• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pelaksanaan Survei Struktur Upah 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Pelaksanaan Survei Struktur Upah 2013"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

DAFTAR ISI

1.6 Jenis Daftar dan Buku Pedoman yang Digunakan ... 4

1.7 Jadual Kegiatan . ... 4

2.5 Prosedur Penggantian Sampel . . 8

BAB III ORGANISASI LAPANGAN . 11 3.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei Struktur Upah 2013 . ... 11

3.2 Tugas dan Tanggung Jawab Petugas Lapangan Survei Struktur Upah 2013 11 3.2.1. Tugas Pencacah .. .. 11

3.2.2. Tugas Pengawas/Pemeriksa . 12 BAB IV TAHAPAN KEGIATAN PENCACAHAN . ... . 15

4.1 Pencacahan Survei Struktur Upah 2013 ... 15

4.2 Petunjuk untuk Mempercepat Pengisian/Pengambilan Dokumen ... 16

4.3 Pengelolaan Daftar/Kuesioner ... 17

4.4 Monitoring Kegiatan Survei Struktur Upah 2013 dan EvaluasiTime-Lag ... 17

4.4.1. Monitoring Kegiatan Pengumpulan Data ... 17

4.4.2. Monitoring Hasil Pengumpulan Data ... 18

4.4.3. EvaluasiTime-Lag... 18

BAB V TATA TERTIB DAN TATA CARA PENGISIAN KUESIONER SURVEI STRUKTUR UPAH 2013 ... 19 5.1 Tata Tertib Pengisian Daftar .. . .. ... 19

5.2 Tata Cara Pengisian Daftar VS-1 s.d. VS-5. . . .. 19

Blok I. Identitas dan Keterangan Perusahaan . ... 19

Blok II. Keterangan Umum Perusahaan .... . 22

Blok III.A. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh

Karyawan Non-Produksi/Non Pelaksana ..

26

Blok III.B. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih Rendah darI Pengawas/Mandor/ Supervisor ...

(4)

Blok III.C. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Produksi/Pelaksana di Tingkat Pengawas/Mandor/Supervisor ke Atas ...

30

Blok IV. Keterangan Lainnya . 31

Blok V. Catatan .. 33

Blok VI. Keterangan Legalisasi . . 33

5.3 Tata Cara Pengisian Kartu Laporan Perusahaan (KLP) .. 33

BAB VI PEMERIKSAAN DOKUMEN SURVEI STRUKTUR UPAH 2013 35 Blok I. Identitas dan Keterangan Perusahaan .. ... 35

Blok II. Keterangan Umum Perusahaan .... . 35

Blok III.A. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Non-Produksi/Non Pelaksana . 36 Blok III.B. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih Rendah dari Pengawas/Mandor/ Supervisor ... 36 Blok III.C. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Produksi/Pelaksana di Tingkat Pengawas/Mandor/Supervisor ke Atas ... 37 Blok IV. Keterangan Lainnya .. . 37

Blok V. Catatan . 38 Blok VI. Keterangan Legalisasi . .. . 38

LAMPIRAN .. . . 39

1. Daftar VS-1 ... 41

2. Daftar VS-2 ... 53

3. Daftar VS-3 ... 65

4. Daftar VS-4 ... 77

5. Daftar VS-5 ... 89

6. Daftar KLP ... 101

7. Daftar VS-M1 ... 103

8. Daftar VS-M2 ... 104

(5)

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Badan Pusat Statistik (BPS) setiap triwulan menyelenggarakan Survei Upah Buruh (SUB), yang dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang tren atau perkembangan rata-rata dan median upah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor. Sesuai dengan perkembangan, informasi tentang tren upah dipandang perlu dilengkapi dengan informasi tentang struktur upah yang mencakup seluruh karyawan di semua jenjang jabatan dan di beberapa jenis pekerjaan tertentu menurut jenis kelamin. Oleh karena itu, BPS mulai tahun 2001 menyelenggarakan Survei Struktur Upah (SSU) yang diselenggarakan tahunan, dan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan lapangan SUB Triwulan II (keadaan Bulan Juni).

Survei Struktur Upah merupakan pengembangan dari SUB, karena variabel yang dicakup lebih rinci dari SUB. Jika SUB hanya mengumpulkan data tentang jumlah karyawan secara global dan upah karyawan produksi/pelaksana di bawah mandor/pengawas/supervisor secara keseluruhan tanpa memperhatikan jenis kelamin dan jenis jabatan/pekerjaan, maka pada SSU dikumpulkan data mengenai jumlah dan upah karyawan menurut jenis kelamin pada setiap jenis jabatan/pekerjaan.

Sampai dengan tahun 2007, sasaran yang dicakup dalam SSU adalah perusahaan-perusahaan di lapangan usaha pertambangan non-migas, industri pengolahan, perhotelan dan restoran, konstruksi, perdagangan dan pertanian di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 2.401 perusahaan.

Pada tahun 2008, BPS melakukan revisi kerangka sampel dan menambah jumlah sampel SSU menjadi 3.675 perusahaan. Hal ini dilakukan karena kerangka sampel yang digunakan pada SSU tahun-tahun sebelumnya dianggap sudah tidak representatif. Sasaran yang dicakup adalah perusahaan-perusahaan di lapangan usaha industri pengolahan, perhotelan, pertambangan non migas, perdagangan, dan pertanian (peternakan dan perikanan). Mulai tahun 2008, lapangan usaha konstruksi dan restoran tidak lagi dicakup dalam SSU.

BAB

(6)

Kebutuhan data upah buruh/pekerja yang lengkap, akurat dan tepat waktu semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan adanya kesamaan pengertian, sikap dan tindakan dari berbagai pihak terkait dalam pelaksanaan SSU untuk dapat mengupayakan percepatan pelaksanaan lapangan, agar tujuan SSU, yaitu untuk menyediakan data upah yang lebih rinci menurut jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin dapat terwujud.

1.2. Tujuan

Tujuan utama diselenggarakannya SSU adalah untuk mendapatkan informasi/data statistik upah yang lebih rinci, antara lain: upah per jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin, untuk karyawan non-produksi/non-pelaksana, karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/ mandor/supervisor, dan karyawan produksi/pelaksana pada tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas.

Secara khusus, data hasil SSU yang dikumpulkan secara berkala diharapkan dapat bermanfaat sebagai alat untuk memantau perkembangan upah per jenis jabatan dan jenis kelamin di Indonesia, dan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan kebijakan ketenagakerjaan dan pengupahan nasional.

1.3. Landasan Hukum

Dasar hukum pelaksanaan SSU adalah Undang-Undang (UU) No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik, yang menugaskan BPS untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan data, dan menganalisis berbagai macam statistik. Setiap orang atau badan/perusahaan yang telah ditentukan sebagai responden, diwajibkan untuk memberikan keterangan/informasi statistik yang diperlukan pemerintah, baik secara lisan maupun tulisan. Semua keterangan/informasi perorangan baik mengenai orang maupun badan/perusahaan yang dikumpulkan dalam survei ini sepenuhnya dijamin kerahasiaannya oleh undang-undang tersebut.

1.4. Ruang Lingkup

SSU Tahun 2013 mencakup 3.675 perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Perusahaan sampel secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Industri Pengolahan

(7)

industri sedang (dengan tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang). Jumlah sampel perusahaan di sektor industri pengolahan adalah 2.173 perusahaan yang tersebar di 33 provinsi.

2. Perusahaan Perhotelan

Perusahaan perhotelan yang dicakup meliputi hotel berbintang dan non-bintang dengan jumlah sampel 868 perusahaan, yang tersebar di 33 provinsi.

3. Perusahaan Pertambangan Non-Migas

Perusahaan pertambangan yang dicakup dalam survei ini adalah pertambangan non-migas yang sudah melakukan kegiatan penambangan, sebanyak 48 perusahaan yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia.

4. Perusahaan Perdagangan Besar dan Eceran

Perusahaan perdagangan yang dicakup dalam SSU sebanyak 374 perusahaan yang berada di 32 provinsi di Indonesia.

5. Perusahaan Perternakan dan Perikanan

Perusahaan pertanian yang dicakup dalam SSU hanya sub sektor peternakan dan perikanan. Jumlah sampel perusahaan peternakan dan perikanan adalah sebanyak 212 perusahaan yang menyebar di 25 provinsi di Indonesia.

1.5. Data yang Dikumpulkan

Dari setiap perusahaan terpilih dikumpulkan data mengenai keterangan umum perusahaan, yang mencakup:

1. Jumlah hari dan jam kerja seminggu;

2. Tunjangan teratur dalam bentuk uang dan natura (barang/jasa);

3. Jumlah karyawan perusahaan menurut jenis kelamin, yang mencakup karyawan non-produksi/non-pelaksana, karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/ supervisor, dan karyawan produksi/pelaksana pada tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas;

4. Sistem pembayaran;

5. Upah minimum dan maksimum;

(8)

1.6. Jenis Daftar dan Buku Pedoman yang Digunakan

No Jenis

daftar/buku Kegunaan Rangkap Disimpan di

1. Daftar VS-1

peternakan dan perikanan 1 BPS 6. KLP Pengecekan konsistensi

1. Pengiriman dokumen dari BPS ke BPS Provinsi Mei 2013 2. Pengiriman dokumen dari BPS Provinsi ke BPS Kab/Kota Juni 2013

3. Pencacahan Juli 2013

4. Pemeriksaan 1 14 Agustus 2013

5. Pengiriman dokumen kembali ke BPS Kabupaten/Kota 15 - 23 Agustus 2013 6. Pemeriksaan di BPS Kabupaten/Kota 24 - 31 Agustus 2013 7. Pengiriman dokumen dari BPS Kab/Kota ke BPS Provinsi 1 - 7 September 2013

8. Pemeriksaan di BPS Provinsi 8 - 15 September 2013

9. Pengiriman dokumen dari BPS Provinsi ke BPS 15 22 September 2013

10. Pemeriksaan di BPS 23 - 30 September 2013

(9)

METODOLOGI

2.1. Cakupan

Cakupan SSU 2013 adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri (besar dan sedang), hotel (bintang dan non-bintang), pertambangan non-migas, perdagangan besar dan eceran, serta peternakan dan perikanan.

