Un d a n g Un d a n g N o. 4 Ta h u n 1 9 9 2
Te n t a n g : Pe r u m a h a n d a n Pe m u k im a n
Oleh : PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A
Nom or : 4 TAHUN 1992 ( 4/ 1992)
Tanggal : 10 MARET 1992 ( JAKARTA)
Sum ber : LN 1992/ 23; TLN NO. 3469
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Presiden Republik I ndonesia,
Menim bang:
a. bahwa dalam pem bangunan nasional yang pada hakikat nya adalah
pem bangunan m anusia I ndonesia seut uhnya dan pem bangunan seluruh m asyarakat I ndonesia, perum ahan dan perm ukim an yang lay ak , schat , am an, scrasi, dan t erat ur m erupak an salah sat u kebut uhan dasar m anusia dan m erupakan fakt or pent ing dalam peningkat an harkat dan m art abat , m ut u kehidupan sert a
k esej aht eraan rak y at dalam m asy arak at adil dan m ak m ur berdasark an Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945;
b. bahwa dalam rangka peningkat an harkat dan m art abat , m ut u
kehidupan dan kesej aht eraan t ersebut bagi set iap keluarga I ndonesia, pem bangunan perum ahan dan perm ukim an sebagai bagian dari
pem bangunan nasional perlu t erus dit ingkat k an dan dik em bangk an secara t erpadu, t erarah, berencana, dan berk esinam bungan;
c. bahwa peningk at an dan pengem bangan pem bangunan perum ahan dan
perm uk im an dengan berbagai aspek perm asalahanny a perlu diupayakan sehingga m erupakan salu kesat uan fungsional dalam wuj ud t at a ruang fisik, kehidupan ekonom i, dan sosial budaya unt uk m endukung ket ahanan nasional, m am pu m enj am in kelest arian lingkungan hidup, dan m eningkat kan kualit as kehidupan m anusia I ndonesia dalam berk eluarga, berm asy arak at , berbangsa, dan bernegara;
d. bahwa Undang- undang Nom or 1 Tahun 1964 t ent ang Penet apan
Nom or 40, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 2476) m enj adi
Undang- undang ( Lem baran Negara Tahun 1964 Nom or 3, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 2611) sudah t idak sesuai dengan k ebut uhan dan perkem bangan keadaan, dan oleh karenanya dipandang perlu unt uk m engat ur kem bali ket ent uan m engenai perum ahan dan perm uk im an dalam Undang- undang y ang baru;
Mengingat :
Pasal 5 ayat ( 1) , Pasal 20 ayat ( 1) , Pasal 27 ayat ( 2) , dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945;
Dengan perset uj uan
DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT REPUI I LI K I NDONESI A
MEMUTUSKAN:
Menet apk an:
UNDANG- UNDANG TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKI MAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang- undang ini yang dim aksud dengan:
1. Rum ah adalah bangunan yang berfungsi sebagai t em pat t inggal at au hunian dan sarana pem binaan keluarga;
2. Perum ahan adalah kelom pok rum ah yang berfungsi sebagai
lingkungan t em pat t inggal at au lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingk ungan;
3. Perm ukim an adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
4. Sat uan lingkungan perm ukim an adalah kawasan perum ahan dalam berbagai bent uk dan ukuran dengan penat aan t anah dan ruang, prasarana dan sarana lingk ungan y ang t erst ruk t ur;
5. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
m em ungkinkan lingkungan perm ukim an dapat berfungsi sebagaim ana m est inya;
6. Sarana lingkungan adalah fasilit as penunj ang, yang berfungsi unt uk penyelenggaraan dan pengem bangan kehidupan ekonom i, sosial dan buday a;
7. Ut ilit as um um adalah sarana penunj ang unt uk pelayanan lingkungan;
8. Kawasan siap bangun adalah sebidang t anah yang fisiknya t elah
dipersiapkan unt uk pem bangunan perum ahan dan perm ukim an skala besar yang t erbagi dalam sat u lingkungan siap bangun at au lebih yang pelaksanaannya dilakukan secara bert ahap dengan lebih dahulu
dilengkapi dengan j aringan prim er dan sekunder prasarana lingkungan sesuai dengan rencana t at a ruang lingkungan yang dit et apkan oleh Pem erint ah Daerah Tingkat I I dan m em enuhi persyarat an pem bakuan pelayanan prasrana dan sarana lingkungan, khusus unt uk Daerah Khusus I bukot a Jakart a rencana t at a ruang lingkungannya dit et apk an oleh Pem erint ah Daerah Khusus lbukot a Jakart a;
9. Lingkungan siap bangun adalah sebidang t anah yang m erupakan
bagian dari kawasan siap bangun at aupun berdiri sendiri yang t elah dipersiapkan dan dilengkapi dengan prasarana lingkungan dan selain it u j uga sesuai dengan persyarat an pem bakuan t at a lingkungan t em pat t inggal at au lingkungan hunian dan pelayanan lingkungan unt uk m em bangun kaveling t anah m at ang;
10. Kaveling t anah m at ang adalah sebidang t anah yang t elah dipersiapkan sesuai dengan persy arat an pem bakuan dalam penggunaan,
Pasal 2
( 1) Lingkup pengat uran Undang- undang ini m eliput i penat aan dan pengelolaan perum ahan dan perm ukim an, baik di daerah perkot aan m aupun di daerah perdesaan, y ang dilak sanak an secara t erpadu dan t erk oordinasi.
( 2) Lingkup pengat uran sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) yang m enyangkut penat aan perum ahan m eliput i kegiat an pem bangunan baru, pem ugaran, perbaik an, perluasan, pem eliharaan, dan
pem anfaat anny a, sedangk an y ang m enyangkut penat aan perm ukim an m eliput i kegiat an pem bangunan baru, perbaikan, perem aj aan,
perluasan, pem eliharaan, dan pem anfaat annya.
BAB I I
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 3
Penat aan perum ahan dan perm uk im an berlandask an pada asas m anfaat , adil dan m erat a, kebersam aan dan kekeluargaan, kepercayaan pada diri sendiri, ket erj angkauan, dan kelest arian lingkungan hidup.
Pasal 4
Penat aan perum ahan dan perm uk im an bert uj uan Unt uk :
a. m em enuh ikebut uhan rum ah sebagai salah sat u kebut uhan dasar
m anusia, dalam rangka peningkat an dan pem erat aan kesej aht eraan rak y at ;
b. m em wuj udkan perum ahan dan perm ukim an yang layak dalam
lingk ungan y ang sehat , am an, serasi, dan t erat ur;
c. m em beri arah pada pert um buhan wilayah dan persebaran penduduk
yang rasional;
d. m enunj ang pem bangunan di bidang ekonom i, sosial , budaya, dan
BAB I I I PERUMAHAN
Pasal 5
( 1) Set iap warganegara m em punyai hak unt uk m enem pat i dan/ at au m enikm at i dan/ at au m em iliki rum ah yang layak dalam lingkungan y ang sehat , am an, serasi, dan t erat ur.
( 2) Set iap warga negara m em puny ai k ewaj iban dan t anggung j awab unt uk berperansert a dalam pem bangunan perum ahan dan
perm ukim an.
Pasal 6
( 1) Kegiat an pem bangunan rum ah at au perum ahan dilakukan oleh pem ilik hak at as t anah sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang berlak u.
( 2) Pem bangunan rum ah at au perum ahan oleh bukan pem ilik hak at as t anah dapat dilakukan at as perset uj uan dari pem ilik hak at as t anah dengan suat u perj anj ian t ert ulis.
Pasal 7
( 1) Set iap orang at au badan y ang m em bangun rum ah at au perum ahan w aj ib:
a. m engikut i persyarat an t eknis, ekologis, dan adm inist rat if;
b. m elakukan pem ant auan lingkungan yang t erkena dam pak
berdasarkan rencana pcm ant auan lingkungan;
c. m elakukan pengelolaan lingkungan berdasarkan rencana
pengelolaan lingkungan.
( 2) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 8
Set iap pem ilik rum ah at au yang dikuasakannya waj ib:
a. m em anfaat kan rum ah sebagaim ana m est inya sesuai dengan fungsinya
sebagai t em pat t inggal at au hunian;
Pasal 9
Pem erint ah dan badan- badan sosial at au keagam aan dapat
m enyelenggarakan pem bangunan perum ahan unt uk m em enuhi kebut uhan khusus dengan t et ap m em perhat ikan ket ent uan Undang- undang ini.
Pasal 10
Penghunian, pengelolaan dan pengalihan st at us dan hak at as rum ah yang dikuasai Negara diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 11
( 1) Pem erint ah m elakukan pendat aan rum ah unt uk m enyusun k ebij ak sanaan di bidang perum ahan dan perm uk im an.
