• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN PADI. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN PADI. doc"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN PADI Pendahuluan

Padi merupakan tanaman berumpun. Tanaman padi berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam. Hama yang banyak menyerang tanaman ini adalah tikus, orong-orong, walang sangit dan wereng coklat. Hama-hama itulah yang sering menyebabkan padi gagal panen dan tentunya membuat petani merugi (Imadatainstiper, 2007).

Negara produsen padi terkemuka adalah Republik Rakyat Cina (31% dari total produksi dunia), India (20%), dan Indonesia (9%). Namun hanya sebagian kecil produksi padi dunia yang diperdagangkan antar negara (hanya 5%-6% dari total produksi dunia). Thailand merupakan pengekspor padi utama (26% dari total padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti Vietnam (15%) dan Amerika Serikat (11%). Indonesia merupakan pengimpor padi terbesar dunia (14% dari padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti Bangladesh (4%), dan Brazil (3%).

Menurut Soekarawati, 1993. Padi salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah guna menambah pendapatan para petani. Hal tersebut dapat memberi motivasi tersendiri bagi petani untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan produksinya dengan harapan agar pada saat panen usaha memperoleh hasil penjualan tinggi guna memenuhi kebutuhannya.

Syarat Tumbuh

Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C.

(2)

Teknik Budidaya 1. Persemaian

Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.

a. Penggunaan benih

 Benih unggul  Bersertifikat

 Kebutuhan benih 25 -30 kg / ha

b. Persiapan lahan untuk persemaian

 Tanah harus subur  Cahaya matahari  Pengairan  Pengawasan

2. Persiapan Dan Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah ( struktur tanah ) yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :

a. Pembersihan

Selokan-selokan perlu dibersihkan dengan cara Jerami yang ada perlu dibabat untuk pembuatan kompos

b. Pencangkulan

Perbaikan pematang dan petak sawah yang sukar dibajak c. Membajak

(3)

 Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput ( jerami ) sehingga akhirnya membusuk.  Proses pembusukan dengan bantuan mikro organisme yang ada dalam tanah

d. Menggaru

 Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah  Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam keaadan basah

 Selama digaru saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup agar lumpur tidak hanyut terbawa air keluar

 Penggaruan yang dilakukan berulang kali akan memberikan keuntungan ¾ Permukaan tanah menjadi rata ¾ Air yang merembes kebawah menjadi berkurang -Sisa tanaman atau rumput akan terbenam ¾ Penanaman menjadi mudah ¾ Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam

3. Penanaman

Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah : a. Persiapan lahan

Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit padi.

b. Umur bibit

Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bibit tersebut segera dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit

c. Tahap penanaman

Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu 1). Memindahkan bibit

Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari ( tergantung jenis padinya, genjah / dalam ) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.

Syarat -syarat bibit yang siap dipindahkan ke sawah :

 Bibit telah berumur 17 -25 hari  Bibit berdaun 5 -7 helai

 Batang bagian bawah besar, dan kuat

(4)

 Bibit tidak terserang hama dan penyakit

 Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada yang mempunyai anakan.

2) Menanam

Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah : a. Sistim larikan ( cara tanam )

b. Jarak tanam

c. Hubungan tanaman

d. Jumlah tanaman tiap lobang e. Kedalam menanam bibit f. Cara menanam

a). Sistim larikan ( cara tanam )

 Akan kelihatan rapi

 Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan

 Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat  Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah

b). Jarak tanam

Faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung pada : 1. Jenis tanaman

Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang banyak memerlukan jarak tanam yang lebih besar, sebaliknya jenis padi yang memiliki jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih sempit.

2. Kesuburan tanah

Penyerapan hara oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak tanam, sebab perkembangan akar atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur lebih baik daTi pada perkembangan akar / tanaman pada tanah yang kurang subur. Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang suburpun akan lebih lebar daTi pada jarak tanam padah tanah yang jurang subur.

(5)

Daerah yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan memerlukan jarak tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran rendah, hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air. Tanaman padi varietas unggul memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm pada musim hujan.

c). Hubungan tanaman

Hubungan tanaman berkaitan dengan jarak tanam. Hubungan tanaman yang sering diterapkan ialah:

 Hubungan tanaman bujur sangkar ( segi empat )  Hubungan tanaman empat persegi panjang.  Hubungan tanaman 2 baris.

d). Jumlah tanaman ( bibit ) tiap lobang.

Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 2 -3 batang

e). Kedalaman penanaman bibit

Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik, kedalam tanaman yang baik 3 -4 cm.

f). Cara menanam

Penanaman bibit padi diawali dengan menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan penanaman padi secara serentak.

3. Pemeliharaan Meliputi :

a. Penyulaman dan penyiangan.

Yang harus diperhatikan dalam penyulaman :

 Bibit yang digunakan harus jenis yang sama

 Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu  Penyulaman tidak boleh melampoi 10 hari setelah tanam.

(6)

b. Pengairan

Pengairan disawah dapat dibedakan : 1. Pengairan secara terns menerus 2. Pengairan secara piriodik

c. Pemupukan

Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering digunakan oleh petani berupa :

 Pupuk alam ( organik )  Pupuk buatan ( an organik )  Dosis pupuk yang digunakan :

o Pupuk Urea 250 -300 kg / ha o Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha

o Pupuk KCI 50 -100 kg / ha Atau disesuaikan dengan analisa tanah

Panen dan Pascapanen

Panen

Padi siap panen: 95 % butir sudah menguning (33-36 hari setelah berbunga), bagian bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau, kadar air gabah 21-26 %, butir hijau rendah.

Cara Panen

Keringkan sawah 7-10 hari sebelum panen, gunakan sabit tajam untuk memotong pangkal batang, simpan hasil panen di suatu wadah atau tempat yang dialasi. Panen dengan menggunakan mesin akan menghemat waktu, dengan alat Reaper binder, panen dapat dilakukan selama 15 jam untuk setiap hektar sedangkan dengan Reaper harvester panen hanya dilakukan

selama 6 jam untuk 1 hektar.

Perkiraan Produksi.

(7)

PASCAPANEN

a) Perontokan.

Lakukan secepatnya setelah panen, gunakan cara diinjak-injak (±60 jam orang untuk 1 hektar), dihempas/dibanting (± 16 jam orang untuk 1 hektar) dilakukan dua kali di dua tempat terpisah. Dengan menggunakan mesin perontok, waktu dapat dihemat. Perontokan dengan perontok pedal mekanis hanya memerlukan 7,8 jam orang untuk 1 hektar hasil panen.

b) Pembersihan.

Bersihkan gabah dengan cara diayak/ditapi atau dengan blower manual. Kadar kotoran tidak boleh lebih dari 3 %.

c) Jemur gabah selama 3-4 hari selama 3 jam per hari sampai kadar airnya 14 %. Secara tradisional padi dijemur di halaman. Jika menggunakan mesin pengering, kebersihan gabah lebih terjamin daripada dijemur di halaman.

d) Penyimpanan.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Imadatainstiper, 2007. Budidaya Padi. http://www.google.com. Diakses pada tanggal 30 Desember 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa data fokus telah didapatkan berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan terhadap Ny.N yang pertama, yaitu data subjektif : Ny.N mengatakan nyeri

Philo melandaskan penafsirannya terhadap perintah kedua ini dari terjemahan Alkitab bahasa Yunani (LXX). Dalam tafsir Philo terhadap perintah kedua ini, Philo

Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa rataan genotipe mutan (M3) tertinggi pada genotipe A (F3R0C0) dan yang terendah pada genotipe F (M3R2C1) terhadap parameter jumlah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu dapat diambil beberapa simpulan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan

Penelitian ini memperlihatkan bahwa muncak M1 yang berumur 4 tahun, berat badan 19.5 kg dan postur tubuh lebih besar, memiliki ukuran RV dan durasi pertumbuhan RV lebih

Menurut Sund and Trowbridge (1973) dalam metode inkuiri dibagi menjadi tiga, yaitu inkuiri terbimbing (guided inquiry), inkuiry bebas (free inquiry), dan inkuiri bebas

Pertama memasuki start, setelah itu masuk ke proses inisialisasi pada alat pendeteksi kematangan buah, selanjutnya membaca sensor TGS 2620 dan sensor TGS 2600 untuk

Sedangkan Pemberian pakan dengan dosis 5% dari bobot tubuh memiliki pertumbuhan terendah karena jumlah pakan yang tersedia dalam wadah pemeliharaan hanya sedikit, sehingga