2.2. Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang digunakan untuk penarikan sampel perusahaan/usaha SSU 2013 adalah sebagai berikut:

1. Daftar Nama dan Alamat Perusahaan Industri Pengolahan hasil pencacahan Survei Industri Besar Sedang tahun 2005.

2. Daftar Nama dan Alamat Hotel Berbintang atau Melati hasil pencacahan Survei Hotel (VHT-L) awal tahun 2006.

3. Daftar Nama dan Alamat Perusahaan/Usaha Peternakan dan Perikanan menurut Direktori Perusahaan/Usaha Peternakan dan Perikanan tahun 2005.

4. Daftar Nama dan Alamat Perusahaan Pertambangan menurut hasil listing SE2006 yang dikategorikan menjadi Usaha Menengah Besar (SE06-UMB).

5. Daftar Nama dan Alamat Perusahaan Perdagangan menurut hasil listing SE2006 yang dikategorikan menjadi Usaha Menengah Besar (SE06-UMB).

Daftar Nama dan Alamat untuk masing-masing jenis perusahaan dilengkapi dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan jumlah tenaga kerja yang selanjutnya digunakan untuk penyusunan stratifikasi danMoS(Measures of Size).

BAB

(10)

2.3. Penarikan Sampel

Penarikan sampel perusahaan untuk SSU 2013 dilakukan secara independen per masing-masing kelompok lapangan usaha yang dicakup (dilakukan pada tahun 2008). Hal ini terkait dengan proses penghitungan peluang penarikan sampelnya yang dilakukan secara terpisah untuk tiap-tiap kelompok cakupan. Secara umum, penarikan sampel perusahaan dilakukan dengan menerapkan kaidah Probability Proportional to Size with Control Selection . Tata cara penarikan sampelnya adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki peluang penarikan sampel lebih kecil dari 1.

2. Perusahaan/usaha yang memiliki PROB 1 otomatis terpilih sebagai sampel.

3. Urutkan perusahaan berdasarkan strata (nasional + regional untuk yang dua strata atau regional saja untuk yang satu strata) secara Ascending , dan berdasarkan peluang penarikan sampel secara Descending .

4. Buat kumulatif jumlah peluang penarikan sampel (Xi). 5. Tentukan angka random (O < AR < 1).

6. Bandingkan angka random dengan kumulatif peluang.

2.4. Alokasi Sampel

(11)

Jumlah Sampel Survei Struktur Upah 2013 Menurut Provinsi dan Lapangan Usaha

Sumatera Utara 145 61 - 19 11 236

Sumatera Barat 24 25 3 17 9 78

Riau 12 3 - 7 1 23

Jambi 12 10 - 14 7 43

Sumatera Selatan 30 14 1 16 - 61

Bengkulu 1 9 - 4 - 14

Kalimantan Barat 34 16 - 17 3 70

Kalimantan Tengah 13 13 3 14 - 43

Kalimantan Selatan 28 17 6 - - 51

Kalimantan Timur 44 46 23 3 1 117

Sulawesi Utara 4 16 - 14 1 35

Sulawesi Tengah 2 8 - 12 2 24

Sulawesi Selatan 48 31 - 15 7 101

Selawesi Tenggara 7 7 1 23 2 40

Gorontalo 1 2 - 1 - 4

(12)

2.5. Prosedur Penggantian Sampel

Untuk perusahaan terpilih yang pindah provinsi, perusahaan musiman (perusahaan yang sering tutup/tidak beroperasi), perusahaan yang tidak ditemukan di lapangan, perusahaan yang kegiatan usahanya berubah lapangan usaha (sektor), atau perusahaan yang karena sesuatu hal tidak bisa mengisi kuesioner, maka BPS Provinsi wajib melaporkan ke BPS untuk dilakukan penggantian sampel.

Penggantian sampel hanya dapat dilakukan oleh BPS dengan mengikuti prinsip sebagai berikut:

1. Penggantian sampel dilakukan berdasarkan daftar history pemilihan sampel yang telah disusun menurut strata, dan di dalam strata menurutsize.

2. Penggantian sampel perusahaan/usaha berpedoman pada kerangka sampel/direktori perusahaan. Perusahaan pengganti harus sesuai dengan kriteria :

a. Belum terpilih menjadi sampel;

b. Berada dalam satu kabupaten/kota yang sama. Jika tidak tersedia sampel pengganti dari kabupaten/kota yang sama, dicarikan dari kabupaten/kota lain dalam satu provinsi; c. Berada di dalam strata yang sama seperti perusahaan/usaha yang akan diganti;

d. Mempunyai kegiatan usaha/produk yang sama (sampai dengan 2 digit pertama KLUI/KBLI lima digit);

e. Mempunyai jumlah pekerja yang sama/hampir sama dengan perusahaan yang akan diganti;

f. Terdekat dengan perusahaan/usaha yang diganti dalam daftar yang telah diurutkan tadi (dengan kata lain, yang mempunyaiMoSatausizeterdekat).

3. Perusahaan sampel yang berganti nama dan atau pindah alamat (pindah kecamatan maupun pindah kabupaten/kota) tetapi masih dalam satu provinsi dan kegiatan usaha/produk

PERHATIAN

(13)

utamanya tidak berubah, tetap menjadi sampel. BPS Provinsi harus melaporkan perubahan nama dan atau alamat perusahaan tersebut ke BPS.

4. Permintaan penggantian sampel dengan alasan perusahaan tidak dapat mengisi kuesioner karena suatu sebab (non-respon), harus disertai dengan laporan mengenai usaha atau pendekatan apa saja yang telah dilakukan.

5. Penimbang untuk perusahaan/usaha pengganti dihitung supaya membuat kontribusi tertimbang untuk pekerja sama persis dengan kontribusi tertimbang dari perusahaan/usaha yang diganti. Hal ini dilakukan dengan menerapkan rumus berikut ini :

WEIGHT perusahaan pengganti =

(WEIGHT perusahaan yang diganti x pekerja perusahaan yang diganti)/pekerja perusahaan pengganti

atau

F

i(b)

=

F

i(g)

x

W

i (g)

(14)
(15)

ORGANISASI LAPANGAN

3.1.

Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei Struktur Upah 2013

Penanggung jawab pelaksana SSU 2013 di pusat adalah Direktur Statistik

Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Penanggung jawab pelaksana daerah adalah Kepala

BPS Provinsi yang dibantu Kepala Bidang Statistik Sosial dan Kepala BPS Kabupaten/Kota

yang dibantu Kepala Seksi Statistik Sosial.

3.2.

Tugas dan Tanggung Jawab Petugas Lapangan Survei Struktur Upah 2013

3.2.1. Tugas Pencacah

Petugas pencacah SSU adalah Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) atau staf BPS

Kabupaten/Kota yang ditunjuk. Berikut adalah uraian tugas dan tanggung jawab petugas

pencacah:

1.

Mengantarkan Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5 ke perusahaan terpilih sesuai

dengan daftar sampel perusahaan.

2.

Memberikan penjelasan tentang cara pengisian daftar isian, konsep definisi dan

sebagainya kepada karyawan/pejabat yang diberi tugas oleh perusahaan untuk

mengisi daftar tersebut. Untuk perusahaan yang telah menjadi responden tetap

SSU, pada saat kuesioner diserahkan ke perusahaan, hendaknya ditanyakan apakah

pejabat perusahaan yang ditugasi untuk mengisi kuesioner SSU masih tetap sama

dengan yang ditugasi pada tahun sebelumnya. Apabila pejabatnya telah berganti,

petugas pencacah harus menghubungi pejabat baru dan menjelaskan kembali

mengenai tata cara pengisian.

3.

Petugas pencacah perlu menegaskan kepada perusahaan bahwa waktu yang

diperlukan untuk mengisi daftar/kuesioner sangat terbatas. Kemudian membuat

BAB

(16)

kesepakatan mengenai waktu pengambilan kuesioner yang telah diisi perusahaan.

Diharapkan kuesioner yang telah diisi dapat diambil dua minggu setelah perusahaan

menerima kuesioner dari pencacah.

4.

Mengambil kuesioner yang telah diisi oleh perusahaan pada waktu yang telah

disepakati.

5.

Memeriksa kebenaran isian Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5 hasil pencacahan.

Apabila masih ditemukan kesalahan ataupun ketidakwajaran, maka pencacah harus

melihat apakah sudah diberikan penjelasan sebagaimana mestinya pada Blok

Catatan. Jika belum dijelaskan, pencacah harus menanyakan kembali kepada

responden sebelum meninggalkan perusahaan.

6.

