• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA MUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA MUS"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

POLITIK DAN ISLAM

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA MUSLIM FPEB UPI DALAM MEMILIH PRESIDEN BEM REMA UPI YANG SESUAI DENGAN PERSPEKTIF

ISLAM Laporan Penelitian

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam)

Oleh :

Aghni Aulia Aziz 1505675

Amani Fadhilah 1504164

Suci Wulan Sari 1507215

Syifa Puteri Utami 1501531

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Analisis tingkat pemahaman mahasiswa aktivis dan non aktivis FPEB UPI dalam memilih Presiden BEM REMA UPI yang sesuai dengan perspektif islam”.

Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, laporan penelitian ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik. Dan penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam menulis laporan ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Bandung, Maret 2018

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

E. Tugas Tugas Para Pemimpin...9

F. Pemahaman Menurut Para Ahli...10

(4)

...30

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia diciptakan oleh Allah SWT ke muka bumi ini sebagai khalifah (pemimpin), oleh sebab itu manusia tidak terlepas dari perannya sebagai pemimpin yang merupakan peran sentral dalam setiap upaya pembinaan. Hal ini telah banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam gerak langkah setiap organisasi. Peran kepemimpinan begitu menentukan bahkan seringkali menjadi ukuran dalam mencari sebab-sebab jatuh bangunnya suatu organisasi. Dalam menyoroti pengertian dan hakekat kepemimpinan, sebenarnya dimensi kepemimpinan memiliki aspek-aspek yang sangat luas, serta merupakan proses yang melibatkan berbagai komponen di dalamnya dan saling mempengaruhi.

Imam al-Mawardi dalam kitabnya al-Ahkam al-Sulthoniyah memberikan definisi khilafah sebagai berikut “Penggantian (tugas) kenabian untuk memelihara agama dan mengatur urusan dunia”. Dari kepemimpinan tertinggi, kemudian berkembang ke seluruh aspek kehidupan manusia, sampai ke kelompok yang paling kecil, keluarga dan individunya. Dalam hal ini, tentu penulis tidak akan membahas masalah khalifah, suksesi pimpinan nasional dan sebagainya, akan tetapi hanya akan mempelajari bagaimana semestinya untuk memilih pemimpin.

Pemimpin adalah bayangan Alloh Swt. di muka bumi. Kepadanya berlindung orang-orang yang teraniaya dari hamba-hamba Alloh, jika ia berlaku adil maka baginya ganjaran, dan bagi rakyat hendaknya bersyukur. Sebaliknya apabila ia curang (dhalim) maka niscaya dosalah baginya dan rakyatnya hendaknya bersabar. Apabila para pemimpin curang maka langit tidak akan menurunkan berkahnya. Apabila zina merajalela, maka kefakiran dan kemiskinan pun akan merajalela (H.R. Ibnu Majah dari Abdullah bin Umar). Para pemikir Islam klasik juga memberikan kriteria yang cukup ketat pada pemimpin demi terjaganya prinsip maslahah itu. Imam Al-Mawardi menetapkan beberapa syarat menjadi pemimpin, yaitu: 1) sikap adil; 2) ilmu yang memadai untuk ijtihad; 3) sehat indera

(6)
(7)

1

melindungi rakyat dan mengenyahkan musuh; 7) Keturunan Quraisy (Sjadzali, 1993: 63-64; al-Mawardi, 2006: 6-7; Salabi, 1984: 43-44).

Pemimpin tidak hanya dalam lingkup negara tetapi juga dalam lingkup lebih kecil seperti dalam Universitas, dimanapun kita berada harus ada yang memimpin dalam suatu kelompok. Sebagai umat islam tentunya ketika memilih pemimpin harus sesuai dengan syariat islam. Permasalahan disini adalah sejauh manakah pemahaman tersebut. Ketika kurangnya pemahaman terhadap pentingnya pemimpin, dan siapa yang memimpin, maka tidak akan berkembang kelompok tersebut, karena keberhasilan sebuah kelompok itu tergantung pemimpinnya, maka dari itu wajib hukumnya mengetahui bagaimana kriteria pemimpin yang sesuai denga syariat islam.

B. Identifikasi Masalah

Menurut Gardner (1999) Pemahaman merupakan salah satu bentuk hasil belajar. Pemahaman ini terbentuk akibat dari adanya proses belajar. Kemampuan memahami ini menjadi bagian penting dalam mengetahui atau mempelajari sesuatu. Seseorang memiliki pengetahuan atau mengetahui sesuatu, namun belum pasti ia memahaminya. Tetapi, seseorang yang memiliki pemahaman sudah tentu ia mengetahuinya. Pemahaman adalah suatu proses mental terjadinya adaptasi dan transformasi ilmu pengetahuan(dalam Putra 2015:39).

