• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum PerumahanRakyat UU No 24 Tahun 1992

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum PerumahanRakyat UU No 24 Tahun 1992"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Un d a n g Un d a n g N o. 2 4 Ta h u n 1 9 9 2

Te n t a n g : Pe n a t a a n Ru a n g

Oleh : PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

Nom or : 24 TAHUN 1992 ( 24/ 1992)

Tanggal : 13 OKTOBER 1992 ( JAKARTA)

Sum ber : LN 1992/ 115; TLN NO. 3501

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Presiden Republik I ndonesia,

Menim bang:

a. bahwa ruang wilayah negara kesat uan Republik I ndonesia sebagai

karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa I ndonesia dengan let ak dan k eduduk an y ang st rat egis sebagai negara k epulauan dengan keanekaragam an ekosist em nya m erupakan sum ber daya alam yang perlu disyukuri, dilindungi, dan dikelola unt uk m ewuj udkan t uj uan pem bangunan nasional sebagai pengam alan Pancasila;

b. bahwa pengelolaan sum ber daya alam yang beraneka ragam di

darat an, di laut an, dan di udara, perlu dilakukan secara t erkoordinasi dan t erpadu dengan sum ber day a m anusia dan sum ber day a buat an dalam pola pem bangunan yang berkelanj ut an dengan

m engem bangkan t at a ruang dalam sat u kesat uan t at a lingkungan yang dinam is sert a t et ap m em elihara kelest arian kem am puan lingkungan hidup sesuai dengan pem bangunan berwawasan

lingkungan, yang berlandaskan Wawasan Nusant ara dan Ket ahanan Nasional;

c. bahwa perat uran perundang- undangan yang berkait an dengan

(2)

Mengingat :

1. Pasal 5 ayat ( 1) , Pasal 20 ayat ( 1) , dan Pasal 33 ayat ( 3) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang undang Nom or 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pok ok

-Pok ok Agraria ( Lem baran Negara Tahun 1960 Nom or 104, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 2043) ;

3. Undang- undang 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok- pokok Pem erint ah Di

Dacrah ( Lem baran Negara Tahun 1974 Nom or 38, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3037) ;

4. Undang- undang Nom or 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan

Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lem baran Negara Tahun 1982 Nom or 12, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3215) ;

5. Undang- undang Nom or 20 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan

Pokok Pert ahanan Kcam anan Negara Republik I ndonesia ( Lem baran Negara Tahun 1982 Nom or 51, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3234) , sebagaim ana t elah diubah dengan Undang- undang Nom or 1 Tahun 1988 ( Lem baran Negara Tahun 1988 Nom or 3, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3368) ;

Dengan perset uj uan

DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT REPUBLI K I NDONESI A

MEMUTUSKAN:

Menet apk an:

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam undang- undang ini yang dim aksud dengan:

1. Ruang adalah wadah yang m eliput i ruang darat an, ruang laut an, dan

ruang udara sebagai. sat u kesat uan wilayah, t em pat m anusia dan m akhluk lainnya hidup dan m elakukan kegiat an sert a m em elihara kelangsungan hidupnya.

2. Tat a ruang adalah wuj ud st ruk t ural dan pola pem anfaat an ruang, baik

direncanakan m aupun t idak.

3. Penat aan ruang adalah proses perencanaan t at a ruang, pem anfaat an

ruang, dan pengendalian pem anfaat an ruang.

4. Rencana t at a ruang adalah hasil perencanaan t at a ruang.

5. Wilayah adalah ruang y ang m erupak an k esat uan geografis besert a

segenap unsur t erkait padanya yang bat as dan sist em nya dit ent ukan berdasarkan aspek adm inist rat if dan at au aspek fungsional.

6. Kawasan adalah wilayah dengan fungsi ut am a lindung at au budi daya.

7. Kawasan lindung adalah kawasan yang dit et apkan dengan fungsi

ulam a m elindungi kelest arian lingkungan hidup yang m encakup sum ber day a alam dan sum ber day a buat an.

8. Kawasan budi daya adalah kawasan yang dit et apkan dengan fungsi

ut am a unt uk dibudidayakan at as dasar kondisi dan pot ensi sum ber sum ber day a m anusia, dan sum ber day a buat an.

9. Kawasan perdesaan adalah kawasan yang m em punyai kegiat an ut am a

pert anian t erm asuk pengelolaan sum ber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai t em pat perm ukim an perdesaan, pelayanan j asa pem erint ahan, pelayanan sosial, dan kegiat an ekonom i.

10. Kawasan perkot aan adalah kawasan yang m em punyai kegiat an ut am a

bukan pert anian dengan susunan fungsi kawasan sebagai t em pat perm uk im an perk ot aan, pem usat an dan dist ribusi pelay anan j asa pem erint ahan, pelayanan sosial, dan kegiat an ekonom i.

11. Kawasan t ert ent u adalah kawasan yang dit et apkan secara nasional

(4)

BAB I I

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

Penat aan ruang berasask an:

a. pem anfaat an ruang bagi sem ua k epent ingan secara t erpadu, berday a

guna dan berhasil guna, serasi, selaras, seim bang, dan berkelanj ut an;

b. ket erbukaan, persam aan, keadilan, dan perlindungan hukum .

Pasal 3

Penat aan ruang bert uj uan:

a. t erselenggarany a pem anfaat an ruang berwawasan lingkungan yang

berlandask an Wawasan Nusant ara dan Ket ahanan Nasional;

b. t erselenggaranya pengat uran pem anfaat an ruang kawasan lindung

dan k awasan budi day a;

c. t ercapainya pem anfaat an ruang yang berkualit as unt uk:

1) m ew uj udkan kehidupan bangsa yang cerdas, berbudi luhur, dan

sej aht era;

2) m ewuj udk an k et erpaduan dalam penggunaan sum ber day a

alam dan sum ber daya buat an dengan m em perhat ikan sum ber day a m anusia;

3) m eningkat kan pem anfaat an sum ber daya alam dan sum ber

day a buat an secara berday a guna, berhasil guna, dan t epat guna unt uk m eningkat kan kualit as sum ber daya m anusia;

4) m ewuj udkan perlindungan fungsi ruang dan m encegah sert a

m enanggulangi dam pak negat if t erhadap lingkungan;

5) m ewuj udkan keseim bangan kepent ingan kesej aht eraan dan

k cam anan.

BAB I I I

HAK DAN KEWAJI BAN

Pasal 4

( 1) Set iap orang berhak m enikm at i m anfaat ruang t erm asuk pert am bahan

(5)

( 2) Set iap orang berhak unt uk :

a. m enget ahui rencana t at a ruang;

b. berperan sert a dalam peny usunan rencana t at a ruang,

pem anfaat an ruang, dan pengendalian pem anfaat an ruang;

c. m em peroleh penggant ian yang layak at as kondisi yang

dialam inya sebagai akibat pelaksanaan kegiat an pem bangunan y ang sesuai dengan rencana t at a ruang.

Pasal 5

( 1) Set iap orang berkewaj iban berperan sert a dalam m em elihara kualit as

ruang.

( 2) Set iap orang berkewaj iban m enaat i rencana t at a ruang yang t elah

dit et apk an.

Pasal 6

Ket ent uan m engenai pelaksanaan hak dan kewaj iban sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.

BAB I V

PERENCANAAN, PEMANFAATAN, DAN PENGENDALI AN

Bagian Pert am a Um um

Pasal 7

( 1) Penat aan ruang berdasarkan fungsi ut am a kawasan m eliput i kawasan

lindung dan kawasan budi daya.

( 2) Penat aan ruang berdasarkan aspek adm inist rat if m eliput i ruang

wilayah Nasional, wilayah Propinsi Daerah Tingkat I , dan wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I .

( 3) Penat aan ruang berdasark an fungsi k awasan dan aspek k egiat an

(6)

Pasal 8

( 1) Penat aan ruang wilayah Nasional, wilayah Propinsi Daerah Tingkat I ,

dan wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I dilakukan secara t erpadu dan t idak dipisah- pisahkan.

( 2) Penat aan ruang unt uk kawasan yang m eliput i lebih dari sat u wilayah

Propinsi Daerah Tingkat I dikoordinasikan penyusunannya oleh Ment eri sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 29 ayat ( 1) unt uk ket ent uan dipadukan ke dalam Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I yang bersangk ut an.

( 3) Penat aan ruang unt uk kawasan yang m eliput i lebih dari sat u wilayah

Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I dikoordinasikan penyusunannya oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I unt uk kem udian dipadukan ke dalam Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I yang bersangkut an.

Pasal 9

( 1) Penat aan ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I dan wilayah

Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I , di sam ping m eliput i ruang darat an, j uga m encak up ruang laut an dan ruang udara sam pai bat as t ert ent u y ang diat ur dengan perat uran perundang- undangan.

( 2) Penat aan ruang laut an dan penat aan ruang udara di luar sebagaim ana

dim ak sud dalam ay at ( 1) diat ur secara t erpusat dengan undang-undang.

Pasal 10

( 1) Penat aan ruang k awasan perdesaan, penat aan ruang k awasan

perk ot aan, dan penat aan ruang k awasan t ert ent u sebagaim ana

dim aksud dalam Pasal 7 ayat ( 3) diselenggarakan sebagai bagian dari penat aan ruang wilayah Nasional at au wilayah Propinsi Daerah Tingkat I at au wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I .