Memindahkan isian untuk masing-masing pertanyaan ke dalam kotak yang tersedia,

bagi perusahaan yang belum mengisi kotak-kotaknya.

7.

Menyerahkan kembali Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5 yang telah diisi dan

dianggap benar kepada pengawas/pemeriksa.

3.2.2. Tugas Pengawas/Pemeriksa

Pengawas/pemeriksa SSU adalah Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota

atau staf BPS Kabupaten/Kota yang ditunjuk. Berikut adalah uraian tugas dan tanggung

jawab pengawas/pemeriksa:

1.

Mendistribusikan Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5 kepada petugas pencacah.

2.

Sebelum daftar/kuesioner tersebut diserahkan kepada pencacah, petugas pengawas

harus menyalin identitas perusahaan (kode dan nama perusahaan).

3.

Mengumpulkan kembali Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5 yang telah diisi.

4.

Memeriksa kebenaran isian Daftar VS-1, VS-2, VS-3, VS-4, dan VS-5. Jika isian

tersebut tidak konsisten atau tidak wajar, pengawas/pemeriksa harus menanyakan

hal tersebut kepada petugas pencacah yang bersangkutan untuk diperbaiki, dan bila

diperlukan, pengawas dapat meminta petugas pencacah untuk melakukan

(17)

5.

Memeriksa ulang apakah isian sudah dipindahkan ke dalam kotak dengan tepat oleh

petugas pencacah. Kalau belum, pengawas harus mengisikan ke dalam kotak.

6.

Memindahkan isian daftar/kuesioner ke dalam Kartu Laporan Perusahaan (KLP). KLP

merupakan sarana yang sangat penting sebagai lembar kerja pengecekan konsistensi

isian (Lampiran 6). Lembar kerja ini berguna bagi petugas pengawas/pemeriksa

(18)
(19)

TAHAPAN KEGIATAN PENCACAHAN

4.1. Pencacahan Survei Struktur Upah 2013

Pencacahan perusahaan terpilih sampel SSU 2013 dilaksanakan bersamaan dengan pencacahan SUB Triwulan II tahun 2013 yaitu pada bulan Juli 2013 untuk mencatat keterangan/informasi mengenai struktur upah sesuai dengan periode pembayaran perusahaan pada bulan Juni 2013.

Pelaksanaan SSU 2013 dilakukan terhadap perusahaan terpilih, baik yang pernah menjadi sampel maupun yang belum pernah menjadi sampel SSU sebelumnya. Berbagai bentuk kendala atau kritik dari perusahaan mungkin akan dihadapi oleh petugas. Berikut ini diuraikan beberapa persiapan dan cara yang perlu dilakukan oleh petugas/pencacah.

1. Memperkenalkan diri sebagai pegawai BPS Provinsi atau BPS Kabupaten/Kota dan menjelaskan maksud kunjungan. Usahakan agar penjelasan kepada petugas perusahaan/responden secara singkat dan jelas.

2. Dalam menjelaskan maksud kunjungan, petugas sebaiknya menguraikan hal-hal seperti berikut:

a. Kuesioner yang digunakan berbeda dengan kuesioner SUB. Perbedaannya adalah jumlah dan upah karyawan ditanyakan lebih rinci dari SUB, yaitu jumlah dan upah karyawan menurut jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin. Sehingga perusahaan dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan cepat dan tepat.

b. Kuesioner SSU sederhana dan mudah diisi, oleh karena itu petugas perlu meyakinkan perusahaan bahwa pengertian dan kerja sama yang baik dari perusahaan dalam survei ini sangat diharapkan.

3. Dengan adanya SSU ini, perusahaan merasa diberi tambahan beban pekerjaan untuk mengisi kuesioner. Untuk itu, pada awal pembicaraan sebaiknya dijelaskan bahwa materi yang dikumpulkan dalam Daftar VS-1 s.d. VS-5 sedikit berbeda dengan Daftar VU-1 s.d VU-5, pertanyaannya lebih rinci walaupun hanya mencakup 1 (satu) periode pembayaran untuk

BAB

(20)

masing-masing sistem pembayaran. Jelaskan pula kegunaan data upah/gaji bagi pemerintah maupun perusahaan. Kegunaan tersebut antara lain adalah sebagai salah satu faktor penimbang dalam perhitungan penyesuaian upah/gaji di perusahaan, dan bagi pemerintah untuk mengetahui perkembangan upah di berbagai sub sektor yang tercakup, serta sebagai bahan pengendalian sistem pengupahan dan pengambilan kebijakan.

4. Konsep dan definisi serta cara pengisian kuesioner yang digunakan dalam SSU ini hampir sama dengan yang digunakan dalam SUB. Namun demikian, petugas sebaiknya menguraikan konsep dan definisi dari karyawan non-produksi/non-pelaksana, karyawan produksi/ pelaksana di bawah mandor/pengawas/supervisor, karyawan produksi pada tingkat mandor/pengawas/supervisor ke atas, dan periode pembayaran (sesuai dengan sistem pembayaran yang ada di perusahaan, selain mingguan dan bulanan), serta upah yang dibayarkan selama periode pembayaran tersebut.

5. Jadual waktu juga perlu dijelaskan kepada petugas perusahaan. Yakinkan kepada petugas perusahaan bahwa kecepatan, ketepatan, dan kecermatan dalam pengisian daftar/ kuesioner SSU ini sangat diperlukan.

6. Setelah petugas selesai menjelaskan konsep/definisi, cara pengisian, dan memberikan Daftar VS-1 s.d. VS-5 untuk diisi oleh perusahaan, tanyakan lagi kapan petugas dapat datang kembali untuk mengambil hasilnya. Janji yang telah disepakati bersama perusahaan harus ditepati. Perlu juga dibuat daftar kunjungan untuk ditandatangani oleh perusahaan tersebut.

4.2. Petunjuk untuk Mempercepat Pengisian/Pengambilan Dokumen

(21)

perusahaan dan diselesaikan pada saat itu juga. Hal ini dapat mempersingkat waktu dan mengurangi beban kerja KSK/Pencacah.

Bila terdapat perusahaan yang lambat menyelesaikan dokumen dari jadual yang telah ditentukan, harap segera dilaporkan ke BPS Kabupaten/Kota, BPS Provinsi, dan diteruskan ke BPS. Kuesioner yang sudah diisi oleh perusahaan segera diperiksa di BPS Kabupaten/Kota dan dikirimkan ke BPS Provinsi kemudian ke BPS, secara bertahap tanpa harus menunggu seluruh dokumen masuk.

4.3. Pengelolaan Daftar/Kuesioner

Untuk pelaksanaan SSU 2013, pengiriman daftar/kuesioner dari BPS ke BPS Provinsi dilakukan pada bulan Mei 2013.

Setiap perusahaan terpilih mengisi satu set kuesioner. Daftar/kuesioner yang telah diisi oleh perusahaan diharapkan dapat diambil oleh petugas dua minggu setelah tanggal penyerahan. Diharapkan KSK/pencacah mampu melakukan pendekatan kepada petugas perusahaan dengan menyatakan kesediaan membantu bila petugas perusahaan menemui kesulitan dalam mengisi kuesioner dan membuat janji mengenai waktu pengambilan kuesioner yang telah terisi, agar pengisian dan pengambilan kuesioner berjalan lancar.

BPS Kabupaten/Kota dan BPS Provinsi diharapkan segera mengirim dokumen yang telah diisi ke BPS secara bertahap tanpa menunggu seluruh dokumen untuk triwulan yang bersangkutan terkumpul semua, apalagi menunggu sampai dokumen terkumpul untuk beberapa triwulan.

Keterlambatan pengembalian dokumen yang telah terisi ke BPS akan menghambat sistem pengolahan yang sudah dirancang dengan baik, dan akan mengakibatkan terlambatnya publikasi.

4.4. Monitoring Kegiatan Survei Struktur Upah 2013

dan Evaluasi

Time-Lag

Monitoring kegiatan SSU dilakukan pada saat pengumpulan data dan pada hasil pengumpulan data.

4.4.1. Monitoring Kegiatan Pengumpulan Data

(22)

menyelesaikan pengisian sesuai jadual, yang belum menyelesaikan, dan alasan keterlambatan tersebut.

Setiap akhir dari jadual pencacahan, rekapitulasi daftar BPS Kabupaten/Kota (Daftar VS-M2) harus dikirim ke BPS Provinsi, yang setelah dilakukan rekapitulasi Daftar VS-M3, hasilnya segera dikirimkan ke BPS paling lambat satu setengah bulan setelah pencacahan. Jika dari hasil pemantauan/evaluasi di BPS Provinsi ternyata ada beberapa BPS Kabupaten/Kota yang terlambat menyampaikan dokumen (tidak sesuai dengan jadual waktu yang telah ditentukan), BPS Provinsi harus segera menegur/menanyakan ke BPS Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

4.4.2. Monitoring Hasil Pengumpulan Data

Monitoring hasil pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Kartu Laporan Perusahaan (KLP). Dari KLP akan dapat dilihat konsistensi data untuk setiap tahun pada setiap perusahaan terpilih. KLP diisi oleh pengawas/pemeriksa dan photocopy-nya harus dilampirkan dalam kuesioner yang bersangkutan. Penjelasan lebih lanjut tentang KLP akan dibahas kemudian.

4.4.3. Evaluasi

Time-Lag

Evaluasi time-lag untuk masing-masing BPS Kabupaten/Kota dan BPS Provinsi akan dilakukan setiap saat di BPS. BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota harus memantau time-lag

(23)

TATA TERTIB DAN TATA CARA PENGISIAN

KUESIONER SURVEI STRUKTUR UPAH 2013

5.1. Tata Tertib Pengisian Daftar

1. Semua pengisian harus ditulis dengan huruf kapital menggunakan tinta hitam dan tidak harus diketik.

2. Isian yang salah jangan dihapus, coret isian yang salah dan tuliskan isian yang benar di atasnya serta diberi paraf oleh petugas yang memperbaiki.

3. Semua pengisian harus jelas serta diisikan pada baris, kolom atau kotak yang sesuai sehingga mudah dibaca dan tidak menimbulkan keraguan.

4. Kuesioner yang telah terisi, harus ditandatangani oleh petugas perusahaan dan dilegalisir oleh perusahaan dengan membubuhkan cap/stempel perusahaan.

5.2. Tata Cara Pengisian Daftar VS-1 s.d. VS-5

Kode Perusahaan

Kode perusahaan terpilih diisi oleh BPS Provinsi yang terdiri dari kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, lapangan usaha, dan nomor urut perusahaan. Kode perusahaan disalin oleh pengawas/pemeriksa dari Daftar Sampel Perusahaan (VS-DSP) yang telah dikirim ke BPS Provinsi.

Bulan Pelaporan

Isikan bulan dan tahun pelaporan pada kotak tersedia. Isian bulan adalah 06 (pelaporan Bulan Juni). Isian tahun adalah dua digit terakhir tahun pelaporan.

Blok I. Identitas dan Keterangan Perusahaan

Tujuan blok ini adalah untuk mengetahui identitas dan keterangan perusahaan. Identitas ini digunakan untuk memudahkan proses pengolahan.

BAB

(24)

Rincian 1: Nama Perusahaan

Tuliskan nama perusahaan secara lengkap dan jelas, menggunakan huruf kapital dengan tinta hitam.

Rincian 2: Alamat Perusahaan

Tuliskan alamat perusahaan secara lengkap dan jelas seperti nama satuan lingkungan setempat, yaitu nama jalan/gang, RT, RW, dusun, dan desa. Isikan juga nama kecamatan dan kabupaten. Nomor telepon wajib diisi,faxdane-maildiisi jika ada.

Khusus Untuk Daftar VS-1, VS-3, dan VS-5:

Rincian 3: Produk/kegiatan utama

Tuliskan dengan jelas kegiatan atau produk utama perusahaan pada tempat yang tersedia. Pengisian kode kegiatan/produk utama sampai 5 digit KBLI 2005 pada kotak yang tersedia, yang dilakukan oleh staf Sub Direktorat Statistik Upah dan Pendapatan di BPS.

Perusahaan Industri,misalnya: rokok kretek, pertenunan kain, industri tinta, industri pengecoran besi-baja, dll.

Perusahaan Pertambangan Non-Migas,misalnya: pertambangan timah, tembaga, nikel, mangan, emas, perak, dll.

Perusahaan Peternakan, misalnya: pembibitan dan budi daya sapi, kerbau, kambing, domba, babi, ayam, itik, burung, dll.

Perusahaan Perikanan, misalnya: penangkapan ikan di laut/perairan umum, budi daya atau pembenihan kerang mutiara, udang dan biota laut lainnya, pengambilan tanaman laut (rumput laut, dll), tambak (udang, bandeng, dll), budi daya atau pembenihan ikan air tawar, ikan hias, dan biota air tawar lainnya.

Rincian 4: Tahun mulai produksi

Tuliskan tahun pertama perusahaan mulai berproduksi dalam kotak yang tersedia.

Rincian 5: Status modal usaha

Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan status penanaman modal perusahaan/usaha dan isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.

1. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

(25)

Penanaman Modal (BKPM) bahwa usahanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan serta persyaratan penanaman modal dalam negeri yang berlaku.

2. Penanaman Modal Asing (PMA)

Suatu perusahaan/usaha dikatakan mempunyai fasilitas permodalan PMA apabila perusahaan/usaha tersebut telah mendapatkan persetujuan dari BKPM bahwa usahanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan serta persyaratan penanaman modal asing yang berlaku.

3. Negara (BUMN)

Adalah sumber modal perusahaan/usaha berasal dari pemerintah. 4. Gabungan

Jika perusahaan/usaha memiliki lebih dari satu sumber modal.

Rincian 6: Apakah ada hasil yang diekspor setahun yang lalu?

Lingkari kode 1 jika ada hasil yang diekspor tahun lalu dan tuliskan persentasenya, atau kode 2 jika tidak ada yang diekspor. Tuliskan dalam kotak yang tersedia.

Khusus untuk Daftar VS-2:

Rincian 3a: Klasifikasi hotel (bintang/non-bintang)

Tuliskan klasifikasi hotel berbintang atau non-bintang. Kotak yang tersedia akan diisi di BPS.

Rincian 3b: Jumlah kamar yang tersedia

Jumlah kamar yang tersedia adalah jumlah kamar yang siap dipakai/dihuni para tamu. Kamar yang dipakai untuk pegawai hotel tidak dimasukkan dalam isian ini.

Rincian 3c: Rata-rata jumlah kamar yang dihuni per malam

Rata-rata jumlah kamar yang dihuni per malam adalah rata-rata jumlah kamar yang dihuni tamu/terisi per malamnya selama bulan pelaporan.

Rincian 3d: Tingkat penghunian kamar

Rata-rata jumlah kamar yang dihuni per malam dibagi dengan jumlah kamar yang tersedia kemudian dikalikan 100%. Contohnya tingkat penghunian kamar 75% berarti selama bulan pelaporan rata-rata tiga perempat dari jumlah kamar yang tersedia dihuni/terisi oleh tamu.

Rincian 4: Tahun mulai melakukan kegiatan utama

Rincian 5: Status modal usaha

(26)

Khusus untuk Daftar VS-4:

Rincian 3: Jenis perdagangan

Lingkari kode yang sesuai, kode 1 untuk ekspor, kode 2 untuk impor, kode 3 untuk perdagangan ecerandepartment store, kode 4 untuk perdagangan eceran swalayan, kode 5 untuk perdagangan lainnya. Isikan dalam kotak yang tersedia.

Perdagangan ekspor mencakup perusahaan yang memperdagangkan barang-barang untuk diekspor ke negara lain.

Perdagangan impor mencakup perusahaan yang memperdagangkan barang-barang untuk

diimpor dari negara lain.

Perdagangan eceran department store mencakup perusahaan perdagangan yang tidak mudah tutup seperti RamayanaDept. Store, MatahariDept. Store, dll.

Perdagangan eceran swalayanmisalnya: mini market, toserba, dll.

Perdagangan lainnya mencakup perusahaan yang melayani perdagangan dalam partai besar maupun eceran yang tidak mudah tutup seperti agen, distributor, SPBU, dll.

Rincian 4: Tahun mulai melakukan kegiatan utama

Rincian 5: Status modal usaha

Lihat Rincian 4 dan 5 pada Daftar VS-1, VS-3, dan VS-5.

Diterima di

Tujuannya untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan sejak dokumen dikirim ke perusahaan sampai diterima di BPS (time lag).

Isikan tanggal, bulan, dan tahun kuesioner yang sudah terisi diterima oleh BPS Kabupaten/Kota (oleh pengawas atau petugas yang ditunjuk), BPS Provinsi (oleh pengawas atau petugas yang ditunjuk) dan BPS (oleh staf Sub Direktorat Statistik Upah dan Pendapatan).

Blok II. Keterangan Umum Perusahaan

Rincian 1: Hari dan jam kerja biasa tanpa lembur

Hari kerja seminggu

(27)

Hari kerja biasa adalah hari-hari yang ada kegiatan kerja biasa selain hari libur yang dipakai untuk lembur. Hari Minggu yang umumnya dipakai untuk bekerja shift/plug dimasukkan sebagai hari kerja biasa.

Jam kerja seminggu

Tuliskan jumlah jam kerja seminggu dalam kotak yang tersedia. Isian maksimum 98 jam.

Jam kerja seminggu adalah banyaknya jam kerja biasa/normal dalam seminggu yang biasa digunakan untuk bekerja, tidak termasuk jam istirahat/lembur.

Jumlahshift/plugsehari

Tuliskan jumlah shift/plug dalam satu hari yang berlaku dalam perusahaan dalam kotak yang tersedia. Isian maksimum 3shift/plug.

Rincian 2a: Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk uang

Lingkari kode yang sesuai dan isikan ke dalam kotak yang tersedia. Isian boleh lebih dari satu, jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak.

Tunjangan yang dimaksud dalam rincian ini adalah penerimaan karyawan yang sifatnya rutin/teratur dalam bentuk uang, seperti tunjangan makan, transportasi, tunjangan keluarga, perumahan, dan tunjangan lainnya. Dalam hal ini tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak rutin (diterima karyawan pada saat-saat tertentu) seperti THR, bonus tahunan/kuartalan/ semesteran dan lain lain.

Rincian 2b: Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk natura (barang/jasa)

Lingkari kode yang sesuai dan isikan ke dalam kotak yang tersedia. Isian boleh lebih dari satu, jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak.

Tunjangan yang dimaksud dalam rincian ini adalah penerimaan karyawan yang sifatnya rutin/ teratur dalam bentuk natura (barang/jasa) seperti tunjangan makan, transportasi, tunjangan keluarga, perumahan (seperti mess karyawan atau rumah dinas) dan tunjangan lainnya. Dalam hal ini tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak rutin (diterima karyawan pada saat-saat tertentu) seperti pakaian dan perlengkapan keselamatan kerja.

Rincian 3: Jumlah tingkat/layerjabatan dalam organisasi perusahaan

(28)

Karyawan produksi dan non-produksi

digunakan pada kuesioner industri pengolahan (Daftar VS-1), pertambangan non-migas (Daftar VS-3), dan peternakan dan perikanan (Daftar VS-5).

Karyawan pelaksana dan non-pelaksana

digunakan pada kuesioner perhotelan (Daftar VS-2) dan perdagangan (Daftar VS-4)

Rincian 4: Jumlah karyawan perusahaan

A. Karyawan non-produksi/non-pelaksana

Tuliskan jumlah seluruh karyawan non-produksi/non-pelaksana menurut jenis kelamin ke dalam kotak yang tersedia. Jumlahkan karyawan laki-laki dan perempuan. Jumlah karyawan yang dimaksud pada rincian ini adalah untuk seluruhshift/plug.

Karyawan non-produksi di sektor industri adalah karyawan yang tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi, antara lain eksekutif, pengangkutan, kredit, maintenance, pembelanjaan, penjualan, kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, keamanan, klinik,

product development.

Karyawan non-pelaksana di sektor perhotelan adalah karyawan yang tidak secara langsung berhubungan dengan pelayanan tamu atau bekerja untuk kenyamanan tamu hotel, antara lain eksekutif, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, klinik, dan sebagainya.

Karyawan non-produksi di sektor pertambangan adalah karyawan yang tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan usaha pertambangan, antara lain eksekutif, pengangkutan, kredit,

maintenance, pembelanjaan, penjualan, kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, keamanan, klinik,product development.

Karyawan non-pelaksana di sektor perdagangan adalah karyawan yang tidak terlibat secara langsung dengan pelayanan konsumen/pembeli, antara lain: eksekutif, pengangkutan,

maintenance, pembelanjaan, kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan, keamanan, klinik dan lain lain.

Karyawan non-produksi di sektor pertanianadalah karyawan yang tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan usaha peternakan dan perikanan, antara lain: eksekutif, pengangkutan, kredit,

(29)

B. Karyawan produksi/pelaksana

Isikan jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana menurut tingkat/jenjang jabatan dan jenis kelamin ke dalam kotak yang tersedia. Jumlahkan karyawan produksi/pelaksana laki-laki dan perempuan untuk masing-masing tingkat/jenjang jabatan.

Termasuk karyawan produksi/pelaksana :

1. Karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor adalah karyawan produksi/pelaksana yang diawasi dan dikoordinasikan oleh pengawas/mandor/ supervisor.

2. Pengawas/mandor/supervisor adalah karyawan yang bertugas mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan para karyawan pada unit/sektor produksi atau pelayanan. 3. Karyawan yang jabatannya satu tingkat di atas pengawas/mandor/supervisor.

4. Karyawan yang jabatannya dua tingkat di atas pengawas/mandor/supervisor. 5. Karyawan yang jabatannya tiga tingkat di atas pengawas/mandor/supervisor.

6. Tenaga ahli/asisten ahli/teknisi/ahli mesin adalah karyawan yang merancang, mengorganisasikan, dan mengawasi konstruksi, operasi, dan pemeliharaan mesin pemroses dan mekanik, pemeliharaan sistem peralatan, fasilitas, distribusi, dan instalasi, serta menetapkan program koordinasi kegiatan manufaktur (tidak termasuk operator).

Karyawan produksi di sektor industriadalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi, antara lain: operator, pemeliharaan, pengolahan, perakitan, pengepakan, penggudangan, laboratorium, pesuruh di bagian produksi.

Karyawan pelaksana di sektor perhotelan adalah karyawan yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan tamu atau bekerja untuk kenyamanan tamu hotel, antara lain: resepsionis,

room boy, bartender, pelayan perjamuan, juru cuci, juru masak, tukang masak, pekerja dapur, juru masak makanan cepat saji, dll.

Karyawan produksi di sektor pertambanganadalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam kegiatan usaha pertambangan, antara lain: operator, pemeliharaan, pengolahan, penggalian, perakitan, pengepakan, penggudangan, laboratorium, pesuruh di bagian produksi.

(30)

Karyawan produksi di sektor peternakan dan perikanan adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam kegiatan usaha peternakan dan perikanan, antara lain: operator, pemeliharaan ternak/ikan, pemberian pakan, pengolahan, pembibitan, pembenihan, perakitan, pengepakan, penggudangan, laboratorium, pesuruh di bagian produksi.

Catatan:

1. Manajer produksi di sektor industri, pertambangan dan pertanian (peternakan dan perikanan) digolongkan sebagai karyawan produksi.

2. Manajer pelaksana di sektor perdagangan digolongkan sebagai karyawan pelaksana

C. Jumlah seluruh karyawan (karyawan non-produksi/non-pelaksana + karyawan produksi/ pelaksana)

Jumlah seluruh karyawan merupakan penjumlahan Rincian 4A + Rincian 4B atau jumlah karyawan non-produksi/non-pelaksana + karyawan produksi/pelaksana.

Blok III.A. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Non-Produksi/Non-Pelaksana

Blok III.A bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sistem pembayaran, upah mínimum dan maksimum, jumlah karyawan, jumlah upah/gaji, tunjangan dan upah lembur untuk karyawan non-produksi/non-pelaksana menurut jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin.

Kolom 1: Jenis jabatan/pekerjaan

Jenis jabatan/pekerjaan karyawan non-produksi/non-pelaksana telah dicantumkan dalam Kolom 1, yang terdiri dari:

1. Manajer adalah karyawan yang merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, dan memimpin perusahaan. Dalam hal ini manajer yang dimaksud adalah manajer yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, seperti manajer utama, manajer pemasaran, manajer administrasi, manajer personalia, dll.

2. Sekretaris adalah karyawan yang bertugas melaksanakan kesekretariatan, stenografi, dan administrasi lainnya dalam rangka membantu pekerjaan para manajer dan tenaga ahli, antara lain: menyiapkan laporan, ringkasan, memorandum dan surat menyurat serta memelihara dokumen dan file yang bersifat rahasia.

(31)

4. Tenaga administrasi adalah karyawan yang menjalankan semua kegiatan tata usaha/ administrasi di kantor (seperti urusan pegawai, pembukuan, akuntan, bendahara, dll)

5. Sopir 6. Satpam

7. Tenaga penjualan adalah karyawan yang bertugas menjual barang atau jasa hasil produksi perusahaan kepada perusahaan atau pihak lain.

8. Karyawan non-produksi lainnya

Catatan : Tenaga penjualan pada perusahaan perdagangan besar dan eceran digolongkan ke dalam karyawan pelaksana (dicatat pada Blok IIIB).

Kolom 2: Sistem pembayaran

Isikan kode sistem pembayaran 1 untuk mingguan, 2 untuk dua mingguan, 3 untuk setengah bulanan, 4 untuk bulanan dan kode 5 untuk sistem pembayaran lainnya, untuk masing-masing jenis jabatan/pekerjaan.

Jika untuk satu jenis jabatan/pekerjaan mempunyai lebih dari satu sistem pembayaran (misal bulanan dan mingguan), maka yang dituliskan hanya satu sistem saja, yaitu sistem pembayaran yang memiliki jumlah karyawan paling banyak dan sisa karyawan lainnya dicatat pada baris karyawan non-produksi lainnya.

Sistem pembayaran adalah periode/jangka waktu pembayaran upah/gaji, dan tunjangan teratur yang biasanya berlaku untuk berbagai kelompok karyawan non-produksi/non-pelaksana, misalnya: bulanan, mingguan, setengah bulanan, dll.

Kolom 3: Upah minimum

Isikan upah minimum dalam Rupiah untuk masing-masing jenis jabatan/pekerjaan.

Upah minimum adalah upah terendah (termasuk tunjangan teratur tetapi tidak termasuk upah lembur) yang dibayarkan kepada karyawan (per jenis jabatan/pekerjaan).

Kolom 4: Upah maksimum

Isikan upah maksimum dalam Rupiah untuk masing-masing jenis jabatan/pekerjaan.

Upah maksimum adalah upah tertinggi (termasuk tunjangan teratur tetapi tidak termasuk upah lembur) yang dibayarkan kepada karyawan (per jenis jabatan/pekerjaan).

Kolom 5: Jenis kelamin

(32)

Kolom 6: Jumlah karyawan

Tuliskan jumlah karyawan non-produksi/non-pelaksana untuk setiap jenis jabatan/ pekerjaan menurut sistem pembayaran.

Kolom 7: Upah/gaji pokok

Isikan upah/gaji pokok yang dibayarkan kepada seluruh karyawan non-produksi/non-pelaksana (bukan rata-rata) untuk satu periode pembayaran pada Bulan Juni 2013, untuk setiap jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin. Isikan dalam ribuan Rupiah.

Upah/gaji pokok adalah upah/gaji dasar sebelum ditambah dengan berbagai tunjangan dan perangsang tetap lainnya. Termasuk bila ada upah kotor yang tidak dapat dipisahkan antara upah pokok dan tunjangan teratur lainnya.