Sudijono (1996:50) mengatakan di dalam ranah kognitif dari taksonomi Bloom menunjukkan tingkatan-tingkatan kemampuan yang dicapai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Dapat dikatakan bahwa pemahaman tingkatannya lebih tinggi dari sekedar pengetahuan. Sudijono mendefinisikan pemahaman sebagai kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan katalain, memahami adalah mengetahui mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.

(8)

Selanjutnya, Sudjana membagi pemahaman ke dalam tiga kategori, yakni sebagai berikut a) tingkat pertama atau tingkat terendah, yaitu pemahaman terjemahan terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti sebenarnya b) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok, dan c) pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi, yakni pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.(Usman, 2002:24).

(9)

3 Sumber : Anderson & Krathwohl, 2002

Penelitian ini akan menekankan pada poin tingkat pemahaman, dimana disebutkan indikator dari pemahaman itu sendiri adalah mampu menerangkan, menjelaskan, merangkum tentang pemahaman politik dalam memilih pemimpin dalam ranah presiden bem rema UPI. Pemahaman disini dimaksud dapat menerangkan, menjelaskan tentang kriteria pemimpin yang sesuai dengan syariat islam, bahkan hingga mengaplikasikannya. Pemahaman lebih luas dari pengetahuan. Dengan pengetahuan seseorang belum tentu dapat memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam, sedangkan dengan pemahaman seseorang dapat mampu memahami makna dari suatu pelajaran.

Penelitian ini meneliti bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa muslim, apakah telah menerapkan apa yang menjadi ajaran islam atau bahkan belum memahami ajaran islam tersebut. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Muslim FPEB UPI dalam Memilih Presiden BEM REMA UPI Yang Sesuai Dengan Perspektif Islam.”

C. Rumusan Masalah

(10)

D. Tujuan Penelitian

(11)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemimpin

Kata kepemimpinan dalam Islam biasanya asosiasi pertama terarah pada

“kepemimpinan tertinggi bagi umat islam” yang terkenal dengan sebutan khalifah, imamah,

imaratul, mukminin dan sebagainya. Artinya, kepemimpinan tertinggi bagi umat Islam dalam urusan agama dan dunia. Definisi yang populer mengenai khalifah adalah pemimpin tertinggi dalam urusan agama dan dunia menggantikan Rasulullah Saw. Imam Al-Mawardi

dalam kitabnya Al-Ahkam Al-Sulthniyah menyebutkan bahwa khalifah adalah penggantian

(tugas) kenabian untuk memelihara agama dan mengatur urusan dunia.

1. Al-Quran Berbicara tentang Kepemimpinan a. Surat Al-Baqarah:30

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi”. Mereka berkata “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih, memuji-Mu, dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman,”Sungguh Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”(al-Baqarah:30).

b. Surat Al-An’am : 165

(12)

Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai

khalifah-khalifah di bumi dan

Dia mengangkat

(derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya, sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh

Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Al-An am: 165)‟

c. Surat Shad: 26

(Allah berfirman), “Wahai Daud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan diantara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Alloh, sungguh orang-orang yang sesat dari jalan Alloh akan mendapat adzab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (Shod: 26).

d. Surat Ali-Imran : 26

(13)

7

2. Hadist Berbicara tentang Kepemimpinan a. H.R. Ibnu Majah dari Abdullah bin Umar

Pemimpin adalah bayangan Alloh Swt. di muka bumi. Kepadanya berlindung orang-orang yang teraniaya dari hamba-hamba Alloh, jika ia berlaku adil maka baginya ganjaran, dan bagi rakyat hendaknya bersyukur. Sebaliknya apabila ia curang (dhalim) maka niscaya dosalah baginya dan rakyatnya hendaknya bersabar. Apabila para pemimpin curang maka langit tidak akan menurunkan berkahnya. Apabila zina merajalela, maka kefakiran dan kemiskinan pun akan merajalela.

b. H.R. Muslim dari ‘Auf bin Malik

Sebaik-baik pemimpin diantara kalian adalah pemimpin yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendoakannya dan merekapun mendoakan kalian, dan seburuk-buruknya pemimpin diantara kalian adalah pemimpin yang kalian benci dan merekapun membenci kalian, kalian melaknatnya dan merekapun melaknat kalian.

c. H.R. Bukhari dan Muslim

Telah menceritakanku Abdulloh ibn Maslamah dari Malik dari Abdulloh ibn Dinar dari Abdulloh ibn Umar bahwasanya Rosululloh Saw. bersabda: Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan dimintai pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban perihal keluarga yang dipimpinnya, seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga suami dan anaknya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas tugasnya, seorang pembantu adalah bertanggungjawab atas harta tuannya dan akan ditanya dari tanggungjawabnya, dan kamu sekalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban perihal kepemimpinannya.

d. Diriwayatkan Bukhari dan Muslim

Dari Mu qil bin Yasar, ia berkata,”Aku pernah mendengar Rasululloh Saw. bersabda:‟

(14)

sedangkan pada hari kematiannya itu ia masih menipu rakyatnya niscaya Alloh akan mengharamkan surga atasnya.”