( 2) Penat aan ruang k aw asan perdesaan dan k aw asan perk ot aan

diselenggarakan unt uk:

a. m encapai t at a ruang k awasan perdesaan dan k awasan

perkot aan yang opt im al, serasi, selaras, dan seim bang dalam pengem bangan kehidupan m anusia;

b. m eningkat kan fungsi kawasan perdesaan dan fungsi kawasan

perk ot aan secara serasi, selaras, dan seim bang ant ara

(7)

c. m engat ur pem anfaat an ruang guna m eningkat kan kem akm uran rakyat dan m encegah sert a m enanggulangi dam pak negat if t erhadap lingkungan alam , lingkungan buat an, dan lingkungan sosial.

( 3) Penat aan ruang k awasan t ert ent u diselenggarakan unt uk:

a. m engem bangk an t at a ruang k awasan y ang st rat egis dan

dipriorit askan dalam rangka penat aan ruang wilayah Nasional at au wilayah Propinsi Daerah Tingkat I at au wilayah

Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I ;

b. m eningkat kan fungsi kawasan lindung dan fungsi kawasan budi

day a;

c. m engat ur pem anfaat an ruang guna m eningkat kan

k esej aht eraan m asy arak at dan pert ahanan k eam anan.

( 4) pengelolaan kawasan t ert ent u diselenggarakan oleh Pem erint ah sesuai

dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku.

Pasal 11

Penat aan ruang sebagaim ana dim ak sud dalam Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal 10 dilakukan dengan m em perhat ikan:

a. lingkungan alam , lingkungan buat an, lingkungan sosial, dan int eraksi

ant ar lingkungan;

b. t ahapan, pem biayaan, dan pengelolaan pem bangunan, sert a

pem binaan kem am puan kelem bagaan.

Pasal 12

( 1) Penat aan ruang dilakukan oleh Pem erint ah dengan peran sert a

m asy arak at .

(8)

Bagian Kedua Perencanaan

Pasal 13

( 1) Perencanaan t at a ruang dilak uk an m elalui proses dan prosedur

peny usunan sert a penet apan rencana t at a ruang berdasark an k et ent uan perat uran perundang- undangan y ang berlak u.

( 2) Rencana t at a ruang dit inj au kem bali dan at au disem purnakan sesuai

dengan j enis perencanaanny a secara berk ala.

( 3) Peninj auan kem bali dan at au penyem purnaan rencana t at a ruang

sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dilakukan dengan t et ap m em perhat ikan ket ent uan Pasal 24 ayat ( 3) .

( 4) Ket cnt uan m engenai krit eria dan t at a cara peninj auan kem bali dan at au penyem purnaan rencana t at a ruang sebagaim ana dim aksud dalam ay at ( 1) , ay at ( 2) , dan ay at ( 3) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.

Pasal 14

( 1) Perencanaan t at a ruang dilakukan dengan m em pert im bangkan

a. keserasian, keselarasan, dan keseim bangan fungsi budi daya

dan fungsi lindung, dim ensi wakt u, t eknologi, sosial budaya, sert a fungsi pert ahanan keam anan;

b. aspek pengelolaan secara t erpadu berbagai sum ber day a, fungsi

dan est et ika lingkungan, sert a kualit as ruang.

( 2) Perencanaan t at a ruang m encak up perencanaan st ruk t ur dan pola

pem anfaat an ruang, y ang m eliput i t at a guna t anah, t at a guna air, t at a guna udara, dan t at a guna sum ber daya alam lainnya.

( 3) Perencanaan t at a ruang y ang berk ait an dengan fungsi pert ahanan

(9)

Bagian Ket iga Pem anfaat an

Pasal 15

( 1) Pem anfaat an ruang dilakukan m elalui pelaksanaan program

pem anfaat an ruang besert a pem biay aanny a, y ang didasark an at as rencana t at a ruang.

( 2) Pem anfaat an ruang sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1)

diselenggarak an secara bert ahap sesuai dengan j angk a wak t u y ang dit et apk an dalam rencana t at a ruang.

Pasal 16

( 1) Dalam pem anfaat an ruang dikem bangkan:

a. pola pengelolaan t at a guna t anah, t at a guna air, t at a guna

udara dan t at a guna sum ber day a alam lainny a sesuai dengan asas penat aan ruang sebagaim ana dim ak sud dalam Pasal 2;

b. perangkat t ingkat yang bersifat insent if dan disinsent if dengan

m enhorm at i, hak penduduk sebagai warganegara.

( 2) Ket ent uan m engenai pola pengelolaan t at a guna t anah, t at a guna air,

t at a guna udara, dan t at a guna sum ber daya alam lainnya sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) but ir a, diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.

Bagian Keem pat Pengendalian

Pasal 17

Pengendalian pem anfaat an ruang diselenggarakan m elalui kegiat an pengawasan dan penert iban t erhadap pem anfaat an ruang.

Pasal 18

( 1) Pengawasan t erhadap pem anfaat an ruang diselenggarak an dalam

bent uk pelaporan, pem ant auan, dan evaluasi.

( 2) Penert iban t erhadap pem anfaat an ruang yang t idak sesuai dengan

(10)

BAB V

RENCANA TATA RUANG

Pasal 19

( 1) Rencana t at a ruang dibedak an at as:

a. Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional;

b. Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I ;

c. Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah

Tingkat I I .

( 2) Rencana t at a ruang sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1) digam barkan dalam pet a wilayah negara I ndonesia, pet a wilayah Propinsi Daerah Tingkat I , pet a wilayah Kabupat en Dacrah Tingkat I I , dan pet a wilayah Kot am adya Daerah Tingkat I I , yang t ingkat

ket elit iannya diat ur dalam perat uran perundang- undangan.

Pasal 20

( 1) Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional m erupakan st rat egi dan arahan

kebij aksanaan pem anfaat an ruang wilayah negara, yang m eliput i:

a. t uj uan nasional dari pem anfaat an ruang unt uk peningkat an

k esej aht eraan m asy arak at dan pert ahanan k eam anan;

b. st rukt ur dan pola pem anfaat an ruang wilayah nasional;

c. krit eria dan pola pengelolaan kawasan lindung, kawasan budi

day a, dan k aw asan t ert ent u.

( 2) Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional berisi:

a. penet apan kawasan lindung, kawasan budi daya, dan kawasan

t ert ent u yang dit et apkan secara nasional;

b. norm a dan k rit eria pem anfaat an ruang;

c. pedom an pengendalian pem anfaat an ruang.

( 3) Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional m enj adi pedom an unt uk:

a. perum usan kebij aksanaan pokok pem anfaat an ruang di wilayah

nasional;

b. m ewuj udkan ket erpaduan, ket erkait an, dan keseim bangan

perk em bangan ant ara wilay ah sert a k eserasian ant ar sek t or;

c. pengarahan lokasi invest asi yang dilaksanakan Pem erint ah dan

at au m asy arak at ;

d. penat aan ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I dan wilayah

Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I .

(11)

( 5) Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional dit et apkan dengan Perat uran Pem erint ah.

Pasal 21

( 1) Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Dacrah Tingkat I m erupakan

penj abaran st rat egi dan arahan k ebij ak sanaan pem anfaat an ruang wilayah nasional ke dalam st rat egi dan st ruk t ur pem anfaat an ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I , yang m eliput i :

a. t uj uan pem anfaat an ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I

unt uk peningkat an kesej aht eraan m asyarakat dan pert ahanan keam anan;

b. st ukt ur dan pola pem anfaat an ruang wilayah Propinsi Daerah

Tingkat I ;

c. pedom an pengendalian pem anfaat an ruang wilayah Propinsi

Daerah Tingkat I .

( 2) Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I berisi:

a. arahan pengelolaan kawasan lindung dan kawasan budi daya;

b. arahan pengelolaan kawasan perdesaan, k aw asan perk ot aan,

dan kawasan t ert ent u;

c. arahan pengem bangan kawasan perm ukim an, kehut anan,

pert anian, pert am bangan, perindust rian, pariwisat a, dan kawasan lainnya;

d. arahan pengem bangan sist em pusat perm ukim an perdesaan

dan perk ot aan;

e. arahan pengem bangan sist em prasarana wilayah yang m eliput i

prasarana t ransport asi, t elekom unikasi, energi, pengairan, dan prasarana pengelolaan lingkungan;

f. arahan pengem bangan kawasan yang dipriorit askan;

g. arahan kebij aksanaan t at a guna t anah, t at a guna air, t at a guna

udara, dan t at a guna sum ber day a alam lainny a, sert a

m em perhat ikan ket erpaduan dengan sum ber daya m anusia dan sum ber day a buat an.

( 3) Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I m enj adi

pedom an unt uk:

a. perum usan kebij aksanaan pokok pem anfaat an ruang di wilayah

Propinsi Daerah Tingkat I ;

b. m ewuj udkan ket erpaduan, ket erkait an, dan keseim bangan

perkem bangan ant ar wilayah Propinsi Daerah Tingkat I sert a k eserasian ant ar sek t or;

c. pengarahan lokasi invest asi yang dilaksanakan Pem erint ah dan

at au m asy arak at ;

d. penat aan ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat

(12)

( 4) Jangka wakt u Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I adalah 15 t ahun.

( 5) Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I dit et apkan

dengan perat uran daerah.

Pasal 22

( 1) Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I

m erupakan penj abaran Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I ke dalam st rat egi pelaksanaan pem anfaat an ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I , yang m eliput i:

a. t uj uan pem anfaat an ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya

Daerah Tingkat I I unt uk peningkat an kesej aht eraan m asyarakat dan pert ahanan k eam anan;

b. rencana st rukt ur dan pola pem anfaat an ruang wilayah

Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I ;

c. rencana um um t at a ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya

Daerah Tingkat I I ;

d. pedom an pengendalian pem anfaat an ruang wilayah Kabupat en/

Kot am adya Daerah Tingkat I I .