Kolom 8: Tunjangan

Isikan tunjangan yang dibayarkan kepada seluruh karyawan non-produksi/non-pelaksana (bukan rata-rata) untuk satu periode pembayaran pada bulan Juni 2013, untuk setiap jenis jabatan/ pekerjaan dan jenis kelamin. Isikan dalam ribuan Rupiah.

Tunjangan adalah pendapatan yang diterima karyawan dalam bentuk uang yang sifatnya rutin atau teratur seperti uang makan, uang transpor, dan uang beras. Tidak termasuk tunjangan seperti THR, bonus tahunan/semesteran/kuartalan, perlengkapan kerja, dan tunjangan dalam bentuk natura (makanan, transport dan lain-lain).

Kolom 9: Upah lembur

Isikan upah lembur yang dibayarkan kepada seluruh karyawan non-produksi/non-pelaksana (bukan rata-rata) untuk satu periode pembayaran pada bulan Juni 2013, untuk setiap jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin. Isikan dalam ribuan Rupiah.

Upah Lembur adalah tambahan upah berupa uang yang dibayarkan perusahaan karena karyawan melakukan kegiatan kerja lembur.

Kolom 10: Jumlah upah

Jumlah upah merupakan penjumlahan dari upah/gaji pokok, tunjangan, dan upah lembur. Isian dalam ribuan Rupiah.

(33)

Blok III.B. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih Rendah dari Pengawas/Mandor/Supervisor

Blok III.B bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sistem pembayaran, upah mínimum dan maksimum, jumlah karyawan, jumlah upah/gaji, tunjangan, dan upah lembur untuk karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/supervisor menurut jenis jabatan/ pekerjaan dan jenis kelamin.

Karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor adalah karyawan produksi/pelaksana yang diawasi dan dikoordinasikan oleh pengawas/mandor/ supervisor.

Kolom 1: Jenis jabatan/pekerjaan yang utama

Tuliskan 5 Jenis jabatan/pekerjaan yang utama yang ada di perusahaan pada baris yang tersedia. Penentuan jenis jabatan/pekerjaan utama didasarkan pada jumlah karyawan yang terbanyak (dominan). Jika terdapat lebih dari 5 jenis jabatan/pekerjaan, sisa karyawan lainnya dicatat pada baris karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor lainnya.

Contoh jenis jabatan/pekerjaan karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari mandor/ pengawas/supervisor:

No. Perusahaan Jenis jabatan/pekerjaan

1. Industri kayu operator mesin gergaji, tukang amplas, dan tukang potong kayu

2. Industri percetakan tukang susun huruf, operator mesin cetak, dan tukang jilid buku

3. Industri pertenunan tukang kanji, tukang celup, tukang susun papan, operator mesin, tukang pengawetan, tukang pengeringan, dan tukang pengasapan

4. Industri makanan tukang buat adonan, tukang press, tukang bungkus, tukang pak, operator mesin penggiling, dan pemeriksa mutu

5. Hotel resepsionis, pelayan kamar/room boy, bartender, pelayan perjamuan, dan sebagainya

6. Pertambangan tukang gali/pahat, operator lori, operator mesin pengolah, tukang pencetak emas, tukang penyelesaian akhir logam, operator mesin pembelah batu, tenaga penunjang pengolah emas

7. Ekspor tenaga pengolahan, tenaga pengepakan, tenaga penggudangan, tenaga pengangkutan, dan sebagainya

8. Impor tenaga pengecekan, tenaga pendistribusian, tenaga penggudangan, tenaga pengangkutan, dan sebagainya

9. Swalayan/Dept. Store pramuniaga, sales, kasir, tenaga penggudangan, tenaga

(34)

10. Usaha perikanan pekerja pembibitan ikan, juru pemberi pakan, juru pemeliharaan kolam, pemeriksa kualitas produksi, dan sebagainya

11. Usaha peternakan ayam

anak kandang, pemeriksa kualitas produksi, tenaga terampil kesehatan ternak, tenaga pemotong hewan, dan sebagainya

Kolom 2 Kolom 10:

Isikan kode sistem pembayaran, upah minimum, upah maksimum, jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/supervisor dan jumlah upah/gaji (upah/gaji pokok, tunjangan, dan upah lembur) menurut jenis kelamin untuk setiap jenis jabatan/pekerjaan yang ada di perusahaan (keadaan bulan Juni 2013). Tata cara pengisian, konsep, dan definisi yang digunakan sama dengan Kolom 2 sampai dengan Kolom 10 pada Blok III.A.

Blok III.C. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Produksi/Pelaksana di Tingkat Pengawas/Mandor/Supervisor ke Atas

Blok III.C bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sistem pembayaran, upah mínimum dan maksimum, jumlah karyawan, jumlah upah/gaji, tunjangan dan upah lembur untuk karyawan produksi/pelaksana di tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas menurut jenis jabatan/pekerjaan dan jenis kelamin.

Kolom 1: Jenis jabatan/pekerjaan

Jenis jabatan/pekerjaan karyawan produksi/pelaksana di tingkat pengawas/mandor/ supervisor ke atas telah dicantumkan dalam Kolom 1, yang terdiri dari :

1. Pengawas/mandor/supervisor adalah karyawan yang bertugas mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan para karyawan pada unit/sektor produksi/ pelaksana.

2. Tenaga kerja yang jabatannya satu tingkat di atas pengawas/mandor/supervisor. 3. Tenaga kerja yang jabatannya dua tingkat di atas pengawas/mandor/supervisor.

4. Tenaga kerja yang jabatannya tiga tingkat atau lebih di atas pengawas/mandor/supervisor. 5. Tenaga kerja ahli/asisten ahli/teknisi/ahli mesin adalah karyawan yang merancang,

mengorganisasikan dan mengawasi konstruksi, operasi dan pemeliharaan mesin pemroses dan mekanik, pemeliharaan sistem peralatan, fasilitas, distribusi, dan instalasi, serta menetapkan program koordinasi kegiatan manufaktur (tidak termasuk operator).

Kolom 2 Kolom 10:

(35)

(upah/gaji pokok, tunjangan, dan upah lembur) menurut jenis kelamin untuk setiap jenis jabatan/pekerjaan yang ada di perusahaan (keadaan bulan Juni 2013). Tata cara pengisian, konsep, dan definisi yang digunakan sama dengan Kolom 2 sampai dengan Kolom 10 pada Blok III.A.

Blok IV. Keterangan Lainnya

Rincian 1: Sistem pengupahan di perusahaan Saudara berpedoman pada

Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan pada kotak yang tersedia. Jawaban yang dipilih bisa lebih dari satu. Jika jawaban lebih dari satu maka jumlahkan kode jawaban yang dilingkari kemudian isikan pada kotak yang tersedia.

Rincian 2: Berapa kali perusahaan Saudara melakukan penyesuaian pendapatan/upah/gaji karyawan, selama 3 tahun terakhir?

Isikan berapa kali perusahaan Saudara melakukan penyesuaian pendapatan/upah/gaji karyawan selama 3 tahun terakhir pada titik-titik dan kotak yang tersedia. Jika selama tiga tahun terakhir perusahaan tidak melakukan penyesuaian pendapatan/upah/gaji, isikan 0.

Rincian 3: Persentase karyawan di perusahaan Saudara yang diikutsertakan dalam program Jamsostek?

Isikan persentase karyawan perusahaan yang diikutsertakan dalam program Jamsostek pada titik-titik dan kotak yang tersedia.

Rincian 4: Apakah di perusahaan Saudara ada perkumpulan/organisasi pekerja?

Lingkari kode 1 untuk jawaban Ya dan kode 2 untuk jawaban Tidak pada masing-masing perkumpulan/organisasi pekerja yang ada di perusahaan. Tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 5a: Apakah selama setahun terakhir perusahaan Saudara pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)?

Lingkari kode 1 jika Ya dan kode 2 jika Tidak , tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode 2, langsung ke Rincian 6. Sedangkan Rincian 5b dan 5c biarkan kosong.

Rincian 5b: Alasan utama melakukan PHK

Jika Rincian 5a jawabannya Ya maka Rincian 5b dan 5c harus diisi. Lingkari kode jawaban yang sesuai untuk alasan melakukan PHK kemudian tuliskan dalam kotak yang tersedia.

Rincian 5c: Jumlah karyawan yang terkena PHK selama setahun terakhir

(36)

Contoh:

1. Dalam satu tahun terakhir perusahaan melakukan PHK sebanyak 25 karyawan, terdiri dari 10 karyawan produksi dan 15 karyawan non-produksi. Maka karyawan yang di-PHK oleh perusahaan tersebut adalah:

- Karyawan produksi: 10 - Karyawan non-produksi: 15

2. Dalam setahun terakhir misal pada bulan September dan Februari perusahaan melakukan 2 kali PHK terhadap karyawan produksi yaitu, masing-masing sebanyak 7 dan 3 orang. Maka selama setahun terakhir perusahaan telah melakukan PHK sebanyak 7 + 3 = 10 orang karyawan produksi.

Rincian 6: Persentase pengeluaran perusahaan untuk karyawan (labor cost) terhadap total biaya produksi (production cost)

Isikan persentase pengeluaran perusahaan untuk karyawan (labor cost) terhadap total biaya produksi (production cost) pada titik-titik dan kotak yang tersedia.

Labor cost (LC): seluruh pengeluaran perusahaan yang diperuntukkan bagi buruh/karyawan perusahaan, seperti pembayaran upah/gaji, tunjangan, asuransi kesehatan, pendidikan/kursus, dan lain lain.

