BAB II
GAMBARAN UMUM PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO)
KEBUN TEBU SEI SEMAYANG
I. Sejarah Singkat dan Struktur Organisasi Perusahaan I.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pabrik Gula Sei Semayang (PGSS) adalah perusahaan penghasil gula yang
dikelola langsung oleh PTPN IX. Pada mulanya PTPN IX hanya memproduksi
lembaran daun tembakau (dekblat). Lahan bekas tembakau yang telah dipanen
harus dihutankan kembali untuk mencegah penyakit layu daun pada tanaman
tembakau berikutnya. Umur tanaman tembakau kurang lebih 100 hari, sedangkan
lama penghutanan kembali adalah 5 tahun. Dari segi komersil, keadaan ini sulit
untuk dipertahankan. Disamping itu, permintaan dekblat dipasar internasional
menurun. Jika dipandang dari segi produktivitas, penggunaan areal tanah untuk
tanaman tembakau tidak ekonomis lagi, tetapi tembakau deli harus tetap
dipertahankan karena merupakan komoditi ekspor tradisional dengan catatan
harus diselingi dengan tanaman rotasi (tanaman selingan).
Didorong untuk menggunakan tanah milik PTPN IX agar lebih berdaya
guna maka diambil suatu kebijakan untuk mengadakan diversifikasi tanaman
dengan penanaman coklat, kelapa sawit dan tebu. Sehingga perkebunan tembakau
yang ada di PTPN IX telah banyak dialihkan ke tanaman tersebut. Percobaan
penanaman tebu merupakan awal dari pendirian Pabrik Gula Sei Semayang yang
dimulai pada tahun 1975 oleh Proyek Pengembangan Industri Gula (PPIG).
Dengan persetujuan BKU-PNP, percobaan PPIG dilakukan di tiga tempat, yaitu
proyek perkebunan Tanjung Morawa, perkebunan Batang Kuis, dan perkebunan
Kelanjutan dari penanaman tebu diikuti dengan studi kelayakan yang
dilakukan oleh “Philippine Consortium of Sugar Consultant” pada bulan
Februari 1978. Hasil studi ini menyatakan bahwa pembangunan PGSS layak
dilakukan, sehingga pada akhir tahun 1978 keluarlah izin proyek pembangunan
pabrik gula dari Menteri Pertanian RI. Kredit investasi yang digunakan untuk
membangun pabrik tersebut diperoleh dari dua sumber yaitu dari Bank Bumi
Daya sebagai kreditur utama dan dari PTPN IX itu sendiri, serta didukung juga
oleh perkebunan lainnya.
Adapun pelaksanaan yang dilakukan dalam pembangunan tersebut, ialah :
A. Supply Contract, ditangani oleh :
1. Kawasaki Heavy Industri Coorporation.
2. Yoshimini.
3. Nischo Iwai/Egara.
B. Perakit Lokal : Super Andal Steel Medan.
C. Pelaksana : PT. Aneka Usaha Perkebunan.
D. Pengawas : KPB Surabaya.
PGSS mulai dibangun pada tanggal 21 April 1981 dengan kapasitas 4000
TCD (Ton Cano Per Days) dan selesai dibangun pada tanggal 15 Oktober 1982.
Peresmian pabrik ini dilaksanakan oleh Presiden RI Soeharto. Sebelum
diresmikan, PGSS telah mengadakan penggilingan percobaan pada Desember
1981, tetapi belum mencapai kapasitas penuh. Pabrik gula ini mulai berproduksi
secara komersil pada awal Januari 1983 sampai dengan Juli 1983 dan
penggilingan kedua dimulai pertengahan Januari 1984 sampai dengan Agustus
1984. Kebun Sei Semayang berada di Desa Mulyorejo Kecamatan Medan Sunggal
Kabupaten Deli Serdang yang terletak di Jalan Medan-Binjai KM 12,5 sebagai
tempat pelaksanaan produksi dengan luas areal sekitar 16.000 m².
Pabrik ini mempunyai delapan perkebunan dan penanaman tebu dilakukan
menjadi tanaman tebu) dan pada daerah rotasi (areal tanaman tebu yang dirotasi
dengan tanaman tembakau). Selain menambah pendapatan dan lapangan kerja,
pembangunan PGSS juga mendorong usaha-usaha industri seperti pengadaan
karung, kapur tohor, penambang girang dan transportasi.