( 2) Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I

berisi:

a. pengelolaan kawasan lindung dan kawasan budi daya;

b. pengelolaan k awasan perdesaan, k awasan perk ot aan, dan

kawasan t ert ent u;

c. sist em kegiat an pem bangunan dan sist em perm ukim an

perdesaan dan perk ot aan;

d. sist em prasarana t ransport asi, t elekom unikasi, energi,

pengairan, prasarana pengelolaan lingkungan;

e. penat agunaan t anah, penat agunaan air, penat agunaan udara,

dan penat agunaan sum ber daya alam lainny a, sert a

m em perhat ikan ket erpaduan dengan sum ber daya m anusia dan sum ber day a buat an.

( 3) Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I

m enj adi pedom an unt uk:

a. perum usan kebij aksanaan pokok pem anfaat an ruang di wilayah

Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I ;

b. m ewuj udkan ket erpaduan, ket erkait an, dan keseim bangan

perkem bangan ant ar wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingk at I I sert a k eserasian ant ar sek t or;

c. penet apan lokasi invest asi yang dilaksanakan Pem erint ah dan

(13)

d. penyusunan rencana rinci t at a ruang di Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I ;

e. pelaksanaan pem bangunan dalam m em anfaat kan ruang bagi

kegiat an pem bangunan.

( 4) Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I

m enj adi dasar unt uk penerbit an perizinan lokasi pem bangunan.

( 5) Jangk a wak t u Rencana Tat a Ruang wilay ah Kabupat en/ Kot am ady a

Daerah Tingkat I I adalah 10 t ahun.

( 6) Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I

dit et apk an dengan perat uran daerah.

Pasal 23

( 1) Rencana t at a ruang k awasan perdesaan dan rencana t at a ruang

k awasan perk ot aan m erupak an bagian dari Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I .

( 2) Rencana t at a ruang kawasan t ert ent u dalam rangk a penat aan ruang

wilayah nasional m erupakan bagian yang t idak t erpisahkan dari Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I dan at au

Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I yang dit et apkan dengan Keput usan Presiden.

( 3) Ket ent uan lebihlanj ut m engenai penet apan kawasan, pedom an, t at a

cara, dan lain- lain yang diperlukan bagi penyusunan rencana t at a ruang kawasan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dan ayat ( 2) dit et apk an dengan Perat uran Pem erint ah.

BAB VI

WEWENANG DAN PEMBI NAAN

Pasal 24

( 1) Negara m eny elenggarak an penat aan ruang unt uk sebesar- besar

kem akm uran rakyat yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pem erint ah.

( 2) Pelak sanaan penat aan ruang sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1)

m em berikan wewenang kepada Pem erint ah unt uk:

a. m engat ur dan m eny elenggarak an penat aan ruang;

b. m engat ur t ugas dan kewaj iban inst ansi pem erint ah dalam

(14)

( 3) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dilakukan dengan t et ap m enghorm at i hak yang dim iliki orang.

Pasal 25

Pem erint ah m enyelenggarakan pem binaan dengan:

a. m engum um kan dan m enyebarluaskan rencana t at a ruang kepada

m asy arak at ;

b. m enum buhk an sert a m engem bangk an k esadaran dan t anggung j awab

m asyarakat m elalui penyuluhan, bim bingan, pendidikan, dan pelat ihan.

Pasal 26

( 1) I zin pem anfaat an ruang yang t idak sesuai dengan Rencana Tat a Ruang

wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I yang dit et apkan berdasark an undang- undang ini dinyat akan bat al oleh Kepala Daerah y ang bersangk ut an.

( 2) Apabila izin sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dapat dibukt ikan

t elah diperoleh dengan ikt ikad baik, t erhadap kerugian yang t im bul sebagai akibat pem bat alan izin t ersebut dapat dim int akan penggant ian yang layak.

Pasal 27

( 1) Gubernur Kepala Daerah Tingk at I m eny elenggarak an penat aan ruang

wilayah Propinsi Daerah Tingkat 1.

( 2) Unt uk Daerah Khusus lbukot a Jakart a, pelaksanaan penat aan ruang

dilakukan Gubernur Kepala Daerah dengan m em perhat ikan pert im bangan dari Depart em en, Lem baga, dan Badan- badan

Pem erint ah lainnya sert a koordinasi dengan Daerah sekit arnya sesuai dengan ket cnt uan Undang- undang Nom or 11 Tahun 1990 t ent ang Susunan Pem erint ahan Daerah Khusus lbukot a Negara Republik I ndonesia Jak art a.

( 3) Apabila dalam penyelenggaraan penat aan ruang sebagaim ana

(15)

Pasal 28

( 1) Bupat i/ Walikot am adya Kepala Daerah Tingkat I I m enyelenggarakan

penat aan ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I . ( 2)

( 2) Apabila dalam penyelenggaraan penat aan ruang sebagaim ana

dim ak sud dalam ay at ( 1) t erdapat hal- hal yang t idak dapat diselesaikan di wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I , m aka diperlukan pert im bangan dan perset uj uan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I .

Pasal 29

( 1) Presiden m enunj uk seorang Ment eri yang bert ugas m engkoordinasikan

penat aan ruang.

( 2) Tugas koordinasi sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) t erm asuk

pengendalian perubahan fungsi ruang suat u kawasan dan pem anfaat anny a y ang bersk ala besar dan berdam pak pent ing.

( 3) Perubahan fungsi ruang suat u kawasan dan pem anfaat annya

sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dit et apkan set elah berkonsult asi dengan Dewan Perwakilan Rakyat .

( 4) Penet apan m engenai perubahan fungsi ruang sebagaim ana dim aksud

dalam ayat ( 3) m enj adi dasar dalam peninj auan kem bali Rencana t at a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I dan Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I .

BAB VI I

KETENTUAN PERALI HAN

Pasal 30

(16)

BAB VI I I

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 31

Dengan berlakunya Undang- undang ini, m aka Ordonansi Pem bent ukan Kot a ( St adsvorm ingsordonnant ie St aat sblad Tahun 1948 Nom or 168, Keput usan Let nan Gubernur Jenderal t anggal 23 Juli 1948 no. 13) dinyat akan t idak berlak u.

Pasal 32

Undang- undang ini m ulai berlaku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap orang m enget ahuinya, m em erint ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penem pat annya dalam Lem baran Negara Republik I ndonesia.

Disahkan di Jakart a

pada t anggal 13 Okt ober 1992 PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a

pada t anggal 13 Okt ober 1992 MENTERI / SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A

(17)

PENJELASAN ATAS UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 24 TAHUN 1992 TENTANG PENATAAN RUANG

I I . UMUM

1. Ruang wilayah negara I ndonesia sebagai wadah at au t em pat bagi

m anusia dan m akhluk lainnya hidup, dan m elakukan kegiat annya m erupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa I ndonesia. Sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang perlu disyukuri, dilindungi dan dikelola, ruang waj ib dikem bangkan dan dilest arikan

pem anfaat annya secara opt im al dan berkelanj ut an dem i kelangsungan hidup yang berkualit as.

Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara m em berikan keyakinan bahwa kebahagiaan hidup dapat t ercapai j ika didasark an at as

keserasian, keselarasan, dan keseim bangan, baik dalam hidup m anusia sebagai pribadi, hubungan m anusia dengan m anusia,

hubungan m anusia dengan alam , m aupun hubungan m anusia dengan Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan t ersebut m enj adi pedom an dalam penat aan ruang.

Undang- undang Dasar 1945 sebagai landasan konst it usional m ewaj ibk an agar sum ber day a alam dipergunak an unt uk sebesar-besar k em ak m uran rak y at . Kem ak m uran rak y at t ersebut harus dapat dinikm at i, baik oleh generasi sekarang m aupun generasi yang ak an dat ang.

Garis- garis Besar Haluan Negara m enet apk an bahwa pem bangunan t idak hanya m engej ar kem akm uran lahiriah at aupun kepuasan bat iniah, akan t et api j uga keseim bangan ant ara keduanya. Oleh karena it u, ruang harus dim anfaat kan secara serasi, selaras, dan seim bang dalam pem bangunan yang berkelanj ut an.

2. Wilayah Negara Republik I ndonesia adalah seluruh wilayah negara

m eliput i darat an, laut an, dan udara berdasark an perat uran

perundang- undangan yang berlaku, t erm asuk laut dan landas kont inen di sekit arnya, di m ana Republik I ndonesia m em iliki hak berdaulat at au kewenangan hukum sesuai dengan ket ent uan Konvensi Perserikat an Bangsa- Bangsa Tahun 1982 t ent ang Hukum laut .

Laut sebagai salah sat u sum ber daya alam t idaklah m engenal bat as wilayah. Akan t et api, kalau ruang dikait kan dengan pengat urannya, m aka haruslah j elas bat as, fungsi dan sist em nya dalam sat u kesat uan. Secara geografis let ak dan kedudukan negara indonesia sebagai

negara kepulauan adalah sangat st rat egis, baik bagi kepent ingan nasional m aupun int ernasional. Secara ekosist em kondisi alam iahnya adalah sangat khas karena m enem pat i posisi silang di khat ulist iwa ant ara dua benua dan dua sam udera dengan cuaca, m usim , dan iklim t ropisny a.

(18)

t erkoordinasi, t erpadu, dan seefekt if m ungkin dengan m em perhat ikan fak t or- fakt or polit ik, ekonom i, sosial, budaya, pert ahanan keam anan, sert a kelest arian kem am puan lingkungan unt uk m enopang

pem bangunan nasional dem i t ercapainya m asyarakat yang adil dan m akm ur. Dengan kat a lain wawasan penat aan ruang wilayah negara I ndonesia adalah Wawasan Nusant ara.

