BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakangFaktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman terdiri dari faktor internal dan factor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang terdapat pada benih atau tanaman itu sendiri. Faktor eksternal merupakan factor yang terdapat di luar benih atau tanaman, salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu media tanam.
Media tanam yang baik adalah media yang mampu menyediakan air dan unsur hara dalam jumlah cukup bagi pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat ditemukan pada tanah dengan tata udara yang baik, mempunyai agregat mantap, kemampuan menahan air yang baik dan ruang untuk perakaran yang cukup.
Berbagai jenis media tanam dapat kita gunakan, tetapi pada prinsipnya kita menggunakan media tanam yang mampu menyediakan nutrisi, air, dan oksigen bagi tanaman. Penggunaan media yang tepat akan memberikan pertumbuhan yang optimal bagi tanaman.
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian media tanamMedia tanam diartikan sebagai wadah atau tempat tinggal tanaman
(Redaksi PS, 2007) 2.2 Pengertian bahan tanam
Bahan tanam adalah bagian tanaman yang di ambil dengan cara di stek atau di cangkok untuk memperbanyak tanaman tersebut.
2.3 Fungsi Media Tanam
o Tempat tanaman berpijak dan berdiri tegaknya tanaman o Memiliki kemampuan mengikat air dan menahan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman
o Memiliki aerasi dan drainase yang baik
o Dapat menjaga kelembaban di sekitar akar tanaman o Tidak mudah rapuh atau lapuk
(Redaksi PS, 2007)
2.4 Macam-macam media tanam 2.4.1 Media tanam organik
o Kompos
Kompos adalah media tanam yang berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah kota. Kelebihan kompos mampu
mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat tanah, baik fisika, kimiawi, maupun biologis.
(Redaksi PS, 2007) o Sekam
Sekam mengandung N 0,32 %, PO 15 %, KO 31 %, Ca 0,95% , dan Fe 180 ppm, Mn 80 ppm , Zn 14,1 ppm dan PH 6,8.
Karakteristik lain dari sekam adalah ringan (berat jenis 0,2 kg/l). Sirkulasi udara tinggi, kapasitas menahan air tinggi, sehingga dapat mengabsorbsi sinar matahari dengan efektif
bahannya mudah didapat, ringan, steril dan mempunyai porositas yang baik (Prihmantoro dan Indriani, 2003).
o Serbuk Gergaji
Keunggulan menggunakan serbuk gergaji sebagai media tanam yaitu :
Banyak tersedia, karena serbuk gergaji merupakan produk
sampingan dari industri pengolahan kayu non kertas.
Ringan.
Mudah dibentuk, hanya dengan menambahkan sedikit air
maka media serbuk gergaji mampu menyimpan air dalam jumlah banyak.
Dapat menyimpan zat hara seperti halnya tanah.
Memiliki porositas yang cukup tinggi namun bisa diatur
kepadatannya hingga mencapai tingkat porositas dengan mengatur rasio pemberian air.
Kekurangan media serbuk gergaji sebagai media tanam yaitu:
Mudah dijangkiti jamur sehingga dapat mematikan akar
tanaman akibat
aktivitas jamur yang dapat menghasilkan temperatur yang
tinggi.
Perlu pemantauan, karena ketika serbuk gergaji dalam
keadaan sangat kering, sifat granulanya akan muncuk sehingga dapat mengurangi kemampuan dalam menyokong akar tanaman.
(Anonim1, 2013)
2.4.2 Media tanam anorganik o Pasir
proses penguapan. Kohesidan konsistensi (ketahanan terhadap proses pemisahan) pasirsangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air atau angin.Mediapasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebihintensif.Namun pasir memungkinkan tanaman yang ditanam di media ini membuat perakaran yang lebih luas karena pasir cenderung mudah ditembus oleh akar.
(Wiryanta, 2007) 2.5 Syarat media tanam yang baik
Ada empat fungsi media tanam untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang baik, yaitu sebagai tempat unsur hara, mampu memegang air yang tersedia bagi tanaman, dapat melakukan pertukaran udara antara akar dan atmosfer di atas media dan harus dapat menyokong pertumbuhan tanaman.