( 2) Tat a cara pendat aan rum ah sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 12
( 1) Penghunian rum ah oleh bukan pem ilik hanya sah apabila ada perset uj uan at au izin pem ilik.
( 2) Penghunian sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , dilakukan baik dengan cara sew a- m eny ewa m aupun dengan cara buk an sewa- m eny ewa.
( 3) Penghunian rum ah sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dengan cara sew a- m enyewa dilakukan dengan perj anj ian t ert ulis, sedangkan penghunian rum ah dengan cara bukan sewa- m eny ewa dapat
dilakukan dengan perj anj ian t ert ulis.
( 4) Pihak penyewa waj ib m enaat i berakhirnya bat as wakt u sesuai dengan perj anj ian t ert ulis.
( 5) Dalam hal penyewa sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 4) t idak
bersedia m eninggalkan rum ah yang disewa sesuai dengan bat as wakt u yang disepakat i dalam perj anj ian t ert ulis, penghunian dinyat akan t idak sah at au t anpa hak dan pem ilik rum ah dapat m em int a bant uan
inst ansi Pem erint ah yang berwenang unt uk m enert ibkannya.
( 7) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , ayat ( 2) ,ayat ( 3) , ayat ( 4) , ayat ( 5) , dan ayat ( 6) , diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 13
( 1) Pem erint ah m engendalikan harga sewa rum ah yang dibangun dengan
m em peroleh kem udahan dari Pem erint ah.
( 2) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 14
Sengket a yang berkait an dengan pem ilikan dan pem anfaat an rum ah diselesaikan m elalui badan peradilan sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang- undangan yang berlaku.
Pasal 15
( 1) Pem ilikan rum ah dapat dij adikan j am inan ut ang.
( 2) a. Pem bebanan fidusia at as rum ah dilakukan dengan akt a ot ent ik y ang dibuat oleh not aris sesuai dengan perat uran perundang-undangan y ang berlak u.
b. Pem bebanan hipot ek at as rum ah besert a t anah yang haknya
dim iliki pihak yang sam a dilakukan dengan akt a Pej abat Pem buat Ak t a Tanah sesuai dengan perat uran perundang-undangan y ang berlak u.
Pasal 16
( 1) Pem ilikan rum ah dapat beralih dan dialihkan dengan cara pew arisan at au dengan cara pem indahan hak lainnya sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang- undangan yang berlaku.
( 2) Pem indahan pem ilikan rum ah sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dilakukan dengan akt a ot ent ik.
Pasal 17
BAB I V PERMUKI MAN
Pasal 18
( 1) Pem enuhan kebut uhan perm ukim an diwuj udkan m elalui pem bangunan
kawasan perm ukim an skala besar yang t erencana secara m enyeluruh dan t erpadu dengan pelak sanaan y ang bert ahap.
( 2) Pem bangunan kawasan perm ukim an sebagaim ana dim aksud dalam
ayat ( 1) dit uj ukan unt uk:
a. m encipt akan kawasan perm ukim an y ang t ersusun at as sat uan- sat uan lingkungan perm ukim an;
b. m engint egrasikan secara t erpadu dan m eningkat kan kualit as lingkungan perum ahan yang t elah ada di dalam at au di sekit arnya.
( 3) Sat uan- sat uan lingkungan perm ukim an sat u dengan yang lain saling dihubungkan oleh j aringan t ransport asi sesuai dengan kebut uhan dengan kawasan lain yang m em berikan berbagai pelayanan dan k esem pat an k erj a.
( 4) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , ayat ( 2) ,ayat ( 3) dilaksanakan sesuai dengan rencana t at a ruang wilayah perk ot aan dan rencana t at a ruang wilay ah buk an perk ot aan.
Pasal 19
( 1) Unt uk m ewuj udkan kawasan perm ukim an sebagaim ana dim aksud
dalam Pasal 18, pcm erint ah daerah m enet apkan sat u bagian at au lebih dari kawasan perm ukim an m enurut rencana t at a ruang wilayah
perk ot aan dan rencana t at a ruang wilay ah. buk an perk ot aan y ang t elah m em enuhi persyarat an sebagai kawasan siap bangun.
( 2) Persyarat an sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) sekurang-kurangnya m eliput i penyediaan :
a. rencana t at a ruang yang rinci;
b. dat a m engenai luas, bat as, dan pem ilikan t anah; c. j aringan prim er dan sek under prasarana lingk ungan.
( 3) Program pem bangunan daerah dan program pem bangunan sek t or
( 4) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , ayat ( 2) , dan ay at ( 3) , diat ur dengan Pcrat uran Pem erint ah.
Pasal 20
( 1) Pengelolaan kawasan siap bangun sebagaim ana dim aksud dalam Pasal
19 ayat ( 1) dan ayat ( 2) dilakukan oleh Pem erint ah.
( 2) Penyelenggaraan pengelolaan kawasan siap bangun sebagaim ana
dim aksud dalam ayat ( 1) dilakukan oleh badan usaha m ilik negara dan/ at au badan lain yang dibent uk olch Pem erint ah yang dit ugasi unt uk it u.
( 3) Pem bent ukan badan lain sert a penunj ukan badan usaha m ilik negara dan/ at au badan lain sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
( 4) Dalam m enyclenggarakan pengelolaan k awasan siap bangun, badan
usaha m ilik negara at au badan lain sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dan ayat ( 3) dapat bekerj asam a dengan badan usaha m ilik negara, badan usaha m ilik daerah, koperasi, dan badan- badan usaha swast a di bidang pem bangunan perum ahan.
( 5) Kerj asam a sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 4) t idak
m enghilangkan wewenang dan t anggung j awab badan usaha m ilik negara at au badan lain sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) .
( 6) Persy arat an dan t at acara k erj asam a sebagaim ana dim ak sud dalam ayat ( 4) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 21
( 1) Penyelenggaraan pengelolaan lingkungan siap bangun yang berdiri
sendiri yang bukan dilakukan oleh m asyarakat pem ilik t anah,
dilakukan oleh badan usaha di bidang pem bangunan perum ahan yang dit unj uk oleh Pem erint ah.
( 2) Tat a cara penunj ukan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 22
m elakukan konsolidasi t anah dat a rangka penyediaan kaveling t anah m at ang.
( 2) Pelepasan hak at as t anah di wilayah yang dit et apkan sebagai kawasan siap bangun hanya dapat dilakukan berdasarkan kesepakat an pem ilik t anah y ang bersangk ut an.
( 3) Pelepasan hak at as t anah di lingkungan siap bangun yang berdiri sendiri yang bukan hasil konsolidasi t anah oleh m asyarakat pem ilik t anah, hany a dapat dilak uk an berdasark an k esepak at an dengan pem ilik hak at as t anah.
( 4) Pelepasan hak at as t anah di wilayah yang dit et apkan sebagai kawasan siap bangun yang belum berwuj ud kaveling t anah m at ang, hanya dapat dilakukan kepada Pem erint ah m elalui badan- badan
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 20 ayat ( 2) .
( 5) Tat a cara pelepasan hak at as t anah sebagaim ana dim aksud dalam ay at ( 2) , ay at ( 3) , dan ay at ( 4) , diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 23
Pem bangunan perum ahan yang dilakukan oleh badan usaha di bidang pem bangunan perum ahan dilakukan hanya di kawasan siap bangun at au di lingkungan siap bangun yang berdiri sendiri.
Pasal 24
Dalam m em bangun lingkungan siap bangun selain m em enuhi ket ent uan pada Pasal 7, badan usaha di bidang pem bangunan perum ahan waj ib:
a. m elakukan pem at angan t anah, penat aan penggunaan t anah, penat aan
penguasaan t anah, dan penat aan pem ilikan t anah dalam rangka penyediaan kaveling t anah m at ang;
b. m em bangun j aringan prasarana lingkungan m endahului kegiat an
m em bangun rum ah, m em elihara, dan m engelolanya sam pai dengan pengesahan dan peny erahanny a k epada pem erint ah daerah;
c. m engkoordinasikan penyelenggaraan penyediaan ut ilit as um um ;
d. m em bant u m asyarakat pem ilik t anah yang t idak berkeinginan m elepaskan hak at as t anah di dalam at au disekit arnya dalam m elakukan konsolidasi t anah;
e. m elakukan penghij auan lingkungan;
g. m em bangun rum ah.
Pasal 25
( 1) Pem bangunan lingkungan siap bangun yang dilakukan m asyarakat
pem ilik t anah m elalui konsolidasi t anah dengan m em perhat ikan k et ent uan pada Pasal 7, dapat dilak uk an secara bert ahap y ang m eliput i kegiat an- kegiat an:
a. pem at angan t anah;
b. penat aan, penggunaan, penguasaan dan pem ilikan t anah;
c. penyediaan prasarana lingkungan;
d. penghij auan lingkungan;
e. pengadaan t anah unt uk sarana lingkungan.
( 2) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dat a ayat ( 1) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 26
( 1) Badan usaha di bidang pem bangunan perum ahan yang m em bangun
lingkungan siap bangun dilarang m enj ual kaveling t anah m at ang t anpa rum ah.
( 2) Dengan m em perhat ikan ket ent uan Pasal 24, sesuai dengan kebut uhan set em pat , badan usaha di bidang pem bangunan perum ahan yang m em bangun lingkungan siap bangun dapat m enj ual kaveling t anah m at ang ukuran kecil dan sedang t anpa rum ah.
( 3) Kaveling t anah m at ang ukuran kecil, sedang, m enengah, dan besar hasil upaya konsolidasi t anah m ilik m asyarakat dapat diperj ual belikan t anpa rum ah.
Pasal 27
( 1) Pem erint ah m em berikan bim bingan, bant uan dan kem udahan kepada m asyarakat baik dalam t ahap perencanaan m aupun dalam t ahap pelak sanaan, sert a, m elakukan pengawasan dan pengendalian unt uk m eningkat kan kualit as perm ukim an.
( 2) Peningkat an kualit as perm ukim an sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) berupa kegiat an- kegiat an:
a. perbaik an at au pem ugaran;
b. perem aj aan;
( 3) Penyelenggaraan kegiat an sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dan ayat ( 2) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 28
( 1) Pem erint ah daerah dapat m enet apkan suat u lingkungan perm ukim an sebagai perm ukim an kum uh yang t idak layak huni.
( 2) Pem erint ah daerah bersam a- sam a m asyarakat m engupayakan
langkah- langkah pelaksanaan program perem aj aan lingkungan kum uh unt uk m eningkat kan kesej aht eraan m asyarakat penghuni.
( 3) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dan ayat ( 2) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
BAB V
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 29
( 1) Set iap warga negara m em puny ai hak dan k esem pat an y ang sam a dan seluas- luasny a unt uk berperan sert a dalam pem bangunan perum ahan dan perm uk im an.
( 2) Pelak sanaan peran sert a m asy arak at sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1) dapat dilak uk an secara perseorangan at au dalam bent uk usaha bersam a.
BAB VI PEMBI NAAN
Pasal 30
( 1) Pem erint ah m elakukan pem binaan di bidang perum ahan dan
perm ukim an dalam bent uk pengat uran dan pem bim bingan, pem berian bant uan dan kcm udahan, penelit ian dan pengem bangan, perencanaan dan pelak sanaan, sert a pengawasan dan pengendalian.
( 2) Pem erint ah m elakukan pem binaan badan usaha di bidang perum ahan
( 3) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dan ayat ( 2) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 31
Pem bangunan perum ahan dan perm uk im an diselenggarak an berdasark an rencana t at a ruang wilayah perkot aan dan rencana t at a ruang wilayah bukan perk ot aan y ang m enyeluruh dan t erpadu yang dit et apkan olch pem erint ah daerah dengan m epert im bangk an berbagai aspck y ang t erk ait sert a rencana, program , dan priorit as pem bangunan perum ahan dan perm uk im an.
Pasal 32
( 1) Penyediaan t anah unt uk pem bangunan perum ahan dan perm ukim an
diselenggarakan dengan:
a. penggunaan t anah y ang langsung dik uasai Negara;
b. konsolidasi t anah oleh pem ilik t anah;
c. pelepasan hak at as t anah oleh pem ilik t anah yang dilakukan sesuai dengan perat uran pcrundang- undangan yang berlaku.
( 2) Tat acara penggunaan t anah y ang langsung dik uasai Negara dan t at a-cara konsolidasi t anah oleh pem ilik t anah sebagaim ana dim aksud dalam ay at ( 1) but ir a dan b diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
Pasal 33
( 1) Unt uk m em berikan bant uan dana/ at au kem udahan kepada
m asyarakat dalam m em bangun rum ah sendiri at au m em iliki rum ah, Pem erint ah m elakukan upaya pem upukan dana.
( 2) Bant uan dan/ at au kem udahan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) berupa k redit perum ahan.
Pasal 34
Pasal 35
( 1) Pem erint ah dapat m enyerahkan sebagian urusan di bidang perum ahan dan perm ukim an kepada pem erint ah daerah.
( 2) Pelaksanaan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur dengan Perat uran Pem erint ah.
BAB VI I
KETENTUAN PI DANA
Pasal 36
( 1) Set iap orang at au badan dengan sengaj a m elanggar k et ent uan dalam Pasal ( 7) ,ayat ( 1) , Pasal 24, dan Pasal 26 ayat ( 1) dipidana dengan pidana penj ara selam a- lam anya 10 ( sepuluh) t ahun dan/ at au denda set inggi- t ingginya Rp 100.000.000,00 ( serat us j ut a rupiah) .
( 2) Set iap orang karena kelalaiannya m engakibat kan pelanggaran at as ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 7 ayat ( 1) dipidana dcngan pidana k urungan selam a- lam anya 1 ( sat u) t ahun dan/ at au denda set inggi- t ingginya Rp 10.000.000,00 ( sepuluh j ut a rupiah) .
( 3) Set iap badan karena kelalaiannya m engakibat kan pelanggaran alas ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 7 ayat ( 1) , Pasal 24, Pasal 26 ayat ( 1) dipidana dengan pidana kurungan selam a- lam anya 1 ( sat u) t ahun dan/ at au denda set inggi- t ingginya Rp 100.000.000,00 ( serat us j ut a rupiah) .
( 4) Set iap orang at au badan dengan sengaj a m elanggar k et ent uan dalam Pasal 12 ay at ( 1) dipidana dengan pidana penj ara selam a- lam anya 2 ( dua) t ahun dan/ at au denda set inggi- t ingginya Rp 20.000.000,00 ( dua puluh j ut a rupiah) .
Pasal 37
BAB VI I I
KETENTUAN LAI N- LAI N
Pasal 38
Penerapan ket ent uan pidana sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 36 t idak m enghilangkan kewaj ibannya unt uk t et ap m em enuhi ket ent uan Undang-undang ini.
Pasal 39
Jika kewaj iban sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 38 t idak dipenuhi oleh suat u badan usaha di bidang pem bangunan perum ahan dan perm ukim an, m aka izin usaha badan t ersebut dicabut .
BAB I X
KETENTUAN PERALI HAN
Pasal 40
Pada saat m ulai berlakunya Undang- undang ini, sem ua perat uran
pelaksanaan di bidang perum ahan dan perm ukim an yaang t elah ada t et ap berlak u sepanj ang t idak bert ent angan dengan Undang- undang ini at au belum digant i at au diubah berdasark an Undang- undang ini.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 41
Pasal 42
Undang- undang ini m ulai berlaku pada t anggal diundangkan dan
penerapannya diat ur dengan Perat uran Pem erint ah selam bat - lam bat nya 2 ( dua) t ahun sej ak Undang- undang ini diundangkan.
Agar set iap orang m cnget ahuinya, m em erint ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penem pat annya dalam Lem baran Negara Republik I ndonesia.
Disahkan di Jakart a
pada t anggal 10 Maret 1992 PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a pada t anggal 10 Maret 1992 MENTERI / SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A
PENJELASAN ATAS UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKI MAN
I . UMUM
Unt uk m em aj ukan kesej aht eraan um um sebagaim ana dim uat di dalam Undang- Undang Dasar 1945 dilaksanakan pem bangunan nasional, yang pada hakikat nya adalah pem bangunan m anusia I ndonesia seut uhnya dan
pem bangunan seluruh m asyarakat I ndonesia yang m enekankan pada keseim bangan pem bangunan kem akm uran lahiriah dan kepuasan bat iniah, dalam suat u m asyarakat I ndonesia yang m aj u dan berkeadilan sosial berdasark an Pancasila.
Perum ahan dan perm ukim an m erupakan kebut uhan dasar m anusia dan m em punyai peranan yang sangat st rat egis dalam pem bent ukan wat ak sert a kepribadian bangsa, dan perlu dibina sert a dikem bangkan dem i kelangsungan dan peningkat an kehidupan dan penghidupan m asyarakat .
Perum ahan dan perm ukim an t idak dapat dilihat sebagai sarana kebut uhan kehidupan sem at a- m at a, t et api lebih dari it u m erupakan proses berm ukim m anusia dalam m encipt akan ruang kehidupan unt uk
m em asyarakat kan dirinya, dan m enam pakkan j at i diri.
Unt uk m enj am in kepast ian dan ket ert iban hukum dalam pem bangunan dan pem ilikan, set iap pem bangunan rum ah hanya dapat dilakukan di at as t anah yang dim iliki berdasarkan hak- hak at as t anah sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku.
Sist em penyediaan t anah unt uk perum ahan dan perm ukim an harus digant i secara nasional karena t anah m erupakan sum ber day a alam y ang t idak dapat bert am bah akan t et api harus digunakan dan dim anfaat kan sebesar- besarny a bagi k esej aht eraan m asy arak at . Proses peny ediaanny a harus dikelola dan dikendalikan oleh Pem erint ah agar supaya penggunaan dan pem anfaat anny a dapat m enj angk au m asy arak at secara adil dan m erat a t anpa m enim bulkan kesenj angan ekonom i dan sosial dalam proses
berm ukim nya m asyarakat .
Unt uk m ewuj udkan perum ahan dan perm ukim an dalam rangka m em enuhi kebut uhan j angka pendek, m enengah, dan panj ang dan sesuai dengan rencana t at a ruang, suat u wilayah perm ukim an dit et apkan sebagai k awasan siap bangun y ang dilengk api j aringan prasarana prim er dan sekunder lingkungan.
Penyelenggaraan pem bangunan perum ahan dan perm ukim an m endorong dan m em perkukuh dem okrasi ekonom i sert a m em berikan k esem pat an y ang sam a dan saling m enunj ang ant ara badan usaha negara, k operasi, dan swast a berdasark an asas k ek eluargaan.
Pem bangunan di bidang perum ahan dan perm ukim an yang bert um pu pada m asyarakat m em berikan hak dan kesem pat an yang seluas- luasny a bagi m asy arak at unt uk berperan sert a.
Sej alan dengan peran sert a m asy arak at di dalam pem bangunan perum ahan dan perm ukim an, Pem erint ah m em punyai kewaj iban dan
t anggung j awab unt uk m elakukan pem binaan dalam wuj ud pengat uran dan pem bim bingan, pendidikan dan pelat ihan, pem berian bant uan dan
kem udahan, penelit ian dan pengem bangan yang m eliput i berbagai aspek yang t erkait ant ara lain t at a ruang, pert anahan, prasarana lingkungan, indust ri bahan dan kom ponen, j asa konst ruksi dan rancang bangun, pem biayaan, kelem bagaan, sum ber daya m anusia sert a perat uran perundang- undangan.
Undang undang Nom or 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pok ok -pokok Agraria yang m enj am in perlindungan hak- hak at as t anah yang dim iliki pem ilik t anah, dalam pelepasan hak at as t anah didasarkan pada asas
kesepakat an, m em berikan landasan bagi set iap kegiat an pem bangunan di bidang perum ahan dan perm ukim an unt uk t erj am innya kepast ian dan ket ert iban hukum t ent ang penggunaan dan pem anfaat an t anah.
Undang- undang Nom or 5 Tahun 1974 t ent ang Pok ok - pok ok Pem erint ahan Di Daerah m em berikan landasan bagi pem bangunan
perum ahan dan perm ukim an yang pada hakikat nya sangat kom pleks dan bersifat m ult idim ensional sert a m ult isekt oral, perlu dit angani secara t erpadu m elalui koordinasi yang berj enj ang di set iap t ingkat pem erint ahan sert a harus sesuai dengan t at a ruang.
Di sam ping it u, Undang- undang Nom or 5 Tahun 1974, j uga
m em berikan landasan bagi pem binaan perangkat kelem bagaan di daerah dalam rangka penyerahan urusan pem erint ahan di daerah dengan
pelaksanaan ot onom i daerah yang nyat a dan bert anggung j awab dengan t it ik berat pada daerah t ingkat I I .
Undang- undang Nom or 5 Tahun 1979 t ent ang Pem erint ahan Desa, m em berikan landasan bagi pem binaan penyuluhan kegiat an pem bangunan perum ahan dan perm uk im an di daerah perdesaan dalam rangk a m endorong dan m enggerak k an usaha bersam a m asy arak at secara swaday a.
Undang- undang Nom or 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup m em berikan landasan bagi kewaj iban m elakukan pem ant auan dan pengelolaan lingkungan perum ahan dan
perm ukim an, sej alan dengan kewaj iban set iap orang at au badan yang
m elakukan kegiat an pem bangunan rum ah at au perum ahan unt uk m em enuhi persyarat an t eknis, ekologis, dan adm inist rat if.
Guna m enj awab t unt ut an kebut uhan perum ahan dan perm ukim an pada m asa k ini dan m asa y ang ak an dat ang, Undang- undang Nom or 1 Tahun 1964 t ent ang Penet apan Perat uran Pem erint ah Penggant i Undang- undang Nom or 6 Tahun 1962 t ent ang Pok ok - pok ok Perum ahan ( Lem baran Negara Tahun 1962 Nom or 40, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 2476) m enj adi Undang- undang ( Lem baran Negara Tahun 1964 Nom or 3, Tam bahan
I I . PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Angk a 1
Selain berfungsi sebagai t em pat t inggal at au hunian yang digunakan
m anusia unt uk berlindung dari gangguan iklim dan m akhluk hidup lainnya, rum ah j uga m erupakan t em pat awal pengem bangan kehidupan dan
penghidupan keluarga, dalam lingkungan yang sehat , am an, serasi, dan t erat ur.
Angk a 2
Selain berfungsi sebagai lingkungan t em pat t inggal at au lingkungan hunian unt uk m engem bangkan kehidupan dan penghidupan keluarga, perum ahan j uga m erupakan t em pat unt uk m enyelenggarakan kegiat an berm asyarakat dalam lingkup t erbat as. Penat aan ruang dan k elengk apan prasarana dan sarana lingkungan dan sebagainya, dim aksudkan agar lingkungan t ersebut akan m erupakan lingkungan yang sehat , am an, serasi, dan t erat ur sert a dapat berfungsi sebagaim ana diharapkan.
Angk a 3
Perm ukim an yang dim aksud dalam Undang- undang ini m em punyai lingkup t ert ent u yait u kawasan yang didom inasi oleh lingkungan hunian dengan fungsi ut am a sebagai t em pat t inggal yang dilengkapi dengan prasarana, sarana lingkungan, dan t em pat kerj a yang m em berikan pelayanan dan kesem pat an kerj a t erbat as unt uk m endukung perikehidupan dan
penghidupan sehingga fungsi perm ukim an t ersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna.
Angk a 4
Sat uan lingkungan perm ukim an m erupakan kawasan perum ahan dengan luas wilayah dan j um lah penduduk yang t ert ent u, yang dilengkapi dengan sist em prasarana, sarana lingk ungan, dan t em pat k erj a t erbat as dan dengan penat aan ruang yang t erencana dan t erat ur sehingga m em ungkinkan
pelayanan dan pengelolaan yang opt im al.
Angk a 5
Sarana dasar y ang ut am a bagi berfungsinya suat u lingkungan perm ukim an adalah:
1. j aringan j alan unt uk m obilit as m anusia dan angkut an barang, m encegah peram bat an kebakaran sert a unt uk m encipt akan ruang dan bangunan y ang t erat ur.
2. j aringan saluran pem buangan air lim bah dan t em pat pem buangan sam pah unt uk kesehat an lingkungan.
Dalam keadaan t idak t erdapat air t anah sebagai sum ber air bersih, j aringan air bersih m erupak an sarana dasar.
Angk a 6
Fasilit as penunj ang dim aksud dapat m eliput i aspek ekonom i yang ant ara lain, berupa bangunan perniagaan at au perbelanj aan yang t idak m encem ari lingkungan, sedangkan fasilit as penunj ang yang m eliput i aspek sosial
budaya, ant ara lain berupa bangunan pelayanan um um dan pem erint ahan, pendidikan dan kesehat an, peribadat an, rekreasi dan olah raga, pem akam an, dan pert am anan.
Angk a 7
Ut ilit as um um m eliput i ant ara lain j aringan air bersih, j aringan list rik, j aringan t elepon, j aringan gas, j aringan t ransport asi, dan pem adam
kebakaran. Ut ilit as um um m em but uhkan pengelolaan secara berkelanj ut an dan profesional oleh badan usaha agar dapat m em berikan pelayanan yang m em adai kepada m asyarakat .
Angk a 8
Yang dim aksud dengan j aringan prim er prasarana lingkungan dalam kawasan siap bangun adalah j aringan ut am a yang m enghubungkan ant ar kawasan perm ukim an at au ant ara kawasan perm ukim an dan kawasan yang lain.
Jaringan sekunder prasarana lingkungan adalah j aringan cabang dari j aringan prim er prasarana lingkungan yang m elayani kebut uhan di dalam sat u- sat uan lingkungan perm ukim an.
Dengan adany a j aringan prim er dan j aringan sek under m ak a dapat t erbent uk suat u sist em j aringan prasarana lingkungan dalam kawasan siap bangun secara hierark is berj enj ang.
Angk a 9
Cukup j elas
Angka 10
Penggunaan, penguasaan, dan pem ilikan t anah perkot aan perlu dibakukan, selain unt uk m enghem at dalam invest asi prasarana lingkungan j uga unt uk m encegah penggunaan di bawah st andar at au m elam paui st andar m elalui penerapan persy arat an pem bak uan dan penet apan pola rencana t at a ruang.
Angka 11
Pem bangunan lingkungan siap bangun yang dilakukan sendiri oleh m asyarakat pem ilik t anah m elalui konsolidasi t anah, dapat dilaksanakan dengan dana yang lebih kecil dari pada yang dilakukan oleh badan usaha di bidang perum ahan dan perm uk im an.
Penyelenggaraannya dilakukan oleh usaha bersam a m asyarakat secara swaday a dengan bim bingan pem erint ah daerah sert a dapat m elibat k an
Pasal 2
Ayat ( 1)
Undang- undang ini m engat ur rum ah dan perum ahan, baik di dalam m aupun di luar kawasan at au lingkungan perm ukim an, dan m encegah adanya
anggapan bahwa t idak ada rum ah dan perum ahan selain yang berada di kawasan at au di lingkungan perm ukim an.
Rum ah dan perum ahan yang berada di luar kawasan at au lingkungan perm ukim an, m isalnya rum ah dan perum ahan di dalam kawasan indust ri, k awasan pariwisat a, sert a rum ah- rum ah yang let aknya t erpencar- pencar dan t idak m em bent uk suat u lingkungan perm ukim an.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 3
Asas m anfaat m em berikan landasan agar pelaksanaan pem bangunan perum ahan dan perm ukim an yang m enggunakan berbagai sum ber day a y ang t erbat as dapat dim anfaat k an sebesar- besarny a bagi k esej aht eraan dan k em ak m uran rak y at .
Asas adil dan m erat a m em berikan landasan agar hasil- hasil
pem bangunan perum ahan dan perm ukim an dapat dinikm at i secara adil dan m erat a oleh seluruh rakyat .
Asas k ebersam aan dan k ek eluargaan m em berik an landasan agar golongan m asyarakat yang kuat m em bant u golongan m asyarakat yang lem ah dan m encegah t erj adinya lingkungan perm ukim an yang eksklusif.
Asas kepercayaan kepada diri sendiri m em berikan landasan agar segala usaha dan kegiat an dalam pem bangunan perum ahan dan
perm uk im an bert um pu pada prak arsa, sw aday a dan peran sert a m asy arak at sehingga m am pu m em bangkit kan kepercayaan akan kem am puan dan
kekuat an sendiri.
Asas ket erj angkauan m em berikan landasan agar hasil pem bangunan perum ahan dan perm ukim an dapat dij angkau oleh m asyarakat
berpenghasilan rendah.
Asas kelest arian lingkungan hidup m em berikan landasan unt uk m enunj ang pem bangunan berkelanj ut an bagi peningkat an kesej aht eraan, baik generasi sekarang m aupun generasi y ang ak an dat ang.
Pasal 4
Huruf a
Cukup j elas Huruf b
Huruf c
Cukup j elas
Huruf d
Bidang- bidang lain adalah bidang yang ant ara lain dapat m endukung ket ert iban kehidupan m asyarakat dan st abilit as nasional y ang dinam is.
Pasal 5
Ayat ( 1)
Pem enuhan hak warga negara t ersebut dapat dilakukan dengan cara
m em bangun sendiri at au dengan cara sewa, m em beli secara t unai at aupun angsuran, hibah dan cara lain y ang sesuai dengan perat uran perundang-undangan y ang berlak u.
Menem pat i at au m enikm at i rum ah m erupakan pem enuhan hak sebelum dapat m em iliki rum ah sendiri.
Rum ah yang layak adalah bangunan rum ah yang sekurang- kurangnya m em enuhi persyarat an keselam at an bangunan dan kecukupan m inim um luas bangunan sert a kesehat an penghuniannya.
Lingkungan yang sehat , am an, serasi, dan t erat ur adalah lingkungan yang m em enuhi persy arat an penat aan ruang, persy arat an penggunaan t anah, pem ilikan hak at as t anah, dan kelayakan prasarana sert a sarana lingkungannya.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 6
Ayat ( 1)
Ket ent uan ini dim aksudkan unt uk m em perj elas hubungan st at us rum ah dan t anah.
Hal ini diperlukan unt uk m ewuj udkan ket ert iban, dan ket ent eram an baik dalam pem bangunan rum ah m aupun dalam pem anfaat annya.
Ayat ( 2)
Perj anj ian t ert ulis dim aksud m em uat ket ent uan m engenai:
a. hak dan kewaj iban pihak yang m em bangun rum ah dan pihak
yang m em iliki hak at as t anah;
b. j angk a wak t u pem anfaat an t anah dan penguasaan rum ah oleh pihak yang m em bangun rum ah at au yang dikuasakannya.
t anpa bat as wak t u dan peny im pangan dari perat uran perundang-undangan di bidang agraria.
Pasal 7
Ayat ( 1)
Yang dim aksud dengan m em bangun rum ah at au perum ahan t erm asuk m em bangun baru, m em ugar, m em perluas rum ah at au perum ahan, dengan m em pert im bangkan fakt or- fakt or set em pat m engenai keadaan fisik,
ekonom i, sosial dan budaya sert a ket erj angkauan m asyarakat , baik di daerah perk ot aan m aupun di daerah pedesaan.
Pengert ian set iap orang at au badan adalah warga negara I ndonesia dan badan huk um I ndonesia sert a warga negara asing penduduk I ndonesia dan badan asing y ang berk eduduk an di I ndonesia, y ang m enurut perat uran perundang- undangan yang berlaku t elah dibenarkan unt uk m em bangun rum ah at au perum ahan.
Unt uk m ewuj udkan rum ah yang layak dalam lingkungan yang sehat , am an, serasi, dan t erat ur, m ak a pem bangunan rum ah at au perum ahan waj ib m engikut i persyarat an t eknis, ekologis, dan adm inist rat if sert a waj ib
m elakukan pem ant auan dan pengelolaan lingkungan.
Persyarat an t eknis berkait an dengan keselam at an dan kenyam anan bangunan, dan k eandalan sarana sert a prasarana lingk unganny a.
Persyarat an ekologis berkait an dengan keserasian dan keseim bangan, baik ant ara lingkungan buat an dengan lingkungan alam m aupun dengan
lingkungan sosial budaya, t erm asuk nilai- nilai budaya bangsa yang perlu dilest arikan.
Persyarat an adm inist rat if berkait an dengan pem berian izin usaha, izin lokasi, dan izin m endirikan bangunan sert a pem berian hak at as t anah.
Pem ant auan lingkungan bert uj uan unt uk m enget ahui dam pak negat if yang t erj adi selam a pelaksanaan pem bangunan rum ah at au perum ahan, sedangkan pengelolaan lingkungan bert uj uan unt uk dapat m engam bil t indakan koreksi bila t erj adi dam pak negat if dari pem bangunan rum ah at au perum ahan.
Rencana pem ant auan dan pengelolaan lingkungan disusun dan dilaksanakan dengan m em pert im bangkan t ingkat an dam pak yang t im bul sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 8
Pem anfaat an dan penggunaan unt uk keperluan lain yang berbeda dengan fungsi ut am a rum ah, perlu dicegah agar t idak m enim bulkan gangguan bagi lingkungan dan t idak m elanggar perat uran yang berlaku.
Kewaj iban pengelolaan dan pem eliharaan diarahkan unt uk m enj aga keselarasan dengan lingkungan dan sekaligus dim aksudkan unt uk
m ewuj udkan ket ert iban pem anfaat an ruang sesuai dengan rencana t at a ruang.
Pasal 9
Pem bangunan perum ahan oleh Pem erint ah unt uk m em enuhi kebut uhan khusus ant ara lain t ransm igrasi, pem ukim an kem bali korban bencana dan perm ukim an yang t erpencar- pencar. Yang t erm asuk k ebut uhan khusus t ersebut adalah pem bangunan rum ah dinas, sedangkan pem bangunan perum ahan oleh badan- badan sosial at au keagam aan ant ara lain unt uk m enam pung orang lanj ut usia ( j om po) , dan yat im piat u.
Pasal 10
Perat uran Pem erint ah ini sekaligus dim aksudkan unt uk m enggant i perat uran m engenai perum ahan yang dikuasai negara yang berlaku selam a ini, yait u Burgelij ke Woning Regeling ( St bl. 1934 Nom or 147 j o St bl. 1949 Nom or 338) .
Pasal 11
Ayat ( 1)
Penyusunan kebij aksanaan di bidang perum ahan dan perm ukim an yang m eliput i penat aan dan pengelolaan sert a ket ert iban penyelenggaraannya m em erlukan dat a yang bersifat rinci, m enyeluruh, dan dilaksanakan secara berk ala.
Dat a rum ah t ersebut m eliput i berbagai hal m engenai rum ah dan
perum ahan ant ara lain aspek lokasi, kondisi, st at us rum ah dan t anah, sarana dan prasaranany a.
Dat a m engenai set iap unit rum ah dapat dim anfaat kan dalam m ewuj udkan ket ert iban penat aan dan pengelolaan rum ah, ant ara lain, bilam ana diperlukan oleh m asyarakat dapat dibuat t anda bukt i pem ilikan rum ah.
Ayat ( 2)
Pasal 12
Ayat ( 1)
Ket ent uan ini dim aksudkan unt uk m encegah penghunian rum ah t anpa perset uj uan at au izin pem ilik, dalam rangka m ewuj udkan ket ert iban dan kepast ian hukum .
Ayat ( 2)
Penghunian m eliput i pem akaian dan penggunaan rum ah sesuai dengan fungsi ut am a rum ah sebagai t em pat hunian dan pem binaan keluarga, sert a t idak unt uk keperluan lain.
Yang dim aksud penghunian dengan cara bukan sewa- m enyewa ant ara lain m eliput i:
a. penghunian rum ah inst ansi;
b. penghunian dengan cara m enum pang;
c. penghunian sem ent ara.
Ayat ( 3)
Perj anj ian t ert ulis penghunian rum ah dengan cara sewa- m eny ewa, sek urang-kurangnya m em uat ket ent uan m engenai :
a. besarny a harga sew a;
b. bat as w ak t u sewa- m enyewa;
c. hak dan kewaj iban penyewa dan pem ilik rum ah.
Perj anj ian t ert ulis penghunian rum ah dengan cara bukan sewa-m eny ewa, sek urang- kurangnya sewa-m esewa-m uat ket ent uan sewa-m engenai:
a. bat as wakt u penghunian;
b. hak dan kewaj iban pem ilik dan penghuni rum ah.
Ayat ( 4)
Cukup j elas
Ayat ( 5)
Ket ent uan ini dim aksudkan unt uk m enj am in ket ert iban dalam pem anfaat an rum ah dan m em percepat pengosongan rum ah sewa yang dihuni t anpa hak agar pem ilik rum ah t erlindungi haknya. Hal t ersebut akan m encipt akan iklim y ang dapat m endorong m asy arak at unt uk m em bangun rum ah sewa.
Ayat ( 6)
Cukup j elas
Ayat ( 7)
Cukup j elas
Pasal 13
Ayat ( 1)
Di dalam ket ent uan ini yang dim aksud dengan kem udahan adalah bant uan Pem erint ah ant ara lain, berupa kredit pem bangunan perum ahan dengan bunga y ang ringan m aupun bant uan pengadaan prasarana dan sarana lingkungan.
Besarnya harga sewa rum ah yang dibangun dengan t idak m em peroleh k em udahan dan bant uan Pem erint ah dit et apkan berdasarkan kesepakat an ant ara pem ilik rum ah dan penyewa.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 14
Sengket a m engenai pem anfaat an rum ah yang dim aksud adalah yang t erj adi selam a m asa berlakunya perj anj ian ant ara pem ilik dan penghuni rum ah. Dengan diundangkannya Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970 t ent ang Ket ent uan- ket ent uan Pokok Kekuasaan Kehakim an, yang ant ara lain di dalam Pasal 10 dinyat akan bahwa kekuasaan kehakim an dilakukan dalam lingkungan Peradilan Um um , Peradilan Agam a, Peradilan Milit er, Peradilan Tat a Usaha Negara, m aka penyelesaian sengket a t ersebut disesuaikan dengan Undang- undang Nom or 14 Tahun 1970.
Pasal 15
Ayat ( 1)
Pem ilikan rum ah oleh bukan pem ilik hak at as t anah, dengan perset uj uan t ert ulis pem ilik hak at as t anah, dapat dij adikan j am inan ut ang dengan dibebani fidusia.
Pem ilikan rum ah oleh pem ilik hak at as t anah, rum ahnya dapat dij adikan j am inan ut ang dengan dibebani fidusia.
Pem ilikan rum ah oleh pem ilik hak at as t anah, rum ah besert a t anahnya dapat dij adikan j am inan ut ang dengan dibebani hipot ek.
Ayat ( 2) Huruf a
Cukup j elas Huruf b
Cukup j elas
Pasal 16
Ayat ( 1)
Ayat ( 2)
Yang dim aksud dengan akt a ot ent ik adalah akt a yang dibuat yang berw enang.
Pasal 17
Peralihan hak m ilik yang dim aksud, dilakukan berdasarkan ket ent uan Pasal 10 Undang- undang Nom or 16 Tahun 1985 t ent ang Rum ah Susun.
Pasal 18
Ayat ( 1)
Pem bangunan rum ah, perum ahan, dan perm ukim an diarahkan dalam k awasan perm uk im an sk ala besar dengan perencanaan yang m enyeluruh dan t erpadu, yang pelaksanaannya. secara bert ahap unt uk m em enuhi kebut uhan perm ukim an j angka pendek, j angka m enengah, dan j angka panj ang.
Luas perm ukim an skala besar disesuaikan dengan lokasi dan besarnya k ot a, j um lah penduduk , j um lah unit rum ah, dan luas kawasan perm ukim an.
Ayat ( 2)
Dengan kawasan perm ukim an skala besar yang t ersusun at as sat uan- sat uan lingkungan perm ukim an m em ungkinkan
Huruf a
1. penat aan t anah dan ruang lingkungan t em pat t inggal at au lingkungan hunian dalam berbagai bent uk dan uk uran, sert a sarana lingk ungan secara serasi dan seim bang;
2. penat aan j aringan prasarana lingk ungan dan sarana
lingkungan secara t erencana dan t erat ur dengan hierarki yang berj enj ang, yait u:
1) di daerah perkot aan m em ungkinkan adanya
pengem bangan ket erpaduan sist em j aringan j alan unt uk angkut an perkot aan yang
selam at , am an, cepat , lancar, t ert ib, t erat ur, dan m assal dengan sist em j aringan j alan lingkungan yang m enam pung j asa berbagai m oda angkut an berkecepat an sedang unt uk m obilit as m anusia dan/ at au angkut an
barang;
2) di daerah pedesaan m em ungk ink an adany a
Huruf b
I nt egrasi lingkungan perm ukim an yang sudah ada ke dalam lingkungan baru berskala besar dim aksudkan unt uk m encegah t erj adinya lingkungan yang t idak serasi at au yang eksklusif,
Ayat ( 3)
Cukup j elas
Ayat ( 4)
Yang dim aksud dengan wilayah bukan perkot aan adalah wilayah yang m eliput i kawasan perdesaan dan kawasan yang m em punyai fungsi t ert ent u yang berada di kawasan budidaya, sepert i ant ara lain kawasan indust ri dan k awasan pariwisat a.
Pasal 19
Ayat ( 1)
Penet apan k awasan siap bangun dim ak sud agar pada j angk a wak t u t ert ent u m endapat perhat ian sesuai dengan skala priorit as dalam pelaksanaan
invest asi prasarana dan sarana lingkungan perm ukim an.
Ayat ( 2)
Huruf a
Cukup j elas Huruf b
Cukup j elas
Huruf c
Jaringan prim er dan sekunder prasarana lingkungan t erdiri at as j aringan j alan unt uk m em perlancar hubungan ant ar lingkungan, saluran pem buangan air huj an unt uk m elakukan pem at usan ( drainase) , dan saluran pem buangan air lim bah unt uk
kesehat an lingkungan, dalam k awasan siap bangun.
Ayat ( 3)
Cukup j elas Ayat ( 4)
Cukup j elas
Pasal 20
Ayat ( 1)
t anah sehingga m enyebabkan harga t anah yang t inggi di luar k em am puan m asy arak at berpenghasilan rendah.
Agar m em ungkinkan m enyerap kem bali kenaikan nilai t anah t ersebut unt uk m em ulihkan biaya invest asi berbagai prasarana dan sarana lingkungan dan m em berikan subsidi silang kepada m asyarakat berpenghasilan rendah, m aka pengelolaan kawasan siap bangun dilakukan oleh Pem erint ah.
Ayat ( 2)
Mengingat sifat dan fungsinya, sudah selayaknya penyelenggaraan pengelolaan kawasan siap bangun dilakukan oleh badan usaha m ilik negara ( BUMN) .
Pem erint ah dapat m em bent uk dan/ at au m enunj uk badan lain di pusat dan di daerah ( badan usaha m ilik daerah) .
Badan usaha m ilik negara at au badan- badan lain t ersebut dalam m enyelenggarakan usahanya dit uj ukan unt uk m eningkat kan
kesej aht eraan m asyarakat dan kem anfaat an um um dan t idak sem at a-m at a unt uk a-m encari keunt ungan.
Ayat ( 3)
Cukup j elas
Ayat ( 4)
Dalam rangk a m eningkat kan peran sert a usaha negara, koperasi dan swast a dalam peny elenggaraan pengelolaan k awasan siap bangun, badan usaha m ilik negara at au badan lain dapat m engikut sert akan badan usaha m ilik negara, badan usaha m ilik daerah, koperasi dan badan usaha swast a yang berusaha di bidang pem bangunan
perum ahan.
Dalam rangka m eningkat kan kem am puan penyelenggaraan pengelolaan kawasan siap bangun, Pem erint ah dapat m em bant u badan usaha m ilik negara at au badan lain dengan pem anfaat an t anah yang langsung dikuasai oleh Negara y ang dapat digunak an unt uk pem bangunan perum ahan dan perm uk im an.
Ayat ( 5)
Ket ent uan ini dim aksudkan unt uk m enegaskan bahwa dalam kerj a sam a dengan badan usaha m ilik negara, badan usaha m ilik daerah, k operasi dan badan usaha sw ast a y ang berusaha di bidang
pem bangunan perum ahan, wewenang dan t anggung j awab
pengelolaan kawasan siap bangun t et ap dit angan badan usaha m ilik negara at au badan lain yang dit ugasi unt uk it u.
Ayat ( 6)
Pasal 21
Ayat ( 1)
Cukup j elas Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 22
Ayat ( 1)
Agar m asyarakat pem ilik t anah t erdorong dan bersedia m enj alankan konsolidasi t anah, Pem erint ah dapat m em berikan bant uan berupa pem bangunan j aringan prasarana lingk ungan sert a k em udahan berupa rencana det ail, dan berbagai perizinan yang diperlukan.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Ayat ( 3)
Ket ent uan ini dim aksudkan agar t anah- t anah t ersebut yang t elah dilepaskan haknya m enj adi t anah negara digunakan unt uk penyediaan t anah bagi pem bangunan lingkungan siap bangun. Peningkat an nilai t anah k arena pem bangunan prasarana dan sarana lingk ungan y ang dilakukan Pem erint ah dim anfaat kan unt uk m em ulihkan biaya invest asi j aringan prasarana dan sarana lingkungan sert a unt uk m em berikan subsidi silang bagi m asyarakat golongan berpenghasilan rendah yang perlu m endapat bant uan dan kem udahan.
Masyarakat pem ilik t anah di kawasan siap bangun yang
m elepaskan hak at as t anahnya m em punyai hak unt uk m em iliki saham usaha dari badan usaha pem bangunan di bidang perum ahan,
sedangkan yang t idak bersedia m elepaskan haknya hendaknya dapat m elakukan konsolidasi t anah.
Ayat ( 4)
Cukup j elas Ayat ( 5)
Cukup j elas
Pasal 23
Ket ent uan ini dim aksudkan agar pem bangunan perum ahan dilakukan secara t erkonsent rasi di dalam kawasan siap bangun at au di lingkungan siap bangun yang berdiri sendiri sehingga m em udahk an peny ediaan prasarana dan sarana lingkungan. Pem bangunan rum ah at au perum ahan oleh
dengan rencana t at a ruang yang dit et apkan oleh pem erint ah daerah set em pat .
Ket ent uan ini t idak m enut up kem ungkinan pem bangunan rum ah at au perum ahan baru di lokasi yang m asih kosong di lingkungan perum ahan yang sudah ada, baik oleh badan usaha di bidang pem bangunan perum ahan, usaha bersam a m aupun perseorangan pem ilik t anah.
Yang dim aksud dengan usaha bersam a adalah usaha yang dilakukan oleh m asyarakat pem ilik t anah unt uk m encapai t uj uan bersam a secara sw adaya dengan hak dan kewaj iban yang diat ur bersam a yang t idak berbent uk badan usaha.
Pasal 24
Kewaj iban sepert i ini dim aksudkan agar badan usaha di bidang pem bangunan perum ahan dalam m elaksanakan pem bangunan lingkungan siap bangun berdasark an urut an t ahapan yang t elah dit ent ukan.
Yang dim aksud dengan pem ilikan adalah pem ilikan hak at as t anah sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku di bidang pert anahan, m isalnya hak m ilik, hak guna bangunan dan hak pakai.
Pasal 25
Ayat ( 1)
Kegiat an pem bangunan lingkungan siap bangun yang dilakukan oleh m asyarakat pem ilik t anah m elalui konsolidasi t anah yang dilakukan secara bert ahap m erupak an k em udahan y ang dapat m eringank an beban m asyarakat dalam m elakukan penat aan lingkungan huniannya secara dini.
Melalui konsolidasi t anah yang dilakukan oleh m asyarakat pem ilik t anah, dim aksudkan j uga unt uk m encegah adanya lingkungan perum ahan yang t idak m engalam i penat aan ruang dan penyediaan prasarana lingkungan sehingga t erwuj ud lingkungan hunian yang sehat , am an, serasi, dan t erat ur.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 26
Ayat ( 1)
Dengan ket ent uan ini, pada dasarnya badan usaha di bidang
Ayat ( 2)
Sesuai dengan kebut uhan nyat a dari m asyarakat set em pat yang m em erlukan kaveling t anah m at ang ukuran kecil dan sedang t anpa rum ah, badan usaha di bidang pem bangunan perum ahan dapat
m enj ual kaveling t anah m at ang ukuran kecil dan sedang t anpa rum ah khususnya bagi golongan m asy arak at berpenghasilan rendah.
Ayat ( 3)
Kaveling t anah m at ang hasil konsolidasi t anah m asyarakat m erupakan m ilik m asyarakat sendiri, oleh karena it u para pem ilik t anah
m em punyai kebebasan unt uk m em perj ualbelikannya baik dengan rum ah m aupun t anpa rum ah.
Unt uk m elindungi kepent ingan m asyarakat , pelepasan hak alas t anah dalam wilayah yang dit et apkan sebagai kawasan siap bangun hanya dapat dilakukan dalam wuj ud kaveling t anah m at ang sesuai dengan rencana t at a ruang yang dit et apkan oleh pem erint ah daerah.
Penet apan luas kaveling t anah m at ang ukuran kecil, sedang, m enengah, dan besar dilakukan dengan m em perhat ikan keserasian lingkungan fisik, ekonom i, sosial, dan budaya set em pat .
Pasal 27
Ayat ( 1)
Agar peningkat an kualit as perm ukim an dapat m erupakan kegiat an y ang bert um pu pada m asy arak at dan sek aligus m enegask an bahwa peningkat an kualit as perm ukim an sebagai bagian dari peningkat an kesej aht eraan m asyarakat selain m erupakan t ugas dan t anggung j awab Pem erint ah, j uga t idak t erlepas dari t anggung j aw ab dan peran sert a m asy arak at .
Ayat ( 2)
a. Perbaik an at au pem ugaran m erupak an k egiat an t anpa
perom bakan yang m endasar, bersifat parsial dan m em erlukan peran sert a m asy arak at y ang dilak sanak an secara bert ahap.
b. Perem aj aan m erupak an k egiat an dengan perom bak an m endasar
bersifat m enyeluruh dan m em erlukan peran sert a m asyarakat secara m enyeluruh pula.
c. Pengelolaan dan pem eliharaan secara berkelanj ut an, selain dilakukan dengan m elest arikan kem am puan fungsi dan daya dukung lingkungan, j uga unt uk m encegah dan m elarang siapapun m elakukan hal- hal sebagai berikut :
1) m elakukan pem ecahan penggunaan, dan pem ilikan
t anah yang m enyim pang dari pem bakuan;
3) m em anfaat k an rum ah, prasarana dan sarana lingkungan yang m enyim pang dari fungsinya yang ut am a at au m elam paui daya dukungnya.
Selain di kawasan perm ukim an, ket ent uan ini berlaku j uga di daerah t erbuka hij au dan daerah yang berfungsi sebagai penyangga yang m em isahkan kawasan perm ukim an dengan k awasan indust ri, prasarana perhubungan ant ara lain : daerah m anfaat j alan art eri, t ol, k eret a api, sungai, dan danau.
Ayat ( 3)
Cukup j elas
Pasal 28
Ayat ( 1)
Unt uk t ercipt anya lingkungan perm ukim an yang m em enuhi persyarat an keam anan, kesehat an, kenyam anan dan keandalan bangunan, suat u lingkungan perm ukim an yang t idak sesuai dengan t at a ruang, kepadat an bangunan sangat t inggi, kualit as bangunan sangat rendah, prasarana lingkungan t idak m em enuhi syarat dan rawan, yang dapat m em bahayakan kehidupan dan penghidupan m asyarakat penghuni, dapat dit et apkan oleh pem erint ah daerah t ingkat I I yang bersangkut an sebagai lingkungan perm ukim an kum uh yang t idak layak huni dan perlu direm aj akan, khusus unt uk Daerah Khusus I bukot a Jakart a dit et apkan oleh Pem erint ah Daerah Khusus I buk ot a Jak art a.
Ayat ( 2)
Dalam pelaksanaan program perem aj aan lingkungan kum uh t ersebut , perlu adanya kesepakat an ant ara m asyarakat pem ilik t anah dan/ at au penghuni dengan pem erint ah daerah, karena dalam pelaksanaan perem aj aan t ersebut dapat t erj adi perom bakan m enyeluruh, sehingga penghuni unt uk sem ent ara wakt u dim ukim kan di t em pat lain unt uk kem udian dim ukim kan kem bali di kawasan yang t elah direm aj akan t ersebut .
Ayat ( 3)
Cukup j elas
Pasal 29
Ayat ( 1)
Agar m asy arak at bersedia dan m am pu berperan sert a dalam kegiat an t ersebut , Pem erint ah m enyelenggarakan penyuluhan dan pem bim bingan, pendidikan, sert a pelat ihan yang sesuai dengan kem am puan m asyarakat .
Ayat ( 2)
Peran sert a m asyarakat dilibat kan secara dini, m ulai dari t ahapan m enyepakat i perm asalahan bersam a, m erum uskan program , m enyusun rencana pelaksanaan, m engawasi dan m engendalikan program dengan pendek at an dari bawah k e at as.
Pelak sanaan peran sert a m asy arak at di bidang perum ahan dan
perm ukim an dapat m elalui proses form al dan non form al, baik dalam bent uk k operasi m aupun bent uk usaha bersam a swaday a m asy arak at yang lain.
Pasal 30
Ayat ( 1)
Wuj ud pem binaan di bidang perum ahan dan perm ukim an t ersebut berupa kebij aksanaan, st rat egi, rencana dan program yang m eliput i berbagai aspek ant ara lain:
a. rum ah, prasarana dan sarana lingk ungan;
b. t at a ruang;
c. pert anahan;
d. indust ri bahan, j asa k onst ruk si dan rancang bangun;
e. pem biayaan;
f. kelem bagaan;
g. sum ber day a m anusia;
h. perat uran perundang- undangan.
Ayat ( 2)
Pem binaan secara t erpadu dan berkelanj ut an dilakukan t erhadap badan usaha di bidang perum ahan yang m eliput i pem bim bingan
usaha, pengem bangan kem am puan m anaj em en, kem udahan perizinan usaha unt uk m eningkat kan hasil kerj a, daya saing dan t anggung
j aw ab profesi.
Pem erint ah m em bina badan usaha sebagaim ana t ersebut di at as, yait u perusahaan pem bangunan perum ahan baik BUMN, BUMD, k operasi, perseorangan m aupun swast a y ang bergerak ant ara lain di bidang usaha indust ri bahan bangunan, indust ri kom ponen bangunan, k onsult an, k ont rak t or, developer dan lem baga- lem baga keuangan.
Ayat ( 3)
Pasal 31
Berbagai aspek yang t erkait dalam pem bangunan perum ahan dan perm ukim an yang waj ib diperhat ikan secara m enyeluruh dan t erpadu ant ara lain m eliput i peningkat an j um lah penduduk dan penyebarannya, perluasan k esem pat an k erj a dan usaha, program pem bangunan sek t oral dan
pem bangunan daerah, pelest arian kem am puan lingkungan, kondisi geografis dan pot ensi sum ber daya alam , t erm asuk daerah rawan bencana, nilai sosial dan buday a daerah, dan pengem bangan k elem bagaan.
Rencana, program dan priorit as pem bangunan perum ahan dan
perm ukim an, selain m erupakan bagian dari pelaksanaan rencana t at a ruang wilay ah perk ot aan dan buk an perk ot aan daerah t ingk at I I y ang dij abark an dari rencana t at a ruang wilayah daerah t ingk at I y ang bersangk ut an, j uga m em perhat ikan st rat egi- nasional pengem bangan perkot aan.
Pasal 32
Ayat ( 1) Huruf a
Penyediaan t anah unt uk perum ahan dan perm ukim an m elalui penggunaan t anah negara, selain dit uj ukan unt uk penyediaan kaveling t anah m at ang dengan penerapan subsidi silang, j uga dit uj ukan sebagai m odal unt uk cadangan t anah negara secara berk elanj ut an.
Penerim aan hasil pengusahaan t anah negara t ersebut digunakan unt uk penyediaan t anah di lokasi lain sehingga selalu t ersedia cadangan t anah negara dalam j um lah yang m em adai unt uk pem bangunan perum ahan dan perm ukim an pada wakt u y ang ak an dat ang.
Huruf b
Cukup j elas
Huruf c
Pelepasan hak at as t anah oleh pem ilik t anah dilakukan dengan kesepakat an, sehingga t idak m erugikan pem ilik hak at as t anah.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 33
Ayat ( 1)
Ayat ( 2)
Kredit unt uk perum ahan ant ara lain berupa kredit pem ilikan rum ah, kredit pem bangunan rum ah, kredit perbaikan rum ah, dan kredit pem ugaran rum ah.
Melalui bant uan dan/ at au kem udahan ini diharapkan
m asy arak at m am pu m em bangun, m em perbaiki, m em ugar sendiri at au m em iliki rum ah sendiri dengan fasilit as yang sem akin t ersedia dan t erj angk au.
Pasal 34
Pem bangunan perum ahan dan perm ukim an selalu diusahakan dengan m em anfaat kan hasil penelit ian dan pengem bangan t eknologi, indust ri bahan bangunan, j asa k onst ruk si dan rancang bangun y ang sesuai dengan
lingkungan dan sej auh m ungkin m enggunakan bahan bangunan lokal secara bij aksana dan hem at energi sert a sej auh m ungkin m enggunakan t enaga kerj a set em pat .
Hal ini dim aksudkan unt uk m enekan biaya pem bangunan dengan m ut u y ang m em adai dan m endorong pengem bangan usaha dan sent ra produk si, agar dapat m em perluas k esem pat an usaha dan k esem pat an k erj a dan m em ungkinkan pem erat aan pem bangunan dan hasil- hasilnya.
Pasal 35
Ayat ( 1)
Penyerahan sebagian urusan pem erint ahan m engenai t ugas dan wewenang pem binaan di bidang perum ahan dan perm ukim an kepada pem erint ah daerah, dim aksudkan unt uk m endorong t erwuj udnya t it ik berat ot onom i berada di daerah t ingkat I I sesuai dengan Undang-undang Nom or 5 Tahun 1974 t ent ang Pok ok - pokok Pem erint ahan Di Daerah, khusus unt uk Daerah Khusus I bukot a Jakart a berlaku sesuai dengan Undang- undang Nom or 11 Tahun 1990 t ent ang Susunan Pem erint ahan Daerah Khusus I bukot a Negara Republik I ndonesia Jak art a.
Ayat ( 2)
Cukup j elas
Pasal 36
Ayat ( 1)
Cukup j elas Ayat ( 2)
Ayat ( 3)
Cukup j elas Ayat ( 4)
Cukup j elas
Pasal 37
Cukup j elas
Pasal 38
Cukup j elas
Pasal 39
Cukup j elas
Pasal 40
Cukup j elas
Pasal 41 Cukup j elas
Pasal 42
Set elah Undang- undang ini diundangkan, dipandang perlu Pem erint ah m engadak an persiapan seperluny a.