Visi, Misi, Tujuan Serta Karakteristik PTPN II
VISI : Dari perusahaan perkebunan menjadi perusahaan multi usaha berdaya saing tinggi.
MISI :
1. Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya dan usaha
2. Memberikan kontribusi optimal
3. Menjaga kelestarian dan pertambahan nilai
Tujuan Perusahaan :
1. Peningkatan kinerja operasional organisasi dan manajemen serta
pemanfaatan peluang bisnis seoptimal mungkin, sehingga menjadi
perusahaan perkebunan yang sustainable (berkelanjutan) berdaya saing,
makmur dan menghasilkan laba sehingga dapat berperan dalam
pembangunan daerah dan nasional serta dalam mensejahterakan karyawan.
2. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan agribisnis sector
perkebunan sesuai prinsip perusahaan yang sehat, kuat dan tumbuh dalam
skala usaha yang ekonomis.
3. Meningkatnya posisi portofolio bisnis melalui perbaikan internal semua
aspek sumber daya yang dimiliki PT Perkebunan Nusantara II.
4. Meningkatkan profitabilitas usaha pada kondisi unggulan serta
mempertahankan dan meningkatkan sumbangan devisa di bidang
peningkatan ekspor non migas, serta memelihara sumber daya alam dan
lingkungan serta konservasi air dan tanah.
Karakter PTPN II :
1. Pekerja keras.
2. tangguh dan bertanggungjawab.
3. Sadar berbiaya.
4. Persaudaraan dan kebersamaan.
5. Taqwa dan berakhlak mulia.
6. Setia pada nusa bangsa
Budaya Perusahaan :
1. kebenaran formal dan material melalui keteladanan, keterbukaan,
kepercayaan, kejujuran, Mengutamakan keselarasan dan kebersamaan
dalam meningkatkan produktivitas dan etos kerja.
2. Dalam setiap gerak langkah senantiasa mengedepankan konsultasi,
komunikasi dan koordinasi.
3. Dalam menyelesaikan setiap tugas selalu melaksanakan dengan cepat,
cekatan, cerdas, cermat dan menjaga citra.
4. Menghargai setiap hasil karya yang baik, memiliki rasa hormat dan santun
dalam berprilaku.
DATA KARYAWAN PTPN II KEBUN SEI SEMAYANG
BIDANG JUMLAH SELURUHNYA
P W JLH
II. BENGKEL TEKNIK
1. Ass. B. Teknik/Adms 1 - 1
Sumber : Data PTPN2 Kebun Sei Semayang
Tabel diatas merupakan jumlah buruh di perkebunan PTPN 2 Kebun Sei
Semayang beserta bagian-bagian ataupun bidang pekerjaan mereka, dimana buruh
di dominasi oleh lelaki.
Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung
jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok perusahaan, sehingga memungkinkan setiap unit-unit
organisasi dapat bekerja sama seefektif mungkin untuk mencapai suatu tujuan.
Kegiatan dan suatu perusahaan akan dapat berjalan lancar apabila ada pembagian
tugas dari pimpinan. Hal ini dapat dicapai dengan cara memberikan tanggung
jawab kepada orang-orang yang akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan
keahlian yang dimilikinya, dengan demikian pimpinan perusahaan akan mudah
mengetahui siapa yang bertanggung jawab dari setiap kegiatan yang dilaksanakan
dan dapat mengukur tingkat prestasi tiap pegawai dalam lingkungan pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya.
Untuk melihat Iebih jelasnya batas-batas wewenang dan tanggung jawab
orang-orang yang terlibat dalam kegiatan perusahaan dan untuk mengetahui
darimana mereka menerima tugas dan kepada siapa pula mereka
mempertanggungjawabkan semua kegiatannya. Strukiur organisasi PT.
Struktur Organisasi
PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Sei Semayang
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sei Semayang
ADMINISTRATUR
Asisten Admi/Umum
Ka. Rayon A Ka. Rayon B Ka. Rayon c Ka. TRI
Ass. Tehnik PAPAM
Ass. Tehnik Ass. Tehnik
Ass. Tehnik Ass. Tehnik
Dari bagan struktur organisasi tersebut dapat diuraikan fungsi dan uraian
dari masing-masing bagian sebagai berikut :
1. Administratur bertugas dan berwenang untuk :
a. Bertanggung jawab kepada Direksi.
b. Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengendarian, dan
pengawasan guna menunjang tugas pokok secara efektif dan efisien.
c. Mengajukan rencana kerja dan anggaran perusahaan(RKAP) unit
kebun.
d. Mengendalikan kegiatan harian operasional kebun.
e. Memberikan usul dan saran kepada Direksi untuk perbaikan kinerja
perusahaan.
f. Memberi teguran, kondute, dan usul kepada karyawan.
