyai niat untuk membalas dendam

terhadap ibu dan saudara tirinya yaitu dengan membunuh saudaranya dan setelah

kematian saudaranya, ibu tirinya hidup dalam penderitaan karena telah kehilangan

semua anak-anaknya.Maka masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana kehidupan seorang anak tiri di Jepang dalam

(6)

2. Bagaimana interaksi sosial tokoh utama sebagai anak tiri yang

mendapatkan prilaku deskriminasi dengan lingkungan keluarganya

sebagai adanya konflik.

1.3 Ruang LingkupPembahasan

Dalam melakukan suatu penelitian sebuah ruang lingkup sangat

dibutuhkan. Supaya penelitian yang dilakukan tidak meluas namun, tetap fokus

terhadap masalah yang diteliti dan mendapatkan hasil yang baik. Sehingga

diperlukan pembatasan masalah. Dalam analisis ini penulis membatasi

permasalahan, pada hal yang berkaitan dengan interaksi yang terjadi didalam

lingkungan keluarga.

Moelong mengatakan bahwa pembatasan masalah memberi bimbingan dan

arahan kepada peneliti untuk menentukan data yang perlu dikumpulkan dan data

yang tidak relevan(http://metodologi penelitian kualitatif.com./). Dalam penelitian

novel Tokyo Zodiac Murders yang ditulis oleh Shoji Shimada tahun 1987

sebanyak 354 halaman dan dalam edisi bahasa indonesia, penulis membatasi

masalah hanya pada interaksi sosial yang terjadi di dalam lingkungan keluarga

yang mana tokiko mendapat perlakuan deskriminasi dalam keluarga barunya.

Interaksi yang terjadi adalah antara ibu tiri dengan tokiko dengan saudara tirinya

serta ayah dan ibu kandungnya. Penulis mengalisis penelitian ini dengan

menggunakan pendekatan sosiologi dan pendekatan semiotik sebagai acuan

penelitian. Supaya pembahasan lebih jelas dan memiliki akurasi data yang tepat

(7)

Zodiac Murders, setting novel Tokyo Zodiac Murders, sosiologi sastra, dan

biografi pengarang.

1.4 Tinjauan Pustaka danKerangaka Teori

1.4.1 Tinjaun Pustaka

Menurut Seomardjo (http://www.pengertian-novel-apresiasi

kesustaraan.html) novel adalah jenis karya sastra yang berupa cerita, mudah

dibaca dan dicerna, juga banyak mengandung kerahasiaan dalam alur ceritanya,

yang mudah menimbulkan sikap penasaran bagi pembacanya. Dalam setiap karya

sastra terdapat unsur-unsur yang satu sama lain saling berhubungan yaitu unsur

intrinsik dan ekstrinsik, seperti halnya dalam novel. Novel merupakan suatu prosa

yang sifatnya fiksi yang tersusun menjadi rangkaian cerita tentang kehidupan

seseorang dengan orang lain serta lingkungan sekitarnya. Salah satu unsur yang

terdapat di novel adalah tokoh cerita.

Tokoh cerita dalam setiap karya sastra mempunyai peranan yang penting

yaitu menjadi objek dari karya tersebut. Menurut Nurgiyantoro

(http://www.penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra./),tokoh cerita adalah

orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh

pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti

yang diekspresikan dalam ucapan yang dilakukan dalam tindakan. Pengarang

dalam menggambarkan tokoh cerita biasanya dengan berbagai watak atau sifat

(8)

para pelaku pembunuhan yang memiliki sifat cenderung menakutkan, ada juga

tokoh yang menggambarkan realitas kehidupan nyata yang sebenarnya terjadi.

Menurut Endraswara (2008:87), setiap karya sastra berusaha

mengungkapkan atau merefeleksikan masyarakat di dalamnya dengan mencoba

merelevansikan dengan jaman yang sedang berjalan. Karya sastra yang cenderung

memantulkan keadaan masyarakat, mau tidak mau akan menjadi saksi zaman.

Melalui sastra, penulis ingin menyampaikan pesan tertentu agar diikuti

oleh para pembaca. Bahkan mungkin saja bagi mereka sastra dianggap mampu

memberikan pengalaman hidup dan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur bagi

pembacanya. Pada tingkatan ini, berarti fungsi sastra bagi masyarakat dapat

dirasakan manakala pembaca terpengaruh,( Endraswara, 2008:87).

1.4.2 Kerangka Teori

Dalam menganalisis cerita, diperlukan sebuah teori pendekatan yang

sesuai dengan objek dan tujuan dari penelitian ini, teori digunakan untuk

memecahkan atau menyoroti masalah yang ada dalam novel. Maka dari itu perlu

disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan

dari sudut mana penelitian akan disoroti (Nawawi, 2001:40).

Penelitian yang dilakukan terhadap novel „Tokyo Zodiac Murders‟ ini

merupakan penelitian sosiologi, yang merupakan proses pengungkapan

kebenaran, yang didasarkan pada penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal

dalam sosiologi sebagai ilmu. Konsep dasar tersebut merupakan sarana ilmiah

yang dipergunakan untuk mengungkap kebenaran yang ada dalam masyarakat

(9)

Zodiac Murders karya Shoji Shimada penulis menggunakan pendekatan sosiologi

sastra dan pendekatan semiotik.

Hubungan antara sastra dengan sosiologi menurut Endraswara (2008:79)

bahwa antara sosiologi dan sastra adalah penelitian yang terfokus pada masalah

manusia karena sastra sering mengungkapkan perjuangan umat manusia dalam

menentukan masa depannya, berdasarkan imajinasi, perasaan, dan intuisi.

Sedangkan Ratna (2004:60) mengatakan dasar filosofis pendekatan sosiologis

adalah adanya hubungan antara karya sastra dengan masyarakat.

Pendekatan sosiologi sastra menurut Endraswara (2008:80) Sosiologi

sastra dapat meneliti sastra sekurang-kurang melalui tiga pandangan yaitu (1)

Pandangan terhadap teks sastra, artinya peneliti menganalisis sebagai sebuah

refleksi dari kehidupan masyarakat dan sebaliknya, (2) Pandangan terhadap

biografis, yaitu peneliti menganalis pengarang dalam hal ini berhubungan dengan

life historis seorang pengarang dan latar belakang sosialnya. Terkadang analisis

ini terbentur pada kendala jika pengarang telah meninggal dunia, sehingga tidak

bisa ditanyai. Karena itu, teori ini diperuntukkan bagi pengarang yang masih

hidup dan mudah terjangkau, (3) Pandangan reseptif, yaitu peneliti menganalisis

penerimaan masyarakat terhadap teks sastra.

Pendekatan sosiologis sastra digunakan dalam menganalisis novel ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana refleksi dari kehidupan masyarakat yang

ada di dalam novel Tokyo Zodiac Murders, dan melihat sejauh mana kehidupan

anak tiri di Jepang. Dengan pendekatan sosiologi kita dapat melihat interaksi

sosial atau hubungan timbal-balik yang terjalin antar tokoh dalam novel Tokyo

(10)

dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan,maupun orang

perorangan dengan kelompok manusia (Soekanto, 2007:55). Dengan adanya

interaksi sosial kita dapat memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah

dalam masyarakat.

Dengan menganalisis interaksi sosial tokoh dalam novel yang kemudian

dihubungkan dengan pendekatan semiotik yang digunakan untuk menjabarkan

keadaan serta tanda-tanda yang menunjukkan atau berkaitan dengan masalah

sosial dari tokoh yang terdapat dalam novel.

Selain menggunakan pendekatan sosiologis sastra, penulis juga

menggunakan pendekatan semiotik. Semiotik adalah yang mempelajari tentang

tanda-tanda atau sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang

memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Tanda itu tidak satu macam

saja, tetapi ada beberapa berdasarkan hubungan antara penanda dan petandanya.