(Anonim2, 2013) 2.6 Pengertian perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio, dimana tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji.
(Kusfebriani dkk. , 2010)
2.7 Pengertian benih, biji dan bibit
a. Benih: biji yang telah diseleksi dan digunakan untuk tujuan pertanaman/budidaya.
b. Biji: biji yang tidak diseleksi untuk ditanam atau untuk tujuan konsumsi.
c. Bibit: bahan pertanaman yang aktif dalam keadaan vegetatif (misalnya ubi kentang).
2.8 Macam-macam tipe perkecambahan
Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula (daun lembaga) tertarik ke atas keluarmenembus kulit biji dan muncul di atas tanah tetapi kotiledon relatif tetap posisinya di dalam tanah.Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri, kacang tanah dan jagung.
Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga (plumula) dankotiledon terangkat ke atas tanah.Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi padakacang hijau, biji buncis, dan biji jarak.
(Kusfebriani dkk. , 2010)
2.9 Pengertian perbanyakan vegetatif dan generatif
Perbanyakan tanaman yang berasal dari biji disebut perbanyakan generatif. Perbanyakan vegetatif adalah perbanyakan yang menggunakan organ vegetatif tanaman, misal stek batang, stek daun, stek akar, cangkok, okulasi, grafting, dan kultur jaringan.
(Tim Dosen Dasar Budidaya Tanaman, 2013)
2.10 Macam-macam perkembangan vegetatif
2.10.1 Secara alami
Perkembangbiakan secara alami adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi pembuahan atau anakan tanaman baru. Contohnya yaitu :
a. UmbiLapis
Umbi lapis adalah tumbuhnya tunas pada sela-sela lapisan umbi. Contohnya seperti bawang merah.
b. Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang beralih fungsi sebagai tempat penimbunan makanan dengan calon tunas-tunas kecil yang berada di sekitarnya yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru.Contoh seperti jagung dan ketela rambak.
Geragih adalah batang yang menjalar secara terus-menerus di mana pada ruas batang dapat muncul tunas-tunas baru.Misalnya seperti tanaman rumput teki, arbei, kangkung, dan lain sebagainya.
d. Akar Tunggal
Akar tunggal adalah tunas yang muncul pada batang tumbuhan yang tumbuh secara mendatar di tanah. Contohnya seperti keladi, alang-alang, dll.
e. Spora
Spora adalah cara tumbuhan paku, lumut dan jamur berkembang biak dengan membentuk spora tempat tunas baru akan muncul. f. Tunas
Tunas adalah tumbuhan anakan yang muncul di samping tumbuhan induknya. Contohnya yakni seperti pohon pisang, bambu, tebu, dan lain sebagainya.
g. Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti pada akar, daun, dsb. Contoh tanaman bertunas adventif adalah seperti pohon cemara, kesemek, sukun, dll.
2.10.2 Secara Buatan
Setek (cuttage), perbanyakan sengan memotong organ tanaman. Setek dibedakan menjadi:
a. setek akar, pada jambu biji, sukun, costal batu . b. stek daun, pada wijaya kusuma, cocor bebek.
c. stek batang, pada ketela pohon, panili, dadap, gamal dan lain-lain.
d. Menempel (okulasi), mata tunas batang atas yang ditempelkan pada batangbawah tanpa kayu (kulit dengan mata saja). Okulasi banyak dilakukan padatanaman buah-buahan , seperti: mangga, rambutan, durian, jeruk.
2.11 Keuntungan dan kerugian perbanyakan generatif dan vegetatif
Keuntungan bahan tanam generatif antara lain, mudah untuk penanaman, tidak memerlukan wadah/tempat yang besar sehingga mudah
didistribusikan, dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu.Benih juga mudah dikembangkan menjadi individu baru yang unggul, misal benih hibrida.
Kerugian perbanyakan generatif adalah biji sebagai penggabungan dari dua gamet bisa mempunyai sifat yang tidak samadengan induknya.
