• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Triwulan IV-2009

Kajian Ekonomi Regional Jakarta 25

BOKS – II

Kecenderungan Penurunan Porsi Pengeluaran Pangan Masyarakat Jakarta dan Implikasi terhadap Inflasi Jakarta

Inflasi yang terjadi di Indonesia bersumber dari pergerakan harga komoditas pada tujuh kelompok utama. Pengelompokan itu terdiri dari kelompok bahan makanan, makanan jadi, perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Setiap lima tahun sekali dilakukan survei biaya hidup (SBH) untuk mengetahui besarnya pengeluaran (nilai konsumsi) dari tujuh kelompok inflasi tersebut di kota-kota yang mewakili pengeluaran masing-masing daerah. Terakhir, SBH dilakukan pada tahun 2007 terhadap 774 komoditas, di 66 kota. Di Jakarta, SBH 2007 dilakukan terhadap 441 komoditas yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Grafik B-1. Perubahan Bobot Nilai Konsumsi Jakarta

Grafik B-2. Ranking 40 Besar Berdasarkan Bobot Komoditi

Bobot pangan dalam nilai konsumsi masyarakat Jakarta semakin mengecil. Dibandingkan dengan SBH sebelumnya (SBH 2002), porsi bobot konsumsi pangan (kelompok bahan makanan dan makanan jadi) pada SBH 2007 turun sebesar 7,85% menjadi sebesar 29,33% dibandingkan kelompok nonmakanan (70,67%) (grafik B-1). Hal ini berarti, pengeluaran masyarakat untuk konsumsi non pangan semakin membesar. Bahkan urutan komoditi terbesar berdasarkan bobot inflasi didominasi oleh komoditas nonpangan (grafik B-2). Sehingga upaya untuk menjaga harga komoditas nonpangan agar tetap stabil menjadi semakin penting.

Perkembangan inflasi bulanan (mtm) di Jakarta menunjukkan bahwa terdapat penambahan komoditas yang rata-rata pergerakan harganya lebih tinggi dari rata-rata harga umum9

.

Penambahan komoditas yang rata-rata harganya lebih tinggi tersebut terjadi pada kelompok pangan maupun nonpangan (tabel B-1). Hampir semua komoditas pada kelompok pangan perkembangan harganya

9 Perbandingan antara rata-rata harga bulanan selama 2002-2007 dengan 2008-2009

Komoditi nonpangan

Komoditi pangan

20.54 16.64 30.29 6.25 4.25 6.93 15.10 14.21 15.13 27.13 9.59 4.73 9.48 19.74 0 5 10 15 20 25 30 35 40 BA H A N   MA K A N A N MA K A N A N   JA D I,   MI NUMA N,   RO K O K   &   T E M B AK AU P E RU M A H A N ,A IR, L IS T RI K ,G A S   &   BA H A N   BA K A R SAN D AN G KE S E H A T A N P E N D ID IK AN ,   RE K RE A S I   DA N   OL A H   RA G A T R AN SP O R ,K O M U N IK AS I   DA N   JA S A   KE U A N G A N %

Thn dasar 2002 Thn Dasar 2007

(2)

Triwulan IV-2009

Kajian Ekonomi Regional Jakarta

26

melebihi nilai rata-rata harga umum. Sementara pada komoditas nonpangan, rata-rata harga yang lebih tinggi dari rata-rata harga umum terjadi pada subkelompok bahan bakar, penerangan dan air; barang pribadi dan sandang lain; perawatan jasmani dan kosmetika; pendidikan. Rata-rata harga pada beberapa komoditas tersebut yang lebih tinggi dari harga umum menunjukkan bahwa pergerakan komoditas tersebut tidak searah (konvergen) dengan perkembangan harga umum yang

disebabkan adanya faktor kejutan (shock). Pada subkelompok bahan

bakar, penerangan dan air sangat dipengaruhi oleh kebijakan penetapan tarif. Sementara pada kelompok nonpangan lainnya dan kelompok pangan, meningkatnya harga disebabkan oleh ketersediaan pasokan khususnya pada saat terjadi lonjakan permintaan atau menurunnya produksi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka upaya yang dilakukan untuk menjaga pasokan perlu dilakukan agar fluktuasi harga dapat terjaga dan menjaga ekspektasi masyarakat yang normal terhadap harga.