2. Kepala Rayon bertugas dan berwenang untuk :
a. Bertanggung jawab kepada Adminisratur.
b. Menyusun, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan terhadap
penyimpangan kerja di lapangan serra pengendarian biaya operasional
agar efektif dan efisien.
c. Melaksanakan perencaniuul, pengorganisasian, pengendalian, dan
pengawasan ditingkat rayon untuk menunjang pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan Administratur.
d. Mengkoordinir pelaksanaan penlusunan RKAP unit DP.
e. Memberikan usul dan saran perbaikan yang diperlukan unit kebun
kepada Administratur.
3. Asisten Tebu Rakyat lntensifikasi (TRI) bertugas dan berwenang untuk :
a. Bertanggung jawab kepada Administratur.
b. Melaksanakan kebijakan Administratur dalam pengolahan TRI.
d. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada peserta/calon
peserta TRI sehingga dapat meningkatkan pengetahuan bercocok
tanam tebu.
e. Memberikan teguran, kondute, dan usulan bawahan kepada
Administratur.
4. Asisten Administrasi/Umum bertugas dan berwenang untuk :
a. Bertanggung jawab kepada Administratur.
b. Menyusun rencan kerja dan anggaran perusahaan untuk laporan
manajemen
c. Menyimpan uang kas dan surat-surat berharga milik perusahaan.
d. Mengendalikan sumber dana dan penggunaan dan serta pengamanan
terhadap asset perusahaan.
e. Menyampaikan saran-saran tentang kondisi keuangan dan administrasi
yang berkaitan dengan operasional perusahaan kepada Administratur.
f. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencan kerja.
g. Melaksanakan standar biaya dan fisik.
h. Mengkoordinir seluruh kegiatan administrasi perkantoran.
i. Mengusulkan/menilai kondute karyawan pelaksana lingkup kantor.
5. Personalia bertugas dan berwenang untuk :
a. Bertanggung jawab kepada Asisten Admi/Umum.
b. Mengelola tenaga kerja/personalia, pensiunan, asuransi, dan humas.
c. Mengelola sekretariat dan rumah tangga serta pengawasan terhadap
inventaris kantor dan rumah-rumah perusahaan.
d. Mempersiapkan kondute dan usulan kenaikan berkala/golongan
karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana sepanjang menyangkut
wewenang Administratur.
e. Mengambil keputusan yang sifatnya tidak menyimpang dari
kebijaksanaan Asisten/Umum dan memberikan teguran, kondute, dan
6. .Administrasi bertugas dan berwenang untuk :
a. Bertanggung jawab kepada Asisten Admi/Umum.
b. Melaksanakan kebijakan Asisten Admi/Umum dan Administratur
dalam mengelola administrasi pembukuan.
c. Menyusun rencana anggaran bulanan dan tahunan.
d. Menganalisa dan mengevaluasi laporan Pb 7l/LM.
e. Mengambil keputusan yang sifatnya tidak prinsipal serta tidak
menyimpang dari kebijaksanaan Administratur dan Asisten
Admi/Umum.
7. Asisten Tanaman bertugas dan berwenang untuk :
a. Bertanggung jawab kepada Kepala Rayon.
b. Membuat rencana kerja ditingkat DP yang menyangkut bidang
tanaman dan produksi.
c. Membantu Kepala Rayon melaksanakan tugas dan kebijaksanaan yang
telah digariskan perusahaan.
d. Membuat RKAP DP sesuai dengan norma-norna yang telah
ditentukan.
e. Memberikan saran dan usul perbaikan kepada Kepala Rayon.
8. Asisten Tehnik bertugas dan berwenang untuk:
a. Bertanggung jawab kepada Administratur.
b. Melaksanakan kebijakan Administratur dalam mengelola dibidang
tehnik.
c. Bertugas memelihara dan memperdayakan alat angkut berat, bengkel
tehnik, infrastruktur dan bangunan.
d. Mernbuat rencana tentang pengadaan perbaikan dan pengoperasian
transport bangunan/sipil, bengkel tehnik dan mekanisasi.
e. Menilai kondute karyawan pelaksana dalam mengusulkan mutasi dan
9. PAPAM (Perwira Pengamanan) bertugas dan berwenang untuk :
a. Bertanggung jawab kepada Administratur.
b. Bersama dinas/unit lainnya mengkoordinasi latihan bersama untuk
keamanan keselamatan kerja dan melakukan inspeksi/patroli.
c. Menyusun rencana kerja tahunan bidang keamanan.
d. Menganalisa dan memperbaiki serta meningkatkan hasil kerja dibidang
keamanan.
e. Mengusulkan kondute, mutasi promosi lingkup bidang keamanan.
I.3. SERIKAT PEKERJA PERKEBUNAN (SPBUN)
Serikat Pekerja Perkebunan PTPN II didirikan oleh Serikat pekerja
Perkebunan Tingkat Unit Kerja / Kebun lingkup PT. Perkebunan Nusantara II
(Persero) pada tanggal 20 Agustus l998 di Tanjung Morawa memenuhi
Undang-Undang Nomor 21 Trahun 2000 untuk jangka waktu 5 (lima ) tahun. SPBUN itu
sendiri memiliki tujuan dan fungsi, yaitu :
1. Tujuan SPBUN :
a. Turut serta secara aktif mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia l7 Agustus 1945 dan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta khususnya para pekerja perkebunan
b. Menghimpun dan mempersatukan para pekerja perkebunan, memupuk
rasa setia kawan serta mempererat tali persaudaraan.
c. Membela dan melindungi serta memperjuangkan hak-hak dan kepentingan
para pekerja dan keluarganya.
d. Meningkatkan kesejahteraan pekerja, syarat-syarat kerja dan kondisi kerja
serta penghidupan yang layak sesuai dengan sila kemanusiaan yang adil
dan beradab.
e. Meningkatkan keterampilan pengetahuan dan produktivitas para pekerja
perkebunan.
f. Melindungi anggota dalam iklim Hubungan lndustrial, sehingga tercipta
ketenangan kerja dan kelangsungan usaha demi peningkatan taraf hidup,
kecerdasan dan kesejahteraan anggota dan keluarganya.
2. Fungsi SPBUN :
a. Meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab daram kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
b. Meningkatkan efektivitas komunikasi antara pelaku produksi.
c. Meningkatkan pemahaman, pengalaman hak dan kewajiban
masing-masing anggota secara selaras, serasi dan seimbang.
d. Menjembatani / Memfasilitasi hubungan antara pekerja dengan
Manajemen.
SERIKAT PEKERJA PERKEBUNAN (SPBUN) UNIT KERJA KEBUN SEI SEMAYANG
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II MASA BHAKTI 2012 – 2017
1. Ketua : JEPRIN
PENGURUS HARIAN :
Wakil Ketua 1. Nuralunan
2. Sadana Barus, SP, MSi
3. Syarituddin
4. Deli Ketaren
5. Sumarno
Sekretaris : LILIK RAHAYUDI
Wakil Sekretaris 1. Suprapto Tresno, SP
2. Mawardi Nur
3. Rianto
Bendahara : SUDARSONO II
Wakil Bendahara : l. Rointan Bakara
2. Lisnawati
3. Bendahara
BIDANG - BIDANG :
1. BIDANG PERLINDUNGAN DAN PEMBELAAN :
1. Purwanto
2. Toni Wasno
3. Sabari
2. BIDANG KESEJAHTERAAN PEKERJA :
1. Erwandi
2. Joz Hambali, Amk
3. Suherman
4. Maswadi Sinulingga
3. BIDANG PENDIDIKAN DAN LATIHAN :
l. Rusli
2. Ranto Marpaung, SPd.I
3. Sampat Tarigan
4. Svahril
4. BIDANG ANALISIS PERUSAHAAN :
1. Suriadi R.
2. Rusman
3. Jasa Ginting
4. Roslina
5. BIDANG PENGEMBANGAN USAHA DAN KOPERASI :
1. Wagino
2. Binton Siagian
3. Mislan
4. Syamsir
6. BIDAIIG UMUM DAN PERANAN WANITA : 1. Sardi
2. Resi Sinaga
3. Arifah