• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN SYARIAH PRODI HUKUM KELUARGA ISL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JURUSAN SYARIAH PRODI HUKUM KELUARGA ISL"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

UMRAH DAN ZAIRAH KE MAKAM RASULULLAH SAW Di susun guna memenuhi tugas :

Mata Kuliah : Fiqih Ibadah

Dosen Pengampu :Bpk.Dr. Ali Trigiyatno,S.Ag, M.Ag

Di Susun Oleh:

Saaripudin 2011114001 Nisma Nurilah 2011114015 Azkan tahiyan 2011114018

JURUSAN SYARIAH-PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

BAB I

Pendahuluan

Ibadah Haji dan umroh adalah salah satu ibadah yang wajibkan bagi yang mampu. Haji merupakan rukun islam yang kelima setelah syahadat, sholat, zakat, dan puasa. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta.

Dalam mengerjakan haji, diperlukan penempuhan jarak yang demikian jauh untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga hanya dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.

Dan pada biasanya haji di barengi dengan umrah dan juga berzairah ke makam Rasulullah SAW.karena pembahsan tentang haji sudah di lakukan oleh pemakalah dari kelompok lain maka kami hanya ajan membahas masalah Umarah dan Zairah ke makam Rasulullah SAW

(3)

BAB II

PEMBAHASAN UMRAH

A.pengertian Umrah

Umrah menurut arti bahasa berarti mengunjungi.kalimat ‘’I’tamarahu’’

bersinonim dengan ‘’ zarahu’’, 1 ia juga di sebut sebagai haji kecil karena memiliki

kesamaan dengan haji dalam hala ihram,thawaf,sa’I,dan mencukur atau memangkas rambut

Sedangkan menurut arti syara’ umrah adalah zarah ke baitul haram dengan mekanisme tertentu. Yakni dengan ihram,thoaf,sa’I dan tahallul. Namu tidak dalam waktu tertentu2 karena umrah boleh di laksanakan kapanpun.

Tujuan haji dan umrah adalah beribadah kepada Allah semata di tanah-tanah yang di perintahakan Allah untuk beribadah I dalamnya berdasarkan sabda nabi

اركذ ةم ااقلورملاو فصلا نيب يعسلاورامجلا ىمر لعج امنا

Sesungguhya lempar jumrah dan sa’I antara shofa dan warwa di gariskan untuk menegakan dhikkir Allah.

B. Dalil Disyariatkannya Umroh

Hukum umrah adalah fardu ‘ain atas tiap-tiap orang laki-laki atau perempuan, sekali dalam seumur hidup3,seperti haji.

Firman Allah Swt; ِ ل ِل َلَرْمُعْلاَو لجَحْلا اوُمِتَأو...

‘’dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah (Qs.al baqoroh;196) ةجح لدعت ن اضمر يف ةرمع

“ Umroh pada bulan Ramadlan itu setara dengan Haji” (ibnu majjah)4

1 Azzam,Abdul aziz Muhammad dan abdul wahab sayyed hawwas.fiqh ibadadh i (Jdkdrtd;AMZAH,2010) ihlm i603.

2 Logcit hlm 603

(4)

C.Hukum Umroh

Kalangan ahli fiqh menyepakati legalitas umroh dari segi syara’ dan ia wajib bagi orang yang disyariatkan untuk menyempurnakannya. Namun mereka berbeda pendapat mengenai hukumnya dari segi wajib dan tidaknya ke dalam dua arus pendapat berikut.

Pertama, sunnah mu’akkadah. Ini adalah pendapat Ibnu Mas’ud, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy-Syafi’i, Imam Ahmad menurut salah satu versi pendapat, juga Abu Tsaur dan kalangan mazhab Zaidiyah. Pendapat mereka didasarkan atas sabda Nabi SAW tatkala ditanya tentang umroh, apakah ia wajib atau tidak? Beliau menjawab,” Tidak. Namun jika kalian umroh, maka itu lebih baik,” Juga berdasarkan sabda Nabi SAW:

عوطت ةرمعلاو داهج جحلا

Haji adalah jihad, sementara umroh hanya tathawwu 5

. Alasan lain, umroh adalah nask (ibadah) yang pelaksanannya tidak ditentukan waktu, maka ia pun tidak wajib sebagaimana halnya thawaf mujarrad.