3. Ruang m eliput i ruang darat an, ruang laut an, dan ruang udara besert a

sum ber day a alam y ang t erk andung di dalam nya bagi kehidupan dan penghidupan. Kegiat an m anusia dan m akhluk hidup lainnya

m em but uhkan ruang sebagaim ana lokasi berbagai pem anfaat an ruang at au sebaliknya suat u ruang dapat m ewadahi berbagai kegiat an, sesuai dengan kondisi alam set em pat dan t eknologi y ang dit erapk an. Meskipun suat u ruang t idak dihuni m anusia sepert i ruang ham pa udara, lapisan di bawah k erak bum i, k awah gunung berapi, t et api ruang t ersebut m em puny ai pengaruh t erhadap k ehidupan dan dapat dim anfaat kan unt uk kegiat an dan kelangsungan hidup.

Disadari bahwa ket ersediaan ruang it u sendiri t idak t ak t erbat as. Bila pem anfaat an ruang t idak diat ur dengan baik , k em ungk inan besar t erdapat pem borosan m anfaat ruang dan penurunan k ualit as ruang. Oleh karena it u, diperlukan penat aan ruang unt uk m engat ur

pem anfaat annya berdasarkan besaran kegiat an, j enis kegiat an, fungsi lokasi, kualit as ruang, dan est et ika lingkungan.

4. Ruang wilayah negara sebagai suat u sum ber daya alam t erdiri dari

berbagai ruang wilayah sebagai suat u subsist em . Masing- m asing subsist em m eliput i aspek polit ik, ekonom i, sosial, budaya, pert ahanan k eam anan, dan k elem bagaan dengan corak ragam dan day a duk ung yang berbeda sat u dengan yang lainnya.

Seluruh wilayah negara I ndonesia t erdiri dari wilayah Nasional,

wilayah Propinsi Daerah Tingkat I , dan wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I , yang m asing- m asing m erupakan subsist em ruang m enurut bat asan adm inist rasi.

Di dalam subsist em t ersebut t erdapat sum ber daya m anusia dengan berbagai m acam k egiat an pem anfaat an sum ber day a alam , sum ber day a buat an, dan t ingk at pem anfaat an ruang y ang berbeda- beda, y ang apabila t idak dit at a secara baik dapat m endorong k e arah adany a ket idakseim bangan pem bangunan ant ar wilayah sert a ket idak

lest arian lingkungan hidup.

Penat aan ruang y ang didasark an pada k arak t erist ik dan day a dukungnya sert a didukung oleh t eknologi yang sesuai, akan

m eningkat kan keserasian, keselarasan, dan keseim bangan subsist em yang berart i j uga m eningkat kan daya t am pungnya.

Oleh karena pengelolaan subsist em yang sat u akan berpengaruh pada subsist em yang lain, yang pada akhirnya akan m em pengaruhi sist em ruang secara k eseluruhan, pengat uran ruang m enunt ut

(19)

yang m em adukan berbagai kebij aksanaan pem anfaat an ruang. Seiring dengan m aksud t ersebut , m aka pelaksanaan pem bangunan, di t ingkat Pusat m aupun di t ingkat Daerah, harus sesuai dengan rencana t at a ruang yang t elah dit et apkan. Dengan dem ikian, pem anfaat an ruang t idak bert ent angan dengan rencana t at a ruang.

5. Penat aan ruang sebagai proses perencanaan t at a ruang, pem anfaat an

ruang, dan pengendalian pem anfaat an ruang m erupakan sat u kesat uan sist em yang t idak t erpisahkan sat u dengan yang lainnya. Unt uk m enj am in t ercapainya t uj uan penat aan ruang diperlukan perat uran perundang- undangan dalam sat u kesat uan sist em yang harus m em beri dasar yang j elas, t egas dan m enyeluruh guna

m enj am in kepast ian hukum bagi upaya pem anfaat an ruang. Unt uk it u, undang- undang t ent ang penat aan ruang ini m em iliki ciri sebagai

berikut :

a. Sederhana t et api dapat m encakup kem ungkinan perkem bangan

pem anfaat an ruang pada m asa depan sesuai dengan k eadaan, wak t u, dan t em pat .

b. Menj am in k et erbuk aan rencana t at a ruang bagi m asy arak at

sehingga dapat lebih m endorong peran sert a m asyarakat dalam pem anfaat an ruang yang berkualit as dalam segala segi

pem bangunan.

c. Mencak up sem ua aspek di bidang penat aan ruang sebagai dasar

bagi pengat uran lebih lanj ut yang perlu dit uangkan dalam bent uk perat uran t ersendiri.

d. Mengandung sej um lah k et ent uan proses dan prosedur

perencanaan t at a ruang, pem anfaat an ruang, dan pengendalian pem anfaat an ruang sebagai dasar bagi pengat uran lebih lanj ut .

Selain it u, Undang- undang ini m enj adi landasan unt uk m enilai dan m enyesuaikan perat uran perundang- undangan yang m em uat

ket ent uan t ent ang segi- segi pem anfaat an ruang yang t elah berlaku y ait u perat uran perundang- undangan m engenai perairan, pert anahan, k ehut anan, pert am bangan, pem bangunan daerah, perdesaan,

perkot aan, t ransm igrasi, perindust rian, perikanan, j alan, Landas Kont inen I ndonesia, Zona Ekonom i Eksklusif I ndonesia, perum ahan dan perm ukim an, kepariwisat aan, perhubungan, t elekom unikasi, dan sebagainy a dengan m em perhat ikan di ant aranya:

a. Undang- undang Nom or 4 Prp Tahun 1960 t ent ang Perairan

I ndonesia ( Lem baran Negara Tahun 1960 Nom or 22, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 1942) j o. Undang- undang Nom or 7 Tahun 1976 t ent ang Pengesahan Penyat uan Tim or Tim ur Ke Dalam Negara Kesat uan Republik I ndonesia dan Pem bent ukan Propinsi Daerah Tingkat I Tim or Tim ur ( Lem baran Negara Tahun 1976 Nom or 35, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3084) ;

b. Undang- undang Nom or 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi

(20)

Tahun 1990 Nom or 49, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3419;

c. Undang- undang Nom or 10 Tahun 1992 t ent ang Perkem bangan

Kependuduk an dan Pem bangunan Keluarga Sej aht era

( Lem baran Negara Tahun 1992 Nom or 35, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3475) .

Dengan dem ikian, sem ua perat uran perundang- undangan yang m enyangkut aspek pem anfaat an ruang dapat t erangkum dalam sat u sist em hukum penat aan ruang I ndonesia.

I I . PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

I st ilah yang dirum uskan dalam Pasal ini dim aksudkan agar t erdapat k eseragam an pengert ian at as Undang- undang ini sert a perat uran pelaksanaannya.

Angk a 1

Ruang y ang diat ur dalam Undang- undang ini adalah ruang di m ana Republik I ndonesia m em punyai hak yurisdiksi yang m eliput i hak berdaulat di wilayah edit orial m aupun kewenangan hukum di luar wilayah edit orial berdasarkan ket ent uan konvensi yang bersangkut an y ang berk ait an dengan ruang laut an dan ruang udara.

Pengert ian ruang m encak up ruang darat an, ruang laut an, dan ruang udara.

Ruang darat an adalah ruang y ang t erlet ak di at as dan di bawah perm uk aan darat an t erm asuk perm uk aan perairan darat dan sisi darat dari garis laut t erendah.

Ruang laut an adalah ruang yang t erlet ak di at as dan di bawah perm ukaan laut dim ulai dari sisi laut garis laut t erendah t erm asuk dasar laut dan bagian bum i di bawahnya, di m ana Republik I ndonesia m em punyai hak yurisdiksi.

Ruang udara adalah ruang y ang t erlet ak di at as ruang darat an dan at au ruang laut an sekit ar wilayah negara dan m elekat pada bum i, di m ana Republik I ndonesia m em punyai hak yurisdiksi.

Dalam Undang- undang ini, pengert ian ruang udara ( air- space) t idak sam a dengan pengert ian ruang angk asa ( out erspace) . Ruang angk asa besert a isinya sepert i bulan dan benda- benda langit lainnya adalah bagian dari ant arik sa, y ang m erupak an ruang di luar ruang udara. Ruang darat an, ruang laut an, dan ruang udara m erupak an sat u kesat uan ruang yang t idak dapat dipisah- pisahk an. Ruang darat an, ruang laut an, dan ruang udara m em punyai pot ensi yang dapat dim anfaat kan sesuai dengan t ingkat int ensit as yang berbeda unt uk kehidupan m anusia dan m akhluk hidup lainnya. Pot ensi it u di

(21)

pangan, indust ri, pert am bangan, sebagai j alur perhubungan, sebagai obyek wisat a, sebagai sum ber energi, at au sebagai t em pat penelit ian dan percobaan.

Angk a 2

Yang dim ak sud dengan wuj ud st ruk t ural pem anfaat an ruang adalah susunan unsur- unsur pem bent uk ruang lingkungan alam , lingkungan sosial, dan lingkungan buat an yang secara hirarkis dan st rukt ural berhubungan sat u dengan yang lainnya m em bent uk t at a ruang. Wuj ud st rukt ural pem anfaat an ruang di ant aranya m eliput i hirarki pusat pelayanan sepert i pusat kot a, pusat lingkungan, pusat

pem erint ahan; prasarana j alan sepert i j alan art eri, j alan k olek t or, dan j alan lokal; rancang bangun kot a sepert i ket inggian bangunan, j arak ant ar bangunan, garis langit , dan sebagainy a.