Jenis-jenis tanda yang utama adalah Ikon ( adanya hubungan yang bersifat

alamiah), Indeks ( adanya hubungan kausal), Simbol ( hubungan yang terjadi

bersifat arbitrer) (Pradopo dkk 2001:71). Berdasakan pendekatan semiotik,

penulis akan menginterpretasikan tanda-tanda yang menunjukkan atau yang

memiliki indeksikal adanya masalah yang diungkapkan pengarang dalam interaksi

yang terjadi antara ibu dan anak tiri sebagai tanda yang ada dalam novel Tokyo

(11)

1.5 Tujuan dan Manfaat Penilitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah karena adanya rasa

ingin tahu terhadap hal yang tidak dipahami. Untuk itu tujuan dari penelitian yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kehidupan seorang anak tiri di Jepang dalam

lingkungan keluarga.

2. Untuk mengetahui interaksi sosial tokoh utama sebagai anak tiri

yang mendapatkan prilaku deskriminasi dengan lingkungan

keluarganya sebagai adanya konflik.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Sebagai suatu hasil karya ilmiah setiap hasil dari penelitian diharapkan

dapat bermanfaat bagi semua pihak. Secara praktis peneliti berharap hasil dari

penelitian ini dapat menberi manfaat, yakni:

1. Bagi peneliti dan pembaca dapat menambah wawasan tentang

sosiologis tokoh yang terdapat dalam karya sastra. Dan hasil dari

penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam wawasan

bersastra.

2. Untuk menambah informasi kepada pembaca tentang masalah

sosial atau mengenai kehidupan masyarakat Jepang khususnya

interaksi yang terjadi dalam keluarga dalam novel Tokyo Zodiac

(12)

1.6 Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian sangatlah dibutuhkan suatu metode penelitian

ssebagai bahan penunjang dakam penulisan. Metode adalah cara pelaksanaan

penelitian. Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan peneliti

adalah dengan menggunakan metode deskriptif.

Menurut Koentjaraningrat (1990:30), mengatakan bahwa penelitian yang

bersikap deskriptif yaitu memberi gambaran secermat mungkin mengenai suatu

individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu. Metode deskriptif juga

merupakan suatu metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian

yang dilakukan pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau

sebagaimana adanya dan dipakai untuk memecahkan masalah dengan cara

mengumpulkan, menyusun, mengklarifikasi, mengkaji, dan menginterpretasikan

data.

Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis atau menjelaskan

mengenai masalah-masalah yang ada dalam novel Tokyo Zodiac Murders karya

Shoji Shimada dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Teori-teori

tersebut adalah teori sosiologis dan teori semiotik. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik metode pengumpulan data-data dengan studi kepustakaan

(library research), pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

buku-buku dari berbagai sumber atau referensi yang berkaitan dengan masalah

penelitian ini. Selain dari buku-buku, data juga diperoleh dari berbagi situs

internet.

Referensi

Dokumen terkait

Pada pembelajaran perbaikan siklus I dengan menggunakan lembar observasi diperoleh data bahwa: (1) Penjelasan materi sangat cepat sehingga kurang dimengerti siswa,

sebagaimana dimaksud dalam huruf e, telah dilakukan pembahasan serta dituangkan dalam Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok Nomor :

skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarsarjana Sebagaimestinya.Skripsi ini berjudul “Pengaruh kecepatan udara pembakaran terhadap waktu pendidih air

Kami ingin mengetahui pelaksanaan proses pernbelajaran berbasis kompetensi pada mata diklat program produktif bidang keahlian Tata Busana, baik yang bersifat teori dzn

Dalam penelitian ini, ada dua pendekatan yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah di atas. Pertama, pendekatan perundang- undangan, pendekatan perundang-undangan

Melalui novel My Sister Keeper, Jodi Picoult mengajak pembaca untuk mengerti dan memahami bahwa dalam kehidupan ini, manusia tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan baik

Pada saat penelitian telah dilaksanakan aktivitas fisik yang mengacu pada indikator kinerja yaitu telah terjadinya peningkatan yang disebabkan karena keaktifan dalam

12 Seorang yang tertarik pada gadis cantik dan menuangkannya dalam lagu 13 Penyanyi yang mengagumi kecantikan sang gadis dan takut kehilanggannya l4lCowok yang ingin mendekati