B. Sifat-Sifat Pemimpin

Menurut konsep islam yang dirumuskan alquran ada 5 syarat kepemimpinan yaitu :

a. Beriman dan bertaqwa ( QS. Al – A raf : 96) ‟

b. Berilmu pengetahuan ( QS. Al – Mujadilah : 11)

c. Mempunyai perencanaan dan evaluasi ( QS. Al Al-Hasyr : 18)

d. Mempunyai kekuatan mental melaksanakan kegiatan ( QS. Al - Baqoroh: 147 ) e. Mempunyai kesadaran dan tanggung jawab moral serta menerima kritik (QS. As-

shaf :2-3)

C. Kriteria Pemimpin

Sementara Imam Al-Ghazali memberikan beberapa kriteria pemimpin: 1) dewasa (aqil baligh); 2) otak yang sehat; 3) mer-deka/bukan budak; 4) laki-laki; 5) keturunan Quraisy; 6) pende-ngaran dan penglihatan yang sehat; 7) kekuasaan yang nyata; 8) hidayah, daya pikir dan daya rancang yang kuat dan ditunjang oleh kesediaan bermusyawarah, mendengar pendapat serta nase-hat orang lain; 9) ilmu pengetahuan; dan 10) wara’ (kehidupan yang bersih dengan kemampuan mengendalikan diri, tidak berbuat hal-hal yang terlarang dan tercela) (Sjadzali, 1993: 135).

(15)

9

D. Model kepemimpinan Rasululloh

1. Aqidah, hal ini diawali dengan membina aqidah menanamkan keesaan terhadap Allah dan kecintaan kepada Rasulnya. Dicatat dalam tempo 23 tahun telah berhasil membentuk struktur masyarakat yang stabil dan dinamis.

2. Suri tauladan, belia mencontohkan kepada para sahabat apa arti konsisten dan bagaimana konsisten itu, yang biasa kita sebut istiqomah. Belia berkata jujur dan mencontohkan kejujuran.

3. Sistem kaderisasi dimana Rasululloh mengkader sahabatnya dengan sabar, disiplin sehingga terbentuk sahabat yang militan seperti khulafaurrasyidun.

4. Musyawarah, pola inilah yang dibuat oleh rasul dalam mengambil keputusan.

E. Tugas Tugas Para Pemimpin

Mereka yang mendapat anugrah “menguasai wilayah” diberi berbagai tugas, yang antara lain diuraikan oleh surat al-Hajj ayat 41:

(16)

F. Pemahaman Menurut Para Ahli

Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Pemahaman menurut (1) Sudirman adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya, (2) Suharsimi menyatakan bahwa

pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seseorang mempertahankan,

membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas menyimpulkan,

menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan.

(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:3) metode penelitian pada dasarnya merupkan cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional (kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara yang masuk akal), empiris (cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia), dan sistematis (proses yang digunakan dalam penelitian memggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif metode kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2011: 15) adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti berperan sebagai instrumen kunci dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka. Bimo Walgito (2010: 92) mengungkapkan studi kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari suatu kejadian. Pada metode studi kasus ini diperlukan banyak informasi guna mendapatkan bahan-bahan yang agak luas. Metode ini merupakan integrasi dari data yang diperoleh dengan metode lain.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2011: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

(18)
(19)

Ekonomi dan Bisnis dengan jumlah mahasiswa sebanyak 1249 (Sumber: Akademik FPEB).

Menurut Sugiyono (2011: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin untuk meneliti semua yang ada dalam populasi karena adanya keterbatasan tertentu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam penelitian ini, sampel diambil secara non probabilitas dengan menggunakan teknik quota sampling , dimana penentuan sampel berdasarka ciri – ciri tertentu pada populasi sampai jumlah (kuota) yang diinginka (Sugiyono, 2011:95). Berdasarkan pendapat diatas, maka ditetapkan sampel sebanyak 16 narasumber, dimana jumlah tersebut dialokasikan pada jumlah jurusan yang ada di FPEB UPI yaitu Pendidikan Akuntansi 4 orang, Pendidikan Ekonomi 2 orang, Pendidikan Manajemen Perkantoran 2 orang, Pendidikan

Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011) mengungkapkan bahwa analisis data kualitatif dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

1) Data Reduction (Reduksi Data)

(20)

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Maka reduksi data tidak lain yaitu gabungan dari data-data yang sudah disiapkan dari beberapa sumber yang bisa dipercaya.