Yang dim aksud dengan pola pem anfaat an ruang adalah bent uk pem anfaat an ruang y ang m enggam bark an uk uran, fungsi, sert a karakt er kegiat an m anusia dan at au kegiat an alam .

Wuj ud pola pem anfaat an ruang di ant aranya m eliput i pola lokasi, sebaran perm ukim an, t em pat kerj a, indust ri, dan pert anian, sert a pola penggunaan t anah perdesaan dan perk ot aan.

Tat a ruang yang dit uj u dengan penat aan ruang ini adalah t at a ruang y ang direncanak an. Tat a ruang y ang t idak direncanak an berupa t at a ruang yang t erbent uk secara alam iah sepert i wilayah aliran sungai, danau, suak a alam , gua, gunung dan sebagainy a.

Angk a 3

Cukup j elas Angk a 4

Cukup j elas

Angk a 5

Wilay ah y ang bat as dan sist em ny a dit ent uk an berdasark an aspek adm inist rat if disebut wilayah pem erint ahan. Wilayah yang bat as dan sist em nya dit ent ukan berdasark an aspek fungsional disebut k awasan.

Angk a 6

Cukup j elas

Angk a 7

Kelest arian lingkungan hidup m encakup pula sum ber daya alam dan sum ber day a buat an y ang m em puny ai nilai sej arah dan buday a bangsa.

Angk a 8

Pem budidayaan kawasan m em perhat ikan asas konservasi.

Angk a 9

(22)

Angka 10

Cukup j elas Angka 11

Cukup j elas

Pasal 2

Yang dim aksud dengan sem ua kepent ingan adalah bahwa penat aan ruang dapat m enj am in seluruh kepent ingan, yakni kepent ingan pem erint ah dan m asyarakat secara adil dengan m em perhat ikan golongan ekonom i lem ah. Yang dim aksud dengan t erpadu adalah bahwa penat aan ruang dianalisis dan dirum uskan m enj adi sat u kesat uan dari berbagai kegiat an pem anfaat an ruang baik oleh pem erint ah m aupun m asyarakat . Penat aan ruang dilakukan secara t erpadu dan m enyeluruh m encakup ant ara lain pert im bangan aspek wakt u, m odal, opt im asi, daya dukung lingkungan, daya t am pung lingkungan, dan geopolit ik. Dalam m em pert im bangkan aspek wakt u, suat u perencanaan t at a ruang m em perhat ikan adanya aspek prakiraan, ruang lingkup wilayah y ang direncanak an, persepsi y ang m engungk apk an berbagai k einginan sert a k ebut uhan dan t uj uan pem anfaat an ruang. Penat aan ruang harus

diselenggarakan secara t ert ib sehingga m em enuhi proses dan prosedur y ang berlak u secara t erat ur dan k onsist en.

Yang dim ak sud dengan berday a guna dan berhasil guna adalah bahwa

penat aan ruang harus dapat m ewuj udkan kualit as ruang yang sesuai dengan pot ensi dan fungsi ruang.

Yang dim ak sud dengan serasi, selaras, dan seim bang adalah bahwa

penat aan ruang dapat m enj am in t erwuj udnya keserasian, keselarasan, dan keseim bangan st rukt ur dan pola pem anfaat an ruang bagi persebaran

penduduk ant ar wilay ah, pert um buhan dan perk em bangan ant ar sek t or, ant ar daerah, sert a ant ara sek t or dan daerah dalam sat u k esat uan Wawasan Nusant ara.

Yang dim ak sud dengan berk elanj ut an adalah bahwa penat aan ruang

m enj am in kelest arian kem am puan daya dukung sum ber daya alam dengan m em perhat ikan kepent ingan lahir dan bat in ant ar generasi.

Pasal 3

Tuj uan pengat uran penat aan ruang dim aksudkan unt uk m engat ur hubungan ant ara berbagai kegiat an dengan fungsi ruang guna t ercapainya

pem anfaat an ruang y ang berk ualit as.

Yang dim aksud dengan pengat uran pem anfaat an kawasan lindung adalah bent uk- bent uk pengat uran pem anfaat an ruang di kawasan lindung sepert i upaya konservasi, rehabilit asi, penelit ian, obyek wisat a lingkungan, dan lain-lain yang sej enis. Penat aan ruang kawasan lindung bert uj uan:

a. t ercapainya t at a ruang kawasan lindung secara opt im al;

(23)

Yang dim aksud dengan pengat uran pem anfaat an kawasan budi daya adalah bent uk- bent uk pengat uran pem anfaat an ruang di kawasan budi daya sepert i upaya eksploit asi pert am bangan, budi daya kehut anan, budi daya pert anian, dan k egiat an pem bangunan perm ukim an, indust ri, pariwisat a, dan lain- lain yang sej enis.

Penat aan ruang k awasan budi day a bert uj uan :

a. t ercapainya t at a ruang kawasan budi daya secara opt im al;

b. m eningkat kan fungsi kawasan budi daya.

Yang dim aksud dengan m ewuj udkan ket erpaduan adalah m encegah perbent uran kepent ingan yang m erugikan kegiat an pem bangunan ant ar sek t or, daerah, dan m asy arak at dalam penggunaan sum ber day a alam dengan m em perhat ik an sum ber day a m anusia, dan sum ber day a buat an m elalui proses koordinasi, int egrasi, dan sinkronisasi perencanaan t at a ruang, pem anfaat an ruang, dan pengendalian pem anfaat an ruang.

Pasal 4

Ayat ( 1)

Dalam ket ent uan ini yang dim aksud dengan orang adalah orang seorang, k elom pok orang, at au badan huk um . Pem erint ah

berkewaj iban m elindungi hak set iap orang unt uk m enikm at i m anfaat ruang.

Penggant ian yang layak diberikan kepada orang yang dirugikan selaku pem egang hak at as t anah, hak pengelolaan sum ber daya alam sepert i hut an, t am bang, bahan galian, ik an, dan at au ruang, y ang dapat m em bukt ikan bahwa secara langsung dirugikan sebagai akibat

pelaksanaan kegiat an pem bangunan sesuai dengan rencana t at a ruang dan oleh perubahan nilai ruang sebagai akibat penat aan ruang. Hak t ersebut didasark an at as k et ent uan perundang- undangan at aupun at as huk um adat dan k ebiasaan yang berlaku.

Yang dim aksud dengan hak at as ruang adalah hak - hak yang diberikan at as pem anfaat an ruang darat an, ruang laut an, dan ruang udara. Hak at as pem anfaat an ruang darat an dapat berupa hak unt uk m em iliki dan m enem pat i sat uan ruang di dalam bangunan sebagai t em pat t inggal; hak unt uk m elakukan kegiat an usaha sepert i perkant oran, perdagangan, t em pat perist irahat an, dan at au m elakukan kegiat an sosial sepert i t em pat pert em uan di dalam sat uan ruang bangunan bert ingkat ; hak unt uk m em bangun dan m engelola prasarana t ransport asi sepert i j alan layang; dan sebagainya.

(24)

m elakukan kegiat an di dalam sat uan ruang di dalam kot a t erapung dan at au di dalam laut ; hak unt uk m engelola pariwisat a bahari; hak pem eliharaan t am an laut ; hak unt uk m elakukan angkut an laut ; hak unt uk m engeksploit asi sum ber alam di laut sepert i penangkapan ikan, penam bangan lepas pant ai; dan sebagainya. Hak at as pem anfaat an ruang udara dapat berupa hak unt uk m enggunak an j alur udara bagi lalu lint as pesawat t erbang; hak unt uk m enggunakan m edia udara bagi t elekom unikasi; dan sebagainya.

Yang dim aksud dengan penggant ian yang layak adalah bahwa nilai at au besar penggant ian it u t idak m engurangi t ingkat kesej aht eraan orang y ang bersangk ut an.

Pasal 5

Ayat ( 1)

Kewaj iban dalam m em elihara kualit as ruang m erupakan pencerm inan rasa t anggung j awab sosial set iap orang t erhadap pem anfaat an ruang. Kualit as ruang dit ent ukan oleh t erwuj udny a k eserasian, k eselarasan, dan keseim bangan pem anfaat an ruang yang m engindahkan fakt or-fakt or daya dukung lingkungan sepert i st rukt ur t anah, siklus hidrologi, siklus udara; fungsi lingkungan sepert i wilayah resapan air, konservasi flora dan fauna; est et ika lingkungan sepert i bent ang alam ,

pert anam an, arsit ek t ur bangunan; lok asi sepert i j arak ant ara perum ahan dengan t em pat k erj a, j arak ant ara perum ahan dengan fasilit as um um ; dan st rukt ur sepert i pusat lingkungan dalam perum ahan, pusat k egiat an dalam k awasan perk ot aan.

Pengert ian m em elihara kualit as ruang m encakup pula m em elihara kualit as t at a ruang yang direncanakan.

Ayat ( 2)

Penyesuaian pem anfaat an ruang, baik yang t elah m em punyai izin m aupun t idak, waj ib dilakukan sewakt u- wakt u oleh yang bersangkut an bila t erj adi ket idaksesuaian pem anfaat an ruang dengan rencana t at a ruang.

Pelaksanaan kewaj iban m enaat i rencana t at a ruang dilakukan sesuai dengan kem am puan set iap orang yang t erkena langsung akibat pem anfaat an rencana t at a ruang.

Bagi orang yang t idak m am pu, m aka sesuai haknya unt uk

m endapat kan penggant ian yang layak, kom pensasi diat ur m elalui pengat uran nilai t am bah yang dit im bulkan sebagai akibat adanya perubahan nilai ruang.