Keuntungan penggunaan organ vegetatif sebagai bahan tanam adalah tanaman baru mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Pada perbanyakan cangkok, budding dan grafting, tanaman bisa langsung memasuki fase reproduktif karena tidak memerlukan fase vegetatif.
Kerugian metode perbanyakan vegetative adalah memerlukan tempat/wadah yang besar sehingga agak sulit dalam distribusi bibit.
2.12 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan perbanyakan vegetatif dan generatif
2.12.1 Faktor Intern:
dormansi bahan tanam (dapat dipecahkan dengan pemberian kelembaban tinggi)
ZPT (dapat memacu pertumbuhan akar dan tunas) 2.12.2 Faktor Ekstern:
Suhu (bahan tanam tidak tahan dengan suhu tinggi)
Kelembaban (pada awal masa tanam dibutuhkan kelembaban yang tinggi)
Cahaya (pada awal pertumbuhan tunas dan akar dibutuhkan cahaya yang tidak banyak, maka perlu diberi naungan)
Jamur dan bakteri (biasanya sangat peka terhadap keadaan yang lembab, bahan tanam yang terlukai sangat rawan terhadap serangan jamur dan bakteri sehingga menyebabkan kebusukan)
BAB III
BAHAN DAN METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat dan bahanAlat
No. Nama alat Fungsi
1 Cetok Mengambil bahan tanam
2 Ember Membawa dan memindahkan media
tanam, menyiram tanaman
3 Tipe-x Menulis keterangan pada polybag 4 Alat tulis Mencatat hasil pengamatan 5 Penggaris Mengukur tinggi tanaman
6 Kamera Dokumentasi gambar
Tabel 1 alat
Bahan
No. Nama alat Fungsi
1 Tanah
11 Polybag Tempat media tanam
12 Air Menyiram tanaman
3.2 Cara kerja Penanaman
Menyiapkan alat dan bahan
Menulis keterangan pada polybag
Memasukan media tanam ke dalam polybag sesuai dengan keterangannya
Menanam bahan tanam sesuai dengan keterangannya
Generatif Vegetatif
Benih Kacang
Hijau Banih
Jagung Ubi Jalar
1. Jagung
Memasukan setiap bahan tanam ke dalam masing-masing polybag dengan membuat lubang pada media tanam satu ruas jari
Menanam benih jagung masing-masing 2 benih dalam setiap polybag Menyiapkan alat dan bahan
Menulis keterangan pada polybag yang akan digunakan dan mengisinya dengan bahan tanam hingga 4/5 bagian (tanah, pasir, tanah + pasir, tanah +
pupuk kandang, sekam, dan serbuk gergaji)
Menyiram dengan air setiap hari
Mengamati perkecambahan dan mengukur serta menghitung jumlah daun jagung setiap 7 hari sekali
2. Kacang Hijau
Memasukan setiap bahan tanam ke dalam masing-masing polybag dengan membuat lubang pada media tanam satu ruas jari
Memasukkan bahan tanam 3-4 benih ke dalam lubang, lalu menutupnya dengan media tanam
Menyiapkan alat dan bahan
Menulis keterangan pada polybag yang akan digunakan dan mengisinya dengan bahan tanam hingga 4/5 bagian (tanah, pasir, tanah + pasir, tanah +
pupuk kandang, sekam, dan serbuk gergaji)
Menyiram dengan air setiap seminggu sekali
Mengamati perkecambahan dan mengukur serta menghitung jumlah daun setiap 7 hari sekali
3. Sansivera
Mananam 1 daun sansivera yang telah dipotong kedalam setiap media tanam yang berbeda
Menyiapkan alat dan bahan
Menulis keterangan pada polybag yang akan digunakan dan mengisinya dengan bahan tanam hingga 4/5 bagian (tanah, pasir, tanah + pasir, tanah +
pupuk kandang, sekam, dan serbuk gergaji)
Menyiram dengan air setiap seminggu sekali
Mengamati dan mengukur panjang serta tinggi daun setiap 7 hari sekali
4. Ubi Jalar
Mananam 1 batang ubi jalar pada setiap media tanam yang berbeda Menyiapkan alat dan bahan
Menulis keterangan pada polybag yang akan digunakan dan mengisinya dengan bahan tanam hingga 4/5 bagian (tanah, pasir, tanah + pasir, tanah +
pupuk kandang, sekam, dan serbuk gergaji)
Menyiram dengan air setiap seminggu sekali
Mengamati dan mengukur panjang serta tinggi daun setiap 7 hari sekali
5. Pegagan
Mananam batang pegagan pada setiap media tanam yang berbeda Menyiapkan alat dan bahan
Menulis keterangan pada polybag yang akan digunakan dan mengisinya dengan bahan tanam hingga 4/5 bagian (tanah, pasir, tanah + pasir, tanah +
pupuk kandang, sekam, dan serbuk gergaji)
Menyiram dengan air setiap seminggu sekali
Mengamati dan mengukur panjang, tinggi daun serta jumlah daun setiap 7 hari sekali
3.3 Analisa Perlakuan
Kita melakukan penanam dengan menggunkan media tanam yang berbeda. Pertama, kita siapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Seperti cetok, ember, polybag, sarung tangan plastik, kemudian media tanam yang terdiri dari tanah, pasir, tanah+pasir, tanah+kompos, sekam, dan serbuk gergaji. Bahan tanam yang akan ditanam ada 2 jenis yaitu bahan tanam generativ (jagung dan kacang hijau) dan bahan tanam vegetatif (ubi jalar, sansivera dan pegagang).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil PengamatanData Tanaman Jagung
Tabel 1. Tinggi Tanaman Jagung
Media Tanam Tinggi Tanaman (cm)
3 hst 10 hst 17 hst 26 hst 31 hst 38 hst
Tanah - 8,3 12,8 15,3 16,5 20
Pasir - 5,1 14 14,3 15 15,3
Tanah+pasir - 7,4 10 16,9 20,1 25
Tanah+kompos - 10,2 16 17,5 19,1 22
Sekam - 5,8 9,8 12,1 18,3 19
Tabel 2. Jumlah Daun Tanaman Jagung
Media Tanam 3 hst 10 hst 17 hst 26 hst 31 hstJumlah Daun (lembar) 38 hst
Tanah - 3 4 5 5 5
Pasir - 3 3 3 3 3
Tanah+pasir - 3 4 5 5 5
Tanah+kompos - 3 5 5 6 7
Sekam - 3 3 3 4 4
Serbuk gergaji - 3 3 3 3 3
Tabel 3. Waktu Benih Berkecambah Berdasarkan Hari Pengamatan
Media Saat Benih Berkecambah
Tanah 10 hst
Tanah+pasir 10 hst
Tanah+kompos 10 hst
Sekam 10 hst
Serbuk gergaji 10 hst
Data Tanaman Kacang Hijau
Tabel 4. Tinggi Tanaman Kacang Hijau
Media Tanam Tinggi Tanaman (cm)
3 hst 10 hst 17 hst 26 hst 31 hst 38 hst
Tanah 1 7,3 10,5 14,8 17,7 18
Pasir 1,2 5 5,3 7,4 8 10,3
Tanah+pasir 1,5 5,2 9 14,9 16,3 16,5
Tanah+kompos 2 7,1 11 17,3 18,9 25
Sekam - - -
-Tabel 5. Jumlah Daun Kacang Hijau
Media Tanam Jumlah Daun (lembar)
3 hst 10 hst 17 hst 26 hst 31 hst 38 hst
Tanah - 2 4 4 5 6
Pasir - 2 4 4 4 4
Tanah+pasir - 2 3 5 5 5
Tanah+kompos - 2 4 5 5 7
Sekam - - -
-Tabel 6. Waktu Benih Berkecambah Berdasarkan Hari Pengamatan
Media Saat Benih Berkecambah
Tanah 3 hst
Pasir 3 hst
Tanah+pasir 3 hst
Tanah+kompos 3 hst
Sekam 0 hst
Serbuk gergaji 10 hst
