• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Pelita Salatiga T1 162009026 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Pelita Salatiga T1 162009026 BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai macam cara, salah satunya pendidikan disekolah. Pendidikan pada dasarnya memberikan pengetahuan bagaimana sikap bertutur kata dan mempelajari perkembangan sains yang pada akhirnya bisa dimanfaatkan untuk orang banyak. Melamar pekerjaan yang layak tentunya membutuhkan orang yang membutuhkan ijazah sesuai dengan jabatan yang akan kitan lamar, jabatan yang tinggi tentunya orang yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi juga yang dibuktikan dengan ijazah. Menurut Suharsimi Arikunto (2008:4) pendidikan adalah kegiatan yang merupakan proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang bergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.

Menurut Tulus Tu’u (2004:81) faktor yang mempengaruhi motivasi siswa

dan hasil belajar siswa salah satunya adalah faktor sekolah.

Apabila berhasil menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran,

hubungan dan komunikasi per orang disekolah berjalan baik, metode

pembelajaran aktif , sarana menunjang cukup memadai, siswa tertip

disiplinmaka kondisi konduktif tersebut mendorong siswa saling berkopetensi

(2)

2

Motivasi menurut pakar psikologi dalam buku Robert E. Slavin (2011:100) “Motivasi adalah sebagai proses internal yang mengaktifkan, menuntut, dan mempertahankan prilaku dari

waktu ke waktu. Belajar harus dibantu dengan bimbingan untuk memahami arti dalam kegiatan

agar siswa tersebut mempunyai keinginan untuk mempelajari yang seharusnya dipelajari.

Motivasi siswa dapat dipengaruhi dengan lingkungan sekitar sekolah, yang bisa membawa dampak positif dan negatif, siswa akan mudah terpengaruh dengan hal yang baru yang mungkin tidak pernah ditemui dilingkungan keluarganya. Sehingga siswa akan mengikuti hal yang baru tersebut kedalam kegiatannya baik dirumah atau disekolah.

Menurut Sadirman AM (2001: 88-90) “Setiap orang dalam belajar dapat berbeda satu dengan yang lain. Ada siswa yang rajin belajar karena ingin menambah ilmu pengetahuan, ada

pula siswa yang belajarkarena takut dimarahi orang tua. Adanya perbedaan motivasi tersebut yang dipengaruhi oleh motivasi intrinsik yang muncul dari dalam diri sendiri tanpa dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya dan motivasi ekstrinsik yang muncul dari dalam diri sesorang karena adanya pengaruh dari luar seperti guru, orang tua dan lingkungan sekitar.

“Lingkungan sekolah, dapat juga dipengaruhi dengan lingkungan keluarga,

terutama orang tua siswa. Orang tua lebih besar pengaruhnya dalam motivasi

belajar, siswa tidak akan termotivasi jika keluarganya tidak mendukung

kegiatannya baik kegiatan disekolah atau diluar sekolah. Setiap siswa pasti

mempunyai masalah keluarga yang berbeda-beda”

(3)

3

belajar siswa. siswa akan selalu berhubungan dengan guru dalam kegiatan belajar mengajar, menggunakan fasilitas-fasilitas belajar yang disediakan sekolah, serta membutuhkan sarana prasarana sekolah yang memadai seperti lingkungan pekarangan sekolah yang nyaman, bersih, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar danmedia belajar. Lingkungan sekolah juga menyangkut lingkungan akademis, yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan ekstra kulikuler dan sebagainya.

Selain Lingkungan sekolah, dalam motivasi belajar siswa terdapat peranan penting yang dapat mempengaruhi motivasi belajar, yaitu peran guru. Guru adalah komponen yang sangat vital dalam proses pembelajaran di sekolah, guru juga memiliki peranan penting dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dalam bidang pembangunan. Guru bagian yang sangat menentukan dalam upaya peningkatan kualitas manusia, karena itu guru dituntut mempuanyai kualitas yang mengacu pada profesionalisme yaitu guru-guru yang berkompeten dibidangnya masing-masing guru yang berkompetensi adalah guru yang memiliki kemampuan dalam menunjukan sesuai dengan jenjang spesialisasi pendidikan yang dimiliki sehingga mampu melaksanakan fungsi, posisi dan peranannya di dunia pendidikan secara optimal.

Motivasi anak didik dipengaruhi oleh banyak faktor, namun yang paling menentukan adalah keberadaan guru. Guru merupakan salah satu faktor yang dapat membangun motivasi belajar siswa, karena motivasi belajar siswa sangat berhubungan erat dengan perhatian guru, sikap guru. Guru berperan penting untuk mendorong siswa agar dapat belajar dengan perhatian penuh kepada siswa.

(4)

4

dirinya. Faktor yang diluar dirinya adalah faktor sekolah. Faktor sekolah terdiri dari faktor pembelajaran, misalnya metode yang dipakai guru kurang sesuai dengan materi, monoton, kurang vareatif, sehingga kurang menarik dan membosankan.

Siswa SMK Pelita Salatiga mempunyai latar belakang yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi motivasi belajar. Siswa yang membawa masalah keluarganya dan berdampak ke lingkungan sekolah, misalnya bolos sekolah, tingkat emosi lebih tinggi sehingga sering berkelahi, malas belajar, malas terlalu lama berada dilingkungan sekolah, dan dilingkungan keluarga, tidak pernah memperhatikan kegiatan belajar, dan malas dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Masalah ini sangat besar dampaknya terhadap motivasi belajar, karena siswa akan malas mengulangi pelajaran kembali ketika berada dirumah. Lingkungan sekolah adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan, kesatuan ruang dalam lembaga pendidikan formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan pengembangan potensi siswa.

Lingkungan sekolah memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian

prestasi belajar siswa. siswa akan selalu berhubungan dengan guru dalam

kegiatan belajar mengajar, menggunakan fasilitas-fasilitas belajar yang

disediakan sekolah, serta membutuhkan sarana prasarana sekolah yang

memadai seperti lingkungan pekarangan sekolah yang nyaman, bersih.

1.2 Permasalah Penelitian

(5)

5

lengkap, siswa akan merasa kesulitan dalam mengerjakan tugasnya, dan pasti akan merasa kuatir sehingga tidak fokus pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kemudian metode pembelajaran, ketidak siapan guru dan kurangnya penguasaan materi yang akan disampaikan, sehingga guru tersebut penyajiannya tidak jelas, siswa kurang mengerti. Selain metode pembelajaran faktor lain yang ada di lingkungan sekolah adalah waktu sekolah dan displin sekolah, waktu sekolah sangat penting dalam kegiatan pembelajaran karena dengan adanya waktu, siswa bisa membagi waktu kapan siswa harus belajar dan kapan siswa harus beristirahat. Disiplin sekolah diterapkan pada setiap sekolah agar siswa terbiasa disiplin dengan aturan-aturan yang sudah ditentukan dari pihak sekolah, dan bisa menerapkan kedisiplinan itu tidak hanya disekolah tetapi juga diluar sekolah, bukan hanya siswa yang dituntut untuk disiplin tetapi kepala sekolah juga harus disiplin dalam mengelola staf-staf yang terlibat dalam lingkungan sekolah.

(6)

6

Berdasarkan kategori di atas motivasi belajar siswa timbul karena adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan sekolah dan peran guru dapat disimpulkan beberapa indikator. Indikator ini menjadi dasar yang menunjukan pentingnya hubungan-hubungan dalam perkembangan motivasi belajar, yaitu:

1. Lingkung sekolah

a. metode pembelajaran

b. hubungan guru dengan siswa c. hubungan siswa dengan siswa d. disiplin sekolah

e. waktu sekolah f. fasilitas sekolah g. keadaan sekolah. 2. Peran guru

a. Sebagai Mediator b. Sebagai Motivator c. Sebagai Direktor d. Sebagai Vasilitator e. Sebagai Evaluator f. Sebagai Organisitator 3. Motivasi belajar

a. Tekun mengahadapi tugas

b. Ulet dalam mengahadapi kesulitan

(7)

7 d. Lebih senang belajar mandiri

e. Cepat bosen dengan tugas-tugas yang rutin f. Dapat mempertahankan pendapat

g. Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakini h. Senang mencari dan memcahkan masalah soal-soal.

Perkembangan motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi dengan adanya indikator-indikator diantaranya, lingkungan sekolah dan peran guru. Jika semua indikator-indikator tersebut dapat berjalan dengan baik, maka perkembangan motivasi belajar siswa akan semakin meningkat dan mendapatkan hasil yang inginkan.

Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan pendahuluan yang dilakukan penulis, ditemukan beberapa gejala problematis dalam penelitian siswa kelas XI SMK Pelita Salatiga, diantaranya:

1. Kurangnya motivasi belajar siswa yang disebabkan oleh faktor lingkungan sekolah yang kurang mendukung, seperti bangunan sekolah yang tidak kokoh, kurangnya ruang kelas yang berdampak pada siswa untuk menempati perpustakaan sebagai kelas sehingga tidak fokus dalam belajar, metode pembelajaran yang kurang efektif, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa yang kurang baik, disiplin sekolah yang tidak diterapkan sesuai dengan peraturan yang sudah berlaku, waktu sekolah, fasilitas sekolah yang kurang memadai, dan keadaan sekolah yang kurang mendukung seperti gedung sebagai ruang kelas, sehingga siswa tidak fokus dalam proses pembelajaran.

(8)

8

karena ada sebagian guru yang hanya memperhatikan siswa yang berprestasi saja, sehingga siswa yang tidak mendapat perhatian perkembangan motivasinya akan menurun. Seorang guru dituntut menjadi sorang motivator, mediator, direktor, vasilitator, evaluator dan organisator, sehingga siswa yang menjadi anak didik akan termotivasi jika peran guru menjalankan sesuai dengan tugas dan tidak membeda-bedakan siswa.

3. Motivasi belajar siswa timbul bukan hanya dari faktor-faktor penghubung seperti lingkungan sekolah dan peran guru, tetapi motivasi juga dapat timbul dari dalam diri sendiri. Motovasi dari dalam diri siswa merupakan yang paling penting, karena apabila biswa tersebut tidak mempunyai kesadaran dalam belajar, motivasi itu tidak akan tumbuh walaupun faktor dari dalam siswa sudah mendukung. Membangkitkan motivasi belajar siswa tidak mudah, guru merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa ketika berada di lingkungan sekolah, namun jika guru tersebut tidak mengerti denganapa yang diinginkan siswa, maka motivasi tersebut dapat ditumbuhkan dari dalam diri siswa tersebut.

Berdasar analisis dan gejala problematis di atas, penelitian ini hendak menjawab beberapa pertanyaan, diantaranya:

1. Seberapa jauh motivasi belajar siswa kelas XI di SMK Perlita Salatiga?

2. Adakah hubungan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI di SMK Pelita salatiga?

3. Adakah hubungan antara peran guru dengan meotivasi belajar siswa kelas XI di SMK Pelita Salatiga?

1.3 Tujuan Penelitian

(9)

9

1. Mengetahui motivasi belajar siswa kelas XI di SMK Pelita salatiga.

2. Mengetahui hubungan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI di SMK Pelita salatiga.

3. Mengetahui hubungan antara peran guru dengan meotivasi belajar siswa kelas XI di SMK Pelita Salatiga.

1.4 Keterbatasan

Permasalahan yang diteliti dalam judul ini adalah: “Motivasi belajar siswa karena adanya hubungan lingkungan sekolah dan peran guru pada siswa kelas XI SMK Pelita Salatiga”.

1.5 Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapakan dapat menjadi referensi, guna penelitian ini lebih lanjut yang berkaitan dengan lingkungan sekolah, dan peran guru dalam motivasi belajar siswa dan mencapai target yang diinginkan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi para guru, bagaimana cara meningkatkan motivasi para siswa agar termotivasi dalam belajar guna meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mencapai target yang diinginkan. b. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat menjadi sarana motivasi bagi peserta didik

Referensi

Dokumen terkait

banyaknya produk fashion banyak diiklankan melalui media online khususnya pada blackberry messenger dengan desain gambar, model, serta kesan yang baik, hal tersebut

Pituitari Posterior.. Norepinefrin Dari sekeliling Ujung saraf Medula adrenal Kontriksi Dilatasi pupil Dilatasi bronkus Sistem saraf simpatik Kontriksi arteriol Otot polos Tekanan

pengendalian Kredit Cepat Aman (KCA) pada Lembaga Keuangan

[r]

Objek yang diteliti adalah tradisi lisan marosong-osong adat Angkola, dengan pendekatan tradisi lisan akan diperoleh nilai-nilai tuturan marosong-osong dalam

Dengan transmisi synchronous, ada level lain dari synchronisasi yang perlu agar receiver dapat menentukan awal dan akhir dari suatu blok data.. Untuk itu, tiap blok dimulai

Program linear kabur untuk masalah aliran maksimum kabur dapat diselesaikan dengan mentransformasi program linear kabur tersebut menjadi program linear crisp melalui fungsi

Bisnis adalah suatu aktifitas yg memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di organisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut?.  Jeff