Non-labor cost (NLC): seluruh pengeluaran selain untuk buruh/karyawan perusahaan, seperti untuk pembelian bahan baku, biaya penunjang (packing, penggudangan dll), biaya administrasi, listrik, ledeng, telepon, dan lain lain.

Production cost (PC)= LC +NLC

Persentase yang diisikan = LC/PC x 100 %

Rincian 7a : Apakah selama setahun terakhir karyawan di perusahaan Saudara pernah diikutsertakan dalam pelatihan guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)?

Lingkari kode jawaban yang sesuai kemudian tuliskan dalam kotak yang tersedia. Jika jawabannya "Tidak" maka pertanyaan selesai.

Rincian 7b : Pelatihan yang diikuti

(37)

Blok V. Catatan

Isikan keterangan yang berhubungan dengan adanya perubahan terhadap tahun sebelumnya atau penjelasan dari kondisi yang tidak wajar. Misalnya adanya kenaikan/penurunan upah, penambahan/pengurangan jumlah pegawai, upah pokok yang tidak dapat dipisahkan dengan tunjangan, kenaikan/penurunan tunjangan insentif, pembayaran borongan berhubungan dengan kenaikan/penurunan, dll.

Blok VI. Keterangan Legalisasi

Isikan tanggal kuesioner diterima dan dikembalikan oleh perusahaan serta lama waktu pengisian kuesioner.

Tuliskan nama, jabatan, dan tanda tangan pemberi keterangan, yaitu petugas perusahaan yang mengisi kuesioner SSU. Cap atau stempel perusahaan harus dibubuhkan sebagai bukti legalisasi perusahaan.

Setelah kuesioner terisi dan diperiksa kelengkapan dan kewajaran isiannya, petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus menuliskan dengan jelas nama, NIP dan tanda tangannya, sebagai bukti pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya.

5.3. Tata Cara Pengisian Kartu Laporan Perusahaan (KLP)

Penggunaan KLP diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam pengisian data sebelum dokumen tiba di BPS. Pengisian KLP dengan tepat sangat penting untuk keberhasilan SSU dalam mendeteksi kesalahan, ketidakwajaran, dan ketidaklengkapan pengisian dokumen SSU. Sehingga diharapkan KLP diberi perhatian khusus oleh petugas pengawas/pemeriksa yang ditunjuk di BPS Kabupaten/Kota dan BPS Provinsi.

KLP diisi oleh pengawas/pemeriksa yang ditunjuk di BPS Kabupaten/Kota, segera setelah kuesioner yang telah diisi perusahaan tiba di BPS Kabupaten/Kota. Setelah diisi dan diperiksa kebenarannya oleh pengawas/pemeriksa, KLP dikirim bersama dokumen ke BPS Provinsi.

Pengawas/pemeriksa wajib mengisi KLP untuk setiap dokumen dan melampirkan KLP bersama dokuemn yang akan dikirim ke BPS Provinsi. Setiap dokumen yang dikirim tanpa melampirkan KLP, akan dikembalikan dari BPS Provinsi ke BPS Kabupaten/Kota.

Identitas Perusahaan

(38)

Karyawan non-produksi/non-pelaksana

Kolom (1) disalin dari Blok III.A Kolom (1) Daftar VS (sudah tercetak) Kolom (2), (3), dan (4) disalin dari Blok III.A Kolom (2), (3), dan (4) Daftar VS Kolom (6) disalin dari Blok III.A Kolom (6) Daftar VS

Kolom (7) disalin dari Blok III.A Kolom (10) Daftar VS

Karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor

Kolom (1) disalin dari Blok III.B Kolom (1) Daftar VS

Kolom (2), (3) dan (4) disalin dari Blok III.B Kolom (2), (3), dan (4) Daftar VS Kolom (6) disalin dari Blok III.B Kolom (6) Daftar VS

Kolom (7) disalin dari Blok III.B Kolom (10) Daftar VS

Karyawan produksi/pelaksana di tingkat pengawas/mandor/supervisor ke atas

Kolom (1) Disalin dari Blok III.C Kolom (1) Daftar VS (sudah tercetak) Kolom (2), (3), dan (4) disalin dari Blok III.C Kolom (2), (3), dan (4) Daftar VS Kolom (6) disalin dari Blok III.C Kolom (6) Daftar VS

Kolom (7) disalin dari Blok III.C Kolom (10) Daftar VS

Kolom 8: Rata-rata upah per karyawan (Rupiah)

Rata-rata upah per karyawan (dalam Rupiah) diperoleh dengan membagi jumlah upah/gaji (Kolom 7) dengan jumlah karyawan (Kolom 6) dikali 1000. Isikan untuk masing-masing jenis jabatan/ pekerjaan.

Kolom 9: Apakah Kolom (3)Kolom (8)Kolom (4)?

Isikan Y Ya jika rata-rata upah per karyawan (Kolom 8) berada didalam range upah minimum (Kolom 3) dan upah maksimum (Kolom 4).

Isikan T Tidak jika rata-rata upah per karyawan berada diluar range upah minimum dan upah maksimum, yaitu jika rata upah per karyawan lebih rendah dari upah minimum atau jika rata-rata upah per karyawan lebih tinggi dari upah maksimum.

Kolom 10 : Jika isian Kolom (9) = T, beri penjelasan

(39)

PEMERIKSAAN DOKUMEN

SURVEI STRUKTUR UPAH 2013

Kode Perusahaan

Periksa apakah kode perusahaan sudah terisi lengkap sesuai daftar sampel perusahaan dari BPS.

Blok I. Identitas dan Keterangan Perusahaan

Rincian 1 2 : Cukup jelas

Rincian 3 : Produk atau kegiatan utama perusahaan pada bulan Juni 2013 Rincian 4 : Cukup jelas

Rincian 5 : Isiannya salah satu kode 1 s/d 5

Rincian 6 : Jika kode 1 dilingkari, maka harus ada isian persentasenya.

Blok II. Keterangan Umum Perusahaan

Rincian 1 : Isian Kolom (1) maksimum 7, isian Kolom (2) maksimum 98 dan isian Kolom (3) maksimum 3.

Rincian 2a : Isiannya adalah penjumlahan dari kode yang dilingkari. Rincian 2b : Isiannya adalah penjumlahan dari kode yang dilingkari. Rincian 3 : Harus ada isian, minimal 1.

Rincian 4.A. : Jumlah karyawan non-produksi/non-pelaksana

Isian Kolom (4) harus sama dengan jumlah Kolom (2) ditambah Kolom (3). Rincian 4.B. : Jumlah karyawan produksi/pelaksana

- Pada setiap baris, isian Kolom (4) harus sama dengan penjumlahan Kolom (2) ditambah Kolom (3).

- Jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana pada masing-masing kolom, merupakan penjumlahan Rincian 4B butir 1 s/d 6.

Rincian 4.C. : JUMLAH SELURUH KARYAWAN merupakan penjumlahan Rincian 4A + 4B atau jumlah karyawan non-produksi/non-pelaksana + karyawan produksi/ pelaksana.

BAB

(40)

Blok III.A. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Non-Produksi/Non-Pelaksana

Kolom (2) : Harus ada isian, jika Kolom (1) ada yang terpilih. Kode 1 untuk sistem pembayaran mingguan. Kode 2 untuk sistem pembayaran dua mingguan. Kode 3 untuk sistem pembayaran setengah bulanan. Kode 4 untuk sistem pembayaran bulanan.

Kode 5 untuk sistem pembayaran lainnya (tuliskan sistem pembayarannya). Kolom (3) dan Kolom (4): Isian Kolom (3) harus lebih kecil dari isian Kolom (4)

Kolom (6) : Jumlah Karyawan

• Harus ada isian, jika Kolom (2) s/d Kolom (4) ada isian.

• Kolom (6) Baris JUMLAH untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan harus sama dengan isian Kolom 2 dan Kolom 3 Blok II. R.4A.

Kolom (7) : Harus ada isian, jika Kolom (6) ada isian.

Kolom (8) : Ada isian jika ada tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang sifatnya rutin/teratur. Apabila tunjangan tidak dapat dipisahkan dengan gaji/upah pokok, diharapkan perusahaan memberikan catatan pada Blok V. Kolom (9) : Ada isian jika ada kegiatan lembur, baik pada hari kerja biasa maupun pada

hari libur.

Kolom (10) : Harus sama dengan penjumlahan Kolom (7) s/d Kolom (9).

Blok III.B. Jumlah Upah/Gaji Yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih Rendah dari Pengawas/Mandor/Supervisor

Kolom (1) : Harus ada isian, minimal satu jenis jabatan/pekerjaan. Kolom (2) : Harus ada isian, jika Kolom (1) ada isian.

Kolom (3) dan Kolom (4) : Isian Kolom (3) harus lebih kecil dari isian Kolom (4). Kolom (6) : Jumlah Karyawan.

• Harus ada isian jika Kolom (1) s/d Kolom (4) ada isian.

(41)

Kolom (8) : Ada isian jika ada tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang sifatnya rutin/teratur. Apabila tunjangan tidak dapat dipisahkan dengan gaji/upah pokok, diharapkan perusahaan memberikan catatan pada Blok V.

Kolom (9) : Ada isian jika ada kegiatan lembur, baik pada hari kerja biasa maupun pada hari libur.