(25)

Pasal 7

Ayat ( 1)

Term asuk dalam kawasan lindung adalah kawasan hut an lindung, k awasan bergam but , k awasan resapan air, sem padan pant ai, sem padan sungai, kawasan sekit ar danau/ waduk, kawasan sekit ar m at a air, kawasan suaka alam , kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, kawasan pant ai berhut an bakau, t am an nasional, t am an hut an raya dan t am an wisat a alam , kawasan cagar budaya dan ilm u penget ahuan, dan k awasan rawan bencana alam .

Term asuk dalam kawasan budi daya adalah kawasan hut an produksi, k awasan pert anian, kawasan perm ukim an, kawasan indust ri, kawasan berik at , k awasan pariwisat a, k awasan t em pat beribadah, k awasan pendidikan, kawasan pert ahanan keam anan.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Ayat ( 3)

Susunan fungsi kawasan yang berwuj ud kawasan perdesaan m eliput i t em pat perm ukim an perdesaan, t em pat kegiat an pert anian, kegiat an pem erint ahan, kegiat an pelayanan sosial, dan kegiat an ekonom i. Susunan fungsi kawasan yang berwuj ud kawasan perkot aan m eliput i t em pat perm uk im an perk ot aan, t em pat pem usat an dan

pendist ribusian kegiat an bukan pert anian sepert i kegiat an pelayanan j asa pem erint ahan, kegiat an pelayanan sosial, dan kegiat an ekonom i. Fungsi kawasan yang berwuj ud kawasan t ert ent u m eliput i t em pat pengem bangan kegiat an yang st rat egis yang dit ent ukan dengan krit eria ant ara lain:

a. kegiat an di bidang yang bersangkut an baik secara

sendiri-sendiri m aupun secara bersam a- sam a yang m em punyai

pengaruh y ang besar t erhadap upay a pengem bangan t at a ruang di wilayah sekit arnya;

b. kegiat an di suat u bidang yang m em punyai dam pak baik

t erhadap kegiat an lain di bidang yang sej enis m aupun t erhadap kegiat an di bidang lainnya;

c. kegiat an di bidang yang bersangkut an yang m erupakan fakt or

pendorong bagi peningk at an k esej aht eraan m asy arak at . Kegiat an dalam kawasan t ert ent u dapat berupa m isalnya kegiat an pem bangunan skala besar unt uk kegiat an indust ri besert a sarana dan prasaranany a, k egiat an pert ahanan k eam anan besert a sarana dan prasaranany a, k egiat an

pariw isat a besert a sarana dan prasaranany a, dan sebagainy a.

Pasal 8 Ayat ( 1)

(26)

Ayat ( 2)

Kawasan yang m eliput i lebih dari sat u wilayah adm inist rat if Daerah Tingkat I dapat berupa kawasan lindung dan kawasan budi daya sepert i wilayah aliran sungai, kawasan resapan air, wilayah

perbat asan, kawasan hut an lindung, t am an nasional, sert a kawasan perdesaan, k awasan perk ot aan, dan k awasan t ert ent u.

Dalam hal kawasan t ersebut di at as m encakup dua at au lebih wilayah adm inist rasi Daerah Tingkat I , m aka koordinasi penyusunan rencana t at a ruang diselenggarakan oleh Ment eri sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 29 Ayat ( 1) .

Bagian dari m asing- m asing kawasan dipadukan ke dalam Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I yang bersangk ut an unt uk dit et apk an dengan perat uran daerah.

Ayat ( 3)

Kaw asan yang m eliput i lebih dari sat u wilayah adm inist rat if Daerah Tingkat I I dapat berupa kawasan lindung dan kawasan budi daya sepert i wilayah aliran sungai, kawasan resapan air, wilayah

perbat asan, kawasan hut an lindung, t am an nasional, sert a kawasan perdesaan, k awasan perk ot aan, dan k awasan t ert ent u.

Kecuali kawasan t ert ent u, m aka dalam hal kawasan t ersebut di at as m encakup dua at au lebih wilayah adm inist rasi Daerah Tingkat I I , koordinasi penyusunan rencana t at a ruang diselenggarakan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I .

Bagian dari m asing- m asing kawasan dipadukan ke dalam Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I yang bersangk ut an unt uk dit et apk an dengan perat uran daerah.

Pasal 9

Ayat ( 1)

Penat aan ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I , wilayah

Kabupat en/ Kot am ady a Daerah Tingk at I I y ang darat anny a berbat asan dengan laut perlu m encakup ruang laut an dalam bat as t ert ent u.

Penat aan ruang t ersebut berkait an dengan lokasi dan t em pat kegiat an m asyarakat di daerah sepert i t em pat perm ukim an dan kegiat an

nelayan dan sebagainya. Penat aan ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I , wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I berkait an dengan ruang udara dalam bat as t ert ent u. Penat aan ruang t ersebut bersangkut an dengan wadah kegiat an m asyarakat di daerah sepert i bat as k et inggian bangunan, penggunaan j em bat an peny eberangan y ang diperlebar unt uk pert ok oan.

Ayat ( 2)

(27)

Pasal 10

Ayat ( 1)

Cukup j elas

Ayat ( 2)

Dalam k awasan perdesaan t erdapat k awasan lindung dan k awasan budidaya dengan kegiat an ut am a budidaya bukan pert anian.

Dalam k awasan perk ot aan t erdapat k awasan lindung dan k awasan budi daya dengan kegiat an ut am a budidaya bukan pert anian.

Ayat ( 3)

Yang dim aksud dengan kawasan yang st rat egis adalah kawasan yang secara nasional m enyangkut haj at hidup orang banyak, baik dit inj au dari sudut kepent ingan polit ik, ekonom i, sosial, budaya, lingkungan, dan pert ahanan k eam anan.

Kawasan t ert ent u dapat berada dalam sat u k esat uan k awasan perdesaan dan at au k aw asan perk ot aan.

Yang dim aksud dengan kawasan yang st rat egis dan dipriorit askan adalah kawasan yang t ingkat penanganannya diut am akan dalam pelak sanaan pem bangunan.

Sebagai cont oh kawasan t ert ent u adalah kawasan st rat egis dalam skala besar unt uk kegiat an indust ri, pariwisat a, suaka alam , wilayah perbat asan, dan daerah lat ihan m ilit er.

Yang dim ak sud dengan perbat asan adalah perbat asan y ang ada, di darat an, di laut an dan di udara dengan negara t et angga.

Ayat ( 4)

Dalam hal perencanaan t at a ruang kawasan t ert ent u, koordinasi penyusunannya diselenggarakan oleh Ment eri sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 29 Ayat ( 1) .

Pasal 11

Dengan m em perhat ikan aspek sepert i t ersebut dalam Pasal ini, penat aan ruang dilakukan unt uk t ercipt anya upay a dalam pem anfaat an ruang secara berdaya guna dan berhasil guna sert a unt uk t erpeliharanya kelest arian kem am puan lingkungan hidup.

Pasal 12 Ayat ( 1)

(28)

Masy arak at berperan sebagai m it ra pem erint ah dalam penat aan ruang. Dalam m enj alankan peranannya it u, m asyarakat m endayagunakan kem am puannya secara akt if sebagai sarana unt uk m elaksanakan peran sert a m asy arak at dalam m encapai t uj uan penat aan ruang.

Peran sert a m asy arak at dalam penat aan ruang dapat diselenggarakan oleh orang seorang, k elom pok orang, at au badan huk um .

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 13

Ayat ( 1)

Proses dan prosedur peny usunan Rencana Tat a Ruang wilay ah Nasional, Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I , Rencana Tat a Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I dilaksanakan secara t erarah dan t erpadu.

Proses dan prosedur penet apan rencana t at a ruang diselenggarak an pada t ingkat Nasional, Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat I I .

Dalam penyusunan dan penet apan rencana t at a ruang, dit em puh langkah- langkah kegiat an:

a. m enent ukan arah pengem bangan yang akan dicapai dilihat dari

segi ek onom i, sosial, buday a, day a duk ung dan day a t am pung lingkungan, sert a fungsi pert ahanan keam anan;

b. m engident ifikasikan berbagai pot ensi dan m asalah

pem bangunan dalam suat u wilayah perencanaan;

c. perum usan perencanaan t at a ruang;

d. penet apan t at a ruang,

Ayat ( 2 )

Rencana t at a ruang disusun dengan perspekt if m enuj u keadaan pada m asa depan y ang diharapk an, bert it ik t olak dari dat a, inform asi, ilm u

penget ahuan dan t eknologi yang dapat dipakai, sert a m em perhat ikan k eragam an wawasan k egiat an t iap sek t or. Perk em bangan m asy arak at dan lingkungan hidup berlangsung secara dinam is; ilm u penget ahuan dan t eknologi berkem bang seiring dengan berj alannya wakt u. Oleh karena it u, agar rencana t at a ruang yang t elah disusun it u t et ap sesuai dengan t unt ut an pem bangunan dan perk em bangan k eadaan, rencana t at a ruang dapat

dit inj au kem bali dan at au disem purnakan secara berkala.

Peninj auan kem bali sebagaim ana t ersebut di at as buk an berart i penyusunan rencana baru secara t ot alit as dan hanya dapat dilakukan at as dasar Perat uran Pem erint ah sebagaim ana dim aksud dalam Ayat ( 4) Pasal ini.

(29)

Ayat ( 3)

Ket ent uan ini m em berikan penegasan bahwa bagaim anapun bila peninj auan kem bali t ersebut berakibat k epada peny em purnaan rencana t at a ruang, m aka hak orang harus t et ap dilindungi. Dalam penyem purnaan rencana t at a ruang t ersebut dilaksanakan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 dan Pasal 12.

Ayat ( 4)

Cukup j elas

Pasal 14

Ayat ( 1)

Pengat uran pem anfaat an ruang unt uk fungsi pert ahanan keam anan di t ingkat Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional, wilayah Propinsi Daerah Tingkat I , wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I m erupakan sat u kesat uan proses dalam rangka m ewuj udkan keseim bangan kepent ingan k esej aht eraan m asy arak at dan pert ahanan k eam anan.

Aspek pengelolaan dalam ket ent uan ini perlu m em pert im bangkan secara t erpadu karena hal t ersebut m em pengaruhi dinam ika pem anfaat an ruang. Dinam ika dalam pem anfaat an ruang t ercerm in ant ara lain dalam :

a. perubahan nilai sosial akibat rencana t at a ruang;

b. perubahan nilai t anah dan sum ber daya alam lainnya;

c. perubahan st at us huk um t anah ak ibat rencana t at a ruang;

d. dam pak t erhadap lingkungan;

c. perkem bangan sert a kem am puan ilm u penget ahuan dan

t eknologi.

Ayat ( 2)

Yang dim aksud dengan st rukt ur pem anfaat an ruang adalah susunan dan t at anan kom ponen lingkungan alam hayat i, lingkungan alam non- hayat i, lingkungan buat an, dan lingkungan sosial yang secara hirarkis dan fungsional berhubungan sat u sam a lain m em bent uk t at a ruang.

Yang dim aksud dengan pola pem anfaat an ruang adalah bent uk hubungan ant ar berbagai aspek sum ber day a m anusia, sum ber day a alam , sum ber daya buat an, sosial, budaya, ekonom i, t eknologi, inform asi,

adm inist rasi, pert ahanan keam anan; fungsi lindung, budi daya, dan est et ika lingkungan; dim ensi ruang dan wakt u.yang dalam kesat uan secara ut uh m enyeluruh sert a berkualit as m em bent uk t at a ruang.

(30)

pengat usan air huj an, j aringan t elepon, j aringan gas, j aringan list rik dan sist em pengelolaan sam pah.

Tat a guna t anah, t at a guna air, dan t at a guna udara m erupak an bagian yang t ak t erpisahkan dari perencanaan st rukt ur dan pola

pem anfaat an ruang, supay a k eberlanj ut an pem anfaat an t anah, air, udara, dan sum ber daya alam lainnya unt uk kegiat an pem bangunan dan

peningkat an kualit as t at a ruang dapat t erus berlangsung.

Sebagai cont oh sum ber daya alam lainnya adalah sum ber daya alam non- hay at i sepert i hut an, flora, fauna; dan sum ber day a alam non- hayat i sepert i t am bang m ineral, m inyak bum i, energi angin, energi surya, pot ensi m et eorologi klim at ologi, dan geofisika.

Ayat ( 3)

Kegiat an perencanaan t at a ruang unt uk fungsi pert ahanan keam anan karena sifat nya yang khusus m em erlukan pengat uran t ersendiri. Meskipun dem ikian, penat aan ruang unt uk fungsi ini t et ap m erupakan bagian yang t idak

t erpisahkan dari upaya keseluruhan penat aan ruang wilayah negara.

Pasal 15 Ayat ( 1)

Yang dim ak sud dengan pem anfaat an ruang adalah rangk aian program kegiat an pelaksanaan pem bangunan yang m em anfaat kan ruang m enurut j angk a wak t u y ang dit et apk an di dalam rencana t at a ruang.

Yang dim ak sud dengan pem biay aan program pem anfaat an ruang adalah m obilisasi, priorit as, dan alokasi pendanaan yang diperlukan unt uk pelak sanaan pem bangunan.

Ayat ( 2)

Pem anfaat an ruang diselenggarakan secara bert ahap m elalui penyiapan program kegiat an pelaksanaan pem bangunan yang berkait an dengan pem anfaat an ruang y ang ak an dilakukan oleh pem erint ah dan m asyarakat , baik secara sendiri- sendiri m aupun bersam a, sesuai dengan rencana t at a ruang yang t elah dit et apkan.

Pem anfaat an ruang diselenggarakan m elalui t ahapan pem bangunan dengan m em perhat ikan sum ber dan m obilisasi dana sert a alokasi

pem biay aan program pem anfaat an ruang sesuai dengan rencana t at a ruang.

Pasal 16

Ayat ( 1)

Pengert ian pola pengelolaan t at a guna t anah, pola pengelolaan t at a guna air, pola pengelolaan t at a guna udara, dan pola pengelolaan t at a guna sum ber day a alam lainnya adalah sam a dengan penat agunaan t anah,

(31)

Yang dim aksud dengan penat agunaan t anah, penat agunaan air, penat agunaan udara, dan penat agunaan sum ber day a alam lainny a ant ara lain adalah penguasaan, penggunaan, dan pem anfaat an t anah, air, udara, dan sum ber daya alam lainnya yang berwuj ud konsolidasi pem anfaat an t anah, air, udara, dan sum ber daya alam lainnya m elalui pengat uran kelem bagaan yang t erkait dengan pem anfaat an t anah, air, udara, dan sum ber daya alam lainnya sebagai sat u kesat uan sist em unt uk kepent ingan m asyarakat secara adil. Dalam pem anfaat an t anah, pem anfaat an air,

pem anfaat an udara, dan pem anfaat an sum ber daya alam lainnya, perlu diperhat ikan fakt or yang m em pengaruhinya sepert i fakt or m et eorologi klim at ologi, dan geofisika.

Yang dim aksud dengan perangkat insent if adalah pengat uran yang bert uj uan m em berikan rangsangan t erhadap kegiat an yang seiring dengan t uj uan rencana t at a ruang.

Apabila dengan pengat uran akan diwuj udkan insent if dalam rangka pengem bangan pem anfaat an ruang, m aka m elalui pengat uran it u dapat diberikan kem udahan t ert ent u:

a. di bidang ekonom i m elalui t at a cara pem berian kom pensasi,

im balan, dan t at a cara peny elenggaraan sewa ruang dan urun saham ; at au

b. di bidang fisik m elalui pem bangunan sert a pengadaan sarana

dan prasarana sepert i j alan, list rik, air m inum , t elepon dan sebagainya unt uk m elayani pengem bangan kawasan sesuai dengan rencana t at a ruang.

Yang dim aksud dengan perangkat disinsent if adalah pengat uran y ang bert uj uan m em bat asi pert um buhan at au m engurangi kegiat an yang t idak sej alan dengan rencana kawasan ruang, m isalnya dalam bent uk:

a. pengenaan paj ak yang t inggi; at au

b. k et idak t ersediaan sarana dan prasarana.

Pelaksanaan insent if dan disinsent if t idak boleh m engurangi hak penduduk sebagai warganegara. Hak penduduk sebagai warganegara

m eliput i pengat uran at as harkat dan m art abat yang sam a, hak m em peroleh, dan m em pert ahank an ruang hidupny a.

Ayat ( 2)

Cukup j elas

Pasal 17

Agar pem anfaat an ruang sesuai dengan rencana t at a ruang dilak uk an pengendalian m elalui kegiat an pengawasan dan penert iban pem anfaat an ruang.

Yang dim aksud dengan pengawasan dalam ket ent uan ini adalah usaha unt uk m enj aga kesesuaian pem anfaat an ruang dengan fungsi ruang yang

(32)

Yang dim aksud dengan penert iban dalam ket ent uan ini adalah usaha unt uk m engam bil t indakan agar pem anfaat an ruang yang direncanakan dapat t erw uj ud.

Di wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I penyelenggaraan pengendalian pem anfaat an ruang selain m elalui kegiat an pengawasan dan penert iban j uga m eliput i m ekanism e perizinan.

Penert iban adalah t indakan m enert ibkan yang dilakukan m elalui pem eriksaan dan penyelidikan at as sem ua pelanggaran at au kej ahat an yang dilakukan t erhadap pem anfaat an ruang y ang t idak sesuai dengan rencana t at a ruang.

Pasal 18

Ayat ( 1)

Bent uk pelaporan dalam ket ent uan ini adalah berupa kegiat an

m em beri inform asi secara obyekt if m engenai pem anfaat an ruang baik yang sesuai m aupun yang t idak sesuai dengan rencana t at a ruang.

Bent uk pem ant auan adalah usaha at au perbuat an m engam at i, m engawasi, dan m em eriksa dengan cerm at perubahan kualit as t at a ruang dan lingkungan yang t idak sesuai dengan rencana t at a ruang.

Bent uk evaluasi adalah usaha unt uk m enilai kem aj uan kegiat an pem anfaat an ruang dalam m encapai t uj uan rencana t at a ruang.

Ayat ( 2)

Bent uk sanksi adalah sanksi adm inist rasi, sanksi perdat a, dan sanksi pidana.

Pengenaan sanksi dilakukan berdasarkan ket ent uan- ket ent uan t ent ang sank si baik pelanggaran m aupun kej ahat an yang diat ur dalam perat uran perundang- undangan yang berlaku. Dengan dem ikian, m eskipun Undang-undang ini t idak m em uat Pasal t ent ang ket ent uan pidana, sanksi t erhadap pem anfaat an ruang yang t idak sesuai dengan rencana t at a ruang t et ap dapat dikenakan berdasarkan at as ket ent uan- ket ent uan dalam perat uran

perundang- undangan yang berlaku.

Pasal 19

Ayat ( I )

Rencana t at a ruang dibedakan m enurut adm inist rasi pem erint ahan karena kewenangan m engat ur pem anfaat an ruang sesuai dengan pem bagian adm inist rasi pem erint ahan.

Ayat ( 2)

Rencana t at a ruang dibedakan m enurut t ingkat ket elit iannya karena inform asi y ang t erm uat dan sk alany a berbeda.

Dalam perat uran perundang- undangan yang m engat ur pet a wilayah dapat dit ent ukan t ingkat ket elit iannya dengan pedom an:

a. pet a wilayah negara I ndonesia dengan t ingkat ket elit ian m inim al

(33)

b. pet a wilayah Propinsi Daerah Tingkat I dengan t ingkat ket elit ian m inim al berskala 1: 250.000;

c. pet a wilayah Kabupat en Daerah Tingkat I I dengan t ingkat

ket elit ian m inim al berskala 1: 100.000 dan pet a wilayah

Kot am adya Daerah Tingkat I I dengan t ingkat ket elit ian m inim al bersk ala 1: 50.000.

Dalam pengert ian m inim al unt uk skala pet a dikandung art i bahwa suat u rencana t at a ruang dapat digam barkan dalam pet a wilayah berskala yang lebih besar.

Rencana Tat a Ruang wilayah Kot am adya Daerah Tingkat I I m em erlukan pet a dengan t ingkat ket elit ian m inim al berskala 1: 50.000 k arena fak t or- fakt or sepert i kepadat an penduduk dan bangunan,

keanekaragam an kegiat an pem bangunan, dan int ensit as pem anfaat an ruang di wilayah Kot am adya Daerah Tingkat I I lebih t inggi daripada di wilayah Kabupat en Daerah Tingkat I I .

Tingkat ket elit ian t ersebut di at as dapat berubah sesuai dengan perkem bangan ilm u penget ahuan dan t eknologi.

Pasal 20 Ayat ( 1)

St rat egi dan arahan kebij aksanaan pem anfaat an ruang wilayah negara dirum uskan dengan m em pert im bangkan kem am puan ilm u penget ahuan dan t eknologi, dat a dan inform asi, sert a pem biayaan sebagaim ana diat ur dalam Pasal 11 dan Pasal 14.

Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional yang berupa st rat egi nasional pengem bangan pola pem anfaat an ruang m erupak an k ebij ak sanaan

pem erint ah yang m enet apkan rencana st rukt ur Dan pola pem anfaat an ruang nasional besert a krit eria dan pola penanganan kawasan yang harus

dilindungi, kawasan budi daya, dan kawasan lainnya.

Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional m eliput i ant ara lain arahan pengem bangan sist em perm ukim an dalam skala nasional, j aringan prasarana yang m elayani kawasan produksi dan perm ukim an, penent uan wilayah yang akan dat ang dalam skala nasional, t erm asuk penet apan kawasan t ert ent u.

Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional m em perhat ikan ant ara lain:

a. Waw asan Nusant ara dan Ket ahanan Nasional;

b. pokok perm asalahan dalam lingkup global dan int ernasional

sert a pengkaj ian im plikasi penat aan ruang nasional t erhadap st rat egi t at a pengem bangan int ernasional dan regional,

c. pem erat aan, pert um buhan, dan st abilit as;

d. keselarasan aspirasi pem bangunan sekt oral dan pem bangunan

daerah;

e. daya dukung dan daya t am pung lingkungan.

Ayat ( 2)

(34)

penet apan kawasan t ersebut secara m akro dan m enyeluruh diselenggarakan sebagai bagian dari st rat egi dan arahan k ebij ak sanaan pem anfaat an ruang wilayah negara.

Yang dim ak sud dengan norm a dan k rit eria pem anfaat an ruang adalah ukuran berupa krit eria lokasi dan st andar t eknik pem anfaat an ruang yang dit et apk an dengan perat uran perundang- undangan unt uk t erwuj udnya kualit as ruang dan t ert ibnya pem anfaat an ruang.

Ayat ( 3)

Dengan ket ent uan ini dim aksudkan bahwa Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional m enj adi acuan bagi inst ansi pem erint ah t ingkat pusat dan daerah sert a m asyarakat unt uk m engarahkan lokasi dan m em anfaat kan ruang dalam m eny usun program pem bangunan y ang berk ait an dengan pem anfaat an ruang.

Hal ini berart i bahwa dalam pem anfaat an ruang unt uk m enyusun rencana pem bangunan, harus selalu diperhat ikan Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional.

Dalam rangka penyusunan Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional perlu diselenggarakan pula ant ara lain:

a. Penat aan ruang bagian wilayah nasional yang m asing- m asing

t erdiri dari beberapa propinsi sebagai sat u kesat uan unt uk m encapai t uj uan pem bangunan nasional dan m ewuj udkan Wawasan Nusant ara sebagai sat u k esat uan nasional;

b. Kesat uan Wawasan Nusant ara m elalui penyelenggaraan

kegiat an- kegiat an yang m em bent uk sist em ket erkait an ant ar lokasi dan kawasan ant ara lain j aringan darat , laut , dan udara; c. Penj abaran st rat egi ekonom i nasional t erhadap st rat egi t at a

ruang yang saling t erkait dan berkesinam bungan.

Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional selain m enj adi pedom an unt uk

pem anfaat an ruang darat an di t ingkat daerah j uga m enj adi pedom an unt uk pem anfaat an ruang laut an dan ruang udara dalam bat as- bat as t ert ent u.

Ayat ( 4)

Seiring dengan Pola Pem bangunan Jangk a Panj ang y ang berj angk a wakt u 25 t ahun, Rencana Tat a Ruang wilayah Nasional disusun unt uk j angka wak t u y ang sam a dan dengan perspek t if 25 t ahun k e m asa depan.

Meskipun dem ikian, rencana t at a ruang wilayah Nasional dapat

dit inj au kem bali dan at au disem purnakan dalam wakt u kurang dari 25 t ahun apabila t erj adi perubahan kebij aksanaan nasional yang m em pengaruhi pem anfaat an ruang akibat perkem bangan t eknologi dan keadaan yang m endasar.

Peninj auan kem bali dan at au penyem purnaan yang diperlukan unt uk m encapai st rat egi dan arahan k ebij aksanaan yang t elah dit et apkan pada 25 t ahun dilakukan paling t idak 5 t ahun sekali.

(35)

Tahun. Selanj ut ny a, program pem anfaat an ruang t ersebut dij abarkan lagi ke dalam kegiat an pem bangunan t ahunan sesuai dengan t ahun anggaran.

Ayat ( 5)

Cukup j elas

Pasal 21

Ayat ( 1)

St rat egi dan st rukt ur t at a ruang wilayah Daerah Tingkat I dirum uskan dengan m em pert im bangkan kem am puan t eknologi, dat a dan inform asi, sert a pem biayaan sebagaim ana diat ur dalam Pasal 11 dan Pasal 14.

Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I m em perhat ikan ant ara lain:

a. Wawasan Nusant ara dan Ket ahanan Nasional;

b. pokok perm asalahan kepent ingan nasional;

c. pem erat aan, pert um buhan, dan st abilit as;

d. arah dan kebij aksanaan penat aan ruang wilayah t ingkat

nasional;

e. m odal dasar pem bangunan Daerah Tingkat I ;

f. pot ensi dan t at a guna sum ber daya di wilayah Propinsi Daerah

Tingkat I ;

g. daya dukung dan daya t am pung lingkungan;

h. Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I lainnya

y ang berbat asan;

i. k eselarasan dengan aspirasi pem bangunan dan Rencana Tat a

Ruang wilayah Kabupat en/ Kot am adya Daerah Tingkat I I .

Ayat ( 2)

Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I serupa Rencana St rukt ur Tat a Ruang Propinsi Daerah Tingkat I adalah

kebij aksanaan yang m em berikan arahan t at a ruang unt uk kawasan, dan wilayah dalam skala propinsi yang akan dipriorit askan pengem bangannya dalam j angk a wak t u sesuai dengan rencana t at a ruang.

Ayat ( 3)

Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I m enj adi acuan bagi Pem erint ah Daerah unt uk m engarahkan lokasi dan m em anfaat kan ruang dalam m enyusun program pem bangunan yang berkait an dengan

pem anfaat an ruang di daerah t ersebut dan sek aligus m enj adi dasar dalam m em berikan rekom endasi pengarahan pem anfaat an ruang. Dengan

dem ikian, m aka pem anfaat an ruang unt uk m enyusun rencana pem bangunan di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I harus t et ap m em perhat ikan Rencana Tat a Ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I .

Ayat ( 4)

Referensi

Dokumen terkait

c. setiap penyerahan arsip dari unit kerja pencipta arsip kepada arsip pusat disertai dengan keterangan tentang jenis jumlah dan tahun diciptakannya arsip.

Medications: Antacids, H2-receptor antagonists and proton pump inhibitors are used - in that order - to treat heartburn.. Antacids: Daily treatment with Antacids is effective for

That’s right all the things that you would like load up on them. It’s a good idea to schedule social occasions or interactions on that day, so you can eat Grandma’s apple pie, or

Dengan ini memberitahukan Pemenang Jasa Konsultansi Pengadaan Pengembangan Aplikasi Obat Hewan, atas dasar penetapan pemenang Jasa Konsultansi Nomor

Nomor 6 Tahun 2004 tentang Penetapan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 13)

mendukung. Ada beberapa definisi mengenai penelitian kulaitatif ini. 3) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai “Prosedur yang menhasilkan data deskriptif berupa

untuk proses pengumpulan data yang berkaitan dengan desain pembelajaran,. proses pembelajaran dan hasil pembelajaran kacapi kawih di

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. © Fitri Siti Nurjanah