Kedua, wajib, terutama bagi orang-orang yang diajibkan haji. pendapat ini dianut oleh Imam Asy-Syafi’i menurut versi yang paling sahih di antara kedua pendapatnya, Imam Ahmad menurut vers lain, Ibnu Hazm, sebagian ulama mazhab Maliki, kalangan mazhab Imamiyyah, Asy-Sya’bi, dan Ats-Tsauri. pendapat ini juga merupakan pendapat mayoritas ulama dari kalangan sahabat dan lainnya, dan mereka bersepakat bahwa pelaksanannya hanya sekali seumur hidup sebagaimana halnya haji6

D.syarat w ajib umrah 1. islam

Orang non muslim tidak sah dalam melaksanakan haji atau umrah. Jika dia berkunjung ke tanah suci bahkan mengikuti ibadah haji atau umrah seperti thawaf dan sa'i maka perjalanan haji atau umrahnya hanya sebatas melancong saja.

5 Azzam,Abdul aziz Muhammad dan abdul wahab sayyed hawwas.fiqh ibadadh i (Jdkdrtd;AMZAH,2010) ihlm i604

(5)

2. Baligh

Anak kecil tiak diwajibkan berhaji atau pun umroh, baik yang sudah mumayyiz maupun yang belum. Kalau sudah mumayyiz ia naik haji atau umroh maka sah, tetapi pelaksanaan haji atau pun umroh yang sebelum mumayyiz itu merupakan sunnah dan kewajiban melaksanakan haji atau pun umroh tidak gugur. Setelah baligh dan bisa atau mampu, ia wajib melaksanakan haji atau pun umroh lagi, menurut kesepakatan ulama mazhab

3. Berakal sehat

Orang gila sebenarnya tidak mempunyai beban atau bukan seorang mukallaf. Kalau dia naik haji atau umroh dan dapat melaksanakan kewaiban yang dilakukan oleh orang yang berakal, maka haji atau umrohnya itu tidak diberi pahala dari kewajiban ittu, sekalipun pada waktu itu akal sehatnya sedang datang kepadanya. Tapi kalau gilanya itu musiman dan bisa sadar (sembuh) sekitar pelaksanaan haji atau umroh, sampai melaksanakan kewajiban dan syarat-syaratnya dengan sempurna, maka dia wajib melaksanakannya. Tapi kalau diperkirakan waktu sadarnya itu tidak cukup untuk melaksanakan semua kegiatan-kegiatan haji atau umroh, maka kewajiban itu gugur.

4. Merdeka

Maksud dari merdeka ini adalah tidak berstatus sebagai budak (hamba sahaya di masa Rasulullah Saw yang di masa modern ini hampir tidak ditemukan di dunia). Istilah merdeka juga bisa diartikan bebas dari tanggungan hutang dan tanggungan nafkah keluarga yang ditinggalkan

5. Mampu

(6)

ِتْيَبْلا ّجِح ِساّنلا ىَلَع ِ ّ ِل َو ۗ اًًًنِمآ َناًًَك ُهًًَلَخَد ْنَم َو ۖ َميِهاَرْبِإ ُماَقَم ٌتاَنّيَب ٌتاَيآ ِهيِف

َنيِمَلاَعْلا ِنَع ّيِنَغ َ ّا ّنِإَف َرَفَك ْنَم َو ۚ ًليِبَس ِهْيَلِإ َعاَطَتْسا ِنَم

Artinya: Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim, barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Ali ‘Imron 97)

E.rukun umrah .

1. Ihram dari miqot yang di laluinya

Rasulullah SAW telah menentukan bagi seluruh jamaah haji/umrah yang datang dari seluruh penjuru bumi sebagaimana yang telah di jelaskan secara rinci, yaitu dari titik tanah halal yang terdekat jika ia sudah berada di mekkah,baik sebagai makki (penduduk mekah) maupun non makki, untuk ikram umrah, ia harus keluar dari mekkah menuju tan’im dan ji’rannah. Ji’rannah terletak di jalan ta;if berjarak enam farakh (1 farakh =3,5 mil/8km), di sana ada sebuah sumur milik kerabat kakek Nabi SAW yang berair tawar dan tidak ada yang lebih afdhal darinya,menginggat Nabi pernah umrah dari sana pada tahun perang hunian, kemudian hadabiyah7

Dalam ihram ada tiga hal yang wajib dilakukan yaitu: a. Niat.

Tidak ada perbuatan yang dilakukan dengan sadar tanpa adanya niat. Niat sebagai motivasi dari perbuatan, dan niat merupakan hakikat dari perbuatan tersebut. Dengan kata lain jika berihram dalam keadaan lupa atau main-main tanpa niat maka ihramnya batal.

b. Talbiyah.

(7)

Lafadz talbiyah adalah:

“labbaikallahumma labbaika, la syarika laka labbaika, innal hamda wan ni`mata laka wal mulka la syarika laka”.

Waktu membaca talbiyah bagi orang yang berihram, dimulai dari waktu ihram dan disunnahkan untuk membaca terus sampai melempar jumrah `aqobah.

c. Memakai pakaian ihram.

Para ulama madzhab sepakat bahwa lelaki yang ihram tidak boleh memakai pakaian yang terjahit, dan tidak pula kain sarung, juga tidak boleh memakai baju dan celana, dan tidak boleh pula yang menutupi kepala dan wajahnya.

Kalau perempuan harus memakai penutup kepalanya, dan membuka wajahnya kecuali kalau takut dilihat lelaki dengan ragu-ragu. Perempuan tidakboleh memakai sarung tangan, tetapi boleh memakaisutera dan sepatu Hal-hal yang disunnahkan pada waktu hendak ihram:

1. Membersihkan badan. 2. Memotong kuku. 3. Mencukur.

4. Melakukan shalat ihram. 5. Melebatkan rambut. 6. Memakai wangi-wangian

2. Thawaf tujuh putaran

Mengelilingi ka’bah tuju kali dengan cara lari-lari kecil 3. Sa’I antara shafa dan marwa.

(8)

bukit Safa ke bukit Marwah dihitung satu kali dan juga dari bukit Marwah ke bukit Safa dihitung satu kali.8

Terdapat hal-hal yang disunnahkan bagi orang yang sedang melakukan sa`i diantaranya :

a. Disunnahkan menaiki bukit shafa dan marwah serta berdo`a diatas kedua bukit tersebut sekehendak hatinya, baik masalah agama maupun dalam masalah dunia sambil menghadap ke baitullah.

b. Melambaikan tangan ke hajar aswad,. c. minum air zam-zam.

d. menuangkan sebagian air ke tubuh.

e. keluar dari pintu yang tidak berhadapan dengan hajar aswad

f. Naik ke bukit shafa, menghadap ruknul iraqi, berhenti lama di shafa, dan bertakbir kepada Allah sebanyak tujuh kali.

4.Tahallul

Tahalul iyalah mencukur sebagian rambut 5.Tertib dan berurutan

ZAIRAH KE MAKAM RASULULLAH

A.Hukum ziarah ke Masjid Nabawi dan Makam Rasul

Ziarah ke masjid Nabawi adalah sunah.Hal ini berdasarkan sabda Nabi Saw”jangan lah mengadakan ziarah kecuali ketiga masjid,yakni masjid Haram,masjid saya ini.dan

masjidil Aqsha(H.R Bukari dan muslim) .

Maka hendaklah orang-orang berziarah ke masjid Nabawi dan makam Rasulullah Saw dengan ibadah haji.Bahkan beliau menjajikan syafaat bagi siapa saja yang menziarai kuburan beliau.9 Ibnu Umar r.a berkata “rasulullah Saw bersabda “barang siapa yang

berziarah ke kuburku,dia akan mendapatkan syafaat aku(pertolongan)”(H.R Daruquthni)

(9)

Apabila seo rang akan pergi ke madinah,seharusnya tujuan awalnya

adalah melaksanakan shalat di masjid Rasulullah Saw.Dan ketika dia telah sampai di sana ,hendaknya berziarah ke makam nabi Saw,serta kemakam kedua sahabat belau yaitu Abu Bakar dan Umar r.a.sesuai dengan cara yang disyariatkan,tanpa melakukan bid’ah

ataupun berlebih-lebihan.jangan lah mengerjakan disitu sesuatu yang tidak diidzinkan oleh Allah dan Rasulnya,seperti meminta-minta kepada mayat dan membuat nya

perantara hubungan kepada Allah .

Sabda Rasulullah Saw “Dulu aku pernah melarang ziarah kubur,maka diidzinkan bagi Muhammad berziarah ke kuburan bundanya,sebab hal ini mengingatkan akhirat (H.R Abu Dawud,muslim,tirmidzi).karena firman Allah Ta’ala “dan janganlah memohon kepada selain Allah yang tiada dapat memanfaati dan membahayakan kamu;maka apabila kamu mengerjakan juga ,niscahyalah kamu tergolong orang-orang yang

menganiaya(dzalim) Q.S Yunus 106.

B. Hubungan Ziarah dengan Haji

Tidak ada hubungan antara ziarah ke masjid Nabawi dan Makam Rasulullah dengan ibadah haji. Sesungguhnya ziarah ke masjid Nabawi ialah urusan di luar haji dan umrah. Akan tetapi, ahli ilmu membahasnya di dalam bab haji, karena pada zaman dahulu orang-orang mengalami kesulitan jika harus melaksanakan haji dan umrah dalam suatu

perjalanan, sedangkan untuk ziarah ke masjid Nabawi dalam perjalanan yang lain. Jadi apabila mereka melakukan ibadah haji dan umrah, maka mereka sekaligus melewati

Madinah untuk ziarah ke masjid Rasulullah Saw .

10

C.Adab masuk makam Rasulullah

Berziarah ke masjid Nabawi disunahkan untuk mendatanginya dengan tenang dan sopan,memakai mewangian,mengenakan pakaian terbaik,memasukinya kaki kanan,dan membaca doa,solat sunah tahyatul masjid dengan khsyuk.sesudah selesai solat sunah,di sunahkan kemakam nabi Saw dengan menghadap kepadanya dan membelakangi kiblat

untuk mengucapkan salam kepada Rasulullah Saw .

(10)

D.Larangan dalam Berziarah

Apa yang dilakukan sebagian orang dalam berziarah, yakni mengusap-usap dinding kamar makam Rasulullah, mengambil berkah dengannya, dan sebagainya, maka semua ini termasuk bid’ah. Dan yang lebih parah, lebih mungkar, dan lebih berat lagi ialah memohon kepada Nabi Saw. agar dimudahkan dari segala kesulitan dan tercapainya segala harapan, maka hal ini merupakan syirik besar, yang mengeluarkannya dari agama. Sesungguhnya Nabi Saw. tidak dapat mendatangkan manfaat maupun menolak madhorot terhadap dirinya sendiri, demikian pula terhadap orang lain. Beliau tidak mengetahui segala sesuatu yang ghaib. Beliau meninggal dunia sebagaimana anak cucu Adam meninggal dunia. Beliau tidak mengatur sedikitpun dari alam raya ini selamanya. Allah

Swt. berfirman kepada Rasulullah Saw .

Katakankah (Muhammad), ‘Aku tidak kuasa menolak madharat maupun mendatangkan kebaikan kepadamu.’ Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang dapat melindungiku dari (adzab) Allah dan aku tidak akan memperoleh tempat

berlindung selain-Nya.” (QS. Al-Jin: 21-22)

11

Oleh karena itu bagi yang diberi kesempatan oleh Allah menunaikan ibadah haji dan umrah hendaknya disemaptkan untuk berziarah ke makam nabi Saw dan pejuang islam

lainya ,serta tempat-tempat bersejarah lain apabila ada kesempatan .

(11)

BAB III KESIMPULAN

Berdasarkan makalah yang membahas tuntas tentang haji dan umroh, dapat disimpulkan :

1. Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut.

2. Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji. Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.

3. Dasar Hukum Perintah umrah terdapat dalam QS. Al Baqoroh 196.

5. Untuk dapat menjalankan ibadah umrah harus memenuhi syarat, rukun dan wajib umroh.

(12)

Daftar pustaka

Azzam,Abdul aziz Muhammad dan abdul wahab sayyed hawwas.fiqh ibadah

(Jakarta;AMZAH,2010) hlm 603.

Fiqih islam lengkap ustd.Drs saifulloh Al Aziz s moh.

Rasjid,sulaiman.fiqih islam (bandung:sinar biru,2013)

http://vuadz.blogspot.com/2012/12/pengertian-umroh.html

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan di wilayah Klungkung Kepulauan (Kecamatan Nusa Penida) tidak terdapat sungai yang airnya mengalir sepanjang tahun, hampir semua sungai di Kecamatan Nusa Penida

Dari hasil uji hipotesis diketahui koefisien korelasi dari penelitian ini adalah sebesar 0,553 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang positif antara setting

Guru kemarin lebih banyak berharap kepada pemerintah, dan tentu ini saya respon dengan baik, agar misalnya fasilitas perpustakaan itu bisa dibikin lebih baik lagi, kemudian

Pada bab ini membahas secara garis besar dari hasil penelitian disertai dengan analisis-analisisnya yang dibagi kedalam beberapa sub-bab dimulai dari menjelaskan

Untuk membahas masukan-masukan dari masyarakat maupun sasaran program terhadap rencana pelaksanaan program puskesmas.. Untuk memperbaiki rencana dan atau

Metode pokok dalam penelitian ini menggunakan metode angket yang digunakan untuk mengumpulkan data persepsi mahasiswa mengenai variasi mengajar dosen serta data hasil belajar

Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi [NamaProdi] ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui