• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUALITAS PELAYANAN PERSEROAN TERBATAS (PT) ASKES DIRUMAH SAKIT UMUM GMIM KALOORAN AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN | Repi | JURNAL EKSEKUTIF 2694 4973 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KUALITAS PELAYANAN PERSEROAN TERBATAS (PT) ASKES DIRUMAH SAKIT UMUM GMIM KALOORAN AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN | Repi | JURNAL EKSEKUTIF 2694 4973 1 SM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KUALITAS PELAYANAN PERSEROAN TERBATAS (PT) ASKES DIRUMAH SAKIT UMUM GMIM KALOORAN AMURANG

KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Oleh :

Ario Repi

Abstrak

Pelayanan Asuransi Kesehatan bagi masyarakat Indonesia masih sangat dibutuhkan, mengingat mahalnya biaya kesehatan yang ada. PT Askes sebagai salah satu jaminan asuransi kesehatan mempunyai peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan, dimana dana yang tersedia untuk pelayanan PT Askes ini bagi PNS dan Pensiunan langsung di ambil dari Gaji setiap bulannya, sehingga kualitas pelayanan PT. Askes harus maksimal.

Melalui penelitian ini, peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai kualitas pelayanan PT Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran, sebagai Rumah Sakit Swasta, yang merupakan salah satu Rumah Sakit Utama yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, kualitas pelayanan PT Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran masih belum maksimal, yang diukur melalui aspek: ketersediaan sarana informasi yang masih minim, sehingga membingungkan pengguna jasa askes dalam pengurusan administrasi, keramahan sikap petugas yang berfluktuatif, kadang ramah, kadang juga tidak, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang masih belum mampu menunjang pelayanan bagi pengguna jasa layanan PT Askes.

Key words: Kualitas, Pelayanan, Askes

Pendahuluan

Kebijakan pembangunan bidang kesehatan yang tercantum dalam visi dan misi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu Indonesia Sehat 2010, antara lain merupakan upaya kesehatan dibidang pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan cakupan pelayanan kesehatan yang merata.

(2)

Esensinya asuransi atau pertanggungan merupakan perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau taggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dan suatu peristiwa tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas rneninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Perseroan Terbatas (PT) Askes KCU Minahasa Selatan sebagai badan usaha yang bergerak di sektor jasa khususnya asuransi kesehatan, dituntut untuk dapat menciptakan bisnis dengan memberikan pelayanan semaksimal mungkin dalam upaya untuk tetap unggul dalam persaingan baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabahnya. Salah satunya melalui peningkatan kualitas pelayanan yang meliputi: wujud nyata, kehandalan, daya tanggap, jaminan kepastian, dan perhatian.

Masih banyaknya keluhan pasien terhadap pelayanan PT. Askes di Rumah Sakit Umum GMIM Kalooran Amurang, membuat perlunya evaluasi terhadap kualitas pelayanan dengan kepuasan pesertanya, berdasarkan pelayanan-pelayanan kesehatan yang telah diterima oleh pasien yang telah berobat, sering ditemukan adanya keluhan tentang banyaknya fotokopi kartu peserta dalam pelayanan, sehingga untuk menanggapi keluhan-keluhan tersebut pihak PT. Askes sendiri telah berupaya untuk menyederhanakan prosedur pelayanan melalui Askes. Mutu pelayanan Rumah Sakit perlu untuk ditingkatkan yang diantaranya peserta Askes, dimana setiap peserta Askes mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang benar dan jujur, demikian pula setiap permasalahan yang ada harus diselesaikan secara bersama.

(3)

dan non askes. Selain itu juga banyak resep yang diberikan oleh dokter tidak sesuai dengan DPHO (daftar plafon harga obat).

Kondisi ini sesungguhnya bertolak belakang dengan hakekat pelayanan kesehatan melalui Askes bagi masyarakat yang tidak memiliki kemampuan daya beli dalam mengakses pelayanan kesehatan ketika banyaknya rumah sakit yang berkembang menjadi industri kesehatan. Berkembangnya monopoli kapital yang semakin merambah masuk sektor kesehatan, tidak terkecuali di Indonesia yang pada gilirannya akan mentransformasikan banyak rumah sakit menjadi semakin berkarakter sebagai korporasi perawatan kesehatan (corporate health care) dari pada sebagai lembaga pelayanan kesehatan, seperti yang dimaksudkan di awal kelahirannya didirikan oleh masyarakat sebagai institusi yang bersifat filantrofis, yakni sebagai ''rumah perawatan orang miskin", untuk menolong penduduk miskin yang tidak mampu melakukan perawatan kesehatan dengan memadai pada saat mereka harus menghadapi situasi darurat atau mengalami gangguan kesehatan.