2) Data Display (Penyajian Data)

Data display berarti menampilkan atau menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, dsb. Maka dalam hal ini peneliti akan menampilkan informasi yang didapat dari hasil wawancara dan angket kedalam bentuk angket atau bagan dengan tujuan agar mudah dipahami dan dimengerti.

3) Conclusion Drawing/Verification

Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Maka disini peneliti melakukan verifikasi dengan melihat kembali data reduction serta data display supaya dapat ditarik kesimpulan yang tepat.

E. Pelaksanaan Penelitian

Penelitiann ini dilaksanakan pada

Tanggal : 7-12 Maret 2018

Waktu : Tentatif

Tempat : Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis – Universitas Pendidikan

Indonesia

(21)

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

Objek yang diteliti adalah mahasiswa muslim Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. Terdiri atas tujuh Program Studi yaitu Pendidikan Akuntansi, Akuntansi, Manajemen, Pendidikan Manajemen Perkantoran, Pendidikan Manajemen Bisnis, Pendidikan Ekonomi, dan Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam.

Pembahasan Hasil Penelitian

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Seluruh narasumber yang diwawancarai semuanya pernah terlibat atau menyumbangkan suaranya terhadap pemilihan presiden BEM REMA Universitas Pendidikan Inodenesia, hal ini sudah mencerminkan bahwa mereke merasa bahwa pemimpin itu penting,

Hasil penelitian tentang kriteria presiden BEM REMA Universitas Pendidikan Indonesia menurut pendapat mereka adalah pemimpin yang bertaqwa dan beragama muslim, berjiwa kepemimpinan, memiliki pengalaman, jujur, bertanggung jawab, berkompeten, berahklak baik, tegas, cerdas, mandiri, sopan, tidak rasis, mengayomi, visi dam misi jelas,amanah, adil, kuat, terbuka, berwibawa, merangkul, bergerak bersama mencapai tujuan, mampu memecahkan masalah, memilii 4 sikap Rasulullah, netral, memiliki integritas tinggi dan tampan. Jawaban yang banyak disebutkan oleh narasumber adalah muslim, berjiwa kepemimpinan,visi dan misi yang jelas, memiliki pengalaman, bertanggung jawab, berkompeten dan mampu mengayomi.

Dalam hal memutuskan memilih presiden BEM REMA UPI para narasumber sebagian besar sudah memilih calon yang sesuai dengan kriteria yang mereka

(22)

Menurut hasil penelitian

(23)

15

pun banyak dari narasumber yang tidak setuju apabila pemimpinnya dalam hal ini presiden BEM REMA UPI berasal dari Non-Muslim, sebagian besar beranggapan lebih baik mengedepankan seorang muslim terlebih dahulu, namun ada sebagian kecil yang setuju terhadap presiden BEM REMA UPI berasal dari non-muslim. Hal ini mencerminkan bahwa Mahasiswa Muslim FPEB UPI masih mengedepankan kriteria agama sebagai penentuan mereka memilih pemimpin, walaupun di lingkup Universitas, hasil penelitianpun menunjukan bahwa dalam lingkup besar ataupun kecil untuk memilih seorang pemimpin harus terdapat kriteria tersendiri.

a. Data Display (Penyajian Data)

31%

13% 56%

Kriteria Pemimpin

(24)

94% 6%

Faktor memilih

Sesuai Kriteria Faktor lain

50%

19% 31%

Presiden BEM REMA Non-Muslim

tidak setuju tidak setuju (alasan) tidak masalah

75% 25%

Menyusun dari yang terpenting

Agama lain-lain

(25)

17 pemahaman mahasiswa muslim FPEB UPI dalam memilih presiden BEM REMA UPI dalam perspektif islam adalah 77,50%. Dalam diagram pertama aspek agama menjadi kriteria utama bagi 31% narasumber dan yang terbesar ada di karakter presiden BEM REMA UPI yaitu 56% dan karakter yang disebutkan narasumber tersebut merupakan karakter-karakter yang disebutkan para ulama yang penulis kaji di kajian teori, dan visi misi dari presiden BEM REMA UPI yaitu 13%.

Hasil penelitian menunjukan 94% narasumber memilih presiden BEM REMA UPI karena sesuai dengan kriteria pemimpin yang baik tidak berdasarkan faktor lain, namun masih ada sekitar 6% narasumber memilih presiden BEM REMA UPI karena faktor ikut-ikutan teman. Secara umum sebesar 50% tidak setuju terhadap presiden bem rema upi non-muslim, sebesar 19% narasumber setuju-setuju saja apabila yang terpilih adalah non muslim namun para responden ini tetap lebih mendahulukan pemimpin muslim, dan sebesar 31% narasumber setuju selama memang mampu mengemban amanah tersebut.

(26)

A. Simpulan

Manusia diciptakan oleh Allah SWT ke muka bumi ini sebagai khalifah (pemimpin), oleh sebab itu manusia tidak terlepas dari perannya sebagai pemimpin yang merupakan peran sentral dalam setiap upaya pembinaan. Hal ini telah banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam gerak langkah setiap organisasi. Peran kepemimpinan begitu menentukan bahkan seringkali menjadi ukuran dalam mencari sebab-sebab jatuh bangunnya suatu organisasi. Dalam menyoroti pengertian dan hakekat kepemimpinan, sebenarnya dimensi kepemimpinan memiliki aspek-aspek yang sangat luas, serta merupakan proses yang melibatkan berbagai komponen di dalamnya dan saling mempengaruhi.

Menurut konsep islam yang dirumuskan alquran ada 5 syarat kepemimpinan yaitu :

1. Beriman dan bertaqwa (Muslim) ( QS. Al – A raf : 96) ‟

2. Berilmu pengetahuan ( QS. Al – Mujadilah : 11)

3. Mempunyai perencanaan dan evaluasi ( QS. Al Al-Hasyr : 18)

4. Mempunyai kekuatan mental melaksanakan kegiatan ( QS. Al - Baqoroh: 147 )

5. Mempunyai kesadaran dan tanggung jawab moral serta menerima kritik (QS. As- shaf : 2-3)

Hasil penelitian menunjukan secara umum tingkat pemahaman mahasiswa muslim FPEB UPI dalam memilih presiden BEM REMA UPI dalam perspektif islam adalah sebesar 77,50%. Dimana pemahaman disini meliputi mengetahui kriteria pemimpin dalam islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan. Pemahaman ini mencakup bagaimana narasumber bisa menjelaskan dan menerangkan kriteria pemimpin khususnya presiden BEM REMA UPI, dan memberikan kesimpulan kriteria seperti apa yang seharusnya menjadi tolak ukur sebagai mahasiswa muslim, bahkan bukan sekedar pemahaman namun mengaplikasikannya dalam kehidupan.

(27)

19

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Sebagai seorang muslim yang baik, hendaknya mengetahui kriteria pemimpin yang sesuai dalam perspektif islam

2. Hendaklah menjadikan orang yang sesuai dengan kriteria pemimpin tersebut sebagai seorang pemimpin

3. Kepimpinan ini lingkupnya bisa besar maupun kecil, dimanapun ruang lingkupnya tetaplah memperhatikan siapa yang akan di pilih atau menjadi pemimpin.

4. Lebih mendalami dan mempelajadi ajaran islam.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mawardi, Abi al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib al-Bashri al-Baghdadi. (2006). Al-Ahkam Sultaniyyah wa Wilayat Diniyyah. Beirut: Dar Kutub al-Ilmiyah.

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (Eds.). (2002). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran Pengajaran dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

An-Nabhani, Taqiyyudin. (1997). Sistem Pemerintahan Islam. terj. Moh Maghfur Wachid. Bangil: Al-Izzah.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Ar-Rifa i, Muhammad Nasib . (1999). Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta:‟ Gema Insani

Press,

Putra, purnomo (2015). Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa terhadap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Syariah Psak-Syariah. JRAK. 6(10.38-50

Sjadzali, Munawir. (1993). Islam dan Tata Negara. Jakarta: UI Press.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Usman, M. U. (2002). Menjadi Guru Profesional (Vol. Cetakan XIV). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan dan Konseling Studi & Karir. Yogyakarta: Andi

LAMPIRAN

(29)

21

1. Apakah anda pernah menyalurkan hak suara dalam memilih presiden BEM REMA UPI ?

2. Bagaimana kriteria pemimpin (presiden BEM REMA UPI) menurut anda ?

3. Apakah dalam memilih pemimpin (contoh presiden BEM REMA UPI) sudah sesuai dengan kriteria yang anda jelaskan tadi ? ataukah ada faktor lain (contoh: ikut-ikutan teman, karena teman sendiri, mengenal, berdasarkan penampilan, popular, dari organisasi yang sama, dari daerah yang sama, dll.) ?

4. Bagaiman pendapat anda jika pemimpin (presiden BEM REMA UPI) non Muslim ? 5. Urutkan dari yang terpenting menurut anda untuk kriteria seorang pemimpin !