Kolom (10) : Harus sama dengan penjumlahan Kolom (7) s/d Kolom (9).

Blok III.C. Jumlah Upah/Gaji yang Dibayarkan Kepada Seluruh Karyawan Produksi/Pelaksana di Tingkat Pengawas/Mandor/Supervisor ke Atas

Kolom (2) : Harus ada isian, jika Kolom (1) ada yang terpilih.

Kolom (3) dan Kolom (4) : Isian Kolom (3) harus lebih kecil dari isian Kolom (4). Kolom (6) : Jumlah Karyawan.

• Harus ada isian jika Kolom (2) s/d Kolom (4) ada isian.

• Kolom (6) Baris JUMLAH untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan harus sama dengan isian Kolom (2 dan 3) Blok II R.4B (Rincian 2 s/d 6).

Kolom (7) : Harus ada isian, jika Kolom (6) ada isian.

Kolom (8) : Ada isian jika ada tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang sifatnya rutin/teratur. Apabila tunjangan tidak dapat dipisahkan dengan gaji/upah pokok, diharapkan perusahaan memberikan catatan pada Blok V.

Kolom (9) : Ada isian jika ada kegiatan lembur, baik pada hari kerja biasa maupun pada hari libur.

Kolom (10) : Harus sama dengan penjumlahan Kolom (7) s/d Kolom (9).

Blok IV. Keterangan Lainnya

Rincian 1 : Isiannya adalah penjumlahan dari kode yang dilingkari. Rincian 2 : Harus ada isian.

Rincian 3 : Harus ada isian. Rincian 4 : Isiannya kode 1 atau 2. Rincian 5a : Isiannya kode 1 atau 2.

(42)

Rincian 6 : Harus ada isian. Rincian 7a : Isiannya kode 1 atau 2.

Rincian 7b : Hanya terisi bila R.7a berkode 1. Isiannya kode 1 atau 2.

Blok V. Catatan

Blok ini harus ada isian apabila ada kasus atau hal penting yang harus dicatat.

Blok VI. Keterangan Legalisasi

(43)
(44)

I. IDENTITAS DAN KETERANGAN PERUSAHAAN

1. Nama perusahaan: ………...….

2. Alamat : ……….… Fax : .………

Kec : ……….... Telp : ……….… Kab/Kota : ………...…..…... E-mail : ………..…

3. Produk/kegiatan utama: ………..……….…. Diisi BPS

4. Tahun mulai produksi: ………

5. Status modal usaha:

PMDN - 1 Negara (BUMN, Persero, dsb.) - 3

PMA - 2 Gabungan - 4

Lainnya (Tuliskan ………...……) - 5

6. Apakah ada hasil yang diekspor setahun yang lalu?

Ada - 1 ..… % Tidak ada - 2

Diterima di:

BPS Kab/Kota BPS Provinsi BPS

Tanggal Bulan Tahun Tanggal Bulan Tahun Tanggal Bulan Tahun PERHATIAN

1. Hasil survei ini akan digunakan untuk penyusunan rencana, pengendalian, dan evaluasi kebijakan pengupahan yang sangat bermanfaat bagi pemerintah maupun dunia usaha.

2. Kewajiban setiap responden untuk memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh BPS, diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik pasal 27.

3. Kewajiban penyelenggara kegiatan statistik untuk menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden, diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik pasal 21 dan pasal 24.

4. Survei ini tidak ada hubungannya dengan pajak dan tidak dipungut biaya.

5. Agar penyajian hasil survei tepat waktu, perusahaan diharapkan dapat menyelesaikan pengisian kuesioner paling lambat 2 (dua) minggu setelah penerimaan dokumen.

DAFTAR VS-1

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

S

S

S

U

U

U

R

R

R

V

V

V

E

E

E

I

I

I

S

S

S

T

T

T

R

R

R

U

U

U

K

K

K

T

T

T

U

U

U

R

R

R

U

U

U

P

P

P

A

A

A

H

H

H

KEGIATAN USAHA INDUSTRI PENGOLAHAN

KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORAN Prov Kab/Kota Kec Sektor No Urut Bulan Tahun

(45)

CARA PENGISIAN DAN PENJELASAN

Latar Belakang

Survei Struktur Upah (SSU) diselenggarakan untuk melengkapi data upah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor yang selama ini dikumpulkan melalui Survei Upah Buruh (SUB) triwulanan. SSU dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan SUB triwulan II.

Blok I. Identitas dan Keterangan Perusahaan

Alamat perusahaan mohon dituliskan lengkap dari satuan lingkungan terkecil sampai dengan kabupaten/kota.

Blok II. Keterangan Umum Perusahaan

1. Hari dan jam kerja biasa tanpa lembur

Isikan hari kerja seminggu, jam kerja seminggu, dan jumlah shift/plug sehari pada kotak yang tersedia.

Hari kerja seminggu adalah hari-hari yang ada kegiatan kerja biasa (tidak termasuk hari libur yang biasa dipakai untuk lembur). Hari Minggu atau hari libur yang biasanya dipakai untuk bekerja shift/plug dimasukkan sebagai hari kerja biasa.

Jam kerja seminggu adalah banyaknya jam kerja dalam seminggu yang biasa digunakan untuk bekerja, tidak termasuk jam istirahat/lembur.

2 a. Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk uang

Lingkari kode yang sesuai, jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan pada kotak yang tersedia.

b. Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk natura (barang/jasa)

Lingkari kode yang sesuai, jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan pada kotak yang tersedia.

Tunjangan dalam bentuk natura adalah tunjangan berupa barang/jasa (bukan berbentuk uang).

3. Jumlah tingkat/layer jabatan dalam organisasi perusahaan

Tuliskan jumlah tingkat/layer jabatan yang ada di perusahaan Saudara pada kotak yang tersedia.

Tingkat/layer jabatan dalam organisasi perusahaan adalah struktur jabatan dalam organisasi

perusahaan (pengawas/mandor merupakan tingkat/layer yang paling rendah).

4. Jumlah karyawan perusahaan

Tuliskan jumlah seluruh karyawan di perusahaan Saudara, baik karyawan non-produksi maupun karyawan produksi. Jumlah karyawan yang dimaksud bukan untuk setiap shift, tetapi untuk seluruh shift.

Karyawan non-produksi adalah karyawan yang tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi, antara lain: eksekutif, pengangkutan, kredit, maintenance, pembelanjaan, penjualan, kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, keamanan, klinik, product development.

Karyawan produksi adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi, antara lain: operator, pemeliharaan, pengolahan, perakitan, pengepakan, penggudangan, laboratorium, pesuruh di bagian produksi.

(46)

1. Hari dan jam kerja biasa tanpa lembur

Hari kerja seminggu Jam kerja seminggu Jumlah shift/plug sehari

(1) (2) (3)

Hari Jam Kali

2a. Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk uang

Tidak ada - 0 Tunjangan makan - 1

Tunjangan transportasi - 2 Tunjangan keluarga - 4

Tunjangan perumahan - 8 Lainnya (Tuliskan………...) - 16

b. Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk natura (barang/jasa)

Tidak ada - 0 Tunjangan makan - 1

Tunjangan transportasi - 2 Tunjangan keluarga - 4

Tunjangan perumahan - 8 Lainnya (Tuliskan………..) - 16

3. Jumlah tingkat/layer jabatan dalam organisasi perusahaan

4. Jumlah karyawan perusahaan

A. KARYAWAN NON-PRODUKSI Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki +

(1) (2) (3) (4)

Jumlah seluruh karyawan non-produksi (manajer, tenaga administrasi, sopir, satpam, dll.)

B. KARYAWAN PRODUKSI Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki +

(1) (2) (3) (4)

1. Lebih rendah dari pengawas/mandor

2. Pengawas/mandor

3. Satu tingkat di atas pengawas/mandor

4. Dua tingkat di atas pengawas/mandor

5. Tiga tingkat di atas pengawas/mandor

6. Tenaga kerja ahli/asisten ahli, teknisi/ ahli mesin

Jumlah seluruh karyawan produksi (Jumlah 1 s/d 6)

C. JUMLAH SELURUH KARYAWAN (NON-PRODUKSI + PRODUKSI)

Referensi

Dokumen terkait

Para pemenang yang sudah ditentukan dari Kuis Kihajar Harian (baik yang melalui tayangan TV Edukasi, maupun laman) dan Kuis Kihajar Tingkat Provinsi akan diundang ke

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini dapat adalah bagaimana hubungan antara Pengetahuan dan

Aktiva produktif terdiri atas giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, obligasi pemerintah, kredit yang diberikan, penyertaan serta

Kemudian keterkaitan antara somatotype dengan tingkat akurasi shooting menggunakan punggung kaki siswa SSB Putra Taruna kelompok umur 14-16 tahun, rata-rata siswa SSB Putra

12 Mengambil salinan SK yang sudah ditandatangani Sekretaris UA , Menggandakan salinan SK Rektor , Pencatatan surat dan register, Mengetik amplop surat dan

Berdasarkan masalah di atas perlu dianalisis sejauh mana efektifitas perubahan kebijakan pemerintah dimaksud (distribusi pupuk dan pengadaan beras) yakni menyalurkan

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Surat Izin Usaha SIUP, Jasa Konstruksi (IUJK), Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan

Abdul Moeloek Provinsi Lampung akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi secara elektronik untuk paket pekerjaan pengadaan barang sebagai