• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Guru PAI dalam Menumbuhkan Nilai-Nilai Religius pada Peserta Didik di SMK PGRI 1 Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Guru PAI dalam Menumbuhkan Nilai-Nilai Religius pada Peserta Didik di SMK PGRI 1 Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

113

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan secara teoritis maupun empiris dari hasil

data penelitian tentang upaya guru PAI dalam menumbuhkan nilai-nilai

religius pada peserta didik di SMK PGRI 1 Tulungagung, maka penulis dapat

memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses internalisasi dan pengembangan nilai-nilai religius pada peserta

didik di SMK PGRI 1 Tulungagung adalah

a. Proses internalisasi dan pengembangan nilai aqidah adalah

1) Proses internalisasi aqidah disamping melalui proses pembelajaran

di kelas tapi juga melalui pengamalan langsung, seperti

membiasakan do’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,

istighosah sebelum ujian sekolah, dan kegiatan lain yang

mencerminkan keiman kita pada Allah

2) Menumbuh kembangkan aqidah yakni mulai dengan pemberian

pengetahuan, penghayatan (internalisasi), pembiasaan serta

pengamalan peserta didik tentang agama Islam.

b. Proses internalisasi dan pengembangan nilai syari’ah adalah:

1) Proses internalisasi nilai syariah tidak hanya melalui pemberian

materi, tapi sangat penting bagi peserta didik untuk mampu

(2)

114

mengamalkan materi agama yang diperolehnya dalam kehidupan

sehari-hari, terutama pembiasaan untuk beribadah pada Allah

SWT.

2) Menjadwal secara bergiliran kegiatan sholat dhuhur dan ashar

berjamaah serta sholat dhuha di mushola sekolah.

3) Mengabsen siswa dalam menjalankan kegiatan keagamaan di

sekolah (PHBI, mengumpulkan dan menyalurkan zakat, pondok

romadhon, dan lain-lain).

4) Memberikan motivasi dan nasehat pada siswa dengan menjelaskan

hikmah dan pahala dari mengamalkan nilai-nilai religius

5) Guru agama memberikan teladan (contoh) yang konkrit dalam

berperilaku dan bertutur kata yang sesuai dengan ajaran Islam.

c. Proses internalisasi dan pengembangan nilai akhlak

1) Proses internalisasi nilai akhlak dimulai dengan memberikan

pengetahuan tentang akhlak terpuji dan akhlak tercela pada peserta

didik. Siswa diharuskan berakhlak terpuji terhadap Allah, sesama

manusia dan lingkungan sekitar.

2) Untuk menumbuh kembangkan nilai akhlak siswa guru PAI

berpartisispasi dengan orang tua untuk membimbing dan

mengarahkan siswa

3) Ketika siswa berperilaku tidak baik di sekolah dan tidak rajin

(3)

115

guru BK akan membimbing dan mengarahkannya, jika sering

melakukannya maka orang tua akan dipanggil.

2. Faktor yang menghambat dan mendukung proses internalisasi dan

pengembangan nilai-nilai religius di SMK PGRI 1 Tulungagung adalah

a. Faktor penghambat, yaitu kurangnya minat siswa, kurangnya

partisipasi guru non agama, kurangnya dukungan orang tua

b. Faktor pendukung, yaitu kepala sekolah dan pihak manajemen, sarana

prasarana, absensi kegiatan siswa

3. Solusi untuk mengatasi hambatan dalam proses internalisasi dan

pengembangan nilai-nilai religius di SMK PGRI 1 Tulungagung

a. Cross check absensi siswa

b. Memberikan contoh (keteladanan), memberikan contoh tidak hanya

ditujukan pada siswa tapi juga guru lain, agar berpartisipasi dalam

menumbuhkan nilai religius pada siswa

c. Berpartisispasi dengan orang tua

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis ini peneliti memberikan saran

yang mungkin dapat berguna bagi orang lain, diantaranya:

a. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh kepala madrasah sebagai

(4)

116

pembelajaran terutama materi pendidikan agama Islam serta untuk

memotivasi guru untuk menumbuhkan nilai-nilai religius pada diri siswa.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk lebih

meningkatkan pendidikan agama Islam selain melalui pembelajaran di

kelas-kelas tapi juga mempraktikkan langsung materi yang telah

diajarkan dalam upaya menumbuhkan nilai-nilai religius pada siswa. Dan

guru hendaknya memberikan suri tauladan yang baik pada siswanya.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan acuan bagi peneliti

berikutnya atau peneliti lain yang ingin mengkaji lebih mendalam

mengenai topik dengan fokus serta setting yang lain sehingga

Referensi

Dokumen terkait

Deskriptif naratif digunakan untuk menjelaskan peran Baitul Maal wat Tamwil dalam peningkatan usaha mikro yang berbasis pada pengembangan di aset bisnis,

Pada bagian pertama dijelaskan persepsi guru mengenai literasi dan proyek jurnal membaca siswa untuk menumbuhkan kebiasaan membaca buku. Melalui hasil wawancara

Perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan dipengaruhi berbagai faktor untuk dipertimbangkan oleh konsumen untuk membeli produk sepatu adalah kualitas, referensi, merk,

Sebuah fonem dari bahasa atau dialek adalah sebuah abstraksi dari bunyi ujaran atau kelompok suara yang berbeda yang semuanya dianggap memiliki fungsi yang sama dengan penutur bahwa

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan APBD pada Bagian Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012, berdasarkan

Kepribadian nilai dan gaya hidup adalah naluri alamiah yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang berada pada sifat manusia, bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan

konsumen yang diharapkan memutuskan untuk untuk membeli produk X dari alternatif lain yang. mereka pertimbangkan uangnya untuk membeli komputer atau keperluan lain

Mahayana (2009) menegaskan, terdapat dua hal yang sangat mungkin menjadi masalah dalam sastra bandingan sebuah disiplin ilmu. Pertama, persoalan yang menyangkut konsep