Pihak PT. Askes sendiri, evaluasi secara konkrit belum pernah dilakukan mengingat keterbatasan: Sumber Daya; adanya penambahan petugas PT. Askes di Rumah Sakit, yang mengentri data pasien yang dilayani, dan verifikator kelengkapan pasien, Peningkatan Biaya; adanya peningkatan biaya untuk pembuatan surat pengantar jaminan perawatan (SPJP) pada setiap pasien yang berkunjung. Kemungkinan lainnya, petugas Rumah Sakit yang diundang untuk menghadiri sosialisasi tentang prosedur pelayanan PT. Askes, tidak menjelaskan kepada sesama rekan sekerjanya yang tidak mengikuti sosialisasi, maupun kepada pasien, yang disebabkan kurang mengertinya petugas tersebut tentang sistem/prosedur pelayanan administrasi peserta Akses, atau petugas yang diundang tidak menghadiri sosialisasi tersebut, akibatnya apa yang menjadi kebijaksanaan diatas, tidak sampai kebawah, baik kepada peserta, provider, dan petugas dilapangan.

(4)

yang memiliki sejumah hak, yaitu bukan saja hak untuk memperoleh pelayanan yang baik (good service), melainkan hak untuk mengetahui bagaimana keputusan kebijakan tertentu dibuat, dan juga memiliki hak untuk didengar dan diperhatikan pendapatnya.

Beranjak dari pemikiran tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh lagi tentang kualitas pelayanan PT. Askes khususnya di Rumah Sakit Umum GMIM Kalooran Amurang.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah:Bagaimana kualitas pelayanan asuransi kesehatan sosial di Rumah Sakit Umum GMIM Kalooran?

Sedangkan yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:untuk mendeskripsikan dan menginterprestasikan tentang kualitas pelayanan PT. Askes di Rumah Sakit Umum GMIM

Kalooran.Manfaat dari penelitian ini dapat diarahkan kepada:Pihak RSU GMIM

Kalooran Amurang sebagai unit pelaksana teknis penyelenggara pelayanan kesehatan termasuk PT. Askes dapat melakukan tindakan konkrit atas suara (voice) baik dalam bentuk keluhan dan saran dari pengguna jasa layanan dalam upaya perbaikan kualitas pelayanan, memberdayakan (empowered) warna pengguna jasa layanan kesehatan khususnya peserta program Askes melalui masukan-masukan yang mereka berikan sesuai dengan bobot pendapat mereka.

Pembahasan

Kebijakan PT Askes dalam memberikan pelayanan kesehatan, memanfaatkan rumah sakit dan puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan terhadap pesertanya. Dalam hal ini RSU GMIM Kalooran berperan sebagai rumah sakit rujukan yang melayani masyarakat umum dan peserta askes peserta keluarga tertanggung berdasarkan SK. Menkes No. 983 Tahun 1992 Rumah Sakit mempunyai kewajiban untuk mengupayakan kesehatan yang berdayaguna dan berhasilguna mengupayakan penyembuhan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu serta upaya peningkatan pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.

Dalam pelayanannya PT Askes bukan hanya semata-mata untuk mendapatkan keuntungan atau berorientasi kepada profit namun juga harus dapat memberikan pelayanan publik dengan kualitas pelayanan yang baik.

(5)

yang belum mengetahui perihal syarat administrasi yang dibutuhkan dalam menggunakan jasa Askes.Sesuai dengan hasil penelitian masih simpang siurnya informasi mengenai penggunaan jasa layanan askes oleh setiap pesertanya, namun pada kenyataannya sangat mudah, hanya membawa kartu peserta askes langsung dapat dilayani. Hal ini perlu mendapat perhatian bagi pihak manajemen PT Askes, untuk secara gencar memberikan sosialisasi mengenai informasi yang dibutuhkan bagi setiap peserta Askes, termasuk jasa pelayanan apa saja yang ditanggung oleh PT Askes, karena setiap layanan tanggungan disetiap Rumah Sakit berbeda-beda, perbedaan yang paling mendasar adalah rumah sakit milik pemerintah, layanan askes secara universal menanggung semua biaya perawatan, baik itu biaya rawat inap, obat-obatan, visite dokter ahli, biaya uji laboratorium, foto xray, dan lain sebagainya, berbeda dengan rumah sakit swasta, pihak PT Askes kebanyakan tidak menanggung semua jasa perawatan, tanggungan PT Askes tergantung sesuai dengan kontrak dengan rumah sakit tersebut, seperti yang terjadi di Rumah Sakit Umum Kalooran, dimana PT Askes hanya menanggung biaya rawat inap pasien Askes sebesar Rp. 130.000 s/d Rp. 160.000, tidak termasuk jasa visite dokter ahli, uji laboratorium, foto xray, dan sebagian obat-obatan.

(6)

pelayanannya, dapat diprediksikan bahwa beberapa tahun kedepan, jasa layanan asuransi kesehatan (Askes) akan ditinggalkan oleh anggotanya, dan kalah bersaing dengan jasa asuransi kesehatan lainnya.

Berdasarkan dari hasil survei yang diteliti dalam penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan PT Askes cukup baik, yang diambil berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa kualitas pelayanan di RSU GMIM Kalooran sudah baik.Aspek-aspek kualitas pelayanan yang dinilai masih sangat kurang diantaranya seperti luas ruangan yang tidak memadai dengan jumlah kunjungan pasien, tempat duduk diruang tunggu, yang belum memadai dengan jumlah kunjungan pasien.Sarana pendukung yang secara kualitas dan kuantitas masih kurang serta pelayanan administrasi yang dinilai masih berbelit-belit.

PT Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran sebagai penyelenggara asuransi pelayanan kesehatan belum memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.Apabila visi dan misi ingin tercapai maka kualitas pelayanan harus ditingkatkan lagi. Berdasarkan hasil penelitian ketika dilokasi penelitian, hal-hal yang sering membuat pasien kecewa terhadap kualitas pelayanan PT Askes dikarenakan lamanya waktu menunggu untuk mendapatkan antrian mendapatkan surat jaminan, ditambah dengan sarana dan prasarana yang kurang mendukung. Pada saat pengajuan peserta askes yang harus rnengambil Surat Jaminan (SJ) terlebih dahulu dan juga pada proses pengambilan obat yang dibedakan antara pasien askes dan non askes. Karena perbedaan itu merupakan suatu prosedur baku yang sudah ditetapkan oleh PT. Askes maka pasien sebagai peserta askes tidak merasa terdiskriminasi. Dan dari hasil wawancara dengan petugas RSU GMIM Kalooran yang dilakukan oleh peneliti, mereka menyatakan hahwa pelayanan, yang diberikan kepada pasien askes maupun non askes tidak mereka bedakan baik dari pengambilan nomor antrian, ruang tunggu, poliklinik dan juga tindakan dari petugas baik medis maupun paramedis.

(7)

Askes, untuk memberikan pendidikan kepada setiap karyawannya, dari segi kedisiplinan karyawan PT Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran, juga ditemukan adakalanya petugas mengambil waktu istirahat terlalu lama, sehingga menyebabkan banyaknya antrian, hal ini turut menambah citra buruk pelayanan PT Askes yang ada, demikian pula adanya petugas yang tidak professional/cekatan memberikan pelayanan kepada pasien Askes, sehingga menyebabkan lambatnya pelayanan yang diberikan, kedisiplinan karyawan pula dilihat dari ketekunan dalam memberikan pelayanan, tepat waktu, tidak menggunakan alat komunikasi (HP) untuk urusan pribadi pada saat memberikan pelayanan kepada peserta askes, hal-hal inilah yang ditemukan pada pegawai PT Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran, sehingga kesan terhadap pelayanan PT Askes buruk dimasyarakat.

Selain kendala-kendala yang ditemui seperti yang disebutkan, sarana dan prasarana pula turut menunjang kualitas pelayanan PT Askes itu sendiri. Dalam hal ini otlet PT Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran perlu mendapatkan perhatian, untuk membuat pengunjung/pasien askes merasa nyaman melakukan pengurusan di PT Askes, sesuai dengan hasil penelitian, ditemukan bahwa ruang pelayanan PT Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran kurang representative untuk menampung pasien askes yang melakukan pengurusan administrasi, ditambah lagi dengan kursi tunggu yang jumlahnya tidak mencukupi, pendingin ruangan yang kurang terasa sejuk, sehingga membuat suasana tidak terasa nyaman.

Hal-hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus oleh PT Askes untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, apabila PT Askes

Berdasarkan pada hasil wawancara dan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa informan, penulis menemukan bahwa kesigapan pelayanan dari petugas baik medis, paramedis, dan non medis yang diberikan kepada pasien askes maupun non askes tidak dibedakan. Petugas akan dengan sigap membantu. Dari hasil observasi serta wawancara dengan beberapa pasien askes maupun non askes yang dilakukan oleh penulis sebagian pasien askes menyatakan ada beberapa pasien askes yang beranggapan bahwa mereka tidak membayar pelayanan jasa maka hal tersebut juga dapat nnempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan.

(8)

sangat dipengaruhi oleh kualitas layanan rumah sakit bersangkutan dan kualitas pelayanan rumah sakit juga sangat dipengaruhi oieh pembiayaan yang dianggarkan oleh pemerintah daerah kepada rumah sakit dan puskesmas.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat dipahami bahwa kualitas pelayanan Askes di Rumah Sakit sangat tergantung kualitas pelayanan masing-masing rumah sakit dan kinerja pelayanan kesehatan di rumah sakitpun sangat tergantung pembiayaan yang dikucurkan oleh pemerintah. Kerjasama PT. Askes dengan pihak rumah sakit swasta dengan klaim biaya layaknya dengan rumah sakit milik pemerintah perlu dikernbangkan sebagai pilihan lain ketika kinerja pelayanan kesehatan di rumah sakit dan puskesmas di daerah tidak memadai.

Sesuai dengan hasil penelitian ditemukan bahwa kualitas pelayanan PT Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran, ada pada beberapa aspek yaitu: kurang jelasnya informasi yang diberikan oleh PT Askes melalui visualisasi-visualisasi yang ada, sikap petugas dalam memberikan pelayanan yang selalu berfluktuaktif kadang ramah, kadang tidak ramah, selajutnya dari aspek ketersediaan sarana dan prasarana yang masih kurang memadai untuk menunjang kualitas pelayanan PT Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran.

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini mengenai kualitas pelayanan PT Askes di Rumah Sakit Umum GMIM Kalooran Amurang, sesuai dengan pertanyaan penelitian pada bagian sebelumnya, dititikberatkan pada fokus penelitian ini yaitu:

1. Ketersediaan informasi yang lengkap dan akurat dalam pelayanan administrasi PT Askes kepada pasien pengguna layanan jasa Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran, berdasarkan hasil penelitian masih dirasakan kurang disosialisasikan dengan baik, dimana masih banyaknya peserta askes yang belum mengetahui tentang mekanisme penggunaan layanan Askes, termasuk tentang tanggungan biaya rawat inap maupun pembelian obat-obatan yang tidak keseluruhan ditanggung oleh PT Askes khusus untuk pasien Askes di Rumah Sakit Umum GMIM Kalooran.

(9)

dirasa kurang yaitu mengenai tanggung jawab dan keramahan petugas, dalam hal-hal tertentu ada beberapa oknum petugas PT Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, dan tidak ramah dalam memberikan pelayanan kepada pasien Askes yang ada di RSU GMIM Kalooran.

3. Ketersediaan Prasarana dan Sarana PT. Askes di RSU GMIM Kalooran Amurang, sesuai dengan hasil penelitian kurang baik, dimana kapasitas ruang yang tidak sesuai dengan jumlah pasien terlebih khusus ruang tunggu untuk pengurusan administrasi (Surat Jaminan), pendingin ruangan yang dirasa masih kurang, tempat duduk diruang tunggu pasien yang jumlahnya tidak mencukupi, sehingga banyak pasien yang harus menunggu diluar dan duduk di lantai sementara menunggu antrian.

Saran

1. PT Askes melaui manajemen PT Askes yang ada ditingkat pusat sampai yang ada di daerah harus lebih memaksimalkan sosialisasi kepada para anggota peserta Askes mengenai informasi pelayanan maupun administrasi yang diperlukan dalam memberikan pelayanan kepada setiap peserta Askes, melalui iklan di media cetak maupun elektronik, pamflet yang disebar disetiap kantor pemerintah mengingat setiap PNS adalah peserta Askes, stand banner, baliho yang ditempatkan di titik-titik strategis seperti persimpangan jalan, ataupun langkah-langkah sosialisasi lainnya yang telah ditetapkan oleh PT Askes.

2. Divisi pengembangan SDM PT Askes harus lebih memperhatikan kinerja masing-masing karyawan PT Askes, khususnya karyawan yang berada pada Front Office, dimana berhubungan langsung dengan peserta Askes dalam pengurusan administrasi, dengan langkah melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat), atau training center, agar lebih bertanggung jawab, disiplin dan maksimal dalam memberikan pelayanan yang ramah kepada setiap pasien yang menggunakan layanan jasa PT Askes.

(10)

dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta/anggota Askes.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto, Agus et al. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik,Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Jus, Erwan et al. 2007.Metode Penelitian Ktiarititatif untuk Administrasi Publik dan Masalah Masalah Sosial.Cetakan Pertama. Gava Media. Yogyakarta.

Jacobolis Mohammmad,H. 2001. Rumah Sakit antara komesialisasi dan etika.Gransindo Jakarta.

Kepmen No. 983 tahun 1992.Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit Menteri Kesehatan.

Kepmen PAN Nomor 63 Tahun 2003, Tentang Pedoman Umum Penyelenggaran Pelayanan Publik

Kowalczyk, Ruth.The Effect of New Public Management of Intensive Care Staff Suyanto, 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bina Ruda Aksara

Jakarta.

Saspersz, Vinecent. 1997. Mast ijemwi Ktjalita.- Penerapan Konsep-Konsep Kualitas dalam Manajemen Bisnis Total. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Hasbullah, T. 2001.Rasional Jaminar, Pemeliharaan Kesehatan.Fatmawati Journal Of Health Sciences, 3 (8).Agustus: 154-163.

__________, 9 Januari 2010.Harian Kedaulatan rakyat.

Islamy, M. Irfan. 2000 Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, Cetakan IX. Jakarta: Burni Aksara.

Lawrance, F.W. 1995. Health Care Administration. Practices, Stracture, and Delivery.Ali Mukti A.G (Alih Bahasa). Jakarta.

Marzuki. 2000. Metodologi Riset. Cetakan ke tujuh.P1 Prasetia Widia Pratama. Yogyakarta

Michael. D Hartline, James G. Maxham III, dan Daryl O. Mckee, 2004. Corridors of Influence in the Dissetninotior of Customer-Oriented Strategy to Customer Contact Service Employees.Journal of Marketing Vol. 15 No. 2.

Miles, Matthew B And Huberman,A. Michael, 1992. Analisis Data Kualitatif.Alih Bahasa: Rohidi, Tjetjep Rohendi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Wiyanto, Aps et al. 2002. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Cet. Pertama. Galang Printika. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan pada frekuensi Doppler bernilai 0,1, diketahui bahwa kinerja sistem yang mereduksi sejumlah elemen dari matrik G

SABUT KELAPA DI PERUSAHAAN WARTONO MESIN” yang diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam mempromosikan mesin sabut kelapa dan mempercepat proses kerja agar dapat

skenario selama beberapa bulan. Penulis skenario dapat menulis ulang beberapa kali untuk meningkatkan dramatisasi, kejelasan, struktur, karakter, dialog, dan gaya

Untuk melihat kejanggalan suatu hadis, dapat dilakukan dengan melihat semua sanad yang memiliki matan yang pokok masalahnya sama, kemudian dikumpulkan menjadi satu

Pada paper ini dibahas tentang pengaruh suhu medium pengisi dari minyak CPO terhadap perubahan nilai tahanan termal, Rw mempergunakan teknik pemodelan kurva I(U)

Dari Gambar 8 dan 9 terlihat bahwa uap superheat yang tidak dialirkan temperaturnya akan lebih tinggi di bagian ruang antar Sirip (T2) di- bandingkan dengan yang

Antara Wanita dengan Pria Masa Dewasa Awal” (Universitas gunadarma), h.. Kawin lari merupakan bentuk perkawinan yang dianggap tabu dalam masyarakat, namun berbeda di Desa

59 Perbedaan antara penguraian unsur-unsur dalam Pasal 378 KUHP yang dibuat oleh Penuntut Umum dan penulis sendiri pada dasarnya tidaklah berbeda, hanya saja