Tabel 7. Panjang Tanaman Ubi Jalar
Media Tanam Panjang Tanaman (cm)
3 hst 10 hst 17 hst 26 hst 31 hst 38 hst
Tanah 6 12 21,5 23,5 24,2 24,5
Pasir 8,5 16,2 19,9 23,8 26,9 27
Tanah+pasir 7 11 15,3 24 24,2 25
Tanah+kompos 9 16 17,3 19,6 20,1 21
Sekam 6,8 9,5 10 11,8 12,7 13
Tabel 8. Jumlah Daun Ubi Jalar
Media Tanam 3 hst 10 hst 17 hst 26 hst 31 hstJumlah Daun (lembar) 38 hst
Tanah 7 8 14 16 16 16
Pasir 6 5 8 9 9 12
Tanah+pasir 6 9 18 19 20 23
Tanah+kompos 6 7 14 19 19 20
Sekam 2 2 6 11 16 16
Data Tanaman Sansivera
Tabel 9. Panjang Tanaman Sansivera
Media Tanam Panjang Tanaman (cm)
3 hst 10 hst 17 hst 26 hst 31 hst 38 hst
Tanah - - -
-Pasir - - -
-Tanah+pasir - - -
-Tanah+kompos - - -
-Sekam - - -
-Data Tanaman Pegagan
Tabel 10. Panjang Tanaman Pegagan
Media Tanam 3 hst 10 hst 17 hst 26 hst 31 hstPanjang Tanaman (cm) 38 hst
Tanah 1,2 1,5 2 2,2 3,9 4
Pasir 12 13 13,5 14 17 17,4
Tanah+pasir 12 12,5 13 13,5 14 15,4
Tanah+kompos 1,7 2 2,5 3,5 3,6 4,5
Sekam - - -
-Serbuk gergaji 8,2 8,5 9 9 9,3 10,3
Tabel 11. Jumlah Daun Pegagan
Media Tanam Jumlah Daun (lembar)
3 hst 10 hst 17 hst 26 hst 31 hst 38 hst
Tanah 1 1 2 3 5 10
Pasir 2 3 5 7 7 11
Tanah+pasir 3 4 4 9 12 21
Tanah+kompos 1 1 2 3 4 6
Sekam - - -
Tabel 12. Jumlah Stolon Pegagan
Media Tanam 3 hst 10 hst 17 hst 26 hst 31 hstJumlah Stolon (batang) 38 hst
Tanah - - - 1
Pasir - - - 1 1 3
Tanah+pasir - - - 4 4 6
Tanah+kompos - - - 2
Sekam - - -
-4.2 Pembahasan
A. Jagung
Jagung yang menggunakan media tanam tanah kompos pada 10-26 HST mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi daripada media tanam
mengurangi kemampuan dalam menyokong akar tanaman (Anonim4, 2013). Faktor diatas juga mempengaruhi jumlah daun yang tumbuh. Pada serbuk gergaji dan pasir, jumlah daun tidak bertambah dari 10 HST hingga 38 HST yakni 3 lembar daun saja, karena kurangya unsur organik dan mineral. Pada media tanam tanah dan tanah pasir, jumlah daun meningkat pada 10 HST, 17 HST dan 26 HST, hingga pada 38 HST jumlah daun tidak mengalami
perubahan yakni tetap berjumlah 5 lembar daun, penyebabnya karena
kurangnya bahan organik dalam tanah. Lalu pada sekam jumlah daun 3 lembar untuk 10-26 HST dan bertambah menjadi 4 lembar pada 31 HST hingga pada 38 HST tidak mengalami pertambahan jumlah daun, karena memiliki sirkulasi udara yang tinggi menyebabkan penguapan terjadi lebih banyak
(wuryaningsih, 1996). Setelah itu pada tanah kompos mengalami perubahan jumlah daun yang signifikan, yakni 3 lembar pada 10 HST meningkat menjadi 5 lembar pada 17 HST dan meningkat lagi pada 31 dan 38 HST yakni 6 dan 7 lembar daun. Hal ini karena tanah dapat menyimpan air layaknya serbuk gergaji dan di tambah adanya kompos sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman jagung.
B. Kacang Hijau
Hal tersebut juga berpengaruh pada jumlah daun yang tumbuh. Jumlah daun pada tanah kompos terus mengalami peningkatan karena kompos mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat tanah, baik fisika, kimiawi, maupun biologis (redaksi ps, 2007).