(tanggung jawab, cerdas, agama, tabhlig, banyak dikenal orang, ramah, sejahtera)

HASIL RESPONDEN 1

Nama : Y. R

Jurusan : Manajemen

1. Pernah

2. Mempunyai jiwa kepemimpinan atau leadership yang bisa menaungi anggotanyaa

dengan baik.

3. Secara pribadi memilih pemimpin dilihat dari visi misi bakal calon tersebut sudah sebaik apa.

4. Tidak terlalu setuju tapi nanti mungkin ada kebijakan tertentu dari panitia pemilihan umum. Tapi secara pribadi kurang setuju, karena walaupun ranahnya masih terbilang kecil di kampus tapi inni sebagai bahan pembelajaran kehidupan di masa yang akan datang. P emimpin basicnya harus seorang Muslim yang terpenting karena Allah juga telah menjelaskan bahwa sebaik-baiknya kalian memilih pemimpin dari kalangan kalian yaitu Muslim.

5. Berikut urutannya :

 Agama, harus kuat dan mimiliki karakter akhlak dan menjadi contoh untuk

yang lainnya

 Tanggung jawab, totalitas dan loyalitas karena tanpa tanggung jawab sebuah

organisasi tidak akan berjalan.

 Tabligh

 Ramah

 Cerdas, dalam menyikapi suatu hal

 Banyak dikenal orang

 Sejahtera, secara finansial

(30)

Nama : E. T. laranganNya. Kriteria pemimpin disini seperti itu, otomatis jika dia sudah terpiih menjadi pemimpin dia akan tau yang mana akan dilaksanakan dana pa yang dilarangnya seperti perintah Tuhannya sendiri. Yang kedua memilii jiwa

kepemimpina atau (leadership) mampu mengkordinirkan anggota-anggotanya. Dan

yang pasti, menjadi pemimpin itu harus berpengalaman dulu dalam organisasi karena pengalaman itu sangat berharga. Pemimpin juga harus jujur dan bertanggung jawab, tidak mungkin kita memilih pemimpin yang tidak jujur atau malah mencirikan oran munafik. Lalu mempunya visi dan misi yang baik, serta mampu memprogresskan tujuan yang telah dibuat oleh calon pemimpin tersebut.

3. Iya sesuai

4. Tidak setuju,, jelas sudah tertera dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 51 bahwa kita dilarang keras memilih pemimpin yang non Muslim.

5. Berikut urutannya:

Agama, Tanggung jawab, Cerdas, Ramah, Sejahtera, Banyak dikenal orang (tabligh

tidak disebut).

HASIL RESPONDEN 3

Nama : B. A. P

Jurusan : Ilmu EKonomi Keuangan Islam

1. Pernah

2. Muslim, berkompeten, dan berakhlak baik

3. Selalu mengedapankan hal yang tadi sudah disebutkan, karena setidaknya itu memperkecil mudharat

4. Dijalani saja

5. Agama, Tanggung jawab, Ramah, Cerdas, tabligh, Sejahtera HASIL RESPONDEN 4

Nama : Pambudi

Jurusan : Ilmu EKonomi Keuangan Islam

1. Pernah

2. Harus tegas, cerdas, mandiri secara finansial, dan humble

(31)

23

4. Tidak ada peraturan yang melarang setau saya. Namun jika ada calon yang non Muslim saya rasa akan sulit untuk bisa memenangkan karena kultur UPI yang saya lihat mayoritas beragama Muslim dan nilai kultur kampusnya yang cukup memegang nilai Islam

5. Agama, Tabligh, Cerdas, Tanggung jawab, Ramah, Banyak dikenal orang, Sejahtera HASIL RESPONDEN 5

Nama : Idha

Jurusan : Management

1. Pernah

2. Tidak rasis, sopan di kampus dan luar kampus 3. Iya

4. Menurut saya, jika presiden BEM REMA UPI non Muslim kurang setuju karena Allah sudah memerintahkan jika memilih non Muslim bakal ada kehancuran. Seperti pada surat Ali Imran ayat 28

5. Agama, Tabligh, Cerdas, Tanggung jawab, Ramah, Sejahtera, Banyak dikenal orang HASIL RESPONDEN 6

Nama : Dhimas

Jurusan : Manper

1. Pernah

2. Kriteria presma disetiap kampus berbeda tergantung dari perssoalan yang terjadi di tiaap kampus. Kebetulan yang ditanya di UPI, kriteria ideal presma menurut aku adalah presma yang mampu mengelola kepentingan ersama dan

mampu menjadi figure yang sentral atas setiap gerakan yang ada dikampus.

Dia orang yang agamis nasionalis yang menjunjung tinggi integritas dia sebagai mahasiswa yang tidak mencampuri urusan internal kampusnya dengan urusan eksternal kampus. Mampu merangkul mahasiswa UPI dan memberikan wujud pelayanan nyata terhadap mahasiswa UPI

3. Kalau tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan saya memiliki kriteria lain, karena system yang kita anut adalah system demokrasi memaksa calon itu lebih spesifik lagi karena hasil system ini berbeda dengan musyawarah yang mengedepankan forum. Kriterianya adalah dia mampu memimpin dan saya kenal dia dalam tanda kutip, “kenal baik kepemimpinan”

4. tdk

5. Agama, Tanggung jawab, Tabligh, Cerdas,Banyak dikenal orang, Ramah, Sejahtera

(32)

Nama : F. F.

Jurusan : Akuntansi

Status : Aktivis

1. Pernah

2. Melihat sepintas orangnya ramah dan ibadahnya baik

3. Saya kurang memperhatikan kegiatan BEM REMA UPI jadi tidak terlalu tahu apakah sesuai kriteria atau tidak

4. Tidak setuju, karena sebagian orang Muslim tidak ingin dipimpin oleh non Muslim 5. Agama, Tanggung jawab, Tabligh, Cerdas, Ramah, Sejahtera (tidak menjawab

2. Seiman, bisa mengayomi, dan bertanggung jawab 3. Sudah sesuai jika menurut aku

4. Harusnya dalam Islam, selama masih ada Muslim ya kenapa tidak. “Jika pemimpin yang terpilh non Muslim yah” kita juga yang memilih seoraang Muslim pasti menerima saja karena hak suara yang menentukan. Jadi intinya ya sah sah saja asal dia memimpin dengan adil dan tidak membeda bedakan. Kan dalam agama saling toleransi, tapi secara pribadi saya tidak mau juga dipimpin oleh orang non Muslim

2. Harus jelas visi misinya, jadi visi misi nya harus realistis, bisa dikerjakan dan dibuktikan sehingga dengan visi misi itu program yang direncanakn oleh pemimpin itu bisa diterima oleh anggotanya dan nanti berdampak pada mahasiswa

3. sudah

(33)

25

5. Tanggung jawab, Cerdas (berakhlak), Dikenal banyak orang, elektaabilitas itu penting sehingga ketika orang tersebut dikenal banyak orang program na pun pasti lebih mudah diterima

HASIL RESPONDEN 10

Nama : B. D.

Jurusan : Manbis

1. pernah

2. Dalam memilih pemimpin, tentunya ada bberapa kriteria yang harus jadi

patokan. Daam hal ini, patokan utamanya adalah agama. Agama harus menjdai prioritas utama. Lebih jelasnya dalam memilih pemimpin, haruslah orang yang amanah. Amanah bisa diartikan dalam banyak hal, tapi salah satunya adalah berlaku adil. Adil disini bukan mencangkup hanya kepada satu golongan saja, tapi mencangkup seluruh kelompok. Kemudian, haruslah orag-orang berilmu yang memiliki akal sehat. Yang harus menjadi perhatian lagi adalah kemampuan fisiknya, artinya fisiknya kuat. Karena pemimpin itu harus memiliki mentall yang kuat untuk mengendalikan roda kepemimpinan dan memikul tanggung jawab yang nanti akan dibebankan kepadanya. Pemimpin juga haruslah berasal dari orang yang beriman dan bertaqwa, maksudnya harus terlihat baik dalam beramal sholeh. Jangan memilih pemimpin dari kalangan orang yang dzalim. Seorang pemimpin juga harus bertanggung jawab dalam pelaksanaan kepemimpinannya sesuai dengan yang dimandatkan kepadanya terlebih sesuai dengan keahliannya. Yang terakhir, pemimpin itu tidak boleh meminta jabatan.

3. sesuai

4. tidak setuju

5. Agama, Tanggung jawab, Cerdas, Ramah, Sejahtera, Banyak dikenal orang.

HASIL RESPONDEN 11

Nama : R. K. I

Jurusan : Pendidikan Akuntansi

1. pernah

2. terbuka, membumi, someah, bijak, dan berwibawa 3. sesuai kriteria

(34)

5. agama, jika orang yang tat pada agamanya pasti mengerti arti tanggung jawab, tanggung jawab, tabligh, harus bisa menyampaikan karena apa arti cerdas jika dia tidak bisa menyampaikannya untuk orang lain, cerdas, ramah, agar bisa lebih mudah dikenal orang, sejahtera, karena jika sudah mencangkup kriteria diatas maka akan menjadi sejahtera untuk dirinya dan untuk yang dipimpinnya

HASIL RESPONDEN 12 Nama : Ivan

Jurusan : P.Ak 1. pernah

2. kriteria presiden BEM REMA menurut saya pribadi adalah individu yang memiliki visi merangkul semua jurusan yang ada di UPI bergerak bersama mewujudkan suatu tujuan yang lebih baik, dan memecahkan masalah yang selama ini menggrogoti UPI

3. sudah sesuai memilih pemimpin yang cenderung melihat visi yang ada apakah mengerucut atau bakan sama dengan tujuan yang diharapkan atau tidak.

4. saya menolak, bukan berarti saya radikal atau bahkan anti non muslim. Tapi memang sudah seharusnya pemimpin seorang muslim yaitu dari golongan muslim itu sendiri. Jadi tidak ada penawaran lain.

5. Agama, Tabligh, Ramah, Cerdas, Dikenal banyak orang,Sejahtera HASIL RESPONDEN 13

Nama : Tisna

Jurusan : Pendidikan Akuntansi

1. Pernah

2. bem rema upi itu harus menjadi tauladan bagi mahasiswa yang lainnya, ia harus mencontohkan 4 sikap Rasulullah saw yakni shidiq, amanah,tabligh, fathonah. Dengan begitu pemimpin akan dicintai rakyatnya

3. sudah sesuai.

4. itu tidak masalah , selagi ia mampu mengemban tugasnya dengan rasa penuh tanggungjawab. Lebih diutamakan jika masih ada yang muslim mencalonkan 5. tanggung jawab, Agama, Cerdas, Ramah, Sejahtera,Banyak dikenal orang

HASIL RESPONDEN 14

Nama : AAA

Jurusan : Pendidikan Ekonomi

1. Pernah

(35)

27

3. Belum sesuai criteria di atas, ikut-ikutan temen 4. Boleh boleh saja

5. Cerdas, tanggung jawab, sejahtera, agama, tabligh, banyak dikenal, ramah HASIL RESPONDEN 15

Nama : BBB

Jurusan : Manper

1. Pernah

2. Netral, tapi bias juga ada basis organisasi eksternal 3. Ya

2. Menurut saya seseorang dengan jiwa integritas yang tinggi dan kemampuan diplomatik yang baik ditambah paras yang tampan akan menjadi posisi presiden bem rema upi menjadi pas sehingga mampu menjadikan bem rema upi sebagai salah satu bem yang berpengaruh di BEM SI nya itu sendiri tanpa memegang bendera yah artinya seorang yang independen dan bukan boneka dari bendera tertentu.

3. Terkadang memang tidak secara keseluruhan criteria yang saya inginkan itu dimiliki oleh para calon presiden, untuk itu biasanya berdasarkan pada informasi yang saya dapatkan ketika perkuliahan, saya memilih calon saya sendiri dengan minimal memiliki satu criteria yang sudah saya sebutkan tadi 4. Tentu tidak mungkin terjadi yah karena mayoritas mahasiswa muslim, kalo

pun missal terjadi pemimpin tersebut ya tidak apa apa selagi keputusan yang dibuat tidak bertentangan dengan syariat islam

(36)

N4 3 3 2 4 12 80%

N5 5 1 3 4 13 87%

N6 3 3 1 4 11 73%

N7 5 1 1 3 10 67%

N8 8 1 3 2 14 93%

N9 2 1 3 4 10 67%

N10 5 3 2 4 14 93%

N11 3 3 2 4 12 80%

N12 3 2 3 4 12 80%

N13 3 1 3 4 11 73%

N14 5 3 2 4 14 93%

N15 3 3 1 4 11 73%

N16 4 3 2 2 11 73%

rata-rata 11,625 77,50%

Gambar

Tabel Kognitif

Referensi

Dokumen terkait

Penyedia bar ang/ jasa yang mengupload Dokumen Kualifikasi (Tabel Kualifikasi) sebanyak 8 (delapan) perusahaan3. Hasil

Skor 3 : Terampil , jika menunjukkan mampumenerapkan identitas dasar dan strategi pemecahan masalah yang berkaitan dengan pembuktian indentitas trigonometri lainnya

Nurhayati ,Yanti (2013) Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Siswa Di SMP Negeri 14 Bandung. Bandung: Skripsi Sarjana Pkn FPIPS UPI Bandung: tidak

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca merupakan keterampilan yang penting bagi siswa untuk melatih kemampuan berpikir siswa dan mampu dengan

[r]

[r]

Hubungan Antara Perilaku Asertif Dengan Stres Kerja Pada Perawat di Rumah Sakit Umum Magetan dan Rumah Sakit Griya Husada Madiun.. Diakses tanggal 04 April