Tabel B-1. Rata-rata Perkembangan Inflasi Bulanan

Inflasi Bulanan (2008‐2009) Rata-rata Inflasi Bulanan (%) Rata-rata Inflasi Bulanan (%)

UMUM 0.52 0.46

BAHAN MAKANAN 0.69 0.84

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 1.05 0.64

Daging dan Hasil-hasilnya 0.59 1.32

Ikan Segar 0.38 0.92

Ikan Diawetkan 0.41 0.90

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 0.61 0.92

Sayur-sayuran 0.87 0.63

Kacang - kacangan 0.92 1.31

Buah - buahan 0.53 0.63

Bumbu - bumbuan 0.99 1.12

Lemak dan Minyak 0.73 0.71

Bahan Makanan Lainnya 0.42 0.34

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 0.47 0.64

Makanan Jadi 0.48 0.65

Minuman yang Tidak Beralkohol 0.40 0.50

Tembakau dan Minuman Beralkohol 0.50 0.76

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 0.57 0.55

Biaya Tempat Tinggal 0.52 0.28

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0.93 1.67

Perlengkapan Rumahtangga 0.13 0.10

Penyelenggaraan Rumahtangga 0.50 0.36

SANDANG 0.47 0.60

Sandang Laki-laki 0.38 0.42

Sandang Wanita 0.21 0.14

Sandang Anak-anak 0.27 0.16

Barang Pribadi dan Sandang Lain 0.93 1.02

KESEHATAN 0.35 0.40

Jasa Kesehatan 0.33 0.36

Obat-obatan 0.36 0.43

Jasa Perawatan Jasmani 0.18 0.08

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0.39 0.53

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 0.57 0.37

Pendidikan 1.00 0.78

Kursus-kursus / Pelatihan 0.09 0.00

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 0.11 0.06

Rekreasi 0.02 0.21

Olahraga 0.11 0.03

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 0.34 -0.11

Transpor 0.25 -0.06

Komunikasi Dan Pengiriman 0.53 -0.43

Sarana dan Penunjang Transpor 0.44 0.29

Jasa Keuangan 0.52 0.26

Keterangan : < inflasi umum

> inflasi umum KELOMPOK INFLASI

Referensi

Dokumen terkait

,engingatkan kembali ke&#34;ada ibu tentang &#34;ers/nal $ygiene &#34;ada balita  dengan membiasakan kebiasaan 9u9i tangan setela$ melakukan aktiitas?.

bandeng, kakap putih dan kerapu macan, juga telah berhasil dipijahkan dan diproduksi benihnya antara lain berbagai jenis kerapu kerapu lumpur (E. corallicola),

Oleh karena itu, untuk percobaan pengaruh epoch terhadap generalisasi digunakan jumlah hidden neuron sebesar 10 dan 20, karena pada saat hidden neuron 10 dan 20

Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang (Gandahusada, 1998). Waktu keaktifan mencari darah dari masing - masing nyamuk berbeda – beda, nyamuk yang aktif

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa peningkatan produksi keripik pare ke depan lebih menjanjikan dari pada keripik sayur lainnya, disamping pula ada

Cendana Teknika Utama Page 2 Digital Signage merupakan suatu bentuk layar elektronik yang menampilkan urutan informasi atau pesan dengan menggunakan media display

Mayoritas pelanggan BuKris Manyar(79% responden) mempunyai tempat tinggal di sekitar BuKris Manyar itu sendiri, yaitu di Surabaya Timur.. Letak tempat kerja/sekolah juga

Sumber data primer yaitu sumber data pokok yang dijadikan bahan penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif, maka yang menjadi sumber data utama adalah