C. Ubi Jalar
Pada media pasir, ubi jalar tumbuh dan berkembang dengan sangat baik, pada 3 HST memang panjang tanaman berbeda jauh dengan media serbuk gergaji, yaitu 8,5 cm untuk pasir dan 10 cm untuk serbuk kayu. Namun pada 10 HST panjang ubi jalar hampir dua kali lipat, yaitu 16,2 cm (beda tipis dengan tanah kompos). Pada 17 HST panjang ubi jalar di media tanah
mengungguli panjang pada media pasir, yaitu 21,5 cm untuk tanah dan 19,9 untuk pasir. Kemudian pada 26 HST panjang ubi jalar dengan media pasir adalah 23,8 cm, 0,2 cm lebih sedikit pada media tanah pasir yaitu 24 cm. Ubi jalar pada 31 HST memiliki panjang 26,9 cm dengan perbedaan yang jauh dengan media tanam lain hingga pada 38 HST panjangnya pada media tanam pasir mencapai 27 cm melebili yang lain.
Ubi jalar pada media pasir memang unggul dalam panjangnya, namun jumlah daun lebih sulit tumbuh daripada ubi jalar lain yang di tanam pada media tanam seperti tanah, tanah pasir, tanah kompos, sekam dan serbuk gergaji.ini dikarenakan oleh faktor internal pasir yang memiliki sedikit bahan organik dan memiliki pori-pori yang besar. Berbeda dengan media tanam tanah pasir yang memiliki pori-pori yang merata dan bahan organik dari tanah itu sendiri. Tanah memiliki pori-pori yang kecil sehingga air meresap dengan perlahan namun tanah mengikat partikel air dengan kuat dengan kata lain ketersediaan air bagi ubi jalar dapat tercukupi. Bila di tanah di campur
kompos, maka kompos akan memperbaiki sifat tanah baik fisika, kimiawi dan biologis.
D. Sansivera
tanah + kompos sekitar 7 cm, pada tanah + pasir 6 cm dan pada tanah 6 cm. Sansivera yang di tanam pada media tanam pasir dan sekam tidak mengalami perubahan pertumbuhan yang meningkat, justru sansivera tidak tumbuh karena umumnya sansivera tumbuh di media tanam tanah.
E. Pegagan
BAB V
PENUTUP
5.1 KesimpulanBerdasarkan data yang di peroleh dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Media tanam dapat diartikan sebagai wadah atau tempat tinggal tanaman. Sebagai tempat tinggal yang baik, media tanam harus dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman
2. Pada dasarnya tanaman tumbuh di media tanah akan tetapi tanaman juga bisa tumbuh di media lain seperti: Gel, Pasir, Kerikil, Pecahan batu kerikil dll.
3. Faktor yang mendukung berfugsinya media tanam diantaranya, air dan udara, unsur hara, kelembaban, cahaya, pH(drajat keasaman)
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2013. Apa Manfaat Serbuk Gergaji Sebagai Media Tanam?. http://id.answers.yahoo.com/question/index. Diakses pada tanggal 21 April 2015.
Anonim2. 2013. Pengaruh Penggosokan Benih dan Media Tanam Pada Perkecambahan Benih Karet (Havea brassiliensis).
http://4m3one.wordpress.com. Diakses pada tanggal 20 April 2015.
Anonim3. 2011. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Vegetatif.
http://veganojustice.wordpress.com/2011/07/18/perbanyakan-vegetatif. Diakses pada tanggal 20 April 2015.
Kusfebriani, dkk. 2010. Perkecambahan dan Dormasi. Jakarta : FMIPA Universitas Negeri Jakarta.
Prihmantoro, H. dan Y. H. Indriani. 2003. Hidroponik Sayuran Semusim Untuk Hobi dan Bisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.
Redaksi PS. 2007. Media Tanam untuk Tanaman Hias. Depok: Penebar Swadaya.
Wiryanta, Bernardinus T. Wahyu. 2007. Media Tanam untuk Tanaman Hias.Jakarta: Agromedia