• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Pen"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu,cara ilmiah,data,tujuan,dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan,yaitu rasional,empiris,dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal,sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat di amati oleh indera manusia. Kemudian sistematis artinya proses yang di gunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis.

Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat di gumpulkan oleh peneliti.Untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan,oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya,dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas.pada umumnya kalau data itureliabel dan obyektif,maka terdapat kecenderungan data tersebut akan valid.

Data yang valid pasti reliabel dan obyektif. Reliabel berkenaan derajad konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu. Data yang reliabel belum tentu valid,misalnya setiap hari seseorang karyawan perusahaan pulang malam dengan alasan ada rapat,padahal kenyataannya tidak ada rapat.Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.

(2)

tertentu.dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian penelitian kuantitatif dan kualitatif ? 2. Apa perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif? 3. Kapan metode kuantitatif dan kualitatif di gunakan ? 4. Apa saja kompetensi peneliti kuantitatif dan kualitatif? C. Tujuan Penulisan

1. Untuk dapat mendeskripsikan pengertian penelitian kuantitaf dan kualitatif.

2. Untuk dapat mendeskripsikan perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif.

3. Untuk mengetahui penggunaaan metode kuantitatif dan kualitatif. 4. Untuk dapat mendeskripsikan kopetensi penelitian kuantitatif dan

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian metode penelitian kuntitatif dan kualitatif

Metode kuantitatif dan kualitatif sering di pasangkan dengan nama metode yang tradisional, dan metode baru ; metode positivistik dan metode postpositivistik; metode scientific dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif sering di namakan sebagai metode baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research.

Metode penelitian kuantitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan sebagai metode postpositivistik karena berlandaskan pada pilsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik,karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola),dan di sebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapanng. Untuk selanjutnya dalam buku ini kedua metode itu disebut kuantitatif dan kualitatif.

Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan.

Filsafat positivisme memandang realitas/ gejala/ fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap,konkrit,teramati,terukur,dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.

(4)

deskriptif sehingga dapat disimpukan hipotesis yang yang ditemukan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai medote etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak

Metode penelitian kualiatatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatitatif dinamakan .

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagi instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisi data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

B. Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif

Untuk memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara lebih mendalam, maka harus diketahui perbedaannya. Perbedaan antar metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.

1. Perbedaan Aksioma

(5)

a. Sifat Realitas

Dalam memandang realitas, gejala, atau objek yang diteliti, terdapat perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah dikemukakan, dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positifisme, realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indra, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverivikasi. Dengan demikian dalam penelitian kuantittif, penelitian dapat menentukan hanya beberapa varibel saja dari obyek yang diteliti, kemudian dapat membuat intrumen untuk mengukurnya.

b. Hubungan Peneliti dengan yang diteliti

Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu diluar dirinya, sehingga hubungan antara peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen. Dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data, maka peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden yang memberikan data. Dalam penelitian kuliatitatif penelitian sebagi human instrument dan dengan teknik pengumpulan data observasi berperan serta dan wawancara mendalam (in depth interview), maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Dengan demikian peneliti kualitatif harus mengenal betul orang yang memberikan data.

c. Hubungan antar Variabel

Peniliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada varibel independen. Contoh: pengaruh iklan terhadap nilai penjualan. Iklan sebagai variabel independen (sebab) dan nilai penjualan sebagai variabel dependen (akibat).

(6)

maka akan semakin banyak nilai penjualan, tetapi juga sebalikknya makin banyak nilai penjualan maka alokasi dan untuk iklan juga akan semakin tinggi.

d. Kemungkinan generalisasi

pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan (informasi,bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan pariabel yang terbatas. Data yang diteliti adalah data sampel yang di ambil dari populasi tersebut dengan teknik probability sampling (random). Berdasarkan data dari sampel tersebut,selanjutnya penelitian membuat generalisasi (kesimpilan sampel diberlakukan kepopulasi) dimana sampel tersebut di ambil).

Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih menekankan kedalam informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Penelitian kualitatif tidak membuat generalisasi,tidak berarti hasil penelitian kualitatif tidak dapat di tetapkan di tempat lain. Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut dengan transferability dalam bahasa indonesia dinamakan keteralihan. Maksudnya adalah bahwa,hasil penelitian kualitatif dapat di transferkan atau di terapkan di tempat lain,manakala kondisi kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.

e. Peran nilai

peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber data. Dalam interaksi ini baik peneliti maupun sumber data memiliki latar belakang,pandangan,keyakinan,nilai-nilai,kepentingan dan persepsi berbeda-beda,sehingga dalam pengumpulan data,analisis,dan pembuatan laporan akan terikat oleh nilai-nilai masing-masing. Dalam peneliti kuantitatif,karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data,maka akan terbebas dari nilai-nilai yang di bawa peneliti dan sumber data,supaya data yang di teliti obyektif.

2. Karakteristik penelitian

(7)

a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.

b. Peneliti kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar,sehingga tidak menekankan pada angka.

c. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau outcom.

d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif

e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data di balik yang teramati.

3. Proses penelitian

Perbedaan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif juga dapat di lihat dari proses penelitian. Proses dalam metode penelitian kuantitatif bersifat linier dan kualitatif bersifat sirkuler.

a. Proses penelitian kuantitatif

Seperti telah diketahui bahwa penelitian itu berprinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti daoat membaca referensi teoritis yang relavan dengan masalah dan berfikir.

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk memilih metode adalah tingkat ketelitian data yang di harapkan dan konsisten yang dikehendaki.

Sedangkan pertimbangan praktis, adalah tersedianya dana, waktu dan kemudahan yang lain. Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpulan data yang dapat berbentuk test, angket/kuesioner, untuk pedoman wawancara atau observasi.

(8)

terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu.

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Berdasarkan proses penelitian kuantitatif di atas maka nampak bahwa proses penelitian kuantitatif nersifat linier, di mana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis, mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan dan saran.

b. Proses Penelitian Kualitatif

Proses penelitian tahap 1 memasuki objek, peneliti tentu masih terasa asing terhadap pertunjukan wayang kulit. Setelah memasuki objek, peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada di tempat itu, yang masih bersifat umum. Pada tahap ini disebut tahap orientasi mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan

Proses penelitian kualitatif pada tahap ke 2 disebut tahap reduksi /fokus. Peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama. Pada proses reduksi peneliti ini menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan baru. Data yang dirasa tidak dipakai disingkirkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka data-data tersebut selanjutnya dikelompok menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian.

Proses penelitian kualitatif, pada tahap ke 3, adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan, hipotesis atau ilmu yang baru.

(9)

C. Kapan metode kuantitatif dan kualitatif Di gunakan 1. Penggunaan metode kuantitatif

Seperti telah di kemukakan bahwa,metode kuantitatif dalam buku ini meliputi metode surpei dan eksperimen. Metode kuantitatif di gunakan apabila :

a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus di tunjukan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi.

b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok di gunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi tersebut.

c. Bila ingin di ketahui pengaruh perlakukan/treatment tertentu terhadap yang lain. Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan.

d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis diskriptif,komparatif dan asosiatif.

e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan penomena yang empiris dan dapat di ukur.

f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang paliditas pengetahuan, teori dan produk tertentu.

2. Metode kualitatif

Metode kualitatif di gunakan untuk kepentingan yang berbeda bila di bandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini di kemukakan kapan kualitatif di gunakan.

(10)

obyek, melakukan penjelajahan dengan gran tour quetion, sehingga masalah ini dapat di temukan dengan jelas. Melalui penelitian model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek. b. Untuk memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa di pahami berdasarkan apa yang di ucapkan dan di lakukan orang.

c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang komplek dapat di uraikan kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara berperan serta,wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.

d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit di mengerti kalau tidak di teliti dengan metode kualitatif,dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam,dan obserpasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang di rasakan orang tersebut.

e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok di gunakan untuk mengembangkan teori yang di bangun melalui data yang di peroleh melalui lapangan.Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan,selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala.

f. Untuk memastikan kebenaran data. Dengan metode kualitatif,melalui teknik pengumpulan data secara gabungan,maka kepastian data akan lebih terjamin.

g. Meneliti perkembangan sejarah. Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang di pandang tahu,maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang dapat di ketahui.

Misalnya meneliti sejarah perkembangan raja-raja di jawa. D. Kompetensi peneliti kuantitatif dan kualitatif

(11)

1. Kompetensi Peneliti Kuantitatif

a. Memili wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti,

b. Mampu melakukan analisis masalah secara akurat, sehingga dapat ditemukan masalah penelitian yang betul-betul masalah,

c. Mamapu menggunakan teori yang tepat sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis penelitian,

d. Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode survey, ekperimen, expost facto, evaluasi dan sejenisnya, e. Memahami teknik-teknik sampling, seperti probability sampling dan

nonprobability sampling, dan mampu menghitung dan memilih jumlah sampel yang representatif dengan sampling eror tertentu. f. Mampu menyusun instrumen untuk mengukur berbagai variabel yang

diteliti, mampu menguji validitas dan reabilitas instrumen,

g. Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, mampu dengan wawancara dan observasi,

h. Bila mengumpulkan data dilakukan oleh tim, maka harus mampu mengorganisasikan tim peneliti dangan baik,

i. Mampu manyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan,

j. Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun hasil pengujian hipotesis,

k. Mampu membuat laporan secara sitematis, dan menyampaikan hasil penelitian ke pihak-pihak yang terkait,

l. Mampu membuat abstraksi hasil peneliian, dan membuat artikel untuk dimuat ke dalam jurnal ilmiah.

2. Kompetensi peneliti kualitatif

(12)

b. Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada konteks sosial yang akan diteliti.

c. Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian (konteks social)

d. Mampu menggali sumber dana dengan observasi partisipan, dan wawancara mendalam secara triangulasi, serta sumber-sumber lain

e. Mampu menganalisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan mulai dari analisis deskriptif, domain, komponensial, dan tema kultural/budaya

f. Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transfrabilitas hasil penelitian

g. Mampu menghasilkan temuan penegtahuan, hipotesis atau ilmu baru,

(13)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitisn, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagi instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisi data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Untuk memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara lebih mendalam, maka harus diketahui perbedaannya. Perbedaan antar metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.

Penggunaan metode kuantitatif digunakan apabila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Dalam menyusun proposal penelitian,masalah ini harus di tunjukan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi.

(14)

B. SARAN

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan ayah merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan status gizi remaja, jadi semakin tinggi pendidikan ayah maka

[r]

Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui pengaruh

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013,

Tujuan dari penelitian ini adalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemiskinan dari realitas masyarakat miskin, yang dalam hal ini adalah keluarga pemulung dan

yang terbuat dari plastik sebagai matriks dan serbuk kayu sebagai pengisi ( filler ),. yang mempunyai sifat gabungan

tentang kebutuhan yang dirasakan oleh siswa, b) data tentang pelaksanaan layanan. bimbingan dan konseling berbasis web antara harapan

Enkulturasi Budaya Masyarakat Bali di Daerah